SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Vektor pada Dimensi
Tiga
β€œGeometri Analitik Ruang”
Oleh: Firzha Sururi Naufal
180101040636
1. Pengertian Vektor
vektor dapat diartikan bebagai besaran yang memiliki nilai dan arah
Notasi vektor dinyatakan dengan huruf kecil dengan tanda anak panah di atasnya, atau
dengan menyatakan titik awal dan akhirnya yang disertai tanda panah.
Pada gambar tersebut vektor ini tersebut dapat dinotasikan dengan π‘Ž atau 𝐴𝐡 . Titik A
adalah titik pangkal vektor dan berujung di titik B
2. Vektor Posisi
Jika kita melekan titik pangkal vector π‘Ž pada titik awal sistem koordinat, kemudian titik
ujungnya berada pada titik yang memiliki koordinat π‘Ž1, π‘Ž2, π‘Ž3 , maka vektor π‘Ž dapat
dituliskan menjadi π‘Ž = π‘Ž1, π‘Ž2 , π‘Ž3 .Vektor π‘Ž = 𝑂𝑃 inilah yang disebut vektor posisi dari titik
𝑃 π‘Ž1, π‘Ž2, π‘Ž3 . Seperti gambar di dibawah
2. Vektor Posisi
Pada representasi lain jika vektor 𝐴𝐡 memiliki titik pangkal A π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 dan titik ujung
B π‘₯2, 𝑦2, 𝑧2 . Kita ketahui bahwa π‘₯2 = π‘₯1 + π‘Ž1, 𝑦2 = 𝑦1 + π‘Ž2, 𝑧2 = 𝑧1 + π‘Ž3. (perhatikan
gambar3). Sehingga kita peroleh jika vektor posisi untuk vektor 𝐴𝐡 adalah:
π‘Ž = π‘Ž1, π‘Ž2 , π‘Ž3 = [π‘₯2 βˆ’ π‘₯1, 𝑦2 βˆ’π‘¦1, 𝑧2βˆ’π‘§1]
Contoh Vektor Posisi
Tentukan vektor posisi dari titik pangkal (A) ke titik ujung (B)berikut:
1. A(0,0,0) dan B(-2,1,1)
2. A(2,-3,4) dan B(-2,1,1)
Penyelasaian:
1. 𝐴𝐡 = π‘₯2 βˆ’ π‘₯1, 𝑦2 βˆ’π‘¦1, 𝑧2 βˆ’π‘§1 = βˆ’2 βˆ’ 0,1 βˆ’ 0,1 βˆ’ 0 = [βˆ’2,1,1]
2. 𝐴𝐡 = π‘₯2 βˆ’ π‘₯1, 𝑦2 βˆ’π‘¦1, 𝑧2 βˆ’π‘§1 = βˆ’2 βˆ’ 2,1 βˆ’ βˆ’3 , 1 βˆ’ 4 = [βˆ’4,4, βˆ’3]
3. Operasional Vektor
Jika terdapat dua buah vektor yang berbeda terdapat beberapa teknik operasional
vektor yang dapat dilakukan. Misal dketahui vektor π‘Ž dan vektor 𝑏 dan c sebagai
suatu skalar, maka aturan operasional vektornya adalah:
β€’ 𝒂 + 𝒃 = 𝒂 𝟏, 𝒂 𝟐, 𝒂 πŸ‘ + 𝒃 𝟏, 𝒃 𝟐, 𝒃 πŸ‘ = 𝒂 𝟏 + 𝒃 𝟏, 𝒂 𝟐 + 𝒃 𝟐, 𝒂 πŸ‘ + 𝒃 πŸ‘
β€’ 𝒂 βˆ’ 𝒃 = 𝒂 𝟏, 𝒂 𝟐, 𝒂 πŸ‘ βˆ’ 𝒃 𝟏, 𝒃 𝟐, 𝒃 πŸ‘ = 𝒂 𝟏 βˆ’ 𝒃 𝟏, 𝒂 𝟐 βˆ’ 𝒃 𝟐, 𝒂 πŸ‘ βˆ’ 𝒃 πŸ‘
β€’ 𝒄𝒂 = 𝒄 𝒂 𝟏, 𝒂 𝟐, 𝒂 πŸ‘ = 𝒄𝒂 𝟏, 𝒄𝒂 𝟐, 𝒄𝒂 πŸ‘
Contoh Operasional Vektor
Jika Vektor π‘Ž = [3,0,4] dan 𝑏 = [βˆ’3,1,5], maka tentukan
1. π‘Ž + 𝑏
