2. • Fraud merupakan tindakan yang
disengaja dengan melakukan penipuan,
penggelapan, kecurangan, ataupun
pelanggaran kepercayaan untuk
mendapatkan keuntungan finansial
melalui salah saji yang materil.
What is FRAUD ?
3. • “Fraud is a generic term, and embraces all the multifarious
means which human ingenuity can devise. Which are resorted
to by one individual, to get an advantage over another false
representations. No definite and invariable rule can be a laid
down as a general preposition in defining fraud, as it includes
surprise trickery cunning and unfair ways by which another is
cheated. The only boundaries defining it are those which limit
human knavery”.
(Fraud adalah istilah umum, dan mencakup semua cara yang
beragam yang dapat dirancang oleh kecerdikan manusia.
Yang digunakan oleh satu individu, untuk mendapatkan
keuntungan dari representasi palsu lainnya. Tidak ada aturan
yang pasti dan tidak berubah-ubah yang dapat ditetapkan
sebagai preposisi umum dalam mendefinisikan fraud, karena
ini mencakup tipu daya yang mengejutkan dan cara-cara yang
tidak adil dimana orang lain ditipu. Satu-satunya batas yang
mendefinisikannya adalah batas-batas yang membatasi
kejahatan manusia).
Albrecht, dkk (2006)
What is Fraud? …
4. • “White-collar crimes are charaterized by deceit,
concealment, or violation of trust and are not dependent
upon the application or threat of physical force or
violence. Such acts are comunited to individuals and
organization to obtain money, property, or service; to
avoid to payment or loss of money or services; or the
secure a personal or business advantage”.
• (Kejahatan kerah putih dicirikan oleh penipuan,
penyembunyian, atau pelanggaran kepercayaan dan
tidak bergantung pada penerapan atau ancaman
kekuatan fisik atau kekerasan. Tindakan semacam itu
dilakukan kepada individu dan organisasi untuk
mendapatkan uang, properti, atau layanan; untuk
menghindari pembayaran atau kehilangan uang atau
jasa; atau mengamankan keuntungan pribadi atau
bisnis).
Federal Burean of Investigation (FBI) dikutip
oleh Silverstone, dkk (2007)
What is Fraud? …
5. • fraud merupakan “One or more
intentional acts designed to
deceive other person and cause them
financial loss”.
Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) (2007)
What is Fraud? …
6. What is Fraud? …
Fraud is not confined to embezzling cash
alone.
FRAUD…….
• Involves deceits and concealment.
• The bottom line is that fraudulent
transactions translate into money and
resources being lost.
7. FRAUD…….
• Merupakan ancaman yang dihadapi bisnis di
seluruh dunia.
• Datangnya dalam berbagai bentuk, misalnya cek
penipuan hingga multinasional, kejahatan
terorganisir, dll.
• Timbul karena kelemahan sistem di mana terlalu
banyak kepercayaan ditempatkan pada satu
individu, tanpa adanya pemisahan tugas yang
efektif.
• Mengakibatkan kolusi yang sulit untuk dicegah.
What is Fraud? …
8. FRAUD …
• The Acronym for “FRAUD” stands for :
F – False
R – Realities
A – Appearing
U – Under
D – Deception (Penipuan).
• Today fighting Fraud is a challenge
What is Fraud? …
9. • Fraud merupakan masalah serius, costly, dan
berkembang di dunia bisnis dan pemerintah saat ini.
• Perkiraan kerugian dari penipuan dan kecurangan
sangat bervariasi.
• Secara umum diakui bahwa hanya sebagian kecil
dari kejadian fraud yang dilaporkan. Ketakutan akan
publisitas yang merugikan, atau mungkin hanya
rasa malu karena harus mengakui telah ditipu, ini
nampaknya yang menghalangi sebagian besar
korban untuk melaporkannya.
What is Fraud? …
10. Akibatnya, penipu tidak mampu berhenti dan
mengulangi serangannya, mungkin karena
belajar dari pengalaman masa lalu mereka dan
mengembangkan skema baru.
It is said that “Fraud is the crime of choice for
the 21st century.”
What is Fraud? …
11. IN PASSING,
– Ketika Tekanan Keuangan Pribadi Tinggi dan
Peluang Tinggi, Fraud is COMMITTED.
– Ketika Integritas Pribadi Rendah dan Peluang
Tinggi, Fraud is COMMITTED.
– Ketika Tekanan Keuangan Pribadi Rendah dan
Peluangnya Rendah, there is NO FRAUD.
