SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
RELASI SOSIAL ANTAR
KELOMPOK AGAMA DI
INDONESIA

   Adzka Fikri Fadhilah
   Arief Tri Hantoro
   Dina Hidayat
   Sabilul Maarifah
Agama??



               sebuah sistem terpadu dari
  Durkheim   kepercayaan dan praktik-praktik
              yang berhubungan dengan hal
                       yang sakral
Mengapa kita mewarisi agama?
 Pertama, dalam masyarakat
kita, agama dianggap sebagai
   sesuatu yang sangat suci,
sakral, dan murni. Lalu untuk
menjaga kesuciannya ini, kita                                         Ketiga, adanya
                                 Kedua, perihal kesucian agama
   diajarkan untuk menerima         ini dijaga secara ketat oleh    ‘perkawinan’ antara
 agama dengan apa adanya,        pemuka agama di masyarakat.       agama dengan negara
   tanpa mengkritisi lagi apa      Orang awam terkesan tabu
 sesungguhnya yang tengah       untuk menbahas tentang agama,
     disajikan kepada kita.        jadi para pemuka dianggap
                                  sebagai sumber yang paling
                                 benar atas segala pembahasan
                                            perihal agama




                         kekuatan agama yang besar, yang lalu
                        ditanam dan dipelihara secara sistematis
                      melalui pendidikan. Dalam pendidikan sendiri,
                         tidak diberikan celah untuk mengkritisi
                              pembahasan tentang agama.
Kemajemukan Agama


   PERBEDAAN          PERBEDAAN
  ANTAR AGAMA       DALAM INTERNAL
                        AGAMA




            ISLAM

                        BUDHA
Lokalisasi Agama
  Lokalisasi terjadi dimana budaya lokal
 menerima pengaruh dari luar, menyerap dan
 menyatakan kembali unsur-unsur asing yang
 sesuai dengan pandangan hidup masyarakat
 lokal dan mengambilnya sebagai bagian dari
 budayanya.

Contoh : KEJAWEN
Politik Agama Pemerintah
KERAJAAN
  pengaruh agama terlihat sangat kuat di dalam
 istana-istana raja, yang kemudian
 mempengaruhi rakyat di bawah kuasanya
PRA-KOLONIAL
  Di mana datang pedagang-pedagang dari luar
 yang datang untuk berbisnis sekaligus
 menyebarkan agama.
KOLONIAL

 pendidikan atau organisasi berbasis agama
 acapkali dicap sebagai tempat awal ditanamkan
 sikap anti-kolonial, sehingga pemerintah
 kolonial melakukan pengawasan dan kontrol
 yang cukup ketat terhadap gerakan-gerakan
 tersebut
SEBELUM DAN SESUDAH KEMERDEKAAN
 paham ideologi-ideologi menurut agama untuk
 mengisi ideologi sebuah negara baru.
 Organisasi-organisasi berbasis agama muncul
ORDE BARU

 di mana agama dan kebijakan politik beradu.
 Banyak kebijakan-kebijakan yang terkesan
 merugikan pihak agamis demi menjaga keutuhan
 dan kestabilan agama.
REFORMASI
  di mana semua agama dan kepercayaan seakan
 bebas dari kekangan. Misi-misi agama terus
 dilancarkan, tanpa adanya batasan jelas dari
 pemerintah. Bahkan agama pun bisa menghakimi
 dan memutuskan agama lain, pantas untuk tercatat
 atau justru cacat, bermanfaat atau justru sesat.
Dinamika Hubungan Antar
Kelompok Agama di Indonesia
 Bhinneka Tunggal Ika adalah satu prinsip
 negara yang diharapkan dapat juga menjadi
 pemersatu bangsa meski dengan latar
 belakang berbeda-beda salah satunya faktor
 perbedaan agama. Namun, sebagai negara
 yang sangat majemuk, dari segi agama tetap
 ada jumlah mayoritas dan minoritas di
 Indonesia. Faktor kuantitas pemeluk agama ini
 turut memberikan sumbangsih yang tidak
 hanya positif namun juga negatif dalam
 perjalanannya membentuk interaksi sosial
 antara berbagai kelompok agama di
 Indonesia.
AGAMA DI INDONESIA
Buddha

 salah satu agama tertua yang datang ke Indonesia jika
 dibandingkan dengan agama-agama lain yang diakui secara
 resmi hingga kini. Namun sekarang penganut agama Buddha
 di Indonesia tergolong sedikit dibanding dengan Islam dan
 Kristen yaitu hanya sekitar 0,4% dari jumlah keseluruhan
 penduduk Indonesia. Ini dikarenakan kedua agama datang
 belakangan dan melakukan penyebaran dengan lebih
 meluas, ditambah dengan faktor lain seperti keuntungan
 politik yang didapat. Umat Buddha mayoritas kini berada di
 beberapa daerah di Sumatera bagian selatan dan Bangka
 Belitung serta beberapa daerah di Jawa.
   Hindu
    Waktu kedatangan agama Hindu ke Indonesia hampir bersamaan
    dengan agama Buddha, sehingga dapat disimpulkan bahwa agama
    Hindu juga adalah salah satu agama tertua yang ada di Indonesia.
    Agama Hindu yang berpusat di India, memiliki corak yang jauh
    berbeda dengan yang kini ada di Indonesia. Mayoritas umat Hindu
    Indonesia ada di Bali, Lombok dan beberapa daerah di Jawa. Di
    Indonesia penganut Hindu berjumlah kurang lebih 1,8% dari jumlah
    keseluruhan penduduk Indonesia.

