Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
KELAYAKAN SISTEM
1. STUDI KELAYAKAN
SISTEM PENGIRIMAN BARANG CHEETAHEXPRESS
Dibuat oleh:
● Jason Wilyandi (05111640000096)
● Fadhlan Aulia (05111640000125)
● Falah Ath Thaariq Razaq (05111640000151)
Dosen:
Fajar Baskoro, S. Kom., M.T.
JURUSAN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2. 1. Pendahuluan
Jasa pengiriman barang adalah suatu jasa yang mempermudah pengiriman barang ke
tempat lain, biasanya luar kota. Barang yang dikirimkan dapat berupa dokumen, sandang,
pangan, produk elektronik dan lainnya. Barang dapat dikirimkan melalui berbagai macam alat
transportasi. Barang bisa dikirimkan melalui jalur udara, darat dan laut.
Namun terdapat permasalahan dalam jasa pengiriman barang ini. Pengguna harus
menentukan estimasi harga yang dikeluarkan untuk mengirim barang dan itu sangat sulit melihat
lokasi Indonesia yang sangat luas dan banyaknya tipe jasa yang ditawarkan. Selain itu, waktu
yang dibutuhkan untuk mengirim barang sampai tujuan terkadang sangat lama, sedangkan
pengguna harus mengetahui di mana lokasi sekarang bendanya berada.
Oleh karena itu, dibuatlah studi kelayakan untuk aplikasi CheetahExpress untuk
menangani masalah tersebut.
2. Bahan dan Metode
2.1. Konsep Dasar Aplikasi (Sistem Informasi)
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam organisasi yang
merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedurprosedur dan
pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe
transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap
kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi
untuk pengambilan keputusan (Jogiyanto, 1999).
Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi. Sistem informasi adalah
data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Data yang diolah saja
tidak cukup dapat dikatakan sebagai suatu informasi. Untuk dapat berguna, maka informasi harus
didukung oleh tiga pilar berikut: tepat kepada orangnya atau relevan, tepat waktu, dan tepat
nilainya atau akurat. Keluaran yang tidak didukung oleh tiga pilar ini tidak dapat dikatakan
sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah.
2.2. Studi Kelayakan
Studi kelayakan merupakan suatu survey tentang ketersediaan dan persediaan akan
keunggulan dan kelemahan suatu sistem, Studi kelayakan dilakukan dengan survey yang
menghasilkan dokumen-dokumen kebutuhan. Berdasarkan dokumen kebutuhan dan studi
3. kelayakan, dapat disusun persyaratan perangkat lunak. Studi kelayakan berguna untuk
memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar benar dapat dicapai dengan sumber
data, dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta dampak terhadap
lingkungan sekeliling terhadap masalah dan peluang bisnis yang disajikan dalam usulan proyek
pengembangan sistem.
2.3. Faktor Kelayakan
Faktor kelayakan yang digunakan untuk mengukur kelayakan sistem adalah faktor
kelayakan TELOS yaitu dalam aspek kelayakan teknis, kelayakan ekonomi, kelayakan legal atau
hukum, kelayakan operasional, dan kelayakan schedule atau jadwal.
2.3.1. Kelayakan Teknis
Kelayakan teknis menyoroti kebutuhan sistem yang telah disusun dari aspek teknologi
yang akan digunakan, jika teknologi yang dikehendaki untuk pengembangan sistem merupakan
teknologi yang mudah didapat, murah, dan tingkat pemakaiannya mudah, maka secara teknis
usulan kebutuhan sistem bisa dinyatakan layak (Al fatta, 2007).
2.3.2. Kelayakan Ekonomi
Aspek yang paling dominan dari aspek kelayakan yang lain adalah kelayakan ekonomi.
Tidak dapat disangkal lagi, motivasi pengembangan sistem informasi pada perusahaan atau
organisasi adalah motif keuntungan.Dengan demikian aspek untung rugi jadi pertimbangan
utama dalam pengembangan sistem. Kelayakan ekonomi berhubungan dengan return investasi
atau berapa lama biaya investasi dapat kembali (Al fatta, 2007).
