SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
Tahapan
Tahapan
Perkembangan
Perkembangan Kognitif
Kognitif
Psikologi pendidikan
Tahap perkembangan kognitif Piaget
Tahap-
tahap
Usia Kemampuan
Sensori
motorik
0-1.5 tahun Belum memiliki konsep permanensi objek
(kecakapan psikis untuk mengerti bahwa
suatu objek masih tetap ada walaupun pada
suatu waktu tidak terlihat).
Pra-
operasio
nal
1.5-7 tahun Perkembangan kemampuan menggunakan
simbol-simbol yang menggambarkan objek
yang ada di sekitarnya. Berpikirnya masih
nal yang ada di sekitarnya. Berpikirnya masih
egosentris dan berpusat.
Operasional
kongkrit
7-11 tahun Mampu berpikir logis. Mampu memperhatikan
lebih dari satu aspek sekaligus dan juga
dapat menghubungkan aspek satu dengan
yang lain. Kurang egosentris. Belum bisa
berpikir abstrak.
Operasional
formal
11 tahun
dewasa
Mampu berpikir abstrak dan dapat menganalisis
masalah secara ilmiah dan kemudian
menyelesaikan masalah.
Pendidikan sesuai tahapan kognitif
Sensori motorik:
• Memberikan berbagai macam objek dengan
berbagai bentuk, ukuran, dan warna untuk
digunakan oleh bayi
• Bayi harus dibebaskan untuk terlibat secara
• Bayi harus dibebaskan untuk terlibat secara
aktif dengan lingkungan, misalnya
menjatuhkan benda-benda, meremas
mainan, melempar, meraba, ataupun menarik
benda-benda di sekitar mereka, sebab bayi
memang belajar dengan cara ini (sensori dan
motorik).
1. Pemusatan (centering) yang diartikan sebagai
kecenderungan anak untuk memusatkan pikiran
pada satu bagian tertentu dari objek ataupun
aktivitas.
2. Egosentrisme, merupakan karakter utama baik
dalam tahap sensori motorik maupun tahap pra-
Kemampuan Kognitif Masa Pra-operasional
dalam tahap sensori motorik maupun tahap pra-
operasional. Bagi anak-anak usia ini, segala
sesuatu berjalan menurut kehendak mereka dan
pendapat orang lain tidak berarti.
3. Anak-anak pada tahap ini tidak dapat membalik
proses berpikir (irreversibility). Mereka mungkin
dapat diajari bahwa 2+2=4, tetapi mereka tidak
dapat memahami bahwa 4-2=2.
Centering
● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
Gambar : Eksperimen pada anak-anak pra-operasional
Pada gambar (kiri) anak-anak usia 5 tahun dapat
mengatakan dengan benar bahwa jumlah titik
mengatakan dengan benar bahwa jumlah titik
dalam kedua kotak tersebut sama.
Tetapi ketika titik-titik itu disebar, seperti pada
gambar (kanan), anak-anak usia 5 tahun akan
cenderung mengatakan bahwa titik-titik pada baris
atas lebih banyak jumlahnya daripada baris yang
bawah.
Pendidikan Pada Pra-operasional
• Imitasi; anak-anak dapat menirukan objek atau aktivitas yang
baru disaksikannya.
• Permainan simbolis; misalnya berpura-pura sebagai orang lain,
atau berpura-pura sedang tidur, dan lain sebagainya.
• Menggambar; kegiatan ini menjadi sarana proyeksi bagi
keadaan mental mereka. Karya seni mereka merupakan
gambaran atau refleksi kemampuan berpikir dan apa yang
gambaran atau refleksi kemampuan berpikir dan apa yang
sedang mereka pikirkan.
• Kesan mental; anak-anak usia ini dapat secara mental
menghadirkan objek dan kejadian, tetapi tidak dapat mengubah
atau mengantisipasi perubahan dalam pikiran mereka.
• Bahasa; merupakan ‘kendaraan’ bagi pikiran. Jadi orang-orang
di sekitar mereka harus memberikan kebebasan pada mereka
untuk berbicara, baik dengan orang dewasa maupun anak-anak
seusianya.
Kemampuan Kognitif
Tahapan operasional konkrit
• Decentering: kebalikan dari centering
• Reversibility: memahami jika 2+2=4 maka 4-2=2
• Klasifikasi: mengerti bahwa bunga mawar adalah
• Klasifikasi: mengerti bahwa bunga mawar adalah
bunga dan bunga adalah suatu tanaman.
• Konservasi: mengerti bahwa air dalam gelas
yang pendek jika dituang ke dalam gelas yang
lebih kecil tapi tinggi akan tetap sama isinya.
Kemampuan kognitif operasional formal;
1. Mampu memisahkan antara kenyataan dengan
kemungkinan. Mereka berusaha melihat semua
kemungkinan hubungan dalam berbagai situasi atau
masalah dan kemudian, melalui percobaan mental
dan analisis logis berusaha menemukan mana yang
benar
2. mereka berpikir dengan gagasan-gagasan; artinya
2. mereka berpikir dengan gagasan-gagasan; artinya
mereka tidak hanya menggunakan fakta-fakta tapi
juga pernyataan-pernyataan atau gagasan-gagasan
yang berisi data kongkrit. Mereka dapat
menggunakan konsep-konsep abstrak dengan
mudah,mereka mengumpulkan sebanyak mungkin
informasi dan membuat kombinasi antar variabel
sebanyak mungkin.
Erik Homburger Erikson
(1902-1994)
Tahap perkembangan sosial & kepribadian:
Infacy (0-1 thn) Trust vs Mistrust
Early childhood (2-3 thn)
Preschool age (4-5 thn)
Autonomy vs Shame, Doubt
Initiative vs Guilt
School age (6-11 thn)
Adolescence (12-20 thn)
Young adulthood ( 21-40 thn)
