SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
PERAWATAN LUKA GANGGREN
DIABETIKUM
OLEH: Ns MADE MURTINI, SKep
PERAWATAN
LUKA GANGREN
DIABETIKUM
1. PENDAHULUAN
• Diabetes Militus ( DM) adalah penyakit gangguan
metabolisme karbo-hidrat ditandai dengan peningkatan
kadar glukosa darah dengan berbagai komplikasi salah
satunya adalah luka ganggren komplikasi
kronis, umumnya terjadi pada kaki.
• Study di USA 75% penyandang DM memiliki
masalah pada kaki yaitu ganggren dan 44% diantaranya
harus menjalani rawat mondok. Study tersebut juga
menyebutkan 50 – 75% beresiko menjalani amputasi
( Bruner and Sudrth 2001).
PENDAHULUAN , lanjutan……..
• Menurut Street, Edeyson and Webster ( 1996 )
menyebutkan perawatan luka ganggren
membutuhkan biaya yang mahal dengan waktu
penyembuhan luka sekitar 2-3 bulan
• DM melibatkan sistem multi organ yang akan
mempengaruhi proses penyembuhan luka
seperti : Hipertensi, hiperglikemia,
hiperkolesterolemia, gangguan kardiovaskular
(stroke, penyakit jantung koroner), gangguan
fungsi ginjal perlu dikendalikan
2. DEFINISI
Luka kaki merupakan kejadian yang sering terjadi pada
pasien DM, akibat Neuropati yang menyebabkan hilangnya
sensasi, bullae atau kallus, diikuti oleh penurunan sirkulasi
darah dan penurunan system imunitas tubuh ( Bruner and
Sudarth, 2001).
Ganggren atau pemakan luka didefinisikan sebagai
jaringan nekrotik atau jaringan mati yang disebabkan oleh
adanya emboli pembuluh darah besar arteri pada bagian
tubuh sehingga supplay darah terhenti, dapat terjadi
sebagai akibat proses implamasi yang memanjang,
perlukaan ( digigit serangga, kecelakaan kerja atau
terbakar), proses degenerative ( arteiosklerosisi) atau
gangguan metabolik seperti DM ( Tabet, 1990).
3. PATOFISIOLOGI LUKA GANGGREN
DIABETIS MELITUS
Neuropati P sistem imun Vaskuler
- Motorik Kemampuan leukosit makro
- sensorik membunuh bakteri arteriosklerosis penipisan dinding
- otonom
p Infeksi penyumbatan p aliran darah
aliran darah
iskemia edema
Neuropati P sistem imun Vaskuler
- Motorik Kemampuan leukosit makro mikro vakuler
- sensorik membunuh bakteri arteriosklerosis penipisan dinding
kapiler pemb darah
- otonom
p Infeksi penyumbatan p aliran darah
aliran darah
iskemia edema
Neuropati P sistem imun Vaskuler
- Motorik Kemampuan leukosit makro vaskuler mikro
- sensorik membunuh bakteri
- otonom
p Infeksi penyumbatan p aliran darah
aliran darah
iskemia edema
Ulserasi ganggren
4. PENGKAJIAN LUKA GANGREN DIABETIK
Pengkajian dilakukan secara holistiK,
komprehensif meliputi bio – psiko – sosial
dan spiritual dengan metode inspeksi,
palpasi.
Tahapan pengkajian luka ganggren lihat
tabel berikut :
Pengkajian luka, lanjutan……
Luka ganggren diabetik
Status infeksi
Lokasi & letak luka
Stadium luka
Bentuk & ukuran luka
Status vaskuler
Status neurologi
a. Pengkajian lokasi & letak luka penting sebagai indikator
terhadap kemungkinan penyebab tejadinya luka dan
memudahkan educasi pada pasien, sehingga kejadian
luka dapat diminimalkan khususnya luka ganggren
diabetik.
pasien datang ke RS dengan letak luka
pada mata kaki, kemungkinan
penyebabnya adalah pemakaian sepatu
yang terlalu sempit ( ketat)
terjadi penekanan oleh sepatu.
contoh
b. Stadium Luka :
Secara umum stadium luka dibedakan sbb:
1) Berdasarkan anatomi kulit (Pressure ulcers panel, 1990)
stadium I, II,III, dan stadium IV
2) Berdasarkan warna dasar luka ( Netherlands
wounncare consultant society,1984) :
Red ,Yellow, Black
3) Stadium wagner ( khusus luka ganggren diabetic) :
a). Superficial ulcers:
Tidak terdapat lesi, kulit dalam keadaan
baik, tetapi dengan bentuk tulang kaki
yang menonjol / charcot arthropathies.
Stadium I: Hilangnya lapisan kulit hingga
dermis & kadang tampak tulang menonjol.
Stadium :0
Stadium :I
b. Deep Ulcers :
Lesi terbuka dengan penetrasi ke tulang atau
tendo disertai goa.
Stadium II
Penetrasi dalam, osteomylitis, plantar
abses atau infeksi hingga tendon
Stadium III
Ganggren
Seluruh kaki dalam kondisi nekrotik ( ganggren ).
Stadium IV
c. Bentuk & Ukuran Luka
• Bentuk & ukuran luka dilakukan dengan pengukuran
3 dimensi atau dengan photographer kemajuan
proses penyembuhan luka.
• alat ukur tepat, hindari infeksi nosokomial.
Jika mengukur kedalam luka / goa pada
luka, gunakan alat ukur steril( kapas lidi /
pinset steril)
m
Contoh
Pengukuran Luka dengan Tiga Demensi:
Pengukuran ini mempergunakan arah jarum jam. Ukur panjang, lebar,
kedalamam luka, menilai ada/ tidaknya goa ( sinus track atau
undermining) ciri khas luka ganggren diabetik.
Ukur kedalaman luka dengan mempergunakan lidi kapas / pinset steril
dengan hati-hati dengan arah pengukuran searah jarum jam.
12
11 1
10 2
b)
9 3 c)
8 4
7 6 5 a) 2 CM Di Jam 4
