SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
1
MONETARY POLICY PAPER
HUBUNGAN KEBIJAKAN MONETER DENGAN PENGEMBANGAN
INDUSTRI CPO DI INDONESIA
Pengajar:
Sri Adiningsih, M.Sc. Ph.d
Ira Kristina L. Tobing
10/325335/pek/15945
AKHIR PEKAN ANGKATAN 20 C
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
JAKARTA
2012
2
Abstrak
Kebijakan moneter adalah salah satu bagian kebijakan ekonomi makro yang
merupakan kebijakan yang dihasilkan oleh para penguasa ekonomi makro yang dalam hal
ini adalah bank sentral dan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Tulisan
ini memberikan penjelasan tentang apa itu kebijakan moneter dan bagaimana kebutuhan
bisnis dalam kasus duia industri dalam kaitannya dengan kebijakan moneter untuk
perkembangan ekonomi suatu negara terutama dengan perekonomian terbuka seperti
Indonesia.
Memahami betapa besar pengaruh moneter terhadap perekonomian, dan hal itu
menyangkut hajat hidup orang banyak, maka dalam sebuah tatanan bisnis seperti industri,
adalah sangat perlu untuk memahami setiap kebijakan moneter negara tempat suatu
industri berlokasi. Kesadaran terhadap kebijakan – kebijakan moneter yang berlaku di
suatu negara merupakan suatu hal yang penting bagi dunia industri di negara tersebut agar
para pengambil keputusan di suatu perusahaan industri dapat mengambil tindakan strategis
perusahaan tersebut untuk dapat meraih tujuannya.
3
D A F T A R I S I
Abstrak ............................................................ 1
Daftar Isi ............................................................ 3
I. ISI
1. Teori ............................................................ 4
2. Hipotesis ............................................................ 7
3. Metodologi Penelitian ............................................................ 9
4. Hasil Temuan ............................................................ 9
II. Kesimpulan dan Saran ............................................................ 11
Daftar Pustaka ............................................................ 12
D A F T A R T A B E L
Tabel 1. Luas Areal dan Produksi Sawit
Indonesia Tahun 2005 – 2010
......................... 8`
4
I S I
1. Teori
Menurut Nopirin : kebijakan moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh penguasa
moneter (biasanya bank sentral) untuk mempengaruhi jumlah uang beredar dan kredit
yang pada gilirannya akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat (Nopirin,
1992:45). Bank sentral adalah lembaga yang berwenang mengambil langkah kebijakan
moneter untuk mempengaruhi jumlah uang beredar.
Menurut Iswardono : kebijakan moneter merupakan salah satu bagian integral dari
kebijakan ekonomi makro. Kebijakan moneter ditujukan untuk mendukung tercapainya
sasaran ekonomi makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga,
pemerataan pembangunan, dan keseimbangan neraca pembayaran (Iswardono, 1997 :
126).
Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan moneter pada
dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan
internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan)
dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan
ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan
kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila
kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat
dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama
kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.
Sehingga untuk negara dengan perekonomian terbuka seperti Indonesia, tujuan dari
kebijaksanaan ekonomi yang tetap terkait ini harus dijaga secara simultan.
Alat / instrumen kebijakan moneter yang umum dijelaskan oleh Nopirin (1992 : 46) dan
Mishkin (2001 : 435) sebagai berikut :
1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Instrumen ini merupakan alat kebijakan moneter yang terpenting karena
merupakan determinan utama antara perubahan tingkat suku bunga dan monetary base
serta menjadi sumber utama untuk mempengaruhi fluktuasi jumlah uang beredar.
Kebijakan ini meliputi tindakan menjual dan membeli surat-surat berharga oleh bank
5
sentral. Tindakan ini memiliki 2 pengaruh utama terhadap kondisi pasar uang : pertama,
menaikkan cadangan bank-bank umum yang turut dalam transaksi. Hal ini dikarenakan
dalam pembelian surat berharga misalnya, bank sentral akan menambah cadangan bank
umum yang menjual surat berharga tersebut, akibatnya bank umum dapat menambah
jumlah uang yang beredar (melalui proses penciptaan kredit). Pada saat bank sentral
menjual surat-surat berharga di pasar terbuka, cadangan bank-bank umum akan
menurun. Berikutnya bank-bank ini dipaksa untuk mengurangi penyaluran kreditnya,
dengan demikian akan mengurangi jumlah uang beredar. Pengaruh yang kedua,
tindakan pembelian atau penjualan surat berharga akan mempengaruhi harga (dan
dengan demikian juga tingkat bunga) surat berharga, sehingga mengakibatkan
menurunnya jumlah uang beredar dan meningkatkan tingkat suku bunga.
• Berdasarkan tujuannya, operasi pasar terbuka dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
Dynamic open market operation, yang bertujuan untuk mengubah jumlah cadangan
dan monetary base.
• Defensif open market operation, yang bertujuan untuk mengontrol faktor-faktor lain
yang dapat mempengaruhi jumlah cadangan dan monetary base.
2. Penetapan Tingkat Diskonto (Discount Policy)
Kebijakan ini meliputi tindakan untuk mengubah tingkat bunga yang harus dibayar oleh
bank umum dalam hal meminjam dana dari bank sentral. Kebijakan ini pada dasarnya
bertujuan untuk mempengaruhi tingkat diskonto yang selanjutnya akan berpengaruh
terhadap jumlah uang beredar melalui perubahan tingkat bunga pinjaman. Dengan
menaikkan diskonto, maka biaya untuk meminjam dana dari bank sentral akan naik
sehingga akan mengurangi keinginan bank umum untuk melakukan peminjaman ke
bank sentral.
Akibatnya, jumlah uang yang beredar dapat ditekan / dikurangi. Di samping itu, posisi
jumlah cadangan juga dapat dipengaruhi melalui instrumen ini. Apabila tingkat
diskonto mengalami kenaikan, maka akan meningkatkan biaya pinjaman pada bank.
Peningkatan jumlah cadangan ini merupakan indikasi bahwa bank sentral menerapkan
kebijakan moneter yang ketat.
6
3. Penetapan Cadangan Wajib Minimum (Reserves Requirements)
Kebijakan perubahan cadangan minimum dapat mempengaruhi jumlah uang yang
beredar. Apabila cadangan wajib minimum diturunkan, maka akan mengakibatkan
terjadinya peningkatan jumlah deposito sehingga jumlah uang beredar cenderung
meningkat, dan sebaliknya apabila cadangan wajib minimum dinaikkan, maka akan
mengurangi jumlah deposito yang akhirnya akan menurunkan jumlah uang yang
beredar.
Indikator empirik untuk kebijakan moneter yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah:
a. Jumlah uang beredar (M2), yaitu jumlah seluruh uang yang beredar yang terdiri
dari M1(uang kartal dan uang giral) ditambah dengan uang kuasi.
b. Bunga deposito 1 bulan (Depo1)
c. Tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
d. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika
e. Inflasi
Di dalam proses pencapaian sasaran kebijakan moneter, sering dihadapkan dengan
gejolak perkembangan perekonomian yang menghambat sasaran yang ditetapkan.
Sehubungan dengan itu, diperlukan indikator (sasaran antara) yang dapat memberi petunjuk
apakah perkembangan moneter sejalan dengan usaha untuk mencapai tujuan akhir tersebut.
Indikator yang paling sering digunakan adalah suku bunga dan jumlah uang beredar.
Dengan demikian, kedua variabel moneter ini memiliki dua fungsi, yaitu sebagai sasaran
menengah dan indikator. Dalam perumusan kebijakan moneter, kedua variabel tersebut
digunakan sebagai sasaraan antara karena merupakan vsriabel yang akan dicapai terlebih
dahulu agar sasaran kebijakan moneter dapat dicapai, sedangkan dalam pelaksanaanya
kedua variabel tersebut berperan sebaga indikator dalam efektivitas kebijaksanaan moneter.
(Aulia Pohan. 2008).
7
Jumlah uang beredar sebenarnya banyak dipengaruhi oleh suku bunga dan tingkat
inflasi yang terjadi negara tersebut. Menurut Keynes, permintaan uang selain dipengaruhi
oleh motif spekulasi. Milton Friedman mengembangkan teori permintaan uang dengan
menggunakan pendekatan teori ekonomi mikro, yaitu dengan melihat tingkah laku
konsumen dan produsen dalam memenuhi kebutuhannya. Selain dipengaruhi oleh
pendapatan nasional dan tingkat bunga, permintaan uang juga dipengaruhi oleh perubahan
harga. Apabila terjadi kenaikan harga-harga, nilai uang menjadi lebih kecil, sedangkan nilai
barang-barang tahan lama adalah tetap. Dengan demikian, apabila masyarakat menduga
bahwa inflasi akan meningkat, uang yang dipegang senderung akan dibelanjakan untuk
membeli barang-barang tahan lama, sehingga permintaan uang akan berkurang. Oleh karena
itu, tingkat inflasi berhubungan negatif dengan permintaan uang.
2. Hipotesis
Pada era ekonomi Indonesia dewasa ini, ada banyak persoalan yang menyangkut uang atau
moneter, yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat banyak. Bukan hanya
orang – orang yang bergerak di dunia bisnis finansial baik yang ukuran besar atau kecil,
tetapi juga mereka yang bergerak di sektor rill baik besar maupun kecil, baik bergerak di
pedesaan atau perkotaan. Dengan kata lain, setiap kebijakan moneter akan memiliki
pengaruh pada masyarakat karena kebijakan ini menyangkut hajat hidup orang banyak.
Agar dapat memberikan gambaran yang lebih jelas bagaimana kebijakan moneter dapat
mempengaruhi keputusan – keputusan strategis yang diambil suatu dunia usaha maka contoh
praktis dapat diambil dari operasional suatu industri pengolah Crude Palm Oil (CPO)
menjadi penghasil minyak goreng.
8
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas andalan bangsa Indonesia yang
memberikan peran yang sangat signifikan dalam pembangunan perekonomian bangsa
Indonesia. Indonesia diharapkan akan menjadi produsen minyak sawit terbesar di dunia.
Industri minyak kelapa sawit merupakan salah satu industri strategis, karena berhubungan
dengan sektor pertanian (agro‐based industry) yang banyak berkembang di negara‐negara
tropis seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand.
Hasil industri minyak kelapa sawit bukan hanya minyak goreng saja, tetapi juga bisa
digunakan sebagai bahan dasar industri lainnya seperti industri makanan, kosmetika dan
industri sabun. Pengolahan kelapa sawit di Indonesia telah mencapai industri hilir walaupun
masih sangat terbatas (Kementerian Perindustrian, 2011). Industri yang telah berkembang
diantaranya adalah industri hulu yang mengolah CPO menjadi olein, stearin dan PFAD.
Dari beberapa faktor yang berkaitan dengan standar mutu minyak sawit tersebut, didapat
hasil dari pengolahan kelapa sawit, seperti Crude Palm Oil (CPO), Crude Palm Stearin, RBD
Palm Oil, RBD Olein, RBD Stearin, Palm Kernel Oil, Palm Kernel Fatty Acid, Palm Kernel,
Palm Kernel Expeller (PKE), Palm Cooking Oil, Refined Palm Oil (RPO), Refined Bleached
Deodorised Olein (ROL), Refined Bleached Deodorised Stearin (RPS) dan Palm Kernel
Pellet serta Palm Kernel Shell Charcoal. Beberapa produk dan teknologi industri hilir kelapa
sawit adalah refinery, asam lemak (fatty acid), fatty alkohol, biodiesel, minyak goreng,
margarin, mayonaise, cocoa butter substutute, surfaktan, sabun dan pembangkit listrik .
Indonesia menghasilkan sekitar 21.5 juta ton CPO di tahun 2009. Dari jumlah itu, ada
sekitar 15.5 juta ton diekspor dan selebihnya digunakan untuk konsumsi dalam negeri.
Dari seluruh penghasil CPO, perusahaan swasta menghasilkan kurang lebih 52%,
sementara petani usaha kecil dan BUMN menghasilkan kurang lebih 36% dan 12%.
Indonesia sekarang menjadi eksportir CPO terbesar di di dunia, mengahalahkan Malaysia
9
semenjak 2008. Pada tahun 2009, share Indonesia dari pasar ekspor dunia mencapai 54% dan
Malaysia hanya sekitar 45%.
3. Metodologi Penelitian
Dikarenakan sempitnya waktu untuk penulisan paper ini, maka penelitian yang
dilakukan sebagai dasar untuk penulisan adalah dengan pengamatan empiris dengan
melakukan studi pustaka.
4. Hasil/Temuan
Seperti yang dikemukakan diatas, bahwa kebijakan – kebijakan ekonomi makro di
suatu negara yang berkaitan dengan uang (moneter) sangat berkorelasi positi dengan
perkembangan bisnis di negara tersebut. Seperti Indonesia, negara berkembang yang
perekonomiannya masih tidak tergantung pasar bebas tetapi masih banyak diatur oleh
kebijakan dari para penguasa ekonomi moneter. Kebijakan – kebijakan moneter yang
banyak dihasilkan oleh para pemegang otoritas moneter selain harus banyak memperhatikan
kepentingan dunia usaha di negara tersebut, tetapi juga harus memperhatikan kepentingan
nasional secara keseluruhan. Begitu juga dengan dunia usaha di negara tersebut. Para
pengambil keputusan strategis di suatu perusahaan harus dapat mengambil keputusan yang
strategis menyikapi setiap kebijakan moneter yang ada di negara tersebut.
Secara teoritis dikemukakan diatas, bahwa kebijakan moneter dikeluarkan oleh para
otoritas moneter dengan tujuan akhir untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan pendapatan, memperluas kesempatan kerja, menjaga kestabilan harga dan
menjaga keseimbangan neraca pembayaran.
10
Seperti yang telah dikemukakan diatas sebelumnya, industri CPO mnghasilkan
beberapa produk, baik produk antara, yang akan menjadi bahan baku untuk industri
produk lanjutan berikutnya dan produk konsumen, yang dikonsumsi secara langsung
oleh pembeli.
Salah satu kebijakan moneter yang paling berpengaruh terhadap jalannya bisnis
dari industri CPO adalah yang berhubungan dengan jumlah uamg yang beredar di
masyarakat. Terpengaruhnya industri CPO ini tidak lain karena terpengaruhnya harga
beberapa produk baik bahan baku dari produk – produk yang dihasilkan oleh industri
CPO maupun ataupun harga produk yang merupakan hasil dari proses produksi di
pabrik CPO.
Selain jumlah uang yang beredar di masyarakat akan mempengaruhi harga output
hasilan karena perubahan jumlah uang yang akan mempengaruhi semua harga input
dari proses produksi. Harga input yang akan terpengaruh antara lain adalah harga bahan
baku, biaya tenaga kerja maupun biaya modal. Meningkatnya jumlah yang yang
beredar ini disebut dengan inflasi, yang juga akan menaikkan bunga dari investasi yaitu
biaya modal yang diperlukan baik yang berbentuk aktiva tetap seperti tanah, gedung
pabrik, bangunan kantor dan sebagainya, serta untuk aktivs lancar yang diperlukan
sebagai biaya produksi.
Selain jumlah uang beredar mempengaruhi berjalannya bisnis industri CPO dalam
hal perubahan tingkat harga, jumlah uang yang beredar akan juga mempengaruhi nilai
tukar mata uang rupiah terhadap mata uang negara lain terutama USD. Nilai tukar mata
uang ini berpengaruh dari segi harga jual input produk dari proses pengolahan CPO
terutama proses yang mesin pengolahan dan bahan bakunya banyak berasal dari pasar
internasional, misalnya untuk pembuatan sabun mandi yang memerlukan pewangi yang
11
berasal dari luar negeri atau mesin pengolah tandan buah segar yang masih berasal dari
negara RRC.
Sementara itu harga CPO itu sendiri banyak dipengaruhi oleh harga dari minyak
nabati lainnya, seperti minyak kedelai. Seperti dikemukakan, harga minyak kedelai
akan banyak juga dipengaruhi oleh tingkat inflasi dan tingkat bunga atau nilai tukar
mata uang rupuah terhadap mata uang negara lain terutama USD.
KESIMPULAN DAN SARAN
Untuk seorang manajer membuat keputusan strategis dalam bisnis industri pengolah
CPO, manajer tersebut harus mengerti benar seluruh manajemen operasional dari
industri tersebut, mulai dari bahan baku beserta segala kemungkinan perubahan harga
yang akan bisa terjadi jika ada perubahan harga sumber daya industri tersebut. Perubahan
harga sumber daya industri sebagian dibesarkan karena inflasi yang banyak diakibatkan
oleh perubahan pada jumlah uang yang beredar di masyarakat atau perubahan nilai tukar
rupiah terhadap mata uang lain.
Banyaknya hubungan kbijakan moneter dengan kebijakan-kebijakan bisnis yang
strategis dari suatu perusahaan yang bergerak di industri penghasil CPO di Indonesia,
seorang manajer perusahaan tersebut harus memiliki sense of business yang tajam untuk
pengaruh dari setiap kebijakan monter yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu
adalah sangat menguntungkan bagi perusahaan tersebut apabila suatu kebijakan moneter
dikeluarkan oleh para penguasa moneter, manajer perusahaan membuat simulasi untuk
setiap alterbatik kebijakan strategis perusahaan sebagai respons terhadap kebijakan
moneter tersebut.
12
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Perkebunan. (1991-1998). Statistik Perkebunan Indonesia, Kelapa Sawit
(Indonesia Estate Crop Statistics, Oil Palm), Direktorat Jenderal Perkebunan, Jakarta
Kementerian Perindustrian, Biro Perencanaan. “Analisis Peluang Kerjasama Investasi
Industri Hilir: Kelapa Sawit, Karet dan Kakao”Laporan Kegiatan BiroPerencanaan ,
2011 .
Pohan, Aulia., “Potret Kebijakan Moneter Indonesia” PT. Rajagrafindo Persada., 1(2008),
11-57.

More Related Content

What's hot

Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan FiskalMakalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskalshafirahany22
 
Ekonomi moneter ii.aulia pohan
Ekonomi moneter ii.aulia pohanEkonomi moneter ii.aulia pohan
Ekonomi moneter ii.aulia pohanLaely Besucces
 
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintas
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintasKebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintas
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintasbramantiyo marjuki
 
zamril : bank sentral, kebijakan moneter dan fiskal | STIE BANGKINANG
zamril : bank sentral, kebijakan moneter dan fiskal | STIE BANGKINANGzamril : bank sentral, kebijakan moneter dan fiskal | STIE BANGKINANG
zamril : bank sentral, kebijakan moneter dan fiskal | STIE BANGKINANGZamril IR
 
PP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMA
PP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMAPP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMA
PP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMAanggitacxcx
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7olerafif
 
Tugas kelompok pak marja1
Tugas kelompok pak marja1Tugas kelompok pak marja1
Tugas kelompok pak marja1IPDN
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneteradvent17
 
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAAN MONETER
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAAN MONETERINDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAAN MONETER
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAAN MONETERHeny Larasatii
 
Kebijakan moneter kebijakan fiskal kebijakan anggaran
Kebijakan moneter kebijakan fiskal kebijakan anggaranKebijakan moneter kebijakan fiskal kebijakan anggaran
Kebijakan moneter kebijakan fiskal kebijakan anggaranDr. Riant Nugroho
 
Indeks harga konsumen dan inflasi
Indeks harga konsumen dan inflasiIndeks harga konsumen dan inflasi
Indeks harga konsumen dan inflasiricohedyansyah
 
Pembangunan Keuangan & Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan Keuangan & Pertumbuhan EkonomiPembangunan Keuangan & Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan Keuangan & Pertumbuhan EkonomiAr Tinambunan
 
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"anggitacxcx
 

What's hot (19)

Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan FiskalMakalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Ekonomi moneter ii.aulia pohan
Ekonomi moneter ii.aulia pohanEkonomi moneter ii.aulia pohan
Ekonomi moneter ii.aulia pohan
 
Moneter economy
Moneter economyMoneter economy
Moneter economy
 
Kebijakan Moneter
Kebijakan MoneterKebijakan Moneter
Kebijakan Moneter
 
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintas
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintasKebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintas
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintas
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
zamril : bank sentral, kebijakan moneter dan fiskal | STIE BANGKINANG
zamril : bank sentral, kebijakan moneter dan fiskal | STIE BANGKINANGzamril : bank sentral, kebijakan moneter dan fiskal | STIE BANGKINANG
zamril : bank sentral, kebijakan moneter dan fiskal | STIE BANGKINANG
 
PP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMA
PP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMAPP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMA
PP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMA
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Tugas kelompok pak marja1
Tugas kelompok pak marja1Tugas kelompok pak marja1
Tugas kelompok pak marja1
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAAN MONETER
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAAN MONETERINDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAAN MONETER
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAAN MONETER
 
Kebijakan moneter kebijakan fiskal kebijakan anggaran
Kebijakan moneter kebijakan fiskal kebijakan anggaranKebijakan moneter kebijakan fiskal kebijakan anggaran
Kebijakan moneter kebijakan fiskal kebijakan anggaran
 
6 kebijakanmoneter
6 kebijakanmoneter6 kebijakanmoneter
6 kebijakanmoneter
 
Indeks harga konsumen dan inflasi
Indeks harga konsumen dan inflasiIndeks harga konsumen dan inflasi
Indeks harga konsumen dan inflasi
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Pembangunan Keuangan & Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan Keuangan & Pertumbuhan EkonomiPembangunan Keuangan & Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan Keuangan & Pertumbuhan Ekonomi
 
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
 

Similar to Monetary policy ~ ira kristina l. tobing

Review Kebijakan Moneter dan Dampak dalam Makroekonomi.pptx
Review Kebijakan Moneter dan Dampak dalam Makroekonomi.pptxReview Kebijakan Moneter dan Dampak dalam Makroekonomi.pptx
Review Kebijakan Moneter dan Dampak dalam Makroekonomi.pptxRahmadKhadafi2
 
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Oktaviakd
 
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Oktakd
 
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...idafahrisa
 
Tugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGE...
Tugas Ekonomi M . iqbal  Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGE...Tugas Ekonomi M . iqbal  Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGE...
Tugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGE...iqbalmoh
 
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...viannazhar
 
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...MeiraAyuC
 
Aplikasi kebijakan moneter dalam bisnis
Aplikasi kebijakan moneter dalam bisnisAplikasi kebijakan moneter dalam bisnis
Aplikasi kebijakan moneter dalam bisnisWahono Diphayana
 
Disusun Oleh Kelompok 2 kerangka kerja kebijakan moneter.pdf
Disusun Oleh  Kelompok 2 kerangka kerja kebijakan moneter.pdfDisusun Oleh  Kelompok 2 kerangka kerja kebijakan moneter.pdf
Disusun Oleh Kelompok 2 kerangka kerja kebijakan moneter.pdfMeliSaputri41
 
Kebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKay Nazarite
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneterTiyas Diah
 
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Oktaviakd
 
Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...
Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...
Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...anggitacxcx
 
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...viannazhar
 
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...MeiraAyuC
 
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...idafahrisa
 
Tugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGERANG
Tugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGERANGTugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGERANG
Tugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGERANGiqbalmoh
 

Similar to Monetary policy ~ ira kristina l. tobing (20)

Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Review Kebijakan Moneter dan Dampak dalam Makroekonomi.pptx
Review Kebijakan Moneter dan Dampak dalam Makroekonomi.pptxReview Kebijakan Moneter dan Dampak dalam Makroekonomi.pptx
Review Kebijakan Moneter dan Dampak dalam Makroekonomi.pptx
 
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
 
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
 
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...
 
Tugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGE...
Tugas Ekonomi M . iqbal  Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGE...Tugas Ekonomi M . iqbal  Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGE...
Tugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGE...
 
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
 
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...
 
Aplikasi kebijakan moneter dalam bisnis
Aplikasi kebijakan moneter dalam bisnisAplikasi kebijakan moneter dalam bisnis
Aplikasi kebijakan moneter dalam bisnis
 
Disusun Oleh Kelompok 2 kerangka kerja kebijakan moneter.pdf
Disusun Oleh  Kelompok 2 kerangka kerja kebijakan moneter.pdfDisusun Oleh  Kelompok 2 kerangka kerja kebijakan moneter.pdf
Disusun Oleh Kelompok 2 kerangka kerja kebijakan moneter.pdf
 
Jurnal_Kelompok 8_ES_B.pdf
Jurnal_Kelompok 8_ES_B.pdfJurnal_Kelompok 8_ES_B.pdf
Jurnal_Kelompok 8_ES_B.pdf
 
Kebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskal
 
Economy
EconomyEconomy
Economy
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
 
Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...
Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...
Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...
 
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
 
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...
 
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...
 
Tugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGERANG
Tugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGERANGTugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGERANG
Tugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGERANG
 

More from Ira Kristina Lumban Tobing

Introduction to the Psychology of International Cooperation Seventeen motivat...
Introduction to the Psychology of International Cooperation Seventeen motivat...Introduction to the Psychology of International Cooperation Seventeen motivat...
Introduction to the Psychology of International Cooperation Seventeen motivat...Ira Kristina Lumban Tobing
 
UNCTAD ¬ cocoa study industry structures and competition
UNCTAD ¬ cocoa study industry structures and competitionUNCTAD ¬ cocoa study industry structures and competition
UNCTAD ¬ cocoa study industry structures and competitionIra Kristina Lumban Tobing
 
Cocoa ¬ a guide to trade practices of ITC. #NeedToSaveThis
Cocoa ¬   a guide to trade practices of ITC. #NeedToSaveThisCocoa ¬   a guide to trade practices of ITC. #NeedToSaveThis
Cocoa ¬ a guide to trade practices of ITC. #NeedToSaveThisIra Kristina Lumban Tobing
 
Study on the costs, advantages and disadvantages of cocoa certification commi...
Study on the costs, advantages and disadvantages of cocoa certification commi...Study on the costs, advantages and disadvantages of cocoa certification commi...
Study on the costs, advantages and disadvantages of cocoa certification commi...Ira Kristina Lumban Tobing
 
