SlideShare a Scribd company logo
1 of 83
Drs. Syafril , M.Pd.
(PD I FIP UNP)
HAKIKAT MANUSIA
HAKIKAT MANUSIA
Perbedaan Manusia dan Hewan
Hewan Manusia
1. Memiliki kemampuan
siap pakai ketika lahir
2. Makhluk biologis
3. Punya instik
4. Bertindak menurut
instink
5. Tidak mengenal etika,
estetika dan agama
1. Ketika dilahirkan tidak
berdaya sama sekali
2. Makhluk biologis,
individu dan sosial
3. Potensi yang
berkembang
4. Bertanggung jawab
5. Punya etika, estetika,
dan agama
Sifat Hakikat Manusia
Ciri-ciri yang menjadi karakteristik,
yang secara prinsipil membedakan
hewan dari manusia
Wujud Sifat Hakekat Manusia
• Kemampuan Menyadari diri
• Kemampuan bereksistensi
• Memiliki kata hati
• Memiliki moral
• Kemampuan bertanggung jawab
• Memiliki rasa kekebasan
• Melaksanakan kewajiban dan menyadari hak
• Kemampuan menghayati kebahagiaan
Pandangan tentang Hakekat
Manusia
1. Pandangan Psikoanalitik
2. Pandangan Humanistik
3. Pandangan Behavioristik
Pandangan Psikoanalitik
Pandangan Psikoanalitik Tradisional
Dipelopori oleh Hansen, Stevic, Warner dan
Sigmund Freud
Tingkah laku manusia digerakkan oleh
dorongan yang bersifat instinktif dan
diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan
instink biologis manusia
Struktur Kepribadian Manusia terdiri
dari 3 komponen (Freud)
• Id yang berfungsi untuk menggerakkan
seseorang untuk memuaskan kebutuhannya
• Ego berfungsi untuk menjembatani antara
keinginan id dg lingkungan yang realistis
• Super ego berfungsi untuk mengawasi dan
mengontrol tingkah laku seseorang agar
sesuai dengan aturan dan nilai-nilai moral
Pandangan Neoanalitik
Pandangan ini tetap mengakui adanya id, ego, dan
superego, namun lebih menekankan pada fungsi ego
sebagai pusat kepribadian seseorang. Ego berfungsi
sebagai pengarah terujudnya id, dan bersifat
rasional serta bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial seseorang. Dalam perujudan
diri manusia untuk memenuhi kebutuhannya,
manusia tidak hanya digerakkan oleh instink, tetapi
juga atas rangsangan yang datang dari
lingkungannya
Pandangan Humanistik
Dipelopori oleh : Rogers, Adler, Martin Buber
Menurut Adler :
Manusia mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yg
positif, mampu mengatur dan mengontrol dirinya
dalam berbagai hal, mampu menentukan nasibnya
sendiri, sehingga manusia terbebas dari kecemasan
dan kegelisahan. Pada hakekatnya gambaran
pribadi manusia adalah selalu dalam proses
menjadi, yang merupakan satu kesatuan potensi
yang terus menerus berubah dan berkembang, tidak
pernah selesai dan tidak pernah sempurna
Pandangan Humanistik
Menurut Adler :
Manusia digerakkan sebagian oleh kebutuhan
untuk mencapai sesuatu, dan sebagian lagi
oleh tanggung jawab sosial dalam membantu
orang lain dan dalam membuat dunia menjadi
lebih baik
Pandangan Humanistik
Menurut Martin Buber :
Manusia merupakan suatu (eksistensi) yang
berpotensi, tetapi potensi itu terbatas,
sehingga sulit untuk memperkirakan
bagaimana masa depan mansia tersebut.
Manusia tidak dapat dikatakan baik atau jahat
tetapi mengandung kedua kemungkinan itu
3. Pandangan Behavioristik
Pandangan dipelopori oleh : Skinner, Kohler,
Thorndike
Menurut pandangan behavioristik :
Tingkah laku manusia ditentukan oleh lingkungan
di mana individu itu berada
Tingkah laku manusia dapat dikendalikan dengan
mengatur lingkungan tempat individu itu berada
Hakikat Manusia dan dimensi-
dimensinya
Setiap individu manusia yang dilahirkan telah
dikarunia potensi yang berbeda dengan yang
lainnya. Tiap individu memiliki kehendak, cita-
cita, kecendrungan, semangat, dan daya tahan
yang berbeda
1. Dimensi Keindividualan
1. Dimensi keindividualan
Menurut Langeveld:
Tiap individu memiliki dorongan untuk mandiri
yang sangat kuat, meskipun pada anak terdapat
rasa tidak berdaya, sehingga memerlukan pihak
lain (pendidik) yang dapat dijadikan tempat
bergantung yang memberikan perlindungan dan
bimbingan
Pendidikan berfungsi mengembangkan
kepribadian atau menemukan kediriannya sendiri.
Pendidikan harus bersifat demokratis
2. Dimensi Kesosialan
Manusia membutuhkan manusia lainnya untuk
bisa hidup dengan baik. Tiap individu mempunyai
dorongan untuk bergaul dengan sesama manusia.
Dalam pergaulan terdapat kesediaan untuk
memberi dan menerima
Immanuel Kant:
Manusia hanya menjadi manusia jika berada di
antara manusia. Individu dapat mengembangkan
dirinya hanya dalam pergaulan sesama manusia
3. Dimensi kesusilaan
Manusia memiliki nilai-nilai, menghayati dan
melaksanakan nilai-nilai dalam kehidupannya. Nilai
merupakan sesuatu yang dijunjung tinggi karena
mengandung makna kebaikan, keluhuran, kemuliaan,
dan sebagainya yang dijadikan pedoman dalam
hidup.
Ada 2 hal terkait dengan kesusilaan :
1.Etiket : kepantasan dan kesopanan
2.Etika : kebaikan
4. Dimensi Keberagamaan
Manusia adalah makhluk religius karena manusia
sejak dulu percaya bahwa di luar alam yang
dapat dijangkau dengan alat indra, diyakini
adanya kekuatan supranatural yang menguasai
hidup di alam semesta
Beragama merupakan kebutuhan manusia, karena
manusia adalah makhluk yang lemah sehingga
memerlukan tempat untuk bertopang dan untuk
keselamatan hidupnya
KAKIKAT PENDIDIKAN
A. Pengertian Pendidikan itu ?
1. Driyarkara (1980): Pendidikan adalah
usaha sadar untuk memanusiakan manusia
muda
2. Crow dan Crow: Proses yang berisi
berbagai macam kegiatan yang sesuai
dengan kegiatan seseorang untuk
kehidupan sosialnya dan meneruskan
kebudayaan
Pengertian Pendidikan
3. Langeveld: Pendidikan adalah bimbingan atau
pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa
kepada perkembangan anak untuk mencapai
kedewasaannya dengan tujuan agar anak cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak
dengan bantuan orang lain
Diperlukan kewibawaan orang dewasa sebagai
pendidik, sehingga anak dengan sukarela
melakukan segala sesuatu yang dituntut oleh
pendidik
Pengertian Pendidikan
4. John Dewey (Ahli Filsafat Pendidikan
Pragmatisme) : Pendidikan adalah proses
pembentukan kecakapan fundamental secara
intelektual dan emosional ke arah alam dan
sesama manusia
Pengertian Pendidikan
5. KiHajar Dewantara (Tokoh Pendidikan
Nasional Indonesia) : Pendidikan adalah daya
upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi
pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran
(intelek) dan pisik anak.
HAKIKAT PENDIDIKAN
6. Dictonary of Education:
- Proses mengembangkan kemampuan, sikap dan
tingkah laku dalam masyarakat
- Proses sosial, yaitu pengaruh lingkungan
terhadap invidu
HAKIKAT PENDIDIKAN
7. UU RI No. 2 tahun 1989 (Bab I, ps 1, ayat 1)
Pendidikan ialah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran dan/atau latihan bagi peranannya di
masa yang akan datang
HAKIKAT PENDIDIKAN
8. UU RI No. 20 tahun 2003 (Bab I, ps 1, ayat 1)
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara
Ciri-ciri umum Pendidikan
1. Mengandung tujuan yang ingin dicapai
yaitu perkembangan kemampuan individu
2. Usaha yang disangaja dan terencana untuk
mencapai tujuan
3. Dapat dilakukan di lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat
Mendidik
• Langeveld: Membimbing anak supaya jadi
dewasa dengan usaha yang disengaja
• Hoogveld: Membantu anak supaya ia
cakapmenyelenggarakan tugas hidupnya atas
tanggung jawab sendiri
• Ki Hajar Dewantara: Menuntun segala kekuatan
kodrat anak sebagai manusia sebagai anggota
masyarakat agar mancapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya
Perbedaan Pendidikan dan
Pengajaran
• Pengajaran lebih
mengutamakan pada
penguasaan
pengetahuan dan
ketrampilan
• Memakan waktu reltif
pendek
• Metodenya lebih
teknis, rasional dan
praktis
• Pendidikan lebih
mengutamakan
pembentukan
manusianya (nilai dan
sikap
• Waktunya relatif
panjang
• Metodenya bersifat
psikologis dan
pendekatan manusiawi
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
Pendidikan sebagai suatu sistem merupakan
kesatuan dari bermacam-macam komponen
yang saling berkaitan antara satu dengan yang
lainnya dalam mempengaruhi perkembangan
peserta didik menuju kedewasaannya
Unsur-unsur Pendidikan
• Peserta Didik
• Pendidik
• Tujuan Pendidikan
• Materi (isi) pendidikan
• Metode/alat pendidikan
• Lingkungan Pendidikan
1. Peserta Didik
Ciri-cirinya:
