SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
1
Al-Hikmah
Wacana tentang ‘al-hikmah’, hingga saat ni masih menjadi sesuatu
yang menarik. Karena, di samping memiliki keragaman makna, kata al-
hikmah mengandung pengertian yang dalam dan sarat makna.
Allah berfirman tentang al-hikmah ini,


“Allah menganugerahkan al-hikmah1
(kefahaman yang dalam tentang al-Quran dan
as-Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi
hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. dan hanya orang-
orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (QS
al-Baqarah/2: 269)



“Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah
segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. tetapi mereka
tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat
membahayakanmu sedikitpun kepadamu. dan (juga karena) Allah telah
menurunkan kitab dan hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa
yang belum kamu ketahui. dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu.” (QS an-
Nisâ’/4: 113)
Allah berfirman tentang Isa ‘Alaihis-Salâm,

“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya al-Kitab2
, hikmah, Taurat dan Injil.”
(QS Āli ‘Imrân/3: 48).
1
Ath-Thabari menafsirkan kata al-hikmah di dalam ayat ini dengan kalimat
‫اإلصابة‬‫في‬‫القول‬‫والفعل‬ (ketepatan dalam berbicara dan bertindak). Lihat: Ath-Thabari,
Jâmi’ul Bayân Fî Ta’wîlil Qurân, juz V, hal. 576.
2
Al-Kitab di sini, ada yang menafsirkan dengan “pelajaran menulis”, dan
ada pula yang menafsirkannya dengan “Kitab-kitab yang diturunkan Allah
2
Hikmah di dalam al-Qur'an ada dua macam: Yang disebutkan
sendirian, dan yang disusuli dengan penyebutan al-Kitâb. Yang disebutkan
sendirian ditafsiri ‘nubuwwah’, tetapi ada pula yang menafsiri ilmu tentang al-
Qur'an.
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah mengutip lima pendapat tentang al-
hikmah yang disebut tanpa menyertakan (kata) al-Kitâb.
1. ‘Abdullah ibn ‘Abbas Radhiyallâhu ‘Anhuma: “hikmah adalah ilmu
tentang al-Qur'an, yang nâsikh dan mansûkh, yang pasti maknanya
dan yang tersamar, yang diturunkan lebih dahulu dan yang
diturunkan lebih akhir, yang halal dan yang haram dan lain
sebagainya.”
2. Adh-Dhahhak: “hikmah adalah al-Qur'an dan pemahaman atas
kandungannya.”
3. Mujahid: “hikmah adalah al-Qur'an, ilmu dan pemahaman. Dalam
riwayat lain darinya, dinyatakan bahwa hikmah adalah ketepatan
dalam perkataan dan perbuatan.”
4. An-Nakha'y: “hikmah alah makna segala sesuatu dan
pemahamannya.”
5. Al-Hasan: “hikmah adalah wara' 3
dalam agama Allah.”
Adapun hikmah yang disusuli dengan penyebutan al-Kitâb ialah: as-
sunnah. Begitulah yang dikatakan asy-Syafi'y dan imam-imam yang lain.
Ada pula yang berpendapat, artinya “ketetapan berdasarkan wahyu”.
Beliau, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, menyatakan bahwa pendapat
yang paling tepat tentang makna al-hikmah ini adalah seperti yang dikatakan
oleh Mujahid dan Malik, yaitu:
sebelumnya selain Taurat dan Injil”.
3
Kata ‘wara’ sering dipandang sebagai sebuah kata yang amat sederhana,
namun jika sifat ini dimiliki, kata Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, seseorang akan