   Islam
    Islam memiliki jumlah penganut terbesar di Indonesia, sebanyak
    88% penduduk Indonesia beragama Islam . Mayoritas muslim di
    Indonesia adalah penganut aliran Sunni. Namun sekarang, aliran
    Salafi yang menganut Islam garis keras juga mulai berkembang.
    Juga terdapat 2 organisasi besar Islam yang ada di Indonesia, yaitu
    Nadhlatul Ulama dan Muhammadiyah. Dan berkembang organisasi
    Islam yang bergerak dengan prinsip yang lebih terbuka dan modern
    yaitu Jaringan Islam Liberal. Umat muslim Indonesia umumnya
    berasal dari Jawa, beberapa bagian Sumatera dan Kalimantan.
Katolik
  Katolik dan Kristen seringkali dianggap sebagai satu agama di
  Indonesia, padahal agama Katolik sampai lebih dulu yaitu
  dibawa oleh para penjelajah Portugis yang mendarat di
  Maluku dan sekitarnya. Tempat peribadatan umat Katolik
  adalah gereja katedral. Dengan pemimpin agamanya yaitu
  pastor dan romo. Sekarang mayoritas umat Katolik berada di
  daerah Nusa Tenggara Timur, serta beberapa berada di Jawa
  Tengah. Agama Katolik sendiri menempati urutan ketiga
  sebagai agama dengan penganut terbanyak di Indonesia
  dengan persentase 3,5%.

Kristen
   Kristen sebenarnya bernama Kristen Protestan. Agama ini
   datang ke Indonesia dibawa oleh penjajah Hindia Belanda
   yang merupakan orang-orang VOC. Penganut Kristen
   Protestan sekarang mayoritas menempati wilayah Indonesia
   Timur, Jawa dan Sumatera. Kuantitas penganutnya di
   Indonesia kurang lebih sekitar 3,5 % dari keseluruhan
   penduduk. Umat Kristen Protestan tergabung dalam
   Persatuan Gereja Protestan Indonesia.
Konghucu
 Setelah reformasi, kebebasan beragama di
 Indonesia mulai terealisasi. Kong Hu Cu yang
 merupakan agama Konfusius yang berasal dari
 Cina pun mulai dapat berkembang. Menteri
 Agama memberi izin bagi Majelis Tinggi Agama
 Konghucu Indonesia (MATAKIN) untuk
 mengadakan Musyawarah Nasional. Agama ini
 sempat mengalami tekanan sebelum masa
 reformasi, sehingga jumlah penganutnya menurun
 drastis karena kebijakan pemerintah lebih banyak
 mengesampingkan keberadaan agama ini.
DAMPAK PLURALITAS AGAMA
DI INDONESIA
Heterogenitas agama menjadi salah satu
keunikan sendiri yang dimiliki bangsa
Indonesia. Dengan keadaan yang sangat
heterogen, Indonesia mampu menciptakan
keadaan yang harmonis di antara warga
negara. Tetapi di antara keharmonisan hidup
berdampingan antar suku agama, juga
terdapat banyak disharmonisasi yang bahkan
sampai menimbulkan instabilitas politik yang
mendalam serta terjadi dalam waktu yang
berkepanjangan.
Hubungan Agama Dengan
Kebijakan Pemerintah

                ORDE BARU
                (SOEHARTO)




   BERPIHAK                    MEMOJOKAN
   TERHADAP                   AGAMA BUDHA
  AGAMA ISLAM                DAN KONGHUCU
Kebijakan Pemerintah dalam mengelola
kehidupan beragama di Indonesia

 Pembangunan agama merupakan upaya untuk
 memenuhi salah satu hak dasar rakyat. Hak dasar
 tersebut yaitu hak memeluk agama dan beribadat
 menurut keyakinan masing-masing sebagaimana
 diatur di dalam UUD 1945, Bab XI Pasal 29 (l)
 dan (2), yang menegaskan bahwa :
"Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha
 Esa“

 “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
 penduduk untuk memeluk agamanya masing-
 masing dan untuk beribadat menurut agama dan
 kepercayaannya itu ."
Peningkatan Kualitas Pelayanan dan Pemahaman Agama serta Kehidupan
  Beragama :
   Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama bagi seluruh lapisan
    masyarakat sehingga mereka dapat memperoleh hak-hak dasar dalam
    memeluk agamanya masing-masing dan beribadat sesuai agama dan
    kepercayaan masing-masing;
   Peningkatan kualitas pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran
    agama bagi masyarakat, termasuk peserta didik di semua jalur, jenis dan
    jenjang pendidikan, sehingga pemahaman dan pengamalan ajaran agama
    dapat ditanamkan sejak dini pada anak-anak;
   Peningkatan kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam menjalankan
    aturan, norma, dan nilai-nilai ajaran agama untuk kepentingan social seperti
    dana infak, zakat, wakaf, shodaqoh, persembahan kasih/pelayanan kasih
    (termasuk dana kolekte) dana punia dan dana paramita serta ibadah social
    lainnya;
   Peningkatan kualitas dan peranan tempat-tempat peribadatan dan kitab-kitab
    suci sebagai upaya pemahaman dan penghayatan nilai-nilai agama;
   Peningkatan kualitas manajemen ibadah haji dengan sasaran efisiensi
    pencegahan korupsi,mengurangi biaya tidak langsung yang dibebankan
    kepada jemaah calon haji,dan peningkatan kualitas pelayanan terhadap
    jemaah haji; dan
2. Peningkatan Kerukunan Intern dan Antarumat
  Beragama
 Perwujudan harmoni sosial dalam kehidupan

  intern dan antarumat beragama yang
 toleran dan saling menghormati dalam rangka
  penciptaan suasana yang aman dan damai,
 sehingga konflik yang terjadi di beberapa

  daerah dapat diselesaikan dan tidak muncul di
 daerah lain.
ARAH KEBIJAKAN
    PEMBANGUNAN nasional, arah kebijakan
     Sesuai dengan agenda pembangunan
    peningkatan kualitas Kehidupan beragama yaitu:


