SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
ELIMINASI FEKAL
PRODI S1 STIKES KEPANJEN
2014
By: Ns. YULIA, RN
Sistem gastrointestinal (sistem pencernaan)
adalah sistem organ dalam manusia yang
berfungsi untuk :
• menerima makanan,
• mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi,
• menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
• membuang bagian makanan yang tidak dapat
dicerna atau merupakan sisa proses tersebut
dari tubuh.
• Eliminasi fekal adalah proses pembuangan sisa
metabolisme tubuh berupa bowel (feses).
• Pola defekasi sangat bersifat individual, bervariasi
• Jumlah feses yang dikelurkan juga bervariasi pada
setiap orang.
• Eliminasi yang teratur dari sisa-sisa produksi usus
penting untuk fungsi tubuh yang normal.
• Perubahan pada eliminasi dapat menyebabkan
masalah pada gastrointestinal dan bagian tubuh
yang lain.
Anatomi dan fisiologi
 a. Saluran gastrointestinal bagian atas
MULUT LAMBUNG
 Makanan yang masuk akan dicerna secara
mekanik dan kimiawi di mulut dan di
lambung dengan bantuan enzim, asam
lambung.
 Selanjutnya makanan yang sudah dalam
bentuk chyme di dorong ke usus halus
Saluran gastrointestinal bag. bawah
meliputi usus halus dan usus besar.
Usus halus terdiri atas
 duodenum,
 jejunum dan
 ileum
panjangnya kira-kira 6 meter
diameter 2,5 cm.
Cont..
Usus besar terdiri atas
 cecum,
 colon dan
 rektum
 bermuara pada anus.
Panjang usus besar sekitar 1,5 meter dan
diameternya kira-kira 6 cm
Usus menerima zat makanan yang
sudah berbentuk chyme (setengah
padat) dari lambung
mengabsorpsi air, nutrien dan
elektrolit.
Usus mensekresi mucus, potassium,
bikarbonat dan enzim.
Chyme bergerak karena adanya
peristaltik usus dan akan berkumpul
menjadi feses di usus besar.
Dari makan sampai mencapai rektum
normalnya diperlukan waktu 12 jam.
Gerakan kolon terbagi menjadi 3
Kontraksi
Haustral
Gerakan
Peristaltik
Haustral
Shuffing
 Haustral Shuffing
adalah gerakan mencampur chyme untuk
membantu absorpsi air,
 Kontraksi Haustral
adalah gerakan untuk mendorong materi cair
dan semipadat sepanjang kolon,
 Gerakan Peristaltik
adalah berupa gelombang, gerakan maju ke
anus.
Defekasi
 Defekasi adalah proses pembuangan atau
pengeluaran sisa metabolisme berupa feses
dan flatus yang berasal dari saluran
pencernaan melalui anus.
 Ketika gelombang peristaltik mendorong
feses ke dalam kolon sigmoid dan rektum,
saraf sensoris dalam rektum dirangsang dan
individu menjadi sadar terhadap kebutuhan
untuk defekasi.
2 macam refleks yang membantu
proses defekasi
1. Refleks defekasi instrinsik
2. Reflek defekasi parasimpatis
Refleks defekasi instrinsik
 Ketika feses masuk ke dalam rektum,
 pengembangan dinding rektum memberi suatu
signal yang menyebar melalui pleksus
mesentrikus untuk memulai gelombang
peristaltik pada kolon desenden, kolon
sigmoid, dan didalam rektum.
 Gelombang ini menekan feses kearah anus.
Begitu gelombang peristaltik mendekati anus,
spingter anal internal tidak menutup dan bila
spingter eksternal tenang maka feses keluar
 reflek defekasi parasimpatis
 adanya feses dalam rektum yang merangsang
saraf rektum, ke spinal cord.
 merangsang ke kolon desenden,kemudian ke
sigmoid ,lalu ke rektum dengan gerakan
peristaltik
 akhirnya terjadi relaksasi sfingter interna,
maka terjadilah proses defekasi saat sfingter
interna berelaksasi
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
ELIMINASI FEKAL
 ü Usia dan perkembangan: mempengaruhi
karakter feses, control
 ü Diet
 ü Pemasukan cairan. Normalnya: 2000-3000
ml/hari
 ü Aktifitas fisik: merangsang peristaltik usus,
sehingga peristaltik usus meningkat
 ü Faktor psikologik
 ü Kebiasaan
 ü Posisi
 ü Nyeri
 ü Kehamilan: menekan rektum
 ü Operasi dan anestesi
 ü Obat-obatan
 ü Test diagnostik: barium enema dapat
menyebabkan konstipasi
 ü Kondisi patologis
Faktor yg meningkatkan:
 1. Lingkungan yang bebas stress
 2. Kemampuan untuk mengikuti pola defekasi
pribadi, privasi
 3. Diet tinggi serat
 4. Asupan cairan normal
 5. Olah raga
