SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Kelompok 5
Anggota :
• Don Reyvo Rendondo P.
• Fathi Abdurobbi
• Michael Hizkia
• Muhammad Maulana Riza
• Panji C. P.
• Ronald F. N.
PROTISA MIRIP HEWAN
(PROTOZOA)
Penggunaan sistem klasifikasi lima kingdom yang disusun oleh Whittaker
menyebabkan Protista dibahas sebagai suatu kingdom tersendiri. Misalnya
Protista yang menyerupai hewan, mencakup kelompok Protozoa yang
sebelumnya digolongkan sebagai salah satu filum utama pada kingdom
Animalia (hewan), khususnya kelompok invertebrata (hewan tidak
bertulang belakang).
PENDAHULUAN
Protista ialah kelompok organisme yang memiliki struktur sel eukariotik,
uniseluler maupun multiseluler dan tidak memiliki jaringan yang
sebenarnya. Anggota Protista berbeda antara satu dengan lainnya dalam
hal morfologi maupun cara hidupnya. Anggota Protista ada yang
menyerupai sifat-sifat jamur, hewan dan tumbuhan.
PENGERTIAN PROTISTA
Protozoa diambil dari kata yunani , Proto : Pertama dan Zoa : Hewan.
Protozoa adalah organisme uniseluler (bersel satu), eukariotik (Memiliki
inti sel yang terbungkus oleh membran), tidak memiliki dinding
sel,heterotrof dan pada umumnya dapat bergerak (motil). Protozoa dapat
bergerak dengan alat geraknya, yaitu pseudopodia (kaki semu), silia
(rambut getar), atau flagela (kaki cambuk). Dalam kajian evolusi, Protozoa
diduga merupakan cikal bakal organisme hewan yang lebih kompleks.
Terdapat sekitar 65 jenis protozoa yang sudah di kenali.
PENGERTIAN PROTOZOA
Ciri tubuh Protozoa meliputi ukuran dan bentuk serta struktur dan fungsi tubuh.
Ukuran dan Bentuk Tubuh
Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 10 sampai 200 mikron. Bentuk sel Protozoa sangat
bervariasi, ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah. Sebagian besar Protozoa memiliki alat gerak
berupa pseudopodia, silia atau flagelum. Beberapa kelompok Protozoa memiliki cangkang.
Struktur dan Fungsi Tubuh
Sel Protozoa umumnya terdiri dari membran sel, sitoplasma, vokuola makanan, vokuola kontraktil dan
inti sel. Membran sel berfungsi sebagai pelindung serta pengatur pertukaran makanan dan gas.
Vokuola Makanan ialah vokuola yang berfungsi untuk mencerna makanan. Vokuola makanan terbentuk
dari proses makan sel dengan cara menelan oleh setiap bagian membran sel atau melalui sitostama (mulut
sel). Zar-zat makanan hasil cernaan dalam vokuola ke luar sel melalui membran plasma. Vokuola
Kontraktil ialah vokuola yang berfungsi untuk mengeluarkan sisa makanan berbentuk cair ke luar sel
melalui membran sel serta mengatur kadar air dalam sel. Vokuola kontraktil merupakan vokuola yang
selalu mengembang dan mengempis. Inti sel berfungis mengatur aktivitas sel.
CIRI CIRI PROTOZOA
Protozoa hidup secara heterotrof dengan memangsa bakteri, Protista lain dan
sampah organisme. Sebagai pemangsa bakteri, Protozoa berperan penting
dalam mengontrol jumlah bakteri di alam.
CARA HIDUP PROTOZOA
Protozoa hidup soliter atau berkoloni pada habitat yang beragam. Sebagai
besar Protozoa hidup bebas di laut atau di air tawar, misalnya di selokan,
kolam atau sungai. Jenis lainnya ada yang hidup di tanah. Beberapa kelompok
Protozoa yang hidup dalam tubuh hewan dan manusia dengan cara
bersimbiosis.
HABITAT PROTOZOA
Protozoa dapat bereproduksi secara aseksual (tak kawin) dan secara seksual
(kawin). Berikut penjelasan reproduksi secara aseksual dan seksual antara lain
sebagai berikut.
Reproduksi Secara Aseksual : secara aseksual pada umumnya dengan
melakukan pembelahan biner. Dari satu sel menjadi dua sel, dari dua sel
menjadi empat sel, dan seterusnya. Pembelahan biner diawali pada pembelahan
inti atau kariokinesis, dan kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasma
(sitokinesis).
Reproduksi Secara Seksual : secara seksual adalah dengan cara penyatuan
gamet yang berbeda jenis sehingga dapat menghasilkan zigot atau secara
konjugasi (penyatuan inti vegetatif sel). Namun, ada juga Protozoa yang tidak
melakukan reproduksi secara seksual, seperti Amoeba sp.
REPRODUKSI PROTOZOA
Protozoa diklasifikasi berdasarkan alat geraknya yang terdapat empat filum Protozoa.
Macam-Macam Klasifikasi Protozoa adalah sebagai berikut.
1. Ciliata (Ciliophora/Infusoria), jenis protozoa yang bergerak dengan menggunakan silia
(rambut getar). Contoh protozoa jenis Ciliata adalah Paramecium sp