mendapatkan banyak kebaikan. Wara’ -- secara sederhana – berarti: “meninggalkan
perkara haram dan syubhat (perkara yang masih samar hukumnya, haram ataukah
halal)”, itulah makna yang banyak dipahami dan dinyatakan oleh para ulama. Para
ulama seringkali jua memaknai wara’ dalam pengertian: “meninggalkan perkara
syubhat dan perkara mubah yang berlebih-lebihan, disamping meninggalkan perkara
yang masih samar hukumnya.”
3
“Pengetahuan tentang kebenaran dan pengamalannya, ketepatan dalam perkataan
dan perbuatan. Yang demikian ini tidak bisa dilakukan kecuali dengan memahami
al-Qur'an, mendalami syariat-syariat Islam serta hakikat iman.” (Madârijus
Sâlikîn, juz II, hal. 478)
Hikmah ada dua macam: Yang bersifat ilmu dan yang bersifat
amal.
Yang bersifat ilmu ialah mengetahui kandungan-kandungan segala
sesuatu, mengetahui kaitan sebab dan akibat, penciptaan dan perintah, takdir
dan syariat. Sedangkan yang bersifat amal ialah seperti yang dikatakan
pengarang Manazilus-Sa'irin, yaitu meletakkan sesuatu pada tempat yang
semestinya.
Menurut al-Harawi, dalam kitab Manâzilus-Sâ'irîn, ada tiga derajat
hikmah, yaitu:
1. Engkau memberikan kepada segala sesuatu sesuai dengan haknya,
tidak melanggar batasannya, tidak mendahulukan dari waktu yang
telah ditetapkan dan tidak pula menundanya. Karena segala sesuatu
itu memunyai tingkatan dan hak, maka engkau harus memenuhinya
sesuai dengan takaran dan ketentuannya. Karena segala sesuatu
memunyai batasan dan kesudahan, maka engkau harus sampai ke
batasan itu dan tidak boleh melampauinya. Karena segala sesuatu
memunyai waktu, maka engkau tidak boleh mendahulukan atau
menundanya. Yang disebut hikmah adalah memerhatikan tiga sisi
ini.
Ini hukum secara umum untuk seluruh sebab dan akibatnya, menurut
ketentuan Allah dan syariat-Nya. Menyia-nyiakan hal ini berarti
menyia-nyiakan hikmah, sama dengan menyia-nyiakan benih yang
ditanam dan tidak mau menyirami tanah. Melampaui hak seperti
menyirami benih melebihi kebutuhannya, sehingga benih itu
terendam air, yang justru akan membuatnya mati. Mendahului dari
waktu yang ditentukan seperti memanen buah sebelum masak. Begitu
pula meninggalkan makanan, minuman dan pakaian, merupakan
tindakan yang melanggar hikmah dan melampaui batasan yang
diperlukan. Jadi yang disebut hikmah ialah berbuat menurut
semestinya, dengan cara yang semestinya dan pada waktu yang
semestinya. Allah telah memusakakan hikmah kepada Adam dan
anak keturun-annya. Orang laki-laki yang sempurna ialah yang
memunyai hak waris secara sempurna dari ayahnya. Setengah laki-
laki, seperti wanita, memeroleh setengah warisan. Hanya Allahlah
yang mengetahui banyaknya perbedaan-perbedaan dalam masalah
ini. Makhluk yang paling sempurna dalam pusaka hikmah ini adalah
para rasul dan nabi. Yang paling sempurna di antara para rasul
adalah ‫أولو‬‫العزم‬ (Ulul-‘Azmi). Yang paling sempurna di antara Ulul-
4
‘Azmi adalah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. (Madârijus
Sâlikîn, juz II, hal. 479)
Karena itu Allah mengaruniakan hikmah kepada beliau dan
umatnya, sebagaimana firman-Nya,


“Sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu)
Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan
ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan
kepadamu Al kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa
yang belum kamu ketahui.” (QS al-Baqarah/2: 151).
Setiap tatanan alam berkaitan dengan sifat ini, dan setiap celah di
alam ini dan pada diri hamba merupakan penyimpangan dari sifat ini.
Orang yang paling sempurna ialah yang paling banyak memiliki
hikmah, dan yang paling tidak sempurna ialah yang paling sedikit
menerima warisan hikmah. Hikmah memunyai tiga sendi: Ilmu,
ketenangan dan kewibawaan. Kebalikannya adalah kebodohan,
kegabahan dan terburu-buru. (Madârijus Sâlikîn, juz II, hal. 480)
2. Memersaksikan pandangan Allah tentang janji-Nya, mengetahui
keadilan Allah dalam hukum-Nya dan memerhatikan kemurahan hati
Allah dalam penahanan-Nya. Artinya, engkau bisa mengetahui
hikmah dalam janji dan ancaman Allah serta menyaksikan hukum-
Nya dalam firman-Nya,


“Sesungguhnya Allah tidak Menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah,
dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat
gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.”4
(QS an-
Nisâ'/4: 40).
Dengan begitu engkau bisa menyaksikan keadilan Allah dalam
ancaman-Nya, kemurahan Allah dalam janji-Nya, dan semua
4
Maksudnya: “Allah tidak akan mengurangi pahala orang-orang yang
mengerjakan kebajikan walaupun sebesar zarrah, bahkan kalau Dia berbuat baik
pahalanya akan dilipat gandakan oleh Allah.”
5
dilandaskan kepada hikmah-Nya. Engkau juga bisa mengetahui
keadilan Allah dalam hukum-hukum syariat-Nya dan hukum-hukum
alam yang berlaku pada semua makhluk, yang di dalamnya tidak ada
kezhaliman dan kesewenang-wenangan, termasukpula hukum-hukum
yang diberlakukan terhadap orang-orang yang zhalim sekalipun.
Allah adalah yang paling adil dari segala yang adil.
Allah juga murah hati, yang simpanan-Nya tidak akan berkurang
karena pemberian-Nya. Allah tidak memberikan karunia kepada
seseorang melainkan berdasarkan hikmah, karena Allah Maha Murah
hati dan Maha Bijaksana. Hikmah-Nya tidak bertentangan dengan
kemurahan-Nya. Allah tidak meletakkan kemurahan dan karunia-
Nya kecuali di tempat yang semestinya dan sesuai dengan waktunya,
sesuai dengan takdir yang ditentukan hikmah-Nya. Andaikan Allah
membentangkan rezeki untuk semua hamba-Nya, tentu mereka
semua akan binasa dan rusak. Sekiranya Allah mengetahui pada diri
orang-orang kafir terdapat kebaikan dan mau menerima nikmat iman
serta syukur ke-pada-Nya atas nikmat ini, cinta dan pengakuan
kepada-Nya, tentu Dia akan menunjukkan mereka kepada iman.
Karena itu mereka bertanya kepada orang-orang yang beriman,


“Dan Demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang
kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-
orang yang Kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara
kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?" (Allah berfirman):
"Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur
(kepadaNya)?" (QS al-An’âm/6: 53)
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menyatakan, bahwa beliau pernah
mendengar Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyah berkata: "Mereka itulah
orang-orang yang mengetahui kadar nikmat iman dan mereka
bersyukur kepada Allah atas nikmat ini."
Allah tidak memberi melainkan berdasarkan hikmah-Nya, tidak
menahan melainkan berdasarkan hikmah-Nya, dan tidak
menyesatkan melainkan berdasarkan hikmah-Nya pula. (Madârijus
Sâlikîn, juz II, hal. 481)
3. Dengan tuntutan bukti engkau bisa mencapai bashîrah5
, dengan
petunjukmu engkau bisa mencapai hakikat, dan dengan isyaratmu
5
Bashîrah sama artinya dengan akal, kecerdikan, saksi, argumentasi,
6
engkau bisa mencapai sasaran. Artinya, dengan tuntutan dalil dan
bukti engkau bisa mencapai derajat ilmu yang paling tinggi, yang juga
disebut bashîrah, yang penisbatan ilmu dengan hati sama dengan
penisbatan obyek pandangan ke pandangan mata. Ini merupakan
kekhususan yang dimiliki para shahabat dan tidak dimiliki selain
mereka dari umat Islam, dan bashîrah ini merupakan derajat ulama
yang paling tinggi.
Allah berfirman,


“Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang
mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata,
Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik." (QS
Yûsuf/12: 108)
Yaitu:, aku dan para pengikutku ada pada bashîrah. Tapi ada pula
yang berpendapat, bahwa aku menyeru kepada Allah berdasarkan
bashîrah, dan orang yang mengikutiku juga mengajak kepada Allah
berdasarkan bashîrah. Madârijus Sâlikîn, juz II, 482)
Pendapat mana pun yang lebih tepat dari kedua pendapat ini, yang
pasti para pengikut beliau (Rasulullah Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam)
adalah orang-orang yang memiliki bashîrah, yang menyeru kepada
Allah berdasarkan bashîrah. Dengan petunjukmu engkau bisa
mencapai hakikat, artinya jika engkau memberikan petunjuk kepada
orang lain, maka engkau bisa mencapai hakikat. Begitu pula
sebaliknya, yaitu jika ada orang lain yang memberimu petunjuk,
maka engkau bisa mencapai hakikat. (Ibid)
penjelasan, atau petunjuk. Menurut istilah tashawuf, arti bashîrah adalah hati yang
diterangi oleh sinar kepastian yang tersembunyi dan tidak tampak, yakni daya qalbu
yang memunyai kemampuan melihat hakikat sesuatu karena mendapat sinar dari nûr-
ilâhiy (cahaya ketuhanan). Daya yang demikian disebut pula dengan istilah al-quwwah
al-qudsiyyah (daya kesucian).

