Dokumen tersebut membahas tentang kemampuan dasar kecerdasan buatan (AI) yang meliputi proses belajar, berfikir, dan melakukan penyesuaian diri secara mandiri. AI memerlukan data dan pengalaman untuk mengembangkan pengetahuannya.
2. Awal Istilah
Kecerdasan Buatan
Istilah kecerdasan buatan pertama kali muncul pada
tahun 1956, akan tetapi AI semakin populer saat ini
karena peningkatan volume data, algoritma canggih,
dan peningkatan daya serta penyimpanan komputasi.
Sekitar awal tahun 1950, riset AI mengeksplorasi topik-
topik seperti penyelesaian masalah dan metode
simbolik. Pada tahun 1960-an, Departemen Pertahanan
AS menaruh minat terhadap jenis pekerjaan ini dan
mulai melatih komputer-komputer untuk menirukan
penalaran manusia yang mendasar.
AI merupakan teknologi yang memerlukan data untuk
dijadikan pengetahuan, seperti halnya manusia. AI
membutuhkan pengalaman dan data supaya
kecerdasannya bisa lebih baik lagi. Poin penting dari AI
adalah learning, reasoning dan self-correction. AI juga
perlu belajar untuk memperkaya pengetahuannya.
Proses belajar AI pun tidak perlu selalu disuruh oleh
manusia, melainkan AI akan belajar dengan sendirinya
berdasarkan pengalaman AI saat digunakan oleh
manusia.
3. Tiga Poin
Penting Dalam
Kemampuan AI
Learning
AI perlu belajar untuk memperkaya pengetahuannya.
Proses belajar AI pun tidak selalu disuruh oleh manusia,
melainkan AI akan belajar dengan sendirinya berdasarkan
pengalaman AI saat digunakan oleh manusia.
Reasoning
AI memiliki kemampuan berfikir mengambil keputusan
secara rasional, dengan menganalisa hasil belajarnya
Self Correction
Hal yang cukup menarik dari AI adalah ia mampu
melakukan self correction atau mengoreksi diri sendiri.
4. Kemampuan AI
Thinking Humanly Acting Humanly
Thinking Rationally
Secara garis besar, sebuah kecerdasan
buatan dapat melakukkan salah satu dari
keempat factor berikut :
Acting Rationally
5. Kemampuan AI
Thinking Humanly
Berfikir seperti manusia. membuat mesin atau
perangkat lunak yang bisa berfikir seperti
manusia. Pendekatan model kognitif. kognitif
adalah segala aktiitas yang berhubungan
dengan otak. ranah kognitif memiliki beberapa
aspek seperti : pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis dan evaluasi. Jika kita
ingin membuat program yang bisa berfikir
seperti manusia, maka kita perlu mengetahui
bagaimana cara manusia berfikir. Untuk
mendapatkan hal tersebut ada 3 cara: melalui
introspeksi dengan mengintropeksi pola pikir
kita sendiri untuk mendapatkah pola otak
pada umumnya. Melalui uji coba psikilogi. Dan
melalui gambaran aktifitas otak.
6. Kemampuan AI
Thinking Rationally
Rationally berarti bisa rational, atau bisa
diterima. pendekatan aturan sebuah pikiran.
Philosophi Yunani yang paling terkenal
Aristotle memperkenalkan pada dunia ini
bagaimana cara berfikir yang benar, Right
Thinking. Penemuanya dinamakan sebagai
syllogisme, yaitu argumen deduktif yang
terdiri dari dua premise dan satu kesimpulan.
hal ini selalu mendapatkan struktur
kesimpulan yang benar apabila mempunyai
premise yang benar pula, contohnya: Semua
mahasiswa Informatika pasti pintar, anak
pintar adalah anak jurusan IPS, maka hasilnya
mahasiswa informatika adalah anak IPS.
7. Kemampuan AI
Acting Humanly
Membuat mesin atau komputer, bertingkah
laku seperti manusia. Alan Turing membuat
Turing test yang bertujuan untuk menguji
coba sebuah kecerdasan buatan. Testnya ini
akan berlangsung melibatkan manusia, jika
manusia itu tidak menyadari bahwa dia
berinteraksi dengan komputer maka diangap
kecerdasan komputer tersebut lolos dari
Turing Test, begitu juga kebalikanya.
8. Kemampuan AI
Acting Rationally
Membuat mesin atau komputer, mempunyai
tingkah laku yang rasional. Agent dalam
kecerdasan buatan AI adalah yang melakukan
suatu tindakan. jika program komputer
menghasilkan sesuatu, maka Agent
menghasilkan lebih dari itu seperti : outomasi,
mempresepsikan keadaan sekitar, beradaptasi
dengan lingkungan sekitar, merubah dan
menghasilkan tujuan.