2. 2 π‘Ž βˆ’ 5𝑏
Penyelesaian:
1. π‘Ž+𝑏=[3,0,4]+[-3,1,5]=[3+(-3),0+1,4+5]=[0,1,9]
2. 2 π‘Ž βˆ’ 5𝑏=2[3,0,4]βˆ’5[βˆ’3,1,5]=[6,0,8]βˆ’[βˆ’15,5,25]=[6βˆ’(βˆ’15),0βˆ’5,8βˆ’25]=[21,βˆ’5,βˆ’17]
3. Operasional Vektor
Adapun panjang vektor, dinotasikan dengan π‘Ž dapat dihitung
sebagaimana menghitung panjang segmen garis, yaitu:
𝒂 = 𝒂 𝟏
𝟐
+ 𝒂 𝟐
𝟐
+ 𝒂 πŸ‘
𝟐
Contoh Operasional Vektor
Jika Vektor π‘Ž = [3,0,4] dan 𝑏 = [βˆ’3,1,5] Tentukan π‘Ž π‘‘π‘Žπ‘› 𝑏
Penyelesaian:
π‘Ž = π‘Ž1
2
+ π‘Ž2
2
+ π‘Ž3
2
= 32 + 02 + 42 = 9 + 16 = 25 = 5
𝑏 = 𝑏1
2
+ 𝑏2
2
+ 𝑏3
2
= (βˆ’3)2+12 + 52 = 9 + 1 + 25 = 35
Hukum-Hukum Aljabar Vektor
Jika diketahui π‘Ž, 𝑏, π‘Ž adalah vektor serta c dan d adalah bilangan skalar maka berlaku aturan-aturan vektor sebagai
berikut:
β€’ 𝒂 + 𝒃 = 𝒃 + 𝒂
β€’ 𝒂 + 𝒃 + 𝒄 = 𝒂 + 𝒃 + 𝒄
β€’ 𝒂 + 𝟎 = 𝒂
β€’ 𝒄 𝒂 + 𝒃 = 𝒄𝒃 + 𝒄𝒂
β€’ 𝒄 + 𝒃 𝒂 = 𝒄𝒂 + 𝒄𝒃
β€’ 𝒄𝒅 𝒂 = 𝐜(𝐝𝒂)
β€’ πŸπ’‚ = 𝒂
4. Vektor Satuan
Suatu vektor disebut vektor satuan jika panjangnya satu satuan. Jika diketahui vektor π‘Ž
dengan panjang vector π‘Ž β‰  0 maka
π‘Ž
π‘Ž
adalah suatu vektor satuan yang searah dengan π‘Ž.
Penggunaan vektor satuan dapat sangat berguna untuk penulisan vektor dalam bentuk
linear. Hal yang perlu diketahui adalah:
β€’ vektor satuan π’Š adalah vektor dengan titik awal (0, 0, 0) dan searah dengan sumbu x
positif.
β€’ vektor satuan 𝒋 adalah vektor dengan titik awal (0, 0, 0) dan searah dengan sumbu y
positif.
β€’ vektor satuan π’Œ adalah vektor dengan titik awal (0, 0, 0) dan searah dengan sumbu z
positif.
4. Vektor Satuan
ketiga vektor tersebut tadi dapat dituliskan menjadi:
π’Š = 𝟏 π’Š + 𝟎 𝒋 + πŸŽπ’Œ
𝒋 = 𝟎 π’Š + 𝟏 𝒋 + πŸŽπ’Œ
π’Œ = 𝟎 π’Š + 𝟎 𝒋 + πŸπ’Œ
Vektor satuan 𝑖, 𝑗 dan π‘˜ inilah yang dapat digunakan untuk menuliskan vektor-vektor lainnya
dalam bentuk linear.
Contoh Vektor Satuan
Tuliskan Vektor-vektor di bawah ke dalam bentul linear.
1. π‘Ž = 2,1,1 = 2 𝑖+ 𝑗+π‘˜
2. 𝑏 = βˆ’3,6,7 = βˆ’3 𝑖 + 6 𝑗 + π‘˜
3. 𝑐 = 2,3, βˆ’3 = 2 𝑖 + 3 𝑗 βˆ’ 3π‘˜
5. Hasil Kali Titik (Dot Product)
Jika dua buah vektor dilakukan operasi perkalian, maka operasional vektor tersebut akan
memenuhi suatu aturan tertentu. Diantaranya adalah aturan perkalian titik (Dot Product).
Aturan ini didefin- isikan sebagai berikut.
