2. Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses 'mengapa' dan 'bagaimana' kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu
pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi. Suatu kejadian baik kejadian alam maupun kejadian seosial yang
terjadi di sekitar kita, selalu memiliki hubungan sebab akibat dan memiliki proses. Suatu kejadian yang terjadi di
sekitar kita, tidak hanya untuk kita amati dan rasakan saja, tetapi juga untuk kita pelajari. Kita dapat mempelajari
kejadian tersebut, misalnya dari segi mengapa dan bagaimana bisa terjadi.
Kejadian Alam : Tanah longsor,angin puting beliung,tsunami,dan
gempa bumi.
Kejadian Sosial : Pengangguran,banjir,kemiskinan,korupsi,dan lain
sebagainya.
Kejadian Ilmu Pengetahuan : Penemuan fosil,pembuatan vaksin baru,rekayasa
genetika,dan lain sebagainya.
Kejadian Budaya : Alkulturasi budaya
3. Teks ekplanasi terdiri dari bagian – bagian seperti
di bawah ini :
1. General Statement / Pernyataan umum
Bagian pertama teks ekplanasi adalah general statement atau yang disebut juga dengan pernyataan umum. Bagian
ini menyampaikan topik atau permasalahan yang akan di bahas pada teks ekplanasi yang berupa gambaran umum
mengenai apa dan mengapa suatu fenomena tersebut bisa terjadi. General statement ini harus ditulis semenarik
mungkin agar para pembaca bisa tertarik untuk membaca isi teks secara keseluruhan.
2. Sequence of Explanation / Deretan Penjelas
Bagian ini mengandung penjelasan – penjelasan mengenai sebuah topik yang akan dibahas secara lebih mendalam.
Bagian ini ditulis untuk menjawab pertanyaan how, bagaimana dan urutan sebab – akibat dari sebuah fenomena
yang terjadi. Bagian ini biasanya ditulis dalam 2 atau 3 paragraf.
3. Closing
Bagian terakhir dari teks ekplanasi adalah closing yang mengandung intisari atau kesimpulan dari fenomena yang
telah dibahas. Di dalam bagian ini juga bisa ditambahkan saran atau juga tanggapan penulis mengenai fenomena
tersebut.
4. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
– Teks eksplanasi pada umumnya memiliki ciri bahasa sebagai berikut.
– Fokus pada hal umum (generic), bukan partisipan manusia (nonhuman participants), misalnya
gempa bumi, banjir, hujan, dan udara.
– Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah.
– Lebih banyak menggunakan kata kerja material dan relasional (kata kerja aktif).
– Menggunakan konjungsi waktu dan kausal, misalnya jika, bila, sehingga, sebelum, pertama, dan
kemudian.
– Menggunakan kalimat pasif.
– Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan secara kausal itu
benar adanya.
5. Ciri kebahasaan yang sering muncul dalam teks
eksplanasi adalah sebagai berikut.
1. Kata serapan
Unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut.
– Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti titik beku.
Kata titik beku merupakan arti kata freezing point. Kata freezing point merupakan kata
bahasa Inggris. Unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan
dan penulisannya masih mengikuti cara asing.
Unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia, seperti hidrologi. Kata hidrologi berasal dari kata bahasa Inggris hydrology.
6. 2. Konjungsi
– Ada dua jenis konjungsi, yaitu konjungsi eksternal dan kojungsi internal.
a. Konjungsi eksternal merupakan konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi benda, atau kualitas
di dalam klausa kompleks atau antara dua klausa simpleks. Konjungsi eksternal mempunyai empat kategori
makna, yaitu penambahan (contoh: dan, atau), perbandingan (contoh: tetapi, sementara), waktu (contoh: setelah,
sebelum, sejak, ketika), dan sebab-akibat (contoh: sehingga, karena, sebab, jika, walaupun, meskipun).
Contoh:
Banjir terjadi di Kota Jakarta setelah hujan turun dua hari tanpa henti.
Kecelakaan lalu lintas sering terjadi karena pengguna jalan tidak tertib lalu lintas.
– b. Konjungsi internal merupakan konjungsi yang menghubungkan argumen atau ide yang terdapat di antara dua
klausa simpleks atau dua kelompok klausa. Konjungsi internal juga dapat dibagi ke dalam empat kategori makna,
yaitu penambahan (contoh: *selain itu, di samping itu, lebih lanjut), perbandingan (contoh: akan tetapi,
sebaliknya, sementara itu, di sisi lain), waktu (contoh: pertama, kedua … , kemudian, lalu, berikutnya), dan
sebab-akibat (contoh: akibatnya, sebagai akibat, jadi, hasilnya).
