2. DEFINISI FILSAFAT
Filsafat (Yunani = philosophia)
berasal dari kata philos (cinta) dan
sophia (kearifan atau kebijaksanaan)
Filosofi adalah ilmu yang mempelajari
tentang kenyataan yang paling umum
dan kaidah realitas serta hakekat
manusia dalam segala aspek
perilakunya seperti : logika, etika,
estetika dan teori pengetahuan
3. DEFINISI ILMU
Ilmu = pengetahuan adalah
keseluruhan bentuk upaya
kemanusiaan seperti perasaan
pikiran, pengalaman, panca indra
dan intuisi untuk mengetahui
sesuatu.
Pengetahuan ada 2 jenis :
1. Knowlegde = tanpa memperhatikan
objek, cara dan kegunaannya.
2. Science = memperhatikan objek, cara
dan kegunaannya.
4. DEFINISI FILSAFAT ILMU
Segenap pemikiran reflektif, radikal
dan mendasar atas berbagai
persoalan mengenai ilmu
pengetahuan, landasan dan
hubungannya dengan segala segi
kehidupan manusia.
5. Objek Filsafat Ilmu
Objek Formal :
1) Apakah sumber-sumber pengetahuan itu?
(Dari manakah pengetahuan itu datang dan
bagaimana kita mengetahuinya?)
2) Apakah sifat dasar pengetahuan itu?
(apakah ada dunia yang benar-benar di
luar pikiran kita? Jika ada, apakah kita
dapat mengetahuinya?
3) Apakah pengetahuan kita itu benar (valid)?
(bagaimanakah kita dapat membedakan
antara yang benar dan salah? Hal ini
mengarah pada problem verivikasi)
• Objek Material :Ilmu/pengetahuan
6. Hubungan
Sadar
Subyek Obyek
Subyek: manusia dengan akal budinya
Obyek: kenyataan yang diamati dan dialami di
alam semesta
Kesadaran: ada dua
Tingkat pertama: kesadaran bahwa di luar
ada obyek
Tingkat kedua: kesadaran bahwa saya sadar
sedang sadar di luar sana ada obyek
PENGETAHUAN
7. PENGETAHUAN
Keseluruhan pemikiran, gagasan, ide,
konsep dan pemahaman yang dimiliki
manusia tetang dunia dan segala isinya,
termasuk manusia dan kehidupannya
ILMU PENGETAHUAN
Pengetahuan yang telah dibakukan secara
sistematik
Pengetahuan umum dan spontan.
Ilmu sistematik dan reflektif
Sistematisasi pengetahuan dan
dipertanggung jawabkan ilmu
9. Cara Mendapatkan
Pengetahuan
Menurut Prof. Dr. Wan Mohd Norwan Daud
Untuk mendapatkan Ilmu Pengetetahuan :
a. Panca Indera (al-Hawas al-Khamsah)
b. Akal Pikiran (al-’ql al-Salim)
c. Berita yang benar (al-Khobar al-Shodiq)
d. Intuisi (Ilham)
11. Common sense (akal sehat)
Pengetahuan yang diperoleh lewat
pengalaman secara tidak sengaja yang
bersifat sporadik dan kebetulan
Karakteristik akal sehat:
- karena landasannya berakar adat dan
tradisi maka akal sehat cenderung
berupa kebiasaan dan pengulangan
- karena landasannya kurang kuat maka
akal sehat cenderung bersifat kabur dan
samar-samar
- kesimpulan yang ditarik sering
berdasarkan asumsi yang tidak dikaji
lebih lanjut pengetahuan yang tidak
teruji
- Diperlukan untuk kebutuhan hidup
sehari-hari
12. TRIAL & ERROR
Adanya permasalahan dicoba berkali-kali
kesalahan suatu saat benar
Lebih banyak berdasar akal sehat
Tidak mendalam
Tidak efisien
INTUISI
Proses mendapatkan pengetahuan secara tiba-tiba dan
spontan, mungkin tidak sadar
Tanpa melalui proses penalaran
Bersifat personal tidak bisa diramalkan
WAHYU
Diturunkan Tuhan kepada Nabi
Bersifat supernatural dan transenden
Berangkat dari keprcayaan dan keyakinan
14. Ruang Lingkup Filsafat Ilmu
Sebagai disiplin ilmu
Landasan filosofis bagi ilmu
pengetahuan
15. Sebagai Disiplin Ilmu : filsafat ilmu merupakan
cabang dari filsafat, dengan demikian juga merupakan
disiplin filsafat khusus yang mempelajari bidang
khusus, yaitu ilmu pengetahuan.