Definisi
Jika π‘Ž = π‘Ž1, π‘Ž2, π‘Ž3 dan 𝑏 = 𝑏1, 𝑏2, 𝑏3 , selanjutnya hasil kali titik dari vektor π‘Ž dan 𝑏 adalah
sebuah skalar yang dinyatakan oleh:
𝒂. 𝒃 = 𝒂 𝟏 𝒃 𝟏 + 𝒂 𝟐 𝒃 𝟐 + 𝒂 πŸ‘ 𝒃 πŸ‘
5. Hasil Kali Titik (Dot Product)
Adapun dalam interpretasi geometri, hasil kali titik ini dapat diterapkan untuk
menghitung nilai sudut antara dua buah vektor.
Jika dua buah vektor (dinotasikan sebagai π‘Ž dan 𝑏) serta πœƒ adalah sudut
diantara keduanya dengan 0 ≀ πœƒ ≀ πœ‹. Maka:
𝒂. 𝒃 = 𝒂 𝒃 𝐜𝐨𝐬 𝜽
Contoh Hasil Kali Titik (Dot Product)
1. Tentukan hasl kali dari π‘š = 1,1, βˆ’1 dan 𝑛 = βˆ’4,3,6 .
2. Tentukan sudut yang terbentuk dari vektor π‘Ž = 2,2, βˆ’1 dan 𝑏 =
[5, βˆ’3,2]
Penyelesaiaanya:
1. π‘š. 𝑛 = π‘š1 𝑛1 + π‘š2 𝑛2 + π‘š3 𝑛3 = 1 βˆ’4 + 1 3 + βˆ’1 6
= βˆ’4 + 3 βˆ’ 6 = βˆ’7
Contoh Hasil Kali Titik (Dot Product)
2. Untuk menentukan sudut yang terbentu kita menggunakan aturan perkalian
titik yaitu π‘Ž. 𝑏 = π‘Ž 𝑏 cos πœƒ pertama cari
π‘Ž. 𝑏 = 2 5 + 2 βˆ’3 + βˆ’1 2 = 2
π‘Ž = π‘Ž1
2
+ π‘Ž2
2
+ π‘Ž3
2
= 22 + 22 + (βˆ’1)2= 9 = 3
𝑏 = 𝑏1
2
+ 𝑏2
2
+ 𝑏3
2
= 52 + (βˆ’3)2+22 = 38
Contoh Hasil Kali Titik (Dot Product)
Sehingga diperoleh
π‘Ž. 𝑏 = π‘Ž 𝑏 cos πœƒ
cos πœƒ =
π‘Ž. 𝑏
π‘Ž 𝑏
=
2
3 38
πœƒ = cosβˆ’1
2
3 38
= 84Β°
6. Hasil Kali Silang (Cross Product)
Hasil kali silang adalah operasi perkalian dua buah vektor yang menghasilkan
vektor kembali. Inilah yang membedakan dengan hasil kali titik dimana
hasilnya berupa skalar.
Definisi: Jika π‘Ž = π‘Ž1, π‘Ž2, π‘Ž3 dan 𝑏 = 𝑏1, 𝑏2, 𝑏3 adalah vektor, maka
perkalian π‘Ž Γ— 𝑏 (dibaca: a kros b) didefinisikan sebagai:
𝒂 Γ— 𝒃 = 𝒂 𝟐 𝒃 πŸ‘ βˆ’ 𝒂 πŸ‘ 𝒃 𝟐, 𝒂 πŸ‘ 𝒃 𝟏 βˆ’ 𝒂 𝟏 𝒃 πŸ‘, 𝒂 𝟏 𝒃 𝟐 βˆ’ 𝒂 𝟐 𝒃 𝟏
6. Hasil Kali Silang (Cross Product)
Definisi hasil kali silang ini akan lebih mudah dipahami dan di- ingat dalam bentuk
bentuk determinan matriks. Jika Kedua vektor tersebut dituliskan dalam bentuk
linear menjadi π‘Ž = π‘Ž1 𝑖 + π‘Ž2 𝑗 + π‘Ž3 π‘˜ dan 𝑏 = 𝑏1 𝑖 + 𝑏2 𝑗 + 𝑏3 π‘˜, maka:
π‘Ž Γ— 𝑏 =
π‘Ž2 π‘Ž3
𝑏2 𝑏3
𝑖 +
π‘Ž1 π‘Ž3
𝑏1 𝑏3
𝑗 +
π‘Ž1 π‘Ž2
𝑏1 𝑏2
π‘˜
π‘Ž Γ— 𝑏 =
𝑖 𝑗 π‘˜
π‘Ž1 π‘Ž2 π‘Ž3
𝑏1 𝑏2 𝑏3
Contoh Hasil Kali Silang (Cross Product)
Tentukan vektor dari π‘Ž = 2,3,4 dan 𝑏 = 2,7, βˆ’5
Penyelesaiannya:
π‘Ž Γ— 𝑏 =
𝑖 𝑗 π‘˜
2 3 4
2 7 βˆ’5
π‘Ž Γ— 𝑏 =
3 4
7 βˆ’5
𝑖 +
2 4
2 βˆ’5
𝑖 +
2 3
2 7
π‘˜
π‘Ž Γ— 𝑏 = βˆ’43,18,8
Terima Kasih
Oleh:
Firzha Sururi Naufal (180101040636)
Kelas B PMTK 2018
Dosen:
Azis Muslim, M. Pd
β€œLearning never exhausts the mind”
(Leonardo Da Vinci)

More Related Content

What's hot

Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)
Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)
Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)
bemgusti
Β 

What's hot (20)

Vektor pertemuan 2
Vektor   pertemuan 2Vektor   pertemuan 2