More Related Content

What's hot

Qiyas sebagai sumber hukum islam
Qiyas sebagai sumber hukum islamQiyas sebagai sumber hukum islam
Qiyas sebagai sumber hukum islam
Aline AR
 
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATHUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
Mutiara permatasari
 
Definisi syariat islam
Definisi syariat islamDefinisi syariat islam
Definisi syariat islam
Arya Ningrat
 
Bab 2 Sumber Hukum Islam
Bab 2   Sumber Hukum IslamBab 2   Sumber Hukum Islam
Bab 2 Sumber Hukum Islam
WanBK Leo
 

What's hot (18)

PAI Kelas 7: Beriman Kepada Allah
PAI Kelas 7: Beriman Kepada Allah PAI Kelas 7: Beriman Kepada Allah
PAI Kelas 7: Beriman Kepada Allah
 
Ruang Lingkup Agama
Ruang Lingkup AgamaRuang Lingkup Agama
Ruang Lingkup Agama
 
Qiyas sebagai sumber hukum islam
Qiyas sebagai sumber hukum islamQiyas sebagai sumber hukum islam
Qiyas sebagai sumber hukum islam
 
Hadis 40_Imam Nawawi
Hadis 40_Imam NawawiHadis 40_Imam Nawawi
Hadis 40_Imam Nawawi
 
Waris
WarisWaris
Waris
 
Sifat 20
Sifat 20Sifat 20
Sifat 20
 
Bab i ketuhanan dalam islam
Bab i ketuhanan dalam islamBab i ketuhanan dalam islam
Bab i ketuhanan dalam islam
 
القبض و البسط
القبض و البسطالقبض و البسط
القبض و البسط
 
Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.
Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.
Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.
 
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
 
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATHUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
 
Rangkuman hukum islam tentang mawaris
Rangkuman hukum islam tentang mawarisRangkuman hukum islam tentang mawaris
Rangkuman hukum islam tentang mawaris
 
Ebook gratis ilmu hikmah, antara hikmah dan kedok perdukunan - perdana akhmad
Ebook gratis   ilmu hikmah, antara hikmah dan kedok perdukunan - perdana akhmadEbook gratis   ilmu hikmah, antara hikmah dan kedok perdukunan - perdana akhmad
Ebook gratis ilmu hikmah, antara hikmah dan kedok perdukunan - perdana akhmad
 
Modul 12 kb 4
Modul 12 kb 4Modul 12 kb 4
Modul 12 kb 4
 
Definisi syariat islam
Definisi syariat islamDefinisi syariat islam
Definisi syariat islam
 
Tiga serangkai sendi agama
Tiga serangkai sendi agama Tiga serangkai sendi agama
Tiga serangkai sendi agama
 
Bab 2 Sumber Hukum Islam
Bab 2   Sumber Hukum IslamBab 2   Sumber Hukum Islam
Bab 2 Sumber Hukum Islam
 
Aqidah thahawiyah abu ja'far at-thahawi
Aqidah thahawiyah abu ja'far at-thahawiAqidah thahawiyah abu ja'far at-thahawi
Aqidah thahawiyah abu ja'far at-thahawi
 

Viewers also liked

гастроэнтерология
гастроэнтерологиягастроэнтерология
гастроэнтерология
helen-66
 
9 трухан д.и., тарасова л.в., викторова и.а.
9 трухан д.и., тарасова л.в., викторова и.а.9 трухан д.и., тарасова л.в., викторова и.а.
9 трухан д.и., тарасова л.в., викторова и.а.
helen-66
 
Full Body Immersion in AR
Full Body Immersion in ARFull Body Immersion in AR
Full Body Immersion in AR
Ali Said
 
Book Review on How to be a Time Master
Book Review on How to be a Time MasterBook Review on How to be a Time Master
Book Review on How to be a Time Master
Chandan Pahelwani
 
Enfoque por competencias es el reto de desarrollar en los estudiantes
Enfoque por competencias  es el reto de desarrollar en los estudiantesEnfoque por competencias  es el reto de desarrollar en los estudiantes
Enfoque por competencias es el reto de desarrollar en los estudiantes
Roque Gonzales
 
тарасова мед вестник россии
тарасова мед вестник россиитарасова мед вестник россии
тарасова мед вестник россии
helen-66
 

Viewers also liked (15)

Mozambique , beautiful beach destinations in africa
Mozambique , beautiful beach destinations in africaMozambique , beautiful beach destinations in africa
Mozambique , beautiful beach destinations in africa
 
Tendencia copia
Tendencia   copiaTendencia   copia
Tendencia copia
 
гастроэнтерология
гастроэнтерологиягастроэнтерология
гастроэнтерология
 
LA MODA
LA MODALA MODA
LA MODA
 
Lec 05 trim dos 2015
Lec 05 trim dos 2015Lec 05 trim dos 2015
Lec 05 trim dos 2015
 
9 трухан д.и., тарасова л.в., викторова и.а.
9 трухан д.и., тарасова л.в., викторова и.а.9 трухан д.и., тарасова л.в., викторова и.а.
9 трухан д.и., тарасова л.в., викторова и.а.
 
