Surat keterangan catatan kepolisian ini menjelaskan proses pembuatan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) di Indonesia, termasuk instansi penerbit, tahapan pengurusan, dan persyaratan umum yang harus dipenuhi seperti foto berwarna dan fotokopi dokumen penting seperti KTP, KK, dan akte kelahiran. Surat keterangan ini juga menyebutkan bahwa proses dan persyaratan SKCK dapat berbeda di setiap daerah ter
2. 1. Perlu diketahui lebih dahulu, instansi penerbit SKCK ada 2,
Polres dan Polsek. Polres menerbitkan SKCK untuk
kepentingan pelamaran atau pelengkapan administrasi
PNS/CPNS dan pembuatan VISA atau keperluan lain yang
bersifat antar negara. Sedangkan Polsek menerbitkan SKCK
untuk kepentingan pelamaran pekerjaan pada perusahaan
swasta.
2. Untuk melakukan pengurusan pembuatan SKCK baru di
Polres, harus melalui beberapa tahapan termasuk ke aparat
desa dan instansi tertentu, diantaranya RT (Rukun
Tetangga), RW (Rukun Warga), Kelurahan, Polsek (Polisi
Sektor), Koramil (Komando Rayon Militer).
3. 3. Beberapa persyaratan keseluruhan mulai dari perangkat
desa sampai Polres adalah foto berwarna dengan 2 ukuran
(ukuran 3x4 sebanyak 5 lembar, ukuran 4x6 sebanyak 6
lembar), fotokopi : PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), KTP
(Kartu Tanda Penduduk) atau SIM (Surat Izin Mengemudi),
KSK (Kartu Susunan Keluarga) atau KK (Kartu Keluarga),
dan Akte Kelahiran.
4. Di beberapa kota atau kabupaten pasti terdapat
perbedaan dalam kebijakan pada alur proses atau cara
mengurus perpanjangan SKCK walaupun perbedaannya
tidak terlalu signifikan. Begitu juga dengan
persyaratannya. Contohnya di kabupaten Gresik harus ada
surat rekomendasi Polsek dan Koramil.