SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
BAB II
PEMBAHASAN
Agama sebagai bentuk keyakinan manusia terhadap sesuatu yang bersifat
adkodrati (supernatural) ternyata seakan menyertai manusia dalam ruang lingkup
kehidupan yang luas. Agama memiliki nilai-nilai bagi kehidupan manusia sebagai orang
per orang maupun dalam hubungannya dengan kehidupan bermasyarakat. Selain itu
agama juga memberi dampak bagi kehidupan sehari-hari. Dengan demikian secara
psikologis agama dapat berfungsi sebagai motif intrinsik (dalam diri) dan motif ekstrinsik
(luar diri).
Dan motif yang didorong keyakinan agama dinilai memiliki kekuatan yang
mengagumkan dan sulit ditandingi oleh keyakinan non agama baik dokrin maupun
idiologis yang bersifat profan. Agama memang unik, sehingga sulit didefinisikan secara
tepat dan memuaskan.
A. AGAMA DAN KEHIDUPAN INDIVIDUAL
c
B. FUNGSI AGAMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Masyarakat adalah gabungan dari kelompok individu yang terbentuk berdasarkan
tatanan sosial tertentu. Bentuk ikatan agama dan masyarakat baik dalam bentuk
organisasi maupun fungsi agama, maka yang jelas dalam setiap masyarakat agama
masih tetap memiliki fungsi dalam kehidupan masyarakat. Agama sebagai anutan
masyarakat, terlihat masih berfungsi sebagai pedoman yang dijadikan sebagai sumber
untuk mengatur norma-norma kehidupan.
Masalah agama tidak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan
masyarakat, karena agama itu sendiri ternyata diperlukan dalam kehidupan
bermasyarakat. Dalam prakteknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain :
1. Berfungsi Edukatif
Para penganut agama berpendapat bahwa ajaran agama yang mereka anut
memberikan ajaran-ajaran yang harus dipatuhi. Ajaran agama secara yuridis berfungsi
menyuruh dan melarang. Kedua unsur tersebut mempunyai latar belakang
mengarahkan bimbingan agar pribadi penganutnya menjadi baik dan terbiasa dengan
yang baik menurut ajaran agama masing-masing.
2. Berfungsi Penyelamat
Keselamatan yang diajarkan oleh agama adalah keselamatan yang meliputi bidang
luas. Keselamatan yang diberikan oleh agama kepada penganutnya adalah
keselamatan meliputi dua alam yaitu dunia dan akhirat. Dalam mencapai keselamatan
itu agama mengajarkan para penganutnya melalui : pengenalan kepada masalah sakral
berupa keimanan kepada Tuhan.
3. Berfungsi Sebagai Pendamaian
Melalui agama seseorang yang bersalah/berdosa dapat mencapai kedamaian
batin melalui tuntunan agama. Rasa berdosa dan rasa bersalah akan segera menjadi
hilang dari batinnya apabila seseorang pelanggar telah menebus dosanya melalui tobat,
pensucian ataupun penebusan dosa.
4. Berfungsi Sebagai Social Control
Ajaran agama oleh penganutnya dianggap sebagai norma, sehingga dalam hal ini
agama dapat berfungsi sebagai pengawasan social secara individu maupun kelompok
karena :
a. Agama secara instansi, merupakan norma bagi pengikutnya.
b. Agama secara ajaran mempunyai fungsi kritis yang bersifat profetis (wahyu, kenabian).
5. Berfungsi Sebagai Pemupuk Rasa Solidaritas
6. Berfungsi Tranformatif
Ajaran agama dapat mengubah kehidupan kepribadian seseorang/kelompok
menjadi kehidupan baru sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Kehidupan baru
yang diterimanya berdasarkan ajaran agama yang dipeluknya itu kadang kala mampu
mengubah kesetiaannya kepada adat atau norma kehidupan yang dianutnya sebelum
itu.
7. Berfungsi Kreatif
Ajaran agama mendorong dan mengajak penganutnya untuk bekerja produktif
bukan saja untuk kepentingan dirinya sendiri tetapi juga untuk kepentingan orang lain.
Penganut agama bukan saja disuruh bekerja secara rutin dalam pola hidup yang sama,
akan tetapi juga dituntut untuk melakukan inovasi dan penemuan baru.
8. Berfungsi Sublimatif
Ajaran agama mengfokuskan segala usaha manusia, bukan saja yang bersifat
ukhawi melainkan juga yang bersifat duniawi. Segala usaha manusia selama tidak
bertentangan dengan norma-norma agama, bila dilakukan atas niat yang tulus karena
dan untuk Allah merupakan ibadah.
C. AGAMA DAN PEMBANGUNAN
Prof. Dr. Mukti Ali mengemukakan bahwa peranan agama dalam pembangunan
adalah :
1. Sebagai Etos Pembangunan
Maksudnya adalah bahwa agama yang menjadi anutan seseorang/masyarakat jika
diyakini dan dihayati secara mendalam mampu memberikan suatu tatanan nilai moral
dalam sikap. Segala bentuk perbuatan individu maupun masyarakat selalu berada
dalam suatu garis yang serasi dengan peraturan dan aturan agama dan akhirnya akan
terbina suatu kebiasaan yang agamis.
2. Sebagai Motivasi
Ajaran agama yang sudah menjadi keyakinan mendalam akan mendorong
seseorang/kelompok untuk mengejar tingkat kehidupan yang lebih baik. Pengalaman
ajaran agama tercermin dari pribadi yang berpartisipasi dalam peningkatan mutu
kehidupan tanpa mengharapkan imbalan yang berlebihan.
Sumbangan harta dan milik untuk kepentingan masyarakat yang berlandaskan
ganjaran keagamaan telah banyak dinikmati dalam pembangunan misalnya :
1) Hibah dan wakaf tanah untuk pembangunan sarana ibadah, lembaga pendidikan.
2) Dana yang dipakai untuk pembangunan lembaga pendidikan dan rumah-rumah ibadah,
rumah sakit, panti asuhan dan sebagainya.
3) Pengerahan tenaga yang terkoordinasi oleh pemuka agama dalam membina kegotong
royongan
Pk uk 2