Improve Agility and Collaboration with ER/Studio XE7
Improve Agility and Collaboration with ER/Studio XE7Improve Agility and Collaboration with ER/Studio XE7
Improve Agility and Collaboration with ER/Studio XE7
 
Full Body Immersion in AR
Full Body Immersion in ARFull Body Immersion in AR
Full Body Immersion in AR
 
chVhdl univ valencia
chVhdl univ valenciachVhdl univ valencia
chVhdl univ valencia
 
Book Review on How to be a Time Master
Book Review on How to be a Time MasterBook Review on How to be a Time Master
Book Review on How to be a Time Master
 
Paulo Freire. Perspectiva de la víctma en la pedagogía de la liberación
Paulo Freire. Perspectiva de la víctma en la pedagogía de la liberaciónPaulo Freire. Perspectiva de la víctma en la pedagogía de la liberación
Paulo Freire. Perspectiva de la víctma en la pedagogía de la liberación
 
Quinto objetivos-del-milenio-1 (1)
Quinto objetivos-del-milenio-1 (1)Quinto objetivos-del-milenio-1 (1)
Quinto objetivos-del-milenio-1 (1)
 
Baseball: An annual plan
Baseball: An annual planBaseball: An annual plan
Baseball: An annual plan
 
Enfoque por competencias es el reto de desarrollar en los estudiantes
Enfoque por competencias  es el reto de desarrollar en los estudiantesEnfoque por competencias  es el reto de desarrollar en los estudiantes
Enfoque por competencias es el reto de desarrollar en los estudiantes
 
тарасова мед вестник россии
тарасова мед вестник россиитарасова мед вестник россии
тарасова мед вестник россии
 

Similar to Al hikmah

1. ilmu, ijtihad & jihad 2
1. ilmu, ijtihad & jihad 21. ilmu, ijtihad & jihad 2
1. ilmu, ijtihad & jihad 2
Abdul Aziz
 
Anjuran menuntut ilmu dan berpakaian secara islam
Anjuran menuntut ilmu dan berpakaian secara islamAnjuran menuntut ilmu dan berpakaian secara islam
Anjuran menuntut ilmu dan berpakaian secara islam
Excel Darmawan
 
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP ) BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
downloadbukumafahim
 
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
NabilaZaid1
 
agama dan sains
agama dan sainsagama dan sains
agama dan sains
Lela Warni
 

Similar to Al hikmah (20)

Iman kepada taqdir
Iman kepada taqdirIman kepada taqdir
Iman kepada taqdir
 
Al fatihah yang mencakup berbagai tuntutan
Al fatihah yang mencakup berbagai tuntutanAl fatihah yang mencakup berbagai tuntutan
Al fatihah yang mencakup berbagai tuntutan
 
Keutamaan menuntut ilmu syar'i
Keutamaan menuntut ilmu syar'iKeutamaan menuntut ilmu syar'i
Keutamaan menuntut ilmu syar'i
 
1. ilmu, ijtihad & jihad 2
1. ilmu, ijtihad & jihad 21. ilmu, ijtihad & jihad 2
1. ilmu, ijtihad & jihad 2
 
Beberapa rahasia al quran
Beberapa rahasia al quranBeberapa rahasia al quran
Beberapa rahasia al quran
 
Anjuran menuntut ilmu dan berpakaian secara islam
Anjuran menuntut ilmu dan berpakaian secara islamAnjuran menuntut ilmu dan berpakaian secara islam
Anjuran menuntut ilmu dan berpakaian secara islam
 
Contoh Materi Kajian Surat al 'alaq - Semangat Menuntut Ilmu-.pptx
Contoh Materi Kajian Surat al 'alaq - Semangat Menuntut Ilmu-.pptxContoh Materi Kajian Surat al 'alaq - Semangat Menuntut Ilmu-.pptx
Contoh Materi Kajian Surat al 'alaq - Semangat Menuntut Ilmu-.pptx
 
Tauhid
TauhidTauhid
Tauhid
 
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP ) BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
 
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
 
Aqidah islam
Aqidah islamAqidah islam
Aqidah islam
 
3sumberhukumislam.ppt
3sumberhukumislam.ppt3sumberhukumislam.ppt
3sumberhukumislam.ppt
 
1b.sumberhukumislam.pdf
1b.sumberhukumislam.pdf1b.sumberhukumislam.pdf
1b.sumberhukumislam.pdf
 
Islam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu PengetahuanIslam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu Pengetahuan
 