Adulthood (41-65 thn)
Senescence (+65 thn)
Industry vs Inferiority
Identity vs Identity Confusion
Intimacy vs Isolation
Generativity vs Stagnation
Ego Integrity vs Despair
Perkembangan psikososial (sosial-emosi)
Tahap Krisis psikososial Relasi signifikan
Bayi
Bayi Trust >< mistrust Ibu
Ibu
Awal
Awal kanak2
kanak2 Otonomi >< malu & ragu Orangtua
Orangtua
Usia
Usia bermain
bermain Inisiatif >< Rasa bersalah Keluarga
Keluarga inti
inti
Usia
Usia sekolah
sekolah Industri >< inferioritas Tetangga
Tetangga;
; sekolah
sekolah
Remaja
Remaja Identitas >< kekacauan
identitas
Kelompok
Kelompok sebaya
sebaya,
,
kelompok
kelompok lain; model2
lain; model2
kepemimpinan
kepemimpinan
Dewasa
Dewasa awal
awal Keintiman >< isolasi Sahabat
Sahabat,
, pasangan
pasangan,
,
saingan
saingan &
& rekanan
rekanan
Dewasa
Dewasa Generativitas >< stagnan Anak
Anak-
-anak
anak
Tua
Tua Integritas >< keputusasaan Diri
Diri sendiri
sendiri
Fase-fase Tujuan Akibat negatif
Fase Bayi ( 0-1 tahun )
Kepercayaan vs Kecurigaan
Pengharapan &
kepercayaan
rasa curiga, distorsi indrawi dan
penakut
Fase anak-anak ( 2-3 th )
Otonomi vs malu, ragu-ragu
Kehendak dan
kemandirian
tergantung, harga diri rendah,
merasa malu atau ragu-ragu
Fase Pra sekolah(4-6 th)
Inisiatif vs Rasa bersalah
tujuan dan
keberanian
curiga, berdiam diri, tidak
peduli, takut mengambil resiko
Usia Sekolah ( 6 -11 tahun )
Ketekunan vs Inferioritas
kompetensi Rendah diri, keahlian sempit dan
lamban.
Ketekunan vs Inferioritas lamban.
Remaja ( 12 – 20 tahun)
Identitas vs Kekacauan Identitas
kesetiaan dan
loyalitas
kejahatan, diskriminasi
kelompok, fanatisme, penolakan.
Dewasa Awal (21-40 th)
Keintiman vs Isolasi
cinta merasa terisolasi (cenderung
menutup diri)
Dewasa ( 41-65 tahun )
Generativitas vs Stagnasi
kepedulian mandeg dan tidak produktif,
penolakan.
Usia tua ( >65 tahun )
Integritas vs Keputusasaan
kebijaksanaan depresi dan keputusasaan.
PERKEMBANGAN MORAL:
TEORI PIAGET &
KOHLBERG
TENTANG MORAL
• Moral berasal dari kata Latin “mores”
yang berarti: Tata cara, kebiasaan dan
adat.
• Perilaku moral berarti perilaku yg
• Perilaku moral berarti perilaku yg
sesuai dengan kode moral kelompok
social.
• Perilaku moral dikendalikan konsep-
konsep moral
MORAL DAN PERILAKU
• Perilaku amoral atau non moral adalah
perilaku yang tidak sesuai dengan harapan
social yang disebabkan oleh ketidakacuhan
terhadap harapan social (pelanggaran secara
tidak sengaja terhadap standar kelompok).
tidak sengaja terhadap standar kelompok).
• Perilaku tak bermoral yaitu perilaku yang
tidak sesuai dengan harapan social, karena
tidak setuju dengan standar social atau
kurang memiliki rasa wajib menyesuaikan
diri dengan harapan social.
Konsep-konsep Moral
• peraturan perilaku yang telah menjadi
kebiasaan anggota kelompok atau
anggota suatu budaya
• Peraturan perilaku yang menentukan
• Peraturan perilaku yang menentukan
pola perilaku yang diharapkan dari
seluruh anggota kelompok.
POLA PERKEMBANGAN
MORAL
• Bayi yang baru lahir tidak membawa
aspek moral, sehingga dianggap
AMORAL ATAU NON-MORAL.
• Aspek moral merupakan sesuatu yang
• Aspek moral merupakan sesuatu yang
berkembang dan dikembangkan (TEORI
PSIKOANALISA DAN TEORI BELAJAR).
Menurut Teori Psikoanalisa
• Perkembangan moral adalah proses internalisasi
norma-norma masyarakat dan kematangan organic-
biologik.
• Seseorang telah mengembangkan aspek moral bila
telah menginternalisasikan aturan2 or kaidah2
kehidupan di dalam masyarakat, dan dapat
kehidupan di dalam masyarakat, dan dapat
mengaktualisasikan dalam perilaku yang terus
menerus, atau dengan kata lain telah menetap.
• Menurut teori psikoanalisa perkembangan moral
dipandang sebagai proses internalisasi norma-norma
masyarakat.dan sebagai kematangan dari sudut
organic-biologik.
Menurut teori Psikologi
Belajar
• perkembangan moral dipandang
sebagai hasil rangkaian stimulus-
respons yang dipelajari oleh anak,
respons yang dipelajari oleh anak,
antara lain berupa hukuman
(punishment) dan pujian (reward)
yang sering dialami oleh anak.
Konsep Teori Psikoanalisa dan
Teori Belajar
• Konsep ke dua teori (psikoanalisa dan
psikologi belajar), tentang proses
perkembangan moral adalah bahwa seseorang
telah mengalami perkembangan moral apabila
ia memperlihatkan adanya perilaku yang sesuai
ia memperlihatkan adanya perilaku yang sesuai
dengan aturan-aturan yang ada di dalam
masyarakatnya. Dengan kata lain
perkembangan moral berkorelasi dengan
kemampuan penyesuaian diri individu.
Menurut Piaget dan Kohlberg
• Menurut Piaget dan Kohlberg
perkembangan moral berkorelasi dengan
perkembangan kecerdasan individu,
sehingga seharusnya bila perkembangan
sehingga seharusnya bila perkembangan
kecerdasan telah mencapai kematangan,
