KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
Tugas 6 - MPPL - Studi Kelayakan Sistem Ekspedisi NINJA XPRESS
1. MPPL - Studi Kelayakan
Sistem Ekspedisi
NinjaXpress
Anggota Kelompok :
Dimas Kamurapi 05111640000002
M. Alam Cahya 05111640000134
Falah Nurli Filano 05111640000122
2.
Page | 2
Daftar Isi
Abstrak 3
Pendahuluan 3
Bahan dan Metode 4
Konsep Dasar Aplikasi 4
Studi Kelayakan 4
Faktor Kelayakan TELOS 4
Kelayakan Teknis (Technical) 4
Kelayakan Ekonomi (Economic) 4
Kelayakan Hukum (Legal) 5
Kelayakan Operasional (Operational) 5
Kelayakan Jadwal (Schedule) 5
Menilai Faktor Kelayakan TELOS 5
Menilai Kelayakan Teknik 5
Menilai Kelayakan Ekonomi 5
Menilai Kelayakan Hukum 6
Menilai Kelayakan Operasional 6
Menilai Kelayakan Jadwal 6
Hasil dan Pembahasan 6
Kelayakan Teknik 6
Perangkat Keras 6
Perangkat Lunak 7
Nilai Kelayakan Teknik 7
Kelayakan Ekonomi 7
Analisa Biaya dan Manfaat 7
Nilai Kelayakan Ekonomi 10
Kelayakan Hukum 10
Analisa Kelayakan Hukum 10
Nilai Kelayakan Hukum 11
Kelayakan Operasional 11
Performance 11
Information 11
Economy 11
3.
Page | 3
Control 12
Efficiency 12
Services 12
Nilai Kelayakan Operasional 12
Kelayakan Jadwal 12
Analisa Kelayakan Jadwal 12
Nilai Kelayakan Jadwal 13
Nilai Akhir Faktor Kelayakan TELOS 13
Kesimpulan dan Saran 14
Kesimpulan 14
Saran 14
Daftar Pustaka 14
4.
Page | 4
1. Abstrak
Dalam pengembangan fitur pada sistem ekspedisi, sering kali terjadi beberapa
permasalahan umum oleh pelaku pada external sistem yang menyebabkan sulitnya terjadi
pengembangan sesuai yang diinginkan. Hal tersebut tentu menyebabkan permasalahan
lainnya seperti pemborosan biaya serta waktu. Dan kendala yang dihadapi oleh sistem
ekspedisi NinjaXpress adalah kurangnya peran aktif baik pada pegawai maupun developer
dalam pengimplementasian IoT pada sistem ekspedisi NinjaXpress. Oleh karena itu, perlu
dikembangan dengan melakukan implementasi IoT pada sistem ekspedisi NinjaXpress.
Sebelum pengembangan dilakukan, perlu adanya uji analisis kelayakan terhadap yang akan
di Implementasi itu sendiri. Analisis kelayakan yang akan dilakukan adalah menggunakan
metode kelayakan TELOS. Payback period, Net Present Value, dan Return of Investment
digunakan untuk faktor ekonomi pada TELOS. Adanya tujuan dari analisis kelayakan ini
adalah untuk menentukan pengembangan yang dilakukan apakah layak dilanjutkan atau
tidak.
2. Pendahuluan
Hingga saat ini, telah banyak penyedia layanan ekspedisi pada wilayah-wilayah di
Indonesia terutama wilayah yang besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya hingga Bali. Dan
dalam pelaksanaannya mungkin memang sudah terlihat canggih tetapi melihat keadaan era
“Revolusi Industri 4.0” dimana semua pihak atau komponen saling terintegrasi satu sama
lain, belum ada layanan eskpedisi yang seperti itu. Jika kita melihat manfaatnya, justru
dengan adanya integrasi semua akan menjadi mudah dikarenakan komponen yang terkait
saling bisa melihat apa yang mereka butuhkan dalam satu lingkup kerja yang sama. Untung
mengkaji dalam studi kelayakan dalam pengembangan sistem ekspedisi ini, maka perlu
dilakukan uji kelayakan dengan mempertimbangkan faktor kelayakan TELOS yaitu Technical,
Economic, Legal, Operational, Schedule dikarenakan semakin tinggi nilai faktor kelayakan
TELOS ini maka semakin besar pula untuk sistem mencapai kesuksesan atau dikategorikan
wajib implementasi. Untuk itu para pelaku dalam eksternal sistem perlu melakukan analisa
terhadap kelayakan dari sistem informasi yang dikembangkan, sehingga nantinya sistem
informasi dapat berguna dan bermanfaat bagi suatu organisasi.