 6. Kemampuan untuk mengambil posisi jongkok
 7. Diberikan laksatif dan katartik secara tepat
Faktor yg menurunkan :
 1. Stress emosional (cemas atau depresi)
 2. Gagal mencetuskan reflek defekasi, kurang
waktu atau kurang privasi
 3. Diet tinggi lemak, tinggi karbohidrat
 4. Asupan cairan kurang
 5. Imobilitas atau tidak aktif
 6. Tidak mampu jongkok akibat imobilitas, usia
lanjut, deformasi musculoskeletal, nyeri dan
nyeri selama defekasi
 7. Penggunaan analgesic narkotik, antibiotic dan
anestesi umum serta penggunaan katartik yang
berlebihan.
 Faktor Psikologis
 mengalami kecemasan,
 ketakutan,
 marah,
 muncul respons stres
→ memungkinkan tubuh membuat pertahanan.
Flatus & Feces
 Gas yang dihasilkan dalam proses pencernaan
normalnya 7-10 liter / 24 jam.
 Jenis gas yang terbanyak adalah CO2,
metana, H2S, O2, dan nitrogen.
 Feses terdiri atas 75 % air dan 25 % materi
padat. Feses normal berwarna khas karena
pengaruh dari mikroorganisme. Konsistensi
lembek namun berbentuk.
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik saluran
gastrointestinal meliputi:
teknik visualisasi struktur
gastrointestinal yang dapat dilakukan
melalui pendekatan langsung maupun
tidak langsung.
MetodeMempertahankan Eliminasi Normal
 Perhatikan makanan yang kita makan
 Cukupi pemenuhan cairan tubuh
 Jaga aktivitas, jangan beraktivitas terlalu keras,
dan jangan pula banyak berdiam diri serta
berolah raga dengan teratur
 Perhatikan psikologi diri, hindari hal-hal yang
akan mungkin menyebabkan stres dan
kecemasan
Tindakan untuk Mempertahankan
Eliminasi Normal
Untuk mempertahankan eliminasi normal, kita
harus mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi proses eliminasi fekal.
Sehingga kita bisa melakukan
tindakan antisipasi yang
diperlukan untuk
mempertahakankan pola
eliminasi normal.
 Konstipasi
 Fecal infaction
 Diare
 Inkontinensia fekal
 Flatulens
 Hemorroid
A.Konstipasi
 Merupakan gejala bukan penyakit.
 Yaitu menurunnya frekuensi BAB disertai
dengan pengeluaran feses yang sulit, keras
dan mengejan.
 BAB yang keras dapat menyebabkan nyeri
rektum. Kondisi ini
 Terjadi karena feses berada di intestinal
lebih lama, sehingga banyak air diserap.
Manifestasi Klinis Konstipasi
 1. Menurunnya frekuensi BAB
 2. Pengeluaran feses yang sulit, keras dan
mengejan
 3. Nyeri rektum
B.Fecal Impaction
 Merupakan akibat konstipasi yang tidak
teratur,
 sehingga tumpukan feses sampai pada kolon
sigmoid.
Tanda & Gejala Fecal Impaction
 1. Tidak BAB
 2. Anoreksia
 3. Kembung/kram
 4. Nyeri rektum
C. Diare
 Peningkatan frekuensi BAB
 Cairan dan feses yang tidak terbentuk.
 Isi intestinal melewati usus halus dan kolon
sangat cepat.
 Iritasi di dalam kolon merupakan faktor
tambahan yang menyebabkan meningkatkan
sekresi mukosa.
 Feses menjadi encer sehingga pasien tidak
dapat mengontrol dan menahan BAB.
D. Inkotinensia fekal
 yaitu suatu keadaan tidak mampu mengontrol
BAB dan udara dari anus,
 BAB encer dan jumlahnya banyak.
 Umumnya disertai dengan gangguan fungsi
spingter anal eksternal.
 Pada situasi tertentu secara mental pasien sadar
akan kebutuhan BAB tapi tidak sadar secara
fisik. Kebutuhan dasar pasien sangat tergantung
pada perawat
Flatulens
 (Kembung) yaitu menumpuknya gas pada
lumen intestinal,
 dinding usus meregang dan distended,
merasa penuh, nyeri dan kram.
 Biasanya gas keluar dari mulut (sendawa)
atau anus (flatus).
 Hal-hal yang menyebabkan peningkatan gas
di usus adalah pemecahan makanan oleh
bakteri yang menghasilkan gas metan,
mengalami pembusukan.
Hemoroid
 Yaitu dilatasi pembengkakan vena pada dinding
rektum (bisa internal atau eksternal).
 Terjadi pada defekasi yang keras, kehamilan,
gagal jantung dan penyakit hati menahun.
 Perdarahan dapat terjadi dengan mudah jika
dinding pembuluh darah teregang.
 Jika terjadi inflamasi dan pengerasan, maka
pasien merasa panas dan gatal. Kadang-kadang
BAB dilupakan oleh pasien, karena saat BAB
menimbulkan nyeri. Akibatnya pasien mengalami
konstipasi.
Thanks
Keep Studying