1. Peningkatan Kualitas Pelayanan dan Pemahaman Agama serta
   Kehidupan Beragama
   Peningkatan kualitas pemahaman, penghayatan, dan pengamalan
    ajaran agama melalui peningkatan kualitas materi dan tenaga
    penyuluh agama dan pelayanan keagamaan lainnya, terutama yang
    bertugas di daerah rawan konflik dan daerah terpencil dan daerah
    terkena musibah;
   Peningkatan kualitas pendidikan agama dan pendidikan keagamaan
    pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan, antaru lain melalui
    peningkatan ketersediaan dan kualitas tenaga pendidik dan
    kependidikan bidang agama dan keagamaan;
   Peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar zakat, wakaf,
    infak, shodaqoh, persembahan kasih/pelayanan kasih (termasuk
    dana kolekte), dana punia, dan dana paramita dan peningkatan
    profesionalisme terhadap pengelola;
   Peningkatan kualitas penataan dan pengelolaan serta pengembangan fasilitas
    pada pelaksanaan ibadah, dengan memperhatikan kepentingan seluruh
    lapisan umat beragama dengan akses yang sama bagi setiap pemeluk
    agama;
   Pembinaan keluarga harmonis (sakinah/bahagia/sukinah/hita sukaya) untuk
    menempatkan keluarga sebagai pilar utama pembinaan moral dan etika
    masyarakat;
   Peningkatan efisiensi biaya ongkos naik haji, pencegahan korupsi, dan
    peningkatan kualitas pelayanan terhadap jamaah haji;
   Peningkatan kualitas dan kapasitas lembaga sosial pendidikan keagamaan;
    dan
   Peningkatan kualitas penelitian dan pengembangan agama untuk mendukung
    perumusan kebijakan pembangunan bidang agama.

2. Peningkatan Kerukunan Intern dan Antar umat Beragama
 Peningkatan kerjasama kelembagaan baik internal maupun eksternal di
   bidang sosial ekonomi, dan budaya;
 Peningkatan pelaksanaan forum dialog antar pemuka/tokoh agama, tokoh
   masyarakat, cendikiawan agama dan masyarakat;
 Pengembangan wawasan multikultur bagi guru-guru agama dan penyuluh
   agama;
 Peningkatan forum komunikasi kerukunan umat beragama;

 Pemulihan kondisi sosial dan psikologis masyarakat pasca konflik melalui
   penyuluhan dan bimbingan keagamaan; dan
KESIMPULAN
   Masyarakat Indonesia cenderung ke arah
    disintegrasi agama baik internal maupun antar
    agama
   Keharmonisan dalam bermasyarakat belum
    bisa tercapai selagi pemerintah masih
    memihak kelompok agama tertentu
THANK YOUUUUUUU




              ANY QUESTION ??

More Related Content

What's hot

Contoh kasus penegakkan hukum indonesia
Contoh kasus penegakkan hukum indonesiaContoh kasus penegakkan hukum indonesia
Contoh kasus penegakkan hukum indonesiafadylirma.blogspot.com
 
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaPPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaChusnul Khotimah
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualUwes Chaeruman
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuhanafieminence
 
pengertian dan tujuan audit komunikasi
pengertian dan tujuan audit komunikasipengertian dan tujuan audit komunikasi
pengertian dan tujuan audit komunikasiHafidz Wahyuddin
 
definisi, fungsi, dan tujuan kerjasama dan jaringan perpustakaan
definisi, fungsi, dan tujuan kerjasama dan jaringan perpustakaandefinisi, fungsi, dan tujuan kerjasama dan jaringan perpustakaan
definisi, fungsi, dan tujuan kerjasama dan jaringan perpustakaanFuji Muliasari
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialMuchlis Soleiman
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivAlfan Fatoni
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaSyaiful Ahdan
 
Teori Penstrukturan Adaptif
Teori Penstrukturan AdaptifTeori Penstrukturan Adaptif
Teori Penstrukturan AdaptifLisa Ramadhanty
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaWahiid Sayy'a
 
Presentation seminar hasil penelitian.
Presentation seminar hasil penelitian.Presentation seminar hasil penelitian.
Presentation seminar hasil penelitian.LaOde Muhamad Arifin
 
Ppt kekerasan seksual
Ppt kekerasan seksualPpt kekerasan seksual
Ppt kekerasan seksualbkupstegal
 

What's hot (20)

Contoh kasus penegakkan hukum indonesia
Contoh kasus penegakkan hukum indonesiaContoh kasus penegakkan hukum indonesia
Contoh kasus penegakkan hukum indonesia
 
Makalah multikulturalisme
Makalah multikulturalismeMakalah multikulturalisme
Makalah multikulturalisme
 
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaPPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Ppt 9 identitas kolektif
Ppt 9 identitas kolektifPpt 9 identitas kolektif
Ppt 9 identitas kolektif
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
 
Minggu 5_Skala Pengukuran
Minggu 5_Skala PengukuranMinggu 5_Skala Pengukuran
Minggu 5_Skala Pengukuran
 
