Berfikir kreatif saat ini sudah menjadi kewajiban dari setiap Aparatur Sipil Negara dalam upaya memenangkan persaingan global. Tulisan ini diolah dari berbagai materi DR. TRI WIDODO WAHYU UTOMO (Pakar Inovasi Administrasi Negara No. 1 di Indonesia) sebagai pengayaan untuk pelatihan pimpinan tingkat IV Aparatur Sipil Negara. Semoga bermanfaat.
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
Berfikir kreatif dan inovasi
1. BERFIKIR KREATIF & INOVASI
PEJABAT APARATUR SIPIL NEGARA
Tulisan ini dirangkai dari berbagai Materi Inovasi Administrasi Negara – Deputi Inovasi
Administrasi Negara untuk Memperkaya Materi Pelatihan Pimpinan Tingkat IV.
Haruskah Pejabat ASN Berfikir Kreatif
Mengapa berfikir kreatif untuk pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) level pengawas atau
yang dulu dikenal pejabat eselon IV sangat penting ? Mungkin muncul pertanyaan tidak
hanya pejabat pengawas tapi juga seluruhnya mulai dari level tertinggi yakni pimpinan
tinggi utama sampai “pegawai fungsional umum / staf”. Iya, sepakat dengan pendapat
tersebut, seluruh ASN harus mampu berfikir kreatif. Namun, dari observasi dan pendapat
dari pejabat pengawas / eselon IV di daerah, “hampir seluruh tugas / pekerjaan selalu
didisposisi / turun berjenjang mulai dari kepala daerah ke kepala Satuan Perangkat Kerja
Daerah (SKPD) ke Sekretaris / Kepala Bidang / Kepala Bagian terus ke Kepala Sub Bagian
/ Kepala Seksi. Hal sebaliknya juga terjadi pada saat pelaporan pekerjaan dilakukan,
sering ditemui hasil pekerjaan bawahan kurang mendapatkan koreksi secara benar,
mulai dari atasannya sampai ke kepala daerah. Sehingga tidak aneh, jika kita menemukan
beberapa kebijakan yang terdapat kesalahan baik secara subtansi maupun redaksional.
Dengan mendasarkan pada hal tesebut, maka menjadi sangat penting para pajabat
pengawas / eselon IV memiliki kemampuan untuk berfikir kreatif.
Kemapuan berfikir kreatif bagi para pejabat pengawas / eselon ini menjadi kunci
kemenangan dalam berinovasi pemerintah daerah. Ide / Gagasan terobosan akan
menjadi umpan para pimpinan untuk menentukan keputusan yang lebih baik dan lebih
tepat. Dilihat dari ruang yang lebih besar, Pemerintah telah menetapkan visi 2025 untuk
mennjadi birokrasi berkelas dunia. Untuk menjadi hal tersbut maka diharapkan setiap
ASN yang profesional, integritas, memiliki nilai / spirit kepublikan, berorientasi kualitas
pelayanan dan memiliki wawasan global. Dan jika kita melihat kondisi ASN saat ini
ternyata “masih jauh panggang dari api”. ASN masih belum profesional yang
ditunjukan antara lain dengan indek persepsi korupsi, pelayanan yang belum
memuaskan, tingkat kepercanaan publik yang masih rendah dan lain sebagainya. ASN
2. belum berorientasi kualitas ditunjukan masih rendahnya tingkat Inovasi dilingkungan
pemerintah baik di pusat maupun daerah. Sedangkan waktu untuk mencapai birokrasi
berkelas dunia tinggal 10 tahun lagi. Waktu yang sangat singkat untuk mewujudkan visi
yang sangat mulia, semoga Bangsa kita mampu memanfaatkan “the power of
kepepet” dalam mempercepat dan mengakselrasi ASN yang kratif dan inovatif. :)
Apa itu Berfikir Kreatif ?
Pakar Inovasi yang bernama Stephen R.Covey menyatakan bila“Segalanya diciptakan
dua kali. Ada ciptaan mental, dan ada ciptaan fisik. Ini diperkuat pendapat George
Bernard Shaw bahwa Imagination is the beginning of creation. You imagine what you
desire, you will what you imagine and at last you create what you will. Sebagai Contoh
pada saat seseorang akan membangun rumah, maka sebelum rumah tersebut dibangun
maka imajinasi pemilik
rumah / arsitek sudah
tergambar dalam alam
pikirannya, bagaimana
bentuk rumah, posisi
pintu, jendela, bentuk
atap, posisi ruang tamu
/kamar / toilet dan
seterusnya. Imajimasi
tersebut selanjuntya dirancang dalam bentuk “bestek”dan selanjutnya dibangunlah
rumah tersebut sebagaimana imajinasinya.
