SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
PSIKOLOGI
INDIVIDU
ALLPORTNabilah Azhar (9882405116411013)
Ririn Maulina (9882405116411006)
• Allport, salah seorang di antara empat putra
seorang dokter, lahir di Indiana pada tahun
1897.
• Memiliki kakak laki-laki yang juga menjadi
psikolog terkenal (Floyd).
• Pengalaman yang luas di luar negeri ini ikut
berperan dalam mengembangkan
perhatiannya yang besar terhadap soal-soal
internasional dan hal ini nyata sekali dalam
kegiatan-kegiatan Allport selama 30 tahun
terakhir.
• Setelah mendapat gelar Sarjana Muda pada
tahun 1919 dengan mayor ekonomi dan
filsafat, Allport selama satu tahun mengajar
sosiologi dan bahasa Inggrispada Robert
College di Istambul.
GORDON W. ALLPORT
• Pada tahun1963, ia dianugerahi medali emas oleh American Psychological
Foundation, dan pada tahun 1964, ia menerima hadiah dari American
Psychological Association atas sumbangan-sumbangan ilmiahnya yang
terkenal.
• Tulisan-tulisannya menunjukan usaha-usaha yang tak henti-hentinya untuk
memberikan perhatian secara adil pada sifat kompleks dan khas dari tingkah
laku manusia individual.
• Kebulatan tingkah laku dan pentingnya motif-motif sadar ini dengan
sendirinya menyebabkan Allport memberi tekanan perhatian pada gejala-
gejala yang sering kali disebutnya self dan ego.
• Selaras dengan tekanannya pada faktor-faktor rasional adalah keyakinannya
bahwa individu lebih merupakan makhluk masa kini daripada makhluk masa
lampau.
STRUKTUR DAN KEPRIBADIAN
Struktur Kepribadian diuraikan dalam bentuk sifat-sifat (traits), namun lebih luas dari
pada itu tingkah laku juga dimotivasikan atau digerakkan oleh sifat-sifat (traits) itu.
tekanan utama teorinya di letakkan pada sifat (Traits).
Sifat pada Allport dapat disamakan dengan kebutuhan (need) pada Murray,
insting pada Freud, dan sentimen pada McDougall.
Kepribadian, Watak dan Tempramen
“Kepribadian adalah organisasi dinamik dalam individu atas
sistem – sistem psikofisis yang menentukan penyesuaian dirinya
yang khas terhadap lingkungannya” (1937, hlm. 48).
Ada penekanan dalam istilah mengenai Kepribadian.
Organisasi dinamik : kepribadian selalu berkembang dan berubah
Psikofisis : kepribadian bukanlah semata – mata mental dan bukan semata –
mata neural.
Menentukan : menjelaskan bahwa kepribadian terdiri dari kecenderungan –
kecenderungan menentukan yang memainkan peranan aktif dalam tingkah
laku individu.
watak sering digunakan secara bertukar – tukar, namun Allport
menunjukkan bahwa secara tradisional kata watak
mengisyaratkan norma tingkah laku tertentu atas dasar mana
individu – individu atau perbuatan – perbuatannya dinilai. Jadi,
dalam menggambarkan watak individu, kata “baik” atau
“buruk” seringkali dipakai.
“kami lebih suka mendefinisikan watak sebagai kepribadian
yang dievaluasi, sedangkan kepribadian adalah watak yang
didevaluasi. (1961. Hlm. 32).
Tempramen biasanya menunjuk pada disposisi – disposisi
yang sangat erat hubungannya faktor – faktor biologis atau
fisiologis dan yang karenanya sedikit sekali mengalami
perubahan dalam perkembangan.
Sifat (Traits)
Allport membedakan antara sifat – sifat individual dan sifat – sifat
umum. Istilah sifat digunakan untuk sifat umum, sedangkan istilah
baru disposisi pribadi (personal disposition) dipakai untuk
menggantikan istilah sifat individual. Disposisi – disposisi pribadi
juga disebut sebagai sifat – sifat morfogenik.
Disposisi pribadi atau sifat morfogenik didefinisikan sebagai :
Struktur neuropsikis umum (yang khas bagi individu) dengan
kapasitas menjadikan banyak stimulus secara fungsional ekuivalen
dan memulai serta membimbing bentuk – bentuk konsisten
tingkah laku adaptif dan stilistik (1961, hlm. 373)
Dengan disposisi – disposisi pribadi, penyelidik dapat meneliti
seseorang dan menentukan apa yang disebut Allport
“Individualitas unik yang berpolaa”
Sikap berhubungan dengan suatu objek atau sekelompokan
objek khusus, sedangkan sifat atau disposisi tidak. Cakupan sifat
hampir selalu lebih besar daripada sikap. Sikap dapat berbeda –
beda cakupannya mulai dari sangat khusus sampai ke sangat
umum, sedangkan sifat atau disposisi selalu umum.
Jenis disposisi yang dibedakan oleh Allport yakni :