What is Fraud? …
12. Figure: Fraud IN PASSING
Peluang
- +
+
Integritas
Pribadi
Tekanan
Pribadi
Fraud is COMMITTED
Fraud is COMMITTED
there is NO FRAUD
there is NO FRAUD
13. REMEMBER!!!
Fraud merupakan kejahatan yang akan memakan
korban! Perusahaan dan stafnya yang akan terluka.
Dampak yang mungkin terjadi antara lain:
• Merusak reputasi perusahaan.
• Moral staf terpengaruh.
• Dampak pada hubungan dengan klien.
• Pertanggungjawaban kepada pemegang saham
dan regulator.
• Denda dan/atau penjara bahkan untuk
pihak/pihak ketiga yang tidak bersalah.
What is Fraud? …
14. What is Fraud? …
• REMEMBER:
FRAUD STANDS FOR:
FALSE REALITIES
APPEARING REAL
So what you see may not be the TRUTH
REALITAS SALAH
TAMPAK NYATA
15. Institute of Internal Auditors (IIA, 2013)
menyatakan definisi fraud dalam
kerangka praktik profesional adalah:
“Setiap tindakan ilegal ditandai dengan
penipuan, penyembunyian atau
pelanggaran kepercayaan”.
What is Fraud? …
16. Fraud dalam pelaporan keuangan dapat
terjadi berupa:
• Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan
catatan akuntansi atau dokumen
pendukung dari laporan keuangan yang
disusun.
• Keliru dalam atau kelalaian yang disengaja
dari laporan keuangan, peristiwa transaksi,
atau informasi penting lainnya.
• Kesalahan yang disengaja dalam
penerapan prinsip akuntansi yang
berkaitan dengan jumlah, klasifikasi, cara
penyajian, atau pengungkapan.
What is Fraud? …
18. 1. Employee embezzlement merupakan fraud yang
terjadi ketika karyawan menipu pemberi kerja
dengan melakukan pencurian terhadap aset
perusahaan. Fraud tersebut dapat terjadi secara
langsung maupun tidak langsung.
2. Management fraud adalah manipulasi yang
menyesatkan atas laporan keuangan,
stockholders lenders dan semua pengguna
laporan keuangan merupakan korban
dari fraud jenis ini.
3. Investment scams merupakan fraud yang terjadi
ketika seseorang mengelabui investor untuk
menanamkan sejumlah uang ke dalam investasi
yang sebenarnya tidak berharga.
Jenis-Jenis Fraud …
Albrecht, dkk., (2006)
19. 4. Vendor fraud dapat terjadi akibat fraud yang
dilakukan oleh vendor yang bertindak sendiri
ataupun fraud yang dilakukan melalui kolusi antara
pembeli dan vendor. Vendor fraud biasanya
mengakibatkan biaya pembelian yang lebih tinggi,
pengiriman ba rang yang berkualitas rendah,
maupun tidak adanya pengiriman barang meskipun
pembayaran telah dilakukan.
5. Customers fraud merupakan fraud yang terjadi ketika
pelanggan tidak membayar penuh barang yang
dibeli, atau pelanggan menipu perusahaan untuk
memberikan sesuatu kepada mereka yang bukan
merupakan haknya.
6. Miscellaneous fraud adalah fraud yang tidak
termasuk ke dalam lima jenis fraud di atas
digolongkan ke dalam miscellaneous fraud.
Jenis-Jenis Fraud …
Albrecht, dkk., (2006)
20. Jenis Fraud Berdasarkan Perbuatan
Uniform Occupational Fraud Classification
System (ACFE) membagi fraud (kecurangan)
dalam tiga jenis berdasarkan perbuatannya, yaitu:
1. Penyimpangan atas aset (Asset
Misappropriation)
2. Pernyataan palsu atau salah pernyataan
(Fraudulent Statement)
3. Korupsi (Corruption)
(ACFE)
22. Jenis Fraud …… Perbuatan
1. Penyimpangan atas aset (Asset Misappropriation)
Meliputi penyalahgunaan /pencurian aset atau harta
perusahaan atau pihak lain. Ini merupakan
bentuk fraud yang paling mudah dideteksi karena
sifatnya yang tangible atau dapat diukur/dihitung.
Misalnya:
(ACFE)
23. Jenis Fraud …… Perbuatan
2. Pernyataan palsu atau salah pernyataan
(Fraudulent Statement)
Merupakan tindakan yang dilakukan oleh pejabat
atau eksekutif suatu perusahaan atau instansi
pemerintah untuk menutupi kondisi keuangan
yang sebenarnya dengan melakukan rekayasa
keuangan (financial engineering) dalam
penyajian laporan keuangannya untuk
memperoleh keuntungan atau mungkin dapat
dianalogikan dengan istilah window dressing.
