Strategi PAK dalam Pelayanan Dewasa Menengah.
dengan menjadi karakter yang sesuai dengan pengajaran.
menjadi 12 jam sebagai guru, 24 jam sebagai pengasuh.
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
STRATEGI PAK
1. TUGAS MAKALAH
Strategi PAK Dalam Pelayanan Dewasa Menengah
Bahasa Indonesia II
Dosen Pengampu: Ermawati Girsang, M.Pd.
Disusun oleh
Herius N Yaas
S1.TEO.16.041
Jakarta
2017
2. DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
ABNSTRAK
A. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan
Penulisan
BAB II ISI
A. Hakikat Pendidikan Agama Kristen
B. Pengertian PAK Dewasa
C. Tujuan PAK Dewasa
D. Dasar Alkitabiah PAK Dewasa
E. Strategi PAK Pada Dewasa Menengah
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
3. Abstrak
Pada mata kuliah semester 2 ini saya sangat tertarik dengan pendidikan Dewasa dengan kata lain
yaitu pendidikan orang dewasa (Andragogi) saya akan menjelaskan mengenai peserta didik orang
dewasa. Pengertian pendidikan orang dewasa itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari suatu
proses yang menumbuhkan keinginan untuk bertanya dan belajar secara berkelanjutan sepanjang
hidup bagi orang dewasa. Didalam makalah ini saya akan membahas mengenai factor-factor yang
mengenai didikan anak yang Orang Tuan inginkan dan juga mempengaruhi proses pembelajaran
dan hasil belajar orang dewasa.
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam dunia Dewasa ini, dengan banyaknya perkembangan pendidikan, misalnya dalam
adanya pendidikan formal, maka sanghat di butuhkan peran orang tua dalam dewasa menengah
berkurang dalam mengatur spiritual anak dilingkungan maupunj disosial.1
Sebagian besar orang
tua lebih berharap sekolah dan gereja yang mengembangkan kerohanian anak. Sebab hal ini
kurangnya pengetahuan orang tua mengenai kerohanian yang diterapkan. Sehingga orang tua lebih
mengharapkan guru-guru untuk mengasuh anak mereka disekolah. Tidak terlepas dari hal itu,
kebanyakan juga orang tua masih belum memahami dasar-dasar nilai Pendidikan Agama Kristen
secara Alkitabiah, namun mereka tidak dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita
teliti sebenarnya Alkitab banyak mengungkapkan nilai-nilai Kristiani, namun karena kemalasan,
kebosanan akan pendidikan agama Kristen maka mereka lebih memilih melakukan hal-hal duniawi
yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan.2
Setiap orang yang masuk dalam usia dewasa diharapkan bisa berperan aktif dengan cara
mengembangkan diri melalui perilaku yang dewasa dalam kehidupan sehari-hari dan
bermasyarakat. Setiap orang dituntut untuk menggunakan waktu dan kesempatan secara baik dan
efektif dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada.
Orang dewasa seharusnya dapat menjadi teladan bagi orang yang muda, namun banyak
orang dewasa yang belum memperhatikan peran mereka dalam kehidupannya. Untuk itu, dalam
mengajarkan PAK bagi orang dewasa menengah, diperlukan strategi atau metode khusus agar
pengajaran itu dapat berjalan dengan baik, menarik, efektif dan efesien.3
1
Bolandcapzlock 2011. “Pengaruh Pendidikan Formal, Non Formal Dan Informal Terhadap Prestasi
Pendidikan” http://bolandcapzlock.wordpress.com/
2
Dikaitkan dengan pendidikan Agama Kristen dalam Lingkup Alkitabiah http://imadiklus.com/pendidikan-formal-
pendidikan-non-formal-2/
3
Diskusi sering dalam liputan Pendidikan serta UUD pendidikan http://imadiklus.com/beberapa-pendapat-
mengenai-dasar-dasar-pendidikan/
5. B. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini ditulis dengan maksud dan tujuan agar setiap orang dewasa menengah menyadari
betapa pentingnya mereka dalam pembentukan kerohanian. Dengan adanya pengenalan akan
Firman Tuhan, diharapkan orang dewasa menengah dapat menjalani kehidupan dengan nilai dan
norma baik dalam Alkitab maupun dalam masyarakat, sehingga menjadi orang yang berguna bagi
Kristus dan sesama dengan mencerminkan karakter Allah dan memuliakan Allah.