Vektor pertemuan 2
Β 
Pengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis Vektor
Pengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis VektorPengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis Vektor
Pengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis Vektor
Β 
Bahan Ajar Vektor (Kelas XII)
Bahan Ajar Vektor (Kelas XII)Bahan Ajar Vektor (Kelas XII)
Bahan Ajar Vektor (Kelas XII)
Β 
Persamaan Garis Lurus Dimensi 3
Persamaan Garis Lurus Dimensi 3Persamaan Garis Lurus Dimensi 3
Persamaan Garis Lurus Dimensi 3
Β 
Modul vektor
Modul vektorModul vektor
Modul vektor
Β 
PERSAMAAN GARIS LURUS (Sub Materi: Grafik & Tabel Pada PGL) Pertemuan 1
PERSAMAAN GARIS LURUS (Sub Materi: Grafik & Tabel Pada PGL) Pertemuan 1PERSAMAAN GARIS LURUS (Sub Materi: Grafik & Tabel Pada PGL) Pertemuan 1
PERSAMAAN GARIS LURUS (Sub Materi: Grafik & Tabel Pada PGL) Pertemuan 1
Β 
Aljabar Vektor
Aljabar VektorAljabar Vektor
Aljabar Vektor
Β 
Tugas matematika peminatan 2
Tugas matematika peminatan 2Tugas matematika peminatan 2
Tugas matematika peminatan 2
Β 
Fisika vektor
Fisika vektorFisika vektor
Fisika vektor
Β 
Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1
Β 
Penerapan sistem persamaan dua variabel
Penerapan sistem persamaan dua variabelPenerapan sistem persamaan dua variabel
Penerapan sistem persamaan dua variabel
Β 
Aljabar linear-1
Aljabar linear-1Aljabar linear-1
Aljabar linear-1
Β 
Vektor
VektorVektor
Vektor
Β 
Vektor
VektorVektor
Vektor
Β 
[Materi] vektor pertemuan 4
[Materi] vektor   pertemuan 4[Materi] vektor   pertemuan 4
[Materi] vektor pertemuan 4
Β 
Modul Matriks
Modul MatriksModul Matriks
Modul Matriks
Β 
Bahan ajar materi gradien garis lurus
Bahan ajar materi gradien garis lurusBahan ajar materi gradien garis lurus
Bahan ajar materi gradien garis lurus
Β 
Matematika Vektor Kelompok2
Matematika Vektor Kelompok2Matematika Vektor Kelompok2
Matematika Vektor Kelompok2
Β 
Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)
Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)
Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)
Β 
Vektor , matminat kelas 10
Vektor , matminat kelas 10Vektor , matminat kelas 10
Vektor , matminat kelas 10
Β 

Similar to Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang

vektor dan proyeksi vektor
vektor dan proyeksi vektorvektor dan proyeksi vektor
vektor dan proyeksi vektor
athifah_h
Β 
fdokumen.com_muh1g3-matriks-dan-ruang-vektor-3-312017-muh1g3-matriks-dan-ruan...
fdokumen.com_muh1g3-matriks-dan-ruang-vektor-3-312017-muh1g3-matriks-dan-ruan...fdokumen.com_muh1g3-matriks-dan-ruang-vektor-3-312017-muh1g3-matriks-dan-ruan...
fdokumen.com_muh1g3-matriks-dan-ruang-vektor-3-312017-muh1g3-matriks-dan-ruan...
