SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
TUGAS AKHIR
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
“ RESUME TEORI TOKOH PSIKOLOGI “
Disusun Oleh :
Nama : Kristia Dwi Sayekti
Kelas : RS11I
NIM : 292011322
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
2011 / 2012
SIGMUND FREUD
BIOGRAFI
Dilahirkan pada 6 Mei 1856 di kota Freiberg yang kini terletak di Cekoslowakia, tetapi
tadinya termasuk wilayah Kerajaan Austria. Dan meninggal pada 23 September 1939 di London.
Gagasan Freud di bidang psikologi berkembang tingkat demi tingkat. Batu tahun 1895 buku
pertamanya Penyelidikan tentang Histeria terbit, bekerja sama dengan Breuer. Buku berikutnya
Tafsir Mimpi terbit tahun 1900.
Sumbangsih Freud dalam bidang teori psikologi begitu luas daya jangkauannya sehingga
tidak gampang menyingkatnya. Dia menekankan arti penting yang besar mengenai proses
bawah sadar sikap manusia.
Freud mengembangkan teknik psikoanalisa sebagai suatu metode penyembuhan penyakit
kejiwaan, dan dia merumuskan teori tentang struktur pribadi manusia dan dia juga
mengembangkan atau mempopulerkan teori psikologi yang bersangkutan dengan rasa cemas,
mekanisme mempertahankan diri, ihwal pengkhitanan, rasa tertekan, sublimasi dan banyak
lagi. Tulisan-tulisannya menggugah kegairahan bidang teori psikologi. Banyak gagasannya yang
kontroversial sehingga memancing perdebatan sengit sejak dilontarkannya.
TEORI SIGMUND Freud
 ID
Id adalah aspek biologis dan merupakan
sistem original dalam kepribadian dan dari
aspek ini kedua aspek lain tumbuh. Id hanya
memburu hawa nafsunya saja tanpa menilai
hal tersebut baik atau buruk. Ia merupakan
bagian ketidaksadaran yang primitif di
STRUKTUR
KEPRIBADIAN
ID
EGO
SUPEREGO
dalam pikiran, yang terlahir bersama
individu (Berry, 2001:75).
Terdapat 2 macam proses :
 Reflek : tindakan yang tanpa disengaja.
 Primer : proses yang melibatkan sejumlah reaksi yang psikopatologis yang rumit.
Sifat – sifat ID :
 Irasional : tidak realistik.
 Impulsif : serba digerakkan karena ada dorongan.
 Narsistik : cinta diri yang berlebihan.
 EGO
Ego ialah sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah individu kepada objek dari
kenyataan, dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan (Koeswara 1991:33—
34).
 SUPEREGO
Superego ialah sistem kepribadian yang berisikan nilai-nilai dan aturan-aturan yang sifatnya
evaluatif (Koeswara, 1991:34—35).
Fungsi utama dari superego antara lain :
(1) Sebagai pengendali dorongan-dorongan atau impuls-impuls naluri id agar impuls-impuls
tersebut disalurkan dalam cara atau bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat;
(2) Mengarahkan ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan moral ketimbang dengan
kenyataan;
(3) Mendorong individu kepada kesempurnaan. Superego senantiasa memaksa ego untuk
menekan hasrat-hasrat yang berbeda ke alam bawah sadar.
Mekanisme pertahanan kepribadian
a). Represi
⇒ Meredakan kecemasannya dengan merefres keinginannya.
Ex. tidak mau mengingat peristiwa yang tidak diinginkan.
b). Sublimasi
⇒ Mencegah dan meredakan kecemasan dengan cara mengubah dan menyesuaikan
dorongan primitive ID yang menjadi penyebab kecemasan kedalam bentuk tingkah laku
yang bisa diterima oleh masyarakat.
Ex. Pemuda yang memiliki seksualitas tinggi.
c). Proyeksi
⇒ Pengalihan dorongan sikap / tingkah laku yang menyebabkan kecemasan orang lain.
Ex. Mendapat nilai jelek tapi yang disalahkan orang lain.
d). Displacement
⇒ Pengungkapan dorongan yang menimbulkan kecemasan pada objek individu yang
kurang berbahaya / mengancam disbanding dengan objek semula.
Ex. Anak tidak lulus memecahkan kaca sekolah.
e). Rasionalisasi
⇒ Mengungkapbalikkan kenyataan yang mengungkap ego melalui alasan tertentu yang
seakan – akan masuk akal sehingga kenyataan tersebut tidak lagi mengancam ego
individu yang bersangkutan.
Ex. Hati dan perkataan yang berbeda.
f). Reaksi Formasi
⇒ Ego individu yang bisa mengendalikan dorongan – dorongan primitif agar tidak muncul.
Ex. Ibu membenci anaknya, namun karena ibu merasa cemas maka ibu memberi sikap
sebaliknya yaitu menyayangi dengan berlebihan.
g). Regresi
⇒ Suatu mekanisme dimana individu untuk menghindarkan diri dari kenyataan yang
mengancam.
Ex. Seorang gadis yang ditinggalkan pacarnya bersifat kekanak – kanakan.
Tahap – tahap perkembangan kepribadian
1) Fase Oral ( 0 – 1 tahun )
Pada tahun pertama dari kehidupan individu, daerah yang paling peka adalah mulut.
2) Fase Anal ( 1 – 3 tahun )
Dubur merupakan daerah pokok aktivitas dinamik, kateksis dan anti kateksis berpusat pada
fungsi eliminer ( pembuangan kotoran ).
3) Fase Falik ( 3 – 5 / 6 tahun )
Alat kelamin merupakan daerah erogen terpenting. Mastrubasi menimbulkan kenikmatan
yang besar. Pada saat yang sama terjadi peningkatan gairah seksual anak pada orang tuanya
yang mengawali berbagai pergantian kateksis obyek yang penting. Perkembangan
terpenting pada masa ini adalah timbulnya Oedipus Complex, yang diikuti fenomena
castration anxiey ( pada laki – laki ) dan penis envy ( pada perempuan ).
4) Fase Latent ( 5 / 6 – 12 / 13 tahun )
Usia 5 /6 tahun sampai remaja, anak mengalami periode perbedaan impuls seksual.
Menurut Freud, penurunan minat seksual itu akibat dari tidak adanya daerah erogen baru
yang dimunculkan oleh perkembangan biologis. Jadi fase latent lebih sebagai fenomena
biologis, alih – alih bagian perkembangan psikoseksual. Pada fase ini anak mengembangkan
kemampuan sublimasi, yakni mengganti kepuasan libido dengan kepuasan nonseksual,
khususnya bidang intelektual, atletik, ketrampilan dan hubungan teman sebayanya.
5) Fase Genital ( 12 / 13 – dewasa )
Perubahan biokimia dan fisiologi dalam diri remaja. System endokrin memproduksi hormon
– hormon yang memicu pertumbuhan tanda – tanda seksual sekunder ( suara, rambut,
buah dada dll )
Aplikasi terhadap dunia pendidikan
 Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami dan pemahaman terhadap sifat
manusia bisa diterapkan pada perbedaan penderitaan manusia.
 Tingkah laku diketahui seiring ditentukan oleh faktor – faktor tak sadar.
 Perkembangan pada masa dini kanak – kanak memiliki pengaruh yang kuat terhadap
kepribadian dimasa dewasa.
 Teori psikoanalitik menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk memahami cara –
cara yang digunakan oleh individu dalam mengatasi kecemasan dengan mengandaikan
adanya mekanisme – mekanisme yang bekerja untuk menghindari luapan kecemasan.
 Pendekatan psikoanalitik telah memberikan cara – cara mencari keterangan dari
ketaksadaran melalui analisis atass mimpi – mimpi, resistensi – resistensi dan
transferensi.
Carl gustav jung
Biografi
Carl Gustav Jung (1875-1962) adalah seorang dokter jiwa, psiko-analis bangsa Swiss dan
anggota Freud Gessellschaft (Perkumpulan Freud) pada tahun 1907, dan pendidik dan ketua
pertama International Psychoanalitic Society (masyarakat Psikoanalitik International) pada
tahun 1911.
Pada awalnya, Jung bersahabat dan bekerjasama dengan Sigmund Freud (1956-1939) yang
juga seorang pendiri psikoanalisa. Akan tetapi, akhirnya Jung tidak dapat menyetujui
pandangan Freud mengenai sifat libido dan ketidaksadaran, sehingga dalam tahun 1913
memisahkan diri dari Freud untuk mendirikan mazhabnya sendiri, Psikologi Analistik. Oleh
karena ia yakin bahwa kajian mengenai ketidaksadaran rasial (racial unconsciousness) dapat
menambah pemahaman manusia mengenai ketidaksadaran individual, ia menjadi tertarik pada
kajian mengenai masyarakat primitif di dunia, dalam mitologi, agama, jalan pikiran, perasaan
atau tindakan masyarakat (folkways). Dan adat-istiadatnya (mores).
Dasar teori analitik jung
Teori kepribadian Jung dipandang sebagai teori psikoanalitik karena tekanannya pada
proses-proses tak sadar, namun berbeda dalam sejumlah hal penting dengan teori kepribadian
Freud. Menurut Jung, tingkah laku manusia ditentukan tidak hanya oleh sejarah individu dan
rasi (kausalitas) tetapi juga oleh tujuan-tujuan dan aspirasi-aspirasi (teleologi).
Pandangan Jung tentang kepribadian adalah prospektif dalam arti bahwa ia melihat ke
depan ke arah garis perkembangan sang pribadi di masa depan dan retrospektif dalam arti
bahwa ia memperhatikan masa lampau. Bagi Jung, ada perkembangan yang konstan dan sering
kali kreatif, pencarian ke arah keparipurnaan dan kepenuhan, serta kerinduan untuk lahir
kembali.
Struktur kepribadian
 Ego
Ego adalah jiwa sadar yang terdiri dari persepsi-persepsi,ingatan-ingatan,pikiran-pikiran dan
perasaan-perasaan sadar.
Fungsi :
a. Untuk menyeleksi semua pengalaman yang diterima.
b. Untuk memelihara keutuhan kepribadian.
c. Untuk membantu identitas diri.
 Ketidaksadaran Pribadi
Ketidaksadran pribadi adalah daerah yang berdekatan dengan ego. Ketidaksadaran
pribadi terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah sadar tetapi kemudian
direpresikan, disupresikan, dilupakan atau diabaikan serta pengalaman-pengalaman yang
terlalu lemah untuk menciptakan kesan sadar pada sang pribadi.
 Ketidaksadaran Kolektif
Ketidaksadaran kolektif adalah sisa psikik perkembangan evolusi manusia, sisa yang
menumpuk sebagai akibat dari pengalaman-pengalaman yang berulang selama banyak
generasi.
a. Arkhetipe-Arkhetipe.
Arkhetipe adalah suatu bentuk pikiran (ide) universal yang mengandung unsur emosi
yang besar.
b. Persona.
Persona adalah topeng yang dipakai sang pribadi sebagai respon terhadap tuntutan-
tuntutan kebiasaan dan tradisi masyarakat, serta terhadap kebutuhan-kebutuhan
arkhetipal sendiri(Jung,1945).
c. Anima dan animus
Anima : sifat wanita yang ada pada diri laki – laki.
Animus : sifat laki – laki yag ada pada wanita.
d. Bayang-bayang.
Bayang-bayang mencerminkan sisi binatang pada kodrat manusia.
e. Diri (Self).
Arkhetipe yang mencerminkan perjuangan manusia kearah kesatuan (Wilhelm dan Jung
1931).
Sikap
1. Ekstraversi
Mengarah sang pribadi ke dunia luar, dunia objektif.
Ex. Menceritakan masalah kepada teman yang dipercaya.
Fungsi :
Perasaan :mudah mengubah perasaan, mudah menyesuaikan diri, emosional,
biasanya bersifat periang.
Pikiran :bersifat pada dunia objektif, kaku, cenderung tampil dengan angkuh,
menekan fungsi perasaannya. Ex. Matematikawan.
Persepsi :orangnya keras kepala, kadang sensitive, realistic, praktis.
Intuisi :berminat terus menerus berubah, selalu bergerak, realistik, orientasinya
factual. Ex. Pengusaha.
2. Introversi
Mengarahkan orang ke dunia dalam, dunia subjektif.
Fungsi :
Perasaan :perasaan kuat, memiliki kehidupan jiwa yang harmonis, nampak pendiam,
kekanak – kanakan, suka menyembunyikan perasaan. Ex. Seniman,
sastrawan.
Pikiran :sibuk dengan pikiran sendiri, emosi datar, mengambil jarak dengan orang
lain, keras kepala, arogan, tidak ramah. Ex. Ilmuan dan filosuf.
Persepsi :kontrol dirinya kuat tapi membosankan, kalem, pasif, senang terbenam
dalam sensasi pribadi sendiri. Ex. Pelukis.
Intuisi :terisolir oleh dunia primodial yang mungkin mereka sendiri belum jelas
maknanya, suka meramal, supranatural. Ex. Dukun.
Tahap - tahap perkembangan
Usia anak :
• Tahap anarkis ( 0 - 6 tahun )
Kesadaran masih kacau, masih belum berhubungan.
• Tahap monarkis ( 6 - 8 tahun )
Kesadaran mulai berkembang, mulai dapat memandang diri secara subjektif, ditandai
mulai perkembangan ego, mulai berpikir verbal dan logika.
• Tahap dualistic ( 8 - 12 tahun )
Bisa berpikir secara subjektif dan objektif, kesadaran sudah berkembang dan mencari
integritas.
Usia pemuda ( 12 - 30 tahun ) : berjuang untuk mandiri secara fisik dan praktis dari orang tua.
