SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Nama : Eka Yulianto
NIM : 55116120133
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
FRAUD PENGERTIAN, PENYEBAB, PENCEGAHAN DAN CONTOHNYA
Pengertian Fraud
Fraud adalah sebuah istilah di bidang IT yang artinya sebuah perbuatan kecurangan
yang melanggar hukum (illegal-acts) yang dilakukan secara sengaja dan sifatnya dapat
merugikan pihak lain. Istilah keseharian adalah kecurangan diberi nama yang berlainan
seperti pencurian, penyerobotan, pemerasaan, penjiplakan, penggelapan, dan lain-lain. Orang
awam sering kali mengartikan bahwa fraud secara sempit adalah tindak pidana atau perbuatan
korupsi. Fraud atau kecurangan itu sendiri adalah tindakan yang melawan Hukum oleh orang-
orang dari dalam dan atau luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan
pribadi dan atau kelompoknya yang secara langsung merugikan pihak lain.
Dari beberapa definisi atau pengertian Fraud (kecurangan) diatas, maka tergambarkan
bahwa yang dimaksud dengan kecurangan (fraud) adalah sangat luas dan dapat dilihat pada
beberapa kategori kecurangan. Namun secara umum, unsur-unsur dari kecurangan
(Keseluruhan unsur harus ada, jika ada yang tidak ada maka dianggap kecurangan tidak
terjadi) adalah :
1. Harus terdapat salah pernyataan (misrepresentation).
2. Dari suatu masalah masa lampau (past) dan sekarang (present).
3. Fakta bersifat material.
4. Dilakukan secara sengaja atau tanpa perhitungan (make – knowingly or recklessly).
Klasifikasi Fraud
The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) atau Asosiasi Pemeriksa Kecurangan
Bersertifikat, merupakan organisasi professional bergerak di bidang pemeriksaan atas
kecurangan di AS memiliki tujuan untuk memberantas kecurangan, mengklasifikasikan fraud
(kecurangan) dalam beberapa klasifikasi, dan dikenal dengan istilah “Fraud Tree” yaitu sistem
klasifikasi mengenai hal-hal yang ditimbulkan oleh kecurangan yang sama (Uniform
Occuptional Fraud Classification System) membagi Fraud menjadi 3 jenis sebagai berikut :
1. Penyimpangan atas asset (Asset Missappropriation)
Penyalahgunaan, pencurian asset atau harta perusahaan atau pihak lain, jenis ini paling
mudah untuk dideteksi karena sifatnya tangiable atau dapat diukur/dihitung (defined
value).
2. Pernyataan Palsu (Fraudulent Statement)
Tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau eksekutif suatu perusahaan atau instansi
pemerintah untuk menutupi kondisi Keuangan yang sebenarnya dengan melakukan
rekayasa Keuangan (financial engineering) dalam penyajian laporan keuangannya untuk
memperoleh keuntungan atau mungkin dapat dianalogikan dengan istilah window
dressing.
3. Korupsi (Corruption)
Jenis fraud ini yang paling sulit dideteksi karena menyangkut kerjasama dengan pihak
lain seperti suap dan korupsi, dimana hal ini yang merupakan jenis yang terbanyak di
negara-negara berkembang yang penegakan hukumnya lemah dan masih kurang
kesadaran akan tata kelola yang baik sehingga faktor integritasnya masih dipertanyakan.
Fraud jenis ini sering kali tidak dapat dideteksi karena para pihak yang bekerja sama
menikmati keuntungan (simbiosis mutualisme). Termasuk didalamnya adalah
penyalahgunaan wewenang/konflik kepentingan (conflict of interest), penyuapan
(bribery), penerimaan yang tidak sah/illegal (illegal gratuities), dan pemerasan secara
ekonomi (economic extortion).
Gejala Adanya Fraud (kecurangan)
Fraud (kecurangan) yang dilakukan oleh manajemen umumnya lebih sulit ditemukan
dibandingkan dengan yang dilakukan oleh karyawan. Oleh karena itu, perlu diketahui gejala
yang menunjukkan adanya kecurangan tersebut, adapun gejala tersebut adalah :
1. Gejala kecurangan pada manajemen.
 Ketidakcocokan diantara manajemen puncak.
 Moral dan motivasi karyawan rendah.
 Departemen akuntansi kekurangan staf.
 Tingkat komplain yang tinggi terhadap organisasi/perusahaan dari pihak konsumen,
pemasok, atau badan otoritas.
 Kekurangan kas secara tidak teratur dan tidak terantisipasi.
 Penjualan/laba menurun sementara itu utang dan piutang dagang meningkat.
 Perusahaan mengambil kredit sampai batas maksimal untuk jangka waktu yang lama.
 Terdapat kelebihan persediaan yang signifikan.
 Terdapat peningkatan jumlah ayat jurnal penyesuaian pada akhir tahun buku.
2. Gejala kecurangan pada karyawan / pegawai
 Pembuatan ayat jurnal penyesuaian tanpa otorisasi manajemen dan tanpa
perincian/penjelasan pendukung.
 Pengeluaran tanpa dokumen pendukung.
 Pencatatan yang salah/tidak akurat pada buku jurnal/besar.
 Penghancuran, penghilangan, pengrusakan dokumen pendukung pembayaran.
 Kekurangan barang yang diterima.
 Kemahalan harga barang yang dibeli.
 Faktur ganda.
 Penggantian mutu barang.
Faktor Pemicu Fraud (Kecurangan)
Terdapat empat faktor pendorong seseorang untuk melakukan kecurangan, yang
disebut juga dengan teori GONE, yaitu :
a. Greed (keserakahan)
b. Opportunity (kesempatan)
c. Need (kebutuhan)
d. Exposure (pengungkapan)
Faktor Greed dan Need adalah faktor yang berhubungan dengan individu pelaku kecurangan
(disebut juga faktor individual). Sedangkan faktor opportunity dan Exposure merupakan
faktor yang berhubungan dengan organisasi sebagai korban perbuatan kecurangan (disebut
juga faktor generic/umum).
1) Faktor individu
i) Moral, faktor ini berhubungan dengan keserakahan (greed).
ii) Motivasi, faktor ini berhubungan dengan kebutuhan (need), yang lebih cenderung
berhubungan dengan pandangan/pikiran dan keperluan pegawai/pejabat yang terkait
dengan aset yang dimiliki perusahaan/instansi/organisasi tempat ia bekerja. Selain itu
tekanan (pressure) yang dihadapi dalam bekerja dapat menyebabkan orang yang jujur
mempunyai motif untuk melakukan kecurangan.
2) Faktor generic
a) Kesempatan (opportunity) untuk melakukan kecurangan tergantung pada kedudukan