maka perkembangan moral juga harus
mencapai tingkat kematangan.
TEORI PIAGET tentang
PERKEMBANGAN MORAL
• Perkembangan moral berlangsung dalam 2 (dua)
tahap, yaitu:
1. Tahap Realisme Moral  Moralitas oleh pembatasan
(<12thn):
- Usia 0 – 5 tahun: HETERONOMOUS
- Usia 0 – 5 tahun: HETERONOMOUS
pada tahap ini perilaku anak ditentukan oleh ketaatan
otomatis terhadap peraturan tanpa penalaran /
penilaian. Anak menilai tindakan berdasar
konsekuensinya.
• Usia 7/8 – 12 tahun: AUTONOMOUS pada
tahap ini anak menilai perilaku atas dasar
tujuan. Konsep tentang benar/salah mulai
dimodifikasi (lebih luwes / fleksibel). Konsep
tentang keadilan mulai berubah.
tentang keadilan mulai berubah.
• Dengan berinteraksi dan bekerjasama terus
menerus dengan orang lain, pikiran tentang
moral mulai berubah. Anak menilai perilaku atas
dasar tujuan yang mendasarinya.
Tahap
Operasional Formal 
2. Moralitas dengan analisis (> 12th):
Autonomous
– Anak mampu mempertimbangkan segala cara
untuk memecahkan masalah.
untuk memecahkan masalah.
– Anak bernalar atas dasar hipotesis dan dalil 
melihat masalah dari berbagai sudut pandang.
TEORI PERKEMBANGAN MORAL KOHLBERG
TENTANG
LAWRENCE KOHLBERG
• Lahir th 1927, dan dibesarkan di Brouxmille, New
York.
• Menamatkan Sekolah Menengah di Andover
Academy di Massachusetts
• Th 1948 Masuk Universitas Chicago, setahun
kemudian Bachelor diraih, ia mengambil bidang
• Th 1948 Masuk Universitas Chicago, setahun
kemudian Bachelor diraih, ia mengambil bidang
Psikologi, dan tertarik dengan Teori Piaget.
• Tahun 1958 lulus S3 dg Disertasi: The
Development of Modes of Thinking and Choice in
the year 10 to 16 (merupakan landasan teori
perkembangan moralnya)
TENTANG
LAWRENCE KOHLBERG
• Th 1962 – 1968 mengajar di Universitas
Chicago (almamaternya).
• Sejak th 1968 mengajar di Harvard.
• Menurut Kholberg Ketika dilahirkan, anak
• Menurut Kholberg Ketika dilahirkan, anak
belum dan tidak membawa aspek moral.
• Kohlberg juga berpendapat, bahwa aspek
moral merupakan sesuatu yang berkembang
dan dikembangkan
Teori Perkembangan Moral
(Lawrence Kohlberg)
Keenam tahapan perkembangan moral dari
Kolhlberg dikelompokkan ke dalam tiga tingkatan:
Tingkat 1:
Pra-Konvensional
(sekitar 4-10 tahun)
1. Orientasi kepatuhan dan hukuman
Tingkat 3:
Pasca-Konvensional
(13 tahun ke atas)
Tingkat 2:
Konvensional
(sekitar 10-13 tahun)
(sekitar 4-10 tahun) 2. Orientasi kepentingan pribadi
3. Orientasi keserasian interpersonal dan
konformitas
4. Orientasi otoritas dan pemeliharaan
aturan sosial
5. Orientasi hukum dan legalitas
6. Prinsip etika universal
Level I. Pra-konvensional (sekitar 4-10 tahun)
• Anak-anak terutama hanya memperhatikan kontrol
budaya atau kultural untuk menghindari hukuman dan
memperoleh kepuasan. Terdapat 2 tahap, yaitu:
• Tahap 1. Hukuman dan kepatuhan.
Anak-anak mematuhi peraturan semata-mata untuk
Anak-anak mematuhi peraturan semata-mata untuk
menghindari hukuman; tidak ada pertimbangan moral.
• Tahap 2. Orientasi pada kepentingan pribadi.
Anak-anak bertindak semata-mata karena keinginan dan
kepuasan pribadi, tanpa mempertimbangkan keadilan
bagi orang lain.
Level II. Konvensional (sekitar 10-13 tahun)
• Pada tahap ini anak-anak mencari persetujuan dari
orang-orang di sekitar mereka. Mereka tidak hanya
patuh, tapi juga secara aktif mendukung standar
masyarakat. Ada 2 tahapan, yaitu:
• Tahap 3. Konformitas dan keserasian. Anak-anak
mencari persetujuan dari orang lain untuk
mencari persetujuan dari orang lain untuk
memutuskan suatu tindakan;
• Tahap 4. Mentalitas otoritas dan aturan. Anak-anak
tertarik pada otoritas dan kegiatan untuk
mempertahankan keteraturan sosial. Perilaku yang
baik adalah ‘melakukan apa yang menjadi tugasnya’.
Level III. Post-konvensional (13 tahun ke atas)
• Jika moralitas yang sebenarnya (kode moral internal) dapat
berkembang, maka perkembangan itu terjadi pada masa ini.
Individu tidak lagi menilai orang lain berdasarkan
pertimbangan moral, melainkan melalui “nurani yang
tercerahkan” (enlightened conscience). Ada dua tahap, yaitu:
• Tahap 5. Individu membuat keputusan moral berdasarkan
hukum atau legalitas, artinya, nilai-nilai yang terbaik adalah
nilai-nilai yang didukung oleh hukum sebab itu artinya nilai-
nilai-nilai yang didukung oleh hukum sebab itu artinya nilai-
nilai tersebut telah diterima oleh seluruh masyarakat. Jika ada
konflik antara kebutuhan manusia dan hukum yang ada,
maka hukum itu harus diubah.
• Tahap 6. Prinsip Etika Universal. Manusia bertindak, bukan
akibat rasa takut, hukum, atau mencari persetujuan,
melainkan berdasarkan standar yang mereka tanamkan
dalam diri mereka sendiri mengenai apa yang benar atau
salah. Kata hati atau nurani menentukan apa yang benar