Ilmu dan belajar
Ilmu dan belajarIlmu dan belajar
Ilmu dan belajar
 
MAKALAH AIK V_KELOMPOK 3.docx
MAKALAH AIK V_KELOMPOK 3.docxMAKALAH AIK V_KELOMPOK 3.docx
MAKALAH AIK V_KELOMPOK 3.docx
 
Konsep Ilmu Akhlaq _ Akhlaq Tasawuf
Konsep Ilmu Akhlaq _ Akhlaq TasawufKonsep Ilmu Akhlaq _ Akhlaq Tasawuf
Konsep Ilmu Akhlaq _ Akhlaq Tasawuf
 
Nota pendidikan islam
Nota pendidikan islamNota pendidikan islam
Nota pendidikan islam
 
agama dan sains
agama dan sainsagama dan sains
agama dan sains
 
Islam dan ilmu Pengetahuan
Islam dan ilmu PengetahuanIslam dan ilmu Pengetahuan
Islam dan ilmu Pengetahuan
 

More from Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Muhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Muhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Muhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
Muhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
Muhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Muhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

Al hikmah

  • 1. 1 Al-Hikmah Wacana tentang ‘al-hikmah’, hingga saat ni masih menjadi sesuatu yang menarik. Karena, di samping memiliki keragaman makna, kata al- hikmah mengandung pengertian yang dalam dan sarat makna. Allah berfirman tentang al-hikmah ini,   “Allah menganugerahkan al-hikmah1 (kefahaman yang dalam tentang al-Quran dan as-Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. dan hanya orang- orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (QS al-Baqarah/2: 269)    “Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikitpun kepadamu. dan (juga karena) Allah telah menurunkan kitab dan hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu.” (QS an- Nisâ’/4: 113) Allah berfirman tentang Isa ‘Alaihis-Salâm,  “Dan Allah akan mengajarkan kepadanya al-Kitab2 , hikmah, Taurat dan Injil.” (QS Āli ‘Imrân/3: 48). 1 Ath-Thabari menafsirkan kata al-hikmah di dalam ayat ini dengan kalimat ‫اإلصابة‬‫في‬‫القول‬‫والفعل‬ (ketepatan dalam berbicara dan bertindak). Lihat: Ath-Thabari, Jâmi’ul Bayân Fî Ta’wîlil Qurân, juz V, hal. 576. 2 Al-Kitab di sini, ada yang menafsirkan dengan “pelajaran menulis”, dan ada pula yang menafsirkannya dengan “Kitab-kitab yang diturunkan Allah
  • 2. 2 Hikmah di dalam al-Qur'an ada dua macam: Yang disebutkan sendirian, dan yang disusuli dengan penyebutan al-Kitâb. Yang disebutkan sendirian ditafsiri ‘nubuwwah’, tetapi ada pula yang menafsiri ilmu tentang al- Qur'an. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah mengutip lima pendapat tentang al- hikmah yang disebut tanpa menyertakan (kata) al-Kitâb. 1. ‘Abdullah ibn ‘Abbas Radhiyallâhu ‘Anhuma: “hikmah adalah ilmu tentang al-Qur'an, yang nâsikh dan mansûkh, yang pasti maknanya dan yang tersamar, yang diturunkan lebih dahulu dan yang diturunkan lebih akhir, yang halal dan yang haram dan lain sebagainya.” 2. Adh-Dhahhak: “hikmah adalah al-Qur'an dan pemahaman atas kandungannya.” 3. Mujahid: “hikmah adalah al-Qur'an, ilmu dan pemahaman. Dalam riwayat lain darinya, dinyatakan bahwa hikmah adalah ketepatan dalam perkataan dan perbuatan.” 4. An-Nakha'y: “hikmah alah makna segala sesuatu dan pemahamannya.” 5. Al-Hasan: “hikmah adalah wara' 3 dalam agama Allah.” Adapun hikmah yang disusuli dengan penyebutan al-Kitâb ialah: as- sunnah. Begitulah yang dikatakan asy-Syafi'y dan imam-imam yang lain. Ada pula yang berpendapat, artinya “ketetapan berdasarkan wahyu”. Beliau, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, menyatakan bahwa pendapat yang paling tepat tentang makna al-hikmah ini adalah seperti yang dikatakan oleh Mujahid dan Malik, yaitu: sebelumnya selain Taurat dan Injil”. 3 Kata ‘wara’ sering dipandang sebagai sebuah kata yang amat sederhana, namun jika sifat ini dimiliki, kata Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, seseorang akan mendapatkan banyak kebaikan. Wara’ -- secara sederhana – berarti: “meninggalkan perkara haram dan syubhat (perkara yang masih samar hukumnya, haram ataukah halal)”, itulah makna yang banyak dipahami dan dinyatakan oleh para ulama. Para ulama seringkali jua memaknai wara’ dalam pengertian: “meninggalkan perkara syubhat dan perkara mubah yang berlebih-lebihan, disamping meninggalkan perkara yang masih samar hukumnya.”