3. Bahan dan Metode
3.1. Konsep Dasar Aplikasi
Sistem informasi dapat didefInisikan sebagai suatu sistem di dalam organisasi
yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media,
prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur
5.
Page | 5
komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal
kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan
eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan
keputusan
3.2. Studi Kelayakan
Suatu studi kelayakan (Feasibility study) adalah suatu studi yang akan
digunakan untuk menentukan kemungkinan apakah pengembangan proyek sistem
layak diteruskan atau dihentikan. Studi kelayakan disebut juga dengan istilah High
point review
3.3. Faktor Kelayakan TELOS
3.3.1. Kelayakan Teknis (Technical)
Menunjukkan apakah sistem yang diusulkan dapat dikembangkan
dan diterapkan dengan menggunakan teknologi yang ada atau jika
membutuhkan teknologi yang baru
3.3.2. Kelayakan Ekonomi (Economic)
Menunjukkan apakah dana yang memadai tersedia untuk mendukung
biaya dari sistem yang diusulkan
3.3.3. Kelayakan Hukum (Legal)
Menunjukkan apakah ada konflik antara sistem yang sedang
dipertimbangkan dan kemampuan perusahaan untuk menunaikan
kewajibannya.
3.3.4. Kelayakan Operasional (Operational)
Menunjukkan apakah prosedur dan keterampilan personalia yang ada
cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan atau apakah
prosedur dan keterampilan tambahan akan diberikan.
3.3.5. Kelayakan Jadwal (Schedule)
Sistem yang diusulkan harus berlaku dalam suatu kerangka waktu yang
logis.
6.
Page | 6
3.4. Menilai Faktor Kelayakan TELOS
3.4.1. Menilai Kelayakan Teknik
Jika Perusahaan hendak mengimplementasikan suatu teknologi baru
dan standar serta banyak penggunanya, maka akan memiliki nilai yang
tinggi dari range 9.0 hingga 10.0. Di sisi lain, mungkin teknologi tersebut
baru, tetapi kurang banyak penggunanya dan tidak standar ( baik
terhadap perusahaan atau industri ) sehingga teknologi baru tersebut
susah untuk adaptif di dalam sistem. hal ini cenderung menurunkan
penilaian secara drastis.
3.4.2. Menilai Kelayakan Ekonomi
Faktor yang dapat merealisasikan terbentuknya suatu sistem yaitu
dengan adanya dana yang memadai. Dana dapat dipastikan menjadi
kunci dari penyelesaian sistem walaupun faktor lain sudah terpenuhi
dengan baik. Jika manajemen puncak memberi dukungan pada sistem
yang dibuat tetapi dana belum diturunkan untuk penyelesaian sistem
maka penilaian kelayakan ekonomi berkisar antara 5.0 hingga 8.0 ,
tergantung pada situasi dari dukungan manajemen puncak terhadap
proyek sistem. Jika dana yang diperlukan telah diberikan maka penilaian
berkisar antara 9.0 hingga 10.0
3.4.3. Menilai Kelayakan Hukum
Penilaian kelayakan legalitas seharusnya menerima nilai 10.0. Jika
data personal yang sangat sensitif (biodata) tidak tersimpan baik.
Terdapat kontrol dan hak akses yang ketat terhadap user usernya,
sehingga informasi penting seperti detail pengiriman barang tidak dapat
diakses secara sembarangan dan keamanan informasi tetap terjaga
sehingga tidak melanggar hukum penyalahgunaan informasi. Karenanya
memiliki penilaian 9.5 untuk kelayakan hukum.
3.4.4. Menilai Kelayakan Operasional
Pemilihan operasional yang baik dalam sistem adalah hal yang
krusial dalam perancangan awal sistem. apabila pengoperasian sistem
berjalan dengan lancar pada tahap implementasi dan testing user, tidak
ada kendala dalam tracking barang, orang gudang dapat menggunakan
sistem tanpa kebingungan, serta transportasi yang efisien berkat sistem
7.