More Related Content

Similar to tahapan perkembangan kognitif.pdf

perkembanganmoral-en-140214060558-phpapp02.pdf
perkembanganmoral-en-140214060558-phpapp02.pdfperkembanganmoral-en-140214060558-phpapp02.pdf
perkembanganmoral-en-140214060558-phpapp02.pdfjoocodename
 
Perkembangan psikologis
Perkembangan psikologisPerkembangan psikologis
Perkembangan psikologisPatta Ula
 
T2 Teori_Perkembangan_Implikasi_Terhadap_P_&.pdf
T2 Teori_Perkembangan_Implikasi_Terhadap_P_&.pdfT2 Teori_Perkembangan_Implikasi_Terhadap_P_&.pdf
T2 Teori_Perkembangan_Implikasi_Terhadap_P_&.pdfMUHAMADIEZWANBINABDU
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptDitaDamayanti17
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptfirmanboi1
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPutriNurhayati15
 
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remajatahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remajaSagitaDarmasari1
 
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia diniMateri model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dinifachrul rozie
 
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia diniMateri model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dinifachrul rozie
 
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptxPerkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptxardise2
 
Teori perkembangan moral
Teori perkembangan moralTeori perkembangan moral
Teori perkembangan moralfara dillah
 
Teori teori-psikologi-perkembangan
Teori teori-psikologi-perkembanganTeori teori-psikologi-perkembangan
Teori teori-psikologi-perkembanganGeamGyu
 
Perkembangan kecerdasan.pptx
Perkembangan kecerdasan.pptxPerkembangan kecerdasan.pptx
Perkembangan kecerdasan.pptxNauvalFery2
 
Pengasuhan moral anak usia 4 6 tahun
Pengasuhan moral anak usia 4 6 tahunPengasuhan moral anak usia 4 6 tahun
Pengasuhan moral anak usia 4 6 tahunanisa geniz
 
Kelompok 1 - Perkembangan Kognitif Remaja.pptx
Kelompok 1 - Perkembangan Kognitif Remaja.pptxKelompok 1 - Perkembangan Kognitif Remaja.pptx
Kelompok 1 - Perkembangan Kognitif Remaja.pptxAqilSh
 
Teori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembanganTeori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembanganIwan Kurniarasa
 
Teori perkembangan anak by dewi nainggolan
Teori perkembangan anak by dewi nainggolanTeori perkembangan anak by dewi nainggolan
Teori perkembangan anak by dewi nainggolandewinainggolan05
 
Teori perkembangan anak by dewii
Teori perkembangan anak by  dewiiTeori perkembangan anak by  dewii
Teori perkembangan anak by dewiidewinainggolan05
 

Similar to tahapan perkembangan kognitif.pdf (20)

perkembanganmoral-en-140214060558-phpapp02.pdf
perkembanganmoral-en-140214060558-phpapp02.pdfperkembanganmoral-en-140214060558-phpapp02.pdf
perkembanganmoral-en-140214060558-phpapp02.pdf
 
Perkembangan psikologis
Perkembangan psikologisPerkembangan psikologis
Perkembangan psikologis
 
Hbse 2011.ppt erikson
Hbse 2011.ppt eriksonHbse 2011.ppt erikson
Hbse 2011.ppt erikson
 
T2 Teori_Perkembangan_Implikasi_Terhadap_P_&.pdf
T2 Teori_Perkembangan_Implikasi_Terhadap_P_&.pdfT2 Teori_Perkembangan_Implikasi_Terhadap_P_&.pdf
T2 Teori_Perkembangan_Implikasi_Terhadap_P_&.pdf
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
 
Anak.ppt
Anak.pptAnak.ppt
Anak.ppt
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
 
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remajatahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
 
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia diniMateri model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
 
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia diniMateri model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
 
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptxPerkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
 
Teori perkembangan moral
Teori perkembangan moralTeori perkembangan moral
Teori perkembangan moral
 
Teori teori-psikologi-perkembangan
Teori teori-psikologi-perkembanganTeori teori-psikologi-perkembangan
Teori teori-psikologi-perkembangan
 
Perkembangan kecerdasan.pptx
Perkembangan kecerdasan.pptxPerkembangan kecerdasan.pptx
Perkembangan kecerdasan.pptx
 
Pengasuhan moral anak usia 4 6 tahun
Pengasuhan moral anak usia 4 6 tahunPengasuhan moral anak usia 4 6 tahun
Pengasuhan moral anak usia 4 6 tahun
 
Kelompok 1 - Perkembangan Kognitif Remaja.pptx
Kelompok 1 - Perkembangan Kognitif Remaja.pptxKelompok 1 - Perkembangan Kognitif Remaja.pptx
Kelompok 1 - Perkembangan Kognitif Remaja.pptx
 
Teori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembanganTeori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembangan
 
Teori perkembangan anak by dewi nainggolan
Teori perkembangan anak by dewi nainggolanTeori perkembangan anak by dewi nainggolan
Teori perkembangan anak by dewi nainggolan
 
Teori perkembangan anak by dewii
Teori perkembangan anak by  dewiiTeori perkembangan anak by  dewii
Teori perkembangan anak by dewii
 

More from Jimatul Arrobi

PENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptx
PENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptxPENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptx
PENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptxJimatul Arrobi
 
ISLAM DAN TEKNOLOGI.pptx
ISLAM DAN TEKNOLOGI.pptxISLAM DAN TEKNOLOGI.pptx
ISLAM DAN TEKNOLOGI.pptxJimatul Arrobi
 
PERAWATAN JENAZAH DAN ADAB TERHADAP JENAZAH.pptx
PERAWATAN JENAZAH DAN ADAB TERHADAP JENAZAH.pptxPERAWATAN JENAZAH DAN ADAB TERHADAP JENAZAH.pptx
PERAWATAN JENAZAH DAN ADAB TERHADAP JENAZAH.pptxJimatul Arrobi
 
ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptx
ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptxADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptx
ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptxJimatul Arrobi
 