BAB II
ISI
A. HAKIKAT PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
Jadi arti dasar dari pendidikan adalah suatu tindakan untuk membimbing keluar. Menurut
Lawrence cremin pendidikan adalah usaha yang sadar, sistematis, dan berkesinambungan untuk
mewariskan, membangkitkan atau memperoleh baik pengetahuan, sikap-sikap, nilai-nilai,
keterampilan-keterampilan, atau kepekaan-kepekaan, maupun hasil apa pun dari usaha tersebut.
Menurut A. N. Whitehead defenisi pendidikan adalah sebagai bimbingan kepada individu
menuju pemahaman dari seni kehidupan. Seni kehidupan diartikan sebagai pencapaian yang
paling lengkap dari berbagai aktivitas yang menyatakan potensi-potensi dari mahluk hidup
berhadapan dengan lingkungan yang aktual.
Apabila pendidikan agamawi dilakukan oleh dan dari tradisi tertentu, maka tradisi agamawi
itulah yang menamai dan mencirikan pendidikan agamawi tersebut. Dengan demikian, jika
pendidikan agamawi tersebut dilakukan oleh persekutuan agamawi Kristen (persekutuan iman
Kristen) dan dari perspektif agama Kristen, maka istilah yang tepat untuk menamai usaha
pendidikan agamawi tersebut adalah: pendidikan Agamawi Kristen. Jadi makna Kristen dalam
istilah Pendidikan Agama Kristen di sini adalah bahwa pendidikan agama tersebut dilakukan oleh
persekutuan iman Kristen dan perspektif agama Kristen.
Pendidikan Agama Kristen (PAK) merupakan suatu usaha pendidikan. Oleh karena itu, ia
merupakan usaha yang sadar, sistematis berkesinambungan apa pun bentuknya. Ini berarti
6. Pendidikan Agama Kristen (PAK) tidak hanya dilakukan di gereja dan sekolah saja, melainkan
juga dilakukan dengan pendekatan sosialisasi. Pendidikan Agama Kristen (PAK) juga merupakan
pendidikan yang khusus. Ini berarti usaha yang dikhususkan pada pemberian ekspresi dari
seseorang terhadap yang transenden jadi dikembangkan, serta dimungkinkan terjadi pada manusia
masa kini. Artinya segala pendidikan yang dikhususkan pada dimensi manusia, apakah pencarian
yang transenden, kehendakNya dalam kehidupan nyata, Pendidikan Agama Kristen (PAK) secara
khusus menunjuk kepada persekutuan iman yang melakukan tugas pendidikan agama, yakni
persekutuan iman Kristen. Oleh karena itu pencarian manusia terhadap yang transenden serta
ekspresi dari hubungan itu diwarnai oleh ajaran Kristen sebagaimana dinyatakan dalam Alkitab,
tidak hanya untuk transmisi warisan Kristen tetapi bagaimana membentuk masa depan sesuai
dengan visi Allah berdasarkan warisan masa lampau dan tindakan kreatif masa kini. PAK juga
sebagai usaha pendidikan bagaimana pun juga mempunyai hakikat politis. Karena itu PAK juga
turut berpartisipasi dalam hakikat politisi pendidikan secara umum. Artinya, dalam PAK tidak
hanya ada intervensi dalam kehidupan individual seseorang di bidang kerohanian saja, tetapi juga
mempengaruhi cara dan sikap mereka ketika menjalani kehidupan dalam konteks masyarakat.4
PAK adalah pendidikan yang melibatkan warga jemaat untuk belajar teratur dan tertib agar
semakin menyadari dosa serta bersukacita dalam firman Tuhan Yesus Kristus yang memerdekakan
Marthin Luther (1483-1548), Disamping itu PAK memperlengkapi mereka dengan sumber iman,
khususnya yang berkaitan dengan pengalaman berdoa, dan rupa-rupa kebudayaan sehingga
mampu melayani sesamanya termasuk masyarakat dan Negara serta mengambil bagian dengan
bertanggungjawab dalam persekutuan Kristen.