pelaku terhadap objek kecurangan. Kesempatan untuk melakukan kecurangan selalu
ada pada setiap kedudukan. Namun, ada yang mempunyai kesempatan besar dan ada
yang kecil. Secara umum manajemen suatu organisasi/perusahaan mempunyai
kesempatan yang lebih besar untuk melakukan kecurangan daripada karyawan.
b) Pengungkapan (exposure) suatu kecurangan belum menjamin tidak terulangnya
kecurangan tersebut baik oleh pelaku yang sama maupun oleh pelaku yang lain. Oleh
karena itu, setiap pelaku kecurangan seharusnya dikenakan sanksi apabila
perbuatannya terungkap.
Pencegahan dan Pendeteksian Fraud
Dalam mencegah dan mendeteksi serta menangani fraud sebenarnya ada beberapa pihak yang
terkait: yaitu akuntan (baik sebagai auditor internal, auditor eksternal, atau auditor forensik)
dan manajemen perusahaan. Peran dan tanggung jawab masing-masing pihak ini dapat
digambarkan sebagai suatu siklus yang dinamakan Fraud Deterrence Cycle atau siklus
pencegahan fraud seperti gambar dibawah ini.
 Corporate Governance dilakukan oleh manajemen yang dirancang dalam rangka
mengeliminasi atau setidaknya menekan kemungkinan terjadinya fraud. Corporate
governance meliputi budaya perusahaan, kebijakan-kebijakan, dan pendelegasian
wewenang.
 Transaction Level Control Process yang dilakukan oleh auditor internal, pada dasarnya
adalah proses yang lebih bersifat preventif dan pengendalian yang bertujuan untuk
memastikan bahwa hanya transaksi yang sah, mendapat otorisasi yang memadai yang
dicatat dan melindungi perusahaan dari kerugian.
 Retrospective Examination yang dilakukan oleh Auditor Eksternal diarahkan untuk
mendeteksi fraud sebelum menjadi besar dan membahayakan perusahaan.
 Investigation and Remediation yang dilakukan forensik auditor. Peran auditor forensik
adalah menentukan tindakan yang harus diambil terkait dengan ukuran dan tingkat
kefatalan fraud, tanpa memandang apakah fraud itu hanya berupa pelanggaran kecil
terhadap kebijakan perusahaan ataukah pelanggaran besar yang berbentuk kecurangna
dalam laporan keuangan atau penyalahgunaan aset.
Mengapa Pencegahan?
Keberhasilan kegiatan memerangi fraud, setelah korupsi terjadi adalah suatu ironi
tersendiri dalam upaya penanggualan fraud karena semakin banyak mendeteksi dan
menyelesaikan kasus berindikasi fraud, bukan merupakan kondisi umum yang dikehendaki
masyarakat, sebab pada dasarnya kejadian fraud bukanlah kejadian yang dikehendaki
masyarakat.
Pencegahan fraud bisa dianalogikan dengan penyakit, yaitu lebih baik dicegah dari
pada diobati. Jika menunggu terjadinya fraud baru ditangani itu artinya sudah ada kerugian
yang terjadi dan telah dinikmati oleh pihak terntu, bandingkan bila kita berhasil
mencegahnya, tentu kerugian belum semuanya beralih ke pelaku fraud tersebut. Dan
bila fraud sudah terjadi maka biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar untuk memulihkannya
daripada melakukan pencegahan sejak dini. Untuk melakukan pencegahan, setidaknya ada
tiga upaya yang harus dilakukan yaitu:
1) membangun individu yang didalamnya terdapat trust and openness, mencegah benturan
kepentingan, confidential disclosure agreement dan corporate security contract.
2) Membangun sistem pendukung kerja yang meliputi sistem yang terintegrasi, standarisasi
kerja, aktifitas control dan sistem rewards and recognition.
3) membangun sistem monitoring yang didalamnya terkandung control self asessment,
internal auditor dan eksternal auditor
Peran Internal Auditor
Pendeteksian fraud oleh auditor internal merupakan salah satu peran dari
kegiatan internal auditing yang dijalankan dalam organisasi. Standards No. 1210.A2
menyatakan sebagai berikut: “The internal auditor should have sufficient knowledge to
identify the indicators of fraud but is not expected to hace the expertise of a person whose
primary responsibility is detecting and investigating fraud”. Merujuk pada standar profesi
diatas, auditor internal diharuskan memiliki pengetahuan yang cukup untuk mendeteksi
adanya indikasi fraud dalam organisasi. Pengetahuan yang harus dimiliki auditor
internal termasuk pula pengetahuan mengenai karakteristik fraud, teknik-teknik yang
digunakan dalam melakukan fraud, dan jenis-jenis fraud yang mungkin terjadi pada berbagai
proses bisnis.
Auditor internal bertanggung jawab dalam mendeteksi fraud yang mungkin telah
terjadi sedini mungkin, sebelum memebawa dampak yang lebih buruk pada organisasi.
Pendeteksian tersebut dapat dilakukan pada saat menjalankan kegiatan internal auditing. Pada
saat melakukan audit, auditor internal dapat memfokuskan diri pada area-area yang memeiliki
risiko tinggi terjadinya fraud seperti transaski kas, rekonsiliasi bank, proses pengadaan,
penjualan, dll.
Jika auditor internal menemukan suatu indikasi terjadinya fraud dalam
organisasi, auditor internal harus melaporkannya kepada pihak-pihak terkait dalam organsiasi
tersebut, seperti audit committee. Auditor internal dapat memberikan rekomendasi
dilakukannya investigasi yang diperlukan untuk menyelidiki fraud tersebut.
Dalam sektor publik. Auditor internal dapat dilakukan oleh inspektorat di masing-masing
department dan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (“BPKP”) berdasarkan
permintaan dari pemerintah. Teknis dan proses auditnya tidak jauh berbeda dengan yang
dilakukan di sektor swasta.
Peran Eksternal Auditor
Dalam melaksanakan tanggung jawab profesionalnya seorang auditor eksternal
dibatasi oleh standar-standar auditing yang berlaku. Tanggung jawab auditor sehubungan
dengan fraud dijelaskan secara umum dalam SA seksi 110 – Tanggung jawab dan fungsi
auditor independen paragraph 02: “Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan
melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan
bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan”.
Tanggung jawab auditor dalam mendeteksi fraud tersebut dijabarkan lebih lanjut
dalam SA seksi 316 – pertimbangan atas kecurangan dalam audit laporan keuangan.
Berdasarkan SA Seksi 316 tersebut, auditor harus secara khusus menaksir risiko salah saji
material dalam laoran keuangan sebagai akibat dari kecurangan dan harus memperhatikan
taksiran risiko ini dalam mendesain prosedur audit yang akan dilaksanakan. Prosedur audit
mungkin berubah apabila terjadi fraud.
Selanjutnya dalam SA Seksi 317 – Unsur tindakan pelanggaran hukum oleh klien, dijelaskan
bahwa apabila terjadi unsur tindakan pelanggaran hukum (termasuk fraud) maka auditor akan
mengumpulkan informasi tentang sifat pelanggaran, kondisi terjadinya pelanggaran dan
dampak potensialnya terhadap laporan keuangan. Apabila dibutuhkan auditor dapat
berkonsultasi dengan penasehat hukum dan melakukan prosedur audit tambahan untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sifat pelanggaran yang terjadi.
Terungkapanya fraud, yang berrdampak pada denda dan kerugian, harus diungkapakan dalam
catatan atas laporan keungan. Lebih jauh lagi, bila fraud yang terjadi sangat material dan bisa
mempengaruhi kewajaran laporan keuangan, maka auditor tidak dapat memberikan opini
“wajar tanpa pengecualian”.
Pada sektor public, yang menjadi auditor eksternal adalah Badan Pemerika keuangan (“BPK”)
berdasarkan UU No 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan Negara. Dalam UU ini diatur bahwa BPK melaksanakan pemeriksaaan atas
pengelolaan dan tanggung jawab keungan Negara. Pemeriksaan tersebut terdiri dari
pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
Bentuk Pencegahan Fraud di Pemda DKI Jakarta
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membentuk unit khusus sapu bersih (saber)
pungutan liar (pungli). Unit khusus itu, dikukuhkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI
Jakarta, Sumarsono, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat 3 Februari 2017. “Pembentukan tim
pemberantasan pungutan liar (pungli) pada dasarnya ditujukan untuk menyukseskan Program
Nasional Sapu Bersih Pungutan Liar dan menjadikan pemerintahan yang bersih, transparan,
jujur, dan adil dari segala bentuk pungutan liar, serta menumbuhkan komitmen bersama
dalam meningkatkan integritas pegawai/ASN,”
Unit khusus ini diharapkan dapat mendeteksi dan memberantas pungli di seluruh
pelayanan publik yang ada di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Tim ini terdiri dari unsur
Polda Metro Jaya, unsur dari Kodam Jakarta Raya, unsur BIN Prov. DKI Jakarta, unsur dari
Ombudsman Perwakilan Prov DKI Jakarta, Sekretaris Daerah Prov DKI Jakarta, unsur
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Prov DKI Jakarta.
Unit khusus yang dikukuhkan ini, kata Soni, berjumlah 287 orang. Terdiri dari 43
orang di tingkat Provinsi serta 244 orang di lima wilayah kota administrasi dan satu
kabupaten administrasi di lingkungan pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sementara itu,
personel yang akan disematkan sebanyak 37 orang yang merupakan perwakilan dari unit
pemberantasan pungutan liar tingkat Provinsi dan tingkat kota/Kabupaten.
Sasaran kerja Unit pemberantasan pungutan liar di tingkat Provinsi DKI Jakarta tidak
hanya menangani kasus/ laporan masyarakat terhadap pungutan liar yang terjadi di
lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melainkan juga di seluruh unit-unit layanan
publik di DKI Jakarta. Masyarakat umum dapat berpartisipasi dalam membantu memberantas
pungli dengan aktif melapor melalui sms call center 081295000 112 dan melalui website
inspektorat.jakarta. go.id/lapor-pungli serta sekertariat di Inspektorat Provinsi DKI Jakarta.
Contoh Fraud yang Terjadi di Pemda DKI dan Tindakan yang diberikan
Inpektorat DKI memecat lima Pegawai Negeri Sipil (PNS) karena terlibat pungutan
liar (pungli). Mereka tertangkap tangan tim saber pungli DKI saat memeras warga yang
tengah mengurus surat-surat dari beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Inspektorat DKI Jakarta selaku Wakil Ketua Pelaksana Unit Pemberantasan Pungutan Liar
Tingkat Provinsi DKI Jakarta, Zainal, mengatakan tak main-main dalam memberantas oknum
yang terlibat pungli. “Sejauh ini, kami sudah memecat lima orang yang terbukti melakukan
pungutan liar,” katanya usai memimpin apel deklarasi perang terhadap pungli, di Terminal
Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Rabu (15/3/2017).
Menurutnya, kelima PNS yang dipecat itu berasal dari SKPD seperti petugas
pemotongan hewan, petugas kelurahan, petugas perekrutan PHL, pemotongan retibusi dan
pelayanan bus TransJakarta. Menurutnya, sanksi untuk lima PNS berupa sanksi administrasi,
pemecatan dan diserahkan kasusnya ke kepolisian. “Kami tidak main-main dengan
pembenahanan ini, makanya kami ingatkan ke pegawai agar jangan lagi berurusan dengan
pungli,” tegasnya. Zainal juga mengapresiasi Dinas Perhubungan DKI yang lebih dulu
mengambil langkah panjang untuk pencegahan pungli. Pasalnya, untuk di Jakarta, baru
instansi ini yang memulai pembenahan tersebut. “Kami juga berharap agar SKPD lain
mengikuti langkah ini, untuk mewujudkan pelayanan yang transparan dan bebas pungli,”
tukas Zainal.
DAFTAR PUSTAKA
Harry Andrian Simbolon. 2010. https://akuntansiterapan.com/2010/12/22/mengupas-seluk-
beluk-fraud-dan-cara-mengatasinya/. ( 4 Juni 2017, 09.30)
Sofyan Helmi. 2011 http://sofyanhelmi-rocketmail.blogspot.co.id/2011/12/apa-arti-
persamaan-perbedaan-fraud.html ( 4 Juni 2017, 10.30)
http://poskotanews.com/2017/03/15/tertangkap-tim-saber-pungli-5-pns-dki-dipecat/ ( 4 Juni
2017, 09.15)
http://www.koran-jakarta.com/dki-bentuk-unit-khusus-saber-pungli/ . ( 4 Juni 2017, 09.20)