2. Rhizopoda (Sarcodina), jenis protozoa yang bergerak dengan pseudopodia (kaki semu).
Contoh protozoa jenis Rhizopoda adalah Amoeba sp
3. Sporozoa (Apicomplexa), jenis protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Contoh
protozoa jenis Sporozoa adalah Plasmodium sp.
4. Flagellata (Mastigophora), jenis protozoa yang bergerak dengan flagela (bulu cambuk).
Contoh jenis flagellata adalah Trypanosoma sp.
KLASIFIKASI PROTOZOA
Ciliata (latin, cilia = rambut kecil) atau Ciliphora (Yunani, phora = gerakan) bergerak dengan
menggunakan silia (rambut getar). Ciliata juga disebut infusoria (Latin, infus = menuang) karena
hewan ini ditemukan juga pada air buangan atau air cucuran. Silia terdapat pada seluruh
permukaan sel atau hanya pada bagian tertentu. Selain berfungsi untuk bergerak, silia juga
merupakan alat bantu untuk makan. Silia membantu pergerakan makanan ke sitoplasma. Makanan
terkumpul di sitoplasma akan dilanjutkan ke dalam sitofaring (kerongkongan sel). Apabila telah
penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola makanan.
Sel Ciliata memiliki ciri khusus lain, yaitu memiliki dua inti; makronukleus dan mikronukleus.
Makronukleus berukuran lebih besar dibandingkan mikronukleus. Makronukleus memiliki fungsi
reproduksi, yaitu pada konjugasi. Ciliata juga memiliki trikokis yang fungsinya untuk pertahanan
diri dari musuh.
Ciliata hidup bebas di lingkungan berair, baik air tawar maupun air laut. Ciliata juga hidup di
dalam tubuh hewan lain secara simbiosis maupun parasit. Ciliate yang hidup bebaas di alam
contohnya Paramecium caudatum, Didinium, Stentor, Balantidium, dan Vorticella. Jenis lainnya
hidup bersimbiosis dengan perut hewan pemakan rumput dan berfungsi membantu hewan tersebut
mencerna selulosa yang terdapat dalam rumput. Hanya sedikit jenis Ciliata yang hidup sebagai
parasit. Salah satunya Balantidium coli. Ciliata ini hidup pada usus besar ternak atau manusia dan
dapat menyebabkan diare (balantidiosis).
Ciliata melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual, yaitu dengan
pembelahan biner membujur (transversal). Reproduksi seksual dilakukan dengan konjugasi.
A. CILIATA
(CILIOPHORA / INFUSORIA)
Semua Protozoa yang tergolong kelas Rhizopoda (Yunani, rhizo + akar, podos = kaki) atau Sarcodina (Yunani, sarco = daging)
bergerak dengan penjuluran sitoplasma selnya yang membentuk pseupodia (kaki semu). Bentuk pseupodia beragam, ada yang
tebal membulat dan ada yang tipis meruncing. Pseupodia berfungsi sebagai alat gerak dan memangsa makanan hewan ini ada
yang bercangkang, contohnya Globigerina dan ada yang telanjang, contohnya Amoeba proteus. Pada Rhizopoda yang
bercangkang, pseupodia menjulur keluar dari cangkang. Cangkang tersusun dari silica atau kalsium karbonat.
Karena strukturnya yang berubah-ubah, Rhizopoda tidak memiliki bentuk yang tetap. Sitoplasmanya terdiri dari ektoplasma dan
endoplasma. Ektoplasma adalah plasma sel bagian luar yang berbatasandengan membrane plasma. Endoplasma adalah plasma sel
pada bagian dalam sel. Ektoplasma bersifat lebih kental daripada endoplasma. Aliran endoplasma dan ektoplasma tersebut
berperan dalam penjuluran dan penarikan pseupodia. Pada proses makan, pseupodia mengelilingi makanan dan membentuk
vakuola makanan. Di dalam vakuola makanan, makanan dicerna. Zat makanan hasil cernaan dalam vakuola makanan masuk ke
dalam sitoplasma secara difusi. Sedangkan sisa makanan dikeluarkan dari vakuola ke luar sel melalui membran plasma.
Rhizopoda berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner. Pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan,
Rhizopoda tertentu dapat beradaptasi untuk mempertahankan hidupnya dengan membentuk kista, contohnya Amoeba yang akan
menjadi aktif kembali jika kondisi lingkungan sudah sesuai.
Rhizopoda umumnya hidup bebas di tanah yang lembab dan lingkungan berair, baik di darat maupun laut. Rhizopoda bersifat
heterotrof dengan memangsa alga uniseluler, bakteri, atau protozoa lain. Rhizopoda yang hidup bebas di tanah lembap, contohnya
Amoeba proteus. Contoh Rhizopoda yang hidup di air tawar adalah Difflugia. Sedangkan Rhizopoda yang hidup di laut adalah dari
kelompok Foraminifera, antara lain Globigerina. Contoh Rhizopoda parasit antara lain Entamoeba gingivalis dan Entamoeba
