Dokumen ini membahas tentang berfikir kreatif dan inovatif dalam konteks bisnis dan kewirausahaan. Ia menjelaskan bahwa kreativitas merupakan syarat penting bagi entrepreneur untuk mengembangkan bisnisnya. Dokumen ini juga memberikan pengertian kreativitas dan inovasi serta cara untuk membangun kebiasaan berfikir kreatif dan inovatif seperti melatih pikiran, melawan budaya sistematis, dan melakukan hal-hal
1. BERFIKIR KREATIVITAS DAN INOVASI
Dibuat Oleh :
NAMA : LINA PUTRI YANI
NIM : 43217110030
DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. HAPZI ALI, CMA
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
2. BERFIKIR KREATIVITAS DAN INOVASI
I. BERFIKIR KREATIF DALAM ENTREPRENEUR
Banyak pakar megatakan hal yang sama bahwa “ kreatiif “ merupakan syarat utama seorang
entrepreneur. Ada pula yang mengatakan kreatif adalah kompetenasi dasar yang harus dialami
oleh seorang entrepreneur. Sekarang yang menjadi pertanyaan, kreatif seperti apa yang menjadi
syarat dan kompetensi dasar seorang entrepreneur ?
Mengartikan kata kreatif, kita sering terjebak dalam pemikiran bahwa hanya mereka yang
berdarah seni adalah orang-orang kreatif. Kreatif merupakan sesuatu yang berhubungan
dengan seni / art sehingga tidak diperlukan oleh kita yang tidak berbakat seni. Pandangan
seperti ini tidak bisa dibenarkan, kreatif dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan :
memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan. Secara umum bisa diartikan
orang kreatif adalah orang yang mampu menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari
biasanya, termasuk dalam kegiatan yang terkait bisnis.
Lalu apa perlunya hal ini dalam bisnis ? Seorang entrepreneur harus mengetahui cara berpikir
kreatif karena berkembang atau tidaknya bisnis akan ditentukan oleh kreativitas
pemilik. mungkin sebuah bisnis saat ini maju tetapi perubahan akan bisa terjadi kapan saja.
Ketika bisnis sudah tidak bisa lagi berkembang akibat perubahan yang ada, kreativitas
entrepreneur diperlukan untuk mengubah cara menjalankan bisnis dan menghasilkan produk
atau jasa baru sesuai dengan perkembangan pasar. Untuk itu, seorang pebisnis harus kreatif,
artinya menciptakan produk dan jasa yang diterima oleh pasar.
Bagaimana agar kita bisa cepat mampu berpikir kreatif? Kreativitas itu adalah sebuah skill atau
kemampuan. Seperti seseorang mengendarai mobil, dia bisa dengan cepat mengganti
persneling karena sudah terlatih atau terbiasa. Bagi yang belum bisa dan belum biasa, hal itu
akan sulit. Begitu juga dengan kreativitas, harus dilatih dan dibiasakan. Setelah terlatih dan
biasa maka otomatis akan cepat berpikir kreatif.
Dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, pertama kali yang harus dilakukan adalah
memperbaiki mental dan kemudian meningkatkan kemampuan teknik. Keduanya sangat
penting. Jika hanya mempelajari masalah teknis, tetapi mental masih belum kreatif, maka
kreativitas akan sulit muncul. Sebaliknya, orang yang sudah bermental kreatif, tidak
mengetahui tekniknya, akan kurang optimal juga.
Untuk mencapai itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui cara mengatasi
hambatan berpikir kreatif. Penghambat utama berpikir kreatif adalah tidak mau menerima
sesuatu yang baru dan aneh. Ingat, berpikir kreatif adalah menghasilkan sesuatu yang baru, jika
Anda tidak mau menerima yang baru maka ide-ide hebat tidak akan muncul
3. II. PENGERTIAN INOVATIF
INOVATIF
"Inovatif yaitu Usaha seseorang—dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi,
berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya—dalam menghasilkan produk baru,
baik bagi dirinya sendiri ataupun lingkungannya."
"Inovatif yaitu Kemampuan seseorang dalam mendayagunakan kemampuan dan keahlian
untuk menghasilkan karya baru."
"Berpikir inovatif yaitu Proses berpikir yang menghasilkan solusi dan gagasan di luar bingkai
konservatif."
Syarat-syarat berpikir inovatif:
Elastisitas yang tinggi
Produktivitas yang tinggi
Orisinalitas yang tinggi
Sensitivitas yang tinggi
Syarat-syarat inovasi:
Menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya.
Menghasilkan produk yang relatif baru.
Menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan individu ataupun kelompok.