More Related Content

What's hot

1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...
1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...
1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...Vhiie Audi
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...Bobby Sirait
 
Fraud
FraudFraud
Fraudtyooo
 
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...WINDAYANI RAJAGUKGUK
 
Kecurangan karyawan & manajemen
Kecurangan karyawan & manajemenKecurangan karyawan & manajemen
Kecurangan karyawan & manajemenn0ysk1
 
1. si & pi, anggri afriani, prof. dr, ir hapzi ali, mm, cma, ancaman terh...
1. si & pi, anggri afriani, prof. dr, ir hapzi ali, mm, cma, ancaman terh...1. si & pi, anggri afriani, prof. dr, ir hapzi ali, mm, cma, ancaman terh...
1. si & pi, anggri afriani, prof. dr, ir hapzi ali, mm, cma, ancaman terh...Anggriafriani
 
Analisis literatur fraud triangle auditing
Analisis literatur fraud triangle auditingAnalisis literatur fraud triangle auditing
Analisis literatur fraud triangle auditingdewimita
 
Red Flags (FRAUD AUDITING)
Red Flags (FRAUD AUDITING)Red Flags (FRAUD AUDITING)
Red Flags (FRAUD AUDITING)Netta Samosir
 
Makalah fraud auditing
Makalah fraud auditingMakalah fraud auditing
Makalah fraud auditingdewi masita
 
10.audit kecurangan
10.audit kecurangan10.audit kecurangan
10.audit kecuranganIndra Yu
 
1, SI & PI, Angga Priyana, Hapzi Ali, Pengendalian Fraud, Universitas Mercu B...
1, SI & PI, Angga Priyana, Hapzi Ali, Pengendalian Fraud, Universitas Mercu B...1, SI & PI, Angga Priyana, Hapzi Ali, Pengendalian Fraud, Universitas Mercu B...
1, SI & PI, Angga Priyana, Hapzi Ali, Pengendalian Fraud, Universitas Mercu B...Anggapriyana24
 
Prevention, Detection, and Deterence Effect of Fraud
Prevention, Detection, and Deterence Effect of FraudPrevention, Detection, and Deterence Effect of Fraud
Prevention, Detection, and Deterence Effect of FraudUniversity of Brawijaya
 
Employee Fraud
Employee FraudEmployee Fraud
Employee Fraudehade
 

What's hot (17)

Fraud auditing
Fraud auditingFraud auditing
Fraud auditing
 
1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...
1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...
1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
 
Fraud
FraudFraud
Fraud
 
Audit kecurangan
Audit kecuranganAudit kecurangan
Audit kecurangan
 
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...
 
Kecurangan karyawan & manajemen
Kecurangan karyawan & manajemenKecurangan karyawan & manajemen
Kecurangan karyawan & manajemen
 
1. si & pi, anggri afriani, prof. dr, ir hapzi ali, mm, cma, ancaman terh...
1. si & pi, anggri afriani, prof. dr, ir hapzi ali, mm, cma, ancaman terh...1. si & pi, anggri afriani, prof. dr, ir hapzi ali, mm, cma, ancaman terh...
1. si & pi, anggri afriani, prof. dr, ir hapzi ali, mm, cma, ancaman terh...
 
Fraud Dan Korupsi
Fraud Dan KorupsiFraud Dan Korupsi
Fraud Dan Korupsi
 
Analisis literatur fraud triangle auditing
Analisis literatur fraud triangle auditingAnalisis literatur fraud triangle auditing
Analisis literatur fraud triangle auditing
 
Red Flags (FRAUD AUDITING)
Red Flags (FRAUD AUDITING)Red Flags (FRAUD AUDITING)
Red Flags (FRAUD AUDITING)
 
Makalah fraud auditing
Makalah fraud auditingMakalah fraud auditing
Makalah fraud auditing
 
10.audit kecurangan
10.audit kecurangan10.audit kecurangan
10.audit kecurangan
 
1, SI & PI, Angga Priyana, Hapzi Ali, Pengendalian Fraud, Universitas Mercu B...
1, SI & PI, Angga Priyana, Hapzi Ali, Pengendalian Fraud, Universitas Mercu B...1, SI & PI, Angga Priyana, Hapzi Ali, Pengendalian Fraud, Universitas Mercu B...
1, SI & PI, Angga Priyana, Hapzi Ali, Pengendalian Fraud, Universitas Mercu B...
 
Prevention, Detection, and Deterence Effect of Fraud
Prevention, Detection, and Deterence Effect of FraudPrevention, Detection, and Deterence Effect of Fraud
Prevention, Detection, and Deterence Effect of Fraud
 
Employee Fraud
Employee FraudEmployee Fraud
Employee Fraud
 
Resume red flags
Resume red flagsResume red flags
Resume red flags
 

Similar to Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. universitas mercubuana. 2017

KELOMPOK 4 (FRAUD RISK ASSESSMENT).pptx
KELOMPOK 4 (FRAUD RISK ASSESSMENT).pptxKELOMPOK 4 (FRAUD RISK ASSESSMENT).pptx
KELOMPOK 4 (FRAUD RISK ASSESSMENT).pptxErnySusanti3
 
Fraud dalam Sistem Koding & Pembiayaan_ Training "SISTEM CASEMIX"
Fraud dalam Sistem Koding & Pembiayaan_ Training "SISTEM CASEMIX"Fraud dalam Sistem Koding & Pembiayaan_ Training "SISTEM CASEMIX"
Fraud dalam Sistem Koding & Pembiayaan_ Training "SISTEM CASEMIX"Kanaidi ken
 
Forum quiz be & gg minggu 13,waldy gagantika,hapzi ali, corruption dan fr...
Forum quiz be & gg minggu 13,waldy gagantika,hapzi ali, corruption dan fr...Forum quiz be & gg minggu 13,waldy gagantika,hapzi ali, corruption dan fr...
Forum quiz be & gg minggu 13,waldy gagantika,hapzi ali, corruption dan fr...gagantika
 
Be & gg, bonita, hapzi ali, corruption and fraud , universitas mercu buan...
Be & gg, bonita, hapzi ali, corruption and fraud , universitas mercu buan...Be & gg, bonita, hapzi ali, corruption and fraud , universitas mercu buan...
Be & gg, bonita, hapzi ali, corruption and fraud , universitas mercu buan...Bonita Admaja
 
Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...
Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...
Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...NafisaAudriliaParsa
 
Overview_ Fraud Risk Management _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
Overview_ Fraud Risk Management _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".Overview_ Fraud Risk Management _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
Overview_ Fraud Risk Management _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".Kanaidi ken
 
7, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Kas...
7, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Kas...7, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Kas...
7, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Kas...Vhiie Audi
 
Jenis dan Modus Operandi Fraud _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
Jenis dan Modus Operandi Fraud _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".Jenis dan Modus Operandi Fraud _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
Jenis dan Modus Operandi Fraud _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".Kanaidi ken
 