More Related Content

What's hot

What's hot (19)

Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi BowelAsuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
 
Eliminasi urine
Eliminasi urineEliminasi urine
Eliminasi urine
 
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
 
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineKonsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
 
Lp eleminasi
Lp eleminasiLp eleminasi
Lp eleminasi
 
Keperluan eliminasi
Keperluan eliminasiKeperluan eliminasi
Keperluan eliminasi
 
Konstipasi
KonstipasiKonstipasi
Konstipasi
 
Pathways pa amin
Pathways pa aminPathways pa amin
Pathways pa amin
 
Konsep dasar pemenuhan eliminasi fecal
Konsep dasar pemenuhan eliminasi fecalKonsep dasar pemenuhan eliminasi fecal
Konsep dasar pemenuhan eliminasi fecal
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineKonsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
 
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
 
Laporan modul 3 BAB berdarah
Laporan modul 3 BAB berdarahLaporan modul 3 BAB berdarah
Laporan modul 3 BAB berdarah
 
Eliminasi fekal
Eliminasi fekalEliminasi fekal
Eliminasi fekal
 
kelainan pada Usus besar
kelainan pada Usus besarkelainan pada Usus besar
kelainan pada Usus besar
 
Kb4
Kb4Kb4
Kb4
 
Mekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntahMekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntah
 

Similar to OPTIMASI ELIMINASI FEKAL

Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana itaMata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana itaOperator Warnet Vast Raha
 
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptxPPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptxHalmaFaujiah
 
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem PencernaanAnatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaanpjj_kemenkes
 
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptx
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptxPemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptx
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptxEndahSuprihatin2
 
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptxPPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptxSMAN8MODELMandau
 
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2NJL
 
alat-pencernaan-manusia.pptx
alat-pencernaan-manusia.pptxalat-pencernaan-manusia.pptx
alat-pencernaan-manusia.pptxSuparnoSPd5
 
kebutuhan eliminasi fekal pada pasien di pelayanan kesehatan
kebutuhan eliminasi fekal pada pasien di pelayanan kesehatankebutuhan eliminasi fekal pada pasien di pelayanan kesehatan
kebutuhan eliminasi fekal pada pasien di pelayanan kesehatanandrikhakim2
 
Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.ppt
Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.pptAnatomi dan fisiologi pencernaan naura.ppt
Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.pptNauratulIslamiyah
 
sistem percernaan manusia.pptx
sistem percernaan manusia.pptxsistem percernaan manusia.pptx
sistem percernaan manusia.pptxDyahAyuWulanSari2
 

Similar to OPTIMASI ELIMINASI FEKAL (20)

Word eliminasi ibu nifas
Word eliminasi ibu nifasWord eliminasi ibu nifas
Word eliminasi ibu nifas
 
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana itaMata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
 
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptxPPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
 
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem PencernaanAnatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaan
 
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptx
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptxPemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptx
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptx
 
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptxPPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
 
Alat pencernaan-manusia
Alat pencernaan-manusiaAlat pencernaan-manusia
Alat pencernaan-manusia
 
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptxPPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
 
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
 
alat-pencernaan-manusia.pptx
alat-pencernaan-manusia.pptxalat-pencernaan-manusia.pptx
alat-pencernaan-manusia.pptx
 
ELIMINASI_FEKAL.pptx
ELIMINASI_FEKAL.pptxELIMINASI_FEKAL.pptx
ELIMINASI_FEKAL.pptx
 
kebutuhan eliminasi fekal pada pasien di pelayanan kesehatan
kebutuhan eliminasi fekal pada pasien di pelayanan kesehatankebutuhan eliminasi fekal pada pasien di pelayanan kesehatan
kebutuhan eliminasi fekal pada pasien di pelayanan kesehatan
 
Alat pencernaan-71009
Alat pencernaan-71009Alat pencernaan-71009
Alat pencernaan-71009
 
Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.ppt
Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.pptAnatomi dan fisiologi pencernaan naura.ppt
Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.ppt
 
sistem percernaan manusia.pptx
sistem percernaan manusia.pptxsistem percernaan manusia.pptx
sistem percernaan manusia.pptx
 
Asuhan keperawatan dispepsia
Asuhan keperawatan dispepsiaAsuhan keperawatan dispepsia
Asuhan keperawatan dispepsia
 
Subbab 1 Indo.pptx
Subbab 1 Indo.pptxSubbab 1 Indo.pptx
Subbab 1 Indo.pptx
 
BIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptxBIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptx
 

Recently uploaded

PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhuntung untung edi purwanto
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 

Recently uploaded (14)

PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 

OPTIMASI ELIMINASI FEKAL

  • 1. ELIMINASI FEKAL PRODI S1 STIKES KEPANJEN 2014 By: Ns. YULIA, RN
  • 2. Sistem gastrointestinal (sistem pencernaan) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk : • menerima makanan, • mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, • menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah • membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
  • 3. • Eliminasi fekal adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh berupa bowel (feses). • Pola defekasi sangat bersifat individual, bervariasi • Jumlah feses yang dikelurkan juga bervariasi pada setiap orang. • Eliminasi yang teratur dari sisa-sisa produksi usus penting untuk fungsi tubuh yang normal. • Perubahan pada eliminasi dapat menyebabkan masalah pada gastrointestinal dan bagian tubuh yang lain.
  • 4. Anatomi dan fisiologi  a. Saluran gastrointestinal bagian atas MULUT LAMBUNG  Makanan yang masuk akan dicerna secara mekanik dan kimiawi di mulut dan di lambung dengan bantuan enzim, asam lambung.  Selanjutnya makanan yang sudah dalam bentuk chyme di dorong ke usus halus
  • 5. Saluran gastrointestinal bag. bawah meliputi usus halus dan usus besar. Usus halus terdiri atas  duodenum,  jejunum dan  ileum panjangnya kira-kira 6 meter diameter 2,5 cm.
  • 6. Cont.. Usus besar terdiri atas  cecum,  colon dan  rektum  bermuara pada anus. Panjang usus besar sekitar 1,5 meter dan diameternya kira-kira 6 cm
  • 7. Usus menerima zat makanan yang sudah berbentuk chyme (setengah padat) dari lambung mengabsorpsi air, nutrien dan elektrolit. Usus mensekresi mucus, potassium, bikarbonat dan enzim. Chyme bergerak karena adanya peristaltik usus dan akan berkumpul menjadi feses di usus besar. Dari makan sampai mencapai rektum normalnya diperlukan waktu 12 jam.
  • 8. Gerakan kolon terbagi menjadi 3 Kontraksi Haustral Gerakan Peristaltik Haustral Shuffing
  • 9.  Haustral Shuffing adalah gerakan mencampur chyme untuk membantu absorpsi air,  Kontraksi Haustral adalah gerakan untuk mendorong materi cair dan semipadat sepanjang kolon,  Gerakan Peristaltik adalah berupa gelombang, gerakan maju ke anus.
  • 10. Defekasi  Defekasi adalah proses pembuangan atau pengeluaran sisa metabolisme berupa feses dan flatus yang berasal dari saluran pencernaan melalui anus.  Ketika gelombang peristaltik mendorong feses ke dalam kolon sigmoid dan rektum, saraf sensoris dalam rektum dirangsang dan individu menjadi sadar terhadap kebutuhan untuk defekasi.
  • 11. 2 macam refleks yang membantu proses defekasi 1. Refleks defekasi instrinsik 2. Reflek defekasi parasimpatis
  • 12. Refleks defekasi instrinsik  Ketika feses masuk ke dalam rektum,  pengembangan dinding rektum memberi suatu signal yang menyebar melalui pleksus mesentrikus untuk memulai gelombang peristaltik pada kolon desenden, kolon sigmoid, dan didalam rektum.  Gelombang ini menekan feses kearah anus. Begitu gelombang peristaltik mendekati anus, spingter anal internal tidak menutup dan bila spingter eksternal tenang maka feses keluar
  • 13.  reflek defekasi parasimpatis  adanya feses dalam rektum yang merangsang saraf rektum, ke spinal cord.  merangsang ke kolon desenden,kemudian ke sigmoid ,lalu ke rektum dengan gerakan peristaltik  akhirnya terjadi relaksasi sfingter interna, maka terjadilah proses defekasi saat sfingter interna berelaksasi
  • 15.  ü Usia dan perkembangan: mempengaruhi karakter feses, control  ü Diet  ü Pemasukan cairan. Normalnya: 2000-3000 ml/hari  ü Aktifitas fisik: merangsang peristaltik usus, sehingga peristaltik usus meningkat  ü Faktor psikologik  ü Kebiasaan  ü Posisi  ü Nyeri  ü Kehamilan: menekan rektum  ü Operasi dan anestesi  ü Obat-obatan  ü Test diagnostik: barium enema dapat menyebabkan konstipasi  ü Kondisi patologis
  • 16. Faktor yg meningkatkan:  1. Lingkungan yang bebas stress  2. Kemampuan untuk mengikuti pola defekasi pribadi, privasi  3. Diet tinggi serat  4. Asupan cairan normal  5. Olah raga  6. Kemampuan untuk mengambil posisi jongkok  7. Diberikan laksatif dan katartik secara tepat