CATATAN HASIL KARYA ANAK.pptx
CATATAN HASIL KARYA ANAK.pptxCATATAN HASIL KARYA ANAK.pptx
CATATAN HASIL KARYA ANAK.pptxJimatul Arrobi
 
perkembangan kognitif piaget.pptx
perkembangan kognitif piaget.pptxperkembangan kognitif piaget.pptx
perkembangan kognitif piaget.pptxJimatul Arrobi
 
tumbuh_kembang_masa_prenatal.docx
tumbuh_kembang_masa_prenatal.docxtumbuh_kembang_masa_prenatal.docx
tumbuh_kembang_masa_prenatal.docxJimatul Arrobi
 
Psikologi_Prenatal_pptx.pptx
Psikologi_Prenatal_pptx.pptxPsikologi_Prenatal_pptx.pptx
Psikologi_Prenatal_pptx.pptxJimatul Arrobi
 
Permulaan Kehidupan Manusia.pdf
Permulaan Kehidupan Manusia.pdfPermulaan Kehidupan Manusia.pdf
Permulaan Kehidupan Manusia.pdfJimatul Arrobi
 
Perkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.ppt
Perkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.pptPerkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.ppt
Perkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.pptJimatul Arrobi
 
PERKEMBANGAN MOTORIK.ppt
PERKEMBANGAN MOTORIK.pptPERKEMBANGAN MOTORIK.ppt
PERKEMBANGAN MOTORIK.pptJimatul Arrobi
 
Perkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptx
Perkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptxPerkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptx
Perkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptxJimatul Arrobi
 
PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptx
PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptxPERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptx
PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptxJimatul Arrobi
 
Hidup_bersama_al_quran.pptx
Hidup_bersama_al_quran.pptxHidup_bersama_al_quran.pptx
Hidup_bersama_al_quran.pptxJimatul Arrobi
 
Fungsi_dan_Kedudukan_Hadits.pptx
Fungsi_dan_Kedudukan_Hadits.pptxFungsi_dan_Kedudukan_Hadits.pptx
Fungsi_dan_Kedudukan_Hadits.pptxJimatul Arrobi
 
Dimensi Aliran Dan Pemikiran dalam ISlam.ppt
Dimensi Aliran Dan Pemikiran dalam ISlam.pptDimensi Aliran Dan Pemikiran dalam ISlam.ppt
Dimensi Aliran Dan Pemikiran dalam ISlam.pptJimatul Arrobi
 
MASALAH DEKADENSI MORAL DAN SOLUSI ISLAM.pptx
MASALAH DEKADENSI MORAL DAN SOLUSI ISLAM.pptxMASALAH DEKADENSI MORAL DAN SOLUSI ISLAM.pptx
MASALAH DEKADENSI MORAL DAN SOLUSI ISLAM.pptxJimatul Arrobi
 
KEIMANAN DAN KETAQWAAN.pptx
KEIMANAN DAN KETAQWAAN.pptxKEIMANAN DAN KETAQWAAN.pptx
KEIMANAN DAN KETAQWAAN.pptxJimatul Arrobi
 
IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM.pptx
IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM.pptxIPTEK DAN SENI DALAM ISLAM.pptx
IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM.pptxJimatul Arrobi
 

More from Jimatul Arrobi (20)

PENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptx
PENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptxPENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptx
PENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptx
 
ISLAM DAN TEKNOLOGI.pptx
ISLAM DAN TEKNOLOGI.pptxISLAM DAN TEKNOLOGI.pptx
ISLAM DAN TEKNOLOGI.pptx
 
PERAWATAN JENAZAH DAN ADAB TERHADAP JENAZAH.pptx
PERAWATAN JENAZAH DAN ADAB TERHADAP JENAZAH.pptxPERAWATAN JENAZAH DAN ADAB TERHADAP JENAZAH.pptx
PERAWATAN JENAZAH DAN ADAB TERHADAP JENAZAH.pptx
 
ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptx
ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptxADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptx
ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptx
 
PORTOFOLIO.pptx
PORTOFOLIO.pptxPORTOFOLIO.pptx
PORTOFOLIO.pptx
 
CATATAN HASIL KARYA ANAK.pptx
CATATAN HASIL KARYA ANAK.pptxCATATAN HASIL KARYA ANAK.pptx
CATATAN HASIL KARYA ANAK.pptx
 
perkembangan kognitif piaget.pptx
perkembangan kognitif piaget.pptxperkembangan kognitif piaget.pptx
perkembangan kognitif piaget.pptx
 
tumbuh_kembang_masa_prenatal.docx
tumbuh_kembang_masa_prenatal.docxtumbuh_kembang_masa_prenatal.docx
tumbuh_kembang_masa_prenatal.docx
 
Psikologi_Prenatal_pptx.pptx
Psikologi_Prenatal_pptx.pptxPsikologi_Prenatal_pptx.pptx
Psikologi_Prenatal_pptx.pptx
 
Permulaan Kehidupan Manusia.pdf
Permulaan Kehidupan Manusia.pdfPermulaan Kehidupan Manusia.pdf
Permulaan Kehidupan Manusia.pdf
 
Perkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.ppt
Perkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.pptPerkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.ppt
Perkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.ppt
 
PERKEMBANGAN MOTORIK.ppt
PERKEMBANGAN MOTORIK.pptPERKEMBANGAN MOTORIK.ppt
PERKEMBANGAN MOTORIK.ppt
 
Perkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptx
Perkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptxPerkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptx
Perkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptx
 
PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptx
PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptxPERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptx
PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptx
 
Hidup_bersama_al_quran.pptx
Hidup_bersama_al_quran.pptxHidup_bersama_al_quran.pptx
Hidup_bersama_al_quran.pptx
 
Fungsi_dan_Kedudukan_Hadits.pptx
Fungsi_dan_Kedudukan_Hadits.pptxFungsi_dan_Kedudukan_Hadits.pptx
Fungsi_dan_Kedudukan_Hadits.pptx
 