Contoh:
Pertama, kesuksesan disebabkan oleh daya kreativitas.
– Akan tetapi, teks eksplanasi sering menggunakan konjungsi eksternal.
7. 3. Hubungan sebab-akibat
– Hubungan sebab-akibat dapat dinyatakan dengan banyak cara, baik dengan konjungsi,
kata kerja, maupun kata benda.
Contoh:
Butir-butir air turun ke bumi karena gravitasi. (dengan konjungsi)
Butir-butir air turun ke bumi disebabkan oleh gravitasi. (dengan kata kerja)
Penyebab butir-butir air turun ke bumi adalah gravitasi. (dengan kata benda)
8. Banjir
Banjir termasuk dalam salah satu gejala alam yang mempengaruhi kehidupan manusia dan dapat
menimbulkan kerusakan. Dalam pengertian sederhana, banjir adalah luapan air dalam jumlah besar yang menerjang
dan menggenangi suatu daerah. Peristiwa meluapnya air tersebut masuk ke kawasan pemukiman yang dihuni
manusia akibat sungai tidak mampu lagi menampungnya. Suatu daerah disebut banjir jika air dalam jumlah banyak
menutupi sebagian besar daerah yang luas. Sedangkan, secara hidrologis ada dua definisi tentang "banjir",
yakni; setiap aliran air yang merusak harta benda, ternak ,dan tanaman; dan setiap kondisi permukaan (level) air
yang melebihi batas normal.
Terjadinya banjir dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam
tersebut dapat berupa curah hujan tinggi, letak daerah lebih rendah dari permukaan laut, dan daerah yang terletak
pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan di mana jalan keluarnya air yang sempit, serta adanya pasang naik
air laut. Sedangkan, faktor manusia yang menjadi penyebab banjir yaitu kegiatan penggundulan hutan dan sampah
yang dibuang secara sembarang. Sampah yang dibuang sembarang dapat menyebabkan saluran air atau sungai
tersumbat sehingga mengakibatkan terjadinya luapan air. Apabila tidak ditangani dengan tepat maka kejadian
tersebut akan terus berulang selama musim hujan berlangsung.
9. Banjir dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi manusia.
Banyak sekali harta benda yang rusak karena terendam banjir. Sarana dan
prasarana rusak porak-poranda sehingga tak bisa digunakan lagi. Bahkan, nyawa
manusia melayang sia-sia diterjang oleh banjir. Pada saat banjir, masyarakat mudah
terserang penyakit akibat genangan air yang kotor. Persawahan dan perkebunan
menjadi rusak berat yang dapat menyebabkan terjadinya gagal panen. Kondisi ini
selanjutnya membuat masyarakat dilanda kelaparan karena kekurangan bahan
makanan.
Oleh sebab itu, kita sebagai manusia hendaknya menjaga alam untuk
mencegah terjadinya banjir. Menjaga lingkungan tetap lestari menjadi tugas utama
kita semua. Kerusakan alam harus segera dihentikan akibat ulah manusia. Hutan
yang gundul harus segera kita hijaukan kembali. Mari kita biasakan diri untuk
membuang sampah pada tempatnya. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan
sekarang kapan lagi. Demi keberlangsungan hidup anak cucu kita kelak.
10. 1. KATA SERAPAN :
Hidrologis : berasal dari kata “hidrologi” yang berarti ilmu tentang air di bawah tanah, keterdapatannya,
peredaran dan sebarannya, persifatan kimia dan fisikanya, reaksi dng lingkungan, termasuk hubungannya
dng makhluk hidup
Faktor : yang berarti hal (keadaan, peristiwa) yg ikut menyebabkan (mempengaruhi) terjadinya sesuatu
Level : tingkat(an), tataran; lapisan
Definisi : kalimat yg mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dr orang, benda, proses, atau
aktivitas
2. Konjungsi
a. Konjungsi eksternal :
- kehidupan manusia dan dapat menimbulkan kerusakan
- Suatu daerah disebut banjir jika air dalam jumlah banyak
- Oleh sebab itu, kita sebagai manusia hendaknya menjaga alam untuk mencegah terjadinya banjir
b. Konjungsi internal : -
PENGELOMPOKAN KEBAHASAAN
11. Ciri-ciri Teks Eksplanasi
1. Strukturnya terdiri dari pernyataan umum, urutan sebab akibat, dan intepretasi.
2. Memuat informasi berdasarkan fakta (faktual)
3. Bersifat informative dan tidak berusaha mempengaruhi pembaca untuk
mempercayai hal yang dibahas di dalam teks.
4. Memiliki / menggunakan sequence markers, seperti pertama, kedua, ketiga, dan
sebagainya. atau pertama, berikutnya, terakhir.