A. Disposisi Kardinal
B. Disposisi Sentral
C. Disposisi Sekunder
a. Disposisi Kardinal
Begitu umum sehingga pengaruhnya dapat ditemukan
pada hampir setiap kegiatan individu yang memilikinya.
Jenis disposisi ini relatif kurang biasa dan tidak akan
dijumpai pada banyak orang.
Contohnya : Joan Arc (self-sacrifice yang gagah berani),
Bunda Teresa (layanan ibadah), Machiavelli (kebengisan
politis).
b. Disposisi Sentral
Yang merupakan kecenderungan-kecenderungan sangat khas
dari individu, yang sering berfungsi atau muncul dan sangat
mudah disimpulkan.
Contohnya : Pandai, bodoh, pemalu.
c. Disposisi Sekunder
Lebih jarang muncul, kurang bermanfaat untuk
mendeskripsikan kepribadian, dan lebih tampak terpusat
pada respon-respon yang ditimbulkannya maupun pada
stimulus-stimulusnya yang sesuai.
Contohnya : C mudah marah jika ada orang yang mencoba
menggoda.
Intensi
Lebih penting dari pada seluruh penyelidikan tentang mas
lampau atau sejarah organisme adalah pertanyaan
sederhana mengenai intensi atau apakah yang diinginkan
atau diperjuangkan individu di masa depan. Harapan –
harapan, keinginan – keinginan, ambisi – ambisi, cita –
cita.
Prophium
Proprium adalah istilah yang digunakan untuk
menunjukkan self/ego. Allport menemukan tujuh
aspek dalam perkembangan proprium atau ke-diri-
sendiri-an (sef-hood).
3 tahun pertama, tiga aspek muncul, yakni rasa diri jasmaniah,
rasa identitas diri yang berkesinambungan, dan harga diri atau
rasa bangga.
4 sampai 6 tahun, dua aspek lainnya muncul yakni perluasan diri,
dan gambaran diri.
6 sampai 12 tahun, anak mengembangkan kesadaran diri sehingga
ia dapat menanggulangi masalah-masalahnya dengan akal dan
pikiran.
Otonomi Fungsional
Otonom fungsional memandang motif-motif orang dewasa
aneka ragam, dan sebagai sistem-sistem yang bersifat
kontemporer serta mandiri, berasal dari sistem-sistem
sebelumnya, tetapi secara fungsional tidak tergantung pada
sistem-sistem itu.
Prinsip otonomi fungsional dengan pengertian umum bahwa
tingkah laku tertentu dapat diteruskan demi tujuan yang
berbeda dari motif semula yang menimbulkan tingkah
laku itu. Misalnya seorang pemburu mula-mula berburu
untuk mencari makanan, tetapi sesudah makanan berlimpah
maka pemburu tersebut berburu untuk menyalurkan
agresinya yang bersifat bawaan.
Kesatuan Kepribadian
Setelah menguraikan manusia psikologis ke dalam
sekumpulan sifat dan disposisi, sikap dan kebiasaan,
nilai, intensi, dan motif, maka kita dihadapkan pada
tugas untuk menyatukannya. Namun Allport berpendapat
bahwa peranan utama untuk menyatukan itu berada pada
fungsi-fungsi si proprium.
Perkembangan Kepribadian
1. Bayi
Allport memandang neonatus sebagai makhluk yang
eksistensinya nyaris semata-mata berupa hereditas, dorongan
primitif, dan refleks. Neonatus belum memiliki sifat-sifat
khusus yang baru muncul kemudian sebagai akibat dari
transaksi-transaksi dengan lingkungan.
Allport berpendapat bahwa seorang bayi mulai
memperlihatkan kualitas-kualitas tertentu, misalnya perbedaan-
perbedaan gerakan dan ekspresi emosional yang cenderung
menetap dan lebur menjadi cara-cara penyesuaian yang lebih
matang yang dipelajari kemudian. Jadi, sebagian dari tingkah
laku bayi dipandang sebagai bentuk awal pola kepribadiannya
kemudian.
2. Transformasi Kanak – kanak
Kita menghadapi organisme yang pada waktu lahir merupakan makhluk
biologis, kemudian berubah menjadi individu yang bereksistensi dalam
rupa ego yang berkembang, struktur sifat yang meluas, dan inti yang
terdiri atas tujuan-tujuan dan aspirasi-aspirasi masa depan.
Prinsip ini menjelaskan bahwa apa yang mula-mula sekedar merupakan
alat untuk mencapai suatu tujuan biologis dapat menjadi motif otonom
yang dimiliki oleh dorongan yang dibawa sejak lahir.
3. Orang Dewasa
Kini dalam diri individu yang matang kita menemukan seorang
pribadi yang tingkah lakunya ditentukan oleh sekumpulan sifat
yang terorganisasi dan harmonis.
Kepribadian yang matang pertama-tama harus memiliki
1. Ekstensi sense of self
2. Hubungan hangat/akrab dengan orang lain
3. Penerimaan diri
4. Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan
5. Objektifikasi diri: insight dan humor
6. Filsafat Hidup

