3. 1. Pengertian Pengorganisasian
• Kata “Organisasi” mempunyai dua pengertian umum,
yaitu:
• Suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti;
organisasi intra sekolah, organisasi mahasiswa,
organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan
pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga.
• Proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam
mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan
diantara para anggotanya agar tujuan organisasi
dapat tercapai dengan efisien.
4. Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mencapaiPengorganisasian adalah kegiatan untuk mencapai
tujuan oleh sekelompok orang, dilakukan untuktujuan oleh sekelompok orang, dilakukan untuk
membagi tugas, tanggung jawab, dan wewenangmembagi tugas, tanggung jawab, dan wewenang
diantara mereka, ditentukan siapa yang jadi pemimpindiantara mereka, ditentukan siapa yang jadi pemimpin
dan siapa yang dipimpin, serta saling berintegrasi secaradan siapa yang dipimpin, serta saling berintegrasi secara
aktif. Organisasi ialah suatu usaha antara dua orangaktif. Organisasi ialah suatu usaha antara dua orang
atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu. organisasiatau lebih untuk mencapai tujuan tertentu. organisasi
diperlukan oleh menejemen guna menjamin efektivitasdiperlukan oleh menejemen guna menjamin efektivitas
kelompok.kelompok.
5. Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan
struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber
daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Dua
aspek utama proses penyusunan struktur organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif
adalah :
• Departementalis, merupakan pengelompokkan
kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar
kegiatan-kegiatn yang sejenis dan saling
berhubungan dapat dikerjakan bersama.
• Pembagian kerja, adalah rincian tugas pekerjaan agar
setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab
untuk melaksanakan sekumpulan kegiatan yang
terbatas.
6. Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam
pengertian, yang dapat digunakan untuk menunjukkan
hal-hal sebagai berikut :
• Cara manajemen merancang struktur formal untuk
penggunaan yang paling efektif sumberdaya-sumberdaya ;
keuangan, phsikis, bahan baku, dan tenaga kerja organisasi.
• Bagaiman organisasi dapat mengelompokkan kegiatn-
kegiatannya, diman setiap pengelompokkan diikuti dengan
penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk
mengawasi anggota-anggota kelompok.
• Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan,
tugas-tugas, dan para karyawan.
• Cara para manejer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang
harus dilaksanakan dalam departemen merekan dan
mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk
mengerjakan tugas tersebut.
7. Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat
suatu organisasi dapat mencapai tujuannya, yang tercermin pada
struktur organisasi, yang mencakup aspek-aspek penting
organisasi dan proses pengorganisasian, yaitu :
• Pembagian kerja
• Departementalis/departementasi
• Bagan organisasi formal
• Rantai perintah dan kesatuan perintah
• Tingkat-tingkat hirarki manajemen
• Saluran komunikasi
• Penggunaan komite
• Rentang manajemen dan kelompok-kelompok
informal yang tak dapat dihindarkan.
8. 2. Struktur Organisasi
• Struktur organiasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-
mekanisme formal pengelolaan organisasi, yang
menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola
tetap hubungan-hubungan diantar fungsi-fungsi, bagian-
bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang
menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan
tanggungjawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja,
standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi
dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan
kerja.
9. Faktor-faktor utama yang menentukan
rancangan struktur organisasi adalah sebagai
berikut :
• Strategi oganisasi, Chadler telah menjelaskan
hubungan strategi dan struktur organisasi, yang
pada dasarnya struktur mengikuti strategi 2.
• Teknologi yang digunakan
• Anggota (karyawan) dan orang-orang yang
terlibat dalam organisasi
• Ukuran organisasi
10. Unsur-unsur struktur organisasi terdiri
dari:
• Spesialisasi kegiatan, berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas
individual dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian
kerja) dan penyatuan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-satuan
kerja (departementalis)
• Standarisasi kegiatn, merupakan prosedur-prosedur yang
digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatn
seperti yang direncanakan.
• Koordinasi kegiatan, menunjukkan prosedur-prosedur yang
mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam
organisasi
• Sentralisasi dan desentralisasi pembuatn keputusan, yang
menunjukkan jumlah karyawan dalam satu kelompok kerja.
11. 2. Bagan Organisasi Formal
• Bagan organisai formal menggambarkan lima
aspek utama suatu struktur organisasi, sebagai
berikut :
– Pembagian kerja, yang menujukkan individu dan satuan organisasi yang
bertanggungjawab untuk kegiatan organisasi tertentu, dan tingkat
spesialisasi yang digunakan
– Manajer dan bawahan atau rantai perintah, yang menunjukkan hubungan
wewenang tanggungjawab yang menghubungkan atasan dan bawahan
dalam keseluruhan organisasi
– Tipe pekerja yang dilaksanakan, yang menunjukkan pekerjaan
organisasional atau bidang tanggung jawab yang berbeda
– Pengelompokkan segmen-segmen pekerjaan, yang menunjukkan dasar
pembagian kegiatan-kegiatan organisasi (dasar fungsional, divisional, atau
lainnya)
– Tingkatan manajemen, yang menunjukkan hirarki manajemen.