Karena imajinasi dalam alam pikiran tidak memiliki sekat dan batas, dia dapat liar seliar
serigala hutan atau seperti komet yang menjelajah angkasa dengan kecepatan tinggi.
Maka tidak heran, jika manusia banyak melahirkan “ide-ide koyol”dan dapat
mewujudkannya. Dan Albert Camus pernah menyatakan bahwa “All great deeds and
all great thoughts have a ridiculous beginning”dan Henry David Thoreau berkata
bahwa“The world is but a canvas to the imagination”Sehingga, tidak ada kata
“kehabisan ide dan gagasan” yang ada adalah keterbatasan dan kegagalan dalam
melihat celah dan peluang. Dan ini, sebagaian besat karena tembok dan blok-blok yang
dibangun olah manusia itu sendiri. Dengan luas dan bebasnya imajinasi maka, kreatifitas
3. menjadi sumber daya yang unlimited / tanpa batas, sebagaimana pandangan Edward
de Bono “There is no doubt that creativity is the most important human resource of all.
Without creativity, there would be no progress, and we would be forever repeating the
same patterns”.
Kualitas kreatifitas ditentukan oleh batin dan mental sang imajinasiernya. Dimana hasil
kreatifitas merupakan pancaran dari “dalam hati”, apakah melakukan dengan senang
atau terpaksa, ikhlas atau “ria/pamer”, karena ekonomi atau pengabdian, dan lain
sebagainya. Sebagaimana Osho sampaikan Creativity is the quality that you bring to the
activity that you are doing. It is an attitude, an inner approach – how you look at things .
. . Whatsoever you do, if you do it joyfully, if you do it lovingly, if your act of doing is not
purely economical, then it is creative .
Umumnya, setiap manusia mengharapkan Kenyamanan dan kemapanan atau comfort
zone. Dan sebaliknya, tidak mengharapkan ketidaknyamanan, resiko dan lain
sebagainya. Namun dalam dunia yang penuh dengan persaingan sangat kejam,
Kenyamanan adalah kekalahan dan kematian. Dimana, comfort zone sering kali
mendatangkan kemalasan dan ketumpulan dalam berkreatifitas. Alan Alda
memperingatkan kita “The creative is the place where no one else has ever been. You
have to leave the city of your comfort and go into the wilderness of your intuition. What
you’ll discover will be wonderful. What you’ll discover is yourself”Akhir perjalan
kreatifitas adalah kebahagian menemukan hal baru atau hal yang lebih baik mestipun
terkadang mengambil resiko, membuat kesalahan dan terkadang melanggar aturan.
Berbagai resiko termasuk kegagalan menjadi langkah awal keberhasilan berikutnya.
KArena dengan kegagalan tersebut pada hakekatnya terkandung berbagai
pembelajaran untuk tidak melakukan kembali hal yang sama dan bahkan menenukan
inspirasi baru sebagai solusinya.
Kotak Kotak Berfikir
Setiap kita akan melihat sesuatu apapun itu
dan memberikan makna berdasarkan
pengetahuan yang kita miliki. Sebagai Contoh
: Berapa jumlah warna pelangi ? setiap orang
akan menjawab dengan jumlah yang
bermacam-macam, ada yang menyebutkan 3,
4. 4, 5, 6, 7, 9 dan seterusnya. Apakah salah jawaban itu ? terntu sangat tergantung dari
sudut mana kita melihat. Yang menjawab 3 mungkin mereka terinspirasi oleh lagu anak-
anak yang menyebutkan “merah, kuning, hijau dilangit yang biru”..dan mungkin yang
menjawab 7 karena berdasarkan pengetahuan mejikuhibiniu..dan seterusnya. Sejatinya
jumlah warna pelangi sangatlah banyak dan sulit untuk menghitungnya, kalau tidak
dikatakan dengan istilah tak terhingga. Dimana, tanpa kita sadari warna pelangi itu
memiliki gradasi warna yang sangat luar bisa. Sebagai Contoh lebih mudah, jika kita
menggunakan program photoshop atau power point untuk menentukan warna dalam
satu warna saja berapa gradasi yang dapat diciptakan.