More Related Content

What's hot

Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyVivia Maya Rafica
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungRatih Aini
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.EriksonVivia Maya Rafica
 
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...Universitas Psikologi
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungVivia Maya Rafica
 
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGPertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGSiscaAdinda
 
Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)masnasikin
 
Teori Albert Bandura
Teori Albert BanduraTeori Albert Bandura
Teori Albert BanduraAlbert Aris
 
Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1miaparamita95
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerVivia Maya Rafica
 

What's hot (20)

Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
 
Personologi
PersonologiPersonologi
Personologi
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Ppt carl rogers
Ppt carl rogersPpt carl rogers
Ppt carl rogers
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
 
B.F. Skinner
B.F. SkinnerB.F. Skinner
B.F. Skinner
 
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGPertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
 
Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)
 
Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell
 
Allport
AllportAllport
Allport
 
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich FrommPertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
 
teori erik erikson
 teori erik erikson teori erik erikson
teori erik erikson
 
Teori Albert Bandura
Teori Albert BanduraTeori Albert Bandura
Teori Albert Bandura
 
Bab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individualBab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individual
 
Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
 

Similar to Psikologi individu ALLPORT

Keunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdfKeunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdfNawang Setyoningrum
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Mustaqim Furohman
 
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia neelmakrufi
 
Pertemuan ke 6
Pertemuan ke 6Pertemuan ke 6
Pertemuan ke 6setiawan02
 
Psikologi kepribadian
Psikologi kepribadianPsikologi kepribadian
Psikologi kepribadianelmakrufi
 
Sains sukan personaliti
Sains sukan personalitiSains sukan personaliti
Sains sukan personalitiJacklinramli
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
KepribadianVita Zzz
 
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Bee_BQ
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologialya_sn
 
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBambangCiptoUtomo
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikUlanJegeg
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuSiti Sahati
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanIIKCASIKIN
 

Similar to Psikologi individu ALLPORT (20)

Keunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdfKeunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdf
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia ne
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Pertemuan ke 6
Pertemuan ke 6Pertemuan ke 6
Pertemuan ke 6
 
Kepribadian ppt
Kepribadian pptKepribadian ppt
Kepribadian ppt
 
GORDON ALLPORT.pptx
GORDON ALLPORT.pptxGORDON ALLPORT.pptx
GORDON ALLPORT.pptx
 
Psikologi kepribadian
Psikologi kepribadianPsikologi kepribadian
Psikologi kepribadian
 
gordon allport
gordon allportgordon allport
gordon allport
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
 
Sains sukan personaliti
Sains sukan personalitiSains sukan personaliti
Sains sukan personaliti
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
 
Kepribadian Manusia
Kepribadian Manusia Kepribadian Manusia
Kepribadian Manusia
 
Manusia dan perilakunya
Manusia dan perilakunyaManusia dan perilakunya
Manusia dan perilakunya
 
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didik
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individu
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi Pendidikan
 

Recently uploaded

Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakAjiFauzi8
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Psikologi individu ALLPORT