  • 3. 3 “Pengetahuan tentang kebenaran dan pengamalannya, ketepatan dalam perkataan dan perbuatan. Yang demikian ini tidak bisa dilakukan kecuali dengan memahami al-Qur'an, mendalami syariat-syariat Islam serta hakikat iman.” (Madârijus Sâlikîn, juz II, hal. 478) Hikmah ada dua macam: Yang bersifat ilmu dan yang bersifat amal. Yang bersifat ilmu ialah mengetahui kandungan-kandungan segala sesuatu, mengetahui kaitan sebab dan akibat, penciptaan dan perintah, takdir dan syariat. Sedangkan yang bersifat amal ialah seperti yang dikatakan pengarang Manazilus-Sa'irin, yaitu meletakkan sesuatu pada tempat yang semestinya. Menurut al-Harawi, dalam kitab Manâzilus-Sâ'irîn, ada tiga derajat hikmah, yaitu: 1. Engkau memberikan kepada segala sesuatu sesuai dengan haknya, tidak melanggar batasannya, tidak mendahulukan dari waktu yang telah ditetapkan dan tidak pula menundanya. Karena segala sesuatu itu memunyai tingkatan dan hak, maka engkau harus memenuhinya sesuai dengan takaran dan ketentuannya. Karena segala sesuatu memunyai batasan dan kesudahan, maka engkau harus sampai ke batasan itu dan tidak boleh melampauinya. Karena segala sesuatu memunyai waktu, maka engkau tidak boleh mendahulukan atau menundanya. Yang disebut hikmah adalah memerhatikan tiga sisi ini. Ini hukum secara umum untuk seluruh sebab dan akibatnya, menurut ketentuan Allah dan syariat-Nya. Menyia-nyiakan hal ini berarti menyia-nyiakan hikmah, sama dengan menyia-nyiakan benih yang ditanam dan tidak mau menyirami tanah. Melampaui hak seperti menyirami benih melebihi kebutuhannya, sehingga benih itu terendam air, yang justru akan membuatnya mati. Mendahului dari waktu yang ditentukan seperti memanen buah sebelum masak. Begitu pula meninggalkan makanan, minuman dan pakaian, merupakan tindakan yang melanggar hikmah dan melampaui batasan yang diperlukan. Jadi yang disebut hikmah ialah berbuat menurut semestinya, dengan cara yang semestinya dan pada waktu yang semestinya. Allah telah memusakakan hikmah kepada Adam dan anak keturun-annya. Orang laki-laki yang sempurna ialah yang memunyai hak waris secara sempurna dari ayahnya. Setengah laki- laki, seperti wanita, memeroleh setengah warisan. Hanya Allahlah yang mengetahui banyaknya perbedaan-perbedaan dalam masalah ini. Makhluk yang paling sempurna dalam pusaka hikmah ini adalah para rasul dan nabi. Yang paling sempurna di antara para rasul adalah ‫أولو‬‫العزم‬ (Ulul-‘Azmi). Yang paling sempurna di antara Ulul-
  • 4. 4 ‘Azmi adalah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. (Madârijus Sâlikîn, juz II, hal. 479) Karena itu Allah mengaruniakan hikmah kepada beliau dan umatnya, sebagaimana firman-Nya,   “Sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.” (QS al-Baqarah/2: 151). Setiap tatanan alam berkaitan dengan sifat ini, dan setiap celah di alam ini dan pada diri hamba merupakan penyimpangan dari sifat ini. Orang yang paling sempurna ialah yang paling banyak memiliki hikmah, dan yang paling tidak sempurna ialah yang paling sedikit menerima warisan hikmah. Hikmah memunyai tiga sendi: Ilmu, ketenangan dan kewibawaan. Kebalikannya adalah kebodohan, kegabahan dan terburu-buru. (Madârijus Sâlikîn, juz II, hal. 480) 2. Memersaksikan pandangan Allah tentang janji-Nya, mengetahui keadilan Allah dalam hukum-Nya dan memerhatikan kemurahan hati Allah dalam penahanan-Nya. Artinya, engkau bisa mengetahui hikmah dalam janji dan ancaman Allah serta menyaksikan hukum- Nya dalam firman-Nya,   “Sesungguhnya Allah tidak Menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.”4 (QS an- Nisâ'/4: 40). Dengan begitu engkau bisa menyaksikan keadilan Allah dalam ancaman-Nya, kemurahan Allah dalam janji-Nya, dan semua 4 Maksudnya: “Allah tidak akan mengurangi pahala orang-orang yang mengerjakan kebajikan walaupun sebesar zarrah, bahkan kalau Dia berbuat baik pahalanya akan dilipat gandakan oleh Allah.”