Usia pertengahan ( 30 - 40 tahun ) : biasanya sudah dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, ditandai dengan aktualisasi.
Usia tua ( > 60 tahun ) : fungsi jiwa sebagian bekerja secara tidak sadar.
Aplikasi terhadap dunia pendidikan
Jung membedakan dua sikap atau orientasi utama kepribadian, yakni sikap ekstraversi
dan sikap introversi:
Ekstrover adalah kecenderungan yang mengarahkan kepribadian lebih banyak keluar
daripada ke dalam diri sendiri. Seorang ekstrover memiliki sifat social, lebih banyak berbuat
daripada merenung dan berpikir.
Jadi jika kita memiliki anak didik yang mempunyai kepribadian ekstrover maka kita harus
mengarahkan anak untuk bersikap positif dan tidak melakukan atau menyalahgunakan rasa
percaya dirinya secara berlebih dan memotivasi agar berpikir dahulu sebelum bertindak.
Introvert adalah suatu orientasi kedalam diri sendiri. Secara singkat seorang introvert
adalah orang yang cenderung menarik diri dari kontak social. Minat dan perhatiannya lebih
terfokus pada pikiran dn pengalamannya sendiri. Seorang introvert cenderung merasa mampu
dalam upaya mencukupi dirinya sendiri, sebaliknya orang ekstrover membutuhkan orang lain.
Jadi jika kita memiliki anak didik yang mempunyai kepribadian introvert maka kita harus lebih
memotivasi anak didik untuk bersosialisasi dan tidak menutup diri dengan teman dan
lingkungan sekitarnya. Serta menanamkan rasa percaya diri pada anak tersebut.
Alfred adler
Biografi
Alfred Adler dilahirkan pada tanggal 7 Pebruari 1870 di Viena (Austria) dan wafat pada
tanggal 28 Mei 1937 di Aberdeen (Skotlandia). Pada tahun 1895, setelah dinyatakan sembuh
dari penyakitnya pneumonia, ia benar-benar mewujudkan tekadnya dan berhasil meraih gelar
sarjana kedokteran dari University of Vienna. Ia akhirnya dikenal sebagai seorang ahli penyakit
dalam. Tahun 1898, ia menulis buku pertamanya yang memfokuskan pada pendekatan
kemanusiaan dan penyakit dari sudut pandang individu sebagai pribadi bukan membagi-
baginya menjadi gejala, insting, atau dorongan-dorongan. Pada tahun 1902, ia mendapat
tawaran kerjasama dari Freud untuk bergabung dalam kelompok diskusi untuk membahas
masalah psikopatologi. Adler akhirnya ikut bergabung dan kemudian menjadi pengikut setia
Freud, namun hubungan tersebut tidak berlangsung lama. Pada tahun 1907, Adler menulis
sebuah paper berjudul "Organ Inferiority" yang menjadi pemicu rusaknya hubungan Freud
dengan Adler. Dalam tulisan tersebut Adler mengatakan bahwa setiap manusia pada dasarnya
mempunyai kelemahan organis. Berbeda dengan hewan, manusia tidak dilengkapi dengan alat-
alat tubuh untuk melawan alam.
Pokok - pokok teori adler
1. Individualitas sebagai pokok persoalan
Adler member tekanan kepada pentingnya sifat khas ( unik ) kepribadian, yaitu
individualitas, kebulatan sifat – sifat pribadi manusia. Menurut Adler, tiap orang adalah
suatu konfigurasi, motif – motif, sifat – sifat, serta nilai – nilai yang khas tiap tindak yang
dilakukan oleh seseorang membawa corak khas gaya hidupnya yang bersifat individual.
2. Pandangan Teleologis : Finalisme Semu
Adler sangat dipengaruhi oleh filsafat “seakan-akan” yang dirumuskan oleh Hans
Vaihinger dalam bukunya yang berjudul “Die Philosophie des Als-Ob” tahun 1911. Adler
mengambil ajaran filsafat positifisme idealistis yang bersifat pragmatis itu dan
disesuaikannya dengan pendapatnya sendiri. Adler menemukan gagasan bahwa manusia
lebih didorong oleh harapan – harapannya terhadap masa depan dari pada pengalaman –
pengalaman masa lampaunya. Menurut Adler, orang yang normal dapat membebaskan diri
dari fiksi ini, sedang orang yang neorotis tidak.
3. Dua dorongan pokok
Di dalam diri manusia terdapat 2 dorongan pokok, yang mendorong serta
melatarbelakangi, segala tingkah laku yaitu :
a. Dorongan kemasyarakatan yang mendorong manusia bertindak yang mengapdi kepada
masyarakat.
b. Dorongan keakuan yang mendorong manusia bertindak yang mengapdi kepada aku
sendiri.
4. Rasa rendah diri dan kompensasi
Adler berpendapat bahwa rasa rendah diri itu bukanlah suatu tanda ketidak normalan,
melainkan justru sebagai pendorong bagi segala perbaikan dalam kehidupan manusia.
Tentu saja dapat jaga rasa rendah diri itu berlebih-lebihan sehingga menyebabkan ketidak
normalan, misalnya timbulnya kompleks rendah diri. Tetapi dalam keadaan normal rasa
rendah diri itu merupakan pendorong kearah kemajuan atau kesempuarnaan( superior).
Bagi Adler tujuan manusia bukanlah mendapat kenikmatan,akan tetapi mendapat
kesempurnaan.
5. Dorongan kemasyarakatan
Dorongan kemasyarakatan itu adalah dasar yang dibawa sejak lahir,pada dasarnya
manusia itu adalah makhluk social. Namun sebagaimana lain-lain kemungkinan bawaan,
mengabdi kepada masyarakat itu tidak tampak secara spontan,melainkan harus dibimbing
dan dilatih.
• Jadi kalau kita ikuti perkembangan teori ADLER itu maka dapat kita gambarkan :
1. Mula-mula manusia dianggap didorong oleh dorongan untuk mengejar keakuan dan
kekuasaan sebagai lantaran untuk mencapai kompensasi bagi rasa rendah dirinya.
2. Selanjutnya manusia dianggap didorong oleh dorongan kemasyarakatan yang dibawa
sejak lahir menyebabkan dia menempatkann kepentingan umum diatas kepentingan
pribadi.
Dorongan kemasyarakatan dalam bentuk konkritnya, dorongan ini misalnya : berwujud
kooperasi, hubungan sosial, hubungan antar pribadi, mengikatkan diri dengan kelompok
dan sebagainya.
6. Gaya hidup ,Leitlinie
Gaya hidup adalah prinsip yang dapat dipakai landasan untuk memahami tingkah laku
seseorang, yang melatar belakangi sifat-sifat seseorang. Tiap orang punya tujuan yang sama
yaitu untuk mencapai superiorita, namun cara untuk mencapai tujuan itu berbeda-beda .
Menurut ADLER gaya hidup itu ditentukan oleh inferiorita yang khusus, jadi gaya hidup itu
adalah suatu bentuk kompensasi terhadap kekurangan kesempurnaan tertentu.
7. Diri yang kereatif
Diri yang kereatif adalah penggerak utama, pegangan filsafat, sebab pertama bagi
semua tingkah laku. Diri yang kreatif inilah yang memberi arti kepada hidup yang
menetapkan tujuan serta membuat alat untuk mencapainya.
CIRI – CIRI TEORI ADLER
1. Adler menekankan minat sosial.
2. Konsep Adler mengenai konsep diri yang kreatif.
3. Tekanannya pada keunikan kepribadian.
PENGARUH ADLER PADA Kunkle
1. Dua dorongan pokok
• Dorongan keakuan
Dorongan untuk mengapdi kepada aku ( diri sendiri ).
• Dorongan kekitaan
Dorongan untuk mengapdi kepada kita ( umum , dunia luar dirinya ).
Orang yang bersikap keakuan ( ichhaftig ) akan menilai segala sesuatu atas dasar sejauh
mana hal yang dihadapi itu berguna bagi usahanya untuk mengejar ich idealnya. Orang
bersikap kekitaan ( wirhaftig ) akan meninjaunya dari segi kemajuan kemanusiaan ( sesame
manusia ).
2. Termometer penilai diri
Ada dua sikap hidup yang ekstrem, yaitu :
• Garis tegak lurus tak terhingga dan garis serta lingkungan mendatar lenyap sehingga
hanya merupakan titik , orang demikian ini segala tindak lakunya hanya berhubungan
dengan dirinya sendiri relasi dengan orang lain tidak ada : orang sakit jiwa.
• Garis serta lingkaran mendatar tak terhingga sehingga garis tegak lurus melenyap, orang
demikian menyangkutkan segala tindak lakunya dengan kekitaan, dorongan keakuan
terkikis habis : orang keramat.
3. Apersepsi bertendens dan dresat
• Apersepsi bertendens yaitu suatu tendens yang menyebabkan orang menyimpang dari
kenyataan dalam mengadakan apersepsi.
• Dresat adalah kebiasaan memandang segala sesuatu dari sudut tertentu dan bersifat
beku, nampak sebagai dresur.
4. Umfinalisierung
Umfinalisierung menggambarkan perbuatan yang dilakukan tidak dengan semestinya,
menurut nyatanya menuju ketujuannya yang wajar, tetapi terpengaruh oleh penghargaan
dalam hubungan dengan orang lain, demi kepentingan akunya. Misalnya anak membuat
rumah – rumahan yang bagus, melainkan karena ingin mendapatkan pujian dari orang
tuanya.
5. Lingkaran setan ( tuefelkreis ) dan proses pencernaan ( klarungs proses )
Individu seolah – olah dilingkari oleh pagar yang menakutkan yang makin lama
bertambah makin sempit daerahnya sehingga akhirnya mengurungnya dalam kesukaran
disebut lingkaran setan.
Proses pencerahan terjadi saat taraf kritis mungkin individu yang bersangkutan sadar
akan kesesatannya. Adapun proses tersebut melewati beberapa fase, yaitu :
• Fase pertama adalah fase mendapatkan pengertian yang benar atau mengenai ‘ Einsicht
’ mengenai diri sendiri.
• Fase berikutnya ialah berani menghadapi kenyataan hidup yang sewajarnya, fase
mengakui kesesatan diri, fase ‘ Eingestadnis ’ meniadakan sikap menolak kepada diri
sendiri.
Sifat Agresi
• Suka merendahkan orang lain, menilai prestasi diri dan kondisi diri berlebihan biasanya
orangnya sangat tidak toleran, suka iri, gossip, sadis. Ia akan bila melihat pihak lain, dalam
kondisi tidak berdaya karena dengan begitu, ia Nampak kuat, superior, ada kepuasan
tersendiri apabila ia dalam kondisi itu.
• Menyalahkan orang lain atas kesalahannya sendiri, menuduh, balas dendam, kondisi ini
tentu saja akan membuat lingkungannya tidak dapat hidup damai sejahtera dan menderita
akibat sikapnya.
• Menuduh diri sendiri, merasa penuh dosa, suka menyiksa diri, orang yang depresi, masofis,
dan bunuh diri menunjukkan bentuk upaya perlindungan diri agar kondisi mereka tidak
mengganggu orang lain yang dekat dengan mereka. Kondisi inipun menunjukkan
kecondongan pada superioritas personal untuk melindungi harga dirinya.
Penelitian khas dari adler
Kepribadian menurut urutan kelahiran
ANAK SITUASI DASAR DAMPAK POSITIF DAMPAK NEGATIF
Sulung • Turun tahta
akibat kelahiran
adik dan harus
berbagi perhatian
• Memiliki model
atau perintis,
yakni kakaknya
•Harus berbagi
perhatian sejak
awal
• Bertanggungjawab,
melindungi dan
memperhatikan
orang lain
• Anak-anak sulung
kurang dipersiapkan
untuk menerima anak
kedua umumnya dapat
menjadi anak bejat,
neurotik, penjahat,
pemabuk, dan orang
yang bermoral bejat.
• Merasa tidak aman,
takut tiba-tiba
kehilangan nasib
baiknya
Kedua •Menerima
perhatian tidak
terpecah dari
orang tua
•Lebih mudah
menyesuaikan diri
dibandingkan
kakaknya
•Ambisius yang
realistic
•Gampang bekerja
sama.
• Pemberontak dan
pengiri permanen,
cenderung berusaha
untuk mengalahkan
orang lain
Bungsu • Memiliki banyak
model perhatian,
walaupun
berbagi, tidak
berubah sejak
awal
• Sering
mengungguli
semua saudaranya.
• Menjadi anak
bermasalah dan
menjadi orang dewasa
neurotik, bila tidak
mampu menyesuaikan
diri dengan keadaan
baru.
Tunggal • Sering dimanja
• Menerima
perhatian
orangtua tidak
terbagi
• Cenderung cukup
dengan orang
tuanya
• Gaya hidup manja
• Ingin menjadi pusat
perhatian
• Takut bersaing dengan
orang lain
Aplikasi terhadap pendidikan
1) Aliran ini menghadapi ditentukan tujuan – tujuan yang susila, seperti :
• Keharusan memikul tanggungjawab.
• Keharusan menghadapi kesukaran – kesukaran hidup.
• Mengikis dorongan keakuan dan mengembangkan dorongan kemasyarakatan.
• Menyelami diri sendiri dan membuka kecenderungan – kecenderungan egoisitis yang
tersembunyi untuk kemudian memberantasnya
2) Optimisme dalam bidang pendidikan
Mengenai pengaruh pendidikan aliran ini berpandangan optimis. Kepribadian terutama
diberi bentuk oleh pendidikan.
Erik h Erickson
Biografi
Lahir
15 Juni 1902
Frankfurt am Main , Jerman [1]
Meninggal
12 Mei 1994 (umur 91)
Harwich , Cape Cod , Massachusetts [1]
Kewarganegaraan Amerika , Jerman
Fields psikolog perkembangan
Lembaga Harvard Medical School
Dikenal teori tentang pembangunan sosial
Pengaruh Sigmund Freud , Anna Freud