nyomans1
Β 
Vektor di ruang 2 dan 3
Vektor di ruang 2 dan 3Vektor di ruang 2 dan 3
Vektor di ruang 2 dan 3
Khotibul Umam
Β 

Similar to Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang (20)

resume-vektor
resume-vektorresume-vektor
resume-vektor
Β 
Vektor
VektorVektor
Vektor
Β 
1. vektor dan skalar
1. vektor dan skalar1. vektor dan skalar
1. vektor dan skalar
Β 
Vektor (1).ppsx
Vektor (1).ppsxVektor (1).ppsx
Vektor (1).ppsx
Β 
Bab 4.pdf
Bab 4.pdfBab 4.pdf
Bab 4.pdf
Β 
Vektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika PeminatanVektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika Peminatan
Β 
vektor dan proyeksi vektor
vektor dan proyeksi vektorvektor dan proyeksi vektor
vektor dan proyeksi vektor
Β 
Vektor X-Sci 2 (Moses&Karina)
Vektor X-Sci 2 (Moses&Karina)Vektor X-Sci 2 (Moses&Karina)
Vektor X-Sci 2 (Moses&Karina)
Β 
PPT_Vektor_Kelas_X_Matematika_Peminatan.pdf
PPT_Vektor_Kelas_X_Matematika_Peminatan.pdfPPT_Vektor_Kelas_X_Matematika_Peminatan.pdf
PPT_Vektor_Kelas_X_Matematika_Peminatan.pdf
Β 
GAR-1.pptx
GAR-1.pptxGAR-1.pptx
GAR-1.pptx
Β 
vektor di r3
vektor di r3vektor di r3
vektor di r3
Β 
Matematika Peminatan " Vektor"
Matematika Peminatan " Vektor"Matematika Peminatan " Vektor"
Matematika Peminatan " Vektor"
Β 
VEKTOR
VEKTORVEKTOR
VEKTOR
Β 
Modul VEKTOR
Modul VEKTORModul VEKTOR
Modul VEKTOR
Β 
fdokumen.com_muh1g3-matriks-dan-ruang-vektor-3-312017-muh1g3-matriks-dan-ruan...
fdokumen.com_muh1g3-matriks-dan-ruang-vektor-3-312017-muh1g3-matriks-dan-ruan...fdokumen.com_muh1g3-matriks-dan-ruang-vektor-3-312017-muh1g3-matriks-dan-ruan...
fdokumen.com_muh1g3-matriks-dan-ruang-vektor-3-312017-muh1g3-matriks-dan-ruan...
Β 
2 Analisis Vektor
2 Analisis Vektor2 Analisis Vektor
2 Analisis Vektor
Β 
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Β 
Vektor di ruang 2 dan 3
Vektor di ruang 2 dan 3Vektor di ruang 2 dan 3
Vektor di ruang 2 dan 3
Β 
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah FitriBidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
Β 
OPERASI VEKTOR.pptx
OPERASI VEKTOR.pptxOPERASI VEKTOR.pptx
OPERASI VEKTOR.pptx
Β 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
Β 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
wawan479953
Β 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
AndreRangga1
Β 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
RizalAminulloh2
Β 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
Β 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
Β 

Recently uploaded (20)

RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
Β 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
Β 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