1. Individu yang memiliki potensi pisik dan
psikis yang khas (uni)
2. Individu yang sedang dalam perkembangan
3. Individu yang membutuhkan bimbingan dan
perlakuan yang manusiawi
4. Individu yang memiliki kemampuan untuk
mandiri
UU RI No. 20 tahun 2003 (Bab I, pasal 1 ayat 4)
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,
jenjang dan jenis pendidikan tertentu
UU RI No. 20/2003 (Bab V, pasal 12, ayat 1): Setiap
peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak:
a. Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama
yang danutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama
b. Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuannya
c. Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang
tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya
d. Mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang
tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya
e. Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan
pendidikan lain yang setara
f. Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan
kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang
dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan
2. Pendidik
Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran
peserta didik agar dia menjadi dewasa
Pendidik ada 2 macam:
1. Pendidik karena kodrat : orang tua
2. Pendidik karena jabatan (profesi) : orang diberi
tugas untuk mendidik di lembaga pendidikan
Pendidik
Pendidik harus memiliki kewibawaan, yaitu
kekuatan bathin pendidik, sehingga
menimbulkan sikap menurut, mengakui dan
menerima dari pihak lain (siswa). Pendidik dapat
berwibawa karena peserta didik membutuhkan
suatu perlindungan, bantuan dan bimbingan, di
pihak lain pendidik rela dan bersedia
memenuhinya
UU RI No. 20 tahun 2003:
Bab XI, pasal 39 ayat 1:
Pendidik merupakan tenaga profesional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi
Bab XI pasal 40 ayat 1:
Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh :
a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang
pantas dan memadai
b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja
c. Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan
pengembangan kualitas
d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan
hak atas hasil kekayaan intelekrual
e. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan
fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran
pelaksanan tugas
Bab XI pasal 40 ayat 2 :
Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:
a. Menciptakan suasana pendidikan yang
bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan
dialogis
b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk
meningkatkan mutu pendidikan
c. Memberikan teladan dan menjaga nama baik
lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya
Pasal 42 ayat 1:
Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan
sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan
mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional
Pasal 42 ayat 2:
Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang
pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh
perguruan tinggi yang terakreditasi
Pasal 43 ayat 1 :
Promosi dan penghargaan bagi pendidik dan
tenaga kependidikan dilakukan berdasarkan latar
belakang pendidikan, pengalaman, kemampuan,
dan prestasi kerja
Pasal 43 ayat 2 :
Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh
perguruan tinggi yang memiliki program
pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi
3. Tujuan Pendidikan
Fungsi tujuan :
1. Memberikan arah kegiatan pendidikan
2. Merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh
kegiatan pendidikan
Hirarkhi Tujuan Pendidikan
1. Tujuan Pendidikan nasional
2. Tujuan Institusional
3. Tujuan Kurikuler
4. Tujuan Pembelajaran (Umum dan Khusus)
UU RI No 20/2003 (Bab II pasal 3)
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab
4. Materi (Isi) Pendidikan
Materi pendidikan sesuai dengan kurikulum
yang berlaku, baik untuk kurikulum nasional
maupun kurikulum muatan lokal
5. Metode dan Alat Pendidikan
Metode hendaknya dipilih sesuai dengan kondisi
peserta didik, materi, dan kemampuan pendidik
Alat Pendidik dapat berupa benda (media) dan
alat pendidikan berupa siasat (psikologis)
Alat pendidikan psikologis 2 macam:
1. Preventif mencegah terjadinya yang negatif dan
mendorong yang positif
2. Kuratif bermaksud untuk memperbaiki yang
negatif dan menguatkan yang positif
6. Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi
proses pendidikan yang dilakukan
Lingkungan pendidikan terdiri dari :
1. Lingkungan Keluarga
2. Lingkungan sekolah
3. Lingkungan masyarakat
ALIRAN-ALIRAN POKOK
PENDIDIKAN
A. ALIRAN KONVENSIONAL
Aliran konvensional merupakan pandangan atau
pendapat yang membahas tentang faktor-faktor
yang menentukan perkembangan manusia dan
kepribadiannya
Macam Aliran Konvensional
1. Empirisme
Aliran ini berpandangan bahwa manusia dilahirkan
dalam keadaan bersih tanpa mempunyai pembawaan
sama sekali dari lahirnya, tetapi perkembangan anak
ditentukan oleh lingkungan yang akan menentukan
arah hidupnya. Aliran ini disebut juga dengan
“Tabularasa” yang berarti anak lahir seperti kertas
putih yang masih kosong dan dapat ditulis sesuai
dengan keinginan orang yang akan menulisnya.
Aliran ini dipelopori oleh John Locke. Aliran ini
bersifat optimis terhadap pendidikan
2. Aliran Nativisme
Menurut pandangan aliran ini manusia dilahirkan
telah mempunyai pembawaan (baik atau buruk).
Pembawaan ini tidak dapat diubah ke arah lain oleh
lingkungan atau pendidikan. Aliran ini dipelopori
oleh Schopenhauer. Pandangan aliran ini bersifat
pessimis terhadap pendidikan untuk bisa mengubah
anak ke arah lain selain dari pembawaan yang
dibawa sejak lahir. Jika pembawaan baik, maka
anak akan berkembang ke arah yang baik, tetapi jika
pembawaan itu jelek, anak akan berkembang ke
arah yang jelek tanpa dapat diubah
3. Aliran Naturalisme
Pandangan ini berpendapat bahwa semua anak yang
baru lahir mempunyai pembawaan baik, namun
pembawaan itu manjadi rusak karena pengaruh
lingkungan, bahkan pendidikan yang diberikan
orang dewasa kepada anak dapat merusak
pembawaan baik itu. Aliran ini dipelopori oleh John
Jacke Rousseau. Aliran ini disebut juga dengan
“Negativisme” yang beranggapan bahwa pendidikan
itu tidak perlu tetapi anak diserahkan saja kepada
alam agar pembawaan yang baik tidak menjadi
rusak.
4. Aliran Konvergensi
Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan anak
dipengaruhi oleh pembawaan dan pendidikan.
Bakat yang dibawa sejak lahir tidak akan
berkembang dengan baik tanpa dukungan yang
sesuai untuk perkembangan bakat itu. Sebaliknya
lingkungan yang baik tidak akan menghasilkan
pendidikan yang optimal kalau tidak ada bakat
yang kuat. Aliran ini dipelopori oleh William Stern
yang mempunyai pandangan positif terhadap
pendidikan.
B. Gerakan (Aliran) Baru
Gerakan baru dalam pendidikan merupakan
upaya yang dilakukan untuk mencari
perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan
khususnya perbaikan dalam proses
pembelajaran. Ada beberapa model (bentuk)
perbaikan yang dajukan oleh gerakan baru
pendidikan ini.
1. Pengajaran Alam Sekitar
Pengajaran alam sekitar lebih menekankan kepada
kegiatan pengajaran yang dilakukan di sekolah harus
terkait dengan kehidupan nyata yang dialami oleh anak,
sehingga lebih kongkrit dan terkait secara emosional
dengan kebutuhan dan kehidupan anak. Pelopornya
F.A.Finger dan J.Ligthart
Prinsip Pengajaran alam sekitar:
1. Peragaan
2. Aktivitas anak
3. Pengajaran totalitas
4. Menyatu dengan pengalaman anak
5. Memberikan apersepsi emosional anak
2. Pengajaran Pusat Perhatian
Dirintis oleh Ovideminat Decroly dari Belgia dengan
semboyan “Sekolah untuk hidup dan oleh hidup”
Anak harus mempunyai pengetahuan terhadap dirinya
sendiri dan tentang dunianya yaitu lingkungan tempat
hidup di hari depannya.
Metode yang dikemukakan oleh Decroly:
1. Metode global (gestalt) yaitu pendidikan
hendaknya dimulai dari suatu keseluruhan yang
punya pengertian
2. Pusat minat yaitu dalam pembelajaran harus
disesuaikan dengan minat spontan yang dimiliki
anak
3. Sekolah Kerja
Sekolah kerja dipelopori oleh G. Kerschenteiner
dengan nama “Arbeitsschule” di jerman. Sekolah