Erik Erikson (15 Juni 1902 - 24 Mei 1994) adalah seorang Denmark - Jerman - Amerika psikolog
perkembangan dan psikoanalis terkenal karena teori tentang pembangunan sosial manusia. Dia
mungkin paling terkenal untuk coining frase krisis identitas . Putranya, Kai T. Erikson , adalah
Amerika dicatat sosiolog .
Meskipun Erikson bahkan tidak memiliki gelar sarjana, ia menjabat sebagai profesor lembaga
terkemuka seperti Harvard dan Yale.
Struktur kepribadian
• Ego tumbuh
Mengacu pada pengalaman-pengalaman dengan tubuh.
Melihat fisik kita sebagai hal yang berbeda dari milik oranglain.
• Ideal Ego
Imajinasi yang kita miliki tentang diri kita sendiri yang dibandingkan dengan gambaran ideal
ego yang lain. Ideal-ego bertanggung jawab bagi rasa puas atau tidak, terhadap seluruh
identitas personal kita
• Identitas Ego
Imajinasi yang kita miliki tentang diri kita di beragam peran sosial yang kita mainkan.
Dinamika kepribadian
Bagi Erikson, dinamika kepribadian selalu diwujudkan sebagai hasil interaksi antara
kebutuhan dasar biologis dan pengungkapannya sebagai tindakan-tindakan sosial. Hal ini
berarti bahwa tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir dibentuk oleh pengaruh-pengaruh
sosial yang berinteraksi dengan suatu organisme. Sehingga seseorang tersebut menjadi matang
secara fisik dan psikologi.
Erikson menganggap ego sebagai sumber kesadarn diri seseorang. Selama menyesuaikan
diri dengan realita, maka ego mengembangkan perasaan keberkelanjutan diri dengan masa lalu
dan masa yang akan datang.
Menurut Erikson, ego berkembang melalui berbagai tahap kehidupan mengikuti prinsip
epigenetik, artinya tiap bagian dari ego berkembang pada tahap perkembangan tertentu dalam
rentangan waktu tertentu.
Perkembangan kepribadian
• Fase Bayi (0-1 tahun)
Kepercayaan vs Kecurigaan
Masa bayi (infancy) ditandai adanya kecenderungan trust – mistrust. Perilaku bayi
didasari oleh dorongan mempercayai atau tidak mempercayai orang-orang di sekitarnya.
Dia sepenuhnya mempercayai orang tuanya, tetapi orang yang dianggap asing dia tidak
akan mempercayainya.
Tahap ini berlangsung pada masa oral. Tugas yang harus dijalani pada tahap ini adalah
menumbuhkan dan mengembangkan kepercayaan tanpa harus menekan kemampuan
untuk hadirnya suatu ketidakpercayaan. Kepercayaan ini akan terbina dengan baik apabila
dorongan oralis pada bayi terpuaskan.
• Fase Anak-Anak (2 - 3 tahun)
Otonomi vs Perasaan Malu,Ragu-Ragu.
Masa kanak-kanak awal ditandai adanya kecenderungan otonomi– perasaan malu, ragu-
ragu Pada masa ini sampai batas-batas tertentu anak sudah bisa berdiri sendiri (dalam arti
duduk, berdiri, berjalan, bermain, minum dari botol sendiri tanpa ditolong oleh orang
tuanya)tetapi di pihak lain dia telah mulai memiliki rasa malu dan keraguan dalam berbuat,
sehingga seringkali minta pertolongan atau persetujuan dari orang tuanya.
Tugas yang harus diselesaikan pada masa ini adalah kemandirian (otonomi) sekaligus
dapat memperkecil perasaan malu dan ragu-ragu.
• Fase Pra Sekolah (4 - 6 tahun)
Inisiatif vs Kesalahan
Usia bermain ditandai adanya kecenderungan inisiatif– kesalahan. Pada masa ini anak
telah memiliki beberapa kecakapan, dengan kecakapan-kecakapan tersebut dia terdorong
melakukan beberapa kegiatan, tetapi karena kemampuan anak tersebut masih terbatas
adakalanya dia mengalami kegagalan. Kegagalan-kegagalan tersebut menyebabkan dia
memiliki perasaan bersalah, dan untuk sementara waktu dia tidak mau berinisatif atau
berbuat.
Tugas yang harus dijalani seorang anak pada masa ini ialah untuk belajar punya gagasan
(inisiatif) tanpa banyak terlalu melakukan kesalahan.
• Fase Anak Sekolah (6-12 tahun)
Kerajinan vs Inferioritas
Masa Sekolah ditandai adanya kecenderungan kerajinan–inferioritas. Pada masa ini
anak sangat aktif mempelajari apa saja yang ada di lingkungannya. Dorongan untuk
mengatahui dan berbuat terhadap lingkungannya sangat besar.
Salah satu tugas yang diperlukan dalam tahap ini ialah adalah dengan mengembangkan
kemampuan bekerja keras dan menghindari perasaan rasa rendah diri.
• Fase Remaja (12 - 20 tahun)
Identitas vs Kekacauan Identitas
Tahap remaja, dimulai pada saat masa puber dan berakhir pada usia 18 atau 20 tahun.
Masa remaja ditandai adanya kecenderungan identitas – kekacaun identitas.
Tugas yang harus dilakukan dalam tahap ini yaitu pencapaian identitas pribadi dan
menghindari peran ganda. Menurut Erikson masa ini merupakan masa yang mempunyai
peranan penting, karena melalui tahap ini orang harus mencapai tingkat identitas ego,
berarti mengetahui siapa dirinya dan bagaimana cara seseorang terjun ke tengah
masyarakat.
• Fase Dewasa Awal (21-40 tahun)
Keintiman vs Isolasi
Masa Dewasa Awal ditandai adanya kecenderungan keintiman – isolasi. Pada masa ini
ikatan kelompok sudah mulai longgar. Mereka sudah mulai selektif dengan membina
hubungan yang intim hanya dengan orang-orang tertentu yang sepaham.
Jadi pada tahap ini timbul dorongan untuk membentuk hubungan yang intim dengan
orang-orang tertentu, dan kurang akrab atau renggang dengan yang lainnya.
• Fase Dewasa (41 - 65 tahun)
Generativitas vs Stagnasi
Masa Dewasa ditandai adanya kecenderungan generativitas –stagnasi. Pada tahap ini
individu telah mencapai puncak dari perkembangan segala kemampuannya.
Pengetahuannya cukup luas, kecakapannya cukup banyak, sehingga perkembangan individu
sangat pesat.
Tugas yang harus dicapai pada tahap ini ialah dapat mengabdikan diri guna
keseimbangan antara sifat melahirkan sesuatu (generativitas) dengan tidak berbuat apa-apa
(stagnasi).
• Fase Usia Tua( >65 tahun)
Intergritas vs Keputusan
Masa hari tua ditandai adanya kecenderungan ego integritas – keputusasaan. Pada
masa ini individu telah memiliki kesatuan atau intregitas pribadi, semua yang telah dikaji
dan didalaminya telah menjadi milik pribadinya. Yang menjadi tugas pada usia senja ini
adalah integritas dan berupaya menghilangkan putus asa dan kekecewaan.
Aplikasi terhadap pendidikan
• Kita mampu mempelajari mengenai perilaku manusia melalui tahap perkembangan yang
dijelaskan Erickson.
• Membantu cara berpikir, sikap dan mental.
• Membangun karakter anak yang baik dengan mempelajari perkembangannya.
• Merupakan suatu pemikiran yang sangat maju guna memahami persoalan / masalah
psikologi yang dihadapi oleh manusia pada zaman modern seperti ini.
• Banyak digunakan untuk menjelaskan kasus / hasil penelitian yang terkait dengan tahap
perkembangan, baik anak dewasa, maupun lanjut usia.
b.f skinner
biografi
Burrhusm Frederic Skinner (1904-1990) adalah seorang psikolog Amerika Serikat terkenal
dari aliran behaviorisme. Inti pemikiran Skinner adalah setiap manusia bergerak karena
mendapat rangsangan dari lingkungannya. Sistem tersebut dinamakan "cara kerja yang
menentukan" (operant conditioning).
Skinner lahir pada tanggal 20 Maret 1904 di kota Susquehanna, Pennsylvania, Amerika
Serikat.
Skinner membuat tiga asumsi dasar tentang teorinya :
1. Perilaku itu terjadi menurut hukum tertentu (behavior is lawful).
Walaupun mengakui bahwa perilaku manusia adalah organisme yang berperasaan
dan berpikir, namun Skinner tidak mencari penyebab perilaku di dalam jiwa manusia
dan menolak alasan-alasan penjelasan dengan mengendalikan keadaan pikiran (mind)
atau motif-motif internal.
2. Perilaku dapat diramalkan (behavior can be predicted).
Perilaku manusia (kepribadiannya) menurut Skinner ditentukan oleh kejadian-
kejadian di masa lalu dan sekarang dalam dunia objektif dimana individu tersebut
mengambil bagian.
3. Perilaku manusia sapat dikontrol (behavior can be controlled).
Dapat dijelaskan hanya berkenaan dengan kejadian atau situas-situasi antaseden
yang dapat diamati. Bahwa kondisi sosial dan fisik di lingkungan sangat penting dalam
menentukan perilaku.
teori skinner
Bagi Skinner, studi mengenai kepribadian itu ditujukan pada penemuan pola yang khas dari
kaitan antara tingkah laku organisme dan berbagai konsekuensi yang diperkuatnya.
Selanjutnya, Skinner telah menguraikan sejumlah teknik yang digunakan untuk mengontrol
perilaku. Tekhnik tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
1) Pengekangan fisik (psycal restraints)
Menurut skinner, kita mengntrol perilaku melalui pengekangan fisik.
2) Bantuan fisik (physical aids)
Kadang-kadang orang menggunakan obat-obatan untuk mengontrol perilaku yang tidak
dinginkan. Bantuan fisik bisa juga digunakan untuk memudahkan perilaku tertentu, yang
bisa dilihat pada orang yang memiliki masalah penglihatan dengan cara memakai kacamata.
3) Mengubah kondisi stimulus (changing the stimulus conditions)
Suatu tekhnik lain adalah mengubah stimulus yang bertanggunggung jawab.
4) Memanipulasi kondisi emosional (manipulating emotional conditions)
Skinner menyatakan terkadang kita mengadakan perubahan emosional dalam diri kita
untuk mengontrol diri.
5) Melakukan respons-respons lain (performing alternativeresponses)
Menurut Skinner, kita juga sering menahan diri dari melakukan perilaku yang membawa
hukuman dengan melakukan hal lain.
6) Menguatkan diri secara positif (positif self-reinforcement)
Salah satu teknik yang kita gunakan untuk mengendalikan perilaku menurut Skinner,
adalah positive self-reinforcement. Kita menghadiahi diri sendiri atas perilaku yang patut
dihargai.
7) Menghukum diri sendiri (self punishment)
Akhirnya, seseorang mengkin menghukum diri sendiri karena gagal mencapai tujuan diri
sendiri.
struktur kepribadian
1. Reflex Operant adalah sesuatu yang dihasilkan, dalam arti organisme melakukan sesuatu
untuk menghilangkan stimulus yang mendorong langsung atau perilaku yang ditimbulkan
oleh stimulus yang tidak jelas tetapi semata-mata ditimbulkan oleh organisme itu sendiri
(dilakukan tanpa adanya stimulus penyebab).
Contohnya, seekor tikus lari keluar dari labirin atau seseorang yang keluar dari pintu.
2. Reflex Respondent adalah sesuatu yang dimunculkan, dimana organisme menghasilkan
sebuah responden sebagai hasil langsung dari stimulus spesifik atau perilaku yang
ditimbulkan oleh stimulus yang jelas (responden dibangkitkan oleh stimulus yang diketahui).
Contohnya, seekor anjing yang mengeluarkan air liur ketika melihat dan mencium bau
makanan atau seseorang yang mengedip ketika udara ditiupkan ke matanya.
dinamika kepribadian
1. Kepribadian & Belajar
Kepedulian utama Skinner adalah mengenai perubahan tingkah laku. Jadi hakekat teori
Skinner adalah teori belajar, bagaimana individu menjadi memiliki perilaku baru, menjadi
lebih terampil, menjadi lebih tahu.
2. Pengkondisian Operan (Operant Conditioning)
Operant conditioning atau instrumental conditioning mula-mula dikembangkan oleh E.
L. Thordike. Reinforcement tidak diasosiasikan dengan stimulus yang dikondisikan tetapi
diasosiasikan dengan respon. Skinner menyebut respon itu sebagai perilaku operan
(operant behavior).
3. Pengaturan Penguatan (Schedules reinforcement)
Reinforcement bisa bersifat positif maupun negatif. Penguat positif adalah peristiwa
atau sesuatu yang membuat tingkah laku yang dikehendaki berpeluang untuk diulangi.
Sedangkan penguat negatif adalah peristiwa atau suatu yang membuat tingkah laku yang
dikehendaki kemungkinan kecil akan diulang.
Dalam memanipulasi tingkah laku, yang penting adalah pengaturan pemberiannya.
Penguatan yang diadministrasi dengan cermat memungkinkan kita untuk membentuk
tingkah laku tertentu. Penjadwalan pemberian penguatan disarikan pada gambar :
1. Continuous reinforcement (penguat berkelanjutan)
Pemberian penguat dapat diatur, tidak kontinu terus-menerus tapi selang-seling
berdasarkan waktu (interval) maupun perbandingan (ratio).
