2. PENDAHULUAN
Bila sebutir peluru menembus tubuh, maka cacat
pada epidermis lebih luas dari pada dermis. Diameter
luka pada epidermis kurang lebih sama dengan diameter
anak peluru, sedangkan diameter luka pada dermis lebih
kecil. Keadaan tersebut dikenal sebagai kelim memar
(contusio ring). Contusin ring ini didapatkan pada luka
tembak masuk dan luasnya tergantung pada arah peluru
pada kulit. Peluru yang masuk tegak lurus, maka contusio
ringnya akan besar, sedangkan peluru yang masuknya
miring contusio ringnya akan lebih lebar dibagian dimana
peluru membentuk mulut yang terkecil pada kulit.
3. Lanjuttt....
Peluru juga mengandung lemak pembersih senjata.
Lemak ini juga akan memberi gambaran pada luka
tembak berupa kelim lemak yang berupa pita hitam,
tetapi kelim lemak ini tidak selalu terdapat misalnya pada
senjata yang jarang dibersihkan. Pada waktu senjata
ditembakkan, maka yang keluar dari laras senjata api
adalah :
a) Api
b) Mesiu yang sama sekali terbakar
c) Mesiu yang hanya sebagian saja yang terbakar
d) Mesiu yang tidak terbakar
e) Kotoran minyak senjata, karatan
f) Anak peluru nya sendiri
4. Definisi luka tembak
• Definisi luka yang di akibatkan oleh anak peluru
pada sasaran atau tubuh manusia
• Teori luka
keparahan luka tembak di sebabkan oleh dua
faktor
1. Kerusakan pada jaringan yang disebabkan oleh
interaksi mekanik antara peluru dan lapisan otot
atau jaringan
2. Pengaruh rongga sementara yang diakibatkan
oleh peluru
5. • Jika sebuah peluru setelah membuat lubang luka
tembakan masuk dan mengenai tulang (benda
keras) maka bentuk dari peluru tadi jadi berubah.
Tulang-tulang yang kena peluru tadi akan menjadi
patah, pecah atau kadang-kadang remuk.
Akibatnya waktu peluru menmbus terus dan
membuat lubang luka tembak keluar, tidak hanya
peluru yang berubah bentuknya tetapi diikuti
oleh pecahan-pecahn tulang tadi oleh karna ikut
terlempar oleh dorongan dari peluru. Tulang-
tulang ini pun kadang-kadang mempunyai
kekuatan menembus juga. Kejadian inilah yang
mengakibatkan luka tembakkan keluar yang besar
dan lebar, sedangkan bentuknya tida tertentu.
6. Pemeriksaan khusus pada luka tembak
• Ada beberapa keadaan, pemerikasaan pada luka
tembak masuk sering di persulit oleh adanya
pengotoran darah, sehingga pemeriksaan tidak dapat
dilakukan dengan baik, akibat penafsiran atau
kesimpulan mungkin sekali tidak tepat. Untuk
menghadapi penyulit pada pemeriksaan tersebut dapat
dilakukan prosedur sebagai berikut:
– luka tembak dibersikan dengan hidrogen perokside setelah
dua sampai tiga menit luka tersebut di cuci dengan air
untuk membersihkan luka yang terjadi dan membersihkan
darah, dengan pemerian hidrogen perokside tadi, luka
tembak akan bersih dan jelas, sehingga dipsripsi dari luka
dapat dilakukan dengan akurat.
7. • Tidak jarang juga pemeriksaan khusus untuk
menentukan secara pasti bahwa luka tersebut
luka tembak masuk, ini disebabkan oleh karna
tidak selamanya luka tembak masuk
memperlihan ciri-ciri yang jelas adapun
pemeriksaan khusus adalah:
• Pemriksaan microskopik, pemeriksaan imiawi
dan pemriksaan radiologi.
8. • Pemeriksaan mikroskopik
Perubahan yang disebabkan oleh dua faktor yaitu
trauma mekanis dan ternis
• Pemeriksaan diagnostik
pemriksaan kimiawi black gan powder dapat
ditemukan kalium, karbon, nitrit,nitrat,sulfis
sulfat,karbonat,tiosianat,dan tiosulfat. Pada
smokeles gun powder dapat ditemukan nitrit dan
selulosanitrat, pada senjata api yang moderend,
unsur kimia yang dapat ditemukan ialah timah,
barium,antimon dan merkuri. Unsur-unsur kimia
yang berasal dari laras senjata.