Modus Operandi dan Skenario Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENT
Modus Operandi dan Skenario Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENTModus Operandi dan Skenario Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENT
Modus Operandi dan Skenario Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENTKanaidi ken
 
KELOMPOK 10.pdf
KELOMPOK 10.pdfKELOMPOK 10.pdf
KELOMPOK 10.pdfyuhelmi2
 
memerangi fraud_tugaspert4_kelompok3_Akuntansi Forensik neww.pptx
memerangi fraud_tugaspert4_kelompok3_Akuntansi Forensik neww.pptxmemerangi fraud_tugaspert4_kelompok3_Akuntansi Forensik neww.pptx
memerangi fraud_tugaspert4_kelompok3_Akuntansi Forensik neww.pptxYuriyanto1
 
BE GCG Fraud and Corruption, Kristine Angela, Hapzi Ali_Universitas Mercubuana
BE GCG Fraud and Corruption, Kristine Angela, Hapzi Ali_Universitas MercubuanaBE GCG Fraud and Corruption, Kristine Angela, Hapzi Ali_Universitas Mercubuana
BE GCG Fraud and Corruption, Kristine Angela, Hapzi Ali_Universitas MercubuanaKristine Angela Suparman
 
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...Riyoko Yudhi Wibowo
 
SHAFIKA PUTRI_223209082_PPT BAB 5 & 6.pptx
SHAFIKA PUTRI_223209082_PPT BAB 5 & 6.pptxSHAFIKA PUTRI_223209082_PPT BAB 5 & 6.pptx
SHAFIKA PUTRI_223209082_PPT BAB 5 & 6.pptxShafikaPutri1
 
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corruption and F...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,  Corruption and F...BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,  Corruption and F...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corruption and F...Melania Bastian
 
Marketing Conduct Guideline - HLI
Marketing Conduct Guideline - HLIMarketing Conduct Guideline - HLI
Marketing Conduct Guideline - HLIZaenani Trianto
 
7.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-ethical issue in financial management,un...
7.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-ethical issue in financial management,un...7.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-ethical issue in financial management,un...
7.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-ethical issue in financial management,un...salomoroyfreddy
 
Earning Management
Earning ManagementEarning Management
Earning Managementpadlah1984
 
4. Fraud & Korupsi.ppt
4. Fraud & Korupsi.ppt4. Fraud & Korupsi.ppt
4. Fraud & Korupsi.pptSangFajar5
 

Similar to Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. universitas mercubuana. 2017 (20)

KELOMPOK 4 (FRAUD RISK ASSESSMENT).pptx
KELOMPOK 4 (FRAUD RISK ASSESSMENT).pptxKELOMPOK 4 (FRAUD RISK ASSESSMENT).pptx
KELOMPOK 4 (FRAUD RISK ASSESSMENT).pptx
 
Fraud dalam Sistem Koding & Pembiayaan_ Training "SISTEM CASEMIX"
Fraud dalam Sistem Koding & Pembiayaan_ Training "SISTEM CASEMIX"Fraud dalam Sistem Koding & Pembiayaan_ Training "SISTEM CASEMIX"
Fraud dalam Sistem Koding & Pembiayaan_ Training "SISTEM CASEMIX"
 
Forum quiz be & gg minggu 13,waldy gagantika,hapzi ali, corruption dan fr...
Forum quiz be & gg minggu 13,waldy gagantika,hapzi ali, corruption dan fr...Forum quiz be & gg minggu 13,waldy gagantika,hapzi ali, corruption dan fr...
Forum quiz be & gg minggu 13,waldy gagantika,hapzi ali, corruption dan fr...
 
PPT AKUN FORENSIK.pdf
PPT AKUN FORENSIK.pdfPPT AKUN FORENSIK.pdf
PPT AKUN FORENSIK.pdf
 
Be & gg, bonita, hapzi ali, corruption and fraud , universitas mercu buan...
Be & gg, bonita, hapzi ali, corruption and fraud , universitas mercu buan...Be & gg, bonita, hapzi ali, corruption and fraud , universitas mercu buan...
Be & gg, bonita, hapzi ali, corruption and fraud , universitas mercu buan...
 
Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...
Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...
Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...
 
Overview_ Fraud Risk Management _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
Overview_ Fraud Risk Management _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".Overview_ Fraud Risk Management _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
Overview_ Fraud Risk Management _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
 
7, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Kas...
7, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Kas...7, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Kas...
7, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Kas...
 
Jenis dan Modus Operandi Fraud _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
Jenis dan Modus Operandi Fraud _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".Jenis dan Modus Operandi Fraud _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
Jenis dan Modus Operandi Fraud _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
 
Modus Operandi dan Skenario Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENT
Modus Operandi dan Skenario Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENTModus Operandi dan Skenario Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENT
Modus Operandi dan Skenario Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENT
 
KELOMPOK 10.pdf
KELOMPOK 10.pdfKELOMPOK 10.pdf
KELOMPOK 10.pdf
 
memerangi fraud_tugaspert4_kelompok3_Akuntansi Forensik neww.pptx
memerangi fraud_tugaspert4_kelompok3_Akuntansi Forensik neww.pptxmemerangi fraud_tugaspert4_kelompok3_Akuntansi Forensik neww.pptx
memerangi fraud_tugaspert4_kelompok3_Akuntansi Forensik neww.pptx
 
BE GCG Fraud and Corruption, Kristine Angela, Hapzi Ali_Universitas Mercubuana
BE GCG Fraud and Corruption, Kristine Angela, Hapzi Ali_Universitas MercubuanaBE GCG Fraud and Corruption, Kristine Angela, Hapzi Ali_Universitas Mercubuana
BE GCG Fraud and Corruption, Kristine Angela, Hapzi Ali_Universitas Mercubuana
 
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
 
SHAFIKA PUTRI_223209082_PPT BAB 5 & 6.pptx
SHAFIKA PUTRI_223209082_PPT BAB 5 & 6.pptxSHAFIKA PUTRI_223209082_PPT BAB 5 & 6.pptx
SHAFIKA PUTRI_223209082_PPT BAB 5 & 6.pptx
 
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corruption and F...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,  Corruption and F...BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,  Corruption and F...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corruption and F...
 
Marketing Conduct Guideline - HLI
Marketing Conduct Guideline - HLIMarketing Conduct Guideline - HLI
Marketing Conduct Guideline - HLI
 
7.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-ethical issue in financial management,un...
7.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-ethical issue in financial management,un...7.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-ethical issue in financial management,un...
7.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-ethical issue in financial management,un...
 
