SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
ASUHAN KEPERAWATAN PD
PASIEN DGN GANGREN
OLEH:
Dwi Purwalianto
PENGERTIAN
 Gangren: proses atau keadaan yg ditandai
dengan adanya jaringan mati atau nekrosis,
namun secara mikrobiologis adalah proses
nekrosis yg disebabkan oleh infeksi (Askandar,
2001)
GANGREN KAKI DIABETIK
Gangren kaki diabetik: luka pada
kaki yang merah kehitam-hitaman
dan berbau busuk akibat sumbatan
yang terjadi di pembuluh darah
sedang atau besar di tungkai
(Askandar, 2001).
Biasanya kuman yang menginfeksi
pada gangren kaki diabetik adalah:
Streptococcus (Soetmadji, 1999)
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
 Faktor-faktor yg mempengaruhi
terjadinya gangren kaki diabetik:
a. Faktor endogen:
- genetik, metabolik
- angiopati diabetik
- Neuropati diabetik
LANJUTAN FAKTOR…
b. Faktor eksogen:
- Trauma
- Infeksi
TEORI TERJADINYA KOMPLIKASI KRONIK
DM
1. TEORI SORBITOL:
Hiperglikemi
Penumpukkan kadar glukosa pada sel dan
jaringan tertentu dan dpt mentransport glukosa
tanpa insulin
Glukosa yg ber>> tidak akan termetabolisasi
habis secara normal melalui glikolisis
LANJUTAN TEORI SORBITOL…
Sebagian glukosa yg tersisa dgn perantaraan
enzim aldose reduktase akan diubah menjadi
sorbitol
Sorbitol akan tertumpuk dalam sel/jaringan
tersebut dan menyebabkan kerusakan dan
perubahan fungsi
LANJUTAN TEORI…
2. TEORI GLIKOSILASI
Hiperglikemi
Glikosilasi pada semua protein, terutama yg
mengandung senyawa lisin
Terjadinya proses glikosilasi pada protein
membran basal komplikasi baik
makro/mikro vaskuler.
LANJUTAN…
Faktor utama yg menyebabkan gangren kaki
diabetik adalah:
- Angiopati
- Neuropati Faktor terpenting
untuk terjadinya kaki diabetik
- Infeksi
LANJUTAN NEUROPATI…
 Adanya neuropati perifer terjadinya
gangguan sensorik dan motorik.
 GANGGUAN SENSORIK
Hilang/menurunnya sensasi nyeri pada kaki, shg
jika mengalami trauma tidak terasa nyeri, yg tiba-
tiba menyebabkan ulkus pada kaki.
 GANGGUAN MOTORIK atrofi otot kaki
sehingga merubah titik tumpu kaki.
ANGIOPATI
 Angiopati penurunan aliran darah ke tungkai
akibat aterosklerosis dr pembuluh darah besar di
tungkai terutama di betis.
 Apabila sumbatan terjadi pada pembuluh darah
yg lebih besar (K) akan menderita sakit
pada tungkai setelah berjalan pd jarak tertentu.
MANIFESTASI KLINIK
 Manifestasi ggn pembuluh darah dapat berupa:
- nyeri tungkai bawah saat istirahat
- pada perabaan terasa dingin
- kesemutan dan cepat lelah
- pulsasi pembuluh darah kurang kuat
- Kaki menjadi pucat bila ditinggikan.
- Adanya ulkus/gangren
 Adanya angiopati penurunan asupan nutrisi,
oksigen serta antibiotika sehingga kaki sulit
sembuh (Levin, 1993).
KLASIFIKASI GANGREN
Wagner (1983) membagi gangren kaki diabetik
menjadi 6 tingkatan:
Derajat 0: Tidak ada lesi, kulit masih utuh dgn
kemungkinan disertai kelainan bentuk kaki
Derajat I: Ulkus superficial terbatas pada kulit
Derajat II: Ulkus dalam menembus tendon dan
tulang
LANJUTAN DERAJAT GANGREN
Derajat III: Abses dalam, dengan atau tanpa
osteomilitis
Derajat IV: gangren jari kaki atau bagian distal
kaki dengan atau selulitis.
Derajat V: gangren seluruh kaki atau sebagian
tungkai
KLASIFIKASI GANGREN…
Brand (1986) dan Ward (1987) membagi
gangren kaki menjadi 2 golongan:
1). Kaki diabetik akibat iskemi: disebabkan
oleh penurunan aliran darah ke tungkai
akibat adanya makroangiopati
(arterosklerosis) dr pembuluh darah besar di
tungkai terutama di betis.
LANJUTAN…
2. Kaki diabetik akibat neuropati
Terjadi kerusakan syaraf somatik dan
otonomik, tdk ada ggn dari sirkulasi.
Secara klinis: dijumpai kaki yg kering,
hangat, kesemutan, mati rasa, edema kaki
dengan pulsasi pembuluh darah kaki teraba
baik.
ASKEP GANGREN
1. PENGKAJIAN
- Keluhan utama:rasa kesemutan pd
kaki/tungkai bawah, rasa raba yg
menurun, luka yg tdk sembuh-sembuh
dan berbau, adanya nyeri pada luka.
- Riwayat penyakit sekarang: kapa
terjadinya luka, penyebab, upaya yang
telah dialkukan untuk mengatasinya.
LANJUTAN PENGKAJIAN
- Riwayat kesehatan dahulu: riwayat DM atau
penyakit-penyakit lain yg ada kaitan dengan
defisiensi insulin, mis: penyakit pankreas.
Adanya riwayat penyakit jantung,
aterosklerosis.
- Riwayat kesehatan keluarga: menderita DM,
atau penyakit keturunan yg dapat
menyebabkan defisiensi insulin.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1). Gangguan perfusi jaringan b/d menurunnya
aliran darah ke daerah gangren akibat
adanya obstruksi pembuluh darah
2). Kerusakan integritas kulit b/d adanya
gangren pada ekstremitas
3). Gangguan rasa nyaman nyeri b/d iskemik
jaringan
4). Potensial terjadinya penyebaran infeksi
(sepsis) b/d meningkatnya kadar gula darah
LANJUTAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN
5). Kurang pengetahuan tentang penyakit,
prognosis dan pengobatan b/d kurang
informasi
6). Gangguan gambaran diri b/d peubahan
salah satu anggota tubuh.
PERAWATAN LUKA GANGREN
Gangren adalah luka yang terinfeksi
disertai dengan adanya jaringan yang
mati berwarna kehitaman dan membau
akibat pembusukan o/ bakteri.
Oleh karena itu perlu diganti balutan
secara khusus
LANJUTAN….
 Perawatan luka gangren: melakukan
perawatan luka akibat dari komplikasi
penyakit diabetes melitus (Perry & Potter,
2006).
TUJUAN PERAWATAN GANGREN
 Tujuan perawatan gangren:
- Mencegah meluasnya infeksi
- Memberi rasa nyaman pada klien
- Mengurangi nyeri
- Meningkatkan proses penyembuhan
luka
INDIKASI PERAWATAN
 Perawatan luka gangren dapat dilakukan
pada luka gangren diabetik yang kotor dan
bersih.
PRINSIP PERAWATAN
 Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka
basah
 Perhatikan teknik aseptik dan antiseptik
 Ganti sarung tangan diantara tindakan “bersih”
dan “kotor”
 Pisahkan peralatan bersih dan steril
 Balutan diberikan sesuai kondisi luka: basah,
kering, steril dan luka terkontaminasi.
HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN
 Melihat kondisi luka pasien: luka kotor/tidak,
ada pus atau jar.nekrotik?
 Setelah dikaji baru dilakukan perawatan luka.
 Untuk perawatan luka biasanya menggunakan
antiseptik ( NaCl) dan kassa steril.
PERSIAPAN ALAT U/ PERAWATAN
Alat Steril ( baki instrument berisi ) :
 1 Pinset anatomi
 2 pinset chirurgis
 1 klem arteri
 1 gunting jaringan
 Kassa dan deppers steril secukupnya
 Kom kecil untuk larutan 2 buah
 Sarung tangan steril
 Kapas lidi
LANJUTAN PERSIAPAN ALAT…
Alat Tidak Steril:
 Larutan NaCl 0,9 %
 Handscone bersih
 Pinset anatomi bersih
 Verban/plester hipoalergik
 Verban elastic, gunting verban
 Spuit 50 cc dan 10 cc
 Pengalas/perlak
 Tempat sampah atau kantong plastik, bengkok
 Antiseptik: Iodine (jika perlu), alkohol.
 Sampiran
 Masker, dan scort jika perlu
PERALATAN BALUTAN MODERN
 Transparant film
 Hidroaktif gel
 Hidrokoloid
 Hidroselulosa
 Calsium alginate
PERSIAPAN PASIEN
- Mengucapkan salam teraupetik
dan memperkenalkan diri
- Melakukan evaluasi/validasi
- Melakukan kontrak (waktu,
tempat dan topik)
- Menjelaskan tujuan dilakukan
prosedur
- Menjelaskan langkah prosedur
- meminta persetujuan pasien
- menyiapkan pasien sesuai keb.
TEKNIK PERAWATAN GANGREN
Prosedur pelaksanaan:
1). Tutup pintu atau psang sampiran di sekitar
klien
2). Atur posisi yang nyaman bagi klien untuk
memudahkan daerah luka dapat dijangkau
dengan mudah
3). Sediakan perlatan yang diperlukan dalam
troley di samping pasien.
4). Cuci tangan, gunakan sarung tangan bersih
LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN…
5). Pasang pengalas
6). Letakkan bengkok atau kantong plastik di
dekat klien
7). Buka balutan luka dengan menggunakan
gunting verban. Bila balutan lengket pada
luka, basahi balutan yang menempel pada
luka dengan NaCl 0,9% dan angkat balutan
dengan pinset secara hati-hati.
LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN…
8). Kaji kondisi luka serta kulit sekitar luka:
 Lokasi luka dan jaringan tubuh yang rusak,
ukuran luka meliputi luas dan kedalaman
luka (arteri, vena, otot, tendon dan tulang)
 Kondisi luka kotor atau tidak, ada tidaknya
pus, jaringan nekrotik, bau pada luka, ada
tidaknya jaringan granulasi (luka berwarna
merah muda dan mudah berdarah).
LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN…
 Kaji kulit sekitar luka terhdap adanya
maserasi, inflamasi, edema dan adanya
gas gangren yang ditandai dengan adanya
krepitasi saat melakukan paplpasi di
sekitar luka.
 Kaji adanya nyeri pada luka
9). Cuci perlahan-lahan kulit di sekitar
ulkus
dengan kasa dan air hangat, kemudian
keringkan perlahan-lahan dengan cara
mengusap secara hati-hati dgn kasa
LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN…
10). Cuci tangan dengan alkohol atau air bersih
11). Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril
12). Bersihkan luka:
 Bila luka bersih dan berwarna kemerahan
gunakan cairan NaCl 0,9%
 Bila luka infeksi, gunakan cairan NaCl 0,9% dan
antiseptik iodne 10%
 Bila warna luka kehitaman : ada jar. Nekrotik,
gunakan NaCl 0,9%. Jar.nekrotik dibuang dengan
cara digunting sedikit demi sedikit sampai
terlihat jar.granulasi.
LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN…
 Bila luka sudah berwarna merah, hindari
jangan sampai berdarah
 Bila da gas gangren, lakukan masase ke arah
luka
13). Bila terdapat sinus lubang, lakukan irigasi
dengan menggunakan NaCl 0,9% dengan
sudut kemiringan 45 derajat sampai
bersih. Irigasi sampai kedalaman
luka karena pd sinus terdapat
banyak kuman
LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN…
14). Lakukan penutupan luka:
a. Cara Konvensional:
- Bila luka bersih, tutup luka dengan 2
lapis kain kasa yang telah dibasahi dengan
NaCl 0,9% dan diperas sehingga kasa
menjadi lembab. Pasang kasa lembab sesuai
kedalaman luka (hindari mengenai jaringan
sehat di pinggir luka), lalu tutup dengan
kain kasa kering dan jangan terlalu ketat.
LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN…
- Bila luka infeksi, tutup luka dengan 2 lapis
kasa lembab dengan NaCl 0,9% dan betadin
10%, lalu tutup dengan kasa kering.
15). Bila pembuluh darah vena mengalami
kerusakan , lakukan kompresi dengan
menggunakan verban elastis.
LANJUTAN TEKNIK…..
16). Mengatur pasien ke posisi yang nyaman dan
memungkinkan aliran darah ke perifer dan ke
daerah luka tetap lancar, misalnya dengan cara
elevasi tungkai bila luka berlokasi di tumit atau
telapak kaki.
17). Merapikan alat-alat
18). Membuka sarung tangan dan Mencuci tangan
19). Mengevaluasi respon pasien baik verbal
maupun non verbal
LANJUTAN TEKNIK….
20). Menyusun rencana tindak lanjut: jadwal
penggantian balutan yang akan datang dan
rencana edukasi kepada klien dan keluarga.
21). Dokumentasikan tindakan dan hasil evaluasi
perkembangan keadaan luka:
- Ukuran luka: luas dan kedalaman luka
- Kondisi luka
- Kondisi kulit sekitar luka
- Apakah ada nyeri pada luka
LANJUTAN TEKNIK….
- Jenis balutan yang digunakan
- Hasil kultur luka (jika ada)
22). Berikan pendidikan kesehatan yang berkaitan
dengan luka:
- Anjurkan klien untuk tidak menekuk atau
melipat kaki yang luka
- Anjurkan klien untuk imobilisasi kaki yg luka
dan hindari menggunakan kaki yg luka sebagai
tumpuan atau penyangga tubuh.
EVALUASI
 Mencatat hasil tindakan perawatan luka pada
dokumen/catatan keperawatan
 Perhatikan teknik asepthik dan antiseptik
 Jaga privasi klien
 Perhatikan jika ada pus / jaringan nekrotik
 Catat karakteristik luka
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
MADE BY DWI

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
Abdul Ghony
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Christian Paomey
 
Prosedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan InfusProsedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan Infus
Yanzhe River's
 

What's hot (20)

Lp bronkopneumonia
Lp bronkopneumoniaLp bronkopneumonia
Lp bronkopneumonia
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Pemasangan infus
Pemasangan infusPemasangan infus
Pemasangan infus
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
 
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Prosedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan InfusProsedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan Infus
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
 
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNAAskep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITISASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
 
Prosedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan InfusProsedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan Infus
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksi
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Pathway hisprung
Pathway hisprungPathway hisprung
Pathway hisprung
 
Pemberian obat melalui selang intravena
Pemberian obat melalui selang intravenaPemberian obat melalui selang intravena
Pemberian obat melalui selang intravena
 
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
 

Similar to 6. perawatan luka gangren AKPER PEMKAB MUNA

396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx
SiskaHatta1
 
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx
SiskaHatta1
 
Ulkus kaki diabetes dokter spesialis bedah
Ulkus kaki diabetes   dokter spesialis bedahUlkus kaki diabetes   dokter spesialis bedah
Ulkus kaki diabetes dokter spesialis bedah
Faeruzy Arnandi
 
Diabetic Foot Ulcer on the patient in hospital
Diabetic Foot Ulcer on the patient in hospitalDiabetic Foot Ulcer on the patient in hospital
Diabetic Foot Ulcer on the patient in hospital
BagusDestriambodo
 
Referat Diabetik Foot - Vanessa Pattipeilohy 112021228 copy.pptx
Referat Diabetik Foot - Vanessa Pattipeilohy 112021228 copy.pptxReferat Diabetik Foot - Vanessa Pattipeilohy 112021228 copy.pptx
Referat Diabetik Foot - Vanessa Pattipeilohy 112021228 copy.pptx
DesyOskar
 
Lp kmb ulkus dm
Lp kmb ulkus dmLp kmb ulkus dm
Lp kmb ulkus dm
ifaaa
 
LAPORAN KASUS SELULITIS RSUD WAMENA_075010-1.pptx
LAPORAN KASUS SELULITIS RSUD WAMENA_075010-1.pptxLAPORAN KASUS SELULITIS RSUD WAMENA_075010-1.pptx
LAPORAN KASUS SELULITIS RSUD WAMENA_075010-1.pptx
uaganaomi
 
fdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.ppt
fdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.pptfdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.ppt
fdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.ppt
IdehamSaid1
 

Similar to 6. perawatan luka gangren AKPER PEMKAB MUNA (20)

Asuhan keperawatan pada klien dengan gangren
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangrenAsuhan keperawatan pada klien dengan gangren
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangren
 
Luka ganggren, 2020
Luka ganggren, 2020Luka ganggren, 2020
Luka ganggren, 2020
 
PERAWATAN_LUKA.pptx
PERAWATAN_LUKA.pptxPERAWATAN_LUKA.pptx
PERAWATAN_LUKA.pptx
 
Ulkus & gangren diabetikum
Ulkus & gangren diabetikumUlkus & gangren diabetikum
Ulkus & gangren diabetikum
 
Teknik perawatan luka diabetes
Teknik perawatan luka diabetesTeknik perawatan luka diabetes
Teknik perawatan luka diabetes
 
ulkusdiabetikum-210905085147.pptx
ulkusdiabetikum-210905085147.pptxulkusdiabetikum-210905085147.pptx
ulkusdiabetikum-210905085147.pptx
 
Ulkus diabetikum
Ulkus diabetikumUlkus diabetikum
Ulkus diabetikum
 
ulkusdiabetikum-210905085147.pdf
ulkusdiabetikum-210905085147.pdfulkusdiabetikum-210905085147.pdf
ulkusdiabetikum-210905085147.pdf
 
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx
 
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx
396884843 2536-makalah-ulkus-diabetikum-1-docx
 
Luka diabetik
Luka diabetikLuka diabetik
Luka diabetik
 
Ulkus kaki diabetes dokter spesialis bedah
Ulkus kaki diabetes   dokter spesialis bedahUlkus kaki diabetes   dokter spesialis bedah
Ulkus kaki diabetes dokter spesialis bedah
 
Diabetic Foot Ulcer on the patient in hospital
Diabetic Foot Ulcer on the patient in hospitalDiabetic Foot Ulcer on the patient in hospital
Diabetic Foot Ulcer on the patient in hospital
 
Preskas ulkus dekubitus wagner 3
Preskas ulkus dekubitus wagner 3Preskas ulkus dekubitus wagner 3
Preskas ulkus dekubitus wagner 3
 
Referat Diabetik Foot - Vanessa Pattipeilohy 112021228 copy.pptx
Referat Diabetik Foot - Vanessa Pattipeilohy 112021228 copy.pptxReferat Diabetik Foot - Vanessa Pattipeilohy 112021228 copy.pptx
Referat Diabetik Foot - Vanessa Pattipeilohy 112021228 copy.pptx
 
Lp kmb ulkus dm
Lp kmb ulkus dmLp kmb ulkus dm
Lp kmb ulkus dm
 
LUKA-GANGGREN-esa-unggul.pptx
LUKA-GANGGREN-esa-unggul.pptxLUKA-GANGGREN-esa-unggul.pptx
LUKA-GANGGREN-esa-unggul.pptx
 
LAPORAN KASUS SELULITIS RSUD WAMENA_075010-1.pptx
LAPORAN KASUS SELULITIS RSUD WAMENA_075010-1.pptxLAPORAN KASUS SELULITIS RSUD WAMENA_075010-1.pptx
LAPORAN KASUS SELULITIS RSUD WAMENA_075010-1.pptx
 
fdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.ppt
fdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.pptfdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.ppt
fdokumen.com_kaki-diabetes-569c2c29c596b.ppt
 
Management Luka
Management LukaManagement Luka
Management Luka
 

More from Operator Warnet Vast Raha

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
putrisari631
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 

Recently uploaded (20)

SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxDokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 

6. perawatan luka gangren AKPER PEMKAB MUNA

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN PD PASIEN DGN GANGREN OLEH: Dwi Purwalianto
  • 2. PENGERTIAN  Gangren: proses atau keadaan yg ditandai dengan adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yg disebabkan oleh infeksi (Askandar, 2001)
  • 3. GANGREN KAKI DIABETIK Gangren kaki diabetik: luka pada kaki yang merah kehitam-hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh darah sedang atau besar di tungkai (Askandar, 2001). Biasanya kuman yang menginfeksi pada gangren kaki diabetik adalah: Streptococcus (Soetmadji, 1999)
  • 4. FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI  Faktor-faktor yg mempengaruhi terjadinya gangren kaki diabetik: a. Faktor endogen: - genetik, metabolik - angiopati diabetik - Neuropati diabetik
  • 5. LANJUTAN FAKTOR… b. Faktor eksogen: - Trauma - Infeksi
  • 6. TEORI TERJADINYA KOMPLIKASI KRONIK DM 1. TEORI SORBITOL: Hiperglikemi Penumpukkan kadar glukosa pada sel dan jaringan tertentu dan dpt mentransport glukosa tanpa insulin Glukosa yg ber>> tidak akan termetabolisasi habis secara normal melalui glikolisis
  • 7. LANJUTAN TEORI SORBITOL… Sebagian glukosa yg tersisa dgn perantaraan enzim aldose reduktase akan diubah menjadi sorbitol Sorbitol akan tertumpuk dalam sel/jaringan tersebut dan menyebabkan kerusakan dan perubahan fungsi
  • 8. LANJUTAN TEORI… 2. TEORI GLIKOSILASI Hiperglikemi Glikosilasi pada semua protein, terutama yg mengandung senyawa lisin Terjadinya proses glikosilasi pada protein membran basal komplikasi baik makro/mikro vaskuler.
  • 9. LANJUTAN… Faktor utama yg menyebabkan gangren kaki diabetik adalah: - Angiopati - Neuropati Faktor terpenting untuk terjadinya kaki diabetik - Infeksi
  • 10. LANJUTAN NEUROPATI…  Adanya neuropati perifer terjadinya gangguan sensorik dan motorik.  GANGGUAN SENSORIK Hilang/menurunnya sensasi nyeri pada kaki, shg jika mengalami trauma tidak terasa nyeri, yg tiba- tiba menyebabkan ulkus pada kaki.  GANGGUAN MOTORIK atrofi otot kaki sehingga merubah titik tumpu kaki.
  • 11. ANGIOPATI  Angiopati penurunan aliran darah ke tungkai akibat aterosklerosis dr pembuluh darah besar di tungkai terutama di betis.  Apabila sumbatan terjadi pada pembuluh darah yg lebih besar (K) akan menderita sakit pada tungkai setelah berjalan pd jarak tertentu.
  • 12. MANIFESTASI KLINIK  Manifestasi ggn pembuluh darah dapat berupa: - nyeri tungkai bawah saat istirahat - pada perabaan terasa dingin - kesemutan dan cepat lelah - pulsasi pembuluh darah kurang kuat - Kaki menjadi pucat bila ditinggikan. - Adanya ulkus/gangren  Adanya angiopati penurunan asupan nutrisi, oksigen serta antibiotika sehingga kaki sulit sembuh (Levin, 1993).
  • 13. KLASIFIKASI GANGREN Wagner (1983) membagi gangren kaki diabetik menjadi 6 tingkatan: Derajat 0: Tidak ada lesi, kulit masih utuh dgn kemungkinan disertai kelainan bentuk kaki Derajat I: Ulkus superficial terbatas pada kulit Derajat II: Ulkus dalam menembus tendon dan tulang
  • 14. LANJUTAN DERAJAT GANGREN Derajat III: Abses dalam, dengan atau tanpa osteomilitis Derajat IV: gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau selulitis. Derajat V: gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai
  • 15. KLASIFIKASI GANGREN… Brand (1986) dan Ward (1987) membagi gangren kaki menjadi 2 golongan: 1). Kaki diabetik akibat iskemi: disebabkan oleh penurunan aliran darah ke tungkai akibat adanya makroangiopati (arterosklerosis) dr pembuluh darah besar di tungkai terutama di betis.
  • 16. LANJUTAN… 2. Kaki diabetik akibat neuropati Terjadi kerusakan syaraf somatik dan otonomik, tdk ada ggn dari sirkulasi. Secara klinis: dijumpai kaki yg kering, hangat, kesemutan, mati rasa, edema kaki dengan pulsasi pembuluh darah kaki teraba baik.
  • 17. ASKEP GANGREN 1. PENGKAJIAN - Keluhan utama:rasa kesemutan pd kaki/tungkai bawah, rasa raba yg menurun, luka yg tdk sembuh-sembuh dan berbau, adanya nyeri pada luka. - Riwayat penyakit sekarang: kapa terjadinya luka, penyebab, upaya yang telah dialkukan untuk mengatasinya.
  • 18. LANJUTAN PENGKAJIAN - Riwayat kesehatan dahulu: riwayat DM atau penyakit-penyakit lain yg ada kaitan dengan defisiensi insulin, mis: penyakit pankreas. Adanya riwayat penyakit jantung, aterosklerosis. - Riwayat kesehatan keluarga: menderita DM, atau penyakit keturunan yg dapat menyebabkan defisiensi insulin.
  • 19. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1). Gangguan perfusi jaringan b/d menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah 2). Kerusakan integritas kulit b/d adanya gangren pada ekstremitas 3). Gangguan rasa nyaman nyeri b/d iskemik jaringan 4). Potensial terjadinya penyebaran infeksi (sepsis) b/d meningkatnya kadar gula darah
  • 20. LANJUTAN DIAGNOSA KEPERAWATAN 5). Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan b/d kurang informasi 6). Gangguan gambaran diri b/d peubahan salah satu anggota tubuh.
  • 21. PERAWATAN LUKA GANGREN Gangren adalah luka yang terinfeksi disertai dengan adanya jaringan yang mati berwarna kehitaman dan membau akibat pembusukan o/ bakteri. Oleh karena itu perlu diganti balutan secara khusus
  • 22. LANJUTAN….  Perawatan luka gangren: melakukan perawatan luka akibat dari komplikasi penyakit diabetes melitus (Perry & Potter, 2006).
  • 23. TUJUAN PERAWATAN GANGREN  Tujuan perawatan gangren: - Mencegah meluasnya infeksi - Memberi rasa nyaman pada klien - Mengurangi nyeri - Meningkatkan proses penyembuhan luka
  • 24. INDIKASI PERAWATAN  Perawatan luka gangren dapat dilakukan pada luka gangren diabetik yang kotor dan bersih.
  • 25. PRINSIP PERAWATAN  Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah  Perhatikan teknik aseptik dan antiseptik  Ganti sarung tangan diantara tindakan “bersih” dan “kotor”  Pisahkan peralatan bersih dan steril  Balutan diberikan sesuai kondisi luka: basah, kering, steril dan luka terkontaminasi.
  • 26. HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN  Melihat kondisi luka pasien: luka kotor/tidak, ada pus atau jar.nekrotik?  Setelah dikaji baru dilakukan perawatan luka.  Untuk perawatan luka biasanya menggunakan antiseptik ( NaCl) dan kassa steril.
  • 27. PERSIAPAN ALAT U/ PERAWATAN Alat Steril ( baki instrument berisi ) :  1 Pinset anatomi  2 pinset chirurgis  1 klem arteri  1 gunting jaringan  Kassa dan deppers steril secukupnya  Kom kecil untuk larutan 2 buah  Sarung tangan steril  Kapas lidi
  • 28. LANJUTAN PERSIAPAN ALAT… Alat Tidak Steril:  Larutan NaCl 0,9 %  Handscone bersih  Pinset anatomi bersih  Verban/plester hipoalergik  Verban elastic, gunting verban  Spuit 50 cc dan 10 cc  Pengalas/perlak  Tempat sampah atau kantong plastik, bengkok  Antiseptik: Iodine (jika perlu), alkohol.  Sampiran  Masker, dan scort jika perlu
  • 29. PERALATAN BALUTAN MODERN  Transparant film  Hidroaktif gel  Hidrokoloid  Hidroselulosa  Calsium alginate
  • 30. PERSIAPAN PASIEN - Mengucapkan salam teraupetik dan memperkenalkan diri - Melakukan evaluasi/validasi - Melakukan kontrak (waktu, tempat dan topik) - Menjelaskan tujuan dilakukan prosedur - Menjelaskan langkah prosedur - meminta persetujuan pasien - menyiapkan pasien sesuai keb.
  • 31. TEKNIK PERAWATAN GANGREN Prosedur pelaksanaan: 1). Tutup pintu atau psang sampiran di sekitar klien 2). Atur posisi yang nyaman bagi klien untuk memudahkan daerah luka dapat dijangkau dengan mudah 3). Sediakan perlatan yang diperlukan dalam troley di samping pasien. 4). Cuci tangan, gunakan sarung tangan bersih
  • 32. LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN… 5). Pasang pengalas 6). Letakkan bengkok atau kantong plastik di dekat klien 7). Buka balutan luka dengan menggunakan gunting verban. Bila balutan lengket pada luka, basahi balutan yang menempel pada luka dengan NaCl 0,9% dan angkat balutan dengan pinset secara hati-hati.
  • 33. LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN… 8). Kaji kondisi luka serta kulit sekitar luka:  Lokasi luka dan jaringan tubuh yang rusak, ukuran luka meliputi luas dan kedalaman luka (arteri, vena, otot, tendon dan tulang)  Kondisi luka kotor atau tidak, ada tidaknya pus, jaringan nekrotik, bau pada luka, ada tidaknya jaringan granulasi (luka berwarna merah muda dan mudah berdarah).
  • 34. LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN…  Kaji kulit sekitar luka terhdap adanya maserasi, inflamasi, edema dan adanya gas gangren yang ditandai dengan adanya krepitasi saat melakukan paplpasi di sekitar luka.  Kaji adanya nyeri pada luka 9). Cuci perlahan-lahan kulit di sekitar ulkus dengan kasa dan air hangat, kemudian keringkan perlahan-lahan dengan cara mengusap secara hati-hati dgn kasa
  • 35. LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN… 10). Cuci tangan dengan alkohol atau air bersih 11). Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril 12). Bersihkan luka:  Bila luka bersih dan berwarna kemerahan gunakan cairan NaCl 0,9%  Bila luka infeksi, gunakan cairan NaCl 0,9% dan antiseptik iodne 10%  Bila warna luka kehitaman : ada jar. Nekrotik, gunakan NaCl 0,9%. Jar.nekrotik dibuang dengan cara digunting sedikit demi sedikit sampai terlihat jar.granulasi.
  • 36. LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN…  Bila luka sudah berwarna merah, hindari jangan sampai berdarah  Bila da gas gangren, lakukan masase ke arah luka 13). Bila terdapat sinus lubang, lakukan irigasi dengan menggunakan NaCl 0,9% dengan sudut kemiringan 45 derajat sampai bersih. Irigasi sampai kedalaman luka karena pd sinus terdapat banyak kuman
  • 37. LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN… 14). Lakukan penutupan luka: a. Cara Konvensional: - Bila luka bersih, tutup luka dengan 2 lapis kain kasa yang telah dibasahi dengan NaCl 0,9% dan diperas sehingga kasa menjadi lembab. Pasang kasa lembab sesuai kedalaman luka (hindari mengenai jaringan sehat di pinggir luka), lalu tutup dengan kain kasa kering dan jangan terlalu ketat.
  • 38. LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN… - Bila luka infeksi, tutup luka dengan 2 lapis kasa lembab dengan NaCl 0,9% dan betadin 10%, lalu tutup dengan kasa kering. 15). Bila pembuluh darah vena mengalami kerusakan , lakukan kompresi dengan menggunakan verban elastis.
  • 39. LANJUTAN TEKNIK….. 16). Mengatur pasien ke posisi yang nyaman dan memungkinkan aliran darah ke perifer dan ke daerah luka tetap lancar, misalnya dengan cara elevasi tungkai bila luka berlokasi di tumit atau telapak kaki. 17). Merapikan alat-alat 18). Membuka sarung tangan dan Mencuci tangan 19). Mengevaluasi respon pasien baik verbal maupun non verbal
  • 40. LANJUTAN TEKNIK…. 20). Menyusun rencana tindak lanjut: jadwal penggantian balutan yang akan datang dan rencana edukasi kepada klien dan keluarga. 21). Dokumentasikan tindakan dan hasil evaluasi perkembangan keadaan luka: - Ukuran luka: luas dan kedalaman luka - Kondisi luka - Kondisi kulit sekitar luka - Apakah ada nyeri pada luka
  • 41. LANJUTAN TEKNIK…. - Jenis balutan yang digunakan - Hasil kultur luka (jika ada) 22). Berikan pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan luka: - Anjurkan klien untuk tidak menekuk atau melipat kaki yang luka - Anjurkan klien untuk imobilisasi kaki yg luka dan hindari menggunakan kaki yg luka sebagai tumpuan atau penyangga tubuh.
  • 42. EVALUASI  Mencatat hasil tindakan perawatan luka pada dokumen/catatan keperawatan  Perhatikan teknik asepthik dan antiseptik  Jaga privasi klien  Perhatikan jika ada pus / jaringan nekrotik  Catat karakteristik luka