2.3.3. Kelayakan Legal
Menguraikan secara hukum apakah sistem yang akan dikembangkan tidak menyimpang
dari hukum yang berlaku (tidak melanggar hukum jika diterapkan di objek penelitian). Misal :
bagaimana kelayakan perangkat lunak yang digunakan, bagaimana kelakan hukum informasi
yang dihasilkan oleh program aplikasi yang dibuat. Apakah melanggar hukum atau tidak.
2.3.4. Kelayakan Operasional
Penilaian terhadap kelayakan operasional digunakan untuk mengukur apakah sistem yang
akan dikembangkan nantinya dapat dioperasikan dengan baik atau tidak di dalam organisasi
(Jogianto, 2008).
4. 2.3.5. Kelayakan Schedule
Penilaian kelayakan jadwal ini digunakan untuk menentukan bahwa pengembangan
sistem akan dapat dilakukan dalam batas waktu yang telah ditetapkan.
2.4. Menilai Faktor Kelayakan
Semakin tinggi nilai faktor kelayakan TELOS, semakin besar pula peluang untuk suatu
sistem dapat mencapai kesuksesan. Sebaliknya, semakin rendah nilai faktor kelayakan TELOS,
semakin tinggi resiko pengembangan sistem. Para penilai (evaluator) terdiri dari manajer proyek,
beberapa profesional sistem, dan minimal satu orang perwakilan user.
2.4.1. Menilai Kelayakan Teknis
Cara menilai kelayakan teknis adalah apabila sistem baru dapat digunakan pada teknologi
yang stabil dan telah diketahui, penilaiannya diantara 9.5 atau 10. Apabila teknologi tersebut
baru bagi perusahaan dan penggunanya, atau tidak standar (baik terhadap perusahaan atau
industri), atau teknologi merupakan keluaran pertama vendor, atau beberapa vendor terlibat, atau
menggunakan sistem jaringan yang terlalu kompleks, maka nilai berada di antara 6.0 hingga 8.0.
2.4.2. Menilai Kelayakan Ekonomi
Pada kelayakan ekonomi yang harus diperhatikan adalah komitmen manajemen puncak
untuk mendukung pengembangan proyek sistem hingga selesai dengan sumber daya yang cukup.
Jika manajemen puncak mendukung dan memiliki biaya untuk penyelesaian proyek yang ada,
nilai berada di antara 9.0 sampai 10.0. Jika manajemen mendukung, tetapi tidak ada biaya untuk
penyelesaiannya, nilai berada di antara 5.0 sampai 8.0.
2.4.3. Menilai Kelayakan Legal
Dalam beberapa contoh, legalitas dari suatu proyek sistem bukanlah suatu permasalahan.
Nilai dapat 10.0. Jika data personal yang sangat sensitive (kesehatan) tidak tersimpan baik,
organisasi menjadi tidak terlindungi hukum. Atau jika perancang tidak merancang dan
memasukkan kontrol yang cukup terhadap kekacauan yang timbul, maka para stakeholder
(pendiri) dan lainnya akan berjalan dijalur hokum menentang perusahaan dan bahkan
profesionalis system yang merancang sistem.
2.4.4. Menilai Kelayakan Operasional
Sistem dengan basis lokal atau group umumnya lebih mudah untuk dioperasikan dari
pada sistem yang enterprise wide, karena sistem tersebut lebih kecil dan sederhana dan lebih
5. sedikit orang yang mengendalikan. Tapi bila system enterprise wide adalah sistem standar yang
dikenal, maka dapat dinilai Iebih tinggi daripada sistem dengan dasar group atau lokal yang
memerlukan teknik yang unik atau bersifat experimen. Kunc untuk nilai kelayakan operasional
adalah tersedianya pengguna yang terlatih dengan baik dan berdedikasi.