Earning Management
Earning ManagementEarning Management
Earning Management
 
4. Fraud & Korupsi.ppt
4. Fraud & Korupsi.ppt4. Fraud & Korupsi.ppt
4. Fraud & Korupsi.ppt
 

More from Eka Yulianto

Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...Eka Yulianto
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...Eka Yulianto
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. struktur organisasi. uni...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. struktur organisasi. uni...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. struktur organisasi. uni...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. struktur organisasi. uni...Eka Yulianto
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...Eka Yulianto
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. sistim pengawasan intern...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. sistim pengawasan intern...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. sistim pengawasan intern...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. sistim pengawasan intern...Eka Yulianto
 
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...Eka Yulianto
 
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...Eka Yulianto
 

More from Eka Yulianto (7)

Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. struktur organisasi. uni...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. struktur organisasi. uni...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. struktur organisasi. uni...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. struktur organisasi. uni...
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. sistim pengawasan intern...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. sistim pengawasan intern...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. sistim pengawasan intern...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. sistim pengawasan intern...
 
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
 
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. universitas mercubuana. 2017

  • 1. Nama : Eka Yulianto NIM : 55116120133 Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA FRAUD PENGERTIAN, PENYEBAB, PENCEGAHAN DAN CONTOHNYA Pengertian Fraud Fraud adalah sebuah istilah di bidang IT yang artinya sebuah perbuatan kecurangan yang melanggar hukum (illegal-acts) yang dilakukan secara sengaja dan sifatnya dapat merugikan pihak lain. Istilah keseharian adalah kecurangan diberi nama yang berlainan seperti pencurian, penyerobotan, pemerasaan, penjiplakan, penggelapan, dan lain-lain. Orang awam sering kali mengartikan bahwa fraud secara sempit adalah tindak pidana atau perbuatan korupsi. Fraud atau kecurangan itu sendiri adalah tindakan yang melawan Hukum oleh orang- orang dari dalam dan atau luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan atau kelompoknya yang secara langsung merugikan pihak lain. Dari beberapa definisi atau pengertian Fraud (kecurangan) diatas, maka tergambarkan bahwa yang dimaksud dengan kecurangan (fraud) adalah sangat luas dan dapat dilihat pada beberapa kategori kecurangan. Namun secara umum, unsur-unsur dari kecurangan (Keseluruhan unsur harus ada, jika ada yang tidak ada maka dianggap kecurangan tidak terjadi) adalah : 1. Harus terdapat salah pernyataan (misrepresentation). 2. Dari suatu masalah masa lampau (past) dan sekarang (present). 3. Fakta bersifat material. 4. Dilakukan secara sengaja atau tanpa perhitungan (make – knowingly or recklessly). Klasifikasi Fraud The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) atau Asosiasi Pemeriksa Kecurangan Bersertifikat, merupakan organisasi professional bergerak di bidang pemeriksaan atas kecurangan di AS memiliki tujuan untuk memberantas kecurangan, mengklasifikasikan fraud (kecurangan) dalam beberapa klasifikasi, dan dikenal dengan istilah “Fraud Tree” yaitu sistem klasifikasi mengenai hal-hal yang ditimbulkan oleh kecurangan yang sama (Uniform Occuptional Fraud Classification System) membagi Fraud menjadi 3 jenis sebagai berikut : 1. Penyimpangan atas asset (Asset Missappropriation) Penyalahgunaan, pencurian asset atau harta perusahaan atau pihak lain, jenis ini paling mudah untuk dideteksi karena sifatnya tangiable atau dapat diukur/dihitung (defined value). 2. Pernyataan Palsu (Fraudulent Statement) Tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau eksekutif suatu perusahaan atau instansi pemerintah untuk menutupi kondisi Keuangan yang sebenarnya dengan melakukan rekayasa Keuangan (financial engineering) dalam penyajian laporan keuangannya untuk memperoleh keuntungan atau mungkin dapat dianalogikan dengan istilah window dressing. 3. Korupsi (Corruption) Jenis fraud ini yang paling sulit dideteksi karena menyangkut kerjasama dengan pihak lain seperti suap dan korupsi, dimana hal ini yang merupakan jenis yang terbanyak di
  • 2. negara-negara berkembang yang penegakan hukumnya lemah dan masih kurang kesadaran akan tata kelola yang baik sehingga faktor integritasnya masih dipertanyakan. Fraud jenis ini sering kali tidak dapat dideteksi karena para pihak yang bekerja sama menikmati keuntungan (simbiosis mutualisme). Termasuk didalamnya adalah penyalahgunaan wewenang/konflik kepentingan (conflict of interest), penyuapan (bribery), penerimaan yang tidak sah/illegal (illegal gratuities), dan pemerasan secara ekonomi (economic extortion). Gejala Adanya Fraud (kecurangan) Fraud (kecurangan) yang dilakukan oleh manajemen umumnya lebih sulit ditemukan dibandingkan dengan yang dilakukan oleh karyawan. Oleh karena itu, perlu diketahui gejala yang menunjukkan adanya kecurangan tersebut, adapun gejala tersebut adalah : 1. Gejala kecurangan pada manajemen.  Ketidakcocokan diantara manajemen puncak.  Moral dan motivasi karyawan rendah.  Departemen akuntansi kekurangan staf.  Tingkat komplain yang tinggi terhadap organisasi/perusahaan dari pihak konsumen, pemasok, atau badan otoritas.  Kekurangan kas secara tidak teratur dan tidak terantisipasi.  Penjualan/laba menurun sementara itu utang dan piutang dagang meningkat.  Perusahaan mengambil kredit sampai batas maksimal untuk jangka waktu yang lama.  Terdapat kelebihan persediaan yang signifikan.  Terdapat peningkatan jumlah ayat jurnal penyesuaian pada akhir tahun buku. 2. Gejala kecurangan pada karyawan / pegawai  Pembuatan ayat jurnal penyesuaian tanpa otorisasi manajemen dan tanpa perincian/penjelasan pendukung.  