Rekam medik
Rekam medikRekam medik
Rekam medik
 
pengertian dan tujuan audit komunikasi
pengertian dan tujuan audit komunikasipengertian dan tujuan audit komunikasi
pengertian dan tujuan audit komunikasi
 
definisi, fungsi, dan tujuan kerjasama dan jaringan perpustakaan
definisi, fungsi, dan tujuan kerjasama dan jaringan perpustakaandefinisi, fungsi, dan tujuan kerjasama dan jaringan perpustakaan
definisi, fungsi, dan tujuan kerjasama dan jaringan perpustakaan
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
 
PPT ANTI BULLYING
PPT ANTI BULLYINGPPT ANTI BULLYING
PPT ANTI BULLYING
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
 
Teori Penstrukturan Adaptif
Teori Penstrukturan AdaptifTeori Penstrukturan Adaptif
Teori Penstrukturan Adaptif
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragama
 
Presentation seminar hasil penelitian.
Presentation seminar hasil penelitian.Presentation seminar hasil penelitian.
Presentation seminar hasil penelitian.
 
Ppt kekerasan seksual
Ppt kekerasan seksualPpt kekerasan seksual
Ppt kekerasan seksual
 

Viewers also liked

Kbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikKbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikJasmin Jasin
 
Importancia acerca del uso correcto de la computadora
Importancia acerca del uso correcto de la computadoraImportancia acerca del uso correcto de la computadora
Importancia acerca del uso correcto de la computadoraAlejandra astaiza
 
Relazioni Semiautomatiche - KnowData16, Bologna, 18/11/2016
Relazioni Semiautomatiche - KnowData16, Bologna, 18/11/2016Relazioni Semiautomatiche - KnowData16, Bologna, 18/11/2016
Relazioni Semiautomatiche - KnowData16, Bologna, 18/11/2016Mentine
 
Cuaderno de Pedagogía y Educación No. 4
Cuaderno de Pedagogía y Educación No. 4Cuaderno de Pedagogía y Educación No. 4
Cuaderno de Pedagogía y Educación No. 4Melvin Henríquez
 
Data Informed Design - KnowData16, Bologna, 18/11/2016
Data Informed Design - KnowData16, Bologna, 18/11/2016Data Informed Design - KnowData16, Bologna, 18/11/2016
Data Informed Design - KnowData16, Bologna, 18/11/2016Mentine
 
Contenuto data-driven: ci sei tu, nei dati - KnowData16, Bologna, 18/11/2016
Contenuto data-driven: ci sei tu, nei dati - KnowData16, Bologna, 18/11/2016Contenuto data-driven: ci sei tu, nei dati - KnowData16, Bologna, 18/11/2016
Contenuto data-driven: ci sei tu, nei dati - KnowData16, Bologna, 18/11/2016Mentine
 
María alejandra astaíza guevara
María alejandra astaíza guevaraMaría alejandra astaíza guevara
María alejandra astaíza guevaraAlejandra astaiza
 
Acuvue surevue productbijsluiter
Acuvue surevue productbijsluiterAcuvue surevue productbijsluiter
Acuvue surevue productbijsluiterLensdeal
 
Mapa conceptual ney
Mapa conceptual neyMapa conceptual ney
Mapa conceptual neynegdys
 
Social Media in a Crisis for Summer Camps
Social Media in a Crisis for Summer CampsSocial Media in a Crisis for Summer Camps
Social Media in a Crisis for Summer Campssocialsummercamp
 
Ppt iman-kepada-hari-akhir (elin)
Ppt iman-kepada-hari-akhir (elin)Ppt iman-kepada-hari-akhir (elin)
Ppt iman-kepada-hari-akhir (elin)arinams
 
1 0-memperihal-komputer-dan-fungsinya
1 0-memperihal-komputer-dan-fungsinya1 0-memperihal-komputer-dan-fungsinya
1 0-memperihal-komputer-dan-fungsinyaRizal Saeh
 
Costume, hair and makeup
Costume, hair and makeupCostume, hair and makeup
Costume, hair and makeupmegan bullock
 
Genre musik by sawo su
Genre musik by sawo suGenre musik by sawo su
Genre musik by sawo suAlfian Susawo
 

Viewers also liked (20)

Literatura
LiteraturaLiteratura
Literatura
 
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikKbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
 
Importancia acerca del uso correcto de la computadora
Importancia acerca del uso correcto de la computadoraImportancia acerca del uso correcto de la computadora
Importancia acerca del uso correcto de la computadora
 
Relazioni Semiautomatiche - KnowData16, Bologna, 18/11/2016
Relazioni Semiautomatiche - KnowData16, Bologna, 18/11/2016Relazioni Semiautomatiche - KnowData16, Bologna, 18/11/2016
Relazioni Semiautomatiche - KnowData16, Bologna, 18/11/2016
 
Cuaderno de Pedagogía y Educación No. 4
Cuaderno de Pedagogía y Educación No. 4Cuaderno de Pedagogía y Educación No. 4
Cuaderno de Pedagogía y Educación No. 4
 
Aulas virtuales
Aulas virtualesAulas virtuales
Aulas virtuales
 
Sesi taklimat ragbi
Sesi taklimat ragbiSesi taklimat ragbi
Sesi taklimat ragbi
 
Slides coke
Slides cokeSlides coke
Slides coke
 
Data Informed Design - KnowData16, Bologna, 18/11/2016
Data Informed Design - KnowData16, Bologna, 18/11/2016Data Informed Design - KnowData16, Bologna, 18/11/2016
Data Informed Design - KnowData16, Bologna, 18/11/2016
 