B. PENGERTIAN PAK DEWASA
Pendidikan dewasa dirumuskan sebagai suatu proses yang menumbuhkan keinginan untuk
bertanya dan belajar secara berkelanjutan sepanjang hidup. Belajar bagi orang dewasa
berhubungan dengan bagaimana mengarahkan diri sendiri untuk bertanya dan mencari jawabannya
(Pannen, 1997).
Pendidikan orang dewasa (andragogy) berbeda dengan pendidikan anak-anak (paedagogy).
Pendidikan anak-anak berlangsung dalam bentuk identifikasi dan peniruan, sedangkan pendidikan
orang dewasa berlangsung dalam bentuk pengarahan diri sendiri untuk memecahkan masalah.
4
Pendidikan jenjang Tahun 2016-2017 https://tirto.id/bisnis-industri-pendidikan-yang-makin-diminati-cnRh
7. Ada perbedaan antara anak-anak dan orang dewasa jika ditinjau berdasarkan umur, cirri
psikologis, dan cirri biologis. Ditinjau dari segi umur, seseorang yang mulai berumur 17 tahun
keatas dapat dikatakan dewasa berbeda dengan yang berumur 16 tahun kebawah masih dikatakan
remaja dan anak-anak. Ditinjau dari sisi psikologis, seseorang dapat mengarahkan diri sendiri,
tidak selalu bergantung pada orang lain, bertanggung jawab, mandiri, berani mengambil resiko
dan mengambil keputusan. Sedangkan ditinjau dari cirri-ciri biologis, tanda-tanda kelamin
sekunder pada laki-laki seperti bulu kumis, bulu jambang dll, sedangkan pada wanita mulai
menstruasi dan tumbuhnya payudara.
Pendidikan orang dewasa adalah semua aktivitas pendidikan yang dilakukan oleh orang
dewasa dalam kehidupan sehari-hari yang hanya menggunakan sebagian waktunya dan tenaga
untuk memeperoleh atau menambahkan intelektualnya “Bryson”. Sedangkan menurut Reeves dkk
mendefenisikan pendidikan dewasa adalah suatu usaha yang ditujukan untuk pengembangan diri
yang dilakukan individu tanpa paksaan legal, tanpa usaha menjadikan bidang utama kegiatannya,
artinya penekanannya diberikan pada usaha yang tidak dipaksa, dan tidak menjadikan usaha
utamanya. Selain itu pendidikan orang dewasa adalah pendidikan bekal bekerja, pendidikan jiwa
baru dan kerohanian, pendidikan kader, dan pendidikan yang bersifat rekreatif-apresiatif dan
kesegaran jasmani (Faisal, 1981).
Jadi PAK Dewasa didasarkan pada tinjauan Alkitabiah secara teologis, dan kerohanian, dalam
hal kerohanian orang dewasa yang mengarahkan orang dewasa agar dapat menjalani kehidupan
spiritual dengan baik dan benar sehingga menjadi berdampak positif bagi orang lain, baik dalam
gereja, masyarakat maupun dilingkungan.
C. TUJUAN PAK DEWASA
Tujuan pendidikan nasional yang ditanam melalui Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003
tentang SISDIKNAS merupakan pekembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan
bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggungjawab.
Tujuan dapat menjadi tiga dimensi yaitu: Pertama, Aims adalah tujuan yang diusahakan untuk
dicapai pada akhirnya secara mutlak. Misalnya tujuan usaha PAK di dalam gereja adalah untuk
8. menolong anggota-anggota gereja bertumbuh menjadi dewasa. Kedua, Goals, artinya tujuan yang
hendak dicapai dalam jangka waktu tertentu, misalnya tiga bulan dsb. Misalnya kurus. Ketiga,
Objectives artinya tujuan yang hendak dicapai dalam suatu proses belajar mengajar dalam satu
kali tatap muka.