Keterangan :
a). 2 cm : lokasi goa yang terdapat di jam 4 dengan kedalaman luka 2 cm
b). 3 x 2 cm : adalah panjang 3 cm x lebar luka 2 cm
c). 1 cm : adalah kedalaman luka.
d. Status Vaskuler.
1) Palpasi.
• Dinilai dengan melakukan palpasi pada daerah tibia dan
dorsalis pedis untuk menilai ada / tidaknya denyut nadi (
arteri dorsalis pedis ) pasien dengan lanjut usia ( lansia)
terkadang sulit diraba, dapat menggunakan ultra sonic
dopler.
2) Capillery Refill
• Merupakan waktu pengisian kaviler, di evaluasi dengan
memberi tekanan pada ujung jari atau ujung kuku kaki
( ektremitas bawah), tampak warna kemerahan atau
putih pada ujung kuku. Pada beberapa kondisi menurunnya
atau bahkan hilangnya denyut nadi, pucat, kulit dingin
merupakan indikasi iskemia ( capillary refill lebih dari 40
detik).
Batasan nilai capileri refile
• Normal : 10 -15 detik.
• Iskemia ringan : 15 - 25 detik
• Iskemia berat : 25 - 40 detik
• Iskemia sangat berat : lebih dari 40 dtk
Dasar memperkirakan kecepatan
aliran darah ( perpusi )
e. Edema
Menilai ada/ tidaknya edema, dengan melakukan
penekanan dengan jari tangan pada tulang yang menonjol
umumnya pada tibia malleolus.
Kulit / jaringan yg mengalami edema tampak lebih coklat
kemerahan atau mengkilat, edema menunjukkan gg
aliran darah.
Tingkat edema
♣ 0 – 0,6 cm : + 1 ( medle)
♣ 0,6 – 1,2 cm: + 2 ( moderate)
♣ 1,2 – 2,5 cm: +3 ( severe )
f. Temperatur Kulit
• Memberi informasi tentang kondisi perfusi
jaringan, fase inflamasi serta merupakan
variable penting dalam menilai adanya
peningkatan atau penurunan perfusi jaringan
• Lakukan palpasi / Tempelkan punggung
tangan pada kulit sekitar luka &
membandingkan dengan kulit bagian lain yang
sehat.
g. Status Neurologi
♣ Menilai fungsi saraf motorik, sensorik, dan otonom.
♣ Status motorik inspeksi bentuk kaki, kallus
luka.
♣ Penilaian sensorik palpasi pada jari2 satu
persatu baal, kesemutan ( anjurkan pasien
untuk memejamkan mata) , menilai sensitivitas
pada ekstremitas bawah.
♣ Penilaian otonom inspeksi pada kaki secara
seksama : kekeringan, luka/lecet, kulit terkelupas
akibat berkurangnya pengeluaran keringat (kering)
resiko
h. Infeksi.
• Psedomonas dan stapilococcus aureus merupakan
mikroorganisme patogen yang paling sering muncul
pada luka ganggren , adanya kolonisasi bakteri
mengindikasikan luka tersebut telah terinfeksi.
• Infeksi Sistemik: pemeriksaan laboratorium
peningkatan jumlah leukosit (lekositosis) lebih dari
batas normal, peningkatan / penurunan suhu tubuh.
• Lokal Insfeksi: peningkatan jumlah eksudat, bau tidak
sedap, penurunan vaskularisasi, adanya jaringan
nekrotik/ slough, eritema/ kemerahan pada kulit sekitar
luka, suhu hangat/ panas dan nyeri tekan setempat.
Infeksi cepat meluas hingga tulang ( osteomylitis)
X-rays
Krepitasi pada daerah luka mengindikasikan adanya gas ganggren (
sangat berbahaya & menular) gunakan alat
pelindung diri.
Pemerikasaan kultur pus / darah rekomendasi
pemberian antibiotika oleh dokter
Tehnik pengambilan pus kultur
pada luka ( zigzag)
5. DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Infeksi / perluasan infeksi b/d neurovati,
menurunnya kemampuan lekosit dalam
menghancurkan mikroorganisme, gg
vaskularisasi sekunder terhadap diabetis
melitus.
• Cemas b/ d kurangnya pengetahuan terhadap
perawatan kaki/ luka gangren diabetik, resiko
amputasi.
Kemungkinan diagnosa
keperawatan :
6.INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi keperawatan bertujuan :
a) Mengurangi atau menghilangkan faktor penyebab
b) Optimalisasi suasana lingkungan luka dalam kondisi lembab/ moist
( Chevy et al, 1995)
c) Support the host ( nutrisi, control gula darah, control faktor penyerta)
d) Tingkatkan edukasi pada pasien
e) Tindakan kelaborasi : penanganan infeksi, debridemen, tindakan
bedah elektif, profilaktik, kuratif atau emergensi.
7. Implementasi
( pengelolaan luka ganggren diabetik)
a). Pencucian luka
• meningkatkan / memperbaiki dan mempercepat proses
penyembuhan
• Menghindari/mengurangi infeksi
• Membuang jaringan nekrotik / debris, cairan luka yang berlebihan,
sisa balutan.
♣ Cairan terbaik dan teraman untuk mencuci luka
adalah cairan nontoksik Nacl 0,9%.
♣ Hhydrogen peroksida, larutan hipoklorit hanya digunakan pada
jaringan nekrotik, tidak untuk jaringan granulasi.
♣ Cairan antiseptic seperti provine iodine hanya digunakan saat
luka terinfeksi lakukan pembilasan kembali dg Nacl
0,9%.
Tujuan :
Cairan Pencuci luka
b. Debridement ( nekrotomi )
Suatu upaya pembersihkan benda asing dan jaringan
nekrotik pada luka.
• Mengevakuasi bakteri kontaminasi,
• Mengangkat jaringan nekrotik sehingga dapat
mempercepat penyembuhan,
• Menghilangkan jaringan kalus, dan infeksi lokal