Contenuto data-driven: ci sei tu, nei dati - KnowData16, Bologna, 18/11/2016
Contenuto data-driven: ci sei tu, nei dati - KnowData16, Bologna, 18/11/2016Contenuto data-driven: ci sei tu, nei dati - KnowData16, Bologna, 18/11/2016
Contenuto data-driven: ci sei tu, nei dati - KnowData16, Bologna, 18/11/2016
 
María alejandra astaíza guevara
María alejandra astaíza guevaraMaría alejandra astaíza guevara
María alejandra astaíza guevara
 
Acuvue surevue productbijsluiter
Acuvue surevue productbijsluiterAcuvue surevue productbijsluiter
Acuvue surevue productbijsluiter
 
Mapa conceptual ney
Mapa conceptual neyMapa conceptual ney
Mapa conceptual ney
 
Social Media in a Crisis for Summer Camps
Social Media in a Crisis for Summer CampsSocial Media in a Crisis for Summer Camps
Social Media in a Crisis for Summer Camps
 
Ppt iman-kepada-hari-akhir (elin)
Ppt iman-kepada-hari-akhir (elin)Ppt iman-kepada-hari-akhir (elin)
Ppt iman-kepada-hari-akhir (elin)
 
1 0-memperihal-komputer-dan-fungsinya
1 0-memperihal-komputer-dan-fungsinya1 0-memperihal-komputer-dan-fungsinya
1 0-memperihal-komputer-dan-fungsinya
 
Costume, hair and makeup
Costume, hair and makeupCostume, hair and makeup
Costume, hair and makeup
 
4 rpp-sbk-sma
4 rpp-sbk-sma4 rpp-sbk-sma
4 rpp-sbk-sma
 
meningitis
meningitismeningitis
meningitis
 
Genre musik by sawo su
Genre musik by sawo suGenre musik by sawo su
Genre musik by sawo su
 

Similar to Relasi Antar Agama di Indonesia

CONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMACONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMAEman Syukur
 
Konsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di IndonesiaKonsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di Indonesiapjj_kemenkes
 
Macam- macam Agama di Indonesia
Macam- macam Agama di IndonesiaMacam- macam Agama di Indonesia
Macam- macam Agama di Indonesiapjj_kemenkes
 
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptxAlissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptxMohZaini6
 
Pembangunan Bidang agama.ppt
Pembangunan Bidang agama.pptPembangunan Bidang agama.ppt
Pembangunan Bidang agama.pptdanielserafin6
 
1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)Erwin Line
 
Pancasila vs agama baru
Pancasila vs agama baruPancasila vs agama baru
Pancasila vs agama baruPutrinurdh
 
moderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxmoderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxjoko58
 
moderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxmoderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxjoko58
 
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdfmoderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdfdinimeiyanti
 
Bab ii tgas
Bab ii tgasBab ii tgas
Bab ii tgas33335
 
Agama-Agama di Dunia.pdf
Agama-Agama di Dunia.pdfAgama-Agama di Dunia.pdf
Agama-Agama di Dunia.pdfZukét Printing
 
Agama-Agama di Dunia.docx
Agama-Agama di Dunia.docxAgama-Agama di Dunia.docx
Agama-Agama di Dunia.docxZukét Printing
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakatnaufalando
 
Agama tinjauan
Agama tinjauanAgama tinjauan
Agama tinjauanNafi Uddin
 

Similar to Relasi Antar Agama di Indonesia (20)

CONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMACONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMA
 
Konsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di IndonesiaKonsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di Indonesia
 
Macam- macam Agama di Indonesia
Macam- macam Agama di IndonesiaMacam- macam Agama di Indonesia
Macam- macam Agama di Indonesia
 
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptxAlissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakat
 
Pembangunan Bidang agama.ppt
Pembangunan Bidang agama.pptPembangunan Bidang agama.ppt
Pembangunan Bidang agama.ppt
 
Religion
ReligionReligion
Religion
 
Kebebasan beragama
Kebebasan beragama Kebebasan beragama
Kebebasan beragama
 
Moderasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdfModerasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdf
 
1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)
 
Pancasila vs agama baru
Pancasila vs agama baruPancasila vs agama baru
Pancasila vs agama baru
 
Pk uk 2
Pk uk 2Pk uk 2
Pk uk 2
 
moderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxmoderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptx
 
moderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxmoderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptx
 
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdfmoderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
 
Bab ii tgas
Bab ii tgasBab ii tgas
Bab ii tgas
 
Agama-Agama di Dunia.pdf
Agama-Agama di Dunia.pdfAgama-Agama di Dunia.pdf
Agama-Agama di Dunia.pdf
 
Agama-Agama di Dunia.docx
Agama-Agama di Dunia.docxAgama-Agama di Dunia.docx
Agama-Agama di Dunia.docx
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakat
 
Agama tinjauan
Agama tinjauanAgama tinjauan
Agama tinjauan
 

More from Sabilul Maarifah

Culture and Cultural Studies (Introduction)
Culture and Cultural Studies (Introduction)Culture and Cultural Studies (Introduction)
Culture and Cultural Studies (Introduction)Sabilul Maarifah
 
Looking and Gazing in Movies
Looking and Gazing in MoviesLooking and Gazing in Movies
Looking and Gazing in MoviesSabilul Maarifah
 
Media, Sports and Representation
Media, Sports and RepresentationMedia, Sports and Representation
Media, Sports and RepresentationSabilul Maarifah
 
Islam di Indonesia Dalam Komunikasi Budaya
Islam di Indonesia Dalam Komunikasi BudayaIslam di Indonesia Dalam Komunikasi Budaya
Islam di Indonesia Dalam Komunikasi BudayaSabilul Maarifah
 