Page | 7
yang baru. maka dapat disimpulkan kelayakan operasional memiliki nilai
9.5
3.4.5. Menilai Kelayakan Jadwal
Jadwal merupakan faktor bagaimana suatu proyek sistem dapat
berjalan teratur dan efektif. Penentuan jadwal sesuai dengan kebutuhan
dan tingkat kesulitan sistem akan menjadi kunci keberhasilan. Jika
sistem bisa dibilang sederhana , standar berbasis lokal dimana total
waktu pengerjaannya diukur dalam jam atau hari , maka kesalahan
perkiraan jadwal yang dibutuhkan untuk perancangan menjadi kecil.
Tetapi jika sistem yang besar dan membutuhkan total waktu tahunan ,
maka peluang kesalahan perkiraan jadwal semakin besar.
4. Hasil dan Pembahasan
4.1. Kelayakan Teknik
4.1.1. Perangkat Keras
Nama Perangkat Spesifikasi
PC Processor Intel I7
Memory minimal 4 GB
Storage 1 TB
Server PC Processor Intel Xeon Quad Core Processor
Memory 32 GB
Storage 2 TB
4.1.2. Perangkat Lunak
Nama Software Kegunaan
Adobe Photoshop Mendesain Aplikasi
Visual Studio Code Membuat kode aplikasi
8.
Page | 8
Composer Menjalankan / testing Web
4.1.3. Nilai Kelayakan Teknik
Sistem yang didirikan sudah memenuhi standar yang dibutuhkan
bagi perusahaan. dengan daftar perangkat yang telah disebutkan diatas,
maka nilai yang didapatkan adalah 10.0
4.2. Kelayakan Ekonomi
Untuk menganalisis kelayakan ekonomi digunakan kalkulasi analisis biaya
dan manfaat. Adapun tujuannya adalah untuk memberikan gambaran pada
pengguna apakah manfaat yang diperoleh dari sistem baru lebih efektif daripada
biaya yang dikeluarkan.
4.2.1. Analisa Biaya dan Manfaat
a. Komponen Biaya
Biaya yang berhubungan dengan pembuatan sistem ini dapat
diklasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu
1. Biaya pengadaan, yaitu biaya untuk pembelian perangkat keras,
biaya yang digunakan diawal sebelum sistem dioperasikan.
2. Biaya pengembangan, yaitu biaya pembuatan perangkat lunak
sistem yang meliputi biaya konsultasi, biaya tahap analisa
sistem, biaya tahap desain sistem dan biaya tahap penerapan
sistem.
3. Biaya operasi dan biaya perawatan, yaitu biaya yang dikeluarkan
untuk menjalankan sistem, yaitu biaya overhead, biaya
perawatan terhadpa perangkat kerasan dan perangkat lunak.
b. Komponen Manfaat
Manfaat yang didapat dari sistem ekspedisi ini diklasifikasikan
sebagai berikut.
1. Keuntungan berwujud, adalah keuntungan yang berupa
penghematan atau peningkatan dalam administrasi yang dapat
diukur dalam bentuk satuan nilai uang seperti pengurangan biaya
operasi, pengurangan biaya perlengkapan, hingga pengurangan
biaya pelaporan.
9.
Page | 9
2. Keuntungan tak berwujud, adalah keuntungan yang sulit atau
tidak mungkin diukur dalam bentuk satuan uang seperti
keandalan dan ketersediaan sistem, peningkatan efektifitas
pegawai, dan peningkatan kepuasan pengguna.
Adapun metode untuk melakukan analisis biaya dan manfaat ialah :
a. Metode Periode Pengembalian (Payback Period)
Metode ini digunakan untuk menghitung jangka waktu yang
diperlukan untuk membayar kembali biaya investasi dalam
pembuatan aplikasi yang telah dikeluarkan. Penilaian kelayakan
untuk payback ialah
a. Layak jika waktu pengembalian lebih kecil dari umur investasi.
b. Tidak layak jika waktu pengembalian lebih besar dari umur
investasi.