12. • Keuntungan bagan organisasi adalah : bahwa
anggota dan yang lain-lain diberi gambaran
bagaimana organisasi disusun. Manajer, bawahan
dan tanggungjawab digambarkan dngan jelas. Bila
seseorang dibutuhkan untuk menangani suatu
masalah khusus, bagan menunjukkan tempat
dimana orang itu dapat ditemukan. Proses
pembuatn bagan juga memungkinkan manajer
mengetahui dengan tepat kelemahan-kelemahan
organisasi, seperti sumber-sumber potensial
terjadinya konflik atau bidang-bidang diman
duplikasi yang tidak perlu terjadi.
13. • Kelemahan atau kekurangan utama bagan adalah :
masih banyak hal-hal yang tidak jelas atau tidak
ditunjukkan. Contohnya, bagan tidak menunjukkan
seberapa besar tingkat wewenang dan
tanggungjawab setiap tingkat manajerial. Bagan juga
tidak dapat menunjukkan hubungan-hubungan
informal dan saluran komunikasi, dimana organisasi
tidak dapat berfungsi secara efisien tanpa hal-hal itu.
14. 4. Bentuk-Bentuk Organisasi
• Henry G hodges mengemukakan empat bentuk bagan
organisasi, yaitu :
• Bentuk pyramid, paling banyak digunakan, karena
sederhana, jelas dan mudah dimengerti.
• Bentuk vertikal, agak menyerupai bentuk pyramid, yaitu
dalam hal pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah,
hanya bagian vertical berwujud tegak sepenuhnya.
• Bentuk horizontal, yang digambarkan secara mendatar,
diman aliran wewenang dan tanggung jawab digambarkan
dari kiri kekanan.
• Bentuk lingkaran, yang menekankan hubungan antara satu
jabatan dengan jabatan lain (jarang digunakan dalam
praktek).
15. • Bentuk organisasi proyek dan matriks
adalah tipe departementalis campuran
(hybrid design), yang tersusun dari satu
atau lebih tipe-tipe departementalis
lainnya. Struktur organisasi proyek dan
matriks bermaksud untuk mengkombinasi
kebaikan-kebaikan kedua tipe disain
fungsional dan divisional dengan
menghindarkan kekurangan-
kekurangannya.
16. • Pyramid tradisional, diman perintah dipersatukan pada
tingkat atas.
• Hamparan sementara (temporary overlay), diman tim-tim
proyek diciptakan hanya untuk kebutuhan khusus dan
mendesak.
• Hamparan tetap (permanent overlay) diman tim-tim
proyek dilanjutkan untuk maksud-maksud yang terus-
menerus.
• Matriks dewasa (mature matrix), diman kedua dimensi
struktur telah tetap dan seimbang, dengan kekuasaan
yang seimbang (sama) dipegang oleh manajer fungsional
ataupun manajer proyek.
17. B. LANGKAH-LANGKAH
MENGORGANISASI
a. Menentukan tujuan yang akan dicapai
b. Menyusun rencana dan kebijaksanaan yang akan
dipergunakan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
c. Menentukan seluruh kegiatan yang akan dipergunakan
untuk melaksanakan rencana dan kebijaksanaan
tersebut diatas.
d. Menghitung dan mengklasifikasikan kegiatan yang
telah diiventarisasikan.
e. Membentuk departemen untuk memberi wadah
kelompok kegiatan yang telah ditetapkan.
f. Menyusun struktur organisasi.
18. a. Menentukan tujuan yang akan
dicapai
• Cara yang lazim adalah beberapa orang yang
memiliki niat dan maksud yang sama mengadakan
perundingan atau rapat dan saling adu
argumentasi mencari kesepakatan akan tujuan
yang akan mereka capai bersama-sama.
19. b. Menyusun rencana dan kebijaksanaan yang akan
dipergunakan dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
• Rencana ialah suatu kegiatan yang akan
dilaksanakan diwaktu mendatang untuk
mencapai tujuan tertentu. Kebijaksanaan
ialah prinsip-prinsip yang akan
dipergunakan sebagai pedoman
melaksanakan rencana tersebut.
20. Menentukan seluruh kegiatan yang akan
dipergunakan untuk melaksanakan rencana
dan kebijaksanaan tersebut diatas.
• Untuk dapat dibagi bagi maka seluruh
kegiatan untuk mencapai tujuan harus
diinvestarisasikan terlebih dahulu.
21. d. Menghitung dan mengklasifikasikan
kegiatan yang telah diiventarisasikan.
• Proses kegiatan ini diperlukan sebagai
proses antara untuk menentukan berapa
jumlah dan jenis departemen yang harus
ada dalam stuktur organisasi yang paling
efektif dan efisien.