“Inovatif adalah suatu kemampuan manusia dalam mendayagunakan pikiran dan sumber daya
yang ada disekelilingnya untuk menghasilkan suatu karya yang benar-benar baru yang
orisinil, serta bermanfaat bagi banyak orang” (inginhilangingatan, 2009)
III. CARA MEMBANGUN KEBIASAAN KREATIF DAN INOVATIF
Menjadi pribadi yang kreatif tentu saja bukan bakat, ia adalah kebiasaan. Sebagaimana
kebiasaan lainnya, ia bisa dilatih. Ia bisa dibiasakan, agar terbiasa. Terbiasa apa? Tentu saja
terbiasa kreatif. Saat kreativitas dibiasakan, ia akan berkembang. Dan saat ia berkembang,
kita akan terus menghasilkan inovasi.
Jadi, alurnya memang membiasakan diri untuk kreatif terlebih dahulu, baru akan tercipta hal-
hal inovatif. Berikut ini beberapa hal yang bisa kita lakukan agar terbiasa dengan kreativitas
dan melahirkan inovasi.
Membiasakan Otak dan Tindakan
Masalah utama mengapa kita kita sulit banget berpikir kreatif adalah faktor kebiasaan
berpikir dan juga bertindak. Kreatif itu hasil dari pola pikir yang berbeda dari apa yang kita
lakukan sehari-hari.
Artinya, perbedaan mendasar dari orang kreatif dan nonkreatif hanya satu: orang yang kreatif
sering melatih otakanya; sering membiasakan otaknya untuk berpikir kreatif; agar bisa
mendapatkan jawaban yang berbeda dengan jawaban yang sudah ada, sedangkan nonkreatif
tidak melakukannya.
4. Melawan Kultur
Di sebuah perusahaan besar, sering kali kreativitas tidak bekerja dengan baik, karena kultur
sistematis yang ada. Kultur sistematis ini memang menghambat kreativitas. Bahkan, para
petinggi perusahaan pun tahu hal itu.
Oleh itulah, mengapa perusahaan sering kali mengadakan acara outing atau outbound, atau
hal-hal lainnya yang dianggap bisa menghadirkan kreativitas bagi karyawannya.
Tetapi, setelah acara itu selesai, nyatanya keadaan juga tidak berubah.
Mengapa?
Karena memang kultur sistematis itu. Cara kerja, alur kerja, suasana, dan segala hal yang ada
memang tidak ramah dengan kreativitas.
Bila jasa atau produk yang ditawarkan dari perusahaan tersebut menuntut daya kreativitas
yang tinggi, tentu saja kultur perusahaan harus diubah agar ramah dengan kreativitas.
Sering Mencatat Hal-Hal Kecil
Pikiran kita akan terasa sesak bila kita tidak menuangkan apa yang ada padanya. Cobalah
sesekali menulis blog, catatan di Facebook, atau sekadar corat-coret di notebook.
Pikiran akan terasa lebih segar.
Kreativitas terasa lebih greget.
Hal ini sering saya lakukan. Makanya, blog pribadi saya malah terasa terlalu sering ter-
update.
Hal ini dikarenakan banyaknya bahan bacaan yang saya baca setiap hari. Bila tidak segera
saya menuangkan apa yang saya tahu, rasanya sesak di otak.
Melakukan Hal-Hal Baru
Setiap kita memiliki kesukaan khusus. Tetapi, cobalah sesekali untuk melawan kesukaan itu.
Pergi ke tempat yang tak pernah terpikirkan. Membeli buku yang tak pernah kita pikirkan
akan membelinya. Membaca majalah yang sama sekali tak menarik minat.
Awalnya reaksi otak kita akan, “Ini apaan, sih?” Tetapi, lama-lama akan berbunyi, “Ahahaha,
ini lucu, nih!”
Menjemput hal-hal baru, aneh, asing, dan sama sekali bertentangan dengan diri akan
menghadirkan antusiasme yang aneh. Dan sensasi itu, sesekali perlu dihadirkan.
Taruh Mainan Atau Benda Favorit di Tempat Kerja
Boleh Gundam, boleh action figure. Atau benda-benda favorit lain di meja kerja. Efeknya,
benda-benda favorit tersebut menghindarkan kita dari rasa bosan dan stres.
5. Bangun Lebih Pagi
Itu adalah saat udara terasa sangat segar. Pikiran masih jernih. Kita bisa berpikir dengan
tenang dan bening. Kata Benjamin Franklin, saat kita tidur lebih awal dan bangun lebih pagi,
kita akan menjadi leih sehat, makmur, dan bijaksana.
IV. DAFTAR PUSTAKA
http://binus.ac.id/malang/2017/09/berfikir-kreatif-dalam-entrepreneur/, diakses pada 16
September 2017.
Eko Wahyudi; https://www.kompasiana.com/ekogenshter/pengertian-kreatif-dan-
inovatif_552feef86ea834b36b8b45ac, diakses pada 24 Juni 2015
Fachmy Casofa; https://virala.id/post/6-cara-membangun-kebiasaan-kreatif-dan-inovatif,
diakses pada 15 Juni 2016