histolytica. Entamoeba gingivalis merupakan parasit pada gusi dan gigi manusia. Entamoeba histolytica merupakan parasit pada
usus manusia dan menyebabkan penyakit disentri. Parasit ke dalam tubuh manusia melalui makanan yang mengandung kista
Entamoeba karena tercemar kotoran.
B. RHIZOPODA
(SARCODINA)
Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok protista uniseluler yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya
memiliki bentuk seperti spora. Sporozoa tidak memiliki alat gerak. Seluruh jenis Sporozoa hidup sebagai parasit pada hewan atau manusia.
Sporozoa melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Pergiliran reproduksi aseksual dan seksualnya kompleks., dengan beberapa
perubahan bentuk serta membutuhkan dua atau lebih inang. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan biner. Reproduksi seksual
dilakukan dengan pembentukan gamet dan dilanjutkan dengan penyatuan gamet jantan dan betina.
Contoh Sporozoa adalah Toxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit toksoplasmosis dan Plasmodium yang menyebabkan penyakit
malaria pada manusia. Toxoplasma gondii masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, misalnya daging yang tercemar kista Toxoplasma
dari kotoran kucing. Infeksi Toxoplasma terutama membahayakan ibu hamil karena dapat membunuh embrio atau bayi yang dilahirkan
menjadi cacat.
Plasmodium masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Di dalam tubuh manusia, Plasmodium menyerang sel-
sel hati dan sel-sel darah merah (eritrosit). Ada empat jenis plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit malaria, yaitu Plasmodium vivax,
Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, dan Plasmodium falciparum. Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale menyebabkan penyakit
malaria tertiana, Plasmodium malariae menyebabkan malaria kuartana, dan Plasmodium falciparum menyebabkan penyakit malaria yang
paling berbahaya, yaitu malaria tropika.
Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale dapat tetap hidup, meskipun tidak aktif di dalam sel hati penderita malaria selama berbulan-bulan
bahkan bertahun-tahun. Akibatnya di kemudian hari penyakit malaria dapat kambuh lagi. Pemberantasan penyakit malaria dapat dilakukan
dengan memotong siklus hidup Plasmodium, yaitu dengan cara mencegah adanya genangan air atau menutup tempat penampungan air. Cara
ini menyebabkan nyamuk tidak dapat tumbuh menjadi dewasa, bahkan tidak dapat meletakkan telur-telurnya. Cara lainnya dengan pemberian
obat (misalnya obat kina) kepada si penderita. Melalui perkembangan biologi molekuler, saat ini telah dikembangkan vaksin yang lebih efektif
untuk menyembuhkan malaria. Siklus hidup Plasmodium terbagi menjadi dua, yaitu di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina dan di dalam
C. SPOROZOA ( APICOMPLEXA)
Flagellata (Latin, flagell = cambuk) atau Mastigophora (Yunani, mastig = cambuk, phora = gerakan)
bergerak dengan menggunakan bulu cambuk atau flagellum. Sebagian besar Flagellata memiliki dua
flagellum. Letak flagellum ada yang di bagian belakan sel (posterior), atau di bagian depan sel
(anterior).
Flagellata berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner membujur, misalnya pada
Trypanosoma. Flagellata ada yang hidup bebas di lingkungan berair, baik air tawar maupun laut,
hidup bersimbiosis, atau parasit dalam tubuh hewan. Flagellata yang hidup bersimbiosis, misalnya
Trichonympha campanula hidup pada usus rayap dan kecoa kayu. Flagellata ini membantu rayap
atau kecoa mencerna kayu yang dimakan serangga tersebut.
Flagellata yang hidup parasit antara lain Trypanosoma brucei (penyebab penyakit tidur pada
manusia di Afrika), Trypanosoma evansi (penyebab penyakit surra pada hewan ternak), Trichomonas
vaginalis (penyebab penyakit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin pria), serta Leishmania
(penyebab penyakit kala-azar yang merusak sel darah manusia). Trypanosoma dan Leishmania
dibawa oleh jenis lalat tertentu yang mengisap darah manusia, contohnya lalat tse tse (Glossina
moritans). Lalat ini menularkan penyakit tidur. Penyakit ini merusak system saraf pusat dan
pembuluh darah sehingga penderita tidak dapat berbicara dan berjalan, tidur terus-menerus, dan
akhirnya mengakibatkan kematian.
D. FLAGELLATA (MASTIGOPHORA)
SEKIAN DARI KAMI
Wassalamualaikum Wr. Wb.