2.4.5. Menilai Kelayakan Schedule
Pada penilaian schedule atau jadwal, kesalahan estimasi adalah pertimbangan yang
dilakukan. Jika sistem diselesaikan jauh sesudah tanggal perkiraanya, maka bisa saja hal tersebut
tidak dapat diterima oleh penerima. Pengukuran kesalahan estimasi adalah kunci keberhasilan.
Jika system terlihat sederhana, standar berbasis local dimana total waktu pengembangan diukur
dalam jam atau hari, maka kesalahan perkiraan (estimation error) yang dibutuhkan untuk
perancangan dan implementasi menjadi kecil (waktu sebenarnya dikurang dengan waktu
estimasi). Tetapi jika sistem entreprise widemembutuhkan total waktu (jadwal) dalam tahun,
probabilitas kesalahan estimasi yang tinggi semakin besar. Dengan menggunakan tim SWAT,
JAD dan tool CASE, dapat membantu mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pengembangan
sistem.
2.4.6. Nilai Akhir Faktor Kelayakan TELOS
Nilai akhir faktor kelayakan TELOS adalah Jumlah dari semua nilai faktor kelayakan / 5.
3. Hasil dan Pembahasan
Hasil dari analisa kelayakan aplikasi estimasi ongkos kirim dan pelacakan pengiriman
berbasis web pada CheetahExpress adalah berdasarkan aspek dari TELOS.
3.1 Kelayakan Teknis
Analisis kelayakan teknis ditunjukan dari teknologi yang digunakan pada sistem. Dapat
dilihat dari perangkat apa saja yang dibutuhkan, arsitektur pada jaringan komputer yang
digunakan, serta infrastruktur yang dimiliki.
6. 3.1.1. Kebutuhan Perangkat
3.1.1.1 Perangkat Keras
No Jenis Server Personal Computer
1 Prosesor Minimal Prosesor Intel Xeon
Quad-Core Processor E3-1240
Minimal Prosesor Intel Core i3
2 Memori Minimal 16GB Minimal 4GB
3 Storage Minimal 1TB Serial ATA Minimal 500GB HDD ATA
4 Network Gigabit Network Gigabit Network
5 Optical Drive Tipe DVD RW Tipe DVD RW
6 Monitor Minimal 15” Minimal 15”
7 Keyboard USB Keyboard USB/Wireless Keyboard
8 Mouse USB Optical Mouse USB/Wireless Optical Mouse
3.1.1.2 Perangkat Lunak
No Jenis Keterangan
1 OS Menggunakan Windows 10/ Ubuntu LTS 18.04
2 Bahasa Pemrograman Menggunakan HTML,CSS,JS,PHP
3 Framework Menggunakan framework Laravel/CodeIgniter
4 Database Server Menggunakan MySQL Server/Client
5 Web Server Menggunakan Apache/Nginx
6 Web Browser Menggunakan Mozilla Firefox/Google Chrome
7 Design Tool Menggunakan Adobe Photoshop/Corel Draw
8 IDE Menggunakan Visual Studio Code/Atom
7. 9 Container Menggunakan Docker/Kubernetes
10 Package Manager Menggunakan Composer/NodeJS
3.1.1.3 Perangkat Jaringan
No Jenis Keterangan
1 Switch/Hub Untuk penghubung jaringan, menggunakan TP-Link
2 Kabel UTP Sebagai media perantara
3 Konektor RJ45 Pe nghubung antara kabel UTP dengan Switch/Hub
3.1.2 Arsitektur Jaringan Komputer
Dibawah ini adalah arsitektur jaringan aplikasi estimasi ongkos kirim dan pelacakan
pengiriman berbasis web pada CheetahExpress. Jika seorang client yang menerima sebuah
informasi yang bertindak sebagai client, dimana web informasi itu sendiri disimpan didalam
sebuah komputer yang disebut server, maka permintaannya tersebut akan segera disampaikan
kepada server dan server akan mencari apakah informasi yang diminta tersedia di-database atau
tidak, jika informasi yang diminta tersedia maka server akan memberikan informasi tersebut
kepada pengguna.