Maka mempelajari filsafat ilmu berarti mempelajari
secara filosofis berbagai hal terkait ilmu pengetahuan.
Secara teoritis untuk menjelaskan “apa”, “bagaimana”
dan “untuk apa”
(atau lazim disebut ontologi, epistemologi, dan
aksiologi ilmu pengetahuan)
Persoalan utama ontologi ilmu adalah bangunan
dasar (Fundamental Structure), sehingga sesuatu itu
disebut ilmu atau kapan sesuatu disebut ilmiah.
Sedangkan dalam epistemologi persoalan utamanya
adalah “logika apa” atau structur logika (logical
structure) yang bagaimana yang “dipakai” dalam
membangun ilmu. Sedangkan dalam aksiologi ilmu,
ilmu dilihat dari sudut “peran” dan “tanggung jawabnya”
terhadap masyarakat dan sejarah.
16. Landasan filosofis bagi ilmu
pengetahuan, di sini filsafat ilmu lebih
dilihat fungsinya dan aplikasinya dalam
kegiatan keilmuan.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya
adalah representasi fakta. Fakta yang
kompleks “semrawut” dapat menjadi
sederhana dan dipahami. Bagaimana
proses representasi itu sendiri? Dan
apa rahasia di balik atau apa kerangka
dasar di balik proses itu?
( inilah pertanyaan-pertanyaan pokok
yang mengajak mengetahui “landasan
17. Peranannya
Pangkal segala ilmu pengetahuan Paradigma
pengembangan ilmu pengetahuan
Kontrol terhadap keterikatan nilai ilmu
pengetahuan
Pengembangan Ilmu Filsafat
Pembuktian hasil kajian filsafat berdasarkan
kesepakatan metode
18. Peranannya
Peran filsafat ilmu sangat penting artinya bagi perkembangan
dan penyempurnaan ilmu pengetahuan. Meletakkan kerangka dasar orientasi
dan visi penyelidikan ilmiah, dan menyediakan landasan-landasan
ontologisme, epistemologis, dan aksiologis ilmu pada umumnya. Filsafat ilmu
melakukan kritik terhadap asumsi dan postulat ilmiah serta analisis-kritis
tentang istilah-istilah teknis yang berlaku dalam dunia keilmuan. Filsafat ilmu
juga menjadi pengkritik yang sangat konstruktif terhadap sistem kerja dan
susunan ilmu.
Pada dasarnya filsafat ilmu bertugas memberi landasan filosofi untuk minimal
memahami berbagai konsep dan teori suatu disiplin ilmu, sampai
membekalkan kemampuan untuk membangun teori ilmiah. Secara substantif
fungsi pengembangan tersebut memperoleh pembekalan dan disiplin ilmu
masing-masing agar dapat menampilkan teori subtantif. Selanjutnya secara
teknis dihadapkan dengan bentuk metodologi, pengembangan ilmu dapat
mengoprasionalkan pengembangan konsep tesis, dan teori ilmiah dari disiplin
ilmu masing-masing.
19. Kesimpulan
Filsafat ilmubertugas memberi landasan filosofi
untuk minimal memahami berbagai konsep dan
teori suatu disiplin ilmu, sampai membekalkan
kemampuan untuk membangun teori ilmiah. •
Interaksi antara ilmu pengetahuan dan filsafat ilmu
mengandung arti bahwa filsafat ilmu ini tidak dapat
berkembang dengan baik jika terpisah dari ilmu
pengetahuan dan ilmu pengetahuan tidak dapat
tumbuh dengan baik tanpa kritik dari filsafat ilmu.