• Mengurangi beban tekanan (offloading)
Tujuan Debridement
Debridement, lanjutan……..
Secara alami tubuh akan membuang sendiri jaringan
nekrotik/ slough yang menempel pada luka
( peristiwa autolysis )
♣ Terjadi secara alami apabila seseorang terkena luka.
Proses ini melibatkan makrofag dan enzim
proteolitik endogen yang secara alami akan
melisiskan jaringan nekrotik.
♣ Secara sintetis preparat hidrogel dan hydrocolloid
dapat menciptakan kondisi lingkungan yang optimal
bagi fagosit tubuh dan bertindak sebagai agent yang
melisiskan jaringan nekrotik serta memacu proses
granulasi.
Debridement autolisis
Debridement, lanjutan……..
• Upaya off loading berdasarkan penelitian terbukti
dapat mempercepat kesembuhan ulkus.
• Metode off loading yang sering digunakan adalah:
mengurangi kecepatan saat berjalan kaki, istirahat
(bed rest), kursi roda, alas kaki.
Mengurangi beban tekanan
(off loading)
Menjadi perhatian keperawatan
c. Pemilihan jenis balutan/ dressing
Menciptakan suasana luka dalam keadaan lembab
sehingga dapat meminimalisasi trauma dan risiko operasi.
• Tipe ulkus, Eksudat, infeksi, Kondisi kulit sekitar dan biaya.
• Jenis dressing yang sering dipakai dalam perawatan luka, seperti:
hydrocolloid, hydrogel, calcium alginate, foam, kompres anti mikroba dll.
• Dressing mampu memberikan lingkungan luka yang lembab
• Dressing mampu menjaga tepi luka tetap kering, sambil tetap
mempertahankan luka bersifat lembab
Prinsif Dressing
Faktor pemilihan
dressing
♥ Dressing dapat mengendalikan eksudat dan tidak
menyebabkan maserasi pada luka
Kompres yang dipilih bersifat mudah digunakan dan
bersifat tidak sering diganti
♥ Dalam menggunakan dressing, kompres
dapat menjangkau rongga / goa luka
♥ Jenis balutan topical terapi ( occlusive dressing) antara
lain: Absorbent dressing , Hidro actif gel (duoderm gel ),
Hidro colloid ( Cost tinggi )
♥ Untuk meminimalkan biaya dapat dipergunakan kassa
steril biasa ( conventional) madu sebagi topical
terapi ( jervis, DC, 2003).
.
Faktor pemilihan dressing
7. EDUCASI
• Diberikan dg instruksi tertulis & verbal secara
bersamaan & mempergunakan media.
• Lakukan redemontrasi oleh pasien bila ada tindakan
yang dapat dilakukan oleh pasien setelah pulang
perawatan ( perawatan di rumah)
• Memahami dan mengerti keterbatasan pasien ( lakukan
berulang-ulang)
Hal penting yg menjadi
pertimbangan dalam educasi
EDUCASI, lanjutan…….
• Mengembangkan sikap bersahabat & terbuka antar perawat
– pasien dan keluarganya.
• Identifikasi factor penunjang dan penghambat yang ada.
• Gunakan secara maximal sumber daya yang dimiliki oleh
pasien dan keluarga.
• Melakukan evaluasi secara terus menerus jika diperlukan
lakukan kunjungan rumah atau evaluasi saat berobat jalan.
8. EVALUASI
• Menilai progresifitas proses penyembuhan luka.
• Perawat melakukan evaluasi proses setiap selesai
melakukan tindakan perawatan luka.
• Evaluasi hasil dapat dilakukan 4 -6 mg.
• Jika dalam kurun waktu tersebut belum menunjukkan
kemajuan seyogyanya dilakukan pengkajian ulang secara
menyeluruh.
EVALUASI, lanjutan……..
• Evaluasi dilakukan secara obyektif melalui
pengukuran.
• Hal – hal yang dapat menyebabkan gagalnya
proses penyembuhan luka :
Kondisi fisik & mental pasien, adanya gas
ganggren pada luka, tidak adequatnya tehnik
tindakan perawatan luka( nekrotomi), gula darah
belum terkontrol( pasien tidak patuh terhadap
program diit), kurang adequatnya support nutrisi.
9.KESIMPULAN
• Luka ganggren diabetik merupakan komplikasi kronis
yang terjadi pada pasien DM karena adanya gangguan
neuropati, vaskuler dan penurunan daya / imunitas tubuh
• Amputasi dapat diminimalkan bila perawat melakukan
perawatan luka secara professional, terintegrasi antara
tim kesehatan dan kerja sama dg pasien/ keluarga
melalui pendekatan proses keperawatan.
• Melakukan perawatan luka dengan memperhatikan
tehnik- tehnik yang benar mulai dari pencucian luka
sampai dengan pemilihan jenis balutan/dressing yang
tepat serta melakukan evaluasi secara terus – menerus
dg pengukuran yg obyektif.
KESIMPULAN, lanjutan……………..
• Educasi keperawatan penting dilakukan dan perlu
perencanaan serta dilaksanakan dg mempertimbangkan
media, factor pendukung, & penghambat serta
mempergunakan secara maximal sumber daya yg
dimiliki oleh pasien.
Daptar pustaka
1. American Diabetes Association. Preventive care in people with
diabetes. Diabetes Care 2003; 26:S78-S79
2. Pusat Diabets dan lipid RSUP nasional Dr. Ciptomangunkesume Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesi (2007), Penata laksanaan Diabetes militus.
Jakarat.
3. Price, Sylvia Anderson ( 1994), Patofisiologi: konsepklinis proses-proses penyakit .
Jakarta
TERIMAKSIH , SEMOGA
BERMANFAAT

