1. ANALISIS KELAYAKAN
Aplikasi Pengiriman Paket
PT. Jasa Titipan Cepat
Kelas : E
5116100164 Hilmi Raditya Prakoso
5116100168 Aidil Abdillah
5116100164 Irham M. Fadhil
Dosen :
Fajar Baskoro S.Kom., M.T.
Departemen Informatika
Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK)
Insitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya
2019
STUDI KELAYAKAN SISTEM INFORMASI (APLIKASI) PT. JASA TITIPAN CEPAT
BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE KELAYAKAN TELOS
2. Abstrak
Dalam pengembangan aplikasi, sering kali terjadi permasalahan - permasalahn
oleh pelaku didalam organisasi yang menyebabkan pemborosan waktu dan biaya.
Kendala yang dihadapi oleh pihak PT. Jasa Titipan Cepat sendiri adalah banyaknya jasa
logistik yang bermunculan, dan perlu ditingkatkan daya saing oleh PT. Jasa Titipan Cepat
itu sendiri. Salah satu cara untuk menambah nilai daya saing adalah diadakannya
trasnparasi antara pihak PT. Jasa Titipan Cepat dengan konsumen, sehingga
diperlukannya sebuah sistem informasi yang salah satu fitur di dalamnya adalah fitur
tracking proses pengiriman barang berdasarkan no resi yang dimiliki oleh konsumen,
sehingga dengan ada fitur tersebut, konsumen menjadi merasa lebih aman dan dapat
meningkatkan kepercayaannya terhadap PT. Jasa Titipan Cepat. Selain itu, untuk
mengurangi human error, perlu adanya suatu sistem yang membuat proses pengambilan
informasi terkait transaksi pengiriman barang dapat lebih mudah diakses oleh pegawai
logistik maupun operasional. Maka perlu dikembangkan dengan membuat sistem yang
lebih akurat dan efisien dengan cara membuat sistem yang lebih akurat dan efisien, yaitu
membuat Sistem informasi tracking barang berbasis web agar dapat diakses di semua
browser, baik browser smartphone ataupun browser PC. Namun sebelum
mengembangkan sistem dilakukan, perlu adanya proses analisis kelayakan sistem
informasi tracking barang berbasis web terlebih dahulu. Analisis Kelayakan yang
dilakukan adalah dengan metode analisis kelayakan TELOS. Payback Period (PP), Net
Present Value (NPV), dan return of investment (ROI) digunakan untuk faktor ekonomi
pada TEOS. Tujuan dari analisis kelayakan ini adalah untuk menentukan kemungkinan
apakah pengembangan proyek sistem layak untuk diteruskan atau tidak. Berdasarkan
jumlah faktor kelayakan = 8,4, berarti perancangan pengembangan sistem informasi
yang dievaluasi adalah LAYAK, dengan resiko pengembangan sistem yang cukup rendah
sehingga sistem informasi tracking barang berbasis web ini layak untuk dilakukan
pengembangannya.
Kata Kunci : Analisis Kelayakan, Kelayakan TELOS, Aplikasi PT. Jasa Titipan Cepat
3. I. PENDAHULUAN
Jasa ekspedisi adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman
barang yang saat ini sedang bertumbuh pesat. Perusahaan ini sangat dibutuhkan
di seluruh dunia, salah satunya Indonesia. Dari sekian banyak jumlah perusahaan
ekspedisi di Indonesia, banyak perushaan yang bersaing untuk memberikan
pelayanan baik kepada costumer, baik dari ketepatan waktu pengiriman barang
maupun segi sistem pelayanan yang efisien dan mudah untuk di akses dan di
jangkau.
Semua individu membutuhkan jasa ekspedisi pengiriman barang yang
cepat dan aman untuk memastiakn barang yang dikirimkan sampai pada waktu
dan tempat yang tepat tanpa ada masalah. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
banyak lahir perusahaan jasa pengiriman barang. Salah satunya adalah PT. Jasa
Titipan Cepat, PT. Jasa Titipan Cepat adalah perusahaan nasional yang bergerak
di bidang jasa ekspedisi barang. Banyak konsumen yang memilih PT. Jasa Titipan
Cepat untuk mempercayakan barang yang akan dikirimkan karena PT. Jasa
Titipan Cepat memiliki cakupan yang luas antar pulau dan provinsi di Indonesia.
