Hadits mempunyai peranan penting dalam agama Islam sebagai sumber hukum kedua setelah Al-Quran. Hadits berfungsi untuk memperjelas, menafsirkan, dan memberikan kepastian hukum Islam yang tidak tercakup dalam Al-Quran. Contohnya, hadits menjelaskan perintah berwudhu sebelum shalat dan menetapkan hukuman potong tangan bagi pencuri. Hadits juga mengatur hukum zakat fitrah sebesar setengah sha'
2. Hadits?
Menurut istilah, hadits adalah segala perkataan, perbuatan, dan ketetapan (taqrir) yang
dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw.
Dengan berpegang teguh kepada Al Quran dan Al Hadist, niscaya hidup kita dijamin
tidak akan tersesat. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اَمِهِب ْمُتْكَّسَمَت اَم ا ْوُّل ِ
ضَت ْنَل ِْني َرْمَأ ْمُكْيِف ُتْك َرَت
:
ِللا َابَتِك
ِ ِل ْوُّ َُ َرَّةُّ َس
“Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada
keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.” (Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik;
al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di
dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13).
3. Kedudukan Hadist
Hadist mempunyai kedudukan sebagai sumber hukum islam kedua. Di dalam
Al Quran juga telah dijelaskan berulang kali perintah untuk mengikuti ajaran
Rasulullah SAW, sebagaimana yang terangkum firman Allah SWT di surat An-
Nisa’ ayat 80:
ْلَّ َُْأ اَمَف ٰ
ىَّل َوَت ْنَم َس ۖ َ َّ
َّللا َعاَطَأ ْدَقَف َلوَُّّالر ِعِطُي ْنَم
اًظيِفَح ْمِهْيَلَع ََاكة
“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan
barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk
menjadi pemelihara bagi mereka.”(QS.An-Nisa: 80)
4. Allah SWT menekankan kembali dalam surat Al-Asyr ayat 7:
…..… ا ْوُهَتْناَف ُ ْةَع ْمُك اَهَناَم َس ُه ْسُذُخَف ُل ْوَُّّالر ْمُكاَتَااَم َس
……
“Apa yang diperintahkan Rasul, maka laksanakanlah, dan apa yang dilarang Rasul
maka hentikanlah” (QS.Al-Hasyr:7)
Kedudukan Hadist
5. Fungsi Hadits
• Bayan Al- Taqrir (memperjelas isi Al Quran)
• Bayan At-Tafsir (menafsirkan isi Al Quran)
• Bayan at-Tasyri’ (memberi kepastian hukum islam yang tidak ada di
Al Quran)
6. Bayan Al- Taqrir (memperjelas isi Al Quran)
Fungsi Hadist sebagai bayan al- taqrir berarti memperkuat isi dari Al-Quran. Sebagai contoh
hadist yang diriwayatkan oleh H.R Bukhari dan Muslim terkait perintah berwudhu, yakni:
“Rasulullah SAW bersabda, tidak diterima shalat seseorang yang berhadats sampai ia
berwudhu” (HR.Bukhori dan Abu Hurairah)
Hadits diatas mentaqrir dari surat Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi:
َي ِدْيَأ َس ْمُكَه ْوُج ُس ا ْوُلِسْغاَف ِةوَلّصال ىَلِا ْمُتْمُقاَذِاا ْوُةَمَا َْني ِذَّاالَهُّيَااَي
ْام َس ِِِفا َرَمْال ىَلِا ْمُك
ْمُكَلُج َُْا َس ْمُكِّ ْسُءُرِب ا ْوُحَس
ِْنيَبْعَكْال ىَلِا
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah muka dan
tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata
kaki” (QS.Al-Maidah:6)
7. Bayan At-Tafsir (menafsirkan isi Al Quran)
• Fungsi hadist sebagai bayan at-tafsir berarti memberikan tafsiran
(perincian) terhadap isi al quran yang masih bersifat umum
(mujmal) serta memberikan batasan-batasan (persyaratan) pada
ayat-ayat yang bersifat mutlak (taqyid).
8. Contoh hadist sebagai bayan At tafsir
Penjelasan Nabi Muhammad SAW mengenai hukum pencurian.
‘Abdullâh Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu berkata:
َجِم يِف اًق ِ
ُ اَّ َعَطَق َمَلَّ َس ِ ْيَلَع ُ ّ
َّللا لىّص ِ َّ
َّللا َل ْوَُّرَّنَأ
َمِهاََُد ُرَثَالَث ُ ُتَمْيِق ٍّّن
Bahwa Rasûlullâh memotong tangan seseorang yang mencuri tameng/perisai,
yang nilainya sebesar tiga dirham [Muttafaqun ‘Alaihi]
9. • Hadist diatas menafsirkan surat Al-maidah ayat 38:
ِم ًالاَكَن اَبَسَك اَمِب ًءا َزَج اَمُهَي ِدْيَاا ْوُعَطْقاَف ُرَق ِ
ُاَّسال َس ُق ِ
ُاَّسال َس
ِللا َن
• “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan
keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan
sebagai siksaan dari Allah” (QS.Al-Maidah:38)
• Dalam AlQuran, Allah memerintahkan hukuman bagi seorang pencuri
dengan memotong tangannya. Ayat ini masih bersifat umum, kemudian
Nabi SAW memberikan batasan bahwa yang dipotong dari pergelangan
tangan.
10. Bayan at-Tasyri’
(memberi kepastian hukum islam yang tidak ada di Al Quran)
Hadist sebagai bayan At tasyri’ ialah sebagai pemberi kepastian hukum atau ajaran-
ajaran islam yang tidak dijelaskan dalam Al-Quran. Biasanya Al Quran hanya
menerangkan pokok-pokoknya saja.
contohnya hadist mengenai zakat fitrah
َُ ْنِم ِ
رْطِفال َة اَك َز َ
ض َرَف َمَّلَّ َس ِ ْيَلَع ُللا ىَّلَص ِللا ُل ْوُّ َُ َّنِا
َا ٍّ
رَمَت ْنِم اًع اَص ِ
اسَّةال ىَلَع َانَضَم
ْنِامًع اَص ْس
َْنيِمِلْسُملْا َنِم ىَثْنُأ ْسَأ ٍّ
رَكَذ ٍّدْبَع ْسَا ٍّّرُح ِّلُك ىَلَع ٍّ
ْريِعَش
“Rasulullah telah mewajibkan zakat fitrah kepada umat Islam pada bulan Ramadhan satu sha’
kurma atau gandum untuk setiap orang, baik merdeka atau hamba, laki-laki atau
perempuan”(HR. Muslim).