Dimensi Aliran Dan Pemikiran dalam ISlam.ppt
Dimensi Aliran Dan Pemikiran dalam ISlam.pptDimensi Aliran Dan Pemikiran dalam ISlam.ppt
Dimensi Aliran Dan Pemikiran dalam ISlam.ppt
 
MASALAH DEKADENSI MORAL DAN SOLUSI ISLAM.pptx
MASALAH DEKADENSI MORAL DAN SOLUSI ISLAM.pptxMASALAH DEKADENSI MORAL DAN SOLUSI ISLAM.pptx
MASALAH DEKADENSI MORAL DAN SOLUSI ISLAM.pptx
 
KEIMANAN DAN KETAQWAAN.pptx
KEIMANAN DAN KETAQWAAN.pptxKEIMANAN DAN KETAQWAAN.pptx
KEIMANAN DAN KETAQWAAN.pptx
 
IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM.pptx
IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM.pptxIPTEK DAN SENI DALAM ISLAM.pptx
IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM.pptx
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

tahapan perkembangan kognitif.pdf

  • 2. Tahap perkembangan kognitif Piaget Tahap- tahap Usia Kemampuan Sensori motorik 0-1.5 tahun Belum memiliki konsep permanensi objek (kecakapan psikis untuk mengerti bahwa suatu objek masih tetap ada walaupun pada suatu waktu tidak terlihat). Pra- operasio nal 1.5-7 tahun Perkembangan kemampuan menggunakan simbol-simbol yang menggambarkan objek yang ada di sekitarnya. Berpikirnya masih nal yang ada di sekitarnya. Berpikirnya masih egosentris dan berpusat. Operasional kongkrit 7-11 tahun Mampu berpikir logis. Mampu memperhatikan lebih dari satu aspek sekaligus dan juga dapat menghubungkan aspek satu dengan yang lain. Kurang egosentris. Belum bisa berpikir abstrak. Operasional formal 11 tahun dewasa Mampu berpikir abstrak dan dapat menganalisis masalah secara ilmiah dan kemudian menyelesaikan masalah.
  • 3. Pendidikan sesuai tahapan kognitif Sensori motorik: • Memberikan berbagai macam objek dengan berbagai bentuk, ukuran, dan warna untuk digunakan oleh bayi • Bayi harus dibebaskan untuk terlibat secara • Bayi harus dibebaskan untuk terlibat secara aktif dengan lingkungan, misalnya menjatuhkan benda-benda, meremas mainan, melempar, meraba, ataupun menarik benda-benda di sekitar mereka, sebab bayi memang belajar dengan cara ini (sensori dan motorik).
  • 4. 1. Pemusatan (centering) yang diartikan sebagai kecenderungan anak untuk memusatkan pikiran pada satu bagian tertentu dari objek ataupun aktivitas. 2. Egosentrisme, merupakan karakter utama baik dalam tahap sensori motorik maupun tahap pra- Kemampuan Kognitif Masa Pra-operasional dalam tahap sensori motorik maupun tahap pra- operasional. Bagi anak-anak usia ini, segala sesuatu berjalan menurut kehendak mereka dan pendapat orang lain tidak berarti. 3. Anak-anak pada tahap ini tidak dapat membalik proses berpikir (irreversibility). Mereka mungkin dapat diajari bahwa 2+2=4, tetapi mereka tidak dapat memahami bahwa 4-2=2.
  • 5. Centering ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● Gambar : Eksperimen pada anak-anak pra-operasional Pada gambar (kiri) anak-anak usia 5 tahun dapat mengatakan dengan benar bahwa jumlah titik mengatakan dengan benar bahwa jumlah titik dalam kedua kotak tersebut sama. Tetapi ketika titik-titik itu disebar, seperti pada gambar (kanan), anak-anak usia 5 tahun akan cenderung mengatakan bahwa titik-titik pada baris atas lebih banyak jumlahnya daripada baris yang bawah.
  • 6. Pendidikan Pada Pra-operasional • Imitasi; anak-anak dapat menirukan objek atau aktivitas yang baru disaksikannya. • Permainan simbolis; misalnya berpura-pura sebagai orang lain, atau berpura-pura sedang tidur, dan lain sebagainya. • Menggambar; kegiatan ini menjadi sarana proyeksi bagi keadaan mental mereka. Karya seni mereka merupakan gambaran atau refleksi kemampuan berpikir dan apa yang gambaran atau refleksi kemampuan berpikir dan apa yang sedang mereka pikirkan. • Kesan mental; anak-anak usia ini dapat secara mental menghadirkan objek dan kejadian, tetapi tidak dapat mengubah atau mengantisipasi perubahan dalam pikiran mereka. • Bahasa; merupakan ‘kendaraan’ bagi pikiran. Jadi orang-orang di sekitar mereka harus memberikan kebebasan pada mereka untuk berbicara, baik dengan orang dewasa maupun anak-anak seusianya.
  • 7. Kemampuan Kognitif Tahapan operasional konkrit • Decentering: kebalikan dari centering • Reversibility: memahami jika 2+2=4 maka 4-2=2 • Klasifikasi: mengerti bahwa bunga mawar adalah • Klasifikasi: mengerti bahwa bunga mawar adalah bunga dan bunga adalah suatu tanaman. • Konservasi: mengerti bahwa air dalam gelas yang pendek jika dituang ke dalam gelas yang lebih kecil tapi tinggi akan tetap sama isinya.
  • 8. Kemampuan kognitif operasional formal; 1. Mampu memisahkan antara kenyataan dengan kemungkinan. Mereka berusaha melihat semua kemungkinan hubungan dalam berbagai situasi atau masalah dan kemudian, melalui percobaan mental dan analisis logis berusaha menemukan mana yang benar 2. mereka berpikir dengan gagasan-gagasan; artinya 2. mereka berpikir dengan gagasan-gagasan; artinya mereka tidak hanya menggunakan fakta-fakta tapi juga pernyataan-pernyataan atau gagasan-gagasan yang berisi data kongkrit. Mereka dapat menggunakan konsep-konsep abstrak dengan mudah,mereka mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dan membuat kombinasi antar variabel sebanyak mungkin.
