Dokumen tersebut membahas tentang hakekat manusia dan pengembangannya dalam konteks pendidikan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain:
1. Dimensi-dimensi manusia seperti individual, sosial, susila, dan agama.
2. Perlunya pengembangan manusia yang utuh mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
3. Sosok manusia Indonesia seutuhnya yang pandai, bertaqwa, dan berb
4. A. HAKEKAT MANUSIA DLM PEND PERLU
DIPAHAMI KARENA: :
1. KEGIATAN PENDIDIKAN MERUPAKAN KEGIATAN YANG
KHAS MANUSIA.
2. ANAK DIDIK/MANUSIA : KOMPONEN YANG MEMPUNYAI
KEDUDUKAN SENTRAL
3. PANDANGAN GURU TENTANG HAKEKAT ANAK SEBAGAI
MANUSIA MEMPENGARUHI STRATEGI DALAM PRAKTEK
PEND.
4. DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA TERHINDAR DARI
EKSES NEGATIF PERKEMBANGAN SAINS DAN
TEKNOLOGI
(Babang Robandi)
5. Sifat Sifat hakekat manusia itu adalah :
1. Kemampuan menyadari diri
2. Kemampuan bereksistensi
3. Memiliki kata hati
4. Memiliki Moral
5. Bertanggungjawab
6. Memiliki rasa kebebasan/kemerdekaan
7. Menyadari kewajiban dan haq
8. Kemampuan menghayati kebahagian
(Umar Tirtarahardja dan La Sulo, 2005)
6. B. Sifat Hakekat Mahluk
Lapisan prilaku antara berbagai jenis mahluk di
dunia menurut Kohnstamn (meanus
vangerdraingen) :
1. Lapisan prilaku an-organis dan organis
2. Lapisan prilaku vegetatif atau prilaku nabati
3. Lapisan prilaku animal atau hewani
4. Lapisan prilaku human insani atau manusia
5. Lapisan prilaku mutlak
7. Karakteristik Persamaan Mahluk Hidup
(Henderson, 1959)
1. Mempunyai dorongan atau kemampuan untuk
hidup dan melanjukan kehidupan
2. Merupakan suatu kesatuan organisasi biologi yang
tersusun sedemikian rupa
3. Memiliki ketergantungan pada lingkungan
4. Memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berubah
akibat interaksi dengan lingkungan
8. Perbedaan Ciri Biologis Manusia Dengan Mahluk
Lain
1. Dapat berjalan tegak.
2. Mempunyai ibu jari yang dapat diletakan secara
bertentangan dengan jari yang lainnya hingga
memiliki fungsi.
3. Secara verbal dpt menggunakan simbol simbol
dan berbicara, sehingga dapat berkomunikasi
lisan atau tulisan
9. Perbedaan Kehidupan Hewan dengan manusia (Zahara
Idris dan Lisma Jamal, 1992)
Kehidupan Hewan :
a. Lahir, siap pakai
b. Kemampuan insting semata
c. Bertindak menurut insting dan tidak bertanggung jwb
d. Tidak mengenal etika, estetika dan agama.
Kehidupan Manusia :
a. lahir, tidak berdaya
b. Mahluk biologis, individual, sosial, potensial
c. Bertindak menurut cipta, rasa dan karsa, bertanggungjawab
d. Mengenal etika, estetika dan agama
10. C. Pandangan tentang manusia dan
implikasinya dalam pendidikan
Manusia disebut :
1) Zoon Politikon, mahluk yang mampu bernegara.
Implikasinya : Penyelenggaraan dan pengelolaan
pendidikan harus didasari oleh politik yang
sedang berkembang, menjalin kerjasama yang
baik secara internasional, berusaha menyiapkan
dan membentuk wara negara yang baik
(Civilisasi) Pend Politik dan PPKN mempunyai
peranan penting.
11. 2) Homo Sapiens, mahluk organisma biologis yang
mengetahui atau bijaksana
Implikasi terhadap Pendidikan, bhw pendidikan hendaknya
berlandaskan konsep konsep antropologis biologis.
Pendidikan harus beragam dalam prakteknya guna
mengembangkan potensi manusia agar bijaksana.
3) Homo Ludens, mahluk yang suka bermain, suka berfantasi,
( mahluk yg suka menciptakan secara bebas dunianya
sendiri dengan fantasinya.
Implikasinya bahwa pendidikan mampu mengembangkan
imajinasi kreatif manusia sesuai dengan dunianya sendiri
dgn proses yang menyenangkan.