3.1.3 Aplikasi Sistem dan Software
Aplikasi adalah sebuah tools untuk membantu dan mempermudah suatu aktivitas dalam
pelacakan maupun estimasi dalam pengiriman barang di CheetahExpress. Tanpa adanya aplikasi
tertentu sesuatu aktivitas tidak bisa diselesaikan dengan cepat. Aplikasi sistem yang ada ataupun
digunakan yaitu sebagai berikut.
8. No Nama Keterangan
1 Microsoft Word dan Excel Digunakan dalam pemformatan Form pengiriman
maupun penerimaan barang, yang akan dimasukkan
kedalam aplikasi
2 Aplikasi Printer Digunakan untuk mencetak Form pengiriman maupun
penerimaan barang.
3.1.4 Infrastruktur
Infrastruktur merupakan sarana yang sangat dibutuhkan dalam sebuah aktivitas, berikut
infrastruktur yang ada pada CheetahExpress yaitu sebagai berikut.
No Jenis Keterangan
1 Komputer CheetahExpress memiliki 100 unit Personal Computer dengan
spesifikasi yang sudah didefinisikan
2 Printer Untuk membantu dalam proses percetakan
3 Jaringan Internet Fasilitas untuk pekerja CheetahExpress
4 AC Fasilitas tambahan untuk kenyamanan pekerja CheetahExpress
5 CCTV Fasilitas keamanan security 24 jam
6 Server Memiliki 2 server, namun belum dioperasionalkan
7 Alat Tulis Kantor Pekerja CheetahExpress memiliki ATK yang lengkap digunakan
untuk menunjang pekerjaannya.
3.1.5 Nilai Kelayakan Teknis
Setelah mengetahui kebutuhan sistem akan teknologi tertentu, seperti teknologi terbaru
yang melibatkan beberapa vendor sampai menggunakan jaringan yang cukup kompleks,
berdasarkan nilai perwalian user dan manajer proyek, diputuskan nilai yang dapat diberikan
adalah 8.9
9. 3.2 Kelayakan Ekonomi
Analisis kelayakan ekonomi dilakukan dengan menganalisis biaya dan manfaat yang
dihasilkan sehingga akan mampu memberikan gambaran kepada pengguna sistem baru bila
dibandingkan dengan sistem yang lama.
3.2.1 Analisa Biaya dan Manfaat
3.2.1.1 Komponen Biaya
Biaya yang dibutuhkan selama pengembangan sistem diantaranya adalah biaya
pengadaan, biaya pengembangan, dan biaya operasi dan perawatan.
Biaya pengadaan(procurement cost) adalah biaya pembelian perangkat keras, dimana
biaya ini digunakan pada awal pembuatan sistem sebelum sistem dioperasikan. Biaya
pengembangan adalah biaya pembuatan aplikasi perangkat lunak sistem yang meliputi biaya
konsultasi, biaya tahap analisa sistem, biaya tahap desain sistem, dan biaya tahap penerapan
sistem.
Biaya operasi dan perawatan adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan sistem,
seperti biaya overhead, biaya perawatan terhadap perangkat keras dan perangkat lunak.
3.2.1.2 Komponen Manfaat
Manfaat yang didapat dari sistem informasi diklasifikasikan sebagai berikut: Keuntungan
berwujud adalah keuntungan yang berupa penghematan atau peningkatan di dalam administrasi
yang dapat diukur dalam bentuk satuan nilai uang, Keuntungan tak berwujud adalah keuntungan
yang sulit atau tidak mungkin diukur dalam bentuk satuan uang.
