Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Teori perkembangan erick erikson
1. Oleh :
Indra Yudha Wijaya (1114500084)
Indriana Titi Nurjanah (1114500085)
Sri Lutfiyati (1114500101)
2. Tokoh
Erik Erikson lahir di Frankfurt, Jerman, 15 Juni 1902-12
Mei 1994
seorang psikolog Jerman yang terkenal dengan teori
tentang delapan tahap perkembangan pada manusia.
Erikson menyatakan bahwa “pertumbuhan manusia
berjalan sesuai prinsip epigenetik yang menyatakan
bahwa kepribadian manusia berjalan menurut delapan
tahap”.
3. STRUKTUR KEPRIBADIAN
Erikson dalam membentuk teorinya secara baik, sangat
berkaitan erat dengan kehidupan pribadinya dalam hal ini
mengenai pertumbuhan egonya.
Pusat dari teori Erikson mengenai perkembangan ego ialah
sebuah asumsi mengenai perkembangan setiap manusia
yang merupakan suatu tahap yang telah ditetapkan secara
universal dalam kehidupan setiap manusia. Proses yang
terjadi dalam setiap tahap yang telah disusun sangat
berpengaruh terhadap “Epigenetic Principle” yang sudah
dewasa atau matang. Dengan katalain, Erikson
mengemukakan persepsinya pada saat itu bahwa
pertumbuhan berjalan berdasarkan prinsip epigenetic.
4. Ciri khas psikologi ego dari Erikson :
Erikson menekankan bahwa kesadaran individu untuk
menyesuaikan diri dengan pengaruh sosial.
Erikson berusaha mengembangkan teori insting dari
Freud dengan menambahkan konsep epigenetic
kepribadian.
Erikson mengemukakan bahwa motif mungkin berasal
dari impuls id yang tak sadar, namun motif itu bisa
membebaskan diri dari id seperti individu
meninggalkan peran sosial dimasa lalunya. Fungsi ego
dalam pemecahan masalah, persepsi, identitas ego, dan
dasar kepercayaan bebas dari id, membangun sistem
kerja sendiri yang terlepas dari sistem kerja id.
5. Erikson menganggap ego sebagai sumber kesadaran
diri seseorang. Selama menyesuaikan diri dengan
realita, ego mengembangkan perasaan keberlanjutan
diri dengan masa lalu dan masa yang akan datang.
6. 8 tahap perkembangan yang dilalui oleh setiap manusia
menurut Erikson adalah sebagai berikut :
Trust vs Mistrust (Kepercayaan vs Kecurigaan)
Tugas yang harus dijalani pada tahap ini adalah
menumbuhkan dan mengembangkan kepercayaan
tanpa harus menekan kemampuan untuk hadirnya
suatu ketidakpercayaan. dan merasa terancam terus
menerus.
Otonomi vs Perasaan Malu dan Ragu-ragu
Tugas yang harus diselesaikan pada masa ini adalah
kemandirian (otonomi) sekaligus dapat memperkecil
perasaan malu dan ragu-ragu.
7. Inisiatif vs Kesalahan
tugas yang harus diemban seorang anak pada masa ini
ialah untuk belajar punya gagasan (inisiatif) tanpa
banyak terlalu melakukan kesalahan.
Kerajinan vs Inferioritas
Salah satu tugas yang diperlukan dalam tahap ini ialah
adalah dengan mengembangkan kemampuan bekerja
keras dan menghindari perasaan rasa rendah diri.
Identitas vs Kekacauan Identitas
Pencapaian identitas pribadi dan menghindari peran
ganda merupakan bagian dari tugas yang harus
dilakukan dalam tahap ini.
8. Keintiman vs Isolasi
Jenjang ini menurut Erikson adalah ingin mencapai
kedekatan dengan orang lain dan berusaha menghindar
dari sikap menyendiri.
Generativitas vs Stagnasi
salah satu tugas untuk dicapai ialah dapat mengabdikan
diri guna keseimbangan antara sifat melahirkan sesuatu
(generativitas) dengan tidak berbuat apa-apa (stagnasi).
Integritas vs Keputusasaan
tugas pada usia senja ini adalah integritas dan berupaya
menghilangkan putus asa dan kekecewaan.