Dokumen tersebut merangkum istilah-istilah penting dalam ilmu hadis seperti sanad, matan, rawi, musnad, musnid, muhaddis, hafiz, dan hakim. Juga dijelaskan definisi dan pengertian masing-masing istilah tersebut. Selain itu, dibahas pula mengenai generasi periwayatan hadis seperti sahabat, tabi'in, dan al-mutaqoddimun.
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Istilah Ulumul Hadits
1. ISTILAH –ISTILAH DALAM ILMU
HADIST
DisusunOleh :
SERLY PALAKITAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUKABUMI
JURUSAN PIAUD/I
2019
2. Pengertian Ilmu Hadis
Ilmu hadis adalah ilmu yang membahas kaidah-
kaidah untuk mengetahui kedudukan sanad, matan
dan rawi apakah diterima atau ditolak. Makna hadits
secara harfiah berarti perkataan atau percakapan
Rasulullah. Dengan demikian ilmu Al-Hadits adalah
ilmu-ilmu tentang perkataan atau percakapan
Rasulullah.
Menurut Tengku Muhammad Hasbiash-Shiddieqy,
ilmu hadits, yakni “segala sesuatu yang disandarkan
kepada Nabi dari perbuatan, perkataan, taqir, atau
sifat”. Hal ini sejalan dengan pengertian hadits yang
dikemukakan dalam buku Musthalahulhadits yang
berarti segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi,
baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir (persetujuan),
atau sifat.
3. Istilah–Istilah yang Berkaitan dengan
Generasi Periwayatan Hadis
1.Sahabat
Secara etimologi, kata “sahabat” berasal dari bahasa
Arab yang merupakan kata bentuk plural untuk
kata صاحب (sahib) yang mempunyai arti selalu
menyertai dan menemani
Secar terminologi sahabat adalah orang muslim yang
pernah menyaksikan Rasulullah saw. walau hanya untuk
sesaat.
Menurut istilah ilmu hadist yang disepakati oleh para
ulama hadits, sahabat ialah orang islam yang pernah
bertemu atau melihat Nabi Muhammad saw. Dan wafat
dalam keadaan beragama Islam.
4. 2. Mukhadhramin
adalah orang yang hidup pada masa Jahiliyah dan
masa Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam lalu masuk
Islam akan tetapi ia tidak sempat melihat beliau Nabi
Shallallahu Alaihi Wassalam.
3. Tabi’in
Tabi'in artinya pengikut, adalah orang Islam awal yang
masa hidupnya setelah para Sahabat Nabi shallallahu
'alaihiwassallam dan tidak mengalami masa hidup
bersama Nabi Muhammad shallallahu 'alaihiwassallam.
Tabi'in disebut juga sebagai murid Sahabat
Nabi shallallahu 'alaihiwassallam.
5. 4. Al-mutaqoddimun
Yaitu para ulama’ yang hidup pada abad ke-2 dan ke-3
Hijriah yang telah menghimpun hadits-hadits Nabi
SAW.
Diantara ulama’ Mutaqoddimun yang telah berhasil
menghimpun hadits-hadits Nabi SAW. di antaranya
adalah :
a. Imam Ahmad Ibn Hanbal (164 – 241H)
b. Imam Bukhori (194 – 256 H)
c. Imam Muslim (220 – 261 H)
d. Imam Al-Nasa’i (215 – 303 H)
e. Imam Abu Daud (202 – 276 H)
f. Imam Al-Tirmidzi (209 – 269 H)
g. Imam Ibn Majjah (202 – 279 H)
6. 5.Al-Mutaakhirun
Yaitu para ulama’ hadits yang hidup pada abad ke-4
Hijriah dan seterusnya.
Diantara tokoh-tokoh Muta’akhirun adalah :
a. Imam Al-Hakim (359 – 405 H)
b. Imam Al-Daral-Quthni (w – 385 H)
c. Imam Ibn Hibban (w – 354 H)
d. Imam al-Thabrani (w – 360H)
7. Istilah – IstilahDasar dalam Ilmu Hadis
1. Sanad: Kata sanad atau as-sanad menurut
bahasa, dari sanada, yasnudu yang berati
mu’tamad (sandaran/tempat bersandar, tempat
berpegang, yang dipercaya atau yang sah.
Secara temionologis, definisi sanad ialah :
para perawi yang menyampaikan kepada matan,
atau silsilah orang-orang yang mehubungkan
kepada matan hadits.
8. 2. Matan : Kata matan atau al-matan menurut
bahasa berarti mashalu bawairtafa’aminal-
aradhi(tanah yang meninggi)
Secara temonologis, istilah matan memiliki
beberapa definisi, yang mana maknanya sama
yaitu materi atau lafazh hadits itu sendiri
3. Rawi : Kata rawi atau arawi, berati orang yang
meriwayatkan atau yang memberitakan hadis.