kerja bertolak dari pandangan bahwa pendidikan
tidak hanya demi kepentingan individu tetapi juga
demi kepentingan masyarakat
Bentuk Sekolah kerja :
a. Sekolah Kerja Sosiologis (kebutuhan masyarakat)
b. Sekolah Kerja Psikologis (pengembangan bakat anak)
c. Sekolah Kerja Sosiologis-Psikologis (gabungan)
d. Sekolah Kerja Kepribadian (Pembentukan pribadi)
4. Pengajaran Proyek
Konsep pengajaran proyek diletakkan oleh John
Dewey dan dilaksanakan oleh W.H.Kilpatrick.
Dalam pengajaran proyek anak bebas menentukan
pilihannya (jenis pekerjaan), merancang dan
memimpin kegiatan proyek. Proyek yang
ditentukan sendiri oleh anak akan mendorong
mereka untuk mencari cara pemecahan masalah
yang ditemui secara aktif (sesuai keinginannya).
Mata pelajaran tidak terpisah antara satu dengan
lainnya, tetapi didasarkan atas keperluan
pemecahan masalah
Lembaga Pendidikan yang
Berjiwa Nasional
1. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa
2. INS Kayu Tanam
3. Perguruan Muhammadiyah
4. Diniyah Putri Padang Panjang
Perguruan Kebangsaan Taman
Siswa
Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar
Dewantara tanggal 3 Juli 1922 di
Yogyakarta
Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta
tanggal 2 Mei 1889dengan nama
Suwardi Suryaningrat
Asas Taman Siswa
• Setiap orang berhak mengatur dirinya sendiri mengingat
tertibnya persatuan dan perdamaian (sistem among)
• Pendidikan yang diberikan hendaknya dapat menjadikan
manusia yang merdeka
• Pendidikan didasarkan atas keadaan dan budaya bangsa
Indonesia
• Pendidikan harus diberikan kepada seluruh rakyat, tanpa
kecuali
• Bekerja sesuai dengan kemampuan dan kekuatan sendiri
• Memikul beban belanja sendiri (hemat)
• Pendidik harus mendidik dengan sepenuh hati, tulus dan
ikhlas
Dasar Taman Siswa (1947)
(Panca Darma)
• Kebudayaan
• Kemerdekaan
• Kodrat alam
• Kemanusiaan
• Kebangsaan
Jenis Pendidikan Taman Siswa
• Taman Indriya (Taman Kanak-kanak)
• Taman Anak (Kelas I – III SD)
• Taman Muda (Kelas IV – VI SD)
• Taman Dewasa (SLTP)
• Taman Madya (SLTA)
• Taman Guru
Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
• INS (Indonesicche Nederlandsche School)
didirikan oleh Mohammad Syafei pada
tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam
• Moh. Syafei lahir di Natan Kalimantan Barat
1895 dan dianugerahi gelar Doctor Honoris
Causa dari IKIP Padang tahun 1968
Asas INS Kayu Tanam
• Berfikir logis dan rasional
• Keaktifan dan kegiatan
• Pendidikan masyarakat
• Memperhatikan pembawaan anak
• Menentang intelektualisme
Tujuan INS
• Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan
• Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa
• Manusia yang harmonis dalam
perkembangannya (jasmani dan rohani)
• Memberikan pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
• Menanamkan kepercayaan pada diri sendiri
• Harus dapat membiayai diri sendiri
Jenjang Pendidikan
• Ruang Rendah (7 tahun setara SD)
• Ruang Antara (1 tahun)
• Ruang Dewasa (4 tahun)
• Ruang Masyarakat (1 tahun)
• Ruang Pendidikan Pengajaran dan
Kebudayaan di Padang Panjang
• Program Khusus untuk menjadi guru (1
tahun) setelah ruang dewasa (1953)
Perguruan Muhammadiyah
• Didirikan oleh Kiyai Haji Ahmad Dahlan di
Yogyakarta pada 18 November 1912
• Kiyai Haji Ahmad Dahlan lahir di
Yogyakarta dengan nama Muhammad
Darwis pada tahun 1869.
Latar Belakang didirikan
• Adanya kerusakan aqidah umat Islam
• Kebekuan dalam bidang hukum Fiqh
• Kemunduruan dalam pendidikan Islam
• Kemajuan zending Kristen dan misi Katolik
Dasar Pendidikan
• Tajdid, mengubah cara berfikir dan berbuat
• Kemasyarakatan
• Aktivitas
• Kreativitas
• Optimisme
• Pensyukuran nikmat
• Sumbangan terhadap masyarakat & bangsa
Diniyah Putri Padang Panjang
• Didirikan oleh Rahmah El Yunusiyah pada
tanggal 1 November 1923 di Padang Panjang
• Rahmah El Yunusiah lahir 29 Desember 1900
M, atau 1 Rajab 1318 H dan meninggal 26
Februari 1969 atau 9 Zulhijjah 1388
Program Pendidikan
• Program Pendidikan Umum untuk
mengembangkan kemampuan dan sikap ilmiah
• Program pendidikan di bidang keahlian agama
Islam
• Program pendidikan untuk menjadi ibu pendidik
yang baik
• Program pendidikan ketrampilan
• Program pendidikan di asrama
Jenis Pendidikan
• Sekolah menyesal
• Sekolah Taman kanak-kanak Islam
• Sekolah Diniyah Putri Rendah (SD)
• Diniyah Putri B (SLTP)
• Diniyah Putri C (SLA)
• Sekolah Kulliyatul Muallimat (Sekolah
Guru)
• Perguruan Tinggi Diniyah Putri
Lingkungan Pendidikan
• Lingkungan pendidikan adalah semua kondisi
yang dengan cara itu mempengaruhi tingkah
laku, pertumbuhan dan perkembangan manusia
• Lingkungan pendidikan pada dasarnya adalah
latar tempat berlangsungnya pendidikan.
• Lingkungan meliputi segala material dan stimuli
di dalam dan di luar diri individu, bersifat
fisiologis, psikologis, atau ssosiokultural
Jenis Lingkungan Pendidikan
• Lingkungan keluarga  pendidikan informal,
berlangsung secara alamiah
• Lingkungan sekolah pendidikan formal,
sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan
aturan yang ketat
• Lingkungan masyarakat  pendidikan non
formal, aturan lebih longgar dan tidak selalu
dipersyaratkan berjenjang
Lingkungan Keluarga
• Keluarga merupakan lingkungan
pendidikan yang pertama dan utama dalam
membentuk kepribadian anak didik
• Pendidikan dalam keluarga dilakukan
melalui teladan dalam pergaulan keluarga
• Pola tindakan dalam keluarga akan
mempengaruhi perkembangan anak
Pola Tindakan dalam Keluarga
1. Pola Tindakan yang bersifat otoriter,
sehingga dapat menimbulkan reaksi dalam
bentuk :
a. Menurut secara pasif
b. Perlawanan secara pasif
c. Perlawanan secara aktif
2. Pola tindakan yang demokratis
3. Pola tindakan yang memberikan kebebasan
Cara yang dilakukan orang tua
• Pemodelan prilaku
• Memberikan ganjaran dan hukuman
• Perintah langsung
• Menyatakan peraturan-peraturan
• Penggunaan nalar
• Menyediakan fasilitas dan suasana yang
menunjang
Lingkungan Sekolah
• Sekolah bukan mengambil alih fungsi orang
tua dalam mendidik anak, tetapi sekolah
bersama orang tua membantu mendidik anak
• Sekolah berfungsi untuk menghasilkan
tenaga yang memiliki pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
• Membina masyarakat sesuai yang diinginkan
Fungsi Sekolah
• Menumbuh-kembangkan anak sebagai makhluk
individu dengan berbagai pengetahuan
• Mengembangkan sikap sosial, toleran dan
gotong royong
• Pembinaan watak anak
• Pengembangan sikap religius
• Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas
• Pewarisan dan pengembangan kebudayaan
Lingkungan Masyarakat
• Masyarakat merupakan penyelenggara
pendidikan, baik yang dilembagakan atau tidak
• Lembaga yang ada di masyarakat mempunyai
peran dalam pendidikan
• Di masyarakat tersedia berbagai sumber
belajar baik yang dirancang atau yang
dimanfaatkan
Fungsi Pendidikan di masyarakat
• Pelengkap, melengkapi perkembangan
kepribadian anak melalui berbagai kegiatan
pendidikan untuk melengkapi kemampuan,
ketrampilan, pengetahuan dan performance
• Pengganti, menyediakan pendidikan yang
berfungsi sama dengan sekolah
• Penambah, menyediakan tambahan untuk
mendalami pengetahuan dan ketrampilan
yang sudah dipelajari di sekolah
1.RahmadinaYusri
Bagaimana pengaruh lingkungan
pasar thd peserta didik
2. Mila Sari
Lingkungan yang bagainana yang baik contoh nya
3.Afrina YUnita
Bagaimana peran masyarakat menyiapkan anak dalam
menghidupi global
Diskusi
• 1.RahmadinaYusri
Bagaimana pengaruh lingkungan pasar thd peserta
didik
• 2. Mila Sari
Lingkungan yang bagaimanakah yang baik contoh
nya
• 3.Afrina Yunita
Bagaimana peran masyarakat menyiapkan anak
dalam menghidupi globalisasi
Tahap ke 2
• Dasril: Mana yang lebih pengaruh dari
ketiga lingkungan
• Bagaimana kalau salah satu lingkungan
tidak dialami oleh anak
• Nurhayati: Bagaimana upaya guru (sekolah)
menyeimbangkan ketiga lingkungan
Tahap 3
• Wira Rahma Yona : Tiap tahun ada anak yang
MBA (kelas I) walaupun sekolah telah berusaha,
Bagaimana pendapat Anda menyelesaikan sebagai
calon guru ?
• Sri Mela : Kekerasan dalam keluarga , Bagaimana
mengatasinya ?
• Sri Maryeni: (1) Sejauh mana keluarga
mempengaruhi perkembagnan anak (2) Tinggal di
asrama masih ada atau tidak lingkungan masy. (3)
Asrama menutup pengaruh lingkungan masyarakat