Growing Up With Television (Kajian Khalayak Media Televisi)
Growing Up With Television (Kajian Khalayak Media Televisi)Growing Up With Television (Kajian Khalayak Media Televisi)
Growing Up With Television (Kajian Khalayak Media Televisi)Sabilul Maarifah
 
Media Online - Perspektif Ekonomi Media
Media Online - Perspektif Ekonomi MediaMedia Online - Perspektif Ekonomi Media
Media Online - Perspektif Ekonomi MediaSabilul Maarifah
 
Dekonstruksi Teks Dalam Sosiologi Media
Dekonstruksi Teks Dalam Sosiologi MediaDekonstruksi Teks Dalam Sosiologi Media
Dekonstruksi Teks Dalam Sosiologi MediaSabilul Maarifah
 
Akulturasi Agama Islam (Versi 2)
Akulturasi Agama Islam (Versi 2)Akulturasi Agama Islam (Versi 2)
Akulturasi Agama Islam (Versi 2)Sabilul Maarifah
 
Akulturasi Agama Islam (Versi 1)
Akulturasi Agama Islam (Versi 1)Akulturasi Agama Islam (Versi 1)
Akulturasi Agama Islam (Versi 1)Sabilul Maarifah
 
Konvergensi Media dari Perspektif Konsumen
Konvergensi Media dari Perspektif KonsumenKonvergensi Media dari Perspektif Konsumen
Konvergensi Media dari Perspektif KonsumenSabilul Maarifah
 

More from Sabilul Maarifah (15)

Endonezya
EndonezyaEndonezya
Endonezya
 
Culture and Cultural Studies (Introduction)
Culture and Cultural Studies (Introduction)Culture and Cultural Studies (Introduction)
Culture and Cultural Studies (Introduction)
 
Looking and Gazing in Movies
Looking and Gazing in MoviesLooking and Gazing in Movies
Looking and Gazing in Movies
 
Media, Sports and Representation
Media, Sports and RepresentationMedia, Sports and Representation
Media, Sports and Representation
 
Islam di Indonesia Dalam Komunikasi Budaya
Islam di Indonesia Dalam Komunikasi BudayaIslam di Indonesia Dalam Komunikasi Budaya
Islam di Indonesia Dalam Komunikasi Budaya
 
Growing Up With Television (Kajian Khalayak Media Televisi)
Growing Up With Television (Kajian Khalayak Media Televisi)Growing Up With Television (Kajian Khalayak Media Televisi)
Growing Up With Television (Kajian Khalayak Media Televisi)
 
Media Online - Perspektif Ekonomi Media
Media Online - Perspektif Ekonomi MediaMedia Online - Perspektif Ekonomi Media
Media Online - Perspektif Ekonomi Media
 
George Lukacs
George LukacsGeorge Lukacs
George Lukacs
 
Dekonstruksi Teks Dalam Sosiologi Media
Dekonstruksi Teks Dalam Sosiologi MediaDekonstruksi Teks Dalam Sosiologi Media
Dekonstruksi Teks Dalam Sosiologi Media
 
Akulturasi Agama Islam (Versi 2)
Akulturasi Agama Islam (Versi 2)Akulturasi Agama Islam (Versi 2)
Akulturasi Agama Islam (Versi 2)
 
Adapting To New Cultures
Adapting To New CulturesAdapting To New Cultures
Adapting To New Cultures
 
Propaganda
PropagandaPropaganda
Propaganda
 
Akulturasi Agama Islam (Versi 1)
Akulturasi Agama Islam (Versi 1)Akulturasi Agama Islam (Versi 1)
Akulturasi Agama Islam (Versi 1)
 
Konvergensi Media dari Perspektif Konsumen
Konvergensi Media dari Perspektif KonsumenKonvergensi Media dari Perspektif Konsumen
Konvergensi Media dari Perspektif Konsumen
 