Teknologi Informasi kini tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Indonesia
yang sudah tergolong modern. Dengan perkembangan Teknologi Informasi,
masyarakat Indonesia dengan mudah dapat mendapatkan segala akses informasi
kebutuhan mereka sehari - hari. Diharapkan dengan dibuatnya platform Sistem
informasi tracking barang ini memudahkan pelanggan mengetahui keberadaan,
status dan progress barang yang dikirim.
Untuk mengkaji dalam penelitian tentang analisa studi kelayakan dalam
pengembangan Aplikasi Tracking barang PT. Jasa Titipan Cepat yang berbasis
Web, yang perlu dibuat karena dapat mengatasi permasalahan keterbatasan
waktu dan tempat untuk mendapatkan informasi mengenai pengiriman barang
menggunakan jasa dari PT. Jasa Titipan Cepat. Aplikasi ini perlu dianalsis terlebih
dahulu tentang kelayakan dengan menggunakan pendekatan TELOS.
Adapan hal yang dibahas dalam faktor kelayakan TELOS (Technical,
Economic, Legal, Operational, Schedule), semakin tinggi nilai TELOS, maka
semakin besar pula untuk suatu sistem dapat mencapai nilai kesuksesan. Untuk
itu perlu dilakukannya analisis terhadap kelayakan dari Sistem Informasi yang
sedang di kembangkan.
II. Bahan dan Metode
4. A. Konsep Dasar Sistem
Sistem ini akan membantu konsumen mendapatkan informasi terkait jasa yang
Disediakan oleh PT. Jasa Titipan Cepat dan fitur tracking status barang yang
sedang dikirim berdasarkan nomor resi konsumen. Sistem ini juga rencananya
dapat mempermudah dari sisi pegawai logistik dan operasional untuk
mendapatkan segala informasi barang yang akan dikirimkan. Terutama bagi
pegawai yang terlibat dalam proses pengiriman barang.
B. Studi Kelayakan
Studi Kelayakan (Feasibility Study) adalah kajian yang dilihat dari berbagai segi
aspek baik aspek legalitas, aspek teknis, pemasaran, sosial ekonomi maupun
manajemen dan keuangan, yang hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan
suatu proyek dijalankan, ditunda, atau tidak dijalankan. Studi kelayakan
dibutuhkan oleh banyak kalangan, terutama bagi para investor, bank selaku
pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum
dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu
sama lainya.
III. Faktor Kelayakan TELOS
A. Technical : Menunjukkan apakah sistem yg diusulkan dapat dikembangkan dan
diterapkan dengan menggunakan teknologi yang ada atau jika membutuhkan teknologi
baru
B. Economic : Menunjukkan apakah dana yg memadai tersedia untuk mendukung biaya
dari sistem yg diusulkan
C. Legal : Menunjukkan apakah ada konflik antara sistem yang sedang dipertimbangkan
dan kemampuan perusahaan untuk menunaikan kewajibannya
D. Operational : Menunjukkan apakan prosedur dan ketrampilan personalia yg ada
cukup untuk mengoperasikan sistem yg diusulkan atau apakah prosedur dan ketrampilan
tambahan akan diberikan
E. Schedule : Sistem yg diusulkan harus berlaku dalam suatu kerangka waktu yang logis
IV. Menilai Faktor Kelayakan TELOS
1. Menilai Kelayakan Teknilk
Dalam lembar kerja penilaian faktor kelayakan TELOS, kita perlu memasukan
sebuah contoh pertanyaan yang sebaiknya ditanya oleh tiap penguji dan jawaban