9. Pemeriksaan dengan Sinar X
Pemeriksaan secara radiologik dengan sinar X ini pada
umumnya untuk memudahkan dalam mengetahui letak
peluru dalam tubuh korban, demikian pula bila ada
partikel-partikel yang tertinggal. Pada “tanden bullet
injury” dapat ditemukan dua peluru walaupun luka
tembak masuknya hanya satu. Bila pada tubuh korban
tampak banyak pellet tersebar, maka dapat dipastikan
bahwa korban ditembak dengan senjata jenis “shoot gun”
,yang tidak beralur, dimana dalam satu peluru terdiri dari
berpuluh pellet. Luka tembak jarak jauh adalah luka
tembak dimana jarak tembak di mana jarak antara
moncong senjata dengan korban diatas 50 cm, atau diluar
jarak tempuh atau jangkauan butirbutir mesiu.
10. Tanda dan gejala
• Laserasi, memar, ekimosis
• Hipotensi
• Tidak adanya bising usus
• Hemoperitoneum
• Mual dan muntah
• Adanya tanda “bruit” (bunyi abnormal pada auskultasi pembuluh darah, biasanya
pada arteri karotis)
• Nyeri
• Pendarahan
• Penurunan kesadaran
• Sesak
• Tanda kehrs adalah nyeri disebelah kiri yang disebabkan oleh perdarahan limfa.
Tanda ini ada saat pasien dalam posisi recumbent
• Tanda cullen adalah ekimosis periumbulikal pada perdarahan peritoneal
• Tanda grey turner adalah ekimosis pada sisi tubuh(pinggang) pada perdarahan
retroperitoneal
• Tanda coopernail adalah ekimosis pada perineum, skrotum atau labia pada fraktur
pelvis
• Tanda balance adalah daerah suara tumpul yang menetap pada kuadran kiri atas
ketika dilakukan perkusi pada hematoma limfe
11. Mekanisme Luka Tembak
Jika anak peluru mengenai tubuh, maka kelainan
yang terjadi merupakan resultante dari banyak
faktor. Pada bagian tubuh tempat masuknya
anak peluru, bagian tubuh sebelah dalam serta
pada bagian tubuh tempat keluarnya anak
peluru bentuk kelainannya tidak sama karena
faktor-faktor yang mempengaruhinya berbeda.
12. • Bagian Tubuh Tempat Masuknya Anak Peluru
Luka-luka yang terjadi pada tempat ini
disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
a. gaya kinetik anak peluru atau proyektil
b. suhu panas anak peluru atau proyektil
c. semburan api
d. ledakan gas dari mesiu (pada jarak tempel)
e. percikan mesiu yang terbakar
13. Bentuk dari luka tembak masuk masih tergantung lagi
dengan jaraknya, yaitu :
1. Jarak kontak (tempel)
ciri – cirinya :
a. Bentuknya seperti bintang (cruci form) sebagai
akibat ledakan gas, terutama jika dibawah kulit
terdapat tulang.
b. Sering terdapat memar berbentuk sirkuler
disekitarnya sebagai akibat hentakan balik dari
moncong senjata
c. Terdapat jelaga atau derivate dari gas CO pada
jaringan tepi luka
d. Terdapat tatto disekitarnya akibat sisa mesiu yang
tidak terbakar.
14. Lanjutan...
Jarak dekat (1 inci – 2 kaki) ciri-cirinya :
a. bentuk luka bulat
b. bagian tengah berupa lubang
c. bagian tepinya dikelilingi cincin lecet akibat
kurang elastisnya kulit dibanding jaringan
dibawahnya
d. diameter cincin lecet sedikit lebih kecil dari
diameter anak peluru
e. terdapat tattoo
f. rambut disekitarnya terbakar
15. Lanjutan...
• Jarak jauh (lebih 2 kaki)ciri-cirinya :
a.bentuk bulat
b.bagian tengah berupa lubang
c.bagian tepinya dikelilingi oleh cincin lecet
d.diameter cincin lecet sedikit lebih kecil dari
diameter anak peluru
e.tidak ditemukan produk dari ledakan mesiu
16. Luka tembak masuk:
a. Luka tembak tempel (kontak)
Pada umumnya luka tembak masuk kontak adalah merupakan perbuatan bunuh diri. Cara yang biasa
dilakukan:
- Ujung laras ditempelkan pada kulit dengan satu tangan menarik alat penarik senjata.