More Related Content

What's hot (20)

BIOLOGI protista
BIOLOGI  protistaBIOLOGI  protista
BIOLOGI protista
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
 
protozoa
protozoaprotozoa
protozoa
 
Protista Mirip Hewan dan Mirip Jamur
Protista Mirip Hewan dan Mirip JamurProtista Mirip Hewan dan Mirip Jamur
Protista Mirip Hewan dan Mirip Jamur
 
Bab 5.protista
Bab 5.protistaBab 5.protista
Bab 5.protista
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhanProtista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
 
Protista
Protista Protista
Protista
 
Protista Mirip Tumbuhan( Alga )
Protista Mirip Tumbuhan( Alga )Protista Mirip Tumbuhan( Alga )
Protista Mirip Tumbuhan( Alga )
 
Protists mirip tumbuhan
Protists mirip tumbuhanProtists mirip tumbuhan
Protists mirip tumbuhan
 
Protozoa
ProtozoaProtozoa
Protozoa
 
SMA Kelas X - Protista
SMA Kelas X - ProtistaSMA Kelas X - Protista
SMA Kelas X - Protista
 
Buku x bab 5 (Protista)
Buku x bab 5 (Protista)Buku x bab 5 (Protista)
Buku x bab 5 (Protista)
 
Protozoa
ProtozoaProtozoa
Protozoa
 
Rhizopoda
RhizopodaRhizopoda
Rhizopoda
 
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUKBAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
 
Ppt protista mirip hewan
Ppt protista mirip hewanPpt protista mirip hewan
Ppt protista mirip hewan
 
Protista Mirip Hewan (Protozoa) X-1
Protista Mirip Hewan (Protozoa) X-1Protista Mirip Hewan (Protozoa) X-1
Protista Mirip Hewan (Protozoa) X-1
 
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan SporozoaMakalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Kingdom Protista
Kingdom ProtistaKingdom Protista
Kingdom Protista
 

Similar to PROTOZOA PROTISA (20)

Protozoa
ProtozoaProtozoa
Protozoa
 
PROTISTA.pdf
PROTISTA.pdfPROTISTA.pdf
PROTISTA.pdf
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Protozoa
ProtozoaProtozoa
Protozoa
 
Protozoa mirip hewan
Protozoa mirip hewanProtozoa mirip hewan
Protozoa mirip hewan
 
Protista
Protista Protista
Protista
 
Protozoa Presentation
Protozoa PresentationProtozoa Presentation
Protozoa Presentation
 
Protozoa
Protozoa Protozoa
Protozoa
 
Protista .pptx
Protista .pptxProtista .pptx
Protista .pptx
 
Tugas ppt zoin
Tugas ppt zoinTugas ppt zoin
Tugas ppt zoin
 
Ahahahahahaysysy.pdf
Ahahahahahaysysy.pdfAhahahahahaysysy.pdf
Ahahahahahaysysy.pdf
 
Kelompok 1 parasitologi OKE.pptx
Kelompok 1 parasitologi OKE.pptxKelompok 1 parasitologi OKE.pptx
Kelompok 1 parasitologi OKE.pptx
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Pyhlum protozoa
Pyhlum protozoaPyhlum protozoa
Pyhlum protozoa
 