Adapun metode untuk melakukan analisis biaya dan manfaat adalah sebagai berikut.
a. Metode Periode Pengembalian (Payback Period)
Metode ini adalah uji kuantitatif yang digunakan untuk menghitung jangka waktu yang
diperlukan untuk membayar kembali biaya investasi dalam pembuatan aplikasi yang telah
dikeluarkan. Penilaian kelayakan untuk payback:
periode = investasi
proceed * tahun
Sistem dikatakan layak jika waktu pengembalian lebih kecil dari umur investasi dan tidak
layak jika waktu pengembalian lebih besar dari umur investasi. Contoh perhitungan payback
untuk sistem aplikasi tracking barang adalah sebagai berikut.
10. Nilai investasi = Rp 150.000.000,00
Proses tahun 1 = Rp 300.000.000,00
Periode = (150.000.000,00 / 300.000.000,00) tahun
Periode = ½ tahun
Periode = 6 bulan
Dari perhitungan diatas, diketahui bahwa periode pengembalian sudah dicapai apa tahun
kedua jika aplikasi yang dibangun langsung diimplementasikan. Dapat disimpulkan bahwa yang
ditanamkan pada rancangan sistem ini akan mencapai titik impas pada waktu kurang lebih 6
bulan yang berarti bahwa organisasi akan mulai dapat mengambil keuntungan dari sistem setelah
6 bulan diimplementasikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem ini layak dikembangkan
karena waktu pengembalian lebih kecil dari waktu investasi.
b. Metode Pengembalian Investasi (Return on Investment)
Metode pengembalian investasi digunakan untuk mengukur presentase manfaat yang
dihasilkan proyek dibanding dengan biaya yang dikeluarkan. Return on Investmen (ROI) dari
suatu proyek dapat dihitung dengan rumus:
Penilaian kelayakan untuk ROI:
- Layak jika ROI > 0
- Tidak layak jika ROI < 0
ROI = (Total_manfaat - Total_biaya) / Total_biaya * 100%
Biaya-biaya:
Biaya Tahun 0 Rp 150.000.000,00
Biaya Tahun 1 Rp 50.000.000,00
Biaya Tahun 2 Rp 60.000.000,00
Biaya Tahun 3 Rp 70.000.000,00
Total Rp 330.000.000,00
Manfaat-manfaat:
11. Manfaat Tahun 0 Rp 0
Manfaat Tahun 1 Rp 100.000.000,00
Manfaat Tahun 2 Rp 200.000.000,00
Manfaat Tahun 3 Rp 300.000.000,00
Total Rp 600.000.000,00
ROI = (600000000 - 330000000) / 33000000 * 100%
ROI = 81.8%
Karena ROI > 0 maka dapat dikatakan pengembangan yang akan dilakukan layak.
c. Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value)
Metode nilai sekarang bersih merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari
uang. Suku bunga diskonto mempengaruhi proceed atau arus dari uangnya. Net present value
(NPV) dapat dihitung dari selisih nilai proyek pada awal tahun dikurangi dengan proceed tiap
tahun yang dinilai uangkan ketahun awal dengan tingkat bunga diskonto.
Nilai kriteria NPV:
NPV > 0 Feasible
NPV = 0 Indifferent
NPV < 0 Unfesible
Rumus untuk menghitung NPV:
NPV = -nilai_proyek + proceed1/(1+t)1
+ proceed2/(1+t)2
+ proceed3/(1+t)3
Keterangan:
NPV = Net Present Value
i = Tingkat bunga diskonto diperhitungkan
n = Umur proyek investasi
proceed= Selisih biaya dan manfaat
Perhitungan NPV untuk sistem yang akan dikembangkan sebagai berikut.
NPV = -200000000 + 50000000/(1+0.05)1
+ 140000000/(1+0.05)2
+
230000000/(1+0.05)3
NPV = Rp.173,285,822,27
12. Pada perhitungan diatas nilai waktu dari bunga uang yang ditanamkan sebesar 5%.
Karena NPV > 0 maka dapat dikatakan bahwa investasi menguntungkan dan dapat diterima,
yang berarti pengembangan sistem dapat dikatakan layak.