  • 2. • Allport, salah seorang di antara empat putra seorang dokter, lahir di Indiana pada tahun 1897. • Memiliki kakak laki-laki yang juga menjadi psikolog terkenal (Floyd). • Pengalaman yang luas di luar negeri ini ikut berperan dalam mengembangkan perhatiannya yang besar terhadap soal-soal internasional dan hal ini nyata sekali dalam kegiatan-kegiatan Allport selama 30 tahun terakhir. • Setelah mendapat gelar Sarjana Muda pada tahun 1919 dengan mayor ekonomi dan filsafat, Allport selama satu tahun mengajar sosiologi dan bahasa Inggrispada Robert College di Istambul. GORDON W. ALLPORT
  • 3. • Pada tahun1963, ia dianugerahi medali emas oleh American Psychological Foundation, dan pada tahun 1964, ia menerima hadiah dari American Psychological Association atas sumbangan-sumbangan ilmiahnya yang terkenal. • Tulisan-tulisannya menunjukan usaha-usaha yang tak henti-hentinya untuk memberikan perhatian secara adil pada sifat kompleks dan khas dari tingkah laku manusia individual. • Kebulatan tingkah laku dan pentingnya motif-motif sadar ini dengan sendirinya menyebabkan Allport memberi tekanan perhatian pada gejala- gejala yang sering kali disebutnya self dan ego. • Selaras dengan tekanannya pada faktor-faktor rasional adalah keyakinannya bahwa individu lebih merupakan makhluk masa kini daripada makhluk masa lampau.
  • 4. STRUKTUR DAN KEPRIBADIAN Struktur Kepribadian diuraikan dalam bentuk sifat-sifat (traits), namun lebih luas dari pada itu tingkah laku juga dimotivasikan atau digerakkan oleh sifat-sifat (traits) itu. tekanan utama teorinya di letakkan pada sifat (Traits). Sifat pada Allport dapat disamakan dengan kebutuhan (need) pada Murray, insting pada Freud, dan sentimen pada McDougall.
  • 5. Kepribadian, Watak dan Tempramen “Kepribadian adalah organisasi dinamik dalam individu atas sistem – sistem psikofisis yang menentukan penyesuaian dirinya yang khas terhadap lingkungannya” (1937, hlm. 48). Ada penekanan dalam istilah mengenai Kepribadian. Organisasi dinamik : kepribadian selalu berkembang dan berubah Psikofisis : kepribadian bukanlah semata – mata mental dan bukan semata – mata neural. Menentukan : menjelaskan bahwa kepribadian terdiri dari kecenderungan – kecenderungan menentukan yang memainkan peranan aktif dalam tingkah laku individu.
  • 6. watak sering digunakan secara bertukar – tukar, namun Allport menunjukkan bahwa secara tradisional kata watak mengisyaratkan norma tingkah laku tertentu atas dasar mana individu – individu atau perbuatan – perbuatannya dinilai. Jadi, dalam menggambarkan watak individu, kata “baik” atau “buruk” seringkali dipakai. “kami lebih suka mendefinisikan watak sebagai kepribadian yang dievaluasi, sedangkan kepribadian adalah watak yang didevaluasi. (1961. Hlm. 32).
  • 7. Tempramen biasanya menunjuk pada disposisi – disposisi yang sangat erat hubungannya faktor – faktor biologis atau fisiologis dan yang karenanya sedikit sekali mengalami perubahan dalam perkembangan.
  • 8. Sifat (Traits) Allport membedakan antara sifat – sifat individual dan sifat – sifat umum. Istilah sifat digunakan untuk sifat umum, sedangkan istilah baru disposisi pribadi (personal disposition) dipakai untuk menggantikan istilah sifat individual. Disposisi – disposisi pribadi juga disebut sebagai sifat – sifat morfogenik. Disposisi pribadi atau sifat morfogenik didefinisikan sebagai : Struktur neuropsikis umum (yang khas bagi individu) dengan kapasitas menjadikan banyak stimulus secara fungsional ekuivalen dan memulai serta membimbing bentuk – bentuk konsisten tingkah laku adaptif dan stilistik (1961, hlm. 373) Dengan disposisi – disposisi pribadi, penyelidik dapat meneliti seseorang dan menentukan apa yang disebut Allport “Individualitas unik yang berpolaa”
  • 9. Sikap berhubungan dengan suatu objek atau sekelompokan objek khusus, sedangkan sifat atau disposisi tidak. Cakupan sifat hampir selalu lebih besar daripada sikap. Sikap dapat berbeda – beda cakupannya mulai dari sangat khusus sampai ke sangat umum, sedangkan sifat atau disposisi selalu umum.
  • 10. Jenis disposisi yang dibedakan oleh Allport yakni : A. Disposisi Kardinal B. Disposisi Sentral C. Disposisi Sekunder