More Related Content

What's hot

Nilai nilai murni dalam setiap agama di malaysia
Nilai nilai murni dalam setiap agama di malaysiaNilai nilai murni dalam setiap agama di malaysia
Nilai nilai murni dalam setiap agama di malaysia
Zarina Zam
 
Sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka
Sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbukaSikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka
Sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka
Alfian Akatsuki
 
Pedoman kehidupan islami_warga_muhammadiyah
Pedoman kehidupan islami_warga_muhammadiyahPedoman kehidupan islami_warga_muhammadiyah
Pedoman kehidupan islami_warga_muhammadiyah
arifin
 
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5 done
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5   donePendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5   done
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5 done
Mabriantama Wisastrio
 
nilai2 islam dlm agama lain
nilai2 islam dlm agama lainnilai2 islam dlm agama lain
nilai2 islam dlm agama lain
Azlin lolin
 
Materi 6 landasan operasional muhammadiyah
Materi 6  landasan operasional muhammadiyahMateri 6  landasan operasional muhammadiyah
Materi 6 landasan operasional muhammadiyah
Dewi Atin Surya
 
KONFLIK AGAMA
KONFLIK AGAMAKONFLIK AGAMA
KONFLIK AGAMA
Swee Mun
 

What's hot (20)

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
04 Agama
04 Agama04 Agama
04 Agama
 
PHIWM
PHIWMPHIWM
PHIWM
 
Nilai nilai murni dalam setiap agama di malaysia
Nilai nilai murni dalam setiap agama di malaysiaNilai nilai murni dalam setiap agama di malaysia
Nilai nilai murni dalam setiap agama di malaysia
 
Sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka
Sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbukaSikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka
Sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Pedoman kehidupan islami_warga_muhammadiyah
Pedoman kehidupan islami_warga_muhammadiyahPedoman kehidupan islami_warga_muhammadiyah
Pedoman kehidupan islami_warga_muhammadiyah
 
Internalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agamaInternalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agama
 
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5 done
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5   donePendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5   done
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5 done
 
nilai2 islam dlm agama lain
nilai2 islam dlm agama lainnilai2 islam dlm agama lain
nilai2 islam dlm agama lain
 
Materi 6 landasan operasional muhammadiyah
Materi 6  landasan operasional muhammadiyahMateri 6  landasan operasional muhammadiyah
Materi 6 landasan operasional muhammadiyah
 
Mkchm xi dikonversi
Mkchm xi dikonversiMkchm xi dikonversi
Mkchm xi dikonversi
 
Sikap Positif terhadap Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Sikap Positif terhadap Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan BernegaraSikap Positif terhadap Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Sikap Positif terhadap Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
 
Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sbg ideologi terbuka
Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sbg ideologi terbukaMenampilkan sikap positif terhadap pancasila sbg ideologi terbuka
Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sbg ideologi terbuka
 
Hubungan Pancasila dan Agama
Hubungan Pancasila dan AgamaHubungan Pancasila dan Agama
Hubungan Pancasila dan Agama
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agama
 
Sistem Nilai Agama
Sistem Nilai AgamaSistem Nilai Agama
Sistem Nilai Agama
 
ELMK3033 Nilai-nilai Murni Daripada Perspektif Pelbagai Agama dan Masyarakat ...
ELMK3033 Nilai-nilai Murni Daripada Perspektif Pelbagai Agama dan Masyarakat ...ELMK3033 Nilai-nilai Murni Daripada Perspektif Pelbagai Agama dan Masyarakat ...
ELMK3033 Nilai-nilai Murni Daripada Perspektif Pelbagai Agama dan Masyarakat ...
 
Radikalisme
RadikalismeRadikalisme
Radikalisme
 
Agama Dan Nilai Agama Dalam Konseling
Agama Dan Nilai Agama Dalam KonselingAgama Dan Nilai Agama Dalam Konseling
Agama Dan Nilai Agama Dalam Konseling
 
KONFLIK AGAMA
KONFLIK AGAMAKONFLIK AGAMA
KONFLIK AGAMA
 

Viewers also liked (8)

digibord quiz sjabloon (één onderwerp).
digibord quiz sjabloon (één onderwerp). digibord quiz sjabloon (één onderwerp).
digibord quiz sjabloon (één onderwerp).
 
Tijdvak 3 en 4 - kennis activeren met een quiz
Tijdvak 3 en 4 - kennis activeren met een quizTijdvak 3 en 4 - kennis activeren met een quiz
Tijdvak 3 en 4 - kennis activeren met een quiz
 
Quiz
QuizQuiz
Quiz
 
Quiz Gala Avond
Quiz Gala AvondQuiz Gala Avond
Quiz Gala Avond
 
Pp miss mister
Pp miss misterPp miss mister
Pp miss mister
 
Lmfao presentatie esprit
Lmfao presentatie espritLmfao presentatie esprit
Lmfao presentatie esprit
 
Otoscoop kno quiz 2009
Otoscoop kno quiz 2009Otoscoop kno quiz 2009
Otoscoop kno quiz 2009
 
Quiz
QuizQuiz
Quiz
 

Similar to Pk uk 2

Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
Hary Ihsan
 
Macam macam budi pekerti
Macam macam budi pekertiMacam macam budi pekerti
Macam macam budi pekerti
wisty yulia
 
Bab ii tgas
Bab ii tgasBab ii tgas
Bab ii tgas
33335
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnya
Sutipyo Ru'iya
 
Fungsi agama bagi kehidupam manusia
Fungsi agama bagi kehidupam manusiaFungsi agama bagi kehidupam manusia
Fungsi agama bagi kehidupam manusia
Mas Amam Udink
 
Pengantar Pendidikan Agama islam dalam pendidikan islam
Pengantar Pendidikan Agama islam dalam pendidikan islamPengantar Pendidikan Agama islam dalam pendidikan islam
Pengantar Pendidikan Agama islam dalam pendidikan islam
assomad20
 
Relasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di IndonesiaRelasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di Indonesia
Sabilul Maarifah
 

Similar to Pk uk 2 (20)

Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakat
 
Spe Bab6
Spe Bab6Spe Bab6
Spe Bab6
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Macam macam budi pekerti
Macam macam budi pekertiMacam macam budi pekerti
Macam macam budi pekerti
 
1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)
 
Bab ii tgas
Bab ii tgasBab ii tgas
Bab ii tgas
 
424-672-1-SM.pdf
424-672-1-SM.pdf424-672-1-SM.pdf
424-672-1-SM.pdf
 
Tugas Stefanus Tarigan(1).docx
Tugas Stefanus Tarigan(1).docxTugas Stefanus Tarigan(1).docx
Tugas Stefanus Tarigan(1).docx
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnya
 
Fungsi agama bagi kehidupam manusia
Fungsi agama bagi kehidupam manusiaFungsi agama bagi kehidupam manusia
Fungsi agama bagi kehidupam manusia
 
Peran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Peran Agama Dalam Kehidupan ManusiaPeran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Peran Agama Dalam Kehidupan Manusia
 
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.pptPeranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
 
Makalah agama hindu etika moral putu nagita
Makalah agama hindu etika moral putu nagitaMakalah agama hindu etika moral putu nagita
Makalah agama hindu etika moral putu nagita
 
Pengantar Pendidikan Agama islam dalam pendidikan islam
Pengantar Pendidikan Agama islam dalam pendidikan islamPengantar Pendidikan Agama islam dalam pendidikan islam
Pengantar Pendidikan Agama islam dalam pendidikan islam
 
Konsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di IndonesiaKonsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di Indonesia
 
Relasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di IndonesiaRelasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di Indonesia
 
Pembangunan Bidang agama.ppt
Pembangunan Bidang agama.pptPembangunan Bidang agama.ppt
Pembangunan Bidang agama.ppt
 
Makalah pendidikan agama plural
Makalah pendidikan agama pluralMakalah pendidikan agama plural
Makalah pendidikan agama plural
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agama
 
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfUTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
 