Β 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
Β 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
Β 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Β 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
Β 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Β 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Β 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
Β 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Β 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Β 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
Β 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Β 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Β 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
Β 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Β 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
Β 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Β 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
Β 

Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang

  • 1. Vektor pada Dimensi Tiga β€œGeometri Analitik Ruang” Oleh: Firzha Sururi Naufal 180101040636
  • 2. 1. Pengertian Vektor vektor dapat diartikan bebagai besaran yang memiliki nilai dan arah Notasi vektor dinyatakan dengan huruf kecil dengan tanda anak panah di atasnya, atau dengan menyatakan titik awal dan akhirnya yang disertai tanda panah. Pada gambar tersebut vektor ini tersebut dapat dinotasikan dengan π‘Ž atau 𝐴𝐡 . Titik A adalah titik pangkal vektor dan berujung di titik B
  • 3. 2. Vektor Posisi Jika kita melekan titik pangkal vector π‘Ž pada titik awal sistem koordinat, kemudian titik ujungnya berada pada titik yang memiliki koordinat π‘Ž1, π‘Ž2, π‘Ž3 , maka vektor π‘Ž dapat dituliskan menjadi π‘Ž = π‘Ž1, π‘Ž2 , π‘Ž3 .Vektor π‘Ž = 𝑂𝑃 inilah yang disebut vektor posisi dari titik 𝑃 π‘Ž1, π‘Ž2, π‘Ž3 . Seperti gambar di dibawah
  • 4. 2. Vektor Posisi Pada representasi lain jika vektor 𝐴𝐡 memiliki titik pangkal A π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 dan titik ujung B π‘₯2, 𝑦2, 𝑧2 . Kita ketahui bahwa π‘₯2 = π‘₯1 + π‘Ž1, 𝑦2 = 𝑦1 + π‘Ž2, 𝑧2 = 𝑧1 + π‘Ž3. (perhatikan gambar3). Sehingga kita peroleh jika vektor posisi untuk vektor 𝐴𝐡 adalah: π‘Ž = π‘Ž1, π‘Ž2 , π‘Ž3 = [π‘₯2 βˆ’ π‘₯1, 𝑦2 βˆ’π‘¦1, 𝑧2βˆ’π‘§1]
  • 5. Contoh Vektor Posisi Tentukan vektor posisi dari titik pangkal (A) ke titik ujung (B)berikut: 1. A(0,0,0) dan B(-2,1,1) 2. A(2,-3,4) dan B(-2,1,1) Penyelasaian: 1. 𝐴𝐡 = π‘₯2 βˆ’ π‘₯1, 𝑦2 βˆ’π‘¦1, 𝑧2 βˆ’π‘§1 = βˆ’2 βˆ’ 0,1 βˆ’ 0,1 βˆ’ 0 = [βˆ’2,1,1] 2. 𝐴𝐡 = π‘₯2 βˆ’ π‘₯1, 𝑦2 βˆ’π‘¦1, 𝑧2 βˆ’π‘§1 = βˆ’2 βˆ’ 2,1 βˆ’ βˆ’3 , 1 βˆ’ 4 = [βˆ’4,4, βˆ’3]