yang benar akan disediakan. Sebagai contoh kelayakan teknik. Jika sistem yang
5. baru hendak menggunakan teknologi yang stabil dan telah diketahui, penilaianya
mungkin 9.5 atau 10. Di sisi lain, mungkin teknologi tersebut baru bagi perusahaan
dan pemakainya, atau tidak standar ( baik terhadap perusahaan atau industri ),
atau berisikan keluaran pertama dari pemasok atau beberapa pemasok terlibat
atau dia menggunakan sistem jaringan kerja yang sangat komplek. Sehingga satu
atau kombinasi jawaban "ya" cenderung menurunkan penilaian secara drastis
dibawah 10.0 ( antara 6.0 sampai 8 ). Dalam contoh kita tentukan bahwa alternatif
rancangan sistem general yang dievaluasi akan memerlukan teknologi yang baru
dan standar dalam industri dan telah terbukti kemampuanya bekerja sehingga
penilaian 9.0 adalah wajar
2. Menilai Kelayakan Ekonomi
Pertanyaan yang harus ditanyakan mengenai kelayakan ekonomi termasuk
manajemen puncak untuk mendukung pengembangan proyek system hingga
selesai dengan sumber daya yang cukup. Tanpa dukungan manajemen puncak,
sangatlah sulit jika mungkin untuk menyelesaikan sistem tersebut meskipun faktor
lain sudah baik. Jika manajemen puncak memberikan indikasi bahwa mereka
masih mendukung sistem tersebut tapi dana belum disediakan untuk
penyelesaianya, penilaian kelayakan ekonomi berkisar antara 5.0 hingga 8.0,
tergantung pada situasi dan sejarah dari dukungan manajemen puncak terhadap
proyek sistem yang lama. Jika dana yang diperlukan telah diberikan penilaian
berkisar antara 9.0 hingga 10.0.
3. Menilai Kelayakan Hukum
Dalam beberapa contoh, legalitas dari suatu proyek sistem bukanlah suatu
permasalahan.Penilaian kelayakan legalitas seharusnya menerima nilai 10.0. Jika
data personal yang sangat sensitive (kesehatan) tidak tersimpan baik, organisasi
menjadi tidak terlindungi hukum. Atau jika perancang tidak merancang dan
6. memasukkan kontrol yang cukup terhadap kekacauan yang timbul, maka para
stockholder (pendiri) dan lainnya akan berjalan dijalur hokum menentang
perusahaan dan bahkan profesionalis system yang merancang sistem, dalam
contoh kita menentukan bahwa altenatif rancangan sistem general tidak termasuk
data sensitif apapun yang perlu dikompromikan. Lebih lagi, professional sistem
yang mengerjakan proyek sistem sangat sadar akan pentingnya pengawasan.
Sehingga mereka merencanakan untuk merancang dan memasang serangkaian
pemasangan yang spesifik untuk menjaga sistem terhadap kesalahan fungsi dan
penyalahgunaan Iainnya. Karenanya memiliki penilaian 9.5 untuk kelayakan
hukum.
4. Menilai Kelayakan Operasional
Sistem dengan dasar lokal atau group umumnya lebih mudah untuk dioperasikan
dari pada sistem yang enterprise wide, karena sistem tersebut lebih kecil dan
sederhana dan lebih sedikit orang yang harus dilatih.Tapi bila systementerprise
wide adalah sistem standar yang dikenal, maka dapat dinilai Iebih tinggi dari pada
Syaifullah et al./Studi Kelayakan Sistem Informasi Akademik Jurnal Sains,
Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 – 211 203 sistem dengan
dasar group atau lokal yang memerlukan teknik yang unik atau bersifat experimen.