More Related Content

Similar to Luka ganggren, 2020

fdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.ppt
fdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.pptfdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.ppt
fdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.pptIdehamSaid1
 
Diabetic Foot Ulcer on the patient in hospital
Diabetic Foot Ulcer on the patient in hospitalDiabetic Foot Ulcer on the patient in hospital
Diabetic Foot Ulcer on the patient in hospitalBagusDestriambodo
 
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docxSiskaHatta1
 
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docxSiskaHatta1
 
Presentasi Higine Dekubitus
Presentasi Higine DekubitusPresentasi Higine Dekubitus
Presentasi Higine DekubitusMargareta Wanda
 
ulkusdiabetikum-210905085147.pptx
ulkusdiabetikum-210905085147.pptxulkusdiabetikum-210905085147.pptx
ulkusdiabetikum-210905085147.pptxsitiagusriantina
 
Perawatan Ulkus Diabetes fix.pptx
Perawatan Ulkus Diabetes fix.pptxPerawatan Ulkus Diabetes fix.pptx
Perawatan Ulkus Diabetes fix.pptxajibondes
 
pptulkusdiabetikumfeny-230301064111-ad2ef8cc.pdf
pptulkusdiabetikumfeny-230301064111-ad2ef8cc.pdfpptulkusdiabetikumfeny-230301064111-ad2ef8cc.pdf
pptulkusdiabetikumfeny-230301064111-ad2ef8cc.pdfsitiagusriantina
 
ulkusdiabetikum-210905085147.pdf
ulkusdiabetikum-210905085147.pdfulkusdiabetikum-210905085147.pdf
ulkusdiabetikum-210905085147.pdfsitiagusriantina
 
424603177-Diabetic-Foot.pptx
424603177-Diabetic-Foot.pptx424603177-Diabetic-Foot.pptx
424603177-Diabetic-Foot.pptxredhabiby
 
Ulkus kaki diabetes dokter spesialis bedah
Ulkus kaki diabetes   dokter spesialis bedahUlkus kaki diabetes   dokter spesialis bedah
Ulkus kaki diabetes dokter spesialis bedahFaeruzy Arnandi
 
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 

Similar to Luka ganggren, 2020 (20)

6. perawatan luka gangren AKPER PEMKAB MUNA
6. perawatan luka gangren AKPER PEMKAB MUNA 6. perawatan luka gangren AKPER PEMKAB MUNA
6. perawatan luka gangren AKPER PEMKAB MUNA
 
PERAWATAN_LUKA.pptx
PERAWATAN_LUKA.pptxPERAWATAN_LUKA.pptx
PERAWATAN_LUKA.pptx
 
fdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.ppt
fdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.pptfdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.ppt
fdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.ppt
 
Diabetic Foot Ulcer on the patient in hospital
Diabetic Foot Ulcer on the patient in hospitalDiabetic Foot Ulcer on the patient in hospital
Diabetic Foot Ulcer on the patient in hospital
 
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx
 
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx
 
Presentasi Higine Dekubitus
Presentasi Higine DekubitusPresentasi Higine Dekubitus
Presentasi Higine Dekubitus
 
Idiopathic trombocytopenic purpura ( itp )
Idiopathic trombocytopenic purpura ( itp )Idiopathic trombocytopenic purpura ( itp )
Idiopathic trombocytopenic purpura ( itp )
 
ulkusdiabetikum-210905085147.pptx
ulkusdiabetikum-210905085147.pptxulkusdiabetikum-210905085147.pptx
ulkusdiabetikum-210905085147.pptx
 
Perawatan Ulkus Diabetes fix.pptx
Perawatan Ulkus Diabetes fix.pptxPerawatan Ulkus Diabetes fix.pptx
Perawatan Ulkus Diabetes fix.pptx
 
PPT ULKUS DIABETIKUM FENY.pptx
PPT ULKUS DIABETIKUM FENY.pptxPPT ULKUS DIABETIKUM FENY.pptx
PPT ULKUS DIABETIKUM FENY.pptx
 
pptulkusdiabetikumfeny-230301064111-ad2ef8cc.pdf
pptulkusdiabetikumfeny-230301064111-ad2ef8cc.pdfpptulkusdiabetikumfeny-230301064111-ad2ef8cc.pdf
pptulkusdiabetikumfeny-230301064111-ad2ef8cc.pdf
 
Ppt Perawatan Luka 1.pdf
Ppt Perawatan Luka 1.pdfPpt Perawatan Luka 1.pdf
Ppt Perawatan Luka 1.pdf
 