  • 17. Faktor yg menurunkan :  1. Stress emosional (cemas atau depresi)  2. Gagal mencetuskan reflek defekasi, kurang waktu atau kurang privasi  3. Diet tinggi lemak, tinggi karbohidrat  4. Asupan cairan kurang  5. Imobilitas atau tidak aktif  6. Tidak mampu jongkok akibat imobilitas, usia lanjut, deformasi musculoskeletal, nyeri dan nyeri selama defekasi  7. Penggunaan analgesic narkotik, antibiotic dan anestesi umum serta penggunaan katartik yang berlebihan.
  • 18.  Faktor Psikologis  mengalami kecemasan,  ketakutan,  marah,  muncul respons stres → memungkinkan tubuh membuat pertahanan.
  • 19. Flatus & Feces  Gas yang dihasilkan dalam proses pencernaan normalnya 7-10 liter / 24 jam.  Jenis gas yang terbanyak adalah CO2, metana, H2S, O2, dan nitrogen.  Feses terdiri atas 75 % air dan 25 % materi padat. Feses normal berwarna khas karena pengaruh dari mikroorganisme. Konsistensi lembek namun berbentuk.
  • 20. Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan diagnostik saluran gastrointestinal meliputi: teknik visualisasi struktur gastrointestinal yang dapat dilakukan melalui pendekatan langsung maupun tidak langsung.
  • 21. MetodeMempertahankan Eliminasi Normal  Perhatikan makanan yang kita makan  Cukupi pemenuhan cairan tubuh  Jaga aktivitas, jangan beraktivitas terlalu keras, dan jangan pula banyak berdiam diri serta berolah raga dengan teratur  Perhatikan psikologi diri, hindari hal-hal yang akan mungkin menyebabkan stres dan kecemasan
  • 22. Tindakan untuk Mempertahankan Eliminasi Normal Untuk mempertahankan eliminasi normal, kita harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses eliminasi fekal. Sehingga kita bisa melakukan tindakan antisipasi yang diperlukan untuk mempertahakankan pola eliminasi normal.
  • 23.  Konstipasi  Fecal infaction  Diare  Inkontinensia fekal  Flatulens  Hemorroid
  • 24. A.Konstipasi  Merupakan gejala bukan penyakit.  Yaitu menurunnya frekuensi BAB disertai dengan pengeluaran feses yang sulit, keras dan mengejan.  BAB yang keras dapat menyebabkan nyeri rektum. Kondisi ini  Terjadi karena feses berada di intestinal lebih lama, sehingga banyak air diserap.
  • 25. Manifestasi Klinis Konstipasi  1. Menurunnya frekuensi BAB  2. Pengeluaran feses yang sulit, keras dan mengejan  3. Nyeri rektum
  • 26. B.Fecal Impaction  Merupakan akibat konstipasi yang tidak teratur,  sehingga tumpukan feses sampai pada kolon sigmoid.
  • 27. Tanda & Gejala Fecal Impaction  1. Tidak BAB  2. Anoreksia  3. Kembung/kram  4. Nyeri rektum
  • 28.
  • 29.
  • 30. C. Diare  Peningkatan frekuensi BAB  Cairan dan feses yang tidak terbentuk.  Isi intestinal melewati usus halus dan kolon sangat cepat.  Iritasi di dalam kolon merupakan faktor tambahan yang menyebabkan meningkatkan sekresi mukosa.  Feses menjadi encer sehingga pasien tidak dapat mengontrol dan menahan BAB.
  • 31. D. Inkotinensia fekal  yaitu suatu keadaan tidak mampu mengontrol BAB dan udara dari anus,  BAB encer dan jumlahnya banyak.  Umumnya disertai dengan gangguan fungsi spingter anal eksternal.  Pada situasi tertentu secara mental pasien sadar akan kebutuhan BAB tapi tidak sadar secara fisik. Kebutuhan dasar pasien sangat tergantung pada perawat
  • 32. Flatulens  (Kembung) yaitu menumpuknya gas pada lumen intestinal,  dinding usus meregang dan distended, merasa penuh, nyeri dan kram.  Biasanya gas keluar dari mulut (sendawa) atau anus (flatus).  Hal-hal yang menyebabkan peningkatan gas di usus adalah pemecahan makanan oleh bakteri yang menghasilkan gas metan, mengalami pembusukan.
  • 33. Hemoroid  Yaitu dilatasi pembengkakan vena pada dinding rektum (bisa internal atau eksternal).  Terjadi pada defekasi yang keras, kehamilan, gagal jantung dan penyakit hati menahun.  Perdarahan dapat terjadi dengan mudah jika dinding pembuluh darah teregang.  Jika terjadi inflamasi dan pengerasan, maka pasien merasa panas dan gatal. Kadang-kadang BAB dilupakan oleh pasien, karena saat BAB menimbulkan nyeri. Akibatnya pasien mengalami konstipasi.