Bagaiamana membagi busur sangkat menjadi 4
bagian yang sama bentuk dan sama besar ? maka
seperti pelangi bagaian besar dari kita akan menjawab
seperti pada gambar samping kiri ini, dan dari banyak
peserta pelatihan menjawab rata-rata hanya mampu
membagi menjadi 6 – 10 bentuk saja.
Sesungguhnya masih banyak bentuk lainnya, Hal
yang menghalangi berfikir adalah tempurung atau
boxes yang selama ini dimiliki setiap orang. Sebagai Contoh bahwa membagi menjadi
empat bagian sama besar selalu menggunakan garis lurus, dan jarang berfikir untuk
menggunakan garis melengkung atau bahkan menggunakan garis tak beraturan.
Sebagian kita juga jarang berfikir bahwa setiap perputaran dari titik pusat bergerak
searah atau berlawanan jarum jam dapat dipastikan menghasilkan bentuk yang berbeda.
Jika kita menghitung setiap derajat saja, maka aka nada 360 bentuk dan jika dihitung
setiap setengah derajat maka 720 bentuk yang berbeda.
Contoh lainnya, Jika anda diminta untuk
menebak tulisan yang sebagiannnya
tertutup seperti pada gambar disamping
maka apa jawaban ?... dari tulisan ini, sebagian besar orang akan menebak BE CREATIVE
atau RE CREATIVE dan mungkin untuk lainnya memiliki jawaban lainnya. Namun
sesungguhnya tulisan ini tidak memiliki makna apapun.
5. Kotak – Kotak Berfikir
Seluruh jawaban umum yang disampaikan diatas menunjukan kotak-kotak dalam pikiran
kita. Apa sesungguhnya kotak berfikir itu ? Kotak-kotak berfikir memiliki banyak bentuk
antara lain meliputi konsep, pola, katagori, stereotip, penilaian, ide, paradigma, hipotesa,
kerangka pikir, mental model dan lain sebagainya. Apakah untuk dapat berfikir Kreatif
harus berfikir diluar kotak ? atau juga berfikir Kreatif dapat dilakukan dengan berfikir
didalam kotak-kotak ? atau bahkan dapat berfikir dengan menggunakan kotak-kotak
baru yang berbeda ?
Berfikir didalam kotak atau sering disebut dengan inside the box thinking memiliki
keterbatasan dalam berfikir Kreatif. Hal ini tentunya tidak terlepas dari cakrawala atau
pengetahuannya dan kenyakinan akan sesuatu hal yang dimilikinya. Dengan
keterbatasan cakrawala tersebut menjadikan miskin informasi atau bahkan tidak
mengetahui pengetahuan lainnya dan bahkan sering kali tidak mempercayai fakta-fakta
di luar cakrawalanya atau pengetahuannya. Apakah type ini tidak dapat Kreatif ? type ini
tentunya juga dapat berfikir Kreatif tentunya sesuai dengan kemampuannya dan ruang
lingkup yang dimilikinya. Untuk meningkatkan berfikir didalam kotak adalah dengan
memperbanyak kotak-kotak lainnya. sehingga semakin memperluas atau
memperbanyak new boxes.
Outside the Box Thingking sering kali dipercaya sebagai sumber orang berfikir Kreatif.
Untuk mengukur kemampuan berfikir diluar box dapat
dengan menggunakan permainan sebagai berikut :
1. Buatlah empat (4) garis tanpa putus yang
menghubungkan sembilan titik didalam kotak. Seperti
pada Gambar kanan. (perhatian : membuka kotak dan
melihat keluar dari kotak yang sama)
2. Temukan tiga bentuk yang sama dan membentuk garis lurus
secara vertical, horizontal atau diagonal. (perhatikan : pemukan
jawabannya diluar kotak) seperti pada gambar kiri.
Model berfikir ketiga yakni dengan berfikir dengan
menggunakan New Box. Untuk dapat berfikir menggunakan
kotak baru yang harus dilakukan adalah dengan meninggalkan
6. kotak lama. Bagaimana cara meninggalkan kotak-kotak lama ? Beberapa cara
meninggalkan kotak lama sebagai berikut :
• Doubt everything (meragukan segala hal)
• Probe the possible (menjajagi segala kemungkinan),
• Diverge (memencarkan dalam berbagai bentuk yg berbeda),
• Converge (mengumpulkan & menyeleksi sesuai kebutuhan), dan
• Reevaluate relentlessly (mengevaluasi ulang tanpa henti)
Hal utama dalam dalam menemukan new box adalah dengan meragukan, dengan
meragukan kita dituntut untuk bertanya, dengan mempertanyakan maka akan
menemukan kebenaran atau hal baru. Hal ini sebagaimana pendapat peter Abelard yang
menyatakan "Awal kebijaksanaan ditemukan di meragukan; oleh meragukan kita
dituntun untuk pertanyaan, dan dengan mempertanyakan kita sampai pada
kebenaran"
Pentingnya bertanya
Sering kali kita mengabaikan pentingnya bertanya. Hal ini sering kita temui diberbagai
forum seperti rapat, pembelajaran (diklat maupun kampus), dimana sebagaian besar
peserta memilih diam dan diam dibandingkan untuk mengungkapkan hal-hal yang
7. dirasakan atau ingin dipertanyakan. Diam itu tentunya memiliki banyak sekali untuk
memberikan pembenaran. Beberapa Contoh terkait dengan pentingnya bertanya untuk
mengispirasi kita semua untuk tidak diam dan bertanya. Cerita ini diadopsi dari tulisan
dan materi Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo sebagai Praktisi Inovasi Nomer Wahid di
lingkungan pemerintahan.
Dalam investigasi tenggelamnya Titanic terungkap bahwa para perencana dan pembuat
kapal tersebut memiliki kekhawatiran dengan struktur dan sistem keselamatan kapal,
namun tidak berani menyatakannya. Mereka berpikir bahwa jika para ahli dan teknisi
yang lain tidak mengemukakan kekhawatiran yang sama, berarti semuanya dalam
keadaan sempurna. Celakanya, kekhawatiran dan ketidakberanian mengungkapkan
kekhawatiran seperti ini menghinggapi banyak orang dalam pembuatan dan pelayaran
Titanic. Akibat dari itu semua adalah tragedi yang sangat fatal, yakni lenyapnya nyawa
lebih dari 1.500 orang di lautan Atlantik pada tanggal 14 April 1912.
Masalah serupa terjadi pada peristiwa meledaknya pesawat ulang alik Challenger pada
tanggal 28 Januari 1986, hanya 73 detik setelah diluncurkan. Ternyata, hasil penyelidikan
membuktikan adanya mis-komunikasi antara NASA, Morton Thiokol Inc. (MTI), dan
Marshal Space Center (MSC). MTI, kontraktor yang bertanggungjawab dalam
pembuatan komponen yang gagal pada saat peluncuran, sangat tergantung pada MSC
dalam kesepakatan kontrak, sementara MSC sendiri tergantung pada NASA untuk aspek
pembiayaan. Sekitar dua tahun sebelum peristiwa naas itu, MTI sudah menyadari
kemungkinan terjadinya masalah pada O-ring, sebuah komponen yang berfungsi untuk
mencegah lepasnya booster pada roket yang mengakibatkan kebakaran pada lubang
tangki bahan bakar. Para insinyur MTI sudah melakukan pengujian ulang dan
menemukan bahwa O-ring tadi memang tidak layak, terutama ketika temperatur turun
hingga 53 derajat. Namun mengapa Challenger tetap diluncurkan pada suhu 36 derajat?
Ternyata mereka takut mengungkapkan keraguan mereka, bahkan takut untuk bertanya
sekalipun.
Satu pelajaran lagi tentang arti penting bertanya dapat disimak dari invasi militer AS ke
Kuba tahun 1961 yang terkenal dengan penyerangan Teluk Babi (Bay of Pigs Invasion).
Invasi tersembunyi ini melibatkan lebih dari 1.400 tentara yang jauh melebihi jumlah
yang dibutuhkan. Kurangnya dukungan udara, amunisi, dan rute untuk pelarian, telah
mengakibatkan situasi yang amat sulit bagi para penyerbu sehingga lebih dari 1.200
8. orang menyerah sedangkan yang lainnya tewas. Presiden JFK yang mengambil
keputusan sampai mengeluarkan pernyataan: “How could I have been so stupid?”