12. 4) Homo Faber, sejenis mahluk yang dapat membuat sesuatu,
dpt menciptakan sesuatu dan mampu mempegunakannya
Implikasinya, bahwa pendidikan hendaknya
mengembangkan berbagai aspek kemampuan baik fisik
maupun mental, yang memungkinkan dapat berkarya
lebih baik dengan kemampuannya seoptimal mungkin
5) Animal Sociale, sejenis mahluk yang suka berorganisasi
dan bermasyarakat, saling memerlukan, saling
mempengaruhi satu sama lain.
Asumsinya bahwa pendidikan terjadi karena manusia dpt
mempengaruhi/dipengaruhi. Memungkinkan interaksi
edukatif.
13. 6) Animal Rasionale, jenis mahluk hidup yang memiliki
akal fikiran yang mampu memilih sesuatu menurut
pertimbangan akal fikiran dan kecerdasannya.
7)Animal Simbolicum, dgn berbahasa simbol manusia dpt
berkomunikasi melalui lisan maupun tulisan yang dapat
mencatat kehidupan sehingga menghasilkan menyerap
dan menyebarkan kebudayaan yang sangat berharga bagi
peningkatan kualitas kehidupan.
8)Animal educandum, mahluk yang perlu dididik krn saat
lahir dlm kondisi tak berdaya. Ia memiliki potensi untuk
dikembangkan menjadi aktual.
9) Animal educable, mahluk yang dpt dididik.
14. • D. Dimensi Manusia
• (Sisi lain dari sifat hakekat manusia yang berbeda dengan
hewan, Umar Tirtarahardja dan La Sulo, 1994
1. Dimensi keindividualan : kesatuan yang tak terpisahkan (in-
devide)/Pribadi , dilahirkan dgn membawa potensi untuk berbeda dgn yang
lainnya ( Fisik : warna kulit, tinggi dan berat badan, jenis rambut dsb. Psikis :
bakat, minat, cita cita keinginan, motivasi intelegensi, dsb)
2. Dimensi sosial : manusia mahluk sosial, memiliki kecenderungan
saling mengenal, berkelompok, kerja sama, slg memberi/menerima.
3. Dimensi susila : mampu memilih baik dan buruk, terkait dengan
masalah nilai, bertanggungjwab atas tindakan yg diambilnya.
4. Dimensi agama : meyakini supranatural, yakin trhadap zat yang Maha
Kuasa
15. E. Pengembangan Dimensi Hakekat Manusia
Pengembangan yang utuh,
1. Dari wujud dimensinya: keutuhan jasmani dan rohani.
Dimensi individu, sosial, susila dan agama, antara aspek
kognitif, afektif dan psikomotor. Pelayanan hrs seimbang,
2. Dari arah Pengembangan : Pembinaan secara terpadu
terhadap pengembangan keempat dimensi secara
selaras, tak terpisahkan satu sama lainnya. Bersifat
horizontal /menciptakan keseimbangan, Vertikal
menciptakan ketinggian martabat manusia. Dengan
demikian membentuk totalitas manusia yang utuh.
16. BOBBI DE PORTER (Terjemahan oleh Alwiyah
Abdurahman , 1998:6) sbb :
“ …………….. Bukan nilai saja yang bermanfaat bagi siswa. Nilai
A bukanlah faktor terpenting. Menikmati belajar dan
motivasi diri sama pentingnya. Belajar adalah kegiatan
seumur hidup yang dapat dilakukan dengan
menyenangkan dan berhasil……. Seluruh pribadi adalah
penting – akal dan emosi/pribadi. Demikian pula
kehormatan diri adalah mterial yang penting dalam
membentuk pelajar yang sehat dan bahagia
17. D. Sosok Manusia Indonesia Seutuhnya
Pendidikan yang utuh, sinergi antara pengembangan kognitif dan non
kognitif, dilengkapi dgn tuntutan dari atas (Tuhan). Pend
menghasilkan peserdik yang pandai, bertaqwa dan berbudi luhur
makin dekat capaiannya.
Moh Djawad Dahlan (1997:12): Pend “Tuntas” menghasilkan manusia
utuh/manusia lengkap, tiada cela, sehingga menampilkan pendidikan
yang kokoh dan mantap, bertolak dari niat yang iklas, bertindak
selaras dengan jalan yang lurus memperhatikan rangkaian prilaku
yang singkron taat azas dalam rangka mencapai ridlo Alloh SWT.
Tillaar, (1999,137) ….manusia seutuhnya berarti mengembangkan seluruh
aspek pribadinya yaitu iman dan taqwa, budi pekerti yg luhur,
penguasaan pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, mempunyai rasa
kemasyarakatan dan kebangsaan