- Adakalanya tangan yang lain memegang laras supaya tidak bergerak dan tidak miring.
Sasarannya:
- Daerah temporal
- Dahi sampai occiput
- Dalam mulut, telinga, wajah dibawah dagu dengan arah yang menuju otak.
Luka pada kulit tidak bulat, tetapi berbentuk bintang dan sering ditemukan cetakan/jejas ujung laras
daun mata pejera. Terjadinya luka berbentuk bintang disebabkan karena ujung laras ditempelkan
keras pada kulit, maka seluruh gas masuk kedalam dan akan keluar melalui lubang anak peluru.
Desakan keluar ini menembakkan cetakan laras dan robeknya kulit. Bila korban menggunakan senjata
api dengan picu, maka picu akan menimbulkan luka lecet pada kulit antara ibu jari dan jari telunjuk.
Luka lecet ini dinamakan schot hand. Pada tembakan tempel di kepala, sisa mesiu yang ikut
menembus kulit, dapat dicari antara kulit dengan tulang kepala (tabula eksterna), dan antara tulang
kepala dengan selaput otak keras (tabula interna).
17. Luka tembak jarak dekat
Pada umumnya luka tembak masuk jarak dekat
ini disebabkan oleh peristiwa pembunuhan,
sedangkan untuk bunuh diri biasanya ditemukan
tanda-tanda schot hand. Jarak dekat disini
diartikan tembakan dari suatu jarak dimana
pada sekitar luka tembak masuk masih
didapatkan sisa-sisa mesiu yang habis terbakar.
Jarak ini tergantung: Jenis senjata, laras panjang
atau pendek Jenis mesiu, mesiu hitam atau
smokeless
18. c. Luka tembak jarak jauh
Pada luka tembak masuk jarak jauh ini, yang mengenai
sasaran hanyalah anak peluru saja. Sedangkan partikel
lainnya tidak didapatkan. Pada luka tembak jarak jauh ini
hanya ditemukan luka bersih dengan contusio ring. Pada
arah tembakan tegak lurus permukaan sasaran
(tangensial) bentuk contusio ringnya konsentris, bundar.
Sedangkan pada tembakan miring bentuk contusio
ringnya oval. Luka tembak pada jaringan lunak sukar
dibedakan antara inshoot dan outshoot, oleh karena itu
perlu dilakukan pemeriksaan mikroskopis, untuk mencari
adanya pigmen mesiu, jelaga,
• minyak senjata atau adanya serat pakaian yang ikut
masuk kedalam luka.
19. Perubahan Luka pada Luka Tembak Ada beberapa kondisi
yang bisa merubah gambaran luka tembak dengan cepat.
Perubahan itu dapat disebabkan antara lain oleh:
1. luka terbuka yang sudah mengering
2. proses pembusukan tubuh
3. penyembuhan dari luka itu sendiri
4. intervensi tenaga medis
5. intervensi bedah
6. intervensi oleh personel atau orang yang tidak
profesional
7. pencucian atau pembersihan luka setelah korban mati
20. Penatalaksanaan dan terapi
pengobatan
• Pasien yang tidak stabil atau pasien dengan tanda
tanda jelas yang menunjukkan trauma intra-abnormal
(pemeriksaan peritoneal, injuri diafragma, abnormal
free air, evisceration) harus segera dilakukan
perbedahan
• Trauma tumpul harus diobservasi dan dimanajemen
secara non operative berdasarkan status klinik dan
derajat luka yang terlihat diCT
• Pemberian obat analgetik sesuai indikasi
• Pemberian o2 sesuai indikasi
• Lakukan intubasi untuk pemasangan ETT jika
diperlukan