penghitungan PP :
Nilai investasi = Rp. 433.400.000;
Proses Th 1 = Rp. 600.000.000;
PP = 433.400.000 / 600.000.000 = 0.72 Tahun
PP = lebih kurang 8 Bulan
Dari perhitungannya, periode pengembalian dapat dicapai pada
tahun ke-0 jika aplikasi yang dibuat langsung digunakan. Dan
diketahui bahwa keuntungan didapat setelah melewati 8 bulan
tersebut, sistem ini layak dikembangan karena waktu pengembalian
lebih kecil dari umur investasi
b. Metode Pengembalian Investasi (Return on Investment)
Digunakan untuk mengukur presentasi manfaat yang dihasilkan
proyek dibanding dengan biaya yang dikeluarkan. ROI dari suatu
proyek dinilai layaknya dari
a. Layak jika ROI > 0
b. tidak layak jika ROI < 0
Biaya - biaya
Biaya Th 0 = Rp. 433.400.000;
Biaya Th 1 = Rp. 66.600.000;
Biaya Th 2 = Rp. 25.500.000;
Biaya Th 3 = Rp. 25.500.000;
10.
Page | 10
Total = Rp. 551.000.000;
Manfaat - manfaat
Manfaat Th 0= Rp. 0;
Manfaat Th 1= Rp. 666.600.000;
Manfaat Th 2= Rp. 750.600.000;
Manfaat Th 3= Rp. 750.600.000
Total = Rp. 2.167.600.000;
ROI = (( 2.167.600.000 - 551.000.000) / 551.000.000 ) x 100%
= 2,93
Dikarenakan hasil perhitungan ROI ialah 2.93 yang mana 2,93 > 0
maka pengembangan sistem ini dikatakan layak.
c. Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value)
Metode ini memperhatikan nilai waktu dari uang, Suku bunga
diskonto mempengaruhi proceed atau arus dari uangnya. NPV dapat
dihitung dari selisih nilai proyek pada awal tahun dikurangi dengan
proceed tiap tahun yang dinilai uangkan ketahun awal degnan tingkat
bunga diskonto. Penilaian pada NPV
a. NPV > 0 Feasible
b. NPV = 0 Indifferent
c. NPV < 0 Unfesible
NPV = -433.400.000 + (600.000.000/(1+7,5%)^1) +
(725.100.000/(1+7,5%)^2)
+ (725.100.000/(1+7,5%)^3)
NPV = -433.400.000 + 558.139.534 + 630.521.739 + 584.758.064
NPV = 1.340.019.337
Pada perhitungan diatas nilai waktu dari bunga uang yang
ditanamkan (berdasarkan www.bi.go.id). Pada investasi tahun ke 2
atau NPV ialah Rp. 1.340.019.337. Dikarenakan NPV > 0 berarti
investasi menguntungkan dan dapat diterima ataupun layak untuk
dikembangkan.
4.2.2. Nilai Kelayakan Ekonomi
Menilai kelayakan Ekonomi, dengan kebutuhan kebutuhan yang
sudah dianalisis dengan beberapa metode perhitungan yang sudah
dilakukan , maka nilai yang didapat yaitu 9.0
11.
Page | 11
4.3. Kelayakan Hukum
Kelayakan hukum adalah kelayakan yang berkaitan dengan legalitas atau
kekuatan hukum. Berarti sistem informasi yang diusulkan tidak boleh melanggar
semua hukum yang berlaku.
4.3.1. Analisa Kelayakan Hukum
Beberapa software yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi
juga kadang memiliki lisensi berbayar, sehingga agar software legal
digunakan, pemilik harus memiliki lisensi tersebut. Adapun rincian
software secara hukum tersebut:
Open Source
1 PHP
2 Javascript
3 MySql
Lisensi
1 Adobe Photoshop
2 Visual Studio Code
3 Sublime
4.3.2. Nilai Kelayakan Hukum
Karena sistem yang dirancang tidak meliputi data sensitif yang disetujui,
perancang sistem yang bekerja pada proyek sistem sangat sadar akan
kontrol, maka nilai kelayakannya 9.5
4.4. Kelayakan Operasional
Menggunakan kerangka PIECES meliputi :
12.