Musik Kuno
Musik KunoMusik Kuno
Musik Kuno
 

Recently uploaded

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 

Recently uploaded (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 

Relasi Antar Agama di Indonesia

  • 1. RELASI SOSIAL ANTAR KELOMPOK AGAMA DI INDONESIA Adzka Fikri Fadhilah Arief Tri Hantoro Dina Hidayat Sabilul Maarifah
  • 2. Agama?? sebuah sistem terpadu dari Durkheim kepercayaan dan praktik-praktik yang berhubungan dengan hal yang sakral
  • 3. Mengapa kita mewarisi agama? Pertama, dalam masyarakat kita, agama dianggap sebagai sesuatu yang sangat suci, sakral, dan murni. Lalu untuk menjaga kesuciannya ini, kita Ketiga, adanya Kedua, perihal kesucian agama diajarkan untuk menerima ini dijaga secara ketat oleh ‘perkawinan’ antara agama dengan apa adanya, pemuka agama di masyarakat. agama dengan negara tanpa mengkritisi lagi apa Orang awam terkesan tabu sesungguhnya yang tengah untuk menbahas tentang agama, disajikan kepada kita. jadi para pemuka dianggap sebagai sumber yang paling benar atas segala pembahasan perihal agama kekuatan agama yang besar, yang lalu ditanam dan dipelihara secara sistematis melalui pendidikan. Dalam pendidikan sendiri, tidak diberikan celah untuk mengkritisi pembahasan tentang agama.
  • 4. Kemajemukan Agama PERBEDAAN PERBEDAAN ANTAR AGAMA DALAM INTERNAL AGAMA ISLAM BUDHA
  • 5. Lokalisasi Agama Lokalisasi terjadi dimana budaya lokal menerima pengaruh dari luar, menyerap dan menyatakan kembali unsur-unsur asing yang sesuai dengan pandangan hidup masyarakat lokal dan mengambilnya sebagai bagian dari budayanya. Contoh : KEJAWEN
  • 6. Politik Agama Pemerintah KERAJAAN pengaruh agama terlihat sangat kuat di dalam istana-istana raja, yang kemudian mempengaruhi rakyat di bawah kuasanya PRA-KOLONIAL Di mana datang pedagang-pedagang dari luar yang datang untuk berbisnis sekaligus menyebarkan agama.
  • 7. KOLONIAL pendidikan atau organisasi berbasis agama acapkali dicap sebagai tempat awal ditanamkan sikap anti-kolonial, sehingga pemerintah kolonial melakukan pengawasan dan kontrol yang cukup ketat terhadap gerakan-gerakan tersebut SEBELUM DAN SESUDAH KEMERDEKAAN paham ideologi-ideologi menurut agama untuk mengisi ideologi sebuah negara baru. Organisasi-organisasi berbasis agama muncul
  • 8. ORDE BARU di mana agama dan kebijakan politik beradu. Banyak kebijakan-kebijakan yang terkesan merugikan pihak agamis demi menjaga keutuhan dan kestabilan agama. REFORMASI di mana semua agama dan kepercayaan seakan bebas dari kekangan. Misi-misi agama terus dilancarkan, tanpa adanya batasan jelas dari pemerintah. Bahkan agama pun bisa menghakimi dan memutuskan agama lain, pantas untuk tercatat atau justru cacat, bermanfaat atau justru sesat.
  • 9. Dinamika Hubungan Antar Kelompok Agama di Indonesia Bhinneka Tunggal Ika adalah satu prinsip negara yang diharapkan dapat juga menjadi pemersatu bangsa meski dengan latar belakang berbeda-beda salah satunya faktor perbedaan agama. Namun, sebagai negara yang sangat majemuk, dari segi agama tetap ada jumlah mayoritas dan minoritas di Indonesia. Faktor kuantitas pemeluk agama ini turut memberikan sumbangsih yang tidak hanya positif namun juga negatif dalam perjalanannya membentuk interaksi sosial antara berbagai kelompok agama di Indonesia.
  • 10. AGAMA DI INDONESIA Buddha salah satu agama tertua yang datang ke Indonesia jika dibandingkan dengan agama-agama lain yang diakui secara resmi hingga kini. Namun sekarang penganut agama Buddha di Indonesia tergolong sedikit dibanding dengan Islam dan Kristen yaitu hanya sekitar 0,4% dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Ini dikarenakan kedua agama datang belakangan dan melakukan penyebaran dengan lebih meluas, ditambah dengan faktor lain seperti keuntungan politik yang didapat. Umat Buddha mayoritas kini berada di beberapa daerah di Sumatera bagian selatan dan Bangka Belitung serta beberapa daerah di Jawa.
  • 11. Hindu Waktu kedatangan agama Hindu ke Indonesia hampir bersamaan dengan agama Buddha, sehingga dapat disimpulkan bahwa agama Hindu juga adalah salah satu agama tertua yang ada di Indonesia. Agama Hindu yang berpusat di India, memiliki corak yang jauh berbeda dengan yang kini ada di Indonesia. Mayoritas umat Hindu Indonesia ada di Bali, Lombok dan beberapa daerah di Jawa. Di Indonesia penganut Hindu berjumlah kurang lebih 1,8% dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia.  Islam Islam memiliki jumlah penganut terbesar di Indonesia, sebanyak 88% penduduk Indonesia beragama Islam . Mayoritas muslim di Indonesia adalah penganut aliran Sunni. Namun sekarang, aliran Salafi yang menganut Islam garis keras juga mulai berkembang. Juga terdapat 2 organisasi besar Islam yang ada di Indonesia, yaitu Nadhlatul Ulama dan Muhammadiyah. Dan berkembang organisasi Islam yang bergerak dengan prinsip yang lebih terbuka dan modern yaitu Jaringan Islam Liberal. Umat muslim Indonesia umumnya berasal dari Jawa, beberapa bagian Sumatera dan Kalimantan.
  • 12. Katolik Katolik dan Kristen seringkali dianggap sebagai satu agama di Indonesia, padahal agama Katolik sampai lebih dulu yaitu dibawa oleh para penjelajah Portugis yang mendarat di Maluku dan sekitarnya. Tempat peribadatan umat Katolik adalah gereja katedral. Dengan pemimpin agamanya yaitu pastor dan romo. Sekarang mayoritas umat Katolik berada di daerah Nusa Tenggara Timur, serta beberapa berada di Jawa Tengah. Agama Katolik sendiri menempati urutan ketiga sebagai agama dengan penganut terbanyak di Indonesia dengan persentase 3,5%. Kristen Kristen sebenarnya bernama Kristen Protestan. Agama ini datang ke Indonesia dibawa oleh penjajah Hindia Belanda yang merupakan orang-orang VOC. Penganut Kristen Protestan sekarang mayoritas menempati wilayah Indonesia Timur, Jawa dan Sumatera. Kuantitas penganutnya di Indonesia kurang lebih sekitar 3,5 % dari keseluruhan penduduk. Umat Kristen Protestan tergabung dalam Persatuan Gereja Protestan Indonesia.