Askep 1
Askep 1Askep 1
Askep 1
 
ulkusdiabetikum-210905085147.pdf
ulkusdiabetikum-210905085147.pdfulkusdiabetikum-210905085147.pdf
ulkusdiabetikum-210905085147.pdf
 
424603177-Diabetic-Foot.pptx
424603177-Diabetic-Foot.pptx424603177-Diabetic-Foot.pptx
424603177-Diabetic-Foot.pptx
 
Ulkus kaki diabetes dokter spesialis bedah
Ulkus kaki diabetes   dokter spesialis bedahUlkus kaki diabetes   dokter spesialis bedah
Ulkus kaki diabetes dokter spesialis bedah
 
Luka diabetik
Luka diabetikLuka diabetik
Luka diabetik
 
LUKA-GANGGREN-esa-unggul.pptx
LUKA-GANGGREN-esa-unggul.pptxLUKA-GANGGREN-esa-unggul.pptx
LUKA-GANGGREN-esa-unggul.pptx
 
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
 

More from IwanHamzah1

Melakukan angkat jahitan
Melakukan angkat jahitanMelakukan angkat jahitan
Melakukan angkat jahitanIwanHamzah1
 
Sop menjahit luka
Sop menjahit lukaSop menjahit luka
Sop menjahit lukaIwanHamzah1
 
Perawatan luka 2
Perawatan luka 2Perawatan luka 2
Perawatan luka 2IwanHamzah1
 
Perawatan luka operasi, 2020
Perawatan luka operasi, 2020Perawatan luka operasi, 2020
Perawatan luka operasi, 2020IwanHamzah1
 
Perawatan luka 2020
Perawatan luka 2020Perawatan luka 2020
Perawatan luka 2020IwanHamzah1
 
Gigitan hewan 2020
Gigitan hewan 2020Gigitan hewan 2020
Gigitan hewan 2020IwanHamzah1
 
Cedera akibat hewan laut
Cedera akibat hewan lautCedera akibat hewan laut
Cedera akibat hewan lautIwanHamzah1
 
Askep luka tembak
Askep luka tembakAskep luka tembak
Askep luka tembakIwanHamzah1
 
Luka+bakar 2020.3
Luka+bakar 2020.3Luka+bakar 2020.3
Luka+bakar 2020.3IwanHamzah1
 
Luka+bakar 2020.2
Luka+bakar 2020.2Luka+bakar 2020.2
Luka+bakar 2020.2IwanHamzah1
 
Askep luka bakar 2020.1
Askep luka bakar 2020.1Askep luka bakar 2020.1
Askep luka bakar 2020.1IwanHamzah1
 
Anamnese integumen 2020
Anamnese integumen 2020Anamnese integumen 2020
Anamnese integumen 2020IwanHamzah1
 
Perawatan luka 2016
Perawatan luka 2016Perawatan luka 2016
Perawatan luka 2016IwanHamzah1
 

More from IwanHamzah1 (15)

Melakukan angkat jahitan
Melakukan angkat jahitanMelakukan angkat jahitan
Melakukan angkat jahitan
 
Sop menjahit luka
Sop menjahit lukaSop menjahit luka
Sop menjahit luka
 
Perawatan luka 2
Perawatan luka 2Perawatan luka 2
Perawatan luka 2
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Perawatan luka operasi, 2020
Perawatan luka operasi, 2020Perawatan luka operasi, 2020
Perawatan luka operasi, 2020
 
Perawatan luka 2020
Perawatan luka 2020Perawatan luka 2020
Perawatan luka 2020
 
Gigitan hewan 2020
Gigitan hewan 2020Gigitan hewan 2020
Gigitan hewan 2020
 
Cedera akibat hewan laut
Cedera akibat hewan lautCedera akibat hewan laut
Cedera akibat hewan laut
 
Askep luka tembak
Askep luka tembakAskep luka tembak
Askep luka tembak
 
Luka+bakar 2020.3
Luka+bakar 2020.3Luka+bakar 2020.3
Luka+bakar 2020.3
 
Luka+bakar 2020.2
Luka+bakar 2020.2Luka+bakar 2020.2
Luka+bakar 2020.2
 
Askep luka bakar 2020.1
Askep luka bakar 2020.1Askep luka bakar 2020.1
Askep luka bakar 2020.1
 
Luka
LukaLuka
Luka
 
Anamnese integumen 2020
Anamnese integumen 2020Anamnese integumen 2020
Anamnese integumen 2020
 
Perawatan luka 2016
Perawatan luka 2016Perawatan luka 2016
Perawatan luka 2016
 

Recently uploaded

power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3NadhifahRahmawati
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxalfareese93
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatssuser7c01e3
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxIrfanNersMaulana
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxseptimanzebua
 

Recently uploaded (20)