Tujuan pendidikan orang dewasa dapat kita lihat melalui tujuh prinsip utama dalam pendidikan
yaitu: Kesehatan (fisik, mental, keamanan dll), anggota keluarga yang berguna, pekerjaan
(bimbingan, latihan, efesiensi ekonomi), pendidikan kewarganegaraan (prinsip demokrasi yang
benar), pemanfaatan waktu luang (rekreasi jasmani, pikiran, spiritual, pengembangan
kepribadian), etika (nilai moral, jiwa pelayanan, tanggungjawab pribadi), dan penguasaan
pengetahuan dasar.5
Pendidikan Agama Kristen pada orang dewasa merupakan suatu usaha yang dilakukan
untuk membimbing dan mengarahkan setiap orang untuk memiliki kesadaran dalam tingkat
kedewasaan dan kematangan yang dia miliki yang ditujukan dalam berbagai hal baik dalam
moralitas, maupun mental spiritualnya.
Werner C, mengungkapkan bahwa PAK adalah untuk membimbing individu pada semua
tingkat perkembangannya, dengan cara pendidikan kontemporer, menuju pengenalan serta
pengalaman akan rencana Allah dalam Kristus melalui setiap aspek kehidupan dan juga untuk
memperlengkapi untuk pelayanan yang efektif.
Menurut dari Komisi PAK dan Dewan Gereja-gereja di Indonesia merumuskan tujuan
PAK sebagai: mengajak, membantu menghantar seseorang, untuk mengenal kasih Allah yang
nyata dalam Yesus Kristus, sehingga dengan pimpinan Roh Kudus ia dating ke dalam suatu
persekutuan yang hidup dengan Tuhan, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut pemahaman dari Robert Boehlke PAK adalah menolong orang dari semua
golongan umum yang direncanakan kepada gereja untuk pemeliharaan akan pernyataan Allah
dalam Yesus Kristus supaya mereka berada dibawah pimpinan Roh Kudus dalam melayani sesama
atas nama Tuhan dan berpegang teguh pada kebenaran dalam kasih Kristus.
Menurut para-para reformator: Pertama, Jhon kalvin mengutarakan bahwa PAK adalah
mendidik semua putra-putri agar dilibatkan dalam pengajaran Alkitab secara benar. Kedua, dan
pemahaman dari Marthin Luther mengutarakan PAK adalah melibatkan semua warga jemaat
dalam rangka belajar teratur dan tertib agar semakin sadar akan dosanya dan bergembira dalam
5
Kumpulan Jurnal Pendidikan Agama Kristen http://jurnalguruindonesia.8m.net/favorite_links_1.html
9. firman Tuhan Yesus Kristus, yang memerdekakan setiap orang. Dalam kitab Efesus 4:11-16
tujuannya adalah untuk memperlengkapi orang kudus, untuk pekerjaan pelayanan, mengajar orang
dewasa di dalam kasih Kristus, berpegang teguh pada kebenaran, dll.
Jadi, arti dari tujuan PAK Dewasa adalah membimbing orang dewasa dalam hal spiritual
dengan landasan Firman Allah dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
perbuatan maupun perkataan, berpegang teguh pada kebenaran, kuat di dalam iman, dan
mecerminkan karakter ilahi dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara.
D. DASAR ALKITABIAH PAK DEWASA
Dasar dari Alkitab untuk menunjang PAK Dewasa adalah Ul 6:7; Mzm 78:72; Ef 5: 22-23; 6:4
dll. Perlu diperhatikan bahwa berbagai keputusan ada ditangan orang dewasa. Ini bisa menjadi
gaya hidupnya kelak. Keputusan-keputusan diantaranya merupakan keputusan tentang iman,
keputusan tentang pernikahan, keputusan tentang pendidikan, keputusan tentang pekerjaan dan
karir, dan keputusan tentang hubungan sosial.
Orang dewasa suatu kelak akan menjadi pengajar dan pemimpin dalam bidang tertentu. Oleh hal
itu mereka perlu belajar PAK dan Firman Tuhan. Beberapa alasan penting untuk PAK Dewasa
antara lain yaitu:
1. Karena perintah Tuhan.
2. Untuk mengatasi atau untuk mencegah kenakalan orang tua.
3. Karena merupakan pemimpin dan memegang jabatan dalam gereja.
4. Karena orang tua menjadi guru yang utama bagi anak.
5. Karena orang tua adalah bapa adalah imam dalam keluarga.
6. Keluarga Kristen pemberian Tuhan yang tidak ternilai harganya.
Keluarga kristen merupakan peranan penting dalam keluarga bahkan lebih penting dari
pendidikan di gereja. Jikalau keluarga kokoh dan sehat, masyarakatpun akan kokoh dan sehat.