22. e. Membentuk departemen untuk memberi wadah
kelompok kegiatan yang telah ditetapkan.
• Proses ini sering dinamakan proses
departemenlisasi yaitu penentuan jumlah dan
jenis departemen yang seharusnya ada dalam
struktur organisasi. Dalam organisasi harus
diperhatikan apa yang dinamakan span of control
atau rentang kendali yang artinya jumlah
bawahan langsung yang dapat diawasi secara
efektif. Jumlah bawahan yang melebihi
kemampuan (berlebihan) dinamakan penyakit
parkinson.
23. f. Menyusun struktur organisasi.
• Dalam menyusun struktur organisasi perlu
diperhatikan adanya berbagai bentuk
struktur organisasi.
24. Adapun bentuk-bentuk struktur
organisasi adalah :
1. Bentuk garis
• Bentuk organisasi garis, memiliki ciri bawahan
hanya memiliki satu pimpinan dan tunggal atau
satu komandan/ komando saja. Tipe ini menjamin
disiplin tinggi pada bawahan. Kelemahannya jika
komandan salah, maka semua jadi salah.
25. b. Bentuk Garis dan Staf
• Bentuk ini merupakan variasi dari
bentuk garis dan bertujuan
menghilangkan kelemahan dari
bentuk garis tersebut.
26. • Bentuk Fungsional
• Bentuk ini bisa dipergunakan untuk mengorganisasi
kegiatan dibengkel-bengkel atau pabrik-pabrik. Ciri
organisasi fungsional adalah setiap peralatan kerja
yang sama dijadikan dalam satu kelompok/ruang
kerja. Dampaknya adalah setiap pekerja langsung
didepartemen ini akan memiliki banyak atasan.
27. d. Bentuk Matriks
• untuk kepentingan tertentu,
misalnya pengerjaan suatu proyek,
dapat dibuat bentuk matriks.
28. C. Struktur Organisasi• Menurut E. Kast dan James E. Rosenzweig (1974)
struktur diartikan sebagai pola hubungan
komponen atau bagian suatu organisasi. Struktur
merupakan system formal hubungan kerja yang
membagi dan mengkoordinasikan tugas orang
dan kelompok agar tercapai tujuan. Menurut
Simon (1958) struktur itu sifatny relative stabil,
statis dan berubah lambat atau memerlukan
waktu untuk penyesuaian-penyesuaian.
29. Pada struktur organisasi tergambar posisi
kerja, pembagian kerja, jenis kerja yang
harus dilakukan, hubungan atasan dan
bawahan, kelompok komponen atau
bagaian, tingkat manajemen dan saluran
komunikasi. Struktur itu juga
menunjukkan hierarki dan struktur
wewenang organisasi serta
memperlihatkan hubungan pelapornya.
30. Menurut Stoner, (1986) struktur organisasi
dibangun oleh lima unsur, yaitu :
• Spesialisasi aktivitas
• Standarisasi aktivitas
• Koordinasi aktivitas
• Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan
keputusan
• Ukuran unit kerja
31. Spesialisasi aktivitas mengacu pada spesifikasi tugas perorangan dan
kelompok diseluruh organisasi atau pembagian kerja dan penyatuan
tugas tersebut kedalam unit kerja (departementalis).
• Standar aktivitas merupakan prosedur
yang digunakan organisasi untuk menjamin
kelayakgunaan (predictability) aktivitas.
Menstandarisasi berarti menjadikan
seragan dan konsisten pekerjaan yang
harus dilakukan bawahan, biasanya dengan
menggunakan peraturan, uraian jabatan,
dan program seleksi, orientasi kerja,
keterampilan kerja.
32. • Koordinasi aktivitas adalah prosedur yang
memadukan fungsi-fungsi dalam organisasi,
seperti fungsi primer dalam suatu badan
usaha, pemasaran, produksi dan penjualan
merupakan fungsi garis yang secara langsung
menyumbangkan pada pencapaian tujaun
organisasi memerlukan koordinasi. Menurut
Henry Mintzberg (Stoner, 1986) mekanisme
standarisasi memudahkan pengkoordinasian
aktivitas, khususnya dalam organisasi yang
tidak kompleks.
33. • Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pengorganisasian menyangkut penentuan
pekerjaan, pembagian kerja, penetapan
mekanisme untuk mengkoordinasi kegiatan,
salah satu hasil dari proses ini adalah
STRUKTUR ORGANISASI yang merupakan
prosedur formal manjemen organisasi.
Struktur ini dibentuk sangat bergantung pada
tujaun organisasi dan strategi yang akan
dipergunakan untuk mencapai tujuan itu.
34. DAFTAR PUSTAKA
• PT. POS INDONESIA, (2004), Pengantar Manajemen,
Bandung.
• Ranupandojo, Heidjrachman, Drs, (1996), Dasar-
Dasar Manajemen, Yogyakarta : UPP-AMP YKPN.
• Fattah, Nanang, DR, (2006), Landasan Manajemen
Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya