MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
USUS
1.
2. KELOMPOK 2
• EKA
OKTAVERAH M
• FAUZIA ISNAINI
• FITA SEPTIANA
• INTAN
KURNIAWATI
• ISMI
PUJI
ASTUTI
• JAYANI PUTRI L
• KARISNA
SETYOWATI
• LIDYA ANEKE P
• LILIS SRIYANI N
• MAHFIDA NUR
A
• NIKEN
LURIANTIKA
• NOVITA DEWI
3. • Usus adalah organ tubuh yang berbentuk
seperti pipa . Setiap usus secara aktif
menyerap, mengeluarkan , mengirim sinyal
dan metabolisasi .
• Usus berperan sebagai penjaga gawang
sistem makanan bagi tubuh. Usus
membiarkan protein yang tepat untuk masuk
ke darah dan membuang yang
membahayakan ( protein alergenik / alergen
).
6. • Merupakan sekelompok penyakit dengan
etimologi yang tidak diketahui.
• Gejala : demam, anoreksia, terjadi penurunan
BB, rasa tidak nyaman di perut, diare, rasa BAB
sangat mendesak, pendarahan rektal.
• Merupakan penyakit kronis yang sangat
mengganggu sehingga harus dilakukan
pembedahan secara berulang serta sampai
resiko terbukti kanker.
7. Kanker Usus Besar / Kanker Kolon
• Kanker usus besar atau
disebut juga kanker
kolorektal merupakan salah
satu jenis kanker ganas yang
tumbuh pada permukaan
usus besar (kolon) atau anus
(rectum). Kanker usus besar
adalah kanker yang amat
dipengaruhi lingkungan dan
gaya hidup.
8. Penyebab
• Pola makan yang salah (terlalu banyak
mengonsumsi makanan tinggi lemak dan
protein, serta rendah serat)
• Obesitas (kegemukan)
• Sering terpapar bahan pengawet maupun
pewarna makanan yang bukan untuk makanan
• Merokok
• Jarang melakukan kegiatan fisik
• Pernah terkena kanker usus besar / polip di usus
9. Gejala
• Pendarahana pada usus besar yang ditandai dengan
ditemukannya darah pada feses saat buang air besar
• Perubahan pada fungsi usus dengan gejala diare atau
sembelit yang tidak jelas sebabnya, berlangsung lebih
dari enam minggu.
• Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
• Rasa sakit di perut atau bagian belakang
• Perut masih terasa penuh, meskipun sudah buang air
besar
• Rasa lelah yang terus-menerus
10. Pengobatan
• Pembedahan – Pembedahan adalah tindakan mengangkat jaringan
yang mengandung tumor dan jaringan/kelenjar getah bening di
sekitarnya. Pembedahan ini bisa dilakukan melalui laparoskopi atau
pembedahan terbuka.
• Kemoterapi – Kemoterapi menggunakan obat-obatan anti kanker
bertujuan untuk mengecilkan/membunuh sel-sel kanker. Obatobatan ini masuk ke dalam aliran darah dan bisa mempengaruhi selsel kanker di seluruh tubuh.
• Terapi Biologi – beberapa penderita kanker colorectal yang sudah
menyebar bisa menggunakan antibodi monoklonal, yaitu sejenis
terapi biologi. Antibodi monoklonal ini akan mengikat diri pada selsel kanker colorectal. Terapi ini akan menghambat pertumbuhan selsel kanker.
• Terapi Radiasi – Terapi radiasi (juga disebut sebagai radioterapi)
menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel
kanker. Cara ini akan mempengaruhi sel-sel kanker pada area yang
diobati saja
11. Konstipasi/Sembelit
Konstipasi atau sering
disebut sembelit adalah
kelainan pada sistem
pencernaan di mana
seorang manusia (atau
mungkin juga pada hewan)
mengalami pengerasan
tinja yang berlebihan
sehingga sulit untuk
dibuang atau dikeluarkan
dan dapat menyebabkan
kesakitan yang hebat pada
penderitanya.
12. Penyebab
• Kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi
• Menderita panas dalam
• Gaya hidup dan pola makan yang kurang teratur
(seperti diet yang buruk)
• Kekurangan asupan vitamin C dan kekurangan
makanan berserat
• Karena sering menahan BAB dan buang
angin, sehingga usus besar mengalami keracunan
• Jarang atau kurang berolahraga
13. Gejala
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Perut terasa begah, penuh, dan bahkan terasa kaku karena tumpukan tinja (jika
tinja sudah tertumpuk sekitar 1 minggu atau lebih, perut penderita dapat
terlihat seperti sedang hamil).
Tinja menjadi lebih keras, panas, berwarna lebih gelap, jumlahnya lebih sedikit
daripada biasanya (kurang dari 30 gram), dan bahkan dapat berbentuk bulatbulat kecil bila sudah parah.
Pada saat buang air besar tinja sulit dikeluarkan atau dibuang, kadang-kadang
harus mengejan ataupun menekan-nekan perut terlebih dahulu supaya dapat
mengeluarkan tinja (bahkan sampai mengalami ambeien dan berkeringat
dingin).
Terdengar bunyi-bunyian dalam perut.
Bagian anus terasa penuh, dan seperti terganjal sesuatu disertai sakit akibat
bergesekan dengan tinja yang panas dan keras.
Frekuensi buang anginmeningkat disertai bau yang lebih busuk daripada
biasanya (bahkan terkadang penderita akan kesulitan atau sama sekali tidak
bisa buang angin).
Menurunnya frekuensi buang air besar, dan meningkatnya waktu transit buang
air besar (biasanya buang air besar menjadi 3 hari sekali atau lebih).
Terkadang mengalami mual bahkan muntah jika sudah parah.
Sakit punggung bila tinja yang tertumpuk cukup banyak.
14. Pengobatan
• Pengobatan dan peredaan konstipasi secara alami
dapat dilakukan dengan pengubahan pola makan
menjadi lebih sehat, rajin berolahraga, memijat
perut, minum air putih sebanyaknya, meminum
minuman prebiotik dan probiotik, atau membiasakan
diri untuk buang air besar setiap hari dengan membuat
jadwal buang air besar yang disebut bowel training.
• Terapi tertawa juga dapat dilakukan, karena dengan
tertawa otot perut secara refleks bergerak sehingga
perut terpijat sehingga merangsang gerakan peristaltik
usus dan melancarkan buang air besar.
15. Radang Usus Besar (Colitis)
Penyakit Chorn
• Usus merupakan bagian
dalam tubuh yang
berfungsi sebagai
penyimpan dan eleminasi
sisa makanan,menjaga
keseimbangan cairan dan
elektrolit. Bila terjadi
peradangan pada bagian
usus maka kinerja usus
akan terganggu. Sehingga
kita dapat menafsirkan
sendiri bahwa radang
usus merupakan penyakit
berbentuk peradangan
yang menyerang usus
16. • Terjadi akibat dari sembelit, gelisah, atau
keguguran.
• Namun pada dasarnya penyebabnya adalah
kekurangan zat-zat organik di dalam tubuh
yang dapat membantu lancarnya fungsi usus
besar.
• Jika radang terjadi hanya pada lapisan
permukaan usus besar, yang disebut dengan
colitis, jika pada dubur disebut proktitis. Jika
pada dubur dan usus besar disebut colitis
ulserative.
17. Tanda dan Gejala
• Gejala ringan meliputi diare kronis, rasa nyeri di bagian
kanan bawah perut yang sering hilang timbul, lemak
berlebihan di feses, nafsu makan berkurang, berat
badan menurun dan kadang-kadang cepat merasa
lelah.
• Semakin parah penyakit radang usus, menunjukkan
gejala yang mirip dengan appendisitis akut (radang
usus buntu), yaitu terus menerus kolik dan nyeri
perut, kram perut, kembung, pelepasan
gas, mual, diare dan buang air besar berdarah.
• Apabila gejala penyakit berlangsung cukup lama dapat
terjadi dehidrasi karena diare.
18. Pencegahan
• Makan lebih sering dengan porsi yang kecil
(sedikit demi sedikit)
• Konsumsikan makanan yang tinggi kadar vitamin
dan protein serta rendah serat agar gampang
dicerna.
• Hindari makanan yang mengandung gas seperti
kubis dan brokoli serta minuman beralkohol dan
produk susu. Hindari juga makanan yang
berlemak karena susah dicerna.
• Istirahat yang cukup dan hindari ketegangan
emosi karena stres dapat memperburuk gejala.