3.2.2 Nilai Kelayakan Ekonomi
Karena setelah mendapatkan hasil dari analisa biaya dan manfaat serta mendapatkan total
komitmen dari manajemen sehingga nilai dapat diberikan adalah 8.5.
3.3 Kelayakan Hukum
Kelayakan hukum adalah kelayakan yang berkaitan dengan legalitas atau kekuatan
hukum. Berarti bahwa aplikasi yang diusulkan tidak boleh melanggar hukum yang berlaku, baik
hukum yang ditetapkan oleh pemerintah maupun hukum yang ditetapkan berdasarkan
peraturan-peraturan organisasi.
3.3.1 Analisa Kelayakan Hukum
Proyek sistem yang akan dikembangkan secara hukum dinilai layak karena perangkat
lunak (software) yang digunakan resmi sesuai dengan perizinan yang ada. Dan pada aplikasi atau
pun software yang akan dikembangkan menggunakan software yang bersifat open source.
No Tipe Aplikasi
1 Open Source Ubuntu LTS 18.04, PHP, HTML, CSS, Javascript, Laravel,
Codeiginter, MySQL, Apache / NGINX, Mozila Firefox/Chrome,
Visual Studio Code, Docker, Composer, Kubernetes
2 Lisensi Windows 10, Adobe Photoshop, Corel Draw, Microsoft Word dan
Excel
3.3.2 Nilai Kelayakan Hukum
Karena sistem yang dirancang tidak meliputi data sensitif yang disetujui, perancang
sistem yang bekerja pada proyek sistem sangat sadar akan kontrol. Software / Sistem yang
digunakan juga bisa dibeli tanpa menukarkan dengan data sensitif. Sehingga mereka
merencanakan untuk merancang dan memasukkan control khusus untuk menjaga sistem menjadi
salah malfunction dan konsekuensi lainnya. Nilai yang dapat diberikan adalah 9.0.
13. 3.4 Kelayakan Operasional
Analisis kelayakan operasional dilakukan menggunakan kerangka kerja PIECES.
PIECES sendiri merupakan singkatan dari Performance, Information, Economic, Control,
Efficiency, Service.yang dikembangkan oleh James Wetherbe bertujuan untuk mengukur apakah
sistem yang akan dikembangkan dapat dioperasikan dengan baik atau tidak di dalam organisasi.
Kerangka PIECES meliputi sebagai berikut.
3.4.1. Performance
Performance atau kinerja merupakan jumlah kerja selama periode waktu tertentu. Dalam
kasus ini, jika dibandingkan sistem yang lama dengan yang baru, maka : sistem yang lama,
waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan estimasi maupun mengetahui lokasi barang yang
dikirim relatif lama, karena prosesnya secara manual. Sedangkan dengan sistem yang baru,
waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan estimasi harga maupun mengetahui lokasi barang
yang dikirim akan lebih tepat, karena dapat diakses secara real time,dan diupdate secara real time
juga.
3.4.2. Information
Jika dibandingkan sistem yang lama dengan sistem yang baru, informasi yang dihasilkan
belum tentu akurat karena alasan-alasan tertentu misalnya human error,serta sulit untuk disusun
maupun diakses. Sedangkan menggunakan sistem baru, informasi yang didapat dengan waktu
yang lebih cepat diproses sistem secara otomatis sehingga sudah pasti akurat dan disajikan dalam
bentuk yang mudah dibaca.
3.4.3. Economy
Dalam segi ekonomi, sistem yang lama sudah pasti menghasilkan pengeluaran biaya yang
lebih besar karena kebutuhan sumber daya manusia serta kebutuhan administrasi seperti alat tulis
kantor dan sebagainya. Belum lagi apabila terjadi kesalahan yang akan menghasilkan biaya yang
lebih. Lain hal dengan sistem baru karena selain hemat sumber daya manusia, dengan bantuan
sistem akan lebih meminimalisir terjadinya kesalahan.