Kunci untuk nilai hingga kelayakan operasional adalah tersedianya pengguna
yang terlatih dengan baik dan berdedikasi.Pengguna yang seperti itu dapat
membantu menghilangkan sebagian akibat negatif yang bisa disebabkan oleh
sistem yang unik dan belum terbukti. Alternatif rancangan sistem kita evaluasi
dalam contoh lembar kerja kita adalah sistem dengan dasar group tidak akrab
dengan beberapa pengguna. Iagipula beberapa pengguna adalah user baru dan
tidak terlatih dengan baik sehubungan dengan kerja mereka. Karenanya, kita
menilai kelayakan operasional hanya 7.0
5. Menilai Kelayakan Jadwal
7. Apakah dapat menguntungkan diri pada jadwal dan tanggal penyelesaian
sebagaimana kriteria yang tertera di bagian gant atau PERT? Karena jadwal dan
tersebut hanyalah estimasi maka ada kemungkinan salah. Besarya kesalahan
estimasi adalah pertimbangan kunci. Jika sistem diselesaikan jauh sesudah
tanggal perkiraanya, maka bisa saja hal tersebut tidak dapat diterima oleh
penerima. Pengukuran kesalahan estimasi adalah kunci keberhasilan. Jika system
terlihat sederhana, standar berbasis local dimana total waktu pengembangan
diukur dalam jam atau hari, maka kesalahan perkiraan (estimationerror) yang
dibutuhkan untuk perancangan dan implementasi menjadi kecil (waktu
sebenarnya dikurang dengan waktu estimasi). Tetapi jika sistem yang entreprise
wide membutuhkan total waktu (jadwal) dalam tahun, probabilitas kesalahan
estimasi yang tinggi semakin besar. Estimasi waktu yang diperlukan untuk
merancang dan mengimplementasikan waktu sistem mencakup estimasi
kesalahan estimasi yang lebih besar. Resiko untuk tidak mampu mengikuti jadwal
estimasi Iebih besar untuk sistem yang besar dan kompleks dari pada untuk sistem
yang sederhana dan kecil.
V. Hasil dan Pembahasan
a. Study Kelayakan
1. Kelayakan Teknis
Kelayakan teknologi menyoroti kebutuhan sistem yang telah disusun dari
teknologi yang akan digunakan , untuk penerapan aplikasi PT. JASA
TITIPAN CEPAT. PT JASA TITIPAN CEPAT memerlukan infrastruktur
yang baik dari segi teknologinya. Aplikasi PT. JASA TITIPAN CEPAT
merupakan sebuah sistem berbasis web yang digunakan untuk membantu
proses tracking sehingga membutuhkan personal komputer serta
infrastruktur jaringan komputer yang baik. Semua itu berguna untuk
mempermudah pegawai serta konsumen dalam mempermudah dalam
pengembangan hingga penggunaan aplikasi.
8. ● Kebutuhan Perangkat Keras, Perangkat Lunak, Perangkat
Jaringan dalam Pengembangan Aplikasi PT. JASA TITIPAN
CEPAT.
○ Perangkat Keras
○ Perangkat Lunak
● Kerangka Kerja : Laravel (PHP)
● Bahasa Pemrograman : PHP, HTML, CSS, JavaScript, Bootstrap, AJAX dan
jQuery
● Basis Data : MySQL
● Server : Apache
● Text Editor : Visual Studio Code
● Sistem Operasi : Windows
● Server : XAMPP
● Pengolahan Database : SQLyog
● Browser : Google Chrome
● Pembuatan Dokumen dan Laporan : Microsoft Powerpoint, Excel dan Word
● Pembuatan Diagram Kebutuhan : Power Designer
● Pembuatan Desain UI : Corel Draw
● Pengintegrasi Paket Kerja : GitLab
● Arsitektur Jaringan Komputer
Aplikasi PT. JASA TITIPAN CEPAT berbasis web. Jika Seorang
pengguna (masyarakat atau admin) yang meminta sebuah informasi
yang bertindak sebagai client, dimana web informasi itu sendiri
disimpan didalam sebuah komputer yang disebut sebagai server,
maka permintaannya tersebut akan segera disampaikan kepada
server dan server akan mencari apakah informasi yang diminta
9. tersedia di database atau tidak, jika informasi yang diminta tersedia,
maka server akan memberikan informasi tersebut kepada
pengguna.
Menilai Kelayakan Teknis
Sistem baru dapat digunakan, dan didirikan menggunakan teknologi yang terkenal.