Pk uk 2

  • 1.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN Agama sebagai bentuk keyakinan manusia terhadap sesuatu yang bersifat adkodrati (supernatural) ternyata seakan menyertai manusia dalam ruang lingkup kehidupan yang luas. Agama memiliki nilai-nilai bagi kehidupan manusia sebagai orang per orang maupun dalam hubungannya dengan kehidupan bermasyarakat. Selain itu agama juga memberi dampak bagi kehidupan sehari-hari. Dengan demikian secara psikologis agama dapat berfungsi sebagai motif intrinsik (dalam diri) dan motif ekstrinsik (luar diri). Dan motif yang didorong keyakinan agama dinilai memiliki kekuatan yang mengagumkan dan sulit ditandingi oleh keyakinan non agama baik dokrin maupun idiologis yang bersifat profan. Agama memang unik, sehingga sulit didefinisikan secara tepat dan memuaskan. A. AGAMA DAN KEHIDUPAN INDIVIDUAL c B. FUNGSI AGAMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Masyarakat adalah gabungan dari kelompok individu yang terbentuk berdasarkan tatanan sosial tertentu. Bentuk ikatan agama dan masyarakat baik dalam bentuk organisasi maupun fungsi agama, maka yang jelas dalam setiap masyarakat agama masih tetap memiliki fungsi dalam kehidupan masyarakat. Agama sebagai anutan masyarakat, terlihat masih berfungsi sebagai pedoman yang dijadikan sebagai sumber untuk mengatur norma-norma kehidupan. Masalah agama tidak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat, karena agama itu sendiri ternyata diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam prakteknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain : 1. Berfungsi Edukatif Para penganut agama berpendapat bahwa ajaran agama yang mereka anut memberikan ajaran-ajaran yang harus dipatuhi. Ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan melarang. Kedua unsur tersebut mempunyai latar belakang
  • 3. mengarahkan bimbingan agar pribadi penganutnya menjadi baik dan terbiasa dengan yang baik menurut ajaran agama masing-masing. 2. Berfungsi Penyelamat Keselamatan yang diajarkan oleh agama adalah keselamatan yang meliputi bidang luas. Keselamatan yang diberikan oleh agama kepada penganutnya adalah keselamatan meliputi dua alam yaitu dunia dan akhirat. Dalam mencapai keselamatan itu agama mengajarkan para penganutnya melalui : pengenalan kepada masalah sakral berupa keimanan kepada Tuhan. 3. Berfungsi Sebagai Pendamaian Melalui agama seseorang yang bersalah/berdosa dapat mencapai kedamaian batin melalui tuntunan agama. Rasa berdosa dan rasa bersalah akan segera menjadi hilang dari batinnya apabila seseorang pelanggar telah menebus dosanya melalui tobat, pensucian ataupun penebusan dosa. 4. Berfungsi Sebagai Social Control Ajaran agama oleh penganutnya dianggap sebagai norma, sehingga dalam hal ini agama dapat berfungsi sebagai pengawasan social secara individu maupun kelompok karena : a. Agama secara instansi, merupakan norma bagi pengikutnya. b. Agama secara ajaran mempunyai fungsi kritis yang bersifat profetis (wahyu, kenabian). 5. Berfungsi Sebagai Pemupuk Rasa Solidaritas 6. Berfungsi Tranformatif Ajaran agama dapat mengubah kehidupan kepribadian seseorang/kelompok menjadi kehidupan baru sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Kehidupan baru yang diterimanya berdasarkan ajaran agama yang dipeluknya itu kadang kala mampu mengubah kesetiaannya kepada adat atau norma kehidupan yang dianutnya sebelum itu. 7. Berfungsi Kreatif Ajaran agama mendorong dan mengajak penganutnya untuk bekerja produktif bukan saja untuk kepentingan dirinya sendiri tetapi juga untuk kepentingan orang lain.
  • 4. Penganut agama bukan saja disuruh bekerja secara rutin dalam pola hidup yang sama, akan tetapi juga dituntut untuk melakukan inovasi dan penemuan baru. 8. Berfungsi Sublimatif Ajaran agama mengfokuskan segala usaha manusia, bukan saja yang bersifat ukhawi melainkan juga yang bersifat duniawi. Segala usaha manusia selama tidak bertentangan dengan norma-norma agama, bila dilakukan atas niat yang tulus karena dan untuk Allah merupakan ibadah. C. AGAMA DAN PEMBANGUNAN Prof. Dr. Mukti Ali mengemukakan bahwa peranan agama dalam pembangunan adalah : 1. Sebagai Etos Pembangunan Maksudnya adalah bahwa agama yang menjadi anutan seseorang/masyarakat jika diyakini dan dihayati secara mendalam mampu memberikan suatu tatanan nilai moral dalam sikap. Segala bentuk perbuatan individu maupun masyarakat selalu berada dalam suatu garis yang serasi dengan peraturan dan aturan agama dan akhirnya akan terbina suatu kebiasaan yang agamis. 2. Sebagai Motivasi Ajaran agama yang sudah menjadi keyakinan mendalam akan mendorong seseorang/kelompok untuk mengejar tingkat kehidupan yang lebih baik. Pengalaman ajaran agama tercermin dari pribadi yang berpartisipasi dalam peningkatan mutu kehidupan tanpa mengharapkan imbalan yang berlebihan. Sumbangan harta dan milik untuk kepentingan masyarakat yang berlandaskan ganjaran keagamaan telah banyak dinikmati dalam pembangunan misalnya : 1) Hibah dan wakaf tanah untuk pembangunan sarana ibadah, lembaga pendidikan. 2) Dana yang dipakai untuk pembangunan lembaga pendidikan dan rumah-rumah ibadah, rumah sakit, panti asuhan dan sebagainya. 3) Pengerahan tenaga yang terkoordinasi oleh pemuka agama dalam membina kegotong royongan