power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 

Luka ganggren, 2020

  • 1. PERAWATAN LUKA GANGGREN DIABETIKUM OLEH: Ns MADE MURTINI, SKep PERAWATAN LUKA GANGREN DIABETIKUM
  • 2. 1. PENDAHULUAN • Diabetes Militus ( DM) adalah penyakit gangguan metabolisme karbo-hidrat ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah dengan berbagai komplikasi salah satunya adalah luka ganggren komplikasi kronis, umumnya terjadi pada kaki. • Study di USA 75% penyandang DM memiliki masalah pada kaki yaitu ganggren dan 44% diantaranya harus menjalani rawat mondok. Study tersebut juga menyebutkan 50 – 75% beresiko menjalani amputasi ( Bruner and Sudrth 2001).
  • 3. PENDAHULUAN , lanjutan…….. • Menurut Street, Edeyson and Webster ( 1996 ) menyebutkan perawatan luka ganggren membutuhkan biaya yang mahal dengan waktu penyembuhan luka sekitar 2-3 bulan • DM melibatkan sistem multi organ yang akan mempengaruhi proses penyembuhan luka seperti : Hipertensi, hiperglikemia, hiperkolesterolemia, gangguan kardiovaskular (stroke, penyakit jantung koroner), gangguan fungsi ginjal perlu dikendalikan
  • 4. 2. DEFINISI Luka kaki merupakan kejadian yang sering terjadi pada pasien DM, akibat Neuropati yang menyebabkan hilangnya sensasi, bullae atau kallus, diikuti oleh penurunan sirkulasi darah dan penurunan system imunitas tubuh ( Bruner and Sudarth, 2001). Ganggren atau pemakan luka didefinisikan sebagai jaringan nekrotik atau jaringan mati yang disebabkan oleh adanya emboli pembuluh darah besar arteri pada bagian tubuh sehingga supplay darah terhenti, dapat terjadi sebagai akibat proses implamasi yang memanjang, perlukaan ( digigit serangga, kecelakaan kerja atau terbakar), proses degenerative ( arteiosklerosisi) atau gangguan metabolik seperti DM ( Tabet, 1990).
  • 5. 3. PATOFISIOLOGI LUKA GANGGREN DIABETIS MELITUS Neuropati P sistem imun Vaskuler - Motorik Kemampuan leukosit makro - sensorik membunuh bakteri arteriosklerosis penipisan dinding - otonom p Infeksi penyumbatan p aliran darah aliran darah iskemia edema Neuropati P sistem imun Vaskuler - Motorik Kemampuan leukosit makro mikro vakuler - sensorik membunuh bakteri arteriosklerosis penipisan dinding kapiler pemb darah - otonom p Infeksi penyumbatan p aliran darah aliran darah iskemia edema Neuropati P sistem imun Vaskuler - Motorik Kemampuan leukosit makro vaskuler mikro - sensorik membunuh bakteri - otonom p Infeksi penyumbatan p aliran darah aliran darah iskemia edema Ulserasi ganggren
  • 6. 4. PENGKAJIAN LUKA GANGREN DIABETIK Pengkajian dilakukan secara holistiK, komprehensif meliputi bio – psiko – sosial dan spiritual dengan metode inspeksi, palpasi. Tahapan pengkajian luka ganggren lihat tabel berikut :
  • 7. Pengkajian luka, lanjutan…… Luka ganggren diabetik Status infeksi Lokasi & letak luka Stadium luka Bentuk & ukuran luka Status vaskuler Status neurologi
  • 8. a. Pengkajian lokasi & letak luka penting sebagai indikator terhadap kemungkinan penyebab tejadinya luka dan memudahkan educasi pada pasien, sehingga kejadian luka dapat diminimalkan khususnya luka ganggren diabetik. pasien datang ke RS dengan letak luka pada mata kaki, kemungkinan penyebabnya adalah pemakaian sepatu yang terlalu sempit ( ketat) terjadi penekanan oleh sepatu. contoh
  • 9. b. Stadium Luka : Secara umum stadium luka dibedakan sbb: 1) Berdasarkan anatomi kulit (Pressure ulcers panel, 1990) stadium I, II,III, dan stadium IV 2) Berdasarkan warna dasar luka ( Netherlands wounncare consultant society,1984) : Red ,Yellow, Black 3) Stadium wagner ( khusus luka ganggren diabetic) :
  • 10. a). Superficial ulcers: Tidak terdapat lesi, kulit dalam keadaan baik, tetapi dengan bentuk tulang kaki yang menonjol / charcot arthropathies. Stadium I: Hilangnya lapisan kulit hingga dermis & kadang tampak tulang menonjol. Stadium :0 Stadium :I
  • 11. b. Deep Ulcers : Lesi terbuka dengan penetrasi ke tulang atau tendo disertai goa. Stadium II
  • 12. Penetrasi dalam, osteomylitis, plantar abses atau infeksi hingga tendon Stadium III
  • 13. Ganggren Seluruh kaki dalam kondisi nekrotik ( ganggren ). Stadium IV
  • 14. c. Bentuk & Ukuran Luka • Bentuk & ukuran luka dilakukan dengan pengukuran 3 dimensi atau dengan photographer kemajuan proses penyembuhan luka. • alat ukur tepat, hindari infeksi nosokomial. Jika mengukur kedalam luka / goa pada luka, gunakan alat ukur steril( kapas lidi / pinset steril) m Contoh
  • 15. Pengukuran Luka dengan Tiga Demensi: Pengukuran ini mempergunakan arah jarum jam. Ukur panjang, lebar, kedalamam luka, menilai ada/ tidaknya goa ( sinus track atau undermining) ciri khas luka ganggren diabetik. Ukur kedalaman luka dengan mempergunakan lidi kapas / pinset steril dengan hati-hati dengan arah pengukuran searah jarum jam. 12 11 1 10 2 b) 9 3 c) 8 4 7 6 5 a) 2 CM Di Jam 4 Keterangan : a). 2 cm : lokasi goa yang terdapat di jam 4 dengan kedalaman luka 2 cm b). 3 x 2 cm : adalah panjang 3 cm x lebar luka 2 cm c). 1 cm : adalah kedalaman luka.