Teknologinya baru bagi perusahaan dan usernya, teknologi merupakan keluaran
pertama vendor, beberapa vendor terlibat, menggunakan sistem jaringan yang kompleks.
Karena perancangan sistem umum yang dievaluasi membutuhkan teknologi baru yang
standar dalam industri dan dapat berjalan (nilai 8.5), berdasarkan nilai perwakilan user
dan manajer proyek.
2. Kelayakan Ekonomi
Dalam membangun sistem yang baru dibutuhkan investasi ataupun dana yang tidak
sedikit, untuk mendapatkan manfaat yang diinginkan. sumber daya dan sumber dana
diperlukan dalam pembangunan sistem baru sebagai bentuk investasi. Untuk
menganalisis kelayakan ekonomi digunakan kalkulasi analisis biaya dan manfaat (cost
benefit analysis) yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna apakah
manfaat yang diperoleh dari sistem baru “lebih besar” dibandingkan dengan biaya yang
dikeluarkan. Pada analisis biaya dan manfaat, ada beberapa metode kuantitatif yang
digunakan untuk menemukan standar kelayakan proyek.
a. Analisis Biaya dan Manfaat
○ Komponen Biaya
Biaya yang berhubungan dengan pembuatan sistem PT. JASA TITIPAN
CEPAT berbasis web ini dapat diklasifikasikan kedalam 3 kategori utama
yaitu:
- Biaya Pengadaan (procurement cost), yaitu biaya pembelian
perangkat keras, biaya ini digunakan pada awal pembuatan sistem,
sebelum system dioperasikan.
- Biaya Pengembangan, yaitu biaya pembuatan perangkat lunak
sistem yang meliputi biaya konsultasi, biaya tahap analisa sistem,
biaya tahap desain sistem dan biaya tahap penerapan sistem.
- Biaya Operasi dan Perawatan, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
menjalankan sistem, yaitu biaya overhead, biaya perawatan
terhadap perangkat keras dan perangkat lunak
○ Komponen Manfaat
Manfaat yang didapat dari sistem informasi PT. JASA TITIPAN CEPAT
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
10. - Keuntungan berwujud (tangible benefit) adalah keuntungan yang
berupa penghematan atau peningkatan didalam administrasi yang
dapat diukur dalam bentuk satuan nilai uang. Keuntungan berwujud
contohnya antara lain adalah pengurangan biaya operasional.
- Keuntungan tak berwujud (intangible benefit), adalah
keuntungan yang sulit atau tidak mungkin diukur dalam bentuk
satuan uang. Keuntungan tersebut antara Iain :
- Keandalan dan ketersediaan sistem
- Peningkatan efektifitas pegawai
- Peningkatan kepuasan pengguna
Adapun metode untuk melakukan analisis biaya dan manfaat adalah :
- Metode Periode Pengembalian (Payback Period)
Metode ini adalah uji kuantitatif yang digunakan untuk menghitung
jangka waktu yang diperlukan untuk membayar kembali biaya
investasi dalam pembuatan aplikasi yang telah dikeluarkan.
Penilaian kelayakan untuk payback:
- Layak jika waktu pengembalian lebih kecil dari umur investasi.
- Tidak layak jika waktu pengembalian lebih besar dari umur
investasi.
Perhitungan PP :
Nilai investasi : Rp. 914.100.000;
Proses Th 1 : Rp. 310.500.000;
PP = 914.100.000 / 310.500.000
PP = 2,9 Tahun
PP = lebih kurang 2-3 tahun
Dari perhitungan diatas diketahui bahwa periode pengembalian sudah
dapat dicapai pada tahun pertama jika aplikasi yang dibuat langsung
digunakan, secara detailnya adalah 2,9. dapat disimpulkan bahwa yang
ditanamkan pada rancangan sistem ini akan mencapai titik impas pada
waktu kurang lebih 2-3 tahun, yang berarti bahwa setelah 2-3 tahun akan
mulai dapat mengambil keuntungan dari sistem tersebut, yang berarti
sistem ini cukup layak dikembangkan.