Keluarga merupakan suatu persekutuan yang terdiri dari orang-orang yang terkait ikatan darah dan
hubunngan sosial yang paling kuat karena:
a. Keluarga merupakan bagian yang integral dari kehidupan gereja berhasil atau tidak berasilnya
gereja lokal bergantung pada individu yang terdapat dalam keluarga.
b. Rencana keselamatan Allah menyatu dengan keluarga, Allah memakai keluarga sebagai kaki
tangannya untuk menyatukan rencana Misi-Nya bagi dunia ini.
10. Sedangkan pemahaman dari Sudirman Lase, dasar yang paling utama untuk PAK Dewasa yaitu:
1). Kasih (Matius 5:44; Luk 6:27-35, Yoh 13:34, Efesus 5:22.
2). Pembenaran oleh iman (Rom 1:17b).
3). Kedaulatan Allah (Yes 6:8).
4). Alkitab sebagai firman Allah (Yoh 1:1-9).
E. STRATEGI PAK PADA DEWASA MENENGAH
Strategi adalah sala satu cara, metode, atau trik yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu dan
mencapai kesuksesan yang dicapai. Dalam melakukan pengajaran PAK untuk orang dewasa
menengah ada beberapa strategi atau metode yang dipakai agar pengajaran yang dilakukan dapat
tercapai secara maksimal, efesien dan efektif. Metode adalah suatu hal yang perlu mempunyai dua
sisi adalah teori dan praktik. Kita bisa mempelajari berbagai dalam metode dengan cara teoritis,
namun itu tidak menjamin keberhasilan tanpa keterampilan untuk melakukannya. Oleh sebab itu
diperlukan praktik yang efesien dan efektif sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.6
Beberapa strategi atau metode yang dipakai untuk menyampaikan PAK pada orang dewasa
menengah:
1. Metode ceramah: melalui metode ini Tuhan Yesus berusaha menyampaikan pengetahuan kepada
murid-muridNya atau menafsirkan pengetahuan tersebut. Melalui ceramah, Yesus juga
mengajarkan bimbingan kepada murid-murid-Nya.(Matius 5-7).
2. Metode menghafalkan: biasanya metode ini sangat dikecam para pendidik, tetapi secara
proporsional, ia juga mempunyai andil bagi siapa saja yang belajar. Memang Tuhan Yesus tidak
secara khusus memerintahkan untuk menghafalkan ayat-ayat tertentu namun kepentingannya jelas
untuk mempertegas setiap perkataannya seperti (Mat 12:1-8).
3. Metode dialog: metode ini sering digunakan Yesus dalam keempat injil. Dalam dialog seperti yang
dipakai Tuhan Yesus, orang diajak untuk menggali lebih dalam lagi mengenai persoalan yang lebih
mendasar, seperti pada Yoh 4.
4. Metode studi kasus: perumpamaan-perumpamaan yang diceritakan oleh Tuhan Yesus
sesungguhnya merupakan studi kasus. Dengan pendekatan ini Yesus menggariskan seluk-beluk
6
Profesi Keguruan Dalam Pendidikan Agama Kristen., Program Pasca Sarjana PAK FKIP-UKI Jakarta, 2004
11. salah satu kasus, sebagian dari pengalaman seseorang dan mengundang para pelajar memanfaatkan
akal dan imannya. Dengan studi kasus orang didorong untuk memikirkan inti persoalannya dan
mencari jalan pemecahan. Jadi pengajar tidak menjawab sendiri semua persoalan, melainkan
jawaban harus diberikan oleh masing-masing peserta didik.
5. Metode perjumpaan: dengan metode perjumpaan, orang ditantang secara langsung untuk
mengambil keputusan.
6. Metode perbuatan symbol: seperti makna pembabtisan. Yohanes melakukan pembabtisan untuk
pengampunan dosa bagi orang yang bersalah. Namun untuk Yesus babtisan merupakan lambang
atau simbol sebagai bentuk ketaatan.