Page | 12
4.4.1. Performance
Sistem Lama Sistem Baru
User tidak dapat mentracking
barang secara real time
User dapat mentracking barang
kirimannya secara real time
4.4.2. Information
Sistem Lama Sistem Baru
User mendapatkan informasi dari
website
User mendapatkan informasi dari
aplikasi dan notifikasi
4.4.3. Economy
Sistem Lama Sistem Baru
Biaya yang dikeluarkan lebih
banyak karena kesalahan
pengiriman barang
Biaya yang dikeluarkan lebih
sedikit karena barang dilacak
satu per satu
4.4.4. Control
Sistem Lama Sistem Baru
Belum ada hak akses sehingga
sembarang orang bisa
mengakses
Seseorang hanya bisa
mengakses fitur sesuai hak
aksesnya
4.4.5. Efficiency
Sistem Lama Sistem Baru
Banyak waktu yang dibutuhkan
untuk mentracking barang
Sistem lebih cepat memproses
dan mentracking barang dengan
rancangan sistem yang baru
13.
Page | 13
4.4.6. Services
Sistem Lama Sistem Baru
pelayanan kurang memuaskan
karena banyak barang yang tidak
sampai tujuan / tertukar
Pelayanan lebih memuaskan
karena tracking barang yang
presisi sehingga barang sampai
tujuan
4.4.7. Nilai Kelayakan Operasional
Sistem yang baru lebih banyak bersifat universal dan terdapat fitur fitur
baru maka diperlukan panduan dalam menggunakannya sehingga
mendapatkan nilai 8.0
4.5. Kelayakan Jadwal
4.5.1. Analisa Kelayakan Jadwal
Kelayakan jadwal digunakan untuk menentukan bahwa
pengembangan sistem dapat dilakukan dalam batas waktu yang telah
ditetapkan. Kelayakan jadwal ini meliputi kemungkinan atau tidaknya
kegiatan dapat berjalan sesuai jadwal. Pengembangan sistem yang
direncanakan pada sistem ekspedisi Ninja Xpress dalam kurun waktu 5
bulan.
Berikut jadwal kegiatan yang telah ditetapkan:
No Project Milestone
Target Date
(dd/mm/yyyy)
1 Mulai Project 20/03/2019
2 Selesai Identifikasi Masalah 02/04/2019
3 Selesai Penggalian Kebutuhan
a . Wawancara 09/04/2019
b. Observasi Pasar 15/04/2019
c. Kuisioner 17/04/2019
4 Selesai pengolahan dan analisis data 25/04/2019
14.
Page | 14
5 Selesai perancangan/ desain sistem 07/05/2019
6 Selesai prototyping
a. Penggalian UX 21/05/2019
b. Testing UI 22/05/2019
c. Revisi Prototyping 01/06/2019
7 Selesai Pengembangan Sistem 01/07/2019
8 Selesai testing dan simulasi sistem 01/08/2019
9 Selesai Pelatihan dan pengarahan aplikasi 14/08/2019
4.5.2. Nilai Kelayakan Jadwal
Karena penugasan jadwal dibagi dalam kurun waktu 1 minggu dan
juga ada beberapa tahapan yang bisa dikerjakan dalam waktu yang
bersamaan sehingga terjadinya keterlambatan jadwal sangat kecil, maka
nilainya 8.0
4.6. Nilai Akhir Faktor Kelayakan TELOS
Jumlah dari semua faktor kelayakan = 44.5
Total score = 44.5 / 5 = 8.9,
berarti perancangan pengembangan sistem informasi yang dievaluasi adalah
LAYAK, dengan resiko pengembangan sistem yang cukup rendah.
5. Kesimpulan dan Saran
5.6. Kesimpulan
Hasil dari studi kelayakan yang meliputi teknis,ekonomis, hukum, operasional
dan jadwal, maka sistem ini layak untuk dikembangkan. Pada tahapan kedepannya
aplikasi ini bisa ditambahkan fitur lainnya dan perbaiki masalah masalah errornya
5.7. Saran
Bisa dilakukan uji studi kelayakan sistem menggunakan metode lain seperti
PDM (Strategic Factor) dan MURRE (Design Factor). Sistem untuk penggunaan
15.
Page | 15
sistem ini dapat menampung feedback dari pengguna untuk dijadikan bahan
evaluasi sistem setiap periodenya
6. Daftar Pustaka
Al Fatta, Hanif. 2007, ” Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern”. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Jogiyanto, HM. 2005, ” Analisis Dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori
Dan Praktik Aplikasi Bisnis”.Penerbit Andi, Yogyakarta.
Jogiyanto, HM. 2009, ”Sistem Teknologi Informasi Edisi 3”. Penerbit Andi Yogyakarta
http://fajarbaskoro.blogspot.com/2017/03/mppl17-06-kelayakan-proyek.html