More Related Content

What's hot

PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONALPENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONALcithaquuen
 
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaInstrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
 
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan Presentasi
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan PresentasiFormat Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan Presentasi
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan PresentasiMuhamad Yogi
 
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignMengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
 
hakekat pendidikan
hakekat pendidikanhakekat pendidikan
hakekat pendidikanyelti
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKsintaroyani
 
Pengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikanPengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikanAprilia putri
 
Permasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinyaPermasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinyaSiti Sya'anah
 
Konsep Dasar Pembelajaran terpadu
Konsep Dasar Pembelajaran terpaduKonsep Dasar Pembelajaran terpadu
Konsep Dasar Pembelajaran terpaduIsmail Fizh
 
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianModul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianNaita Novia Sari
 
EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN PRODUKTIFITAS MANAJEMEN MUTU BERBASIS SEKOLAH
EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN PRODUKTIFITAS MANAJEMEN MUTU BERBASIS SEKOLAHEFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN PRODUKTIFITAS MANAJEMEN MUTU BERBASIS SEKOLAH
EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN PRODUKTIFITAS MANAJEMEN MUTU BERBASIS SEKOLAHzahra_khusnul
 
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di IndonesiaPermasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di Indonesiaeryeryey
 
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar PendidikanPPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar PendidikanErsa Nabela
 
Perbedaan Individu
Perbedaan IndividuPerbedaan Individu
Perbedaan IndividuImroati Ar
 
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganPeta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganDevia Titania
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikangeriya
 

What's hot (20)

PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONALPENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
 
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUMLANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
 
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaInstrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
 
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan Presentasi
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan PresentasiFormat Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan Presentasi
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan Presentasi
 
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignMengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
 
hakekat pendidikan
hakekat pendidikanhakekat pendidikan
hakekat pendidikan
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Pengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikanPengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikan
 
Permasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinyaPermasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinya
 
Konsep Dasar Pembelajaran terpadu
Konsep Dasar Pembelajaran terpaduKonsep Dasar Pembelajaran terpadu
Konsep Dasar Pembelajaran terpadu
 
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianModul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN PRODUKTIFITAS MANAJEMEN MUTU BERBASIS SEKOLAH
EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN PRODUKTIFITAS MANAJEMEN MUTU BERBASIS SEKOLAHEFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN PRODUKTIFITAS MANAJEMEN MUTU BERBASIS SEKOLAH
EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN PRODUKTIFITAS MANAJEMEN MUTU BERBASIS SEKOLAH
 