3.4.4. Control
Control atau pengendalian dalam hal ini adalah tingkat pengendalian terhadap aliran data
pada tingkat keamanan tertentu. Pada sistem yang lama, akan sulit mengatasi informasi penting
yang belum ada, adanya kemungkinan data yang berlebih atau tidak konsisten, serta mudahnya
dalam mengakses data pribadi milik orang lain, Pada sistem yang baru, pengendalian aliran data
14. pada validasi informasi yang diinputkan dapat dipastikan sudah lengkap atau belum, serta adanya
pembatasan hak akses untuk masing-masing pengguna.
3.4.5. Efficiency
Efisiensi adalah untuk mengukur penggunaan secara maksimum dari sumber daya yang
tersedia. Pada sistem yang lama, tingkat efisiensi sangat rendah karena kemungkinan suatu
proses yang sama terjadi dalam waktu yang berbeda pasti ada (pengecekan dan pelacakan). Lain
halnya dengan sistem yang baru dimana akan lebih efisien karena data yang sudah dimasukkan
dapat kembali diakses dengan mudah sehingga lebih efisien.
3.4.6. Services
Service atau layanan adalah untuk mengukur ketersedian sistem dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan. Pada sistem yang lama, kepuasan akan layanan yang disediakan kecil karena
membutuhkan waktu dan belum tentu optimal atau benar. Sedangkan pada sistem yang baru,
proses pengolahan data relatif cepat sehingga tidak perlu menunggu dan pasti benar.
3.4.7 Nilai Kelayakan Operasional
Sistem berbasis global yang bersifat baru dan banyak pengguna serta tidak dikenal oleh
beberapa pekerja dari CheetahExpress maupun user, sehingga perlu pelatihan dalam penggunaan
dan perawatan sistem, sehingga nilai yang dapat diberikan adalah 8.5
3.5 Kelayakan Schedule
3.5.1 Analisa Kelayakan Schedule
Kelayakan jadwal digunakan untuk menentukan bahwa pengembangan sistem dapat
dilakukan dalam batas waktu yang telah ditetapkan. Pengembangan sistem direncanakan selesai
dalam waktu maksimal 6 bulan. Adapun perkiraan tahap-tahap pengembangan sistem
dijadwalkan sebagai berikut:
1. Tahap survei kebutuhan
2. Tahap analisis kebutuhan
3. Tahap desain aplikasi
4. Tahap implementasi program
5. Tahap testing atau uji coba program
6. Tahap instalasi sistem
7. Tahap dokumentasi
15. 3.5.2 Nilai Kelayakan Schedule
Karena pengembangan diukur dalam jam, hari, minggu, dan bulan, maka kesalahan
perkiraan (estimation error) yang dibutuhkan untuk perancangan dan implementasi menjadi
kecil. Maka nilainya adalah 8.1.
3.6 Nilai Akhir Faktor Kelayakan TELOS
Nilai dari semua faktor kelayakan = 43
Total nilai yang didapatkan = 43 / 5= 8.6, berarti perancangan mengembangan sistem
yang dievaluasi adalah Layak (B), dengan resiko pengembangan sistem yang cukup rendah.
4. Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari studi kelayakan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa hasil dari analisa studi kelayakan aplikasi estimasi ongkos kirim dan pelacakan kiriman
CheetahExpress, dengan aspek kelayakan teknik, kelayakan operasional, kelayakan legal,
kelayakan jadwal, dan kelayakan ekonomi dinyatakan layak untuk dikembangkan lebih lanjut
serta digunakan nantinya pada sistem pengiriman CheetahExpress.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat disarankan agar analisa studi kelayakan
selanjutnya dapat menggunakan analisa selain TELOS, contohnya analisis PDM (strategic
factor) atau MURRE (design factor).
5. Daftar Pustaka
● http://fajarbaskoro.blogspot.com/2017/03/mppl17-06-kelayakan-proyek.html