Bab 4 protista
Bab 4 protista Bab 4 protista
Bab 4 protista
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
 
Makalahprotozoaarifin 130408064638-phpapp02
Makalahprotozoaarifin 130408064638-phpapp02Makalahprotozoaarifin 130408064638-phpapp02
Makalahprotozoaarifin 130408064638-phpapp02
 
zoo inver ppt.pdf
zoo inver ppt.pdfzoo inver ppt.pdf
zoo inver ppt.pdf
 
Kindom protista
Kindom protistaKindom protista
Kindom protista
 

More from Kay Nazarite

Teks cerita sejarah (Bahasa Indonesia)
Teks cerita sejarah (Bahasa Indonesia)Teks cerita sejarah (Bahasa Indonesia)
Teks cerita sejarah (Bahasa Indonesia)Kay Nazarite
 
Kerajaan Ternate & Tidore
Kerajaan Ternate & TidoreKerajaan Ternate & Tidore
Kerajaan Ternate & TidoreKay Nazarite
 
Surat keterangan catatan
Surat keterangan catatanSurat keterangan catatan
Surat keterangan catatanKay Nazarite
 
Sistem pernapasan pada burung dan katak
Sistem pernapasan pada burung dan katakSistem pernapasan pada burung dan katak
Sistem pernapasan pada burung dan katakKay Nazarite
 
Peristiwa Tanjung Priok
Peristiwa Tanjung PriokPeristiwa Tanjung Priok
Peristiwa Tanjung PriokKay Nazarite
 
Siklus daur padat, cair, gas
Siklus daur padat, cair, gasSiklus daur padat, cair, gas
Siklus daur padat, cair, gasKay Nazarite
 
Kebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKay Nazarite
 
Laporan hasil observasi
Laporan hasil observasiLaporan hasil observasi
Laporan hasil observasiKay Nazarite
 

More from Kay Nazarite (20)

Katabolisme
KatabolismeKatabolisme
Katabolisme
 
Teks cerita sejarah (Bahasa Indonesia)
Teks cerita sejarah (Bahasa Indonesia)Teks cerita sejarah (Bahasa Indonesia)
Teks cerita sejarah (Bahasa Indonesia)
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 
Sentralisasi PKn
Sentralisasi PKnSentralisasi PKn
Sentralisasi PKn
 
Kerajaan Ternate & Tidore
Kerajaan Ternate & TidoreKerajaan Ternate & Tidore
Kerajaan Ternate & Tidore
 
Surat keterangan catatan
Surat keterangan catatanSurat keterangan catatan
Surat keterangan catatan
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Sistem pernapasan pada burung dan katak
Sistem pernapasan pada burung dan katakSistem pernapasan pada burung dan katak
Sistem pernapasan pada burung dan katak
 
Profil Chris John
Profil Chris JohnProfil Chris John
Profil Chris John
 
Tugas PKn
Tugas PKnTugas PKn
Tugas PKn
 
Peristiwa Tanjung Priok
Peristiwa Tanjung PriokPeristiwa Tanjung Priok
Peristiwa Tanjung Priok
 
Siklus daur padat, cair, gas
Siklus daur padat, cair, gasSiklus daur padat, cair, gas
Siklus daur padat, cair, gas
 
Analisis cerpen
Analisis cerpenAnalisis cerpen
Analisis cerpen
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 
Pelanggaran HAM
Pelanggaran HAMPelanggaran HAM
Pelanggaran HAM
 
Kebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskal
 
Teks eksplanasi
Teks eksplanasiTeks eksplanasi
Teks eksplanasi
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Laporan hasil observasi
Laporan hasil observasiLaporan hasil observasi
Laporan hasil observasi
 
Negosiasi
NegosiasiNegosiasi
Negosiasi
 

Recently uploaded

PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 

Recently uploaded (20)

PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 

PROTOZOA PROTISA

  • 1. Kelompok 5 Anggota : • Don Reyvo Rendondo P. • Fathi Abdurobbi • Michael Hizkia • Muhammad Maulana Riza • Panji C. P. • Ronald F. N. PROTISA MIRIP HEWAN (PROTOZOA)
  • 2. Penggunaan sistem klasifikasi lima kingdom yang disusun oleh Whittaker menyebabkan Protista dibahas sebagai suatu kingdom tersendiri. Misalnya Protista yang menyerupai hewan, mencakup kelompok Protozoa yang sebelumnya digolongkan sebagai salah satu filum utama pada kingdom Animalia (hewan), khususnya kelompok invertebrata (hewan tidak bertulang belakang). PENDAHULUAN
  • 3. Protista ialah kelompok organisme yang memiliki struktur sel eukariotik, uniseluler maupun multiseluler dan tidak memiliki jaringan yang sebenarnya. Anggota Protista berbeda antara satu dengan lainnya dalam hal morfologi maupun cara hidupnya. Anggota Protista ada yang menyerupai sifat-sifat jamur, hewan dan tumbuhan. PENGERTIAN PROTISTA
  • 4. Protozoa diambil dari kata yunani , Proto : Pertama dan Zoa : Hewan. Protozoa adalah organisme uniseluler (bersel satu), eukariotik (Memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran), tidak memiliki dinding sel,heterotrof dan pada umumnya dapat bergerak (motil). Protozoa dapat bergerak dengan alat geraknya, yaitu pseudopodia (kaki semu), silia (rambut getar), atau flagela (kaki cambuk). Dalam kajian evolusi, Protozoa diduga merupakan cikal bakal organisme hewan yang lebih kompleks. Terdapat sekitar 65 jenis protozoa yang sudah di kenali. PENGERTIAN PROTOZOA
  • 5. Ciri tubuh Protozoa meliputi ukuran dan bentuk serta struktur dan fungsi tubuh. Ukuran dan Bentuk Tubuh Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 10 sampai 200 mikron. Bentuk sel Protozoa sangat bervariasi, ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah. Sebagian besar Protozoa memiliki alat gerak berupa pseudopodia, silia atau flagelum. Beberapa kelompok Protozoa memiliki cangkang. Struktur dan Fungsi Tubuh Sel Protozoa umumnya terdiri dari membran sel, sitoplasma, vokuola makanan, vokuola kontraktil dan inti sel. Membran sel berfungsi sebagai pelindung serta pengatur pertukaran makanan dan gas. Vokuola Makanan ialah vokuola yang berfungsi untuk mencerna makanan. Vokuola makanan terbentuk dari proses makan sel dengan cara menelan oleh setiap bagian membran sel atau melalui sitostama (mulut sel). Zar-zat makanan hasil cernaan dalam vokuola ke luar sel melalui membran plasma. Vokuola Kontraktil ialah vokuola yang berfungsi untuk mengeluarkan sisa makanan berbentuk cair ke luar sel melalui membran sel serta mengatur kadar air dalam sel. Vokuola kontraktil merupakan vokuola yang selalu mengembang dan mengempis. Inti sel berfungis mengatur aktivitas sel. CIRI CIRI PROTOZOA
  • 6. Protozoa hidup secara heterotrof dengan memangsa bakteri, Protista lain dan sampah organisme. Sebagai pemangsa bakteri, Protozoa berperan penting dalam mengontrol jumlah bakteri di alam. CARA HIDUP PROTOZOA
  • 7. Protozoa hidup soliter atau berkoloni pada habitat yang beragam. Sebagai besar Protozoa hidup bebas di laut atau di air tawar, misalnya di selokan, kolam atau sungai. Jenis lainnya ada yang hidup di tanah. Beberapa kelompok Protozoa yang hidup dalam tubuh hewan dan manusia dengan cara bersimbiosis. HABITAT PROTOZOA
  • 8. Protozoa dapat bereproduksi secara aseksual (tak kawin) dan secara seksual (kawin). Berikut penjelasan reproduksi secara aseksual dan seksual antara lain sebagai berikut. Reproduksi Secara Aseksual : secara aseksual pada umumnya dengan melakukan pembelahan biner. Dari satu sel menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat sel, dan seterusnya. Pembelahan biner diawali pada pembelahan inti atau kariokinesis, dan kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Reproduksi Secara Seksual : secara seksual adalah dengan cara penyatuan gamet yang berbeda jenis sehingga dapat menghasilkan zigot atau secara konjugasi (penyatuan inti vegetatif sel). Namun, ada juga Protozoa yang tidak melakukan reproduksi secara seksual, seperti Amoeba sp. REPRODUKSI PROTOZOA
