Teori perkembangan kognitif Piaget membahas empat tahapan perkembangan kognitif anak yaitu sensorimotor, preoperational, konkret operasional, dan formal operasional. Pada setiap tahapan terjadi perubahan kualitatif dalam skema berpikir anak seiring dengan pengalaman dan interaksi lingkungan. Teori ini memberikan implikasi bahwa pembelajaran harus memberikan pengalaman aktif bagi anak untuk membangun pemahaman secara konstruktif.
4. ⌂ progres yang halus sebagai
perkembangan kemampuan
dan pengalaman
⌂ pentingnya faktor
lingkungan
⌂ progres anak melalui tahap-tahap
⌂ perubahan terjadi tiba-tiba
⌂ Tidak mungkin melompati
tahapan
⌂ Sifat yang membedakan setiap
tahap : perubahan kualitatif
(qualitative change), luas
cakupannya (broad applicability),
transisi singkat (brief transitions),
adanya urutan stabil (invariant
sequence)
Continuous Discontinuous
6. Terjadinya Perkembangan
SKEMA
ADAPTASI
Pola perilaku atau
berpikir yang
digunakan saat
berhadapan dengan
objek di dunia
proses menyesuaikan
skema dalam respon
terhadap lingkungan
yang terdiri dari
asimilasi dan
akomodasi
11. TAHAP PERKIRAA
N USIA
PENCAPAIAN UTAMA
Sensorimotor 0-2 tahun Mulai menggunakan imitasi, memori, dan pikiran
Mulai mengenali object permanence
Berawal dari aksi refleks ke kegiatan terarah pada
tujuan
Preoperational 2-7 tahun Mengembangkan bahasa dan kemampuan untuk
berpikir secara simbolik
Menggunakan one-way logic
Berpikir secara egocentrism dan centration
Concrete
Operational
7-11 tahun Menyelesaikan problem konkrit dengan cara yang
logis
Memahami hukum conservation dan menggunakan
klasifikasi serta seriation
Memahami reversibility
Formal
Operational
11 tahun-
Dewasa
Berpikir lebih ilmiah
Mampu menyelesaikan masalah abstrak melalui
percobaan yang sistematis
Mengembangkan perhatian tentang masalah sosial,
identitas.
PROBLEM SOLVING
MENINGKAT
EGOCENTRISM
MENURUN
13. Sub Tahap 1 (0-1Bulan)
KEGIATAN
REFLEKSIF
• Membangun pengetahuan dengan REFLEKS :
MENGHISAP, MENGENGGAM, MENATAP, dsb.
• Belum ada usaha untuk menentukan lokasi
objek yang telah hilang dari pandangan
14. Sub Tahap 2 (2-
4Bulan)
Primary
Circular
Reaction
• Mengatur REFLEKSnya dengan primary circular
reaction (penerapan secara fokus pada tubuh)
• Masih belum ada usaha untuk menentukan
lokasi objek yang telah hilang dari pandangan
circular reaction : proses yang diawali
aksi lengkap yaitu perilaku tahap awal
yang diikuti hasil akhir yang menstimulus
untuk melakukan kembali aksi tersebut.
15. Sub Tahap 3 (4-8
Bulan)
Secondary
Circular
Reaction
• Menginginkan perulangan aksi pada lingkungan yang
menimbulkan hasil yang menyenangkan/menarik
• Belum menyadari hubungan sebab akibat dari apa
yang dilakukan
• Mulai mencari objek jatuh yang terlihat atau yang
terlihat sebagian saja.
Secondary circular reaction adalah proses
circular reaction yang diterapkan si bayi
pada objek eksternal
16. Sub Tahap 4 (8-12
Bulan)
Coordinatory
of Secondary
Reaction
• berangsur-angsur
memperoleh
pengetahuan mengenai
hubungan sebab-akibat
(goal-directed behavior)
• Mampu memahami
“object permanence”,
yaitu kemampuan untuk
berpikir mengenai fakta
bahwa objek itu ada
sekalipun sudah tidak
terlihat dalam
pandangan.
• Mencari objek yang
tersembunyi
menggunakan A-not-B-
Error
17. Sub Tahap 5 (12-18
Bulan)
Tertiary
Circular
Reaction
Tertiary Circular Reaction
adalah circular reaction
yang menghasilkan kembali
fenomena baru, tetapi
dengan variasi dan
percobaan aktif yang
disengaja untuk
memperoleh kemungkinan
yang baru
• mengikuti visible displacement
(menyembunyikan barang dibalik benda
lain saat pada pandangan penuh)
• berperan dalam trial-and-error
18. Sub Tahap 6 (18-24
Bulan)
Symbolic
Thought
Symbolic Thought adalah
kemampuan untuk
menunjukkan dan berpikir
mengenai objek dan
kejadian secara internal,
kesatuan mental, atau
simbol.
• mampu membentuk representasi mental
yang disebut ”deffered imitation”
• dapat mengikuti invisible displacement,
yaitu proses menyembunyikan objek
dibalik objek lain saat pada pandangan
penuh seseorang, kemudian yang objek
lain tersebut dipindahkan.
23. Tahap
Concrete
Operational
• penalaran logika dan pemahaman saat
menghadapi situasi yang familiar
• Conservation
• membentuk konsep, melihat
keterhubungan, dan menyelesaikan
masalah selama objek dan situasi
yang familiar
• Reversibility
• Inferred reality
• Seriation dan transitivity
• Memahami operasi mental, seperti
penjumlahan, perkalian, dsb
• multiple classification
• Dapat menalar transformasi
• Decentered (berpikir objektif)
• Class Inclusion
24. Tahap Concrete Operational
• mampu berpikir abstrak
• menalar hypothetical situation
• contrary-to-fact
• mampu merumuskan dan menguji hipotesis
• memisahkan dan mengontrol variabel
Misal : PENDULUM PROBLEM
• mampu metakognisi
25. Implikasi Teori Piaget pada
Model Pembelajaran
Konstruktivis
Fokus pada proses berpikir anak, bukan hanya pada hasilnya.
Mengenali peran penting dari pengenalan sendiri oleh anak,
keterlibatan aktif anak dalam aktifitas pembelajaran.
Penekanan praktek pembelajaran yang ditujukan pada
susunan pemikiran anak menuju kedewasaan.
Menerima perbedaan kemajuan perkembangan setiap individu.