- Metode Pengembalian Investasi (Return On Investment)
Metode pengembalian investasi digunakan untuk mengukur prosentase
manfaat yang dihasilkan proyek dibanding dengan biaya yang dikeluarkan.
Return on Investment (ROI) dari suatu proyek dapat dihitung dengan
rumus: Penilaian kelayakan untuk ROI :
- Layak jika ROI > 0
11. - Tidak layak jika ROI < 0
Biaya-biaya
Biaya Th 0 = Rp. 914.100.000;
Biaya Th 1 = Rp. 4.500.250;
Biaya Th 2 = Rp. 4.603.670;
Biaya Th 3 = Rp. 4.403.697;
---------------------------------------------
Total = Rp. 927.607.617;
Manfaat-manfaat Manfaat
Th 0 = Rp. 0;
Manfaat Th 1 = Rp. 310.500.000;
Manfaat Th 2 = Rp 357.075.000;
Manfaat Th 3 = Rp. 403.494.750;
---------------------------------------------
Total = Rp.1.071.069.750;
ROI =
((1.071.069.750 - 927.607.617)/927.607.617)x100%
= 0,155x100%
= 0,155
= 0,2
= 0,2 > 0 yang berarti layak Karena ROI diatas 0 yaitu 0,2 ataupun lebih
besar dari 0 yaitu 0,2 > 0 maka pengembangan sistem ini bisa dinyatakan
layak.
Menilai Kelayakan Ekonomi
Karena setelah mendapatkan hasil dari analisa biaya dan manfaat serta
mendapatkan total komitmen dari manajemen puncak, dan dana belum
ada, tetapi pihak manajemen tertinggi dapat meyakinkan tim akan
tersedianya dana sehingga nilai dapat diberikan 7.8.
3. Kelayaan Hukum
Aplikasi yang akan dibangun tidak boleh melanggar hukum yang berlaku,
baik hukum yang ditetapkan pemerintahmaupun hukum yang ditetapkan
berdasarkan peraturan-peraturan organisasi. Proyek aplikasi yang akan
dikembangkan secara hukum dinai layak karena perngkat lunak(software)
yang digunakan resmi sesuai dengan perjanjian yang ada. Software yang
12. akan digunakan untuk pengembagan sistem juga bersifat open source yang
secara hukum bersifat legal dan memiliki lisensi
Menilai kelayakan hukum
Karena sistem yang dirancang tidak meliputi data sensitif yang disetujui,
perancang sistem sadar akan kontrol sehingga mereka merencanakan
untuk memasukkan kontrol khusus untuk menjaga sistem menjadi salah
sehingga nilai untuk kelayakan hukum sebesar 9,0
4. Kelayakan operasional
Kelayakan operasional dinilai dengan menggunakan kerangka kerja
PIEXES yang tikembangkan oleh James Wetherbe yang bertujuan untuk
mengukur apakah sistem yang akan dikembangkan dapat dioperasikan
dengan baik atau tidak di dalam organisasi. Kerangka kerja PIECES
meliputi:
a. Performance
Performance digunakan untuk mengetahui apakah sistem
menyediakan throughput dan respose time yang cukup
Sistem lama Sistem baru
Waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan satu
pekerjaan(Mencari data barang
dari database oleh admin)
membutuhkan waktu yang
cukup lama (+- 7 menit)
Waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan satu
pekerjaan(tracking barang dari
aplikasi oleh pelanggan)
membutuhkan waktu yang
relative singkat(+- 30 detik)
b. Information
Information digunakan untuk mengetahui apakah sistem
menyediakan informasi yang berkualitas bagi pengguna
akhir(pelanggan) dan manajer
Sistem lama Sistem baru
Informasi yang ada kadang
terlambat dan tidak akurat
Informasi yang ada bersifat real-
time dan akuran
Informasi disajikan dalam
bentuk tabel (kurang relevan)
Informasi disajikan dengan
beberapa fasilitas
13. c. economy
Economy digunakan untuk mengetahui apakah sistem menawarkan
tingkat dan kapasitas pelayanan yang memadai untuk mengurangi
biaya dan meningkatkan keuntukngan
Sistem lama Sistem baru
Biaya yang dikeluarkan
pelanggan tinggi untuk
menghubungi admin untuk
mengetahui status barang
Pelanggan dapat langsung
mengecek status barang yang
dikirm melalui aplikasi(biaya
rendah).