2. Fixed Interval (Interval Tetap)
Pemberian penguat berselang teratur, misalnya setiap 5 menit.
3. Variabel Interval (Interval berubah)
Pemberian penguatan dalam waktu yang tidak tentu, tetapi jumlah atau rata-rata
penguat yang diberi sama dengan pengaturan tetap.
4. Fixed Ratio (Perbandingan tetap)
Mengatur pemberian penguat sesudah respon yang dikehendaki muncul yang
kesekian kalinya.
5. Variabel ratio (perbandingan berubah)
Memberikan penguat secara acak sesudah beberapa kali patukan dengan rata-rata
sama dengan fixed ratio.
4. Generalisasi & Diskriminasi
Generalisasi stimulus (stimulus generalization) adalah proses timbulnya respon dari
stimulus yang mirip dengan stimulus yang mestinya menimbulkan respon tersebut.
Sedangkan diskriminasi stimulus (stimulus discrimination) adalah kemampuan untuk
membedakan stimulus, sehingga stimulus tersebut tidak direspon walaupun mirip dengan
stimulus yang diberi penguat.
5. Tingkah Laku Takhyul (Superstitious Behavior)
Tingkah laku takhyul adalah suatu respon dapat berhubungan dengan penguatnya
secara kebetulan tanpa menunjukkan hubungan sebab-akibat yang jelas.
perkembangan kepribadian
1. Penghapusan
Penghapusan (extinction) adalah berkurangnya kecenderungan untuk merespon yang
terjadi apabila perkuatan yang mengikuti respon tersebut tidak ada lagi.
2. Stimulus Penghukum (punishing stimulus)
Adalah stimulus aversif yang bila terjadi sesudah berlangsungnya sebuah respon operan
akan mengurangi kemungkinan terjadinya respon tersebut di masa mendatang.
3. Schedule of Reinforcement
4. Generalisasi dan diskriminasi
patologis dan perubahan tingkah laku
Kelainan tingkah laku adalah kegagalan belajar membuat seperangkat respon yang tepat.
Kegagalan tersebut dapat berupa:
1. Kekurangan tingkah laku (behavior deficit)
Tidak memiliki repertoir respon yang dikehendaki karena miskin reinforcement
2. Kesalahan penguatan (schedules reinforcement error)
Pilihan responnya tepat, tetapi reinforcement diterima secara tidak benar sehingga
organisme cenderung memakai respon yang tidak dikehendaki
3. Kesalahan memahami stimulus (failure in discriminating stimulus)
Orang gagal dalam memilah tanda-tanda yang ada pada stimulus sehingga stimulus yang
benar dihubungkan dengan hukuman sedangkan yang salah dihubungkan dengan
reinforcement. Akibatnya akan terjadi pembentukan tingkah laku yang tidak dikehendaki
4. Merespon secara salah (inapropriate set of response)
Ketidakmampuan mengenali penanda spesifik suatu stimulus, sehingga akhirnya orang
mengembangkan respon yang salah karena justru respon tersebut yang mendapat
reinforcement.
modivikasi tingkah laku
Beberapa teknik dalam buku “alwisol” berikut merupakan teknik yang dikemukakan oleh Skinner
tetapi mungkin juga dikembangkan atau disempurnakan dari ide pakar lain, yaitu:
a. Pembanjiran (Flooding)
Membanjiri klien dengan situasi atau penyebab yang menimbulkan kecemasan atau
tingkah laku yang tidak dikehendaki dan bertahan disana sampai individu yang
bersangkutan menyadari bahwa malapetaka yang dicemaskannya tidak terjadi.
b. Terapi Aversi
Pada terapi aversi, pengaturan kondisi aversi diciptakan oleh terapis. Keberhasilan suatu
treatment menuntut kerja keras dari klien dan bantuan yang optimal dari terapis.
c. Pemberian hadiah atau hukuman secara selektif (selective reward/punishment)
Strategi terapi ini untuk memperbaiki tingkah laku anak dengan melibatkan figur di
sekeliling anak sehari-hari khususnya orangtua dan guru.
d. Latihan keterampilan sosial (social skill training)
Latihan ini banyak dipakai untuk membantu penderita depresi (yang dianggap sebagai
akibat dari perasaan tidak mendapat hadiah atau perhatian yang memadai dari lingkungan)
yang mungkin karena tidak memiliki keterampilan untuk memperolehnya.
e. Kartu berhaga (Token Economy)
Teknik yang didasarkan pada prinsip pengkondisian operan didesain untuk mengubah
tingkah laku klien. Hadiah dalam bentuk kartu berharga diberikan kepada klien setiap kali
klien memunculkan tingkah laku yang dikehendaki. Pemberian reinforcement diatur dalam
interval atau rasio, bisa divariasikan dengan memberikan hukuman yakni mengambil kartu
yang sudah dimiliki klien kalau dia melakukan kesalahan. Sesudah kartu ditangan klien
mencapai jumlah tertentu, dapat ditukar dengan reinforcement primer yang disukainya.
aplikasi terhadap pendidikan
Bahan yang dipelajari dianalisis sampai pada unit-unit secara organis.
- Hasil berlajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan jika benar
diperkuat.
- Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.
- Materi pelajaran digunakan sistem modul.
- Tes lebih ditekankan untuk kepentingan diagnostic.
- Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri.
- Dalam proses pembelajaran tidak dikenakan hukuman.
- Dalam pendidikan mengutamakan mengubah lingkungan untuk mengindari pelanggaran
agar tidak menghukum.
- Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah.
- Hadiah diberikan kadang-kadang (jika perlu)
- Tingkah laku yang diinginkan, dianalisis kecil-kecil, semakin meningkat mencapai tujuan.
- Dalam pembelajaran sebaiknya digunakan shaping.
- Mementingkan kebutuhan yang akan menimbulkan tingkah laku operan.
- Dalam belajar mengajar menggunakan teaching machine.
- Melaksanakan mastery learning yaitu mempelajari bahan secara tuntas menurut waktunya
masing -masing karena tiap anak berbeda-beda iramanya. Sehingga naik atau tamat sekolah
dalam waktu yang berbeda-beda. Tugas guru berat, administrasi kompleks.
Gordon allport
Biografi
Gordon Alport, lahir di Montezuma, Indiana , 11 November 1897 dan meninggal di
Cambridge, Massachusetts , 9 Oktober 1967 (pada umur 69 tahun). Dia adalah seorang
psikolog. Ia meraih gelar Doktor Psikologi dari Harvard pada tahun 1922. Dia menghabiskan
kariernya untuk mengembangkan teori, mengkaji persoalan-persoalan sosial, seperti :
prasangka, kecurigaan, komunal, serta mengembangkan tes kepribadian.
Menurut Allport, salah satu yang paling memotivasi manusia adalah kecenderungan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan biologisnya. Kecenderungan ini disebut Allport dengan
pemfungsian oportunistik : bersifat reaktif, berorientasi masa lalu, dan biologis. Sekalipun
demikian, Allport menganggap kebanyakan perilaku manusia dimotivasi oleh sesuatu yang lain,
sesuatu yang berfungsi dalam rangka ekspresi diri, yang oleh Allport disebut ''pemfungsian
Propriate'' maksudnya apapun yang dilakukan seseorang dalam hidup biasanya adalah demi
menunjukkan siapa dirinya. Pemfungsian diri ini bersifat proaktif, berorientasi masa depan, dan
psikologis.
Carl roger
Biografi
• Nama lengkap: Carl Ransom Rogers
• TTL: Oak Park illinois, 8 januari 1902
• Nama ayah : Walter
• Nama ibu: Julia Cushing
• Agama : Protestan fundamental is
• Nama istri :Hellen Elliot
• Nama anak: David dan Nathalie
• Meninggal : 4 febuari 1987
• Setelah lulus SMA Carl Rogers masuk di university of Wiconsin jurusan pertanian
• Tahun 1924 masuk sekolah di Union Theological Seminary
• Tahun 1927 bekerja sebagai rekanan di Institute for Child Guidance di New York
• Pada tahun 1931 menerima gelar Ph.D
• Pada tahun 1939 menuli buku pertamanya yang berjudul : “The Clinical Treatment of the
Problem Child
Penghargaan yang diterima :
• American Associatin for Apllication for Apllied Psychology
• Distinguished Scientific Contibution Award (1956) dari Amerika psycology Association
Teori
a. Teori Client Centered adalah teori yang membahas tentang sistem terapi rogers
b. Teori Person Centered adalah teori yang membahas tentang teori kepribadian Rogers
• Asumsi – asumsi dasar , Diri dan aktualisasi diri
• Kecenderungan Formatif
Rogers(1978,1980) yakin bahwa terdapat kecenderungan bagi semua hal, baik
organis maupun anorganis, untuk berkembang dari suatu bentuk yang lebih
sederhana menuju lebih kompleks. Bagi seluruh alam semesta ini, proses kreatiflah,
jadi bukan proses disintegratif, yang bekerja. Rogers menyebut proses ini
Kecenderungan formatif dan mengambil banyak contoh dari alam.
• Kecenderungan- Mengaktualisasi
kecenderungan mengaktualisasi (actualizing tendency) atau kecenderungan di
semua manusia untuk bergerak menuju perlengkapan atau pemenuhan potensi-
potensi.
• Menurut Rogers (1959), bayi mulai mengembangkan konsep diri yang samar-samar
ketika satu porsi pengalaman mereka terpersonalkan dan terbedakan dalam
kesadaran sebagai pengalaman ke-”aku”-an atau ke-”saya”-an.
• Aktualisasi diri adalah kecenderungan mengaktualisasi diri seperti yang
dipahaminya dalam kesadarannya. Contohnya, jika penghayatan organismik seorang
laki-laki berasal dari kemarahan terhadap istrinya, dan jika kemarahan terhadap
pasangannya ini berkebalikan dengan konsepsi si laki-laki tentang dirinya maka
kecenderungan mengaktualisasi dan aktualisasi dirinya tidak kongruen, dan dia akan
mengalami konflik dan tegangan batin.
• Kesadaran
• Kesadaran sebagai representasi simbolik (yang tidak mesti terperangkap dalam
simbol-simbol verbal) dari sejumlah pengalaman kita
• Tingkat- tingkat Kesadaran
Rogers mengemukakan 3 tingkat kesadaran, yaitu:
a. Beberapa peristiwa dialami manusia dibawah ambang kesadarannya, dan
bisa di abaikan atau disangkal.
b. Rogers berhipotesis bahwa sejumlah pengalaman disimbolkan secara akurat dan
di akui dengan bebas menjadi struktur diri.
c. Kesadaran melibatkan pengalaman yang dipahami dalam bentuk terdistorsi.
• Menjadi seorang pribadi
Proses yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pribadi : seorang individu harus
melakukan kontak dengan pribadi lain.
• Penghalang – penghalang bagi kesehatan psikologis
Tidak semua orang mengalami kondisi sehat secara psikologis karena sebagian besar
orang lebih banyak mengalami kondisi berharga, tidak kongruen, membela diri dan
disorganisasi
• Kondisi berharga: diartikan bahwa mereka yang mersa bahwa orang tua, teaman
ataupun pasangan hidup mereka menerima dirinya hanya jika mereka dapat
memenuhi harapan- harapan dan persetujuan orng- orang tersebut
• Ketidak kongruenan : adanya pemikiran yang cenderung bergantung pada orang lain
• Pertahanan diri : perlindungan terhadap konsep diri , kecemasan, dan ancaman
lewat penyangkalan atau pendistorsian pengalaman pengalaman yang konsisten
• Disorganisasi : jika pertahanan diri itu gagal.
Aplikasi terhadap pendidikan
 Manusia itu mempunyai kemampuan untuk belajar secara alami
 Belajar yang signifikan terjadi apabila subject matter dirasakan murid mempunyai
relevansi dengan maksud-maksudnya sendiri
 Belajar yang menyangkut suatu perubahan
 Tugas-tugas yang mengancam diri
 Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya
 Belajar diperlancar apabila siswa dilibatkan dalam proses belajar.
 Belajar atas inisiatif sendiri
 Kepercayaan terhadap diri sendiri
Albert bandura
Biografi
Albert Bandura dilahirkan di Mundare Northern Alberta Kanada, pada 4 Desember 1925.
Pada tahun 1949 beliau mendapat pendidikan di University of British Columbia, dalam jurusan
psikologi. Dia memperoleh gelar Master didalam bidang psikologi pada tahun 1951 dan setahun
kemudian ia juga meraih gelar doctor (Ph.D). Bandura menyelesaikan program doktornya dalam
bidang psikologi klinik, setelah lulus ia bekerja di Standford University.Beliau banyak terjun
dalam pendekatan teori pembelajaran untuk meneliti tingkah laku manusia dan tertarik pada
nilai eksperimen.
Pada tahun 1964 Albert Bandura dilantik sebagai professor dan seterusnya menerima
anugerah American Psychological Association untuk Distinguished scientific contribution pada
tahub 1980. Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial, salah satu
konsep dalam aliran behaviorime yang menekankan pada komponen kognitif dari pemikiran,
pemahaman, dan evaluasi.
Teori
a. Teori Pembelajaran Sosial
Teori Pembelajaran Sosial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang
tradisional (behavioristik). Ada dua jenis pembelajaran melalui pengamatan ,Pertama.
Pembelajaran melalui pengamatan dapat terjadi melalui kondisi yang dialami orang lain.
Kedua, pembelajaran melalui pengamatan meniru perilaku model meskipun model itu tidak
mendapatkan penguatan positif atau penguatan negatif saat mengamati itu sedang
memperhatikan model itu mendemonstrasikan sesuatu yang ingin dipelajari oleh pengamat
tersebut dan mengharapkan mendapat pujian atau penguatan apabila menguasai secara
tuntas apa yang dipelajari itu.
b. Teori Peniruan (Modeling)
Menurut Bandura, sebagian besar tingkah laku manusia dipelajari melalui peniruan
maupun penyajian.
Berdasarkan teori ini terdapat beberapa cara peniruan yaitu meniru secara langsung.
Contohnya guru membuat demostrasi cara membuat kapal terbang kertas dan pelajar
meniru secara langsung. Seterusnya proses peniruan melalui contoh tingkah laku.
Unsur Utama dalam Peniruan (Proses Modeling/Permodelan) :
1. Perhatian ( Attention )
2. Mengingat ( Retention )
3. Reproduksi gerak ( Reproduction )
4. Motivasi
Jenis – jenis Peniruan (modelling) :
1. Peniruan Langsung
2. Peniruan Tak Langsung
3. Peniruan Gabungan
4. Peniruan Sesaat / seketika.
5. Peniruan Berkelanjutan
Ciri – Ciri Teori Pemodelan Bandura
1. Unsur pembelajaran utama ialah pemerhatian dan peniruan
2. Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai dan lain – lain
3. Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang didemonstrasikan guru sebagai
model
4. Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan dan penguatan yang positif
5. Proses pembelajaran meliputi perhatian, mengingat, peniruan, dengan tingkah laku atau
timbal balik yang sesuai, diakhiri dengan penguatan yang positif
Kelebihan Teori Albert Bandura
Teori Albert Bandura lebih lengkap dibandingkan teori belajar sebelumnya , karena itu
menekankan bahwa lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan melalui system kognitif
orang tersebut. Bandura memandang tingkah laku manusia bukan semata – mata reflex atas
stimulus ( S-R bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul akibat interaksi antara
lingkungan dengan kognitif manusia itu sendiri.
Pendekatan teori belajar social lebih ditekankan pada perlunya conditioning ( pembiasan
merespon ) dan imitation ( peniruan ). Selain itu pendekatan belajar social menekankan
pentingnya penelitian empiris dalam mempelajari perkembangan anak – anak. Penelitian ini
berfokus pada proses yang menjelaskan perkembangan anak – anak, faktor social dan kognitif.
Kelemahan Teori Albert Bandura
Teori pembelajaran Sosial Bandura sangat sesuai jika diklasifikasikan dalam teori
behavioristik. Ini karena, teknik pemodelan Albert Bandura adalah mengenai peniruan tingkah
laku dan adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami
sesuatu yang ditiru.
Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkah lakunya dengan hanya melalui
peniruan ( modeling ), sudah pasti terdapat sebagian individu yang menggunakan teknik
peniruan ini juga akan meniru tingkah laku yang negative , termasuk perlakuan yang tidak
diterima dalam masyarakat.
Struktur kepribadian
a. Sistem Self (Self System)
b. Regulasi Diri
c. Efikasi Diri (Self Effication)
Dinamika Kepribadian
• Penguatan Vikarius
• Penguatan yang Ditunda
• Tanpa penguatan
Perkembangan Kepribadian
Belajar melalui observasi :
1. Peniruan
2. Modeling tingkah laku baru
3. Modeling mengubah tingkah laku lama
4. Modeling Simbolik
5. Modeling Kondisoining
Aplikasi Albert Bandura dalam Pendidikan
1. Latihan penguasaan
2. Modeling terbuka
3. Modeling simbolik
TEORI KEPRIBADIAN FIVE FACTOR
Menurut Dr. John A. Jhonson, secara umumnya ciri-ciri personaliti seseorang individu di bagikan
kepada 5 sifat yang asas yaitu mengikuti suatu konsep yang dikenali sebagai OCEAN.
Penejalasan teori The Big Five:
1. Ekstroversion (sering disebut surgency): Bersifat social (suka bergaul). Orang yang tinggi
pada dimensi ini cenderung penuh semangat, antusias, dominan, ramah, dan komunikatif.
Orang yang sebaliknya akan cenderung pemalu, tidak percaya diri, submisif, dan pendiam.
ciri – ciri Extraversion adalah :
a) Nilai tinggi
Individu yang memiliki sifat Extraversion dengan nilai tinggi adalah individu yang mudah
bergaul, aktif, talkactive, selalu semangat, memiliki emosi yang positif, antusias, optimis,
dan fun loving, affectionate.
b) Nilai rendah
Individu yang memiliki Extraversion dengan nilai rendah adalah individu yang memiliki
sifat pendiam, tenang, tidak ceria, penyendiri, orientasi tugas, pemalu, dan kurang
tergantung pada dunia luar.
2. Agreeableness: berpendapat sama ( senang mencapai persetujuan). Agreeableness adalah
mendeskripsikan kualitas orientasi interpersonal seseorang secara berkesinambungan dari
perasaan terharu sampai perasaan menentang dalam pikiran, perasaan, dan tindakan.
Ciri – ciri sifat Agreeableness :
a) Nilai tinggi
Individu yang digolongkan dalam sifat ini adalah individu yang mudah percaya pada
orang lain, penolong, pemaaf, mudah tertipu, jujur, dan apa adanya.
b) Nilai rendah
Individu yang memiliki sifat Agreeableness dengan nilai rendah adalah individu yang
sinis, kasar, suka curiga, tidak kooperatif, pendendam, kejam, pemarah, dan suka
memanipulasi.
3. Conscientiousness (disebut juga lack of impulsivity): mendeskripsikan perilaku tugas dan
arah tujuan, dan secara social membutuhkan impulse control.
Conscientiousness memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
a) Nilai tinggi
Conscientiousness dengan nilai tinggi adalah individu yang teratur, dapat dipercaya,
pekerja keras, disiplin, tepat waktu, teliti, rapi, ambisious dan tekun.
b) Nilai rendah
Individu dengan Conscientiousness nilai rendah adalah individu yang tidak teratur
(tanpa tujuan), tidak dapat dipercaya, malas, ceroboh, suka lalai, sembrono, kemauan
yang lemah.
4. Neuroticism: (disebut juga emotional instability): bersifat neurotic (mempunyai gangguan
emosi). Merupakan penyesuaian diri dengan ketidakstabilan emosi. Factor ini mengenal
individu yang mudah tertekan secara psikologis, ide – ide yang tidak realistic, idaman atau
dorongan yang berlebihan dan respon yang mal adaptif.
Adapun ciri – ciri neuroticism adalah:
a) Nilai tinggi
Individu dengan neuroticism nilai tinggi adalah individu yang memiliki rasa takut yang
berlebihan, khawatir, emosional, gelisah, in adekuat, dan rasa cemas yang berlebihan.
b) Nilai rendah
Individu dengan neuroticism nilai rendah adalah individu yang memiliki rasa tenang,
santai,, tidak emosional, tabah, merasa aman, puas terhadap diri sendiri.
5. Openness To Experience: (juga sering disebut culture atau intellect): mempunyai sifat
terbuka. Mendeskripsikan luas, kedalaman, kerumitan mental individu dan pengalaman
hidup.
Ciri – ciri sifat openness adalah :
a) Nilai tinggi
Individu yang memiliki sifat openness dengan nilai tinggi adalah individu yang
mempunyai minat yang besar, menghargai seni, kreatif, orisinil, imajinatif, sensitive
pada keindahan dan berpandangan luas.
b) Nilai rendah
Individu yang memilii sifat openness dengan nilai rendah adalah individu yang
konvensional, sederhana, memiliki minat yang sempit, tidak memiliki seni dan tidak
analitis.
Teori Ivan Petrovich Pavlov, Stimulus Respons
Ivan Petrovich Pavlov
Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936) adalah seorang behavioristik terkenal dengan teori
pengkondisian asosiatif stimulus-respons dan hal ini yang dikenang darinya hingga kini. Ia tidak
pernah memiliki hambatan serius dalam sepanjang kariernya meskipun terjadi kekacauan
dalam revolusi rusia.
Pavlov lahir di kota kecil di Rusia tengah, anak seorang pendeta ortodoks pedesaan. Pada
awalnya ia berniat mengikuti jejak ayahnya, namun mengurungkan dan pergi ke universitas di
St. Petersburg untuk mengajar pada tahun 1870. Dari sinilah karir seorang pavlov mulai berjalan
hingga ia memimpin institut Fisiologi Pavlovian di Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.
Ia menemukan bahwa ia dapat menggunakan stimulus netral, seperti sebuah nada atau sinar
untuk membentuk perilaku (respons). Dalam hal ini, eksperimen yang dilakukan oleh pavlov
menggunakan anjing sebagai subyek penelitian.
Berikut adalah tahap-tahap eksperimen dan penjelasan dari gambar diatas:
Gambar pertama. Dimana anjing, bila diberikan sebuah makanan (UCS) maka secara otonom
anjing akan mengeluarkan air liur (UCR).
Gambar kedua. Jika anjing dibunyikan sebuah bel maka ia tidak merespon atau mengeluarkan
air liur.
Gambar ketiga. Sehingga dalam eksperimen ini anjing diberikan sebuah makanan (UCS) setelah
diberikan bunyi bel (CS) terlebih dahulu, sehingga anjing akan mengeluarkan air liur (UCR)
akibat pemberian makanan.
Gambar keempat. Setelah perlakukan ini dilakukan secara berulang-ulang, maka ketika anjing
mendengar bunyi bel (CS) tanpa diberikan makanan, secara otonom anjing akan memberikan
respon berupa keluarnya air liur dari mulutnya (CR).
Dalam ekperimen ini bagaimana cara untuk membentuk perilaku anjing agar ketika bunyi bel di
berikan ia akan merespon dengan mengeluarkan air liur walapun tanpa diberikan makanan.
Karena pada awalnya (gambar 2) anjing tidak merespon apapun ketika mendengar bunyi bel.
Jika anjing secara terus menerus diberikan stimulus berupa bunyi bel dan kemudian
mengeluarkan air liur tanpa diberikan sebuah hadiah berupa makanan. Maka kemampuan
stimulus terkondisi (bunyi bel) untuk menimbulkan respons (air liur) akan hilang. Hal ini disebut
dengan extinction atau penghapusan.
Pavlov mengemukakan empat peristiwa eksperimental dalam proses akuisisi dan penghapusan
sebagai berikut:
1. Stimulus tidak terkondisi (UCS), suatu peristiwa lingkungan yang melalui kemampuan
bawaan dapat menimbulkan refleks organismik. Contoh: makanan
2. Stimulus terkondisi (CS), Suatu peristiwa lingkungan yang bersifat netral dipasangkan
dengan stimulus tak terkondisi (UCS). Contoh: Bunyi bel adalah stimulus netral yang di
pasangkan dengan stimulus tidak terkondisi berupa makanan.
3. Respons tidak terkondisi (UCR), refleks alami yang ditimbulkan secara otonom atau
dengan sendirinya. Contoh: mengeluarkan air liur
4. Respos terkondisi (CR), refleks yang dipelajari dan muncul akibat dari penggabungan CS
dan US. Contoh: keluarnya air liur akibat penggabungan bunyi bel dengan makanan.
Menilik psikologi behavioristik menggunakan suatu pendekatan ekperimental, refleksiologis
objektif pavlov tetap merupakan model yang luar biasa dan tidak tertandingi.
Bila dicontohkan dalam kehidupan nyata teori pavlov ini bisa diterapkan. Sebagai contoh
untuk menambah kelekatan dengan pasangan, Jika anda mempunyai pasangan yang “sangat
suka (UCR)” dengan coklat (UCS). Disetiap anda bertemu (CS) dengan kekasih anda maka
berikanlah sebuah coklat untuk kekasih anda, secara otonom dia akan sangat suka dengan
coklat pemberian anda.
Berdasarkan teori, ketika hal itu dilakukan secara berulang-ulang, selanjutnya cukup dengan
bertemu dengan anda tanpa memberikan coklat, maka secara otonom pasangan anda akan
sangat suka (CR) dengan anda, hal ini dapat terjadi karena pembentukan perilaku antara UCS,
CS, UCR, dan CR seperti ekperimen yang telah dilakukan oleh pavlov.