Peristiwa yang sangat memalukan bagi bangsa Amerika ini terjadi karena para penasihat
utama Presiden tidak mau memberi pertimbangan yang berbeda karena takut dianggap
mengganggu persetujuan kelompok. Sebelum keputusan diambil, salah seorang
penasihat JFK yakni Arthur Schlesinger sebenarnya memiliki keberatan terhadap rencana
penyerangan, namun hal itu ditekan dalam pertemuan tim. Jaksa Agung Robert Kennedy
menegur Schlesinger untuk mendukung keputusan Presiden. Beberapa bulan setelah
kekalahan AS dalam tragedi Teluk Babi itu Schlesinger menyesal dan mengatakan:
“Saya begitu mengutuk diri saya sendiri karena tidak berani berbicara pada saat genting
di ruang kabinet” (I bitterly reproached myself for having kept so silent during those
crucial discussion in the cabinet room).
Operasi Overlord / pendaratan tentara Sekutu di Pantai Normandia, Perancis 6 Juni 1944.
Banyak analisis bahwa Jerman bisa memenangkan perang jika para pembantu Hitler saat
itu berani membangunkan dari tidurnya. Hitler adalah orang yg karismatik dan memiliki
kendali penuh atas militer Jerman saat itu. Hitler juga dikenal sebagai seorang yang
temperamental dan bisa marah meledak-ledak untuk sebuah kesalahan terkecil yang
dilakukan bawahannya. Itulah sebabnya, saat kabar kemungkinan mendaratnya pasukan
sekutu di pantai Normandia pada pukul 04.00 pagi tiba di markas besar Hitler pada 6 Juni
1944, tak seorang pun staf Hitler berani membangunkan sang pemimpin (Kompas
Online, 6/6/2014, “Andai Hitler Tak Tidur Saat Sekutu Mendarat di Normandia.
Dari berbagai Contoh tersebut diatas, maka bertanya sangat penting dan memberikan
manfaat sebagaimana disampaikan beberapa pakar sebagai berikut :
Michael J. Marquardt (2014): untuk memperoleh informasi, mendorong partisipasi
penuh dan kerja sama tim, untuk memacu inovasi dan berfikir diluar box, untuk
mendorong ide-ide baru, untuk memberdayakan orang lain, untuk membangunkan
orang-orang, untuk menunjukkan orang tempat baru dan cara-cara baru dalam
melakukan sesuatu, untuk membangun hubungan dengan pelanggan, untuk
memecahkan masalah, untuk membantu kami mengakui bahwa kita tidak tahu
semua jawaban, untuk membantu kami menjadi komunikator yang lebih percaya
diri, dan lain sebagainya
9. Center for Creative Leadership: survey thp 191 eksekutif menunjukkan bahwa kunci
kesuksesan seorang pemimpin adalah menciptakan kesempatan untuk bertanya,
dan kemudian mengajukan pertanyaan secara lebih sering.
Bagaimana Berfikir Deduktif dan Induktif
Berfikir Kreatif bukanlah sesuatu yang dapat muncul begitu saja. Untuk dapat berfikir
Kreatif harus melalui berbagai latihan dan latihan secara terus menerus. Hal ini tentunya
tidak terlepas dari kebisaan yang sudah menjadi selama bertahun-tahun. Untuk
merubah berfikir biasa menjadi berfikir Kreatif dapat dilakukan dengan beberapa teknik
sebagai berikut.
Berfikir terbalik
Berfikir Analogi
Analisis Morfologi
Synectics
Brainstorming / Focus Group
Oksimoron
Attribute Analysis
Scemper
Fun Theory
Kombinasi hal yang berbeda
Berfikir terbalik pada prinsipnya adalah bagaimana bisa berfikir positif atau
mengembalikan hal-hal yang “salah kaprah atau salah yang menjadi kebiasaan dan
dianggap benar”Sebagai Contoh : “Saat kita mendapat laporan anak kita terkait
kegagalan dalam ujian, dan kegalauan anak karena kegagalan tersebut karena tidak
dapat meneruskan tingkat yang lebih tinggi. Dan pada umumnya, sebagai orang tua
akan kecewa dan marah dengan kegagalan tersebut. Berfikir terbaliknya adalah dengan
mengatakan bahwa ini capaian yang optimal dan ini bukanlah bencana”. Contoh
lainnya“Saat ini sering dikatakan bahwa pelayanan publik yang baik adalah yang tidak
banyak mendapatkan komplin, tetapi hal ini juga dapat dilihat bahwa kurangnya keluhan
atau komplin merupakan bentuk ketidakpedulian pelanggan”Jadi secara berfikir
terbaliknya adalah bentuk komplin dan keluhan pelanggan merupakan bentuk
kepedulian pelanggan akan pelayanan publik.