  • 6. 3. Operasional Vektor Jika terdapat dua buah vektor yang berbeda terdapat beberapa teknik operasional vektor yang dapat dilakukan. Misal dketahui vektor π‘Ž dan vektor 𝑏 dan c sebagai suatu skalar, maka aturan operasional vektornya adalah: β€’ 𝒂 + 𝒃 = 𝒂 𝟏, 𝒂 𝟐, 𝒂 πŸ‘ + 𝒃 𝟏, 𝒃 𝟐, 𝒃 πŸ‘ = 𝒂 𝟏 + 𝒃 𝟏, 𝒂 𝟐 + 𝒃 𝟐, 𝒂 πŸ‘ + 𝒃 πŸ‘ β€’ 𝒂 βˆ’ 𝒃 = 𝒂 𝟏, 𝒂 𝟐, 𝒂 πŸ‘ βˆ’ 𝒃 𝟏, 𝒃 𝟐, 𝒃 πŸ‘ = 𝒂 𝟏 βˆ’ 𝒃 𝟏, 𝒂 𝟐 βˆ’ 𝒃 𝟐, 𝒂 πŸ‘ βˆ’ 𝒃 πŸ‘ β€’ 𝒄𝒂 = 𝒄 𝒂 𝟏, 𝒂 𝟐, 𝒂 πŸ‘ = 𝒄𝒂 𝟏, 𝒄𝒂 𝟐, 𝒄𝒂 πŸ‘
  • 7. Contoh Operasional Vektor Jika Vektor π‘Ž = [3,0,4] dan 𝑏 = [βˆ’3,1,5], maka tentukan 1. π‘Ž + 𝑏 2. 2 π‘Ž βˆ’ 5𝑏 Penyelesaian: 1. π‘Ž+𝑏=[3,0,4]+[-3,1,5]=[3+(-3),0+1,4+5]=[0,1,9] 2. 2 π‘Ž βˆ’ 5𝑏=2[3,0,4]βˆ’5[βˆ’3,1,5]=[6,0,8]βˆ’[βˆ’15,5,25]=[6βˆ’(βˆ’15),0βˆ’5,8βˆ’25]=[21,βˆ’5,βˆ’17]
  • 8. 3. Operasional Vektor Adapun panjang vektor, dinotasikan dengan π‘Ž dapat dihitung sebagaimana menghitung panjang segmen garis, yaitu: 𝒂 = 𝒂 𝟏 𝟐 + 𝒂 𝟐 𝟐 + 𝒂 πŸ‘ 𝟐
  • 9. Contoh Operasional Vektor Jika Vektor π‘Ž = [3,0,4] dan 𝑏 = [βˆ’3,1,5] Tentukan π‘Ž π‘‘π‘Žπ‘› 𝑏 Penyelesaian: π‘Ž = π‘Ž1 2 + π‘Ž2 2 + π‘Ž3 2 = 32 + 02 + 42 = 9 + 16 = 25 = 5 𝑏 = 𝑏1 2 + 𝑏2 2 + 𝑏3 2 = (βˆ’3)2+12 + 52 = 9 + 1 + 25 = 35
  • 10. Hukum-Hukum Aljabar Vektor Jika diketahui π‘Ž, 𝑏, π‘Ž adalah vektor serta c dan d adalah bilangan skalar maka berlaku aturan-aturan vektor sebagai berikut: β€’ 𝒂 + 𝒃 = 𝒃 + 𝒂 β€’ 𝒂 + 𝒃 + 𝒄 = 𝒂 + 𝒃 + 𝒄 β€’ 𝒂 + 𝟎 = 𝒂 β€’ 𝒄 𝒂 + 𝒃 = 𝒄𝒃 + 𝒄𝒂 β€’ 𝒄 + 𝒃 𝒂 = 𝒄𝒂 + 𝒄𝒃 β€’ 𝒄𝒅 𝒂 = 𝐜(𝐝𝒂) β€’ πŸπ’‚ = 𝒂
  • 11. 4. Vektor Satuan Suatu vektor disebut vektor satuan jika panjangnya satu satuan. Jika diketahui vektor π‘Ž dengan panjang vector π‘Ž β‰  0 maka π‘Ž π‘Ž adalah suatu vektor satuan yang searah dengan π‘Ž. Penggunaan vektor satuan dapat sangat berguna untuk penulisan vektor dalam bentuk linear. Hal yang perlu diketahui adalah: β€’ vektor satuan π’Š adalah vektor dengan titik awal (0, 0, 0) dan searah dengan sumbu x positif. β€’ vektor satuan 𝒋 adalah vektor dengan titik awal (0, 0, 0) dan searah dengan sumbu y positif. β€’ vektor satuan π’Œ adalah vektor dengan titik awal (0, 0, 0) dan searah dengan sumbu z positif.
  • 12. 4. Vektor Satuan ketiga vektor tersebut tadi dapat dituliskan menjadi: π’Š = 𝟏 π’Š + 𝟎 𝒋 + πŸŽπ’Œ 𝒋 = 𝟎 π’Š + 𝟏 𝒋 + πŸŽπ’Œ π’Œ = 𝟎 π’Š + 𝟎 𝒋 + πŸπ’Œ Vektor satuan 𝑖, 𝑗 dan π‘˜ inilah yang dapat digunakan untuk menuliskan vektor-vektor lainnya dalam bentuk linear.
  • 13. Contoh Vektor Satuan Tuliskan Vektor-vektor di bawah ke dalam bentul linear. 1. π‘Ž = 2,1,1 = 2 𝑖+ 𝑗+π‘˜ 2. 𝑏 = βˆ’3,6,7 = βˆ’3 𝑖 + 6 𝑗 + π‘˜ 3. 𝑐 = 2,3, βˆ’3 = 2 𝑖 + 3 𝑗 βˆ’ 3π‘˜