  • 9. Protozoa diklasifikasi berdasarkan alat geraknya yang terdapat empat filum Protozoa. Macam-Macam Klasifikasi Protozoa adalah sebagai berikut. 1. Ciliata (Ciliophora/Infusoria), jenis protozoa yang bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar). Contoh protozoa jenis Ciliata adalah Paramecium sp 2. Rhizopoda (Sarcodina), jenis protozoa yang bergerak dengan pseudopodia (kaki semu). Contoh protozoa jenis Rhizopoda adalah Amoeba sp 3. Sporozoa (Apicomplexa), jenis protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Contoh protozoa jenis Sporozoa adalah Plasmodium sp. 4. Flagellata (Mastigophora), jenis protozoa yang bergerak dengan flagela (bulu cambuk). Contoh jenis flagellata adalah Trypanosoma sp. KLASIFIKASI PROTOZOA
  • 10. Ciliata (latin, cilia = rambut kecil) atau Ciliphora (Yunani, phora = gerakan) bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar). Ciliata juga disebut infusoria (Latin, infus = menuang) karena hewan ini ditemukan juga pada air buangan atau air cucuran. Silia terdapat pada seluruh permukaan sel atau hanya pada bagian tertentu. Selain berfungsi untuk bergerak, silia juga merupakan alat bantu untuk makan. Silia membantu pergerakan makanan ke sitoplasma. Makanan terkumpul di sitoplasma akan dilanjutkan ke dalam sitofaring (kerongkongan sel). Apabila telah penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola makanan. Sel Ciliata memiliki ciri khusus lain, yaitu memiliki dua inti; makronukleus dan mikronukleus. Makronukleus berukuran lebih besar dibandingkan mikronukleus. Makronukleus memiliki fungsi reproduksi, yaitu pada konjugasi. Ciliata juga memiliki trikokis yang fungsinya untuk pertahanan diri dari musuh. Ciliata hidup bebas di lingkungan berair, baik air tawar maupun air laut. Ciliata juga hidup di dalam tubuh hewan lain secara simbiosis maupun parasit. Ciliate yang hidup bebaas di alam contohnya Paramecium caudatum, Didinium, Stentor, Balantidium, dan Vorticella. Jenis lainnya hidup bersimbiosis dengan perut hewan pemakan rumput dan berfungsi membantu hewan tersebut mencerna selulosa yang terdapat dalam rumput. Hanya sedikit jenis Ciliata yang hidup sebagai parasit. Salah satunya Balantidium coli. Ciliata ini hidup pada usus besar ternak atau manusia dan dapat menyebabkan diare (balantidiosis). Ciliata melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual, yaitu dengan pembelahan biner membujur (transversal). Reproduksi seksual dilakukan dengan konjugasi. A. CILIATA (CILIOPHORA / INFUSORIA)
  • 11. Semua Protozoa yang tergolong kelas Rhizopoda (Yunani, rhizo + akar, podos = kaki) atau Sarcodina (Yunani, sarco = daging) bergerak dengan penjuluran sitoplasma selnya yang membentuk pseupodia (kaki semu). Bentuk pseupodia beragam, ada yang tebal membulat dan ada yang tipis meruncing. Pseupodia berfungsi sebagai alat gerak dan memangsa makanan hewan ini ada yang bercangkang, contohnya Globigerina dan ada yang telanjang, contohnya Amoeba proteus. Pada Rhizopoda yang bercangkang, pseupodia menjulur keluar dari cangkang. Cangkang tersusun dari silica atau kalsium karbonat. Karena strukturnya yang berubah-ubah, Rhizopoda tidak memiliki bentuk yang tetap. Sitoplasmanya terdiri dari ektoplasma dan endoplasma. Ektoplasma adalah plasma sel bagian luar yang berbatasandengan membrane plasma. Endoplasma adalah plasma sel pada bagian dalam sel. Ektoplasma bersifat lebih kental daripada endoplasma. Aliran endoplasma dan ektoplasma tersebut berperan dalam penjuluran dan penarikan pseupodia. Pada proses makan, pseupodia mengelilingi makanan dan membentuk vakuola makanan. Di dalam vakuola makanan, makanan dicerna. Zat makanan hasil cernaan dalam vakuola makanan masuk ke dalam sitoplasma secara difusi. Sedangkan sisa makanan dikeluarkan dari vakuola ke luar sel melalui membran plasma. Rhizopoda berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner. Pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, Rhizopoda tertentu dapat beradaptasi untuk mempertahankan hidupnya dengan membentuk kista, contohnya Amoeba yang akan menjadi aktif kembali jika kondisi lingkungan sudah sesuai. Rhizopoda umumnya hidup bebas di tanah yang lembab dan lingkungan berair, baik di darat maupun laut. Rhizopoda bersifat heterotrof dengan memangsa alga uniseluler, bakteri, atau protozoa lain. Rhizopoda yang hidup bebas di tanah lembap, contohnya Amoeba proteus. Contoh Rhizopoda yang hidup di air tawar adalah Difflugia. Sedangkan Rhizopoda yang hidup di laut adalah dari kelompok Foraminifera, antara lain Globigerina. Contoh Rhizopoda parasit antara lain Entamoeba gingivalis dan Entamoeba histolytica. Entamoeba gingivalis merupakan parasit pada gusi dan gigi manusia. Entamoeba histolytica merupakan parasit pada usus manusia dan menyebabkan penyakit disentri. Parasit ke dalam tubuh manusia melalui makanan yang mengandung kista Entamoeba karena tercemar kotoran. B. RHIZOPODA (SARCODINA)