10. Berfikir analogi adalah bagaimana mencontoh atau meniru melakukan sesuatu dari
pelayanan atau produk yang berbeda. Contoh berfikir analogi sebagai berikut :
Southwest Airlines belajar mengurangi waktu pemberhentian pesawatnya
dengan melihat bagaimana tim balap mobil melakukan pit stop.
Motorola belajar dari Domino’s Pizza untuk mengurangi waktu produksinya.
Hewlett Packard menciptakan mesin printer dari mengadopsi cara bekerja
mesin pembuat kopi.
PT. KAI mengimitasi Call Center (Contact 121) dari industri perbankan;
menerapkan sistem pemesanan tiket melalui agen host-to-host belajar dari
industri penerbangan; dan teknik pemesanan tiket drive thru belajar dari
restoran cepat saji.
Morfologi Analysis meruapakan berfikir yang bertujuan untuk menghasilkan situasi
baru, ide baru, konsep baru & kebaruan dalam hal apapun, melalui: 1) perubahan
dari situasi2
, ide2
& konsep2
lain, atau 2) mencampuradukkan diantara mereka
menjadi varian baru. Contoh : Bagaimana menghasilkan ide untuk “Diklat Model
Baru?”
Identifikasikan dulu Dimensi2 Diklat.
Buat komposisi dengan mengkombinasikan varian pada setiap dimensi (acak
atau purposive).
Dimensi Variasi
Tempat Kelas, rumah, kantor, alam terbuka, wilayah konflik, lokasi
pengungsian, kantong kemiskinan, daerah rawan bencana, kantong-
kantong kemiskinan, puncak gunung yang sepi
Waktu Pagi (06-12), siang (12-16), sore (16-18), malam (18-24), dini hari (01-
03), fajar/subuh (03-06), bersamaan dengan jam kerja, diluar jam
kerja, dalam hari kerja, musim liburan
Peserta Pimpinan organisasi, pejabat tinggi dan menengah, para pejabat
fungsional, pelaksana, tenaga kontrak, mitra organisasi, office boy,
tenaga outsourcing, anggota keluarga pegawai
11. Metode Ceramah (kuliah), tanya jawab, diskusi kelompok, simulasi (role play),
praktek, studi kasus, story-telling, pro-kontra, visitasi, pembelajaran
mandiri (self-learning), kontemplasi
Media Bahan tayang powerpoint, film pendek, musik, papan tulis/flipchart,
alat peraga
Pengajar Widyaiswara, pejabat fungsional selain Widyaiswara, pejabat
struktural, pengusaha, politikus, LSM, masyarakat, orang asing
HASIL KOMBINASI:“Pimpinan organisasi mengikuti diklat pada waktu
fajar/subuh melalui metode pembelajaran mandiri, bersama-sama dengan
masyarakat di wilayah konflik” ???
Model Template Inovasi merupakan berfikir sederhana dengan menggunakan
tamplate. Sebagai Contoh sebagai berikut :
Model Contoh
Standar Normatif / Kondisi
Sekarang
Inovasi Norma / Kondisi
Inversi /
Pembalikan
Masyarakat mendatangi
instansi pemerintah untuk
mendapat layanan
Aparat yg mendatangi
masyarakat
Integrasi Pelayanan dilakukan di
tempat berbeda & prosedur
berbeda.
Layanan terpadu (tempat,
jenis, prosedur, dll)
Ekstensi Layanan hanya diberikan
pada jam kerja.
Tersedia pilihan layanan
diluar jam kerja.
Diferensiasi /
Pembedaan
Perlakuan yg sama untuk
jenis layanan yg berbeda,
pelanggan yg berbeda dll.
Pelayanan segmented.
Adisi /
Penambahan
Instansi memberi layanan
perizinan.
Perizinan + garansi +
ganti rugi + reward bagi
warga yg patuh.
Substraksi /
Pengurangan
Layanan tertentu tidak
menghasilkan manfaat.
Hapuskan.
12. Translasi /
Asosiasi
Bandara dan RS memberi
pelayanan yg berbeda.
Naker di Kelurahan beda.
Layanan RS di bandara.