Selain hal-hal diatas ada hal praktis yang dilakukan dalam strategi PAK yaitu:
a. Sebagai bagian dari pendidikan orang dewasa dalam gereja, maka perlu diadakan kegiatan
yang melengkapi pembinaan yang melengkapi dewasa menengah atau orang tua dengan
pemahaman tentang iman Kristen dalam berbagai dimensi.
b. Dari segi materi yang diberikan, perlu mencakup tentang pengetahuan, perlu mencakup
pengetahuan tentang perkembangan anak sehingga iman Kristen dapat disampaikan orang dewasa
dengan cara yang sesuai dengan perkembangan anak.
c. Gereja seharusnya membentuk kelompok pendukung yang terdiri dari iman Kristen dengan
benar dan juga memahami perkembangan jemaat dengan baik, untuk menjadi fasilitator dalam
rangka para orang tua mendidik anak, dan jemaat lainnya.
d. Jika dimungkinkan gereja secara lokal maupun secara bersama-sama dapat menghasilkan
bahan pendidikan untuk anak-anak dirumah. Sebab pendidikan Agama Kristen tidak hanya
berlangsung di gereja dan sekolah saja, namun dilakukan di rumah dengan berbagai metode yang
ada.
Menurut Yusuf B. Sijabat berkaitan dengan strategi mengajar dalam PAK, ada dua pendekatan
yang dilakukan agar pendidikan dapat diterima dengan baik yaitu pendekatan secara individu
(individual approach) dan pendekatan kelompok (group approach).
a. Pendekatan secara individu (individual approach): pendekatan ini dilakukan pada kegiatan
bimbingan pribadi, tutorial, studi mandiri. Dalam kegiatan itu terjadi interaksi pribadi anatara guru
dan peserta didiknya. Contohnya adalah dalam kitab Yoh 3:1-21 Peristiwa saat Nikodemus
12. bertanya kepada Yesus. Selain itu juga dengan perempuan yang berjumpa dengan Yesus di sumur
(Yoh 4:1-42).7
b. Pendekatan kelompok (group approach) pada pendekatan ini belajar dilakukan sekelompok
peserta didik. Ada yang melihat pendekatan ini dari dua sisi yaitu peserta didik yang aktif (learner
oriented) dan guru yang aktif (teacher oriented).
Menurut Wina Sanjaya (2006), ada beberapa strategi dalam pembelajaran yaitu:
1. Strategi Pembelajaran Ekspositori
Dalam strategi ini guru bercerita, berceramah, menyampaikan ide, konsep, gagasan. Dalam PAK
Dewasa pengajar mempelajari Alkitab bersama dengan peserta didiknya untuk memahami firman
Tuhan.
2. Strategi Pembelajaran Inkuiri
Disini guru sebagai fasilitator, guru memotivasi peserta didik untuk mencari dan menemukan
gagasan yang terkandung dalam sebuah pembelajaran.
3. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Guru mengajak peserta didik agar menemukan masalah, perumusan masalah, pengujian informasi
dan penyimpulan atau jawaban.
4. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir
Strategi ini menekankan pembentukan kemampuan berpikir peserta didik, guru menuntun peserta
didik untuk merumuskan konsep, ide, gagasan dan memahami metode belajar.
5. Strategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi ini banyak dilakukan oleh gereja dewasa ini, melalui kelompok kecil atau kelompok sel
dengan berkaitan dengan lainnya, untuk berdiskusi, memecahkan masalah, menyelidiki,
memahami dll.
6. Strategi Pembelajaran Kontekstual
Strategi pembelajaran ini mengasumsikan bahwa konteks kehidupan sosial dan budaya merupakan
sumber serta media belajar yang penuh makna, orang tidak hanya belajar melalui literature dan
membaca buku. Dengan demikian, masalah kehidupan nyata di tengah keluarga, gereja, dan di
dalam masyarakat dapat di hadirkan ke dalam proses pembelajaran itu untuk diperbincangkan dan
dikemukakan penyelesaiannya sebelum melakukan aksi konkret.
7. Strategi Pembelajaran Afektif
7
Jesus Guru Agung
13. Pendidikan agama, moral, atau etika digolongkan bersifat afektif karena bersinggungan dengan
sikap, perasaan dan batin. Kegiatan pembelajaran dengan strategi ini dapat juga menekankan
metode pemecahan masalah dan penjelasan klarifikasi nilai.