  • 10. Tahap perkembangan sosial & kepribadian: Infacy (0-1 thn) Trust vs Mistrust Early childhood (2-3 thn) Preschool age (4-5 thn) Autonomy vs Shame, Doubt Initiative vs Guilt School age (6-11 thn) Adolescence (12-20 thn) Young adulthood ( 21-40 thn) Adulthood (41-65 thn) Senescence (+65 thn) Industry vs Inferiority Identity vs Identity Confusion Intimacy vs Isolation Generativity vs Stagnation Ego Integrity vs Despair
  • 11. Perkembangan psikososial (sosial-emosi) Tahap Krisis psikososial Relasi signifikan Bayi Bayi Trust >< mistrust Ibu Ibu Awal Awal kanak2 kanak2 Otonomi >< malu & ragu Orangtua Orangtua Usia Usia bermain bermain Inisiatif >< Rasa bersalah Keluarga Keluarga inti inti Usia Usia sekolah sekolah Industri >< inferioritas Tetangga Tetangga; ; sekolah sekolah Remaja Remaja Identitas >< kekacauan identitas Kelompok Kelompok sebaya sebaya, , kelompok kelompok lain; model2 lain; model2 kepemimpinan kepemimpinan Dewasa Dewasa awal awal Keintiman >< isolasi Sahabat Sahabat, , pasangan pasangan, , saingan saingan & & rekanan rekanan Dewasa Dewasa Generativitas >< stagnan Anak Anak- -anak anak Tua Tua Integritas >< keputusasaan Diri Diri sendiri sendiri
  • 12. Fase-fase Tujuan Akibat negatif Fase Bayi ( 0-1 tahun ) Kepercayaan vs Kecurigaan Pengharapan & kepercayaan rasa curiga, distorsi indrawi dan penakut Fase anak-anak ( 2-3 th ) Otonomi vs malu, ragu-ragu Kehendak dan kemandirian tergantung, harga diri rendah, merasa malu atau ragu-ragu Fase Pra sekolah(4-6 th) Inisiatif vs Rasa bersalah tujuan dan keberanian curiga, berdiam diri, tidak peduli, takut mengambil resiko Usia Sekolah ( 6 -11 tahun ) Ketekunan vs Inferioritas kompetensi Rendah diri, keahlian sempit dan lamban. Ketekunan vs Inferioritas lamban. Remaja ( 12 – 20 tahun) Identitas vs Kekacauan Identitas kesetiaan dan loyalitas kejahatan, diskriminasi kelompok, fanatisme, penolakan. Dewasa Awal (21-40 th) Keintiman vs Isolasi cinta merasa terisolasi (cenderung menutup diri) Dewasa ( 41-65 tahun ) Generativitas vs Stagnasi kepedulian mandeg dan tidak produktif, penolakan. Usia tua ( >65 tahun ) Integritas vs Keputusasaan kebijaksanaan depresi dan keputusasaan.
  • 13.
  • 14.
  • 16. TENTANG MORAL • Moral berasal dari kata Latin “mores” yang berarti: Tata cara, kebiasaan dan adat. • Perilaku moral berarti perilaku yg • Perilaku moral berarti perilaku yg sesuai dengan kode moral kelompok social. • Perilaku moral dikendalikan konsep- konsep moral
  • 17. MORAL DAN PERILAKU • Perilaku amoral atau non moral adalah perilaku yang tidak sesuai dengan harapan social yang disebabkan oleh ketidakacuhan terhadap harapan social (pelanggaran secara tidak sengaja terhadap standar kelompok). tidak sengaja terhadap standar kelompok). • Perilaku tak bermoral yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan harapan social, karena tidak setuju dengan standar social atau kurang memiliki rasa wajib menyesuaikan diri dengan harapan social.
  • 18. Konsep-konsep Moral • peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan anggota kelompok atau anggota suatu budaya • Peraturan perilaku yang menentukan • Peraturan perilaku yang menentukan pola perilaku yang diharapkan dari seluruh anggota kelompok.
  • 19. POLA PERKEMBANGAN MORAL • Bayi yang baru lahir tidak membawa aspek moral, sehingga dianggap AMORAL ATAU NON-MORAL. • Aspek moral merupakan sesuatu yang • Aspek moral merupakan sesuatu yang berkembang dan dikembangkan (TEORI PSIKOANALISA DAN TEORI BELAJAR).
  • 20. Menurut Teori Psikoanalisa • Perkembangan moral adalah proses internalisasi norma-norma masyarakat dan kematangan organic- biologik. • Seseorang telah mengembangkan aspek moral bila telah menginternalisasikan aturan2 or kaidah2 kehidupan di dalam masyarakat, dan dapat kehidupan di dalam masyarakat, dan dapat mengaktualisasikan dalam perilaku yang terus menerus, atau dengan kata lain telah menetap. • Menurut teori psikoanalisa perkembangan moral dipandang sebagai proses internalisasi norma-norma masyarakat.dan sebagai kematangan dari sudut organic-biologik.
  • 21. Menurut teori Psikologi Belajar • perkembangan moral dipandang sebagai hasil rangkaian stimulus- respons yang dipelajari oleh anak, respons yang dipelajari oleh anak, antara lain berupa hukuman (punishment) dan pujian (reward) yang sering dialami oleh anak.
  • 22. Konsep Teori Psikoanalisa dan Teori Belajar • Konsep ke dua teori (psikoanalisa dan psikologi belajar), tentang proses perkembangan moral adalah bahwa seseorang telah mengalami perkembangan moral apabila ia memperlihatkan adanya perilaku yang sesuai ia memperlihatkan adanya perilaku yang sesuai dengan aturan-aturan yang ada di dalam masyarakatnya. Dengan kata lain perkembangan moral berkorelasi dengan kemampuan penyesuaian diri individu.