  • 5. 5 dilandaskan kepada hikmah-Nya. Engkau juga bisa mengetahui keadilan Allah dalam hukum-hukum syariat-Nya dan hukum-hukum alam yang berlaku pada semua makhluk, yang di dalamnya tidak ada kezhaliman dan kesewenang-wenangan, termasukpula hukum-hukum yang diberlakukan terhadap orang-orang yang zhalim sekalipun. Allah adalah yang paling adil dari segala yang adil. Allah juga murah hati, yang simpanan-Nya tidak akan berkurang karena pemberian-Nya. Allah tidak memberikan karunia kepada seseorang melainkan berdasarkan hikmah, karena Allah Maha Murah hati dan Maha Bijaksana. Hikmah-Nya tidak bertentangan dengan kemurahan-Nya. Allah tidak meletakkan kemurahan dan karunia- Nya kecuali di tempat yang semestinya dan sesuai dengan waktunya, sesuai dengan takdir yang ditentukan hikmah-Nya. Andaikan Allah membentangkan rezeki untuk semua hamba-Nya, tentu mereka semua akan binasa dan rusak. Sekiranya Allah mengetahui pada diri orang-orang kafir terdapat kebaikan dan mau menerima nikmat iman serta syukur ke-pada-Nya atas nikmat ini, cinta dan pengakuan kepada-Nya, tentu Dia akan menunjukkan mereka kepada iman. Karena itu mereka bertanya kepada orang-orang yang beriman,   “Dan Demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang- orang yang Kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepadaNya)?" (QS al-An’âm/6: 53) Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menyatakan, bahwa beliau pernah mendengar Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyah berkata: "Mereka itulah orang-orang yang mengetahui kadar nikmat iman dan mereka bersyukur kepada Allah atas nikmat ini." Allah tidak memberi melainkan berdasarkan hikmah-Nya, tidak menahan melainkan berdasarkan hikmah-Nya, dan tidak menyesatkan melainkan berdasarkan hikmah-Nya pula. (Madârijus Sâlikîn, juz II, hal. 481) 3. Dengan tuntutan bukti engkau bisa mencapai bashîrah5 , dengan petunjukmu engkau bisa mencapai hakikat, dan dengan isyaratmu 5 Bashîrah sama artinya dengan akal, kecerdikan, saksi, argumentasi,
  • 6. 6 engkau bisa mencapai sasaran. Artinya, dengan tuntutan dalil dan bukti engkau bisa mencapai derajat ilmu yang paling tinggi, yang juga disebut bashîrah, yang penisbatan ilmu dengan hati sama dengan penisbatan obyek pandangan ke pandangan mata. Ini merupakan kekhususan yang dimiliki para shahabat dan tidak dimiliki selain mereka dari umat Islam, dan bashîrah ini merupakan derajat ulama yang paling tinggi. Allah berfirman,   “Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik." (QS Yûsuf/12: 108) Yaitu:, aku dan para pengikutku ada pada bashîrah. Tapi ada pula yang berpendapat, bahwa aku menyeru kepada Allah berdasarkan bashîrah, dan orang yang mengikutiku juga mengajak kepada Allah berdasarkan bashîrah. Madârijus Sâlikîn, juz II, 482) Pendapat mana pun yang lebih tepat dari kedua pendapat ini, yang pasti para pengikut beliau (Rasulullah Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam) adalah orang-orang yang memiliki bashîrah, yang menyeru kepada Allah berdasarkan bashîrah. Dengan petunjukmu engkau bisa mencapai hakikat, artinya jika engkau memberikan petunjuk kepada orang lain, maka engkau bisa mencapai hakikat. Begitu pula sebaliknya, yaitu jika ada orang lain yang memberimu petunjuk, maka engkau bisa mencapai hakikat. (Ibid) penjelasan, atau petunjuk. Menurut istilah tashawuf, arti bashîrah adalah hati yang diterangi oleh sinar kepastian yang tersembunyi dan tidak tampak, yakni daya qalbu yang memunyai kemampuan melihat hakikat sesuatu karena mendapat sinar dari nûr- ilâhiy (cahaya ketuhanan). Daya yang demikian disebut pula dengan istilah al-quwwah al-qudsiyyah (daya kesucian).