Jadi, strategi PAK untuk Dewasa menengah sangatlah penting diterapkan, karena dengan
adanya berbagai macam variasi mengajar memungkinkan orang dewasa tidak lekas jenuh dan
malas untuk belajar. Memang metode perlu namun yang lebih penting adalah bagaimana
menerapkan atau melakukan praktik dengan baik, sehingga pengajaran bagi orang dewasa
menengah dapat diserap dan dewasa menengah memiliki kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotor yang baik8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Orang yang dewasa telah dianggap matang bila dapat memahami segala sesuatu dan mampu
mengaplikasikan atau menerapkan dengan baik norma-norma dan mengendalikan dirinya di
tengah-tengah keluarga, masyarakat, gereja dan bangsa. Orang dewasa harus memiliki kesadaran
yang tinggi dan memahami visi serta kebijakannya ke depan dalam membangun kehidupan yang
lebih sejahtera. Pendidikan Agama Kristen bukanlah sekedar memahami, mengetahui, dan
melakukan tetapi PAK kepada orang dewasa juga meliputi keterlibatan orang dewasa dalam
membangun PAK khususnya dalam dirinya dan orang-lain.
Seiring dengan tugas dan tanggungjawab orang dewasa dalam hidupnya, orang dewasa tidak
hanya bertanggungjawab dalam hal-hal duniawi tetapi juga untuk kehidupan rohani anak-anak
mereka, dan berdampak bagi masyarakat, gereja dan sekitar. Pendidikan orang dewasa hadir dalam
konteks misi dan pembinaan secara khusus yang meliputi katekisasi, kegiatan khusus dewasa, dll.
Dengan adanya pendidikan orang dewasa dalam gereja diharapkan dapat berbuah, dan menjadi
berkat bagi oranglain.
Dengan adanya berbagai metode dalam mengajar yang telah ditulis, setiap pengajar atau guru
dapat melakukan pengajaran dengan variasi sehingga peserta didik atau orang dewasa menengah
8
Belajarlah dari Guru Agung _ Learn From the Great Teacher from Jepang (Guru Agung Mengajar orang Lain) Hal
37
14. yang belajar dapat menerima pelajaran dengan menarik, bervariasi, namun tidak terlepas dari inti
Pendidikan Agama Kristen itu sendiri. Memang tidak cukup hanya mengetahui secara teori
mengenai strategi btersebut, oleh sebab itu pengajar harus memiliki kemampuan dalam mengajar
dengan cara berlatih terus-menerus, dan mengembangkan pengetahuan dengan hal-hal baru.
B. SARAN
Saya berharap, dengan adanya makalah ini setiap pendidik atau pengajar dapat membenahi diri
mereka dengan pengetahuan pengajaran Pendidikan Agama khususnya bagi orang dewasa,
sehingga dapat mengajar secara professional dengan cara yang tepat, sehingga menghasilkan
tujuan maksimal yang sesuai dengan Karakter Kristus yang menjadi patokan kita, Jesus Guru
Agung.
DAFTAR PUSTAKA
Anggota IKAPI. 2010. Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.
Boehlke Robert R. 2002. Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktik PAK. Jakarta:
BPK Gunung Mulya.
Lase Sudirman. 2011. Pendidikan Agama Kristen Kepada Orang Dewasa. Medan: Mitra Medan.
Mariany Katji. 2012. Diktat Pembimbing PAK. Jakarta: STT IKSM Santosa Asih.
Nuhamara Daniel. 2007. Pembimbing Pendidikan Agama Kristen. Bandung: jurnal Info Media.
Sidjabat B. S. 2009. Mengajar Secara Profesional. Bandung: Yayasan Kalam Hidup.
Suprijanto H. 2009. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: Bumi Aksara.
Pullias, Earl V dan James D. Young., Guru Adalah Segala-galanya., Bandung: Tarate, 1983
15. Save M Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta: LPKN, 1997
Ten Napel, Henk. 1991, Jalan Yang Lebih Utama Lagi, Jakarta: BPK-GM
Usman, M Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung; Remaja Rosda Karya, 1995
Van Niftrik, G.C dan B.J. Boland., Dogmatika Masa Kini, Jakarta: BPK-GM., 1977
NB: Salinan Mata Kulia Dosen Pengajar PAK Dewasa - Bpk Pdt. Liban M.Th.