Yang dimaksud dengan rawi ialah orang yang
merawikan/meriwayatkan, dan memindahkan
hadits
9. 4.Musnad :Menurut bahasa Musnad adalah bentuk isim
maf’ul dari kata kerja asnada, yang berarti sesuatu yang
disandarkan kepada yang lain.
terminologi, musnad Secara mengandung tiga
pengertian, yaitu :
ِم ُهَدنَس َلَصَتِا ِْيذَّال ُْثيِدَحالُهاَهَتْنُم ىَلِإ راويه ْن
“Hadis yang bersambung sanad-nya dari perawinya
(dalam contoh sanad di atas adalah Bukhari) sampai
kepada akhir sanadnya yang biasanya adalah Sahabat,
dan dalam contoh diatas adalah Anasr.a”.
ْسَأ اَم ِهْيِف عَمَج ِْيذَّال ُب اَتِكالْيَأ ُةَباَحَصال ُهَدن
رووه “Kitab yang menghimpun Hadis-hadis Nabi yang
diriwayatkan oleh shahabat, seperti Hadis - hadis yang
diriwayatkan oleh Abu Bakar r.a dan lainnya.
Contohnya, adalah kitab Musnad Imam Ahmad”.
مصدرا اإلسنا ويرادبه يطلق أن
“Sebagai mashdar (Mashdarmimi) mempunyai arti
samadengan sanad”.
10. 5. Musnid :
Kata musnid adalah isimfa’il dari asnada-
yusnidu, yang berarti “orang yang menyadarkan
sesuatu kepada yang lainnya”. Sedangkan
pengertiannya dalam istilah Ilmu Hadis adalah :
واءَس ِهِدَنَسِب َثْيِدَحال يِوْرَي ْنَم َوُهَأ ِهِب مْلِع ُهَدْنِع َان َََكَأُهَل ََ ْم
الرواية مجرد الِإ
“Musnid adalah setia perawi hadis yang
meriwayatkan Hadis dengan menyebutkan
sanadnya, apakah ia mempunyai pengetahuan
tentang sanad tersebut, atau tidak mempunyai
pengetahuan tentang sanad tersebut, tetapi
hanya sekadar meriwayatkan saja’’
11. 6.Muhaddis : Muhaddis itu adalah orang yang
banyak menghafal hadist serta mengetahui sifat-
sifat orang yang meriwayatkan tentang 'adil dan
kecacatannya. Atau merupakan gelar untuk
ulama yang meguasai hadits, baik dari sudut
ilmu riwayat maupun di rayah, mampu
membedakan hadits dha’if dari yang sahih,
meguasai hadits-hadits yang mukthalif dan
hallain yang berkaitan dengan ilmu hadis.
7.Hafiz : merupakan gelar untuk ulama yang
memiliki sifat-sifat seorang Muhaddis. Ulama
yang dapat gelar Al-Hafizh adalah yang dapat
menghafal dan menguasai 100.000 hadits, baik
matan maupun sanadnya, meskipun dengan
jalan sanad yang berbilang, juga mengetahui
hadits sahih dan ilmu haditsnya.
12. 8. Hujjah : merupakan gelar untuk ulama yang
dapat menghafal sekitar 300.000 hadits beserta
keadaan sanadnya. Diantara ulama yang
mendapat gelar ini Muhammad ibn Abdullah
ibnu Amir.
13. 9. Hakim : merupakan gelar untuk ulama
yang dapat meguasai seluruh hadits, baik
dari sudut matan dan sanadnyajarh dan
ta’dil-nya, maupun tariknya, ulama yang
dapat gelar seperti ini, ialah Ibnu Dinar,
Al-laits, dan Asy-syafi’i.
14. KESIMPULAN
para ulama dalam ilmu hadits, seperti dari
uraian di atas dapat ditarik kesimpulan yaitu,
bahwa hadits adalah segala sesuatu yang
disandarkan kepada Nabi SAW., baik itu berupa
perkataan, perbuatan, ketetapan maupun
persetujuannya.
Selain hal yang kami sebut di atas, ada hal lain
yang harus dipahami dalam mempelajari ilmu
hadist, yaitu istilah-istilah yang ditetapkan
erti; matan, sanad, rawidan lain sebagainya.
15. DAFTAR PUSTAKA
Al-Khatib, M.Ajaj. Hadits Nabi Sebelum Dibukukan.
Jakarta: PT Gema Insani Pers. 1999
M.HasbiAsh-Shiddiqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu
Hadits, Jakarta: Bulan Bintang, 1989
Insansejati.com/ilmu-hadits/54-asbabul-wurud.html
ShalihAl-Utsaimin. Syeikh Muhammad,
2008. MusthalahulHadits. Jogjakarta: Media Hidayah.
As-Shalih, Dr. Subhi. 2002. Membahas Ilmu-ilmu Hadits.
Jakarta: Pustaka Firdaus.
An-Nawawi, Imam. 2001. Dasar-dasar Ilmu Hadits.
Jakarta: Pustaka Firdaus.
Ahmad, H. Muhammad. 1998. Ulumulhadits. Bandung:
Pustaka Setia.
Ismail, M. S. 1994. Pengantar Ilmu Hadis. Bandung:
Angkasa.