More Related Content

What's hot

Teori kepribadian menurut carl gustav
Teori kepribadian menurut carl gustavTeori kepribadian menurut carl gustav
Teori kepribadian menurut carl gustavImam Suaydi
 
Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)masnasikin
 
Psikoanalisis (Psikologi Umum)
Psikoanalisis (Psikologi Umum)Psikoanalisis (Psikologi Umum)
Psikoanalisis (Psikologi Umum)atone_lotus
 
Psikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl JungPsikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl JungAsma Khairani
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisapsepti17
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianAfra Balqis
 
Teori Kepribadian Sigmund Freud
Teori Kepribadian Sigmund FreudTeori Kepribadian Sigmund Freud
Teori Kepribadian Sigmund Freudwancoker
 
Tokoh Psikoanalisa
Tokoh PsikoanalisaTokoh Psikoanalisa
Tokoh PsikoanalisaLevi Rolan
 
Teori Psikoanalisa islam
Teori Psikoanalisa islamTeori Psikoanalisa islam
Teori Psikoanalisa islamRatih Aini
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisapsepti22
 
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudPertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudVivia Maya Rafica
 
Pendekatan konseling psykoanalisis
Pendekatan konseling psykoanalisisPendekatan konseling psykoanalisis
Pendekatan konseling psykoanalisisvarizalamir
 