  • 16. d. Status Vaskuler. 1) Palpasi. • Dinilai dengan melakukan palpasi pada daerah tibia dan dorsalis pedis untuk menilai ada / tidaknya denyut nadi ( arteri dorsalis pedis ) pasien dengan lanjut usia ( lansia) terkadang sulit diraba, dapat menggunakan ultra sonic dopler. 2) Capillery Refill • Merupakan waktu pengisian kaviler, di evaluasi dengan memberi tekanan pada ujung jari atau ujung kuku kaki ( ektremitas bawah), tampak warna kemerahan atau putih pada ujung kuku. Pada beberapa kondisi menurunnya atau bahkan hilangnya denyut nadi, pucat, kulit dingin merupakan indikasi iskemia ( capillary refill lebih dari 40 detik).
  • 17. Batasan nilai capileri refile • Normal : 10 -15 detik. • Iskemia ringan : 15 - 25 detik • Iskemia berat : 25 - 40 detik • Iskemia sangat berat : lebih dari 40 dtk Dasar memperkirakan kecepatan aliran darah ( perpusi )
  • 18. e. Edema Menilai ada/ tidaknya edema, dengan melakukan penekanan dengan jari tangan pada tulang yang menonjol umumnya pada tibia malleolus. Kulit / jaringan yg mengalami edema tampak lebih coklat kemerahan atau mengkilat, edema menunjukkan gg aliran darah. Tingkat edema ♣ 0 – 0,6 cm : + 1 ( medle) ♣ 0,6 – 1,2 cm: + 2 ( moderate) ♣ 1,2 – 2,5 cm: +3 ( severe )
  • 19. f. Temperatur Kulit • Memberi informasi tentang kondisi perfusi jaringan, fase inflamasi serta merupakan variable penting dalam menilai adanya peningkatan atau penurunan perfusi jaringan • Lakukan palpasi / Tempelkan punggung tangan pada kulit sekitar luka & membandingkan dengan kulit bagian lain yang sehat.
  • 20. g. Status Neurologi ♣ Menilai fungsi saraf motorik, sensorik, dan otonom. ♣ Status motorik inspeksi bentuk kaki, kallus luka. ♣ Penilaian sensorik palpasi pada jari2 satu persatu baal, kesemutan ( anjurkan pasien untuk memejamkan mata) , menilai sensitivitas pada ekstremitas bawah. ♣ Penilaian otonom inspeksi pada kaki secara seksama : kekeringan, luka/lecet, kulit terkelupas akibat berkurangnya pengeluaran keringat (kering) resiko
  • 21. h. Infeksi. • Psedomonas dan stapilococcus aureus merupakan mikroorganisme patogen yang paling sering muncul pada luka ganggren , adanya kolonisasi bakteri mengindikasikan luka tersebut telah terinfeksi. • Infeksi Sistemik: pemeriksaan laboratorium peningkatan jumlah leukosit (lekositosis) lebih dari batas normal, peningkatan / penurunan suhu tubuh. • Lokal Insfeksi: peningkatan jumlah eksudat, bau tidak sedap, penurunan vaskularisasi, adanya jaringan nekrotik/ slough, eritema/ kemerahan pada kulit sekitar luka, suhu hangat/ panas dan nyeri tekan setempat.
  • 22. Infeksi cepat meluas hingga tulang ( osteomylitis) X-rays Krepitasi pada daerah luka mengindikasikan adanya gas ganggren ( sangat berbahaya & menular) gunakan alat pelindung diri. Pemerikasaan kultur pus / darah rekomendasi pemberian antibiotika oleh dokter Tehnik pengambilan pus kultur pada luka ( zigzag)
  • 23. 5. DIAGNOSA KEPERAWATAN • Infeksi / perluasan infeksi b/d neurovati, menurunnya kemampuan lekosit dalam menghancurkan mikroorganisme, gg vaskularisasi sekunder terhadap diabetis melitus. • Cemas b/ d kurangnya pengetahuan terhadap perawatan kaki/ luka gangren diabetik, resiko amputasi. Kemungkinan diagnosa keperawatan :
  • 24. 6.INTERVENSI KEPERAWATAN Intervensi keperawatan bertujuan : a) Mengurangi atau menghilangkan faktor penyebab b) Optimalisasi suasana lingkungan luka dalam kondisi lembab/ moist ( Chevy et al, 1995) c) Support the host ( nutrisi, control gula darah, control faktor penyerta) d) Tingkatkan edukasi pada pasien e) Tindakan kelaborasi : penanganan infeksi, debridemen, tindakan bedah elektif, profilaktik, kuratif atau emergensi.
  • 25. 7. Implementasi ( pengelolaan luka ganggren diabetik) a). Pencucian luka • meningkatkan / memperbaiki dan mempercepat proses penyembuhan • Menghindari/mengurangi infeksi • Membuang jaringan nekrotik / debris, cairan luka yang berlebihan, sisa balutan. ♣ Cairan terbaik dan teraman untuk mencuci luka adalah cairan nontoksik Nacl 0,9%. ♣ Hhydrogen peroksida, larutan hipoklorit hanya digunakan pada jaringan nekrotik, tidak untuk jaringan granulasi. ♣ Cairan antiseptic seperti provine iodine hanya digunakan saat luka terinfeksi lakukan pembilasan kembali dg Nacl 0,9%. Tujuan : Cairan Pencuci luka
  • 26. b. Debridement ( nekrotomi ) Suatu upaya pembersihkan benda asing dan jaringan nekrotik pada luka. • Mengevakuasi bakteri kontaminasi, • Mengangkat jaringan nekrotik sehingga dapat mempercepat penyembuhan, • Menghilangkan jaringan kalus, dan infeksi lokal • Mengurangi beban tekanan (offloading) Tujuan Debridement