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di IndonesiaPermasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
 
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar PendidikanPPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
 
Perbedaan Individu
Perbedaan IndividuPerbedaan Individu
Perbedaan Individu
 
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganPeta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikan
 
2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
 

Similar to HAKMAN

Pengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slidePengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slidemutia123
 
Powerpoint tgz akhir peng.pendidikan
Powerpoint tgz akhir peng.pendidikanPowerpoint tgz akhir peng.pendidikan
Powerpoint tgz akhir peng.pendidikannhiiyylhakirei
 
hakikat manusia dan pengembangannya
hakikat manusia dan pengembangannyahakikat manusia dan pengembangannya
hakikat manusia dan pengembangannyaMerlinda Ambinari
 
Subjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptx
Subjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptxSubjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptx
Subjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptxMukhammadLuqmanHakim4
 
Uts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikanUts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikanovindaaa
 
pengantar-pendidikan-1.ppt
pengantar-pendidikan-1.pptpengantar-pendidikan-1.ppt
pengantar-pendidikan-1.pptrezaejha2
 
Penganta Pendidikan (Tugas Akhir)
Penganta Pendidikan (Tugas Akhir)Penganta Pendidikan (Tugas Akhir)
Penganta Pendidikan (Tugas Akhir)retnoza triee
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikanretnoza triee
 
Manusia dan Pendidikan.pptx
Manusia dan Pendidikan.pptxManusia dan Pendidikan.pptx
Manusia dan Pendidikan.pptxbambanggunawan39
 
Manusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanManusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanIwanAr
 
Ilmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarIlmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarbudinhm
 
Power point dina
Power point  dinaPower point  dina
Power point dinaherdina18
 
LANDASAN PENDIDIKAN BAB 1 - 3.pptx
LANDASAN PENDIDIKAN BAB 1 - 3.pptxLANDASAN PENDIDIKAN BAB 1 - 3.pptx
LANDASAN PENDIDIKAN BAB 1 - 3.pptxanisao
 
Hakekat manusia dan PSDM
Hakekat manusia dan PSDMHakekat manusia dan PSDM
Hakekat manusia dan PSDMArif Al Swei
 
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHariyatunnisa Ahmad
 
Tugas perbaikan nilai
Tugas perbaikan nilaiTugas perbaikan nilai
Tugas perbaikan nilaiBudi Leo
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaPujiati Puu
 

Similar to HAKMAN (20)

Pengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slidePengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slide
 
Powerpoint tgz akhir peng.pendidikan
Powerpoint tgz akhir peng.pendidikanPowerpoint tgz akhir peng.pendidikan
Powerpoint tgz akhir peng.pendidikan
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
hakikat manusia dan pengembangannya
hakikat manusia dan pengembangannyahakikat manusia dan pengembangannya
hakikat manusia dan pengembangannya
 
Subjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptx
Subjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptxSubjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptx
Subjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptx
 
Uts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikanUts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikan
 
pengantar-pendidikan-1.ppt
pengantar-pendidikan-1.pptpengantar-pendidikan-1.ppt
pengantar-pendidikan-1.ppt
 
Pertemuan 2 Hakikat manusia.pptx
Pertemuan 2 Hakikat manusia.pptxPertemuan 2 Hakikat manusia.pptx
Pertemuan 2 Hakikat manusia.pptx
 
Penganta Pendidikan (Tugas Akhir)
Penganta Pendidikan (Tugas Akhir)Penganta Pendidikan (Tugas Akhir)
Penganta Pendidikan (Tugas Akhir)
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikan
 
Teori
TeoriTeori
Teori
 
Manusia dan Pendidikan.pptx
Manusia dan Pendidikan.pptxManusia dan Pendidikan.pptx
Manusia dan Pendidikan.pptx
 
Manusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanManusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikan
 
Ilmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarIlmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasar
 
Power point dina
Power point  dinaPower point  dina
Power point dina
 
LANDASAN PENDIDIKAN BAB 1 - 3.pptx
LANDASAN PENDIDIKAN BAB 1 - 3.pptxLANDASAN PENDIDIKAN BAB 1 - 3.pptx
LANDASAN PENDIDIKAN BAB 1 - 3.pptx
 
Hakekat manusia dan PSDM
Hakekat manusia dan PSDMHakekat manusia dan PSDM
Hakekat manusia dan PSDM
 
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
 
Tugas perbaikan nilai
Tugas perbaikan nilaiTugas perbaikan nilai
Tugas perbaikan nilai
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