PSIKOLOGI KAUNSELING jung’s analytic psychology
PSIKOLOGI KAUNSELING jung’s analytic psychologyPSIKOLOGI KAUNSELING jung’s analytic psychology
PSIKOLOGI KAUNSELING jung’s analytic psychologyAmin Upsi
 
Dinamika kepribadian menurut sigmund freud
Dinamika kepribadian menurut sigmund freudDinamika kepribadian menurut sigmund freud
Dinamika kepribadian menurut sigmund freudelmakrufi
 
Pendekatan Psikoanalisis
Pendekatan PsikoanalisisPendekatan Psikoanalisis
Pendekatan Psikoanalisisachi lazuardi
 

What's hot (20)

Teori kepribadian menurut carl gustav
Teori kepribadian menurut carl gustavTeori kepribadian menurut carl gustav
Teori kepribadian menurut carl gustav
 
Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)
 
Psikoanalisis (Psikologi Umum)
Psikoanalisis (Psikologi Umum)Psikoanalisis (Psikologi Umum)
Psikoanalisis (Psikologi Umum)
 
Psikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl JungPsikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl Jung
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Ppt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisPpt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisis
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
Psikoanalisis
PsikoanalisisPsikoanalisis
Psikoanalisis
 
Teori psikoanalisis
Teori psikoanalisisTeori psikoanalisis
Teori psikoanalisis
 
Teori Kepribadian Sigmund Freud
Teori Kepribadian Sigmund FreudTeori Kepribadian Sigmund Freud
Teori Kepribadian Sigmund Freud
 
Tokoh Psikoanalisa
Tokoh PsikoanalisaTokoh Psikoanalisa
Tokoh Psikoanalisa
 
Teori Psikoanalisa islam
Teori Psikoanalisa islamTeori Psikoanalisa islam
Teori Psikoanalisa islam
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisa
 
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudPertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
 
Pendekatan konseling psykoanalisis
Pendekatan konseling psykoanalisisPendekatan konseling psykoanalisis
Pendekatan konseling psykoanalisis
 
PSIKOLOGI KAUNSELING jung’s analytic psychology
PSIKOLOGI KAUNSELING jung’s analytic psychologyPSIKOLOGI KAUNSELING jung’s analytic psychology
PSIKOLOGI KAUNSELING jung’s analytic psychology
 
TUGAS ARTIKEL INDIVIDU
TUGAS ARTIKEL INDIVIDUTUGAS ARTIKEL INDIVIDU
TUGAS ARTIKEL INDIVIDU
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Dinamika kepribadian menurut sigmund freud
Dinamika kepribadian menurut sigmund freudDinamika kepribadian menurut sigmund freud
Dinamika kepribadian menurut sigmund freud
 
Pendekatan Psikoanalisis
Pendekatan PsikoanalisisPendekatan Psikoanalisis
Pendekatan Psikoanalisis
 

Similar to Teori Tokoh Psikologi

Carl Gustav Jung pptx.pptx
Carl Gustav Jung pptx.pptxCarl Gustav Jung pptx.pptx
Carl Gustav Jung pptx.pptxBennyHamonangan
 
Kelompok 1 Psikokepribadian materi Psikoanalisa.pptx
Kelompok 1 Psikokepribadian materi Psikoanalisa.pptxKelompok 1 Psikokepribadian materi Psikoanalisa.pptx
Kelompok 1 Psikokepribadian materi Psikoanalisa.pptxAfeKun
 
Perbandingan teori Sigmund Freud dan Carl Jung
Perbandingan teori Sigmund Freud dan Carl JungPerbandingan teori Sigmund Freud dan Carl Jung
Perbandingan teori Sigmund Freud dan Carl JungHazimHazim7
 
Teori Pendekatan Psikoanalisis ( Sigmound Salomo Freud ).pptx
Teori Pendekatan Psikoanalisis ( Sigmound Salomo Freud ).pptxTeori Pendekatan Psikoanalisis ( Sigmound Salomo Freud ).pptx
Teori Pendekatan Psikoanalisis ( Sigmound Salomo Freud ).pptxBobyArdhianNusantara1
 
Teori perkembangan kendiri personaliti
Teori perkembangan kendiri personalitiTeori perkembangan kendiri personaliti
Teori perkembangan kendiri personalitifong kai hung
 
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISASEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISAWulandari Rima Kumari
 
Teori Kepribadian Sigmun Freud
Teori Kepribadian Sigmun FreudTeori Kepribadian Sigmun Freud
Teori Kepribadian Sigmun FreudBaan Crow
 
Perbandingan teori Sigmund Freud dan Carl Jung
Perbandingan teori Sigmund Freud dan Carl JungPerbandingan teori Sigmund Freud dan Carl Jung
Perbandingan teori Sigmund Freud dan Carl JungHazimHazim7
 
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdfNorAzira22
 
Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 5Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 5setiawan02
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungVivia Maya Rafica
 
Jurnal teori dan tujuan perkembangan
Jurnal teori dan tujuan perkembanganJurnal teori dan tujuan perkembangan
Jurnal teori dan tujuan perkembanganHambaAllah39
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudAgung Andi Nurul Patta
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudPatta Ula
 
tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)
tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)
tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)d_maha
 

Similar to Teori Tokoh Psikologi (20)

Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Carl Gustav Jung pptx.pptx
Carl Gustav Jung pptx.pptxCarl Gustav Jung pptx.pptx
Carl Gustav Jung pptx.pptx
 
Kelompok 1 Psikokepribadian materi Psikoanalisa.pptx
Kelompok 1 Psikokepribadian materi Psikoanalisa.pptxKelompok 1 Psikokepribadian materi Psikoanalisa.pptx
Kelompok 1 Psikokepribadian materi Psikoanalisa.pptx
 
Perbandingan teori Sigmund Freud dan Carl Jung
Perbandingan teori Sigmund Freud dan Carl JungPerbandingan teori Sigmund Freud dan Carl Jung
Perbandingan teori Sigmund Freud dan Carl Jung
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah pak fatah
Makalah pak fatahMakalah pak fatah
Makalah pak fatah
 
Teori Pendekatan Psikoanalisis ( Sigmound Salomo Freud ).pptx
Teori Pendekatan Psikoanalisis ( Sigmound Salomo Freud ).pptxTeori Pendekatan Psikoanalisis ( Sigmound Salomo Freud ).pptx
Teori Pendekatan Psikoanalisis ( Sigmound Salomo Freud ).pptx
 
Teori perkembangan kendiri personaliti
Teori perkembangan kendiri personalitiTeori perkembangan kendiri personaliti
Teori perkembangan kendiri personaliti
 
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISASEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
 
Teori Kepribadian Sigmun Freud
Teori Kepribadian Sigmun FreudTeori Kepribadian Sigmun Freud
Teori Kepribadian Sigmun Freud
 
Perbandingan teori Sigmund Freud dan Carl Jung
Perbandingan teori Sigmund Freud dan Carl JungPerbandingan teori Sigmund Freud dan Carl Jung
Perbandingan teori Sigmund Freud dan Carl Jung
 
Uts bu richma novi
Uts bu richma noviUts bu richma novi
Uts bu richma novi
 
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
 
Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 5Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 5
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
Jurnal teori dan tujuan perkembangan
Jurnal teori dan tujuan perkembanganJurnal teori dan tujuan perkembangan
Jurnal teori dan tujuan perkembangan
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
 
tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)
tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)
tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)
 

More from THiya D' AxhEizynt (19)

Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery Learning
 
Rpp ttg Planet
Rpp ttg PlanetRpp ttg Planet
Rpp ttg Planet
 
Rpp ttg globalisasi
Rpp ttg globalisasiRpp ttg globalisasi
Rpp ttg globalisasi
 
Peran serta orang tua
Peran serta orang tuaPeran serta orang tua
Peran serta orang tua
 
Komik Lingkunganku
Komik LingkungankuKomik Lingkunganku
Komik Lingkunganku
 
Segi Empat
Segi EmpatSegi Empat
Segi Empat
 
Bunga Tunggal
Bunga TunggalBunga Tunggal
Bunga Tunggal
 
Kalimat Efektif
Kalimat Efektif Kalimat Efektif
Kalimat Efektif
 
Sepintas tentang Khonghucu
Sepintas tentang KhonghucuSepintas tentang Khonghucu
Sepintas tentang Khonghucu
 
Gejala dan Bencana Alam
Gejala dan Bencana AlamGejala dan Bencana Alam
Gejala dan Bencana Alam
 
Pelengkap pada RPP Volume Prisma dan Tabung
Pelengkap pada RPP Volume Prisma dan TabungPelengkap pada RPP Volume Prisma dan Tabung
Pelengkap pada RPP Volume Prisma dan Tabung
 
RPP Volume prisma dan tabung
RPP Volume prisma dan tabungRPP Volume prisma dan tabung
RPP Volume prisma dan tabung
 
Adaptasi Makhluk Hidup
Adaptasi Makhluk HidupAdaptasi Makhluk Hidup
Adaptasi Makhluk Hidup
 
Konsep pembelajaran tematik terpadu kurikulum 2013
Konsep pembelajaran tematik terpadu kurikulum 2013Konsep pembelajaran tematik terpadu kurikulum 2013
Konsep pembelajaran tematik terpadu kurikulum 2013
 
Batuan
BatuanBatuan
Batuan
 
Unsur ekstrinsik cerpen Guru
Unsur ekstrinsik cerpen GuruUnsur ekstrinsik cerpen Guru
Unsur ekstrinsik cerpen Guru
 
Unsur instrinsik cerpen Guru
Unsur instrinsik cerpen GuruUnsur instrinsik cerpen Guru
Unsur instrinsik cerpen Guru
 
Unsur instrinsik puisi Doa
Unsur instrinsik puisi DoaUnsur instrinsik puisi Doa
Unsur instrinsik puisi Doa
 
Puisi Doa
Puisi DoaPuisi Doa
Puisi Doa
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

