2. Keindahan
Kata keindahan berasal dari suku kata
indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek
dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat
indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak
semua hasil seni indah, pemandangan alam
(pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di
lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir,
hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman,
tanaman, perabot rumah tangga dan
sebagainya), suara, warna dan sebagainya.
3. Apakah Keindahan Itu
Menurut The Liang Gie dalam bukunya
“Garis Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam
bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan
dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia
dan Spanyol “bello”, kata-kata itu berasal dari-
bahasa Latin “bellum”.
4. Keindahan dalam arti luas
Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan
bahwa keindahan dalam arti luas mengandung
pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato
menyebut watak yang indah dan hukum yang
indah, sedangkan Aristoteles merumuskan
keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga
menyenangkan.
5. Keindahan dalam arti estetik
murni
Keindahan dalam arti estetik murni
menyangkut pengalaman estetik seorang dalam
hubungannya dengan segala sesuatu yang
diserapnya.
6. Keindahan dalam arti terbatas
dalam hubungannya dengan
penglihatan
Keindahan dalam arti yang terbatas,
mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga
hanya menyangkut benda benda yang dapat
diserap dengan penglihatan, yakni berupa
keindahan bentuk dan warna.
7. Nilai Estetik
Dalam rangka teori umum tentang nilai The
Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian
keindahan dianggap sebagai salah satu jenis
nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi,
nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang
berhubungan dengan segala sesuatu yang
tercakup dalam pengertian keindahan disebut
nilai estetik.
8. Kontemplasi dan Ekstansi
Kontemplasi adalah dasar dalam diri
manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah
yang merupakan suatu proses bermeditasi
merenungkan atau berpikir penuh dan
mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna,
manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil
penciptaan.
9. Apa Sebab Manusia Menciptakan
Keindahan?
Keindahan itu pada dasarnya adalah
alamiah , alam ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa
keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah artinya
wajar , tidak berlebihan tidak pula kurang.
10. Keindahan Menurut Pandangan
Romantik
Dalam buku AN Essay on Man (1954),
Ems Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan
tidak bias pernah selesai diperdebatkan.
Meskipun demikian, dapat menggunakan kata-
kata penyair romantic John Keats (1795-1821).
11. Renungan
Renungan berasal dari kata renung :
artinya diam diam memikirkan sesuatu atau
memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam.
Renungan adalah hasil merenung. Dalam
merenung untuk menciptakan seni ada
beberapa teori. Terori teori itu ialah : teori
pengungkapan , teori metafisik dan teori
psikologik.
12. Teori Pengungkapan
Dalil dari teori ini adalah bahwa “Art is an
expression of human feeling” (seni adalah suatu
pengungkapan dari perasaan manusia). Teori ini
terutama bertalian dengan apa yang dialami
oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu
karya seni.
13. Teori Metafisik
Teori seni yang bercorak metafisis
merupakan salah satu teori yang tertua , yakni
berasal dari plato yang karya-karya tulisan nya
untuk sebagian membahas estetik filsafati,
konsepsi keindahan dan teori seni.
14. Teori Psikologis
Sebuah teori yang dapat dimasukkan
dalam teori psikologis ialah teori penandaan
(signification Theory) yang memandang seni
sebagai suatu lambang atau tanda dari
perasaan manusia.
15. Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi dan
dari kata rasi, artinya cocok, kena benar, dan
sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu
mengandung unsur perpaduan, Keserasian
merupakan bagian atau yang dapat mewujudkan
keindahan.
16. Teori Obyektif dan Teori Subyektif
Teori obyektif berpendapat bahwa keindahan
atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah
sifat (kualitas) yang memang telah melekat
pada bentuk indah yang bersangkutan
terlepas dari orang yag mengamatinya.
Teori subyektif menyatakan bahwa ciri-ciri
yang menciptakan keindahan suatu benda itu
tidak ada , yang ada hanya perasaan dalam
diri seseorang yang mengamati sesuatu
benda.
17. Teori Perimbangan
Teori obyektif memandang keindahan
sebagai suatu kwalita dari benda-benda. Kwalita
bagaimana yang menyebabkan sesuatu benda
yang disebut indah telah dijawab oleh bangsa
yunani kuno dengan teori perimbangan yang
bertahan sejak abad 5 sebelum masehi sampai
abad 17 di eropa.