  • 23. Menurut Piaget dan Kohlberg • Menurut Piaget dan Kohlberg perkembangan moral berkorelasi dengan perkembangan kecerdasan individu, sehingga seharusnya bila perkembangan sehingga seharusnya bila perkembangan kecerdasan telah mencapai kematangan, maka perkembangan moral juga harus mencapai tingkat kematangan.
  • 24. TEORI PIAGET tentang PERKEMBANGAN MORAL • Perkembangan moral berlangsung dalam 2 (dua) tahap, yaitu: 1. Tahap Realisme Moral  Moralitas oleh pembatasan (<12thn): - Usia 0 – 5 tahun: HETERONOMOUS - Usia 0 – 5 tahun: HETERONOMOUS pada tahap ini perilaku anak ditentukan oleh ketaatan otomatis terhadap peraturan tanpa penalaran / penilaian. Anak menilai tindakan berdasar konsekuensinya.
  • 25. • Usia 7/8 – 12 tahun: AUTONOMOUS pada tahap ini anak menilai perilaku atas dasar tujuan. Konsep tentang benar/salah mulai dimodifikasi (lebih luwes / fleksibel). Konsep tentang keadilan mulai berubah. tentang keadilan mulai berubah. • Dengan berinteraksi dan bekerjasama terus menerus dengan orang lain, pikiran tentang moral mulai berubah. Anak menilai perilaku atas dasar tujuan yang mendasarinya.
  • 26. Tahap Operasional Formal  2. Moralitas dengan analisis (> 12th): Autonomous – Anak mampu mempertimbangkan segala cara untuk memecahkan masalah. untuk memecahkan masalah. – Anak bernalar atas dasar hipotesis dan dalil  melihat masalah dari berbagai sudut pandang.
  • 28. TENTANG LAWRENCE KOHLBERG • Lahir th 1927, dan dibesarkan di Brouxmille, New York. • Menamatkan Sekolah Menengah di Andover Academy di Massachusetts • Th 1948 Masuk Universitas Chicago, setahun kemudian Bachelor diraih, ia mengambil bidang • Th 1948 Masuk Universitas Chicago, setahun kemudian Bachelor diraih, ia mengambil bidang Psikologi, dan tertarik dengan Teori Piaget. • Tahun 1958 lulus S3 dg Disertasi: The Development of Modes of Thinking and Choice in the year 10 to 16 (merupakan landasan teori perkembangan moralnya)
  • 29. TENTANG LAWRENCE KOHLBERG • Th 1962 – 1968 mengajar di Universitas Chicago (almamaternya). • Sejak th 1968 mengajar di Harvard. • Menurut Kholberg Ketika dilahirkan, anak • Menurut Kholberg Ketika dilahirkan, anak belum dan tidak membawa aspek moral. • Kohlberg juga berpendapat, bahwa aspek moral merupakan sesuatu yang berkembang dan dikembangkan
  • 30.
  • 31. Teori Perkembangan Moral (Lawrence Kohlberg) Keenam tahapan perkembangan moral dari Kolhlberg dikelompokkan ke dalam tiga tingkatan: Tingkat 1: Pra-Konvensional (sekitar 4-10 tahun) 1. Orientasi kepatuhan dan hukuman Tingkat 3: Pasca-Konvensional (13 tahun ke atas) Tingkat 2: Konvensional (sekitar 10-13 tahun) (sekitar 4-10 tahun) 2. Orientasi kepentingan pribadi 3. Orientasi keserasian interpersonal dan konformitas 4. Orientasi otoritas dan pemeliharaan aturan sosial 5. Orientasi hukum dan legalitas 6. Prinsip etika universal
  • 32. Level I. Pra-konvensional (sekitar 4-10 tahun) • Anak-anak terutama hanya memperhatikan kontrol budaya atau kultural untuk menghindari hukuman dan memperoleh kepuasan. Terdapat 2 tahap, yaitu: • Tahap 1. Hukuman dan kepatuhan. Anak-anak mematuhi peraturan semata-mata untuk Anak-anak mematuhi peraturan semata-mata untuk menghindari hukuman; tidak ada pertimbangan moral. • Tahap 2. Orientasi pada kepentingan pribadi. Anak-anak bertindak semata-mata karena keinginan dan kepuasan pribadi, tanpa mempertimbangkan keadilan bagi orang lain.
  • 33. Level II. Konvensional (sekitar 10-13 tahun) • Pada tahap ini anak-anak mencari persetujuan dari orang-orang di sekitar mereka. Mereka tidak hanya patuh, tapi juga secara aktif mendukung standar masyarakat. Ada 2 tahapan, yaitu: • Tahap 3. Konformitas dan keserasian. Anak-anak mencari persetujuan dari orang lain untuk mencari persetujuan dari orang lain untuk memutuskan suatu tindakan; • Tahap 4. Mentalitas otoritas dan aturan. Anak-anak tertarik pada otoritas dan kegiatan untuk mempertahankan keteraturan sosial. Perilaku yang baik adalah ‘melakukan apa yang menjadi tugasnya’.
  • 34. Level III. Post-konvensional (13 tahun ke atas) • Jika moralitas yang sebenarnya (kode moral internal) dapat berkembang, maka perkembangan itu terjadi pada masa ini. Individu tidak lagi menilai orang lain berdasarkan pertimbangan moral, melainkan melalui “nurani yang tercerahkan” (enlightened conscience). Ada dua tahap, yaitu: • Tahap 5. Individu membuat keputusan moral berdasarkan hukum atau legalitas, artinya, nilai-nilai yang terbaik adalah nilai-nilai yang didukung oleh hukum sebab itu artinya nilai- nilai-nilai yang didukung oleh hukum sebab itu artinya nilai- nilai tersebut telah diterima oleh seluruh masyarakat. Jika ada konflik antara kebutuhan manusia dan hukum yang ada, maka hukum itu harus diubah. • Tahap 6. Prinsip Etika Universal. Manusia bertindak, bukan akibat rasa takut, hukum, atau mencari persetujuan, melainkan berdasarkan standar yang mereka tanamkan dalam diri mereka sendiri mengenai apa yang benar atau salah. Kata hati atau nurani menentukan apa yang benar