  • 12. Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok protista uniseluler yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya memiliki bentuk seperti spora. Sporozoa tidak memiliki alat gerak. Seluruh jenis Sporozoa hidup sebagai parasit pada hewan atau manusia. Sporozoa melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Pergiliran reproduksi aseksual dan seksualnya kompleks., dengan beberapa perubahan bentuk serta membutuhkan dua atau lebih inang. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan biner. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet dan dilanjutkan dengan penyatuan gamet jantan dan betina. Contoh Sporozoa adalah Toxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit toksoplasmosis dan Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia. Toxoplasma gondii masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, misalnya daging yang tercemar kista Toxoplasma dari kotoran kucing. Infeksi Toxoplasma terutama membahayakan ibu hamil karena dapat membunuh embrio atau bayi yang dilahirkan menjadi cacat. Plasmodium masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Di dalam tubuh manusia, Plasmodium menyerang sel- sel hati dan sel-sel darah merah (eritrosit). Ada empat jenis plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit malaria, yaitu Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, dan Plasmodium falciparum. Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale menyebabkan penyakit malaria tertiana, Plasmodium malariae menyebabkan malaria kuartana, dan Plasmodium falciparum menyebabkan penyakit malaria yang paling berbahaya, yaitu malaria tropika. Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale dapat tetap hidup, meskipun tidak aktif di dalam sel hati penderita malaria selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Akibatnya di kemudian hari penyakit malaria dapat kambuh lagi. Pemberantasan penyakit malaria dapat dilakukan dengan memotong siklus hidup Plasmodium, yaitu dengan cara mencegah adanya genangan air atau menutup tempat penampungan air. Cara ini menyebabkan nyamuk tidak dapat tumbuh menjadi dewasa, bahkan tidak dapat meletakkan telur-telurnya. Cara lainnya dengan pemberian obat (misalnya obat kina) kepada si penderita. Melalui perkembangan biologi molekuler, saat ini telah dikembangkan vaksin yang lebih efektif untuk menyembuhkan malaria. Siklus hidup Plasmodium terbagi menjadi dua, yaitu di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina dan di dalam C. SPOROZOA ( APICOMPLEXA)
  • 13. Flagellata (Latin, flagell = cambuk) atau Mastigophora (Yunani, mastig = cambuk, phora = gerakan) bergerak dengan menggunakan bulu cambuk atau flagellum. Sebagian besar Flagellata memiliki dua flagellum. Letak flagellum ada yang di bagian belakan sel (posterior), atau di bagian depan sel (anterior). Flagellata berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner membujur, misalnya pada Trypanosoma. Flagellata ada yang hidup bebas di lingkungan berair, baik air tawar maupun laut, hidup bersimbiosis, atau parasit dalam tubuh hewan. Flagellata yang hidup bersimbiosis, misalnya Trichonympha campanula hidup pada usus rayap dan kecoa kayu. Flagellata ini membantu rayap atau kecoa mencerna kayu yang dimakan serangga tersebut. Flagellata yang hidup parasit antara lain Trypanosoma brucei (penyebab penyakit tidur pada manusia di Afrika), Trypanosoma evansi (penyebab penyakit surra pada hewan ternak), Trichomonas vaginalis (penyebab penyakit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin pria), serta Leishmania (penyebab penyakit kala-azar yang merusak sel darah manusia). Trypanosoma dan Leishmania dibawa oleh jenis lalat tertentu yang mengisap darah manusia, contohnya lalat tse tse (Glossina moritans). Lalat ini menularkan penyakit tidur. Penyakit ini merusak system saraf pusat dan pembuluh darah sehingga penderita tidak dapat berbicara dan berjalan, tidur terus-menerus, dan akhirnya mengakibatkan kematian. D. FLAGELLATA (MASTIGOPHORA)