(ACFE)
24. 2. Pernyataan palsu …(Fraudulent Statement)
• Kecurangan ini dapat bersifat financial atau
kecurangan non financial, termasuk juga di
dalamnya kecurangan yang dilakukan oleh
manajemen dalam bentuk salah saji material
Laporan Keuangan yang merugikan investor
dan kreditor.
(ACFE)
25. 3. Korupsi (Corruption)
Jenis fraud ini paling susah dideteksi karena
menyangkut kerjasama dengan pihak lain seperti suap
dan korupsi, dimana hal ini merupakan jenis yang
terbanyak terjadi di negara-negara berkembang yang
penegakan hukumnya lemah dan masih kurang
kesadaran akan tata kelola yang baik sehingga faktor
integritasnya masih dipertanyakan.
Fraud jenis ini sering kali tidak dapat terdeteksi karena
pihak yang bekerjasama menikmati keuntungan
(simbolis mutualisme). Termasuk di dalamnya adalah
penyalahgunaan wewenang/konflik kepentingan
(conflict of interest), penyuapan (bribery), penerimaan
yang tidak sah/ illegal (illegal gratuities), dan
pemerasan secara ekonomi (economic extortion).
Jenis Fraud …… Perbuatan
(ACFE)
26. 3. Korupsi (Corruption) …
• Sebagian besar kecurangan ini dapat dideteksi
melalui keluhan dari rekan kerja yang jujur, laporan
dari rekan, atau pemasok yang tidak puas dan
menyampaikan komplain ke perusahaan.
• Atas sangkaan terjadinya kecurangan ini kemudian
dilakukan analisis terhadap tersangka atau
transaksinya.
27. Jenis Fraud Berdasarkan Frekuensi
Fraud (kecurangan) berdasarkan
frekuensinya, yaitu:
1. Tidak berulang (non-repeating fraud).
2. Berulang (repeating fraud)
28. • Dalam kecurangan yang tidak berulang,
tindakan kecurangan walaupun terjadi
beberapa kali pada dasarnya bersifat
tunggal.
• Dalam arti, hal ini terjadi disebabkan oleh
adanya pelaku setiap saat (misalnya
pembayaran cek mingguan karyawan
memerlukan kartu kerja mingguan untuk
melakukan pembayaran cek yang tidak
benar).
1. Tidak berulang (non-repeating fraud).
29. • Dalam kecurangan berulang, tindakan yang
menyimpang terjadi beberapa kali dan
hanya diawali sekali saja. Selanjutnya
kecurangan terjadi terus-menerus sampai
dihentikan.
• Misalnya cek pembayaran gaji bulanan
yang dihasilkan secara otomatis tanpa
harus melakukan penginputan setiap saat.
Penerbitan cek terus berlangsung sampai
diberikan perintah untuk menghentikannya.
2. Berulang (repeating fraud)
30. Jenis Fraud Berdasarkan Konspirasi
Fraud (kecurangan) berdasarkan
konspirasi, yaitu:
1. Bona fide conspiracy, maupun
2. Pseudo conspiracy.
• Dalam bona fide conspiracy, semua pihak
sadar akan adanya kecurangan.
• Pseudo conspiracy, ada pihak-pihak yang
tidak mengetahui terjadinya kecurangan.
31. Jenis Fraud Berdasarkan Keunikannya
Fraud (kecurangan) berdasarkan
keunikannya, yaitu:
1. Kecurangan khusus (specialized
fraud)
2. Kecurangan umum (garden
varieties of fraud).
32. • Kecurangan khusus (specialized fraud),
yang terjadi secara unik pada orang-
orang yang bekerja pada operasi bisnis
tertentu.
• Contohnya: pengambilan aset yang
disimpan deposan pada lembaga-
lembaga keuangan, seperti bank, dana
pensiun, reksa dana dan klaim asuransi
yang tidak benar.
1. Kecurangan khusus (specialized fraud)
33. • Kecurangan umum (garden varieties of
fraud) yang semua orang mungkin
menghadapinya dalam operasi bisnis
secara umum. Misalnya kickback,
penetapan harga yang tidak benar,
pesanan pembelian atau kontrak yang lebih
tinggi dari kebutuhan yang sebenarnya,
pembuatan kontrak ulang atas pekerjaan
yang telah selesai, pembayaran ganda, dan
pengiriman barang yang tidak benar.
2. Kecurangan umum (garden varieties of fraud).
35. Opportunity
Pressure
Rationalization
Tekanan Keuangan
Kebiasaan Pribadi (Judi, Narkoba,
Alkohol)
Faktor Terkait Pekerjaan (Terlalu
Banyak Bekerja, Dibayar Rendah,
Tidak Dipromosikan)
Mencapai Hasil Finansial (Bonus,
Kompensasi)
Modal Kerja Tidak Cukup, Tingkat
Hutang Tinggi, Kesulitan Kredit
Pengendalian Internal Buruk
Kesadaran akan Fraud Rendah
Perlakukan Fraud dengan
Kelonggaran
Perputaran Karyawan yang Cepat
Penggunaan Banyak Bank
Personil Bawahan yang Lemah
Tidak Ada Liburan Wajib
Saya hanya meminjam uang dan akan
mengembalikannya
Tidak ada yang akan tersakiti
Organisasi memperlakukan saya tidak adil dan
berutang kepada saya
Ini untuk tujuan yang baik
Ini hanya sementara, sampai operasi membaik
36. Unsur-Unsur Fraud
1. Harus terdapat salah pernyataan
(misrepresentation);
2. Dari suatu masa lampau (past) dan sekarang
(present);
3. Fakta bersifat material (material fact);
4. Dilakukan secara sengaja atau tanpa
perhitungan (make-knowingly or recklessly);
5. Dengan maksud (intent) untuk menyebabkan
suatu pihak beraksi;
6. Pihak yang dirugikan harus beraksi (acted)
terhadap salah pernyataan tersebut
(misrepresentation);
7. Yang merugikan (detriment).
Binbangkum (2008) & Nabila (2013)
37. Kecurangan secara Hukum
Kecurangan secara hukum mencakup 5 (lima) hal :
1. False representation
Informasi yang salah atau disembunyikan.
2. Material fact
Fakta yang substansial dan mempengaruhi tindakan
seseorang dalam menterjemahkan fakta tersebut.
3. Intent to deceive
Adanya keinginan untuk menipu.
4. Justifiable reliance
Misinterpretasi atas informasi yang substansial dan
menyebabkan pengguna informasi tersebut
mengalami kerugian.
5. Injury or loss
Korban kecurangan mengalami kerugian atau
kerusakan.
39. Hal-hal yang Harus Diwaspadai
Hal-hal yang harus diwaspadai, di antaranya:
1. Manajemen enggan menyediakan data untuk
auditor eksternal.
2. Sering terjadi penggantian auditor eksternal.
3. Pengendalian intern perusahaan kurang memadai.
4. Terdapat banyak transaksi pada akhir tahun.
5. Terdapat dokumen yang hilang dan tidak dapat
ditemukan.
6. Sering melakukan pergantian rekening bank.
7. Utang yang diperpanjang terus menerus.
8. Tingkat perputaran karyawan tinggi.
9. Penjualan aktiva perusahaan di bawah harga pasar.
10. Adanya transaksi yang tidak masuk akal.
(Kenyon, dkk., 2006)
40. Faktor GONE terjadinya Fraud
• G: Greed (Keserakahan)
• O: Opportunity (Kesempatan)
• N: Need (Kebutuhan)
• E: Exposure (Pengungkapan)
Dimana
O & E : Faktor Generik
G & N : Faktor Individu
Bologna (1993)
41. Modus Operandi Fraud
1. Faktor generik
a. Kesempatan (Opportunity) untuk melakukan
kecurangan tergantung pada kedudukan
pelaku terhadap objek kecurangan dimana
kesempatan melakukan kecurangan selalu
ada pada setiap kedudukan. Namun, ada
yang mempunyai kesempatan besar dan
ada yang kecil.
Secara umum, manajemen suatu organisasi
atau perusahaan mempunyai kesempatan
yang lebih besar untuk melakukan
kecurangan daripada karyawan.
42. b.Pengungkapan (Exposure) suatu
kecurangan belum menjamin tidak
terulangnya kecurangan tersebut, baik
oleh pelaku yang sama maupun oleh
pelaku yang lain.
Oleh karena itu, setiap pelaku kecurangan
seharusnya dikenakan sanksi apabila
perbuatannya terungkap.
Modus Operandi …
43. 2. Faktor Individu
Faktor ini melekat pada diri seseorang dan dibagi
dalam dua kategori, yaitu:
a. Moral, faktor ini berhubungan dengan
keserakahan (Greed) yang berkaitan dengan
adanya perilaku serakah yang secara potensial
ada dalam diri setiap orang.
Modus Operandi …
b. Motivasi, faktor ini berhubungan dengan
kebutuhan (Need) yang lebih cenderung
berhubungan dengan pandangan atau pikiran
dan keperluan pegawai atau pejabat yang
terkait dengan aset yang dimiliki perusahaan.