  • 13. Konghucu Setelah reformasi, kebebasan beragama di Indonesia mulai terealisasi. Kong Hu Cu yang merupakan agama Konfusius yang berasal dari Cina pun mulai dapat berkembang. Menteri Agama memberi izin bagi Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) untuk mengadakan Musyawarah Nasional. Agama ini sempat mengalami tekanan sebelum masa reformasi, sehingga jumlah penganutnya menurun drastis karena kebijakan pemerintah lebih banyak mengesampingkan keberadaan agama ini.
  • 14. DAMPAK PLURALITAS AGAMA DI INDONESIA Heterogenitas agama menjadi salah satu keunikan sendiri yang dimiliki bangsa Indonesia. Dengan keadaan yang sangat heterogen, Indonesia mampu menciptakan keadaan yang harmonis di antara warga negara. Tetapi di antara keharmonisan hidup berdampingan antar suku agama, juga terdapat banyak disharmonisasi yang bahkan sampai menimbulkan instabilitas politik yang mendalam serta terjadi dalam waktu yang berkepanjangan.
  • 15. Hubungan Agama Dengan Kebijakan Pemerintah ORDE BARU (SOEHARTO) BERPIHAK MEMOJOKAN TERHADAP AGAMA BUDHA AGAMA ISLAM DAN KONGHUCU
  • 16. Kebijakan Pemerintah dalam mengelola kehidupan beragama di Indonesia Pembangunan agama merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat. Hak dasar tersebut yaitu hak memeluk agama dan beribadat menurut keyakinan masing-masing sebagaimana diatur di dalam UUD 1945, Bab XI Pasal 29 (l) dan (2), yang menegaskan bahwa : "Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa“ “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing- masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu ."
  • 17. Peningkatan Kualitas Pelayanan dan Pemahaman Agama serta Kehidupan Beragama :  Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama bagi seluruh lapisan masyarakat sehingga mereka dapat memperoleh hak-hak dasar dalam memeluk agamanya masing-masing dan beribadat sesuai agama dan kepercayaan masing-masing;  Peningkatan kualitas pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama bagi masyarakat, termasuk peserta didik di semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan, sehingga pemahaman dan pengamalan ajaran agama dapat ditanamkan sejak dini pada anak-anak;  Peningkatan kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam menjalankan aturan, norma, dan nilai-nilai ajaran agama untuk kepentingan social seperti dana infak, zakat, wakaf, shodaqoh, persembahan kasih/pelayanan kasih (termasuk dana kolekte) dana punia dan dana paramita serta ibadah social lainnya;  Peningkatan kualitas dan peranan tempat-tempat peribadatan dan kitab-kitab suci sebagai upaya pemahaman dan penghayatan nilai-nilai agama;  Peningkatan kualitas manajemen ibadah haji dengan sasaran efisiensi pencegahan korupsi,mengurangi biaya tidak langsung yang dibebankan kepada jemaah calon haji,dan peningkatan kualitas pelayanan terhadap jemaah haji; dan
  • 18. 2. Peningkatan Kerukunan Intern dan Antarumat Beragama  Perwujudan harmoni sosial dalam kehidupan intern dan antarumat beragama yang  toleran dan saling menghormati dalam rangka penciptaan suasana yang aman dan damai,  sehingga konflik yang terjadi di beberapa daerah dapat diselesaikan dan tidak muncul di  daerah lain.
  • 19. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN nasional, arah kebijakan Sesuai dengan agenda pembangunan peningkatan kualitas Kehidupan beragama yaitu: 1. Peningkatan Kualitas Pelayanan dan Pemahaman Agama serta Kehidupan Beragama  Peningkatan kualitas pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama melalui peningkatan kualitas materi dan tenaga penyuluh agama dan pelayanan keagamaan lainnya, terutama yang bertugas di daerah rawan konflik dan daerah terpencil dan daerah terkena musibah;  Peningkatan kualitas pendidikan agama dan pendidikan keagamaan pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan, antaru lain melalui peningkatan ketersediaan dan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan bidang agama dan keagamaan;  Peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar zakat, wakaf, infak, shodaqoh, persembahan kasih/pelayanan kasih (termasuk dana kolekte), dana punia, dan dana paramita dan peningkatan profesionalisme terhadap pengelola;
  • 20. Peningkatan kualitas penataan dan pengelolaan serta pengembangan fasilitas pada pelaksanaan ibadah, dengan memperhatikan kepentingan seluruh lapisan umat beragama dengan akses yang sama bagi setiap pemeluk agama;  Pembinaan keluarga harmonis (sakinah/bahagia/sukinah/hita sukaya) untuk menempatkan keluarga sebagai pilar utama pembinaan moral dan etika masyarakat;  Peningkatan efisiensi biaya ongkos naik haji, pencegahan korupsi, dan peningkatan kualitas pelayanan terhadap jamaah haji;  Peningkatan kualitas dan kapasitas lembaga sosial pendidikan keagamaan; dan  Peningkatan kualitas penelitian dan pengembangan agama untuk mendukung perumusan kebijakan pembangunan bidang agama. 2. Peningkatan Kerukunan Intern dan Antar umat Beragama  Peningkatan kerjasama kelembagaan baik internal maupun eksternal di bidang sosial ekonomi, dan budaya;  Peningkatan pelaksanaan forum dialog antar pemuka/tokoh agama, tokoh masyarakat, cendikiawan agama dan masyarakat;  Pengembangan wawasan multikultur bagi guru-guru agama dan penyuluh agama;  Peningkatan forum komunikasi kerukunan umat beragama;  Pemulihan kondisi sosial dan psikologis masyarakat pasca konflik melalui penyuluhan dan bimbingan keagamaan; dan
  • 21. KESIMPULAN  Masyarakat Indonesia cenderung ke arah disintegrasi agama baik internal maupun antar agama  Keharmonisan dalam bermasyarakat belum bisa tercapai selagi pemerintah masih memihak kelompok agama tertentu
  • 22. THANK YOUUUUUUU ANY QUESTION ??