Pengeluaran tanpa dokumen pendukung.  Pencatatan yang salah/tidak akurat pada buku jurnal/besar.  Penghancuran, penghilangan, pengrusakan dokumen pendukung pembayaran.  Kekurangan barang yang diterima.  Kemahalan harga barang yang dibeli.  Faktur ganda.  Penggantian mutu barang. Faktor Pemicu Fraud (Kecurangan) Terdapat empat faktor pendorong seseorang untuk melakukan kecurangan, yang disebut juga dengan teori GONE, yaitu : a. Greed (keserakahan) b. Opportunity (kesempatan) c. Need (kebutuhan) d. Exposure (pengungkapan) Faktor Greed dan Need adalah faktor yang berhubungan dengan individu pelaku kecurangan (disebut juga faktor individual). Sedangkan faktor opportunity dan Exposure merupakan faktor yang berhubungan dengan organisasi sebagai korban perbuatan kecurangan (disebut juga faktor generic/umum). 1) Faktor individu i) Moral, faktor ini berhubungan dengan keserakahan (greed). ii) Motivasi, faktor ini berhubungan dengan kebutuhan (need), yang lebih cenderung berhubungan dengan pandangan/pikiran dan keperluan pegawai/pejabat yang terkait
  • 3. dengan aset yang dimiliki perusahaan/instansi/organisasi tempat ia bekerja. Selain itu tekanan (pressure) yang dihadapi dalam bekerja dapat menyebabkan orang yang jujur mempunyai motif untuk melakukan kecurangan. 2) Faktor generic a) Kesempatan (opportunity) untuk melakukan kecurangan tergantung pada kedudukan pelaku terhadap objek kecurangan. Kesempatan untuk melakukan kecurangan selalu ada pada setiap kedudukan. Namun, ada yang mempunyai kesempatan besar dan ada yang kecil. Secara umum manajemen suatu organisasi/perusahaan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan kecurangan daripada karyawan. b) Pengungkapan (exposure) suatu kecurangan belum menjamin tidak terulangnya kecurangan tersebut baik oleh pelaku yang sama maupun oleh pelaku yang lain. Oleh karena itu, setiap pelaku kecurangan seharusnya dikenakan sanksi apabila perbuatannya terungkap. Pencegahan dan Pendeteksian Fraud Dalam mencegah dan mendeteksi serta menangani fraud sebenarnya ada beberapa pihak yang terkait: yaitu akuntan (baik sebagai auditor internal, auditor eksternal, atau auditor forensik) dan manajemen perusahaan. Peran dan tanggung jawab masing-masing pihak ini dapat digambarkan sebagai suatu siklus yang dinamakan Fraud Deterrence Cycle atau siklus pencegahan fraud seperti gambar dibawah ini.  Corporate Governance dilakukan oleh manajemen yang dirancang dalam rangka mengeliminasi atau setidaknya menekan kemungkinan terjadinya fraud. Corporate governance meliputi budaya perusahaan, kebijakan-kebijakan, dan pendelegasian wewenang.  Transaction Level Control Process yang dilakukan oleh auditor internal, pada dasarnya adalah proses yang lebih bersifat preventif dan pengendalian yang bertujuan untuk memastikan bahwa hanya transaksi yang sah, mendapat otorisasi yang memadai yang dicatat dan melindungi perusahaan dari kerugian.  Retrospective Examination yang dilakukan oleh Auditor Eksternal diarahkan untuk mendeteksi fraud sebelum menjadi besar dan membahayakan perusahaan.  Investigation and Remediation yang dilakukan forensik auditor. Peran auditor forensik adalah menentukan tindakan yang harus diambil terkait dengan ukuran dan tingkat
  • 4. kefatalan fraud, tanpa memandang apakah fraud itu hanya berupa pelanggaran kecil terhadap kebijakan perusahaan ataukah pelanggaran besar yang berbentuk kecurangna dalam laporan keuangan atau penyalahgunaan aset. Mengapa Pencegahan? Keberhasilan kegiatan memerangi fraud, setelah korupsi terjadi adalah suatu ironi tersendiri dalam upaya penanggualan fraud karena semakin banyak mendeteksi dan menyelesaikan kasus berindikasi fraud, bukan merupakan kondisi umum yang dikehendaki masyarakat, sebab pada dasarnya kejadian fraud bukanlah kejadian yang dikehendaki masyarakat. Pencegahan fraud bisa dianalogikan dengan penyakit, yaitu lebih baik dicegah dari pada diobati. Jika menunggu terjadinya fraud baru ditangani itu artinya sudah ada kerugian yang terjadi dan telah dinikmati oleh pihak terntu, bandingkan bila kita berhasil mencegahnya, tentu kerugian belum semuanya beralih ke pelaku fraud tersebut. Dan bila fraud sudah terjadi maka biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar untuk memulihkannya daripada melakukan pencegahan sejak dini. Untuk melakukan pencegahan, setidaknya ada tiga upaya yang harus dilakukan yaitu: 1) membangun individu yang didalamnya terdapat trust and openness, mencegah benturan kepentingan, confidential disclosure agreement dan corporate security contract. 2) Membangun sistem pendukung kerja yang meliputi sistem yang terintegrasi, standarisasi kerja, aktifitas control dan sistem rewards and recognition. 3) membangun sistem monitoring yang didalamnya terkandung control self asessment, internal auditor dan eksternal auditor Peran Internal Auditor Pendeteksian fraud oleh auditor internal merupakan salah satu peran dari kegiatan internal auditing yang dijalankan dalam organisasi. Standards No. 1210.A2 menyatakan sebagai berikut: “The internal auditor should have sufficient knowledge to identify the indicators of fraud but is not expected to hace the expertise of a person whose primary responsibility is detecting and investigating fraud”. Merujuk pada standar profesi diatas, auditor internal diharuskan memiliki pengetahuan yang cukup untuk mendeteksi adanya indikasi fraud dalam organisasi. Pengetahuan yang harus dimiliki auditor internal termasuk pula pengetahuan mengenai karakteristik fraud, teknik-teknik yang digunakan dalam melakukan fraud, dan jenis-jenis fraud yang mungkin terjadi pada berbagai proses bisnis. Auditor internal bertanggung jawab dalam mendeteksi fraud yang mungkin telah terjadi sedini mungkin, sebelum memebawa dampak yang lebih buruk pada organisasi. Pendeteksian tersebut dapat dilakukan pada saat menjalankan kegiatan internal auditing. Pada saat melakukan audit, auditor internal dapat memfokuskan diri pada area-area yang memeiliki risiko tinggi terjadinya fraud seperti transaski kas, rekonsiliasi bank, proses pengadaan, penjualan, dll. Jika auditor internal menemukan suatu indikasi terjadinya fraud dalam organisasi, auditor internal harus melaporkannya kepada pihak-pihak terkait dalam organsiasi tersebut, seperti audit committee. Auditor internal dapat memberikan rekomendasi dilakukannya investigasi yang diperlukan untuk menyelidiki fraud tersebut. Dalam sektor publik. Auditor internal dapat dilakukan oleh inspektorat di masing-masing department dan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (“BPKP”) berdasarkan