  • 11. a. Disposisi Kardinal Begitu umum sehingga pengaruhnya dapat ditemukan pada hampir setiap kegiatan individu yang memilikinya. Jenis disposisi ini relatif kurang biasa dan tidak akan dijumpai pada banyak orang. Contohnya : Joan Arc (self-sacrifice yang gagah berani), Bunda Teresa (layanan ibadah), Machiavelli (kebengisan politis).
  • 12. b. Disposisi Sentral Yang merupakan kecenderungan-kecenderungan sangat khas dari individu, yang sering berfungsi atau muncul dan sangat mudah disimpulkan. Contohnya : Pandai, bodoh, pemalu. c. Disposisi Sekunder Lebih jarang muncul, kurang bermanfaat untuk mendeskripsikan kepribadian, dan lebih tampak terpusat pada respon-respon yang ditimbulkannya maupun pada stimulus-stimulusnya yang sesuai. Contohnya : C mudah marah jika ada orang yang mencoba menggoda.
  • 13. Intensi Lebih penting dari pada seluruh penyelidikan tentang mas lampau atau sejarah organisme adalah pertanyaan sederhana mengenai intensi atau apakah yang diinginkan atau diperjuangkan individu di masa depan. Harapan – harapan, keinginan – keinginan, ambisi – ambisi, cita – cita.
  • 14. Prophium Proprium adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan self/ego. Allport menemukan tujuh aspek dalam perkembangan proprium atau ke-diri- sendiri-an (sef-hood). 3 tahun pertama, tiga aspek muncul, yakni rasa diri jasmaniah, rasa identitas diri yang berkesinambungan, dan harga diri atau rasa bangga. 4 sampai 6 tahun, dua aspek lainnya muncul yakni perluasan diri, dan gambaran diri. 6 sampai 12 tahun, anak mengembangkan kesadaran diri sehingga ia dapat menanggulangi masalah-masalahnya dengan akal dan pikiran.
  • 15. Otonomi Fungsional Otonom fungsional memandang motif-motif orang dewasa aneka ragam, dan sebagai sistem-sistem yang bersifat kontemporer serta mandiri, berasal dari sistem-sistem sebelumnya, tetapi secara fungsional tidak tergantung pada sistem-sistem itu. Prinsip otonomi fungsional dengan pengertian umum bahwa tingkah laku tertentu dapat diteruskan demi tujuan yang berbeda dari motif semula yang menimbulkan tingkah laku itu. Misalnya seorang pemburu mula-mula berburu untuk mencari makanan, tetapi sesudah makanan berlimpah maka pemburu tersebut berburu untuk menyalurkan agresinya yang bersifat bawaan.
  • 16. Kesatuan Kepribadian Setelah menguraikan manusia psikologis ke dalam sekumpulan sifat dan disposisi, sikap dan kebiasaan, nilai, intensi, dan motif, maka kita dihadapkan pada tugas untuk menyatukannya. Namun Allport berpendapat bahwa peranan utama untuk menyatukan itu berada pada fungsi-fungsi si proprium.
  • 17. Perkembangan Kepribadian 1. Bayi Allport memandang neonatus sebagai makhluk yang eksistensinya nyaris semata-mata berupa hereditas, dorongan primitif, dan refleks. Neonatus belum memiliki sifat-sifat khusus yang baru muncul kemudian sebagai akibat dari transaksi-transaksi dengan lingkungan. Allport berpendapat bahwa seorang bayi mulai memperlihatkan kualitas-kualitas tertentu, misalnya perbedaan- perbedaan gerakan dan ekspresi emosional yang cenderung menetap dan lebur menjadi cara-cara penyesuaian yang lebih matang yang dipelajari kemudian. Jadi, sebagian dari tingkah laku bayi dipandang sebagai bentuk awal pola kepribadiannya kemudian.
  • 18. 2. Transformasi Kanak – kanak Kita menghadapi organisme yang pada waktu lahir merupakan makhluk biologis, kemudian berubah menjadi individu yang bereksistensi dalam rupa ego yang berkembang, struktur sifat yang meluas, dan inti yang terdiri atas tujuan-tujuan dan aspirasi-aspirasi masa depan. Prinsip ini menjelaskan bahwa apa yang mula-mula sekedar merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan biologis dapat menjadi motif otonom yang dimiliki oleh dorongan yang dibawa sejak lahir.
  • 19. 3. Orang Dewasa Kini dalam diri individu yang matang kita menemukan seorang pribadi yang tingkah lakunya ditentukan oleh sekumpulan sifat yang terorganisasi dan harmonis. Kepribadian yang matang pertama-tama harus memiliki 1. Ekstensi sense of self 2. Hubungan hangat/akrab dengan orang lain 3. Penerimaan diri 4. Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan 5. Objektifikasi diri: insight dan humor 6. Filsafat Hidup