  • 14. 5. Hasil Kali Titik (Dot Product) Jika dua buah vektor dilakukan operasi perkalian, maka operasional vektor tersebut akan memenuhi suatu aturan tertentu. Diantaranya adalah aturan perkalian titik (Dot Product). Aturan ini didefin- isikan sebagai berikut. Definisi Jika π‘Ž = π‘Ž1, π‘Ž2, π‘Ž3 dan 𝑏 = 𝑏1, 𝑏2, 𝑏3 , selanjutnya hasil kali titik dari vektor π‘Ž dan 𝑏 adalah sebuah skalar yang dinyatakan oleh: 𝒂. 𝒃 = 𝒂 𝟏 𝒃 𝟏 + 𝒂 𝟐 𝒃 𝟐 + 𝒂 πŸ‘ 𝒃 πŸ‘
  • 15. 5. Hasil Kali Titik (Dot Product) Adapun dalam interpretasi geometri, hasil kali titik ini dapat diterapkan untuk menghitung nilai sudut antara dua buah vektor. Jika dua buah vektor (dinotasikan sebagai π‘Ž dan 𝑏) serta πœƒ adalah sudut diantara keduanya dengan 0 ≀ πœƒ ≀ πœ‹. Maka: 𝒂. 𝒃 = 𝒂 𝒃 𝐜𝐨𝐬 𝜽
  • 16. Contoh Hasil Kali Titik (Dot Product) 1. Tentukan hasl kali dari π‘š = 1,1, βˆ’1 dan 𝑛 = βˆ’4,3,6 . 2. Tentukan sudut yang terbentuk dari vektor π‘Ž = 2,2, βˆ’1 dan 𝑏 = [5, βˆ’3,2] Penyelesaiaanya: 1. π‘š. 𝑛 = π‘š1 𝑛1 + π‘š2 𝑛2 + π‘š3 𝑛3 = 1 βˆ’4 + 1 3 + βˆ’1 6 = βˆ’4 + 3 βˆ’ 6 = βˆ’7
  • 17. Contoh Hasil Kali Titik (Dot Product) 2. Untuk menentukan sudut yang terbentu kita menggunakan aturan perkalian titik yaitu π‘Ž. 𝑏 = π‘Ž 𝑏 cos πœƒ pertama cari π‘Ž. 𝑏 = 2 5 + 2 βˆ’3 + βˆ’1 2 = 2 π‘Ž = π‘Ž1 2 + π‘Ž2 2 + π‘Ž3 2 = 22 + 22 + (βˆ’1)2= 9 = 3 𝑏 = 𝑏1 2 + 𝑏2 2 + 𝑏3 2 = 52 + (βˆ’3)2+22 = 38
  • 18. Contoh Hasil Kali Titik (Dot Product) Sehingga diperoleh π‘Ž. 𝑏 = π‘Ž 𝑏 cos πœƒ cos πœƒ = π‘Ž. 𝑏 π‘Ž 𝑏 = 2 3 38 πœƒ = cosβˆ’1 2 3 38 = 84Β°
  • 19. 6. Hasil Kali Silang (Cross Product) Hasil kali silang adalah operasi perkalian dua buah vektor yang menghasilkan vektor kembali. Inilah yang membedakan dengan hasil kali titik dimana hasilnya berupa skalar. Definisi: Jika π‘Ž = π‘Ž1, π‘Ž2, π‘Ž3 dan 𝑏 = 𝑏1, 𝑏2, 𝑏3 adalah vektor, maka perkalian π‘Ž Γ— 𝑏 (dibaca: a kros b) didefinisikan sebagai: 𝒂 Γ— 𝒃 = 𝒂 𝟐 𝒃 πŸ‘ βˆ’ 𝒂 πŸ‘ 𝒃 𝟐, 𝒂 πŸ‘ 𝒃 𝟏 βˆ’ 𝒂 𝟏 𝒃 πŸ‘, 𝒂 𝟏 𝒃 𝟐 βˆ’ 𝒂 𝟐 𝒃 𝟏
  • 20. 6. Hasil Kali Silang (Cross Product) Definisi hasil kali silang ini akan lebih mudah dipahami dan di- ingat dalam bentuk bentuk determinan matriks. Jika Kedua vektor tersebut dituliskan dalam bentuk linear menjadi π‘Ž = π‘Ž1 𝑖 + π‘Ž2 𝑗 + π‘Ž3 π‘˜ dan 𝑏 = 𝑏1 𝑖 + 𝑏2 𝑗 + 𝑏3 π‘˜, maka: π‘Ž Γ— 𝑏 = π‘Ž2 π‘Ž3 𝑏2 𝑏3 𝑖 + π‘Ž1 π‘Ž3 𝑏1 𝑏3 𝑗 + π‘Ž1 π‘Ž2 𝑏1 𝑏2 π‘˜ π‘Ž Γ— 𝑏 = 𝑖 𝑗 π‘˜ π‘Ž1 π‘Ž2 π‘Ž3 𝑏1 𝑏2 𝑏3
  • 21. Contoh Hasil Kali Silang (Cross Product) Tentukan vektor dari π‘Ž = 2,3,4 dan 𝑏 = 2,7, βˆ’5 Penyelesaiannya: π‘Ž Γ— 𝑏 = 𝑖 𝑗 π‘˜ 2 3 4 2 7 βˆ’5 π‘Ž Γ— 𝑏 = 3 4 7 βˆ’5 𝑖 + 2 4 2 βˆ’5 𝑖 + 2 3 2 7 π‘˜ π‘Ž Γ— 𝑏 = βˆ’43,18,8
  • 22. Terima Kasih Oleh: Firzha Sururi Naufal (180101040636) Kelas B PMTK 2018 Dosen: Azis Muslim, M. Pd
  • 23. β€œLearning never exhausts the mind” (Leonardo Da Vinci)