A Guide to traceAbility A Practical Approach to Advance Sustainability in Glo...
A Guide to traceAbility A Practical Approach to Advance Sustainability in Glo...A Guide to traceAbility A Practical Approach to Advance Sustainability in Glo...
A Guide to traceAbility A Practical Approach to Advance Sustainability in Glo...Ira Kristina Lumban Tobing
 
IDENTIFICATION OF KEY SUCCESS FACTORS OF STRATEGIES IN ENTERING THE INDIAN MA...
IDENTIFICATION OF KEY SUCCESS FACTORS OF STRATEGIES IN ENTERING THE INDIAN MA...IDENTIFICATION OF KEY SUCCESS FACTORS OF STRATEGIES IN ENTERING THE INDIAN MA...
IDENTIFICATION OF KEY SUCCESS FACTORS OF STRATEGIES IN ENTERING THE INDIAN MA...Ira Kristina Lumban Tobing
 
Analysis of Cocoa Beans Processing And Quality in Post Harvest in South East ...
Analysis of Cocoa Beans Processing And Quality in Post Harvest in South East ...Analysis of Cocoa Beans Processing And Quality in Post Harvest in South East ...
Analysis of Cocoa Beans Processing And Quality in Post Harvest in South East ...Ira Kristina Lumban Tobing
 
STRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTA
STRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTASTRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTA
STRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTAIra Kristina Lumban Tobing
 
Marketing Management Course Assignment ~ LG Electronic Global Strategy in Em...
Marketing Management Course Assignment ~  LG Electronic Global Strategy in Em...Marketing Management Course Assignment ~  LG Electronic Global Strategy in Em...
Marketing Management Course Assignment ~ LG Electronic Global Strategy in Em...Ira Kristina Lumban Tobing
 
Marketing Management Course Assignment ~ Brand In the Hand ADIDAS
Marketing Management Course Assignment ~  Brand In the Hand  ADIDASMarketing Management Course Assignment ~  Brand In the Hand  ADIDAS
Marketing Management Course Assignment ~ Brand In the Hand ADIDASIra Kristina Lumban Tobing
 
Marketing Management Course Assignment ~ Dove Evolution of a Brand
Marketing Management Course Assignment ~  Dove Evolution of a BrandMarketing Management Course Assignment ~  Dove Evolution of a Brand
Marketing Management Course Assignment ~ Dove Evolution of a BrandIra Kristina Lumban Tobing
 
Marketing Management Course Assignment ~ Moods of Norway
Marketing Management Course Assignment  ~  Moods of NorwayMarketing Management Course Assignment  ~  Moods of Norway
Marketing Management Course Assignment ~ Moods of NorwayIra Kristina Lumban Tobing
 
Marketing management course assignment ~Marcks and Spencer plan a
Marketing management course assignment   ~Marcks and Spencer plan aMarketing management course assignment   ~Marcks and Spencer plan a
Marketing management course assignment ~Marcks and Spencer plan aIra Kristina Lumban Tobing
 
Marketing Management Course Assignment ~STARBUCKS
Marketing Management Course Assignment   ~STARBUCKSMarketing Management Course Assignment   ~STARBUCKS
Marketing Management Course Assignment ~STARBUCKSIra Kristina Lumban Tobing
 
Marketing Management Course Paper Assignment ~LV in India
Marketing Management Course Paper Assignment ~LV in IndiaMarketing Management Course Paper Assignment ~LV in India
Marketing Management Course Paper Assignment ~LV in IndiaIra Kristina Lumban Tobing
 
Information technology environment ~ ira kristina l. tobing
Information technology environment ~ ira kristina l. tobingInformation technology environment ~ ira kristina l. tobing
Information technology environment ~ ira kristina l. tobingIra Kristina Lumban Tobing
 
Governmental environment ~ ir kristina l. tobing
Governmental environment ~ ir kristina l. tobingGovernmental environment ~ ir kristina l. tobing
Governmental environment ~ ir kristina l. tobingIra Kristina Lumban Tobing
 

More from Ira Kristina Lumban Tobing (20)

Introduction to the Psychology of International Cooperation Seventeen motivat...
Introduction to the Psychology of International Cooperation Seventeen motivat...Introduction to the Psychology of International Cooperation Seventeen motivat...
Introduction to the Psychology of International Cooperation Seventeen motivat...
 
State of commodity dependance 2019
State of commodity dependance 2019State of commodity dependance 2019
State of commodity dependance 2019
 
UNCTAD ¬ cocoa study industry structures and competition
UNCTAD ¬ cocoa study industry structures and competitionUNCTAD ¬ cocoa study industry structures and competition
UNCTAD ¬ cocoa study industry structures and competition
 
Cocoa ¬ a guide to trade practices of ITC. #NeedToSaveThis
Cocoa ¬   a guide to trade practices of ITC. #NeedToSaveThisCocoa ¬   a guide to trade practices of ITC. #NeedToSaveThis
Cocoa ¬ a guide to trade practices of ITC. #NeedToSaveThis
 
CHOCOLATE GREENWASHING
CHOCOLATE GREENWASHINGCHOCOLATE GREENWASHING
CHOCOLATE GREENWASHING
 
Study on the costs, advantages and disadvantages of cocoa certification commi...
Study on the costs, advantages and disadvantages of cocoa certification commi...Study on the costs, advantages and disadvantages of cocoa certification commi...
Study on the costs, advantages and disadvantages of cocoa certification commi...
 
A Guide to traceAbility A Practical Approach to Advance Sustainability in Glo...
A Guide to traceAbility A Practical Approach to Advance Sustainability in Glo...A Guide to traceAbility A Practical Approach to Advance Sustainability in Glo...
A Guide to traceAbility A Practical Approach to Advance Sustainability in Glo...
 
IDENTIFICATION OF KEY SUCCESS FACTORS OF STRATEGIES IN ENTERING THE INDIAN MA...
IDENTIFICATION OF KEY SUCCESS FACTORS OF STRATEGIES IN ENTERING THE INDIAN MA...IDENTIFICATION OF KEY SUCCESS FACTORS OF STRATEGIES IN ENTERING THE INDIAN MA...
IDENTIFICATION OF KEY SUCCESS FACTORS OF STRATEGIES IN ENTERING THE INDIAN MA...
 
Analysis of Cocoa Beans Processing And Quality in Post Harvest in South East ...
Analysis of Cocoa Beans Processing And Quality in Post Harvest in South East ...Analysis of Cocoa Beans Processing And Quality in Post Harvest in South East ...
Analysis of Cocoa Beans Processing And Quality in Post Harvest in South East ...
 
STRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTA
STRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTASTRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTA
STRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTA
 
Marketing Management Course Assignment ~ LG Electronic Global Strategy in Em...
Marketing Management Course Assignment ~  LG Electronic Global Strategy in Em...Marketing Management Course Assignment ~  LG Electronic Global Strategy in Em...
Marketing Management Course Assignment ~ LG Electronic Global Strategy in Em...
 
Marketing Management Course Assignment ~ Brand In the Hand ADIDAS
Marketing Management Course Assignment ~  Brand In the Hand  ADIDASMarketing Management Course Assignment ~  Brand In the Hand  ADIDAS
Marketing Management Course Assignment ~ Brand In the Hand ADIDAS
 
Marketing Management Course Assignment ~ Dove Evolution of a Brand
Marketing Management Course Assignment ~  Dove Evolution of a BrandMarketing Management Course Assignment ~  Dove Evolution of a Brand
Marketing Management Course Assignment ~ Dove Evolution of a Brand
 
Marketing Management Course Assignment ~ Moods of Norway
Marketing Management Course Assignment  ~  Moods of NorwayMarketing Management Course Assignment  ~  Moods of Norway
Marketing Management Course Assignment ~ Moods of Norway
 
Marketing management course assignment ~Marcks and Spencer plan a
Marketing management course assignment   ~Marcks and Spencer plan aMarketing management course assignment   ~Marcks and Spencer plan a
Marketing management course assignment ~Marcks and Spencer plan a
 
Marketing Management Course Assignment ~STARBUCKS
Marketing Management Course Assignment   ~STARBUCKSMarketing Management Course Assignment   ~STARBUCKS
Marketing Management Course Assignment ~STARBUCKS
 
Marketing Management Course Paper Assignment ~LV in India
Marketing Management Course Paper Assignment ~LV in IndiaMarketing Management Course Paper Assignment ~LV in India
Marketing Management Course Paper Assignment ~LV in India
 
Information technology environment ~ ira kristina l. tobing
Information technology environment ~ ira kristina l. tobingInformation technology environment ~ ira kristina l. tobing
Information technology environment ~ ira kristina l. tobing
 
Governmental environment ~ ir kristina l. tobing
Governmental environment ~ ir kristina l. tobingGovernmental environment ~ ir kristina l. tobing
Governmental environment ~ ir kristina l. tobing
 
Fiscal policy ~ ira kristina l. tobing
Fiscal policy ~ ira kristina l. tobingFiscal policy ~ ira kristina l. tobing
Fiscal policy ~ ira kristina l. tobing
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 

Monetary policy ~ ira kristina l. tobing

  • 1. 1 MONETARY POLICY PAPER HUBUNGAN KEBIJAKAN MONETER DENGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI CPO DI INDONESIA Pengajar: Sri Adiningsih, M.Sc. Ph.d Ira Kristina L. Tobing 10/325335/pek/15945 AKHIR PEKAN ANGKATAN 20 C PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA JAKARTA 2012
  • 2. 2 Abstrak Kebijakan moneter adalah salah satu bagian kebijakan ekonomi makro yang merupakan kebijakan yang dihasilkan oleh para penguasa ekonomi makro yang dalam hal ini adalah bank sentral dan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Tulisan ini memberikan penjelasan tentang apa itu kebijakan moneter dan bagaimana kebutuhan bisnis dalam kasus duia industri dalam kaitannya dengan kebijakan moneter untuk perkembangan ekonomi suatu negara terutama dengan perekonomian terbuka seperti Indonesia. Memahami betapa besar pengaruh moneter terhadap perekonomian, dan hal itu menyangkut hajat hidup orang banyak, maka dalam sebuah tatanan bisnis seperti industri, adalah sangat perlu untuk memahami setiap kebijakan moneter negara tempat suatu industri berlokasi. Kesadaran terhadap kebijakan – kebijakan moneter yang berlaku di suatu negara merupakan suatu hal yang penting bagi dunia industri di negara tersebut agar para pengambil keputusan di suatu perusahaan industri dapat mengambil tindakan strategis perusahaan tersebut untuk dapat meraih tujuannya.
  • 3. 3 D A F T A R I S I Abstrak ............................................................ 1 Daftar Isi ............................................................ 3 I. ISI 1. Teori ............................................................ 4 2. Hipotesis ............................................................ 7 3. Metodologi Penelitian ............................................................ 9 4. Hasil Temuan ............................................................ 9 II. Kesimpulan dan Saran ............................................................ 11 Daftar Pustaka ............................................................ 12 D A F T A R T A B E L Tabel 1. Luas Areal dan Produksi Sawit Indonesia Tahun 2005 – 2010 ......................... 8`
  • 4. 4 I S I 1. Teori Menurut Nopirin : kebijakan moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh penguasa moneter (biasanya bank sentral) untuk mempengaruhi jumlah uang beredar dan kredit yang pada gilirannya akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat (Nopirin, 1992:45). Bank sentral adalah lembaga yang berwenang mengambil langkah kebijakan moneter untuk mempengaruhi jumlah uang beredar. Menurut Iswardono : kebijakan moneter merupakan salah satu bagian integral dari kebijakan ekonomi makro. Kebijakan moneter ditujukan untuk mendukung tercapainya sasaran ekonomi makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan, dan keseimbangan neraca pembayaran (Iswardono, 1997 : 126). Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil. Sehingga untuk negara dengan perekonomian terbuka seperti Indonesia, tujuan dari kebijaksanaan ekonomi yang tetap terkait ini harus dijaga secara simultan. Alat / instrumen kebijakan moneter yang umum dijelaskan oleh Nopirin (1992 : 46) dan Mishkin (2001 : 435) sebagai berikut : 1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) Instrumen ini merupakan alat kebijakan moneter yang terpenting karena merupakan determinan utama antara perubahan tingkat suku bunga dan monetary base serta menjadi sumber utama untuk mempengaruhi fluktuasi jumlah uang beredar. Kebijakan ini meliputi tindakan menjual dan membeli surat-surat berharga oleh bank
  • 5. 5 sentral. Tindakan ini memiliki 2 pengaruh utama terhadap kondisi pasar uang : pertama, menaikkan cadangan bank-bank umum yang turut dalam transaksi. Hal ini dikarenakan dalam pembelian surat berharga misalnya, bank sentral akan menambah cadangan bank umum yang menjual surat berharga tersebut, akibatnya bank umum dapat menambah jumlah uang yang beredar (melalui proses penciptaan kredit). Pada saat bank sentral menjual surat-surat berharga di pasar terbuka, cadangan bank-bank umum akan menurun. Berikutnya bank-bank ini dipaksa untuk mengurangi penyaluran kreditnya, dengan demikian akan mengurangi jumlah uang beredar. Pengaruh yang kedua, tindakan pembelian atau penjualan surat berharga akan mempengaruhi harga (dan dengan demikian juga tingkat bunga) surat berharga, sehingga mengakibatkan menurunnya jumlah uang beredar dan meningkatkan tingkat suku bunga. • Berdasarkan tujuannya, operasi pasar terbuka dibagi menjadi 2 jenis, yaitu : Dynamic open market operation, yang bertujuan untuk mengubah jumlah cadangan dan monetary base. • Defensif open market operation, yang bertujuan untuk mengontrol faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi jumlah cadangan dan monetary base. 2. Penetapan Tingkat Diskonto (Discount Policy) Kebijakan ini meliputi tindakan untuk mengubah tingkat bunga yang harus dibayar oleh bank umum dalam hal meminjam dana dari bank sentral. Kebijakan ini pada dasarnya bertujuan untuk mempengaruhi tingkat diskonto yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap jumlah uang beredar melalui perubahan tingkat bunga pinjaman. Dengan menaikkan diskonto, maka biaya untuk meminjam dana dari bank sentral akan naik sehingga akan mengurangi keinginan bank umum untuk melakukan peminjaman ke bank sentral. Akibatnya, jumlah uang yang beredar dapat ditekan / dikurangi. Di samping itu, posisi jumlah cadangan juga dapat dipengaruhi melalui instrumen ini. Apabila tingkat diskonto mengalami kenaikan, maka akan meningkatkan biaya pinjaman pada bank. Peningkatan jumlah cadangan ini merupakan indikasi bahwa bank sentral menerapkan kebijakan moneter yang ketat.
  • 6. 6 3. Penetapan Cadangan Wajib Minimum (Reserves Requirements) Kebijakan perubahan cadangan minimum dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar. Apabila cadangan wajib minimum diturunkan, maka akan mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah deposito sehingga jumlah uang beredar cenderung meningkat, dan sebaliknya apabila cadangan wajib minimum dinaikkan, maka akan mengurangi jumlah deposito yang akhirnya akan menurunkan jumlah uang yang beredar. Indikator empirik untuk kebijakan moneter yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Jumlah uang beredar (M2), yaitu jumlah seluruh uang yang beredar yang terdiri dari M1(uang kartal dan uang giral) ditambah dengan uang kuasi. b. Bunga deposito 1 bulan (Depo1) c. Tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) d. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika e. Inflasi Di dalam proses pencapaian sasaran kebijakan moneter, sering dihadapkan dengan gejolak perkembangan perekonomian yang menghambat sasaran yang ditetapkan. Sehubungan dengan itu, diperlukan indikator (sasaran antara) yang dapat memberi petunjuk apakah perkembangan moneter sejalan dengan usaha untuk mencapai tujuan akhir tersebut. Indikator yang paling sering digunakan adalah suku bunga dan jumlah uang beredar. Dengan demikian, kedua variabel moneter ini memiliki dua fungsi, yaitu sebagai sasaran menengah dan indikator. Dalam perumusan kebijakan moneter, kedua variabel tersebut digunakan sebagai sasaraan antara karena merupakan vsriabel yang akan dicapai terlebih dahulu agar sasaran kebijakan moneter dapat dicapai, sedangkan dalam pelaksanaanya kedua variabel tersebut berperan sebaga indikator dalam efektivitas kebijaksanaan moneter. (Aulia Pohan. 2008).
  • 7. 7 Jumlah uang beredar sebenarnya banyak dipengaruhi oleh suku bunga dan tingkat inflasi yang terjadi negara tersebut. Menurut Keynes, permintaan uang selain dipengaruhi oleh motif spekulasi. Milton Friedman mengembangkan teori permintaan uang dengan menggunakan pendekatan teori ekonomi mikro, yaitu dengan melihat tingkah laku konsumen dan produsen dalam memenuhi kebutuhannya. Selain dipengaruhi oleh pendapatan nasional dan tingkat bunga, permintaan uang juga dipengaruhi oleh perubahan harga. Apabila terjadi kenaikan harga-harga, nilai uang menjadi lebih kecil, sedangkan nilai barang-barang tahan lama adalah tetap. Dengan demikian, apabila masyarakat menduga bahwa inflasi akan meningkat, uang yang dipegang senderung akan dibelanjakan untuk membeli barang-barang tahan lama, sehingga permintaan uang akan berkurang. Oleh karena itu, tingkat inflasi berhubungan negatif dengan permintaan uang. 2. Hipotesis Pada era ekonomi Indonesia dewasa ini, ada banyak persoalan yang menyangkut uang atau moneter, yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat banyak. Bukan hanya orang – orang yang bergerak di dunia bisnis finansial baik yang ukuran besar atau kecil, tetapi juga mereka yang bergerak di sektor rill baik besar maupun kecil, baik bergerak di pedesaan atau perkotaan. Dengan kata lain, setiap kebijakan moneter akan memiliki pengaruh pada masyarakat karena kebijakan ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Agar dapat memberikan gambaran yang lebih jelas bagaimana kebijakan moneter dapat mempengaruhi keputusan – keputusan strategis yang diambil suatu dunia usaha maka contoh praktis dapat diambil dari operasional suatu industri pengolah Crude Palm Oil (CPO) menjadi penghasil minyak goreng.
  • 8. 8 Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas andalan bangsa Indonesia yang memberikan peran yang sangat signifikan dalam pembangunan perekonomian bangsa Indonesia. Indonesia diharapkan akan menjadi produsen minyak sawit terbesar di dunia. Industri minyak kelapa sawit merupakan salah satu industri strategis, karena berhubungan dengan sektor pertanian (agro‐based industry) yang banyak berkembang di negara‐negara tropis seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand. Hasil industri minyak kelapa sawit bukan hanya minyak goreng saja, tetapi juga bisa digunakan sebagai bahan dasar industri lainnya seperti industri makanan, kosmetika dan industri sabun. Pengolahan kelapa sawit di Indonesia telah mencapai industri hilir walaupun masih sangat terbatas (Kementerian Perindustrian, 2011). Industri yang telah berkembang diantaranya adalah industri hulu yang mengolah CPO menjadi olein, stearin dan PFAD. Dari beberapa faktor yang berkaitan dengan standar mutu minyak sawit tersebut, didapat hasil dari pengolahan kelapa sawit, seperti Crude Palm Oil (CPO), Crude Palm Stearin, RBD Palm Oil, RBD Olein, RBD Stearin, Palm Kernel Oil, Palm Kernel Fatty Acid, Palm Kernel, Palm Kernel Expeller (PKE), Palm Cooking Oil, Refined Palm Oil (RPO), Refined Bleached Deodorised Olein (ROL), Refined Bleached Deodorised Stearin (RPS) dan Palm Kernel Pellet serta Palm Kernel Shell Charcoal. Beberapa produk dan teknologi industri hilir kelapa sawit adalah refinery, asam lemak (fatty acid), fatty alkohol, biodiesel, minyak goreng, margarin, mayonaise, cocoa butter substutute, surfaktan, sabun dan pembangkit listrik . Indonesia menghasilkan sekitar 21.5 juta ton CPO di tahun 2009. Dari jumlah itu, ada sekitar 15.5 juta ton diekspor dan selebihnya digunakan untuk konsumsi dalam negeri. Dari seluruh penghasil CPO, perusahaan swasta menghasilkan kurang lebih 52%, sementara petani usaha kecil dan BUMN menghasilkan kurang lebih 36% dan 12%. Indonesia sekarang menjadi eksportir CPO terbesar di di dunia, mengahalahkan Malaysia
  • 9. 9 semenjak 2008. Pada tahun 2009, share Indonesia dari pasar ekspor dunia mencapai 54% dan Malaysia hanya sekitar 45%. 3. Metodologi Penelitian Dikarenakan sempitnya waktu untuk penulisan paper ini, maka penelitian yang dilakukan sebagai dasar untuk penulisan adalah dengan pengamatan empiris dengan melakukan studi pustaka. 4. Hasil/Temuan Seperti yang dikemukakan diatas, bahwa kebijakan – kebijakan ekonomi makro di suatu negara yang berkaitan dengan uang (moneter) sangat berkorelasi positi dengan perkembangan bisnis di negara tersebut. Seperti Indonesia, negara berkembang yang perekonomiannya masih tidak tergantung pasar bebas tetapi masih banyak diatur oleh kebijakan dari para penguasa ekonomi moneter. Kebijakan – kebijakan moneter yang banyak dihasilkan oleh para pemegang otoritas moneter selain harus banyak memperhatikan kepentingan dunia usaha di negara tersebut, tetapi juga harus memperhatikan kepentingan nasional secara keseluruhan. Begitu juga dengan dunia usaha di negara tersebut. Para pengambil keputusan strategis di suatu perusahaan harus dapat mengambil keputusan yang strategis menyikapi setiap kebijakan moneter yang ada di negara tersebut. Secara teoritis dikemukakan diatas, bahwa kebijakan moneter dikeluarkan oleh para otoritas moneter dengan tujuan akhir untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan, memperluas kesempatan kerja, menjaga kestabilan harga dan menjaga keseimbangan neraca pembayaran.
  • 10. 10 Seperti yang telah dikemukakan diatas sebelumnya, industri CPO mnghasilkan beberapa produk, baik produk antara, yang akan menjadi bahan baku untuk industri produk lanjutan berikutnya dan produk konsumen, yang dikonsumsi secara langsung oleh pembeli. Salah satu kebijakan moneter yang paling berpengaruh terhadap jalannya bisnis dari industri CPO adalah yang berhubungan dengan jumlah uamg yang beredar di masyarakat. Terpengaruhnya industri CPO ini tidak lain karena terpengaruhnya harga beberapa produk baik bahan baku dari produk – produk yang dihasilkan oleh industri CPO maupun ataupun harga produk yang merupakan hasil dari proses produksi di pabrik CPO. Selain jumlah uang yang beredar di masyarakat akan mempengaruhi harga output hasilan karena perubahan jumlah uang yang akan mempengaruhi semua harga input dari proses produksi. Harga input yang akan terpengaruh antara lain adalah harga bahan baku, biaya tenaga kerja maupun biaya modal. Meningkatnya jumlah yang yang beredar ini disebut dengan inflasi, yang juga akan menaikkan bunga dari investasi yaitu biaya modal yang diperlukan baik yang berbentuk aktiva tetap seperti tanah, gedung pabrik, bangunan kantor dan sebagainya, serta untuk aktivs lancar yang diperlukan sebagai biaya produksi. Selain jumlah uang beredar mempengaruhi berjalannya bisnis industri CPO dalam hal perubahan tingkat harga, jumlah uang yang beredar akan juga mempengaruhi nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang negara lain terutama USD. Nilai tukar mata uang ini berpengaruh dari segi harga jual input produk dari proses pengolahan CPO terutama proses yang mesin pengolahan dan bahan bakunya banyak berasal dari pasar internasional, misalnya untuk pembuatan sabun mandi yang memerlukan pewangi yang
  • 11. 11 berasal dari luar negeri atau mesin pengolah tandan buah segar yang masih berasal dari negara RRC. Sementara itu harga CPO itu sendiri banyak dipengaruhi oleh harga dari minyak nabati lainnya, seperti minyak kedelai. Seperti dikemukakan, harga minyak kedelai akan banyak juga dipengaruhi oleh tingkat inflasi dan tingkat bunga atau nilai tukar mata uang rupuah terhadap mata uang negara lain terutama USD. KESIMPULAN DAN SARAN Untuk seorang manajer membuat keputusan strategis dalam bisnis industri pengolah CPO, manajer tersebut harus mengerti benar seluruh manajemen operasional dari industri tersebut, mulai dari bahan baku beserta segala kemungkinan perubahan harga yang akan bisa terjadi jika ada perubahan harga sumber daya industri tersebut. Perubahan harga sumber daya industri sebagian dibesarkan karena inflasi yang banyak diakibatkan oleh perubahan pada jumlah uang yang beredar di masyarakat atau perubahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang lain. Banyaknya hubungan kbijakan moneter dengan kebijakan-kebijakan bisnis yang strategis dari suatu perusahaan yang bergerak di industri penghasil CPO di Indonesia, seorang manajer perusahaan tersebut harus memiliki sense of business yang tajam untuk pengaruh dari setiap kebijakan monter yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu adalah sangat menguntungkan bagi perusahaan tersebut apabila suatu kebijakan moneter dikeluarkan oleh para penguasa moneter, manajer perusahaan membuat simulasi untuk setiap alterbatik kebijakan strategis perusahaan sebagai respons terhadap kebijakan moneter tersebut.
  • 12. 12 DAFTAR PUSTAKA Direktorat Jenderal Perkebunan. (1991-1998). Statistik Perkebunan Indonesia, Kelapa Sawit (Indonesia Estate Crop Statistics, Oil Palm), Direktorat Jenderal Perkebunan, Jakarta Kementerian Perindustrian, Biro Perencanaan. “Analisis Peluang Kerjasama Investasi Industri Hilir: Kelapa Sawit, Karet dan Kakao”Laporan Kegiatan BiroPerencanaan , 2011 . Pohan, Aulia., “Potret Kebijakan Moneter Indonesia” PT. Rajagrafindo Persada., 1(2008), 11-57.