biaya yang dikeluarkan
perusahaan tinggi saat terjadi
kehilangan barang yang dikirim
Biaya yang dikeluarkan
perusahaan relative rendah
untuk resiko kehilangan barang,
karena status dan informasi
barang dapat dipanntau dengan
baik
d. Control
Control digunakan untuk mengetahui apakah sistem menawarkan
control(pengendalian) untuk mengatasi kecurangan-kecurangan
dan menjadikan keakuratan serta keamanan data
Sistem lama Sistem baru
Data-data terkait yang dikirim
dapat diakses oleh pegawai
yang tidak berwenang
Pengendalian sistem dilakukan
dengan membatasi hak user
e. Efficiency
Efficiency digunakan untuk mengetahui apakah sistem
menggunakan sumber daya yang tersedia secara maksimum.
Sumber daya yang dimaksud meliputi sumber daya manusia, waktu
dan finansial
Sistem lama Sistem baru
Banyak menghabiskan waktu
untuk menginputkan data status
dan informasi barang
Waktu yang dihabiskan relative
singkat unyuk menginputkan
data stauts dan informasi
barang
14. f. Sevice
Service digunakan untuk mengetahui apakah sistem menyediakan
layanan yang diinginkan dan handal pada siapa saja yang
menginginkannya serta apakah sitem fleksibel dan dapat
dikembangkan
Sistem lama Sistem baru
Layanan yang ada belum
memuaskan untuk
mendapatkan informasi,
pelanggan membutuhkan biaya
dan waktu yang lebih
Tingkat kepuasan terhadap
pelayanan dapat ditingkatkan
karena sistem menyajikan
informasi secara cepat dan
akurat
Sistem lambat dalam
memproses pengelolaan data
Proses pengelolaan data
berlangsung lebih cepat
Menilai kelayakan operasional
Karena sistem berbasis global dan banyak penggunanya, maka nilai
kelayakan operasional sebesar 9,2
5. Kelayakan jadwal
Kelayakan jadwal digunakan untuk menentukan bahwa pengembangan
sistem dapat dilakukan dalam batas waktu yang ditetapkan.
Pengembangan sistem direncanakan selesaidaam batas waktu maksimal
+-6 bulan. Adapun perkiraan tahap-tahap pengembangan sistem
dijadwalkan sebagai berikut:
a. Tahap analisis dan desain sistem
b. Tahap desain aplikasi
c. Tahap pembuatan program
d. Tahap testing program
e. Tahap instalasi program
f. Tahap training user
g. Tahap dokumentasi
h. Tahap maintanance
i. Tahap administrasi
Menilai kelayakan jadwal
Karena pengembangan diukur dalam hari, minggu dan bulan, maka
estimasi error yang dibutuhkan untuk perencanaan dan implementasi
menjadi kecil sehingga nilai untuk kelayakan jadwal sebesar 8,9
Nilai akhir faktor kelayakan TELOS
15. Jumlah dari semua faktor kelayakan = 44,2
Total skor yang didapatkan = 44,2 / 5 = 8,84
Sehingga perencanaan pengembangan aplikasi yang dievaluasi adalah
layak, dengan resiko pengembangan sistem yang cukup rendah
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan dari analisis studi kelayakan proyek pembangunan, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa pengembangan aplikasi ini dapat dinyatakan sistem tersebut telah
layak untuk di kembangkan
Daftar Pustaka
Al fatta, hanif. 2007, analisis dan perencanaan sistem informasi untuk keunggulan
bersaing perusahaan dan organisasi kelas dunia, andi offse - STMIK AMIKOM
Yogyakata, yogyakarta