  • 5. permintaan dari pemerintah. Teknis dan proses auditnya tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan di sektor swasta. Peran Eksternal Auditor Dalam melaksanakan tanggung jawab profesionalnya seorang auditor eksternal dibatasi oleh standar-standar auditing yang berlaku. Tanggung jawab auditor sehubungan dengan fraud dijelaskan secara umum dalam SA seksi 110 – Tanggung jawab dan fungsi auditor independen paragraph 02: “Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan”. Tanggung jawab auditor dalam mendeteksi fraud tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam SA seksi 316 – pertimbangan atas kecurangan dalam audit laporan keuangan. Berdasarkan SA Seksi 316 tersebut, auditor harus secara khusus menaksir risiko salah saji material dalam laoran keuangan sebagai akibat dari kecurangan dan harus memperhatikan taksiran risiko ini dalam mendesain prosedur audit yang akan dilaksanakan. Prosedur audit mungkin berubah apabila terjadi fraud. Selanjutnya dalam SA Seksi 317 – Unsur tindakan pelanggaran hukum oleh klien, dijelaskan bahwa apabila terjadi unsur tindakan pelanggaran hukum (termasuk fraud) maka auditor akan mengumpulkan informasi tentang sifat pelanggaran, kondisi terjadinya pelanggaran dan dampak potensialnya terhadap laporan keuangan. Apabila dibutuhkan auditor dapat berkonsultasi dengan penasehat hukum dan melakukan prosedur audit tambahan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sifat pelanggaran yang terjadi. Terungkapanya fraud, yang berrdampak pada denda dan kerugian, harus diungkapakan dalam catatan atas laporan keungan. Lebih jauh lagi, bila fraud yang terjadi sangat material dan bisa mempengaruhi kewajaran laporan keuangan, maka auditor tidak dapat memberikan opini “wajar tanpa pengecualian”. Pada sektor public, yang menjadi auditor eksternal adalah Badan Pemerika keuangan (“BPK”) berdasarkan UU No 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara. Dalam UU ini diatur bahwa BPK melaksanakan pemeriksaaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keungan Negara. Pemeriksaan tersebut terdiri dari pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Bentuk Pencegahan Fraud di Pemda DKI Jakarta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membentuk unit khusus sapu bersih (saber) pungutan liar (pungli). Unit khusus itu, dikukuhkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat 3 Februari 2017. “Pembentukan tim pemberantasan pungutan liar (pungli) pada dasarnya ditujukan untuk menyukseskan Program Nasional Sapu Bersih Pungutan Liar dan menjadikan pemerintahan yang bersih, transparan, jujur, dan adil dari segala bentuk pungutan liar, serta menumbuhkan komitmen bersama dalam meningkatkan integritas pegawai/ASN,” Unit khusus ini diharapkan dapat mendeteksi dan memberantas pungli di seluruh pelayanan publik yang ada di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Tim ini terdiri dari unsur Polda Metro Jaya, unsur dari Kodam Jakarta Raya, unsur BIN Prov. DKI Jakarta, unsur dari Ombudsman Perwakilan Prov DKI Jakarta, Sekretaris Daerah Prov DKI Jakarta, unsur Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Prov DKI Jakarta. Unit khusus yang dikukuhkan ini, kata Soni, berjumlah 287 orang. Terdiri dari 43 orang di tingkat Provinsi serta 244 orang di lima wilayah kota administrasi dan satu kabupaten administrasi di lingkungan pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sementara itu, personel yang akan disematkan sebanyak 37 orang yang merupakan perwakilan dari unit pemberantasan pungutan liar tingkat Provinsi dan tingkat kota/Kabupaten.
  • 6. Sasaran kerja Unit pemberantasan pungutan liar di tingkat Provinsi DKI Jakarta tidak hanya menangani kasus/ laporan masyarakat terhadap pungutan liar yang terjadi di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melainkan juga di seluruh unit-unit layanan publik di DKI Jakarta. Masyarakat umum dapat berpartisipasi dalam membantu memberantas pungli dengan aktif melapor melalui sms call center 081295000 112 dan melalui website inspektorat.jakarta. go.id/lapor-pungli serta sekertariat di Inspektorat Provinsi DKI Jakarta. Contoh Fraud yang Terjadi di Pemda DKI dan Tindakan yang diberikan Inpektorat DKI memecat lima Pegawai Negeri Sipil (PNS) karena terlibat pungutan liar (pungli). Mereka tertangkap tangan tim saber pungli DKI saat memeras warga yang tengah mengurus surat-surat dari beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Inspektorat DKI Jakarta selaku Wakil Ketua Pelaksana Unit Pemberantasan Pungutan Liar Tingkat Provinsi DKI Jakarta, Zainal, mengatakan tak main-main dalam memberantas oknum yang terlibat pungli. “Sejauh ini, kami sudah memecat lima orang yang terbukti melakukan pungutan liar,” katanya usai memimpin apel deklarasi perang terhadap pungli, di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Rabu (15/3/2017). Menurutnya, kelima PNS yang dipecat itu berasal dari SKPD seperti petugas pemotongan hewan, petugas kelurahan, petugas perekrutan PHL, pemotongan retibusi dan pelayanan bus TransJakarta. Menurutnya, sanksi untuk lima PNS berupa sanksi administrasi, pemecatan dan diserahkan kasusnya ke kepolisian. “Kami tidak main-main dengan pembenahanan ini, makanya kami ingatkan ke pegawai agar jangan lagi berurusan dengan pungli,” tegasnya. Zainal juga mengapresiasi Dinas Perhubungan DKI yang lebih dulu mengambil langkah panjang untuk pencegahan pungli. Pasalnya, untuk di Jakarta, baru instansi ini yang memulai pembenahan tersebut. “Kami juga berharap agar SKPD lain mengikuti langkah ini, untuk mewujudkan pelayanan yang transparan dan bebas pungli,” tukas Zainal. DAFTAR PUSTAKA Harry Andrian Simbolon. 2010. https://akuntansiterapan.com/2010/12/22/mengupas-seluk- beluk-fraud-dan-cara-mengatasinya/. ( 4 Juni 2017, 09.30) Sofyan Helmi. 2011 http://sofyanhelmi-rocketmail.blogspot.co.id/2011/12/apa-arti- persamaan-perbedaan-fraud.html ( 4 Juni 2017, 10.30) http://poskotanews.com/2017/03/15/tertangkap-tim-saber-pungli-5-pns-dki-dipecat/ ( 4 Juni 2017, 09.15) http://www.koran-jakarta.com/dki-bentuk-unit-khusus-saber-pungli/ . ( 4 Juni 2017, 09.20)