HAKMAN

  • 1. Drs. Syafril , M.Pd. (PD I FIP UNP)
  • 3. HAKIKAT MANUSIA Perbedaan Manusia dan Hewan Hewan Manusia 1. Memiliki kemampuan siap pakai ketika lahir 2. Makhluk biologis 3. Punya instik 4. Bertindak menurut instink 5. Tidak mengenal etika, estetika dan agama 1. Ketika dilahirkan tidak berdaya sama sekali 2. Makhluk biologis, individu dan sosial 3. Potensi yang berkembang 4. Bertanggung jawab 5. Punya etika, estetika, dan agama
  • 4. Sifat Hakikat Manusia Ciri-ciri yang menjadi karakteristik, yang secara prinsipil membedakan hewan dari manusia
  • 5. Wujud Sifat Hakekat Manusia • Kemampuan Menyadari diri • Kemampuan bereksistensi • Memiliki kata hati • Memiliki moral • Kemampuan bertanggung jawab • Memiliki rasa kekebasan • Melaksanakan kewajiban dan menyadari hak • Kemampuan menghayati kebahagiaan
  • 6. Pandangan tentang Hakekat Manusia 1. Pandangan Psikoanalitik 2. Pandangan Humanistik 3. Pandangan Behavioristik
  • 7. Pandangan Psikoanalitik Pandangan Psikoanalitik Tradisional Dipelopori oleh Hansen, Stevic, Warner dan Sigmund Freud Tingkah laku manusia digerakkan oleh dorongan yang bersifat instinktif dan diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan instink biologis manusia
  • 8. Struktur Kepribadian Manusia terdiri dari 3 komponen (Freud) • Id yang berfungsi untuk menggerakkan seseorang untuk memuaskan kebutuhannya • Ego berfungsi untuk menjembatani antara keinginan id dg lingkungan yang realistis • Super ego berfungsi untuk mengawasi dan mengontrol tingkah laku seseorang agar sesuai dengan aturan dan nilai-nilai moral
  • 9. Pandangan Neoanalitik Pandangan ini tetap mengakui adanya id, ego, dan superego, namun lebih menekankan pada fungsi ego sebagai pusat kepribadian seseorang. Ego berfungsi sebagai pengarah terujudnya id, dan bersifat rasional serta bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial seseorang. Dalam perujudan diri manusia untuk memenuhi kebutuhannya, manusia tidak hanya digerakkan oleh instink, tetapi juga atas rangsangan yang datang dari lingkungannya
  • 10. Pandangan Humanistik Dipelopori oleh : Rogers, Adler, Martin Buber Menurut Adler : Manusia mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yg positif, mampu mengatur dan mengontrol dirinya dalam berbagai hal, mampu menentukan nasibnya sendiri, sehingga manusia terbebas dari kecemasan dan kegelisahan. Pada hakekatnya gambaran pribadi manusia adalah selalu dalam proses menjadi, yang merupakan satu kesatuan potensi yang terus menerus berubah dan berkembang, tidak pernah selesai dan tidak pernah sempurna
  • 11. Pandangan Humanistik Menurut Adler : Manusia digerakkan sebagian oleh kebutuhan untuk mencapai sesuatu, dan sebagian lagi oleh tanggung jawab sosial dalam membantu orang lain dan dalam membuat dunia menjadi lebih baik
  • 12. Pandangan Humanistik Menurut Martin Buber : Manusia merupakan suatu (eksistensi) yang berpotensi, tetapi potensi itu terbatas, sehingga sulit untuk memperkirakan bagaimana masa depan mansia tersebut. Manusia tidak dapat dikatakan baik atau jahat tetapi mengandung kedua kemungkinan itu
  • 13. 3. Pandangan Behavioristik Pandangan dipelopori oleh : Skinner, Kohler, Thorndike Menurut pandangan behavioristik : Tingkah laku manusia ditentukan oleh lingkungan di mana individu itu berada Tingkah laku manusia dapat dikendalikan dengan mengatur lingkungan tempat individu itu berada
  • 14. Hakikat Manusia dan dimensi- dimensinya Setiap individu manusia yang dilahirkan telah dikarunia potensi yang berbeda dengan yang lainnya. Tiap individu memiliki kehendak, cita- cita, kecendrungan, semangat, dan daya tahan yang berbeda 1. Dimensi Keindividualan
  • 15. 1. Dimensi keindividualan Menurut Langeveld: Tiap individu memiliki dorongan untuk mandiri yang sangat kuat, meskipun pada anak terdapat rasa tidak berdaya, sehingga memerlukan pihak lain (pendidik) yang dapat dijadikan tempat bergantung yang memberikan perlindungan dan bimbingan Pendidikan berfungsi mengembangkan kepribadian atau menemukan kediriannya sendiri. Pendidikan harus bersifat demokratis
  • 16. 2. Dimensi Kesosialan Manusia membutuhkan manusia lainnya untuk bisa hidup dengan baik. Tiap individu mempunyai dorongan untuk bergaul dengan sesama manusia. Dalam pergaulan terdapat kesediaan untuk memberi dan menerima Immanuel Kant: Manusia hanya menjadi manusia jika berada di antara manusia. Individu dapat mengembangkan dirinya hanya dalam pergaulan sesama manusia
  • 17. 3. Dimensi kesusilaan Manusia memiliki nilai-nilai, menghayati dan melaksanakan nilai-nilai dalam kehidupannya. Nilai merupakan sesuatu yang dijunjung tinggi karena mengandung makna kebaikan, keluhuran, kemuliaan, dan sebagainya yang dijadikan pedoman dalam hidup. Ada 2 hal terkait dengan kesusilaan : 1.Etiket : kepantasan dan kesopanan 2.Etika : kebaikan
  • 18. 4. Dimensi Keberagamaan Manusia adalah makhluk religius karena manusia sejak dulu percaya bahwa di luar alam yang dapat dijangkau dengan alat indra, diyakini adanya kekuatan supranatural yang menguasai hidup di alam semesta Beragama merupakan kebutuhan manusia, karena manusia adalah makhluk yang lemah sehingga memerlukan tempat untuk bertopang dan untuk keselamatan hidupnya
  • 19. KAKIKAT PENDIDIKAN A. Pengertian Pendidikan itu ? 1. Driyarkara (1980): Pendidikan adalah usaha sadar untuk memanusiakan manusia muda 2. Crow dan Crow: Proses yang berisi berbagai macam kegiatan yang sesuai dengan kegiatan seseorang untuk kehidupan sosialnya dan meneruskan kebudayaan
  • 20. Pengertian Pendidikan 3. Langeveld: Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain Diperlukan kewibawaan orang dewasa sebagai pendidik, sehingga anak dengan sukarela melakukan segala sesuatu yang dituntut oleh pendidik
  • 21. Pengertian Pendidikan 4. John Dewey (Ahli Filsafat Pendidikan Pragmatisme) : Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia
  • 22. Pengertian Pendidikan 5. KiHajar Dewantara (Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia) : Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek) dan pisik anak.
  • 23. HAKIKAT PENDIDIKAN 6. Dictonary of Education: - Proses mengembangkan kemampuan, sikap dan tingkah laku dalam masyarakat - Proses sosial, yaitu pengaruh lingkungan terhadap invidu
  • 24. HAKIKAT PENDIDIKAN 7. UU RI No. 2 tahun 1989 (Bab I, ps 1, ayat 1) Pendidikan ialah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang
  • 25. HAKIKAT PENDIDIKAN 8. UU RI No. 20 tahun 2003 (Bab I, ps 1, ayat 1) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
  • 26. Ciri-ciri umum Pendidikan 1. Mengandung tujuan yang ingin dicapai yaitu perkembangan kemampuan individu 2. Usaha yang disangaja dan terencana untuk mencapai tujuan 3. Dapat dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
  • 27. Mendidik • Langeveld: Membimbing anak supaya jadi dewasa dengan usaha yang disengaja • Hoogveld: Membantu anak supaya ia cakapmenyelenggarakan tugas hidupnya atas tanggung jawab sendiri • Ki Hajar Dewantara: Menuntun segala kekuatan kodrat anak sebagai manusia sebagai anggota masyarakat agar mancapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya
  • 28. Perbedaan Pendidikan dan Pengajaran • Pengajaran lebih mengutamakan pada penguasaan pengetahuan dan ketrampilan • Memakan waktu reltif pendek • Metodenya lebih teknis, rasional dan praktis • Pendidikan lebih mengutamakan pembentukan manusianya (nilai dan sikap • Waktunya relatif panjang • Metodenya bersifat psikologis dan pendekatan manusiawi
  • 29. Pendidikan Sebagai Suatu Sistem Pendidikan sebagai suatu sistem merupakan kesatuan dari bermacam-macam komponen yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya dalam mempengaruhi perkembangan peserta didik menuju kedewasaannya
  • 30. Unsur-unsur Pendidikan • Peserta Didik • Pendidik • Tujuan Pendidikan • Materi (isi) pendidikan • Metode/alat pendidikan • Lingkungan Pendidikan
  • 31. 1. Peserta Didik Ciri-cirinya: 1. Individu yang memiliki potensi pisik dan psikis yang khas (uni) 2. Individu yang sedang dalam perkembangan 3. Individu yang membutuhkan bimbingan dan perlakuan yang manusiawi 4. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri
  • 32. UU RI No. 20 tahun 2003 (Bab I, pasal 1 ayat 4) Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu
  • 33. UU RI No. 20/2003 (Bab V, pasal 12, ayat 1): Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak: a. Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang danutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama b. Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya c. Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya d. Mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya e. Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara f. Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan
  • 34. 2. Pendidik Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik agar dia menjadi dewasa Pendidik ada 2 macam: 1. Pendidik karena kodrat : orang tua 2. Pendidik karena jabatan (profesi) : orang diberi tugas untuk mendidik di lembaga pendidikan
  • 35. Pendidik Pendidik harus memiliki kewibawaan, yaitu kekuatan bathin pendidik, sehingga menimbulkan sikap menurut, mengakui dan menerima dari pihak lain (siswa). Pendidik dapat berwibawa karena peserta didik membutuhkan suatu perlindungan, bantuan dan bimbingan, di pihak lain pendidik rela dan bersedia memenuhinya
  • 36. UU RI No. 20 tahun 2003: Bab XI, pasal 39 ayat 1: Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi
  • 37. Bab XI pasal 40 ayat 1: Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh : a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja c. Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelekrual e. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanan tugas
  • 38. Bab XI pasal 40 ayat 2 : Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban: a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan c. Memberikan teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya
  • 39. Pasal 42 ayat 1: Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional Pasal 42 ayat 2: Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh perguruan tinggi yang terakreditasi
  • 40. Pasal 43 ayat 1 : Promosi dan penghargaan bagi pendidik dan tenaga kependidikan dilakukan berdasarkan latar belakang pendidikan, pengalaman, kemampuan, dan prestasi kerja Pasal 43 ayat 2 : Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi
  • 41. 3. Tujuan Pendidikan Fungsi tujuan : 1. Memberikan arah kegiatan pendidikan 2. Merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan Hirarkhi Tujuan Pendidikan 1. Tujuan Pendidikan nasional 2. Tujuan Institusional 3. Tujuan Kurikuler 4. Tujuan Pembelajaran (Umum dan Khusus)
  • 42. UU RI No 20/2003 (Bab II pasal 3) Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
  • 43. 4. Materi (Isi) Pendidikan Materi pendidikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik untuk kurikulum nasional maupun kurikulum muatan lokal
  • 44. 5. Metode dan Alat Pendidikan Metode hendaknya dipilih sesuai dengan kondisi peserta didik, materi, dan kemampuan pendidik Alat Pendidik dapat berupa benda (media) dan alat pendidikan berupa siasat (psikologis) Alat pendidikan psikologis 2 macam: 1. Preventif mencegah terjadinya yang negatif dan mendorong yang positif 2. Kuratif bermaksud untuk memperbaiki yang negatif dan menguatkan yang positif
  • 45. 6. Lingkungan Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi proses pendidikan yang dilakukan Lingkungan pendidikan terdiri dari : 1. Lingkungan Keluarga 2. Lingkungan sekolah 3. Lingkungan masyarakat
  • 46. ALIRAN-ALIRAN POKOK PENDIDIKAN A. ALIRAN KONVENSIONAL Aliran konvensional merupakan pandangan atau pendapat yang membahas tentang faktor-faktor yang menentukan perkembangan manusia dan kepribadiannya
  • 47. Macam Aliran Konvensional 1. Empirisme Aliran ini berpandangan bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan bersih tanpa mempunyai pembawaan sama sekali dari lahirnya, tetapi perkembangan anak ditentukan oleh lingkungan yang akan menentukan arah hidupnya. Aliran ini disebut juga dengan “Tabularasa” yang berarti anak lahir seperti kertas putih yang masih kosong dan dapat ditulis sesuai dengan keinginan orang yang akan menulisnya. Aliran ini dipelopori oleh John Locke. Aliran ini bersifat optimis terhadap pendidikan
  • 48. 2. Aliran Nativisme Menurut pandangan aliran ini manusia dilahirkan telah mempunyai pembawaan (baik atau buruk). Pembawaan ini tidak dapat diubah ke arah lain oleh lingkungan atau pendidikan. Aliran ini dipelopori oleh Schopenhauer. Pandangan aliran ini bersifat pessimis terhadap pendidikan untuk bisa mengubah anak ke arah lain selain dari pembawaan yang dibawa sejak lahir. Jika pembawaan baik, maka anak akan berkembang ke arah yang baik, tetapi jika pembawaan itu jelek, anak akan berkembang ke arah yang jelek tanpa dapat diubah
  • 49. 3. Aliran Naturalisme Pandangan ini berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan baik, namun pembawaan itu manjadi rusak karena pengaruh lingkungan, bahkan pendidikan yang diberikan orang dewasa kepada anak dapat merusak pembawaan baik itu. Aliran ini dipelopori oleh John Jacke Rousseau. Aliran ini disebut juga dengan “Negativisme” yang beranggapan bahwa pendidikan itu tidak perlu tetapi anak diserahkan saja kepada alam agar pembawaan yang baik tidak menjadi rusak.
  • 50. 4. Aliran Konvergensi Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh pembawaan dan pendidikan. Bakat yang dibawa sejak lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa dukungan yang sesuai untuk perkembangan bakat itu. Sebaliknya lingkungan yang baik tidak akan menghasilkan pendidikan yang optimal kalau tidak ada bakat yang kuat. Aliran ini dipelopori oleh William Stern yang mempunyai pandangan positif terhadap pendidikan.
  • 51. B. Gerakan (Aliran) Baru Gerakan baru dalam pendidikan merupakan upaya yang dilakukan untuk mencari perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan khususnya perbaikan dalam proses pembelajaran. Ada beberapa model (bentuk) perbaikan yang dajukan oleh gerakan baru pendidikan ini.
  • 52. 1. Pengajaran Alam Sekitar Pengajaran alam sekitar lebih menekankan kepada kegiatan pengajaran yang dilakukan di sekolah harus terkait dengan kehidupan nyata yang dialami oleh anak, sehingga lebih kongkrit dan terkait secara emosional dengan kebutuhan dan kehidupan anak. Pelopornya F.A.Finger dan J.Ligthart Prinsip Pengajaran alam sekitar: 1. Peragaan 2. Aktivitas anak 3. Pengajaran totalitas 4. Menyatu dengan pengalaman anak 5. Memberikan apersepsi emosional anak
  • 53. 2. Pengajaran Pusat Perhatian Dirintis oleh Ovideminat Decroly dari Belgia dengan semboyan “Sekolah untuk hidup dan oleh hidup” Anak harus mempunyai pengetahuan terhadap dirinya sendiri dan tentang dunianya yaitu lingkungan tempat hidup di hari depannya. Metode yang dikemukakan oleh Decroly: 1. Metode global (gestalt) yaitu pendidikan hendaknya dimulai dari suatu keseluruhan yang punya pengertian 2. Pusat minat yaitu dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan minat spontan yang dimiliki anak
  • 54. 3. Sekolah Kerja Sekolah kerja dipelopori oleh G. Kerschenteiner dengan nama “Arbeitsschule” di jerman. Sekolah kerja bertolak dari pandangan bahwa pendidikan tidak hanya demi kepentingan individu tetapi juga demi kepentingan masyarakat Bentuk Sekolah kerja : a. Sekolah Kerja Sosiologis (kebutuhan masyarakat) b. Sekolah Kerja Psikologis (pengembangan bakat anak) c. Sekolah Kerja Sosiologis-Psikologis (gabungan) d. Sekolah Kerja Kepribadian (Pembentukan pribadi)
  • 55. 4. Pengajaran Proyek Konsep pengajaran proyek diletakkan oleh John Dewey dan dilaksanakan oleh W.H.Kilpatrick. Dalam pengajaran proyek anak bebas menentukan pilihannya (jenis pekerjaan), merancang dan memimpin kegiatan proyek. Proyek yang ditentukan sendiri oleh anak akan mendorong mereka untuk mencari cara pemecahan masalah yang ditemui secara aktif (sesuai keinginannya). Mata pelajaran tidak terpisah antara satu dengan lainnya, tetapi didasarkan atas keperluan pemecahan masalah
  • 56. Lembaga Pendidikan yang Berjiwa Nasional 1. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa 2. INS Kayu Tanam 3. Perguruan Muhammadiyah 4. Diniyah Putri Padang Panjang
  • 57. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta tanggal 2 Mei 1889dengan nama Suwardi Suryaningrat
  • 58. Asas Taman Siswa • Setiap orang berhak mengatur dirinya sendiri mengingat tertibnya persatuan dan perdamaian (sistem among) • Pendidikan yang diberikan hendaknya dapat menjadikan manusia yang merdeka • Pendidikan didasarkan atas keadaan dan budaya bangsa Indonesia • Pendidikan harus diberikan kepada seluruh rakyat, tanpa kecuali • Bekerja sesuai dengan kemampuan dan kekuatan sendiri • Memikul beban belanja sendiri (hemat) • Pendidik harus mendidik dengan sepenuh hati, tulus dan ikhlas
  • 59. Dasar Taman Siswa (1947) (Panca Darma) • Kebudayaan • Kemerdekaan • Kodrat alam • Kemanusiaan • Kebangsaan
  • 60. Jenis Pendidikan Taman Siswa • Taman Indriya (Taman Kanak-kanak) • Taman Anak (Kelas I – III SD) • Taman Muda (Kelas IV – VI SD) • Taman Dewasa (SLTP) • Taman Madya (SLTA) • Taman Guru
  • 61. Ruang Pendidik INS Kayu Tanam • INS (Indonesicche Nederlandsche School) didirikan oleh Mohammad Syafei pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam • Moh. Syafei lahir di Natan Kalimantan Barat 1895 dan dianugerahi gelar Doctor Honoris Causa dari IKIP Padang tahun 1968
  • 62. Asas INS Kayu Tanam • Berfikir logis dan rasional • Keaktifan dan kegiatan • Pendidikan masyarakat • Memperhatikan pembawaan anak • Menentang intelektualisme
  • 63. Tujuan INS • Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan • Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa • Manusia yang harmonis dalam perkembangannya (jasmani dan rohani) • Memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat • Menanamkan kepercayaan pada diri sendiri • Harus dapat membiayai diri sendiri
  • 64. Jenjang Pendidikan • Ruang Rendah (7 tahun setara SD) • Ruang Antara (1 tahun) • Ruang Dewasa (4 tahun) • Ruang Masyarakat (1 tahun) • Ruang Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan di Padang Panjang • Program Khusus untuk menjadi guru (1 tahun) setelah ruang dewasa (1953)
  • 65. Perguruan Muhammadiyah • Didirikan oleh Kiyai Haji Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 November 1912 • Kiyai Haji Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta dengan nama Muhammad Darwis pada tahun 1869.
  • 66. Latar Belakang didirikan • Adanya kerusakan aqidah umat Islam • Kebekuan dalam bidang hukum Fiqh • Kemunduruan dalam pendidikan Islam • Kemajuan zending Kristen dan misi Katolik
  • 67. Dasar Pendidikan • Tajdid, mengubah cara berfikir dan berbuat • Kemasyarakatan • Aktivitas • Kreativitas • Optimisme • Pensyukuran nikmat • Sumbangan terhadap masyarakat & bangsa
  • 68. Diniyah Putri Padang Panjang • Didirikan oleh Rahmah El Yunusiyah pada tanggal 1 November 1923 di Padang Panjang • Rahmah El Yunusiah lahir 29 Desember 1900 M, atau 1 Rajab 1318 H dan meninggal 26 Februari 1969 atau 9 Zulhijjah 1388
  • 69. Program Pendidikan • Program Pendidikan Umum untuk mengembangkan kemampuan dan sikap ilmiah • Program pendidikan di bidang keahlian agama Islam • Program pendidikan untuk menjadi ibu pendidik yang baik • Program pendidikan ketrampilan • Program pendidikan di asrama
  • 70. Jenis Pendidikan • Sekolah menyesal • Sekolah Taman kanak-kanak Islam • Sekolah Diniyah Putri Rendah (SD) • Diniyah Putri B (SLTP) • Diniyah Putri C (SLA) • Sekolah Kulliyatul Muallimat (Sekolah Guru) • Perguruan Tinggi Diniyah Putri
  • 71. Lingkungan Pendidikan • Lingkungan pendidikan adalah semua kondisi yang dengan cara itu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan dan perkembangan manusia • Lingkungan pendidikan pada dasarnya adalah latar tempat berlangsungnya pendidikan. • Lingkungan meliputi segala material dan stimuli di dalam dan di luar diri individu, bersifat fisiologis, psikologis, atau ssosiokultural
  • 72. Jenis Lingkungan Pendidikan • Lingkungan keluarga  pendidikan informal, berlangsung secara alamiah • Lingkungan sekolah pendidikan formal, sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan aturan yang ketat • Lingkungan masyarakat  pendidikan non formal, aturan lebih longgar dan tidak selalu dipersyaratkan berjenjang
  • 73. Lingkungan Keluarga • Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama dalam membentuk kepribadian anak didik • Pendidikan dalam keluarga dilakukan melalui teladan dalam pergaulan keluarga • Pola tindakan dalam keluarga akan mempengaruhi perkembangan anak
  • 74. Pola Tindakan dalam Keluarga 1. Pola Tindakan yang bersifat otoriter, sehingga dapat menimbulkan reaksi dalam bentuk : a. Menurut secara pasif b. Perlawanan secara pasif c. Perlawanan secara aktif 2. Pola tindakan yang demokratis 3. Pola tindakan yang memberikan kebebasan
  • 75. Cara yang dilakukan orang tua • Pemodelan prilaku • Memberikan ganjaran dan hukuman • Perintah langsung • Menyatakan peraturan-peraturan • Penggunaan nalar • Menyediakan fasilitas dan suasana yang menunjang
  • 76. Lingkungan Sekolah • Sekolah bukan mengambil alih fungsi orang tua dalam mendidik anak, tetapi sekolah bersama orang tua membantu mendidik anak • Sekolah berfungsi untuk menghasilkan tenaga yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap sesuai dengan kebutuhan masyarakat • Membina masyarakat sesuai yang diinginkan
  • 77. Fungsi Sekolah • Menumbuh-kembangkan anak sebagai makhluk individu dengan berbagai pengetahuan • Mengembangkan sikap sosial, toleran dan gotong royong • Pembinaan watak anak • Pengembangan sikap religius • Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas • Pewarisan dan pengembangan kebudayaan
  • 78. Lingkungan Masyarakat • Masyarakat merupakan penyelenggara pendidikan, baik yang dilembagakan atau tidak • Lembaga yang ada di masyarakat mempunyai peran dalam pendidikan • Di masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik yang dirancang atau yang dimanfaatkan
  • 79. Fungsi Pendidikan di masyarakat • Pelengkap, melengkapi perkembangan kepribadian anak melalui berbagai kegiatan pendidikan untuk melengkapi kemampuan, ketrampilan, pengetahuan dan performance • Pengganti, menyediakan pendidikan yang berfungsi sama dengan sekolah • Penambah, menyediakan tambahan untuk mendalami pengetahuan dan ketrampilan yang sudah dipelajari di sekolah
  • 80. 1.RahmadinaYusri Bagaimana pengaruh lingkungan pasar thd peserta didik 2. Mila Sari Lingkungan yang bagainana yang baik contoh nya 3.Afrina YUnita Bagaimana peran masyarakat menyiapkan anak dalam menghidupi global
  • 81. Diskusi • 1.RahmadinaYusri Bagaimana pengaruh lingkungan pasar thd peserta didik • 2. Mila Sari Lingkungan yang bagaimanakah yang baik contoh nya • 3.Afrina Yunita Bagaimana peran masyarakat menyiapkan anak dalam menghidupi globalisasi
  • 82. Tahap ke 2 • Dasril: Mana yang lebih pengaruh dari ketiga lingkungan • Bagaimana kalau salah satu lingkungan tidak dialami oleh anak • Nurhayati: Bagaimana upaya guru (sekolah) menyeimbangkan ketiga lingkungan
  • 83. Tahap 3 • Wira Rahma Yona : Tiap tahun ada anak yang MBA (kelas I) walaupun sekolah telah berusaha, Bagaimana pendapat Anda menyelesaikan sebagai calon guru ? • Sri Mela : Kekerasan dalam keluarga , Bagaimana mengatasinya ? • Sri Maryeni: (1) Sejauh mana keluarga mempengaruhi perkembagnan anak (2) Tinggal di asrama masih ada atau tidak lingkungan masy. (3) Asrama menutup pengaruh lingkungan masyarakat