  • 27. Debridement, lanjutan…….. Secara alami tubuh akan membuang sendiri jaringan nekrotik/ slough yang menempel pada luka ( peristiwa autolysis ) ♣ Terjadi secara alami apabila seseorang terkena luka. Proses ini melibatkan makrofag dan enzim proteolitik endogen yang secara alami akan melisiskan jaringan nekrotik. ♣ Secara sintetis preparat hidrogel dan hydrocolloid dapat menciptakan kondisi lingkungan yang optimal bagi fagosit tubuh dan bertindak sebagai agent yang melisiskan jaringan nekrotik serta memacu proses granulasi. Debridement autolisis
  • 28. Debridement, lanjutan…….. • Upaya off loading berdasarkan penelitian terbukti dapat mempercepat kesembuhan ulkus. • Metode off loading yang sering digunakan adalah: mengurangi kecepatan saat berjalan kaki, istirahat (bed rest), kursi roda, alas kaki. Mengurangi beban tekanan (off loading) Menjadi perhatian keperawatan
  • 29. c. Pemilihan jenis balutan/ dressing Menciptakan suasana luka dalam keadaan lembab sehingga dapat meminimalisasi trauma dan risiko operasi. • Tipe ulkus, Eksudat, infeksi, Kondisi kulit sekitar dan biaya. • Jenis dressing yang sering dipakai dalam perawatan luka, seperti: hydrocolloid, hydrogel, calcium alginate, foam, kompres anti mikroba dll. • Dressing mampu memberikan lingkungan luka yang lembab • Dressing mampu menjaga tepi luka tetap kering, sambil tetap mempertahankan luka bersifat lembab Prinsif Dressing Faktor pemilihan dressing
  • 30. ♥ Dressing dapat mengendalikan eksudat dan tidak menyebabkan maserasi pada luka Kompres yang dipilih bersifat mudah digunakan dan bersifat tidak sering diganti ♥ Dalam menggunakan dressing, kompres dapat menjangkau rongga / goa luka ♥ Jenis balutan topical terapi ( occlusive dressing) antara lain: Absorbent dressing , Hidro actif gel (duoderm gel ), Hidro colloid ( Cost tinggi ) ♥ Untuk meminimalkan biaya dapat dipergunakan kassa steril biasa ( conventional) madu sebagi topical terapi ( jervis, DC, 2003). . Faktor pemilihan dressing
  • 31. 7. EDUCASI • Diberikan dg instruksi tertulis & verbal secara bersamaan & mempergunakan media. • Lakukan redemontrasi oleh pasien bila ada tindakan yang dapat dilakukan oleh pasien setelah pulang perawatan ( perawatan di rumah) • Memahami dan mengerti keterbatasan pasien ( lakukan berulang-ulang) Hal penting yg menjadi pertimbangan dalam educasi
  • 32. EDUCASI, lanjutan……. • Mengembangkan sikap bersahabat & terbuka antar perawat – pasien dan keluarganya. • Identifikasi factor penunjang dan penghambat yang ada. • Gunakan secara maximal sumber daya yang dimiliki oleh pasien dan keluarga. • Melakukan evaluasi secara terus menerus jika diperlukan lakukan kunjungan rumah atau evaluasi saat berobat jalan.
  • 33. 8. EVALUASI • Menilai progresifitas proses penyembuhan luka. • Perawat melakukan evaluasi proses setiap selesai melakukan tindakan perawatan luka. • Evaluasi hasil dapat dilakukan 4 -6 mg. • Jika dalam kurun waktu tersebut belum menunjukkan kemajuan seyogyanya dilakukan pengkajian ulang secara menyeluruh.
  • 34. EVALUASI, lanjutan…….. • Evaluasi dilakukan secara obyektif melalui pengukuran. • Hal – hal yang dapat menyebabkan gagalnya proses penyembuhan luka : Kondisi fisik & mental pasien, adanya gas ganggren pada luka, tidak adequatnya tehnik tindakan perawatan luka( nekrotomi), gula darah belum terkontrol( pasien tidak patuh terhadap program diit), kurang adequatnya support nutrisi.
  • 35. 9.KESIMPULAN • Luka ganggren diabetik merupakan komplikasi kronis yang terjadi pada pasien DM karena adanya gangguan neuropati, vaskuler dan penurunan daya / imunitas tubuh • Amputasi dapat diminimalkan bila perawat melakukan perawatan luka secara professional, terintegrasi antara tim kesehatan dan kerja sama dg pasien/ keluarga melalui pendekatan proses keperawatan. • Melakukan perawatan luka dengan memperhatikan tehnik- tehnik yang benar mulai dari pencucian luka sampai dengan pemilihan jenis balutan/dressing yang tepat serta melakukan evaluasi secara terus – menerus dg pengukuran yg obyektif.
  • 36. KESIMPULAN, lanjutan…………….. • Educasi keperawatan penting dilakukan dan perlu perencanaan serta dilaksanakan dg mempertimbangkan media, factor pendukung, & penghambat serta mempergunakan secara maximal sumber daya yg dimiliki oleh pasien. Daptar pustaka 1. American Diabetes Association. Preventive care in people with diabetes. Diabetes Care 2003; 26:S78-S79 2. Pusat Diabets dan lipid RSUP nasional Dr. Ciptomangunkesume Fakultas Kedokteran Universitas Indonesi (2007), Penata laksanaan Diabetes militus. Jakarat. 3. Price, Sylvia Anderson ( 1994), Patofisiologi: konsepklinis proses-proses penyakit . Jakarta