Teori Tokoh Psikologi

  • 1. TUGAS AKHIR PSIKOLOGI KEPRIBADIAN “ RESUME TEORI TOKOH PSIKOLOGI “ Disusun Oleh : Nama : Kristia Dwi Sayekti Kelas : RS11I NIM : 292011322 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA 2011 / 2012
  • 2. SIGMUND FREUD BIOGRAFI Dilahirkan pada 6 Mei 1856 di kota Freiberg yang kini terletak di Cekoslowakia, tetapi tadinya termasuk wilayah Kerajaan Austria. Dan meninggal pada 23 September 1939 di London. Gagasan Freud di bidang psikologi berkembang tingkat demi tingkat. Batu tahun 1895 buku pertamanya Penyelidikan tentang Histeria terbit, bekerja sama dengan Breuer. Buku berikutnya Tafsir Mimpi terbit tahun 1900. Sumbangsih Freud dalam bidang teori psikologi begitu luas daya jangkauannya sehingga tidak gampang menyingkatnya. Dia menekankan arti penting yang besar mengenai proses bawah sadar sikap manusia. Freud mengembangkan teknik psikoanalisa sebagai suatu metode penyembuhan penyakit kejiwaan, dan dia merumuskan teori tentang struktur pribadi manusia dan dia juga mengembangkan atau mempopulerkan teori psikologi yang bersangkutan dengan rasa cemas, mekanisme mempertahankan diri, ihwal pengkhitanan, rasa tertekan, sublimasi dan banyak lagi. Tulisan-tulisannya menggugah kegairahan bidang teori psikologi. Banyak gagasannya yang kontroversial sehingga memancing perdebatan sengit sejak dilontarkannya. TEORI SIGMUND Freud  ID Id adalah aspek biologis dan merupakan sistem original dalam kepribadian dan dari aspek ini kedua aspek lain tumbuh. Id hanya memburu hawa nafsunya saja tanpa menilai hal tersebut baik atau buruk. Ia merupakan bagian ketidaksadaran yang primitif di STRUKTUR KEPRIBADIAN ID EGO SUPEREGO
  • 3. dalam pikiran, yang terlahir bersama individu (Berry, 2001:75). Terdapat 2 macam proses :  Reflek : tindakan yang tanpa disengaja.  Primer : proses yang melibatkan sejumlah reaksi yang psikopatologis yang rumit. Sifat – sifat ID :  Irasional : tidak realistik.  Impulsif : serba digerakkan karena ada dorongan.  Narsistik : cinta diri yang berlebihan.  EGO Ego ialah sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah individu kepada objek dari kenyataan, dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan (Koeswara 1991:33— 34).  SUPEREGO Superego ialah sistem kepribadian yang berisikan nilai-nilai dan aturan-aturan yang sifatnya evaluatif (Koeswara, 1991:34—35). Fungsi utama dari superego antara lain : (1) Sebagai pengendali dorongan-dorongan atau impuls-impuls naluri id agar impuls-impuls tersebut disalurkan dalam cara atau bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat; (2) Mengarahkan ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan moral ketimbang dengan kenyataan;
  • 4. (3) Mendorong individu kepada kesempurnaan. Superego senantiasa memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang berbeda ke alam bawah sadar. Mekanisme pertahanan kepribadian a). Represi ⇒ Meredakan kecemasannya dengan merefres keinginannya. Ex. tidak mau mengingat peristiwa yang tidak diinginkan. b). Sublimasi ⇒ Mencegah dan meredakan kecemasan dengan cara mengubah dan menyesuaikan dorongan primitive ID yang menjadi penyebab kecemasan kedalam bentuk tingkah laku yang bisa diterima oleh masyarakat. Ex. Pemuda yang memiliki seksualitas tinggi. c). Proyeksi ⇒ Pengalihan dorongan sikap / tingkah laku yang menyebabkan kecemasan orang lain. Ex. Mendapat nilai jelek tapi yang disalahkan orang lain. d). Displacement ⇒ Pengungkapan dorongan yang menimbulkan kecemasan pada objek individu yang kurang berbahaya / mengancam disbanding dengan objek semula. Ex. Anak tidak lulus memecahkan kaca sekolah. e). Rasionalisasi ⇒ Mengungkapbalikkan kenyataan yang mengungkap ego melalui alasan tertentu yang seakan – akan masuk akal sehingga kenyataan tersebut tidak lagi mengancam ego individu yang bersangkutan.
  • 5. Ex. Hati dan perkataan yang berbeda. f). Reaksi Formasi ⇒ Ego individu yang bisa mengendalikan dorongan – dorongan primitif agar tidak muncul. Ex. Ibu membenci anaknya, namun karena ibu merasa cemas maka ibu memberi sikap sebaliknya yaitu menyayangi dengan berlebihan. g). Regresi ⇒ Suatu mekanisme dimana individu untuk menghindarkan diri dari kenyataan yang mengancam. Ex. Seorang gadis yang ditinggalkan pacarnya bersifat kekanak – kanakan. Tahap – tahap perkembangan kepribadian 1) Fase Oral ( 0 – 1 tahun ) Pada tahun pertama dari kehidupan individu, daerah yang paling peka adalah mulut. 2) Fase Anal ( 1 – 3 tahun ) Dubur merupakan daerah pokok aktivitas dinamik, kateksis dan anti kateksis berpusat pada fungsi eliminer ( pembuangan kotoran ). 3) Fase Falik ( 3 – 5 / 6 tahun ) Alat kelamin merupakan daerah erogen terpenting. Mastrubasi menimbulkan kenikmatan yang besar. Pada saat yang sama terjadi peningkatan gairah seksual anak pada orang tuanya yang mengawali berbagai pergantian kateksis obyek yang penting. Perkembangan terpenting pada masa ini adalah timbulnya Oedipus Complex, yang diikuti fenomena castration anxiey ( pada laki – laki ) dan penis envy ( pada perempuan ). 4) Fase Latent ( 5 / 6 – 12 / 13 tahun )
  • 6. Usia 5 /6 tahun sampai remaja, anak mengalami periode perbedaan impuls seksual. Menurut Freud, penurunan minat seksual itu akibat dari tidak adanya daerah erogen baru yang dimunculkan oleh perkembangan biologis. Jadi fase latent lebih sebagai fenomena biologis, alih – alih bagian perkembangan psikoseksual. Pada fase ini anak mengembangkan kemampuan sublimasi, yakni mengganti kepuasan libido dengan kepuasan nonseksual, khususnya bidang intelektual, atletik, ketrampilan dan hubungan teman sebayanya. 5) Fase Genital ( 12 / 13 – dewasa ) Perubahan biokimia dan fisiologi dalam diri remaja. System endokrin memproduksi hormon – hormon yang memicu pertumbuhan tanda – tanda seksual sekunder ( suara, rambut, buah dada dll ) Aplikasi terhadap dunia pendidikan  Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami dan pemahaman terhadap sifat manusia bisa diterapkan pada perbedaan penderitaan manusia.  Tingkah laku diketahui seiring ditentukan oleh faktor – faktor tak sadar.  Perkembangan pada masa dini kanak – kanak memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepribadian dimasa dewasa.  Teori psikoanalitik menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk memahami cara – cara yang digunakan oleh individu dalam mengatasi kecemasan dengan mengandaikan adanya mekanisme – mekanisme yang bekerja untuk menghindari luapan kecemasan.  Pendekatan psikoanalitik telah memberikan cara – cara mencari keterangan dari ketaksadaran melalui analisis atass mimpi – mimpi, resistensi – resistensi dan transferensi.
  • 7. Carl gustav jung Biografi Carl Gustav Jung (1875-1962) adalah seorang dokter jiwa, psiko-analis bangsa Swiss dan anggota Freud Gessellschaft (Perkumpulan Freud) pada tahun 1907, dan pendidik dan ketua pertama International Psychoanalitic Society (masyarakat Psikoanalitik International) pada tahun 1911. Pada awalnya, Jung bersahabat dan bekerjasama dengan Sigmund Freud (1956-1939) yang juga seorang pendiri psikoanalisa. Akan tetapi, akhirnya Jung tidak dapat menyetujui pandangan Freud mengenai sifat libido dan ketidaksadaran, sehingga dalam tahun 1913 memisahkan diri dari Freud untuk mendirikan mazhabnya sendiri, Psikologi Analistik. Oleh karena ia yakin bahwa kajian mengenai ketidaksadaran rasial (racial unconsciousness) dapat menambah pemahaman manusia mengenai ketidaksadaran individual, ia menjadi tertarik pada kajian mengenai masyarakat primitif di dunia, dalam mitologi, agama, jalan pikiran, perasaan atau tindakan masyarakat (folkways). Dan adat-istiadatnya (mores). Dasar teori analitik jung Teori kepribadian Jung dipandang sebagai teori psikoanalitik karena tekanannya pada proses-proses tak sadar, namun berbeda dalam sejumlah hal penting dengan teori kepribadian Freud. Menurut Jung, tingkah laku manusia ditentukan tidak hanya oleh sejarah individu dan rasi (kausalitas) tetapi juga oleh tujuan-tujuan dan aspirasi-aspirasi (teleologi). Pandangan Jung tentang kepribadian adalah prospektif dalam arti bahwa ia melihat ke depan ke arah garis perkembangan sang pribadi di masa depan dan retrospektif dalam arti bahwa ia memperhatikan masa lampau. Bagi Jung, ada perkembangan yang konstan dan sering kali kreatif, pencarian ke arah keparipurnaan dan kepenuhan, serta kerinduan untuk lahir kembali.
  • 8. Struktur kepribadian  Ego Ego adalah jiwa sadar yang terdiri dari persepsi-persepsi,ingatan-ingatan,pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan sadar. Fungsi : a. Untuk menyeleksi semua pengalaman yang diterima. b. Untuk memelihara keutuhan kepribadian. c. Untuk membantu identitas diri.  Ketidaksadaran Pribadi Ketidaksadran pribadi adalah daerah yang berdekatan dengan ego. Ketidaksadaran pribadi terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah sadar tetapi kemudian direpresikan, disupresikan, dilupakan atau diabaikan serta pengalaman-pengalaman yang terlalu lemah untuk menciptakan kesan sadar pada sang pribadi.  Ketidaksadaran Kolektif Ketidaksadaran kolektif adalah sisa psikik perkembangan evolusi manusia, sisa yang menumpuk sebagai akibat dari pengalaman-pengalaman yang berulang selama banyak generasi. a. Arkhetipe-Arkhetipe. Arkhetipe adalah suatu bentuk pikiran (ide) universal yang mengandung unsur emosi yang besar. b. Persona.
  • 9. Persona adalah topeng yang dipakai sang pribadi sebagai respon terhadap tuntutan- tuntutan kebiasaan dan tradisi masyarakat, serta terhadap kebutuhan-kebutuhan arkhetipal sendiri(Jung,1945). c. Anima dan animus Anima : sifat wanita yang ada pada diri laki – laki. Animus : sifat laki – laki yag ada pada wanita. d. Bayang-bayang. Bayang-bayang mencerminkan sisi binatang pada kodrat manusia. e. Diri (Self). Arkhetipe yang mencerminkan perjuangan manusia kearah kesatuan (Wilhelm dan Jung 1931). Sikap 1. Ekstraversi Mengarah sang pribadi ke dunia luar, dunia objektif. Ex. Menceritakan masalah kepada teman yang dipercaya. Fungsi : Perasaan :mudah mengubah perasaan, mudah menyesuaikan diri, emosional, biasanya bersifat periang. Pikiran :bersifat pada dunia objektif, kaku, cenderung tampil dengan angkuh, menekan fungsi perasaannya. Ex. Matematikawan. Persepsi :orangnya keras kepala, kadang sensitive, realistic, praktis.
  • 10. Intuisi :berminat terus menerus berubah, selalu bergerak, realistik, orientasinya factual. Ex. Pengusaha. 2. Introversi Mengarahkan orang ke dunia dalam, dunia subjektif. Fungsi : Perasaan :perasaan kuat, memiliki kehidupan jiwa yang harmonis, nampak pendiam, kekanak – kanakan, suka menyembunyikan perasaan. Ex. Seniman, sastrawan. Pikiran :sibuk dengan pikiran sendiri, emosi datar, mengambil jarak dengan orang lain, keras kepala, arogan, tidak ramah. Ex. Ilmuan dan filosuf. Persepsi :kontrol dirinya kuat tapi membosankan, kalem, pasif, senang terbenam dalam sensasi pribadi sendiri. Ex. Pelukis. Intuisi :terisolir oleh dunia primodial yang mungkin mereka sendiri belum jelas maknanya, suka meramal, supranatural. Ex. Dukun. Tahap - tahap perkembangan Usia anak : • Tahap anarkis ( 0 - 6 tahun ) Kesadaran masih kacau, masih belum berhubungan. • Tahap monarkis ( 6 - 8 tahun ) Kesadaran mulai berkembang, mulai dapat memