SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
PERSAMAAN GARIS
DALAM RUANG
DIMENSI TIGA
Dosen Pengampu :
Dr. Nyoman Sridana, M.Si
NI Made Intan Kertiyani, S.Pd.,M.Pd
01
Anggota Kelompok 3:
Hanifa Zahrani
(E1R021135)
02 Silvana Kurniawati
(E1R021103)
03
Didi Firmansyah
(E1R021053 )
Kedudukan Garis Dalam Ruang Dimensi Tiga
01 Garis Dalam Ruang Dimensi Tiga
Pembahasan Masalah
Contoh Soal
02
03
Garis Dalam Ruang
Dimensi Tiga
01
Garis dalam ruang dimensi tiga
Pada ruang tiga dimensi, konsep garis juga
dapat didefinisikan sebagai hubungan
geometris antara titik-titik yang
membentuk suatu lintasan yang lurus dan
tak berujung.
Pendefinisian garis dalam ruang tiga
dimensi melibatkan pengertian mengenai
titik-titik yang dilalui oleh garis tersebut
dan vektor arah garis tersebut.
Untuk menentukan persamaan garis dalam
ruang dimensi tiga dapat kita analisis
berdasarkan kompone-komponen yang ada
di dalamnya seperti titik, vektor, dan
parameter lainnnya.
Persamaan vektor garis β„“
Persamaan Garis Dalam Ruang Dimensi Tiga
Persamaan vektor garis adalah representasi matematis dari suatu garis dalam ruang
tiga dimensi menggunakan vektor. Dalam persamaan ini, vektor arah garis dan titik
yang dilewati oleh garis dinyatakan dengan menggunakan parameter. Persamaan
ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi setiap titik pada garis dengan
menggunakan nilai parameter tertentu.
οƒΌ Titik 𝑃0 π‘₯0, 𝑦0, 𝑧0 pada garis 𝓁
οƒΌ Garis 𝓁 sejajar dengan vektor 𝑣 = π‘Žπ‘– + 𝑏𝑗 + π‘π‘˜
οƒΌ Ambil sebarang titik 𝑃 π‘₯, 𝑦, 𝑧 pada garis 𝓁 maka
𝑃0𝑃 = 𝑑𝑣 dengan 𝑑 bilangan real (𝑃0𝑃‖ 𝑣)
οƒΌ Vektor-vektor posisi titik 𝑃0 dan 𝑃 terhadap 𝑂 adalah
π‘Ÿ0 = π‘₯0, 𝑦0, 𝑧0 dan π‘Ÿ = π‘₯, 𝑦, 𝑧 maka 𝑃0𝑃 = π‘Ÿ βˆ’ π‘Ÿ0 dan
karena 𝑃0𝑃 = 𝑑𝑣 maka:
𝒓 βˆ’ π’“πŸŽ = 𝒕𝒗
𝒓 = π’“πŸŽ + 𝒕𝒗
Persamaan parametik garis β„“
Dalam persamaan parametrik, setiap koordinat titik pada garis dinyatakan sebagai fungsi
dari satu atau lebih parameter.
〈π‘₯, 𝑦, 𝑧βŒͺ = 〈π‘₯0, 𝑦0, 𝑧0βŒͺ + π‘‘βŸ¨π‘Ž, 𝑏, π‘βŸ©
atau
〈π‘₯, 𝑦, 𝑧βŒͺ = 〈π‘₯0 + π‘‘π‘Ž, 𝑦0 + 𝑑𝑏, 𝑧0 + 𝑑𝑐βŒͺ
Jadi,
𝒙 = π’™πŸŽ + 𝒕𝒂;
π’š = π’šπŸŽ + 𝒕𝒃;
𝒛 = π’›πŸŽ + 𝒕𝒄
(persamaan ini disebut persamaan parametrik dari garis 𝑃)
Persamaan simetrik garis sering diekspresikan dalam bentuk persamaan
parametrik dan digunakan untuk menggambarkan garis secara lebih sederhana.
Apabila parameter 𝑑 dari persamaan parametrik dihilangkan, maka diperoleh:
𝒙 βˆ’ π’™πŸŽ
𝒂
=
π’š βˆ’ π’šπŸŽ
𝒃
=
𝒛 βˆ’ π’›πŸŽ
𝒄
Disebut persamaan simetrik dari garis 𝓁 dengan bilangan arah π‘Ž, 𝑏, 𝑐 dan
melalui titik π‘₯0, 𝑦0, 𝑧0 .
Persamaan simetrik garis β„“
Jika terdapat titik 𝐴 π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 dan titik 𝐡 π‘₯2, 𝑦2, 𝑧2 .
Maka dapat ditentukan bentuk persamaan vektor garis 𝐴𝐡 sebagai berikut:
π‘Ÿ = π‘Ž + 𝑑 𝑏 βˆ’ π‘Ž dengan 𝑑 bilangan real
π‘₯, 𝑦, 𝑧 = π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 + 𝑑 π‘₯2 βˆ’ π‘₯1, 𝑦2 βˆ’ 𝑦1, 𝑧2 βˆ’ 𝑧1
𝒙 = π’™πŸ + 𝒕 π’™πŸ βˆ’ π’™πŸ , π’š = π’šπŸ + 𝒕 π’šπŸ βˆ’ π’šπŸ , 𝒛 = π’›πŸ + 𝒕 π’›πŸ βˆ’ π’›πŸ
Dengan melenyapkan parameter 𝑑 dari persamaan parametrik ini, akan diperoleh persamaan simetrik
dari garis 𝐴𝐡 sebagai berikut:
𝒙 βˆ’ π’™πŸ
π’™πŸ βˆ’ π’™πŸ
=
π’š βˆ’ π’šπŸ
π’šπŸ βˆ’ π’šπŸ
=
𝒛 βˆ’ π’›πŸ
π’›πŸ βˆ’ π’›πŸ
Persamaan garis lurus yang melalui 𝐴 π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 dan titik 𝐡 π‘₯2, 𝑦2, 𝑧2 .
Kedudukan Garis Dalam
Ruang Dimensi Tiga
02
Dua buah garis lurus dalam ruang kemungkinan akan berpotongan, sejajar, berhimpitan atau
bersilangan.
Misalkan diketahui dua garis berikut ini:
π‘₯βˆ’π‘₯1
π‘Ž1
=
π‘¦βˆ’π‘¦1
𝑏1
=
π‘§βˆ’π‘§1
𝑐1
atau
π‘₯βˆ’π‘₯2
π‘Ž2
=
π‘¦βˆ’π‘¦2
𝑏2
=
π‘§βˆ’π‘§2
𝑐2
sudut antara dua garis sama dengan sudut yang dibentuk oleh vektor - vektor arahnya, yaitu
π‘š1 = π‘Ž1, 𝑏1, 𝑐1 dan π‘š2 = π‘Ž2, 𝑏2, 𝑐2 .
Jika ΞΈ adalah sudut yang dibentuk oleh dua garis tersebut, maka:
cos ΞΈ =
π‘Ž1π‘Ž2+ 𝑏1𝑏2+𝑐1𝑐2
π‘Ž1
2+𝑏1
2
+𝑐1
2 π‘Ž2
2+𝑏2
2
+𝑐2
2
Kedudukan dua garis dalam ruang dimensi tiga
ο‚· Dua garis akan sejajar, apabila vektor-vektor arahnya sejajar, yaitu π‘š1 = π‘‘π‘š2 dengan
t suatu bilangan real π‘Ž1, 𝑏1, 𝑐1 = t π‘Ž2, 𝑏2, 𝑐2 atau
π‘Ž1
π‘Ž2
=
𝑏1
𝑏2
=
𝑐1
𝑐2
ο‚· Dua garis saling tegak lurus, apabila vektor-vektor arahnya saling tegak lurus, yaitu:
π‘š1. π‘š2 = 0
π‘Ž1, 𝑏1, 𝑐1 . π‘Ž2, 𝑏2, 𝑐2 = 0
π‘Ž1π‘Ž2 + 𝑏1𝑏2 + 𝑐1𝑐2 = 0
ο‚· Berhimpit, diketahui garis lurus :
𝑔1: π‘₯, 𝑦, 𝑧 = [ π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1] + πœ†[π‘Ž1, 𝑏1, 𝑐1] dan 𝑔2: π‘₯, 𝑦, 𝑧 = [ π‘₯2, 𝑦2, 𝑧2] + πœ†[π‘Ž2, 𝑏2, 𝑐2]
Bila [π‘Ž1, 𝑏1, 𝑐1]= πœ‡ π‘Ž2, 𝑏2, 𝑐2 ; πœ‡ bilangan β‰  0, atau bila
π‘Ž1
π‘Ž2
=
𝑏1
𝑏2
=
𝑐1
𝑐2
Bila sifat diatas berlaku pula π‘₯2 βˆ’ π‘₯1, 𝑦2βˆ’π‘¦1, 𝑧2 βˆ’ 𝑧1 = πœ‡ π‘Ž1, 𝑏1, 𝑐1 maka 𝑔1dan 𝑔2 berhimpit.
ο‚· Berpotngan disatu titik atau bersilangan,
Jika arah 𝑔1 yaitu [π‘Ž1, 𝑏1, 𝑐1] dan arah 𝑔2 yaitu [π‘Ž2, 𝑏2, 𝑐2] tidak berkelipatan, maka 𝑔1dan 𝑔2 berpotngan disatu
titik atau bersilangan. Misalkan titik potong π‘₯0, 𝑦0, 𝑧0 berarti ada πœ†1 sehingga π‘₯0, 𝑦0, 𝑧0 = [π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1] +
πœ†[π‘Ž1, 𝑏1, 𝑐1] dan ada πœ†2 sehingga π‘₯0, 𝑦0, 𝑧0 = [π‘₯2, 𝑦2, 𝑧2] + πœ†[π‘Ž2, 𝑏2, 𝑐2] berarti :
[π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1] + πœ†[π‘Ž1, 𝑏1, 𝑐1] = [π‘₯2, 𝑦2, 𝑧2] + πœ†[π‘Ž2, 𝑏2, 𝑐2]
Kedudukan garis terhadap bidang datar
Ada tiga kemungkinan yang terjadi, letak suatu garis terhadap suatu bidang datar, yaitu garis
memotong bidang, garis sejajar bidang dan garis terletak pada bidang.
Perhatikan sebuah garis 𝓁:
π‘₯βˆ’π‘₯1
π‘Ž
=
π‘¦βˆ’π‘¦1
𝑏
=
π‘§βˆ’π‘§1
𝑐
Dan sebuah bidang π‘Ž ∢ 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 + 𝐷 = 0.
Diambil sembarang titik 𝑃(π‘₯𝑝, 𝑦𝑝, 𝑧𝑝) misalkan garis dan bidang ini berpotongan,
maka koordinat titik potongnya dicari dengan menyelesaikan π‘₯𝑝, 𝑦𝑝, dan 𝑧𝑝 dari tiga
persamaan itu.
Salah satu cara menyelesaikannya dengan memisalkan bahwa
π‘₯𝑝 βˆ’ π‘₯1
π‘Ž
=
𝑦𝑝 βˆ’ 𝑦1
𝑏
=
𝑧𝑝 βˆ’ 𝑧1
𝑐
π‘₯𝑝 = π‘₯1 + π‘Žπ‘‘, 𝑦𝑝 = 𝑦1 + 𝑏𝑑, 𝑧𝑝 = 𝑧1 + 𝑐𝑑 disubtitusikan pada persamaan bidang, maka diperoleh
𝐴 π‘₯1 + π‘Žπ‘‘ + 𝐡 𝑦1 + 𝑏𝑑 + 𝐢 𝑧1 + 𝑐𝑑 + 𝐷 = 0
π΄π‘Ž + 𝐡𝑏 + 𝐢𝑐 𝑑 + 𝐴π‘₯1 + 𝐡𝑦1 + 𝐢𝑧1 + 𝐷 = 0
Apabila π΄π‘Ž + 𝐡𝑏 + 𝐢𝑐 β‰  0, maka kita akan memperoleh nilai 𝑑, hingga koordinat titik potong garis
dan bidang diperoleh dengan mensubstitusikan nilai 𝑑 ke dalam perrsamaan garis yang memuat 𝑑
οƒΌ Jika 𝐴π‘₯1 + 𝐡𝑦1 + 𝐢𝑧1 + 𝐷 = 0 dan π΄π‘Ž + 𝐡𝑏 + 𝐢𝑐 β‰  0, maka titik potong garis dan bidang itu
adalah π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 .
οƒΌ Jika π΄π‘Ž + 𝐡𝑏 + 𝐢𝑐 = 0, dan 𝐴π‘₯1 + 𝐡𝑦1 + 𝐢𝑧1 + 𝐷 β‰  0, maka garis dan bidang akan sejajar.
οƒΌ Garis tegak lurus pada bidang apabila π‘š = π‘˜π‘›, dengan π‘˜ bilangan real atau
π‘Ž
𝐴
=
𝑏
𝐡
=
𝑐
𝐢
οƒΌ Jika π΄π‘Ž + 𝐡𝑏 + 𝐢𝑐 = 0 dan 𝐴π‘₯1 + 𝐡𝑦1 + 𝐢𝑧1 + 𝐷 = 0, maka garis terletak pada bidang. Atau
jika π‘š . 𝑛 = 0 maka π‘š  𝑛, sehingga garis sejajar dengan bidang. Artinya garis terletak
seluruhnya pada bidang.
Jarak dua Garis Bersilangan
Misalkan diketahui dua garis bersilan
𝑔1: π‘₯, 𝑦, 𝑧 = π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 + π‘Ž1, 𝑏1, 𝑐1 dan 𝑔2: π‘₯, 𝑦, 𝑧 = π‘₯2, 𝑦2, 𝑧2 + π‘Ž2, 𝑏2, 𝑐2
Jarak garis 𝑔1 dan 𝑔2 ditentukan dengan cara membuat
bidang Ξ± melalui garis 𝑔2 dan sejajar garis 𝑔1. Pilih suatu
titik T pada garis 𝑔1. Maka jarak garis 𝑔1 dan 𝑔2 adalah
jarak titik T ke bidang Ξ±.
Rumus jarak garis ke bidang:
𝑑 =
𝐴 π‘₯2 βˆ’ 𝐡 𝑦2 + 𝐢 𝑧2 + 𝐷
𝐴2 + 𝐡2 + 𝐢2
Contoh Soal
03
Contoh Soal 1
Berapakah jarak garis 𝑔1 ∢ 7π‘₯ βˆ’ 4𝑧 βˆ’ 38 = 0 , 7𝑦 βˆ’ 5𝑧 + 37 = 0 dan garis 𝑔2 ∢ 7x + 8z βˆ’ 16 = 0,
7y βˆ’ 3z = 15
Jawab:
Persamaan bidang yang melalui garis 𝑔1 adalah anggota berkas bidang (7π‘₯ βˆ’ 4𝑧 βˆ’ 38) + 𝑑 (7𝑦 βˆ’ 5𝑧 +
37) = 0 atau 7π‘₯ + 7𝑑𝑦 + 4 βˆ’ 5𝑑 𝑧 βˆ’ 38 + 37𝑑 = 0.
Vektor normal bidang ini adalah 𝑛 = 7, 7𝑑, 4 βˆ’ 5𝑑 .
Sedangkan vektor arah garis 𝑔2 adalah:
π‘š =
0 8
7 βˆ’3
, βˆ’
7 8
0 βˆ’3
,
7 0
0 7
= βˆ’56, 21, 49
Bidang yang melalui 𝑔1 sejajar dengan 𝑔2, maka harus dipenuhi:
π‘š βŠ₯ 𝑛, yaitu π‘š . 𝑛 = 0 β‡’ βˆ’56,21, 49 . 7, 7𝑑, 4 βˆ’ 5 = 0
-8 + 3t + 4 – 5t = 0
t = -2
Jadi bidang yang melalui 𝑔1 sejajar dengan 𝑔2 adalah 7π‘₯ βˆ’ 14𝑦 + 14𝑧 βˆ’ 112 = 0 yang
disederhanakan menjadi π‘₯ βˆ’ 2𝑦 + 2𝑦 – 16 = 0. Pilih titik P(0,3,2) pada garis 𝑔2, maka jarak P
ke bidang π‘₯ βˆ’ 2𝑦 + 2𝑦 βˆ’ 16 = 0 adalah:
𝑑 =
0 βˆ’ 2.3 + 2.2 βˆ’ 16
1 + 4 + 4
= 6
Jadi, jarak garis-garis 𝑔1 dan 𝑔2 adalah 6 satuan Panjang.
Contoh Soal
1. Tentukan persamaan-persamaan vector, parametrik dan simetrik untuk garis yang melalui
titik A(3, 2, 2) dan B(5, 6, 4) !
Jawab:
Sebuah vector yang sejajar dengan garis AB adalah
𝑣 = 𝐴𝐡 = 5 βˆ’ 3, 6 βˆ’ 2, 4 βˆ’ 2 = 2, 4, 2
Dipilih
Terimakasih!!

More Related Content

Similar to Persamaan Garis Dimensi Tiga

resume-vektor
resume-vektorresume-vektor
resume-vektor4905tgc
Β 
barisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksbarisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksNurmini RuddiaNa
Β 
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik RuangVektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik RuangMuhammadFirzha1
Β 
Kelompok ii persamaan garis lurus
Kelompok ii persamaan garis lurusKelompok ii persamaan garis lurus
Kelompok ii persamaan garis lurusIlhamsyahIbnuHidayat
Β 
PPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkaranPPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkarantrisno direction
Β 
Makalah geometri koordinat
Makalah geometri koordinatMakalah geometri koordinat
Makalah geometri koordinatyudi230991
Β 
Lingkaran
Lingkaran Lingkaran
Lingkaran fauz1
Β 
PPT_MODUL 7_SISTEM KOORDINAT final.pptx
PPT_MODUL 7_SISTEM KOORDINAT final.pptxPPT_MODUL 7_SISTEM KOORDINAT final.pptx
PPT_MODUL 7_SISTEM KOORDINAT final.pptxIndartiIndarti2
Β 
Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2Gusthyn Ningrum
Β 
Geometri Analitik Ruang
Geometri Analitik RuangGeometri Analitik Ruang
Geometri Analitik RuangFebri Arianti
Β 
Sistem Koordinat
Sistem KoordinatSistem Koordinat
Sistem Koordinatmiaag
Β 
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptxSTD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptxrimanurmalasarispd
Β 

Similar to Persamaan Garis Dimensi Tiga (20)

resume-vektor
resume-vektorresume-vektor
resume-vektor
Β 
barisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksbarisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleks
Β 
1.4 Perkalian Silang
1.4 Perkalian Silang1.4 Perkalian Silang
1.4 Perkalian Silang
Β 
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik RuangVektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Β 
Kelompok ii persamaan garis lurus
Kelompok ii persamaan garis lurusKelompok ii persamaan garis lurus
Kelompok ii persamaan garis lurus
Β 
1.3 Perkalian Titik
1.3 Perkalian Titik1.3 Perkalian Titik
1.3 Perkalian Titik
Β 
PPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkaranPPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkaran
Β 
Makalah geometri koordinat
Makalah geometri koordinatMakalah geometri koordinat
Makalah geometri koordinat
Β 
Lingkaran
Lingkaran Lingkaran
Lingkaran
Β 
PPT_MODUL 7_SISTEM KOORDINAT final.pptx
PPT_MODUL 7_SISTEM KOORDINAT final.pptxPPT_MODUL 7_SISTEM KOORDINAT final.pptx
PPT_MODUL 7_SISTEM KOORDINAT final.pptx
Β 
Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Β 
Persamaan Garis Lurus
Persamaan Garis Lurus Persamaan Garis Lurus
Persamaan Garis Lurus
Β 
1.2 Vektor di R3
1.2 Vektor di R31.2 Vektor di R3
1.2 Vektor di R3
Β 
Geometri Analitik Ruang
Geometri Analitik RuangGeometri Analitik Ruang
Geometri Analitik Ruang
Β 
Sistem Koordinat
Sistem KoordinatSistem Koordinat
Sistem Koordinat
Β 
Modul vektor
Modul vektorModul vektor
Modul vektor
Β 
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptxSTD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
Β 
Bab 2 koordinat
Bab 2 koordinatBab 2 koordinat
Bab 2 koordinat
Β 
Bab 2 koordinat
Bab 2 koordinatBab 2 koordinat
Bab 2 koordinat
Β 
Bab 2 koordinat
Bab 2 koordinatBab 2 koordinat
Bab 2 koordinat
Β 

Recently uploaded

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
Β 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
Β 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
Β 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
Β 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
Β 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
Β 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
Β 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
Β 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
Β 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
Β 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
Β 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
Β 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
Β 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
Β 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
Β 

Recently uploaded (20)

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Β 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
Β 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
Β 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Β 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
Β 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
Β 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
Β 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Β 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Β 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Β 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Β 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Β 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Β 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Β 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Β 

Persamaan Garis Dimensi Tiga

  • 1. PERSAMAAN GARIS DALAM RUANG DIMENSI TIGA Dosen Pengampu : Dr. Nyoman Sridana, M.Si NI Made Intan Kertiyani, S.Pd.,M.Pd
  • 2. 01 Anggota Kelompok 3: Hanifa Zahrani (E1R021135) 02 Silvana Kurniawati (E1R021103) 03 Didi Firmansyah (E1R021053 )
  • 3. Kedudukan Garis Dalam Ruang Dimensi Tiga 01 Garis Dalam Ruang Dimensi Tiga Pembahasan Masalah Contoh Soal 02 03
  • 5. Garis dalam ruang dimensi tiga Pada ruang tiga dimensi, konsep garis juga dapat didefinisikan sebagai hubungan geometris antara titik-titik yang membentuk suatu lintasan yang lurus dan tak berujung. Pendefinisian garis dalam ruang tiga dimensi melibatkan pengertian mengenai titik-titik yang dilalui oleh garis tersebut dan vektor arah garis tersebut. Untuk menentukan persamaan garis dalam ruang dimensi tiga dapat kita analisis berdasarkan kompone-komponen yang ada di dalamnya seperti titik, vektor, dan parameter lainnnya.
  • 6. Persamaan vektor garis β„“ Persamaan Garis Dalam Ruang Dimensi Tiga Persamaan vektor garis adalah representasi matematis dari suatu garis dalam ruang tiga dimensi menggunakan vektor. Dalam persamaan ini, vektor arah garis dan titik yang dilewati oleh garis dinyatakan dengan menggunakan parameter. Persamaan ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi setiap titik pada garis dengan menggunakan nilai parameter tertentu.
  • 7. οƒΌ Titik 𝑃0 π‘₯0, 𝑦0, 𝑧0 pada garis 𝓁 οƒΌ Garis 𝓁 sejajar dengan vektor 𝑣 = π‘Žπ‘– + 𝑏𝑗 + π‘π‘˜ οƒΌ Ambil sebarang titik 𝑃 π‘₯, 𝑦, 𝑧 pada garis 𝓁 maka 𝑃0𝑃 = 𝑑𝑣 dengan 𝑑 bilangan real (𝑃0𝑃‖ 𝑣) οƒΌ Vektor-vektor posisi titik 𝑃0 dan 𝑃 terhadap 𝑂 adalah π‘Ÿ0 = π‘₯0, 𝑦0, 𝑧0 dan π‘Ÿ = π‘₯, 𝑦, 𝑧 maka 𝑃0𝑃 = π‘Ÿ βˆ’ π‘Ÿ0 dan karena 𝑃0𝑃 = 𝑑𝑣 maka: 𝒓 βˆ’ π’“πŸŽ = 𝒕𝒗 𝒓 = π’“πŸŽ + 𝒕𝒗
  • 8. Persamaan parametik garis β„“ Dalam persamaan parametrik, setiap koordinat titik pada garis dinyatakan sebagai fungsi dari satu atau lebih parameter. 〈π‘₯, 𝑦, 𝑧βŒͺ = 〈π‘₯0, 𝑦0, 𝑧0βŒͺ + π‘‘βŸ¨π‘Ž, 𝑏, π‘βŸ© atau 〈π‘₯, 𝑦, 𝑧βŒͺ = 〈π‘₯0 + π‘‘π‘Ž, 𝑦0 + 𝑑𝑏, 𝑧0 + 𝑑𝑐βŒͺ Jadi, 𝒙 = π’™πŸŽ + 𝒕𝒂; π’š = π’šπŸŽ + 𝒕𝒃; 𝒛 = π’›πŸŽ + 𝒕𝒄 (persamaan ini disebut persamaan parametrik dari garis 𝑃)
  • 9. Persamaan simetrik garis sering diekspresikan dalam bentuk persamaan parametrik dan digunakan untuk menggambarkan garis secara lebih sederhana. Apabila parameter 𝑑 dari persamaan parametrik dihilangkan, maka diperoleh: 𝒙 βˆ’ π’™πŸŽ 𝒂 = π’š βˆ’ π’šπŸŽ 𝒃 = 𝒛 βˆ’ π’›πŸŽ 𝒄 Disebut persamaan simetrik dari garis 𝓁 dengan bilangan arah π‘Ž, 𝑏, 𝑐 dan melalui titik π‘₯0, 𝑦0, 𝑧0 . Persamaan simetrik garis β„“
  • 10. Jika terdapat titik 𝐴 π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 dan titik 𝐡 π‘₯2, 𝑦2, 𝑧2 . Maka dapat ditentukan bentuk persamaan vektor garis 𝐴𝐡 sebagai berikut: π‘Ÿ = π‘Ž + 𝑑 𝑏 βˆ’ π‘Ž dengan 𝑑 bilangan real π‘₯, 𝑦, 𝑧 = π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 + 𝑑 π‘₯2 βˆ’ π‘₯1, 𝑦2 βˆ’ 𝑦1, 𝑧2 βˆ’ 𝑧1 𝒙 = π’™πŸ + 𝒕 π’™πŸ βˆ’ π’™πŸ , π’š = π’šπŸ + 𝒕 π’šπŸ βˆ’ π’šπŸ , 𝒛 = π’›πŸ + 𝒕 π’›πŸ βˆ’ π’›πŸ Dengan melenyapkan parameter 𝑑 dari persamaan parametrik ini, akan diperoleh persamaan simetrik dari garis 𝐴𝐡 sebagai berikut: 𝒙 βˆ’ π’™πŸ π’™πŸ βˆ’ π’™πŸ = π’š βˆ’ π’šπŸ π’šπŸ βˆ’ π’šπŸ = 𝒛 βˆ’ π’›πŸ π’›πŸ βˆ’ π’›πŸ Persamaan garis lurus yang melalui 𝐴 π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 dan titik 𝐡 π‘₯2, 𝑦2, 𝑧2 .
  • 11. Kedudukan Garis Dalam Ruang Dimensi Tiga 02
  • 12. Dua buah garis lurus dalam ruang kemungkinan akan berpotongan, sejajar, berhimpitan atau bersilangan. Misalkan diketahui dua garis berikut ini: π‘₯βˆ’π‘₯1 π‘Ž1 = π‘¦βˆ’π‘¦1 𝑏1 = π‘§βˆ’π‘§1 𝑐1 atau π‘₯βˆ’π‘₯2 π‘Ž2 = π‘¦βˆ’π‘¦2 𝑏2 = π‘§βˆ’π‘§2 𝑐2 sudut antara dua garis sama dengan sudut yang dibentuk oleh vektor - vektor arahnya, yaitu π‘š1 = π‘Ž1, 𝑏1, 𝑐1 dan π‘š2 = π‘Ž2, 𝑏2, 𝑐2 . Jika ΞΈ adalah sudut yang dibentuk oleh dua garis tersebut, maka: cos ΞΈ = π‘Ž1π‘Ž2+ 𝑏1𝑏2+𝑐1𝑐2 π‘Ž1 2+𝑏1 2 +𝑐1 2 π‘Ž2 2+𝑏2 2 +𝑐2 2 Kedudukan dua garis dalam ruang dimensi tiga
  • 13. ο‚· Dua garis akan sejajar, apabila vektor-vektor arahnya sejajar, yaitu π‘š1 = π‘‘π‘š2 dengan t suatu bilangan real π‘Ž1, 𝑏1, 𝑐1 = t π‘Ž2, 𝑏2, 𝑐2 atau π‘Ž1 π‘Ž2 = 𝑏1 𝑏2 = 𝑐1 𝑐2 ο‚· Dua garis saling tegak lurus, apabila vektor-vektor arahnya saling tegak lurus, yaitu: π‘š1. π‘š2 = 0 π‘Ž1, 𝑏1, 𝑐1 . π‘Ž2, 𝑏2, 𝑐2 = 0 π‘Ž1π‘Ž2 + 𝑏1𝑏2 + 𝑐1𝑐2 = 0
  • 14. ο‚· Berhimpit, diketahui garis lurus : 𝑔1: π‘₯, 𝑦, 𝑧 = [ π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1] + πœ†[π‘Ž1, 𝑏1, 𝑐1] dan 𝑔2: π‘₯, 𝑦, 𝑧 = [ π‘₯2, 𝑦2, 𝑧2] + πœ†[π‘Ž2, 𝑏2, 𝑐2] Bila [π‘Ž1, 𝑏1, 𝑐1]= πœ‡ π‘Ž2, 𝑏2, 𝑐2 ; πœ‡ bilangan β‰  0, atau bila π‘Ž1 π‘Ž2 = 𝑏1 𝑏2 = 𝑐1 𝑐2 Bila sifat diatas berlaku pula π‘₯2 βˆ’ π‘₯1, 𝑦2βˆ’π‘¦1, 𝑧2 βˆ’ 𝑧1 = πœ‡ π‘Ž1, 𝑏1, 𝑐1 maka 𝑔1dan 𝑔2 berhimpit. ο‚· Berpotngan disatu titik atau bersilangan, Jika arah 𝑔1 yaitu [π‘Ž1, 𝑏1, 𝑐1] dan arah 𝑔2 yaitu [π‘Ž2, 𝑏2, 𝑐2] tidak berkelipatan, maka 𝑔1dan 𝑔2 berpotngan disatu titik atau bersilangan. Misalkan titik potong π‘₯0, 𝑦0, 𝑧0 berarti ada πœ†1 sehingga π‘₯0, 𝑦0, 𝑧0 = [π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1] + πœ†[π‘Ž1, 𝑏1, 𝑐1] dan ada πœ†2 sehingga π‘₯0, 𝑦0, 𝑧0 = [π‘₯2, 𝑦2, 𝑧2] + πœ†[π‘Ž2, 𝑏2, 𝑐2] berarti : [π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1] + πœ†[π‘Ž1, 𝑏1, 𝑐1] = [π‘₯2, 𝑦2, 𝑧2] + πœ†[π‘Ž2, 𝑏2, 𝑐2]
  • 15. Kedudukan garis terhadap bidang datar Ada tiga kemungkinan yang terjadi, letak suatu garis terhadap suatu bidang datar, yaitu garis memotong bidang, garis sejajar bidang dan garis terletak pada bidang. Perhatikan sebuah garis 𝓁: π‘₯βˆ’π‘₯1 π‘Ž = π‘¦βˆ’π‘¦1 𝑏 = π‘§βˆ’π‘§1 𝑐 Dan sebuah bidang π‘Ž ∢ 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 + 𝐷 = 0. Diambil sembarang titik 𝑃(π‘₯𝑝, 𝑦𝑝, 𝑧𝑝) misalkan garis dan bidang ini berpotongan, maka koordinat titik potongnya dicari dengan menyelesaikan π‘₯𝑝, 𝑦𝑝, dan 𝑧𝑝 dari tiga persamaan itu.
  • 16. Salah satu cara menyelesaikannya dengan memisalkan bahwa π‘₯𝑝 βˆ’ π‘₯1 π‘Ž = 𝑦𝑝 βˆ’ 𝑦1 𝑏 = 𝑧𝑝 βˆ’ 𝑧1 𝑐 π‘₯𝑝 = π‘₯1 + π‘Žπ‘‘, 𝑦𝑝 = 𝑦1 + 𝑏𝑑, 𝑧𝑝 = 𝑧1 + 𝑐𝑑 disubtitusikan pada persamaan bidang, maka diperoleh 𝐴 π‘₯1 + π‘Žπ‘‘ + 𝐡 𝑦1 + 𝑏𝑑 + 𝐢 𝑧1 + 𝑐𝑑 + 𝐷 = 0 π΄π‘Ž + 𝐡𝑏 + 𝐢𝑐 𝑑 + 𝐴π‘₯1 + 𝐡𝑦1 + 𝐢𝑧1 + 𝐷 = 0 Apabila π΄π‘Ž + 𝐡𝑏 + 𝐢𝑐 β‰  0, maka kita akan memperoleh nilai 𝑑, hingga koordinat titik potong garis dan bidang diperoleh dengan mensubstitusikan nilai 𝑑 ke dalam perrsamaan garis yang memuat 𝑑
  • 17. οƒΌ Jika 𝐴π‘₯1 + 𝐡𝑦1 + 𝐢𝑧1 + 𝐷 = 0 dan π΄π‘Ž + 𝐡𝑏 + 𝐢𝑐 β‰  0, maka titik potong garis dan bidang itu adalah π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 . οƒΌ Jika π΄π‘Ž + 𝐡𝑏 + 𝐢𝑐 = 0, dan 𝐴π‘₯1 + 𝐡𝑦1 + 𝐢𝑧1 + 𝐷 β‰  0, maka garis dan bidang akan sejajar. οƒΌ Garis tegak lurus pada bidang apabila π‘š = π‘˜π‘›, dengan π‘˜ bilangan real atau π‘Ž 𝐴 = 𝑏 𝐡 = 𝑐 𝐢 οƒΌ Jika π΄π‘Ž + 𝐡𝑏 + 𝐢𝑐 = 0 dan 𝐴π‘₯1 + 𝐡𝑦1 + 𝐢𝑧1 + 𝐷 = 0, maka garis terletak pada bidang. Atau jika π‘š . 𝑛 = 0 maka π‘š  𝑛, sehingga garis sejajar dengan bidang. Artinya garis terletak seluruhnya pada bidang.
  • 18. Jarak dua Garis Bersilangan Misalkan diketahui dua garis bersilan 𝑔1: π‘₯, 𝑦, 𝑧 = π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 + π‘Ž1, 𝑏1, 𝑐1 dan 𝑔2: π‘₯, 𝑦, 𝑧 = π‘₯2, 𝑦2, 𝑧2 + π‘Ž2, 𝑏2, 𝑐2 Jarak garis 𝑔1 dan 𝑔2 ditentukan dengan cara membuat bidang Ξ± melalui garis 𝑔2 dan sejajar garis 𝑔1. Pilih suatu titik T pada garis 𝑔1. Maka jarak garis 𝑔1 dan 𝑔2 adalah jarak titik T ke bidang Ξ±. Rumus jarak garis ke bidang: 𝑑 = 𝐴 π‘₯2 βˆ’ 𝐡 𝑦2 + 𝐢 𝑧2 + 𝐷 𝐴2 + 𝐡2 + 𝐢2
  • 20. Contoh Soal 1 Berapakah jarak garis 𝑔1 ∢ 7π‘₯ βˆ’ 4𝑧 βˆ’ 38 = 0 , 7𝑦 βˆ’ 5𝑧 + 37 = 0 dan garis 𝑔2 ∢ 7x + 8z βˆ’ 16 = 0, 7y βˆ’ 3z = 15 Jawab: Persamaan bidang yang melalui garis 𝑔1 adalah anggota berkas bidang (7π‘₯ βˆ’ 4𝑧 βˆ’ 38) + 𝑑 (7𝑦 βˆ’ 5𝑧 + 37) = 0 atau 7π‘₯ + 7𝑑𝑦 + 4 βˆ’ 5𝑑 𝑧 βˆ’ 38 + 37𝑑 = 0. Vektor normal bidang ini adalah 𝑛 = 7, 7𝑑, 4 βˆ’ 5𝑑 . Sedangkan vektor arah garis 𝑔2 adalah: π‘š = 0 8 7 βˆ’3 , βˆ’ 7 8 0 βˆ’3 , 7 0 0 7 = βˆ’56, 21, 49
  • 21. Bidang yang melalui 𝑔1 sejajar dengan 𝑔2, maka harus dipenuhi: π‘š βŠ₯ 𝑛, yaitu π‘š . 𝑛 = 0 β‡’ βˆ’56,21, 49 . 7, 7𝑑, 4 βˆ’ 5 = 0 -8 + 3t + 4 – 5t = 0 t = -2 Jadi bidang yang melalui 𝑔1 sejajar dengan 𝑔2 adalah 7π‘₯ βˆ’ 14𝑦 + 14𝑧 βˆ’ 112 = 0 yang disederhanakan menjadi π‘₯ βˆ’ 2𝑦 + 2𝑦 – 16 = 0. Pilih titik P(0,3,2) pada garis 𝑔2, maka jarak P ke bidang π‘₯ βˆ’ 2𝑦 + 2𝑦 βˆ’ 16 = 0 adalah: 𝑑 = 0 βˆ’ 2.3 + 2.2 βˆ’ 16 1 + 4 + 4 = 6 Jadi, jarak garis-garis 𝑔1 dan 𝑔2 adalah 6 satuan Panjang.
  • 22. Contoh Soal 1. Tentukan persamaan-persamaan vector, parametrik dan simetrik untuk garis yang melalui titik A(3, 2, 2) dan B(5, 6, 4) ! Jawab: Sebuah vector yang sejajar dengan garis AB adalah 𝑣 = 𝐴𝐡 = 5 βˆ’ 3, 6 βˆ’ 2, 4 βˆ’ 2 = 2, 4, 2 Dipilih