Layanan Naker di
Kelurahan, dll.
Eksagerasi /
Penekanan
Sekolah hanya terjadi di
tempat dan waktu yg
ditentukan.
Menciptakan proses
belajar spt sekolah
dimana & kapan saja.
Berfikir Kreatif Model Template lainnya yaitu dengan menambahkan KATA tertentu
yang secara semantik dapat memberi nilai tambah:
Responsif ≈ responsive gender, responsif difable, dll;
Ramah ≈ ramah lingkungan, ramah anak, ramah pelanggan, ramah orang tua, dan
lain-lain.
Berbasis ≈ Berbasis IT, berbasis sumber daya alam, berbasis sumber daya hayati,
berbasis tradisional, berbasis kinerja, dan lain-lain
Tidak/Anti ≈Tidak macet, tidak banjir, anti lelet, anti peluru, anti radiasi, dan lain-
lain;
Green ≈ Go Green, Green Apartement, Green Office, Green Market, dan lain lain.
Dan KATA lain yang dapat menimbulkan nilai tambah.
Selanjuntya, Berfikir Kreatif dengan tehnik innovation shopping antara lain dengan
referensi sebagai berikut:
Top 99 Inovasi Pelayanan (Kemenpan RB);
Kontes Inovasi Solusi (UKP4);
IGA (Kemendagri);
Direktori Inovasi Adm. Negara (LAN);
Proyek Perubahan Diklatpim I-IV;
UNPSA,
best practices,
13. Hasil-hasil kajian Kementerian/Lembaga/Daerah
Dll
Blok – Blok Berfikir Kreatif
Sebagaimana dijabarkan diatas, berfikir kreatif tidaklah mudah, membutuhkan daya
upaya, latihan yang konsisten dan komitmen. Dan untuk mencapai hal tersebut,
banyak blok-blok dalam berfikir Kreatif sebagai berikut :
Merasa bosan atau bahkan membenci dengan apa yang sedang dikerjakan. Hal
ini tentunya banyak penyebabnya, apakah karena sudah lama bekerja pada
bidang yang sama atau tidak sesuai dengan keilmuannya, dan lain sebagainya.
Tidak memiliki waktu. Sebagian besar pegawai “merasa” sangat sibuk dan tidak
memiliki waktu untuk melakukan kegiatan-kegiatan baru. Sehingga sering
terjebak dalam rutinitas saja.
Menyatakan tidak bias mengerjakan dan bahkan menyerah untuk mengerjakan.
Membangun Budaya Inovasi
Fenomena keberhasilan Inovasi pada sebuah instansi atau pemerintah sering kali karena
hanya dipengaruhi oleh beberapa tokoh saja. Oleh karena itu, Inovasi dilingkungan
pemerintah baik di pusat maupun di daerah harus mampu membangun budaya Inovasi
pada tingkat organisasi pemerintah. Sehingga siapapun yang memimpin, siapapun yang
sering menjadi inisiator, maka Inovasi akan tetap berjalan dalam organisasi tersebut.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membangun budaya organisasi Inovasi
sebagai berikut :
Mendorong budaya belajar dalam organisasi.
Menciptakan iklim kompetisi yg sehat antar pegawai.
Menerapkan mekanisme insentif & disinsentif.
Memberi delegasi dan kebebasan yg lebih luas kepada staf.
14. Mengembangkan terus menerus kapasitas untuk berinovasi, misalnya melalui
pelatihan.
Melakukan upaya cross fertilization antar best practices atau inisiatif inovasi,
misalnya melalui kompetisi atau benchmarking.
Mencari jalan baru tidak selalu menyenangkan dan kadang tersesat atau bahkan
menemukan jalan buntu. Namun, orang yang selalu berjalan melalui jalur yang sama
dapat dipastikan tidak pernah menemukan jalan alternative yang jauh lebih baik.. Mari
temukan jalan alternative baru sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Salam Semangat Inovasi
LAVA – SURIPTO – INTAN
Pusat Inovasi Tata Pemerintahan – Lembaga Adminsitrasi Negara
Jl. Veteran No. 10 – Jakarta Pusat
E-mail : suripto@lan.go.id atau suriptox3@gmail.com
DR. TRI WIDODO WAHYU UTOMO (Pakar Inovasi Adminsitrasi Adminsitrasi Negara
No 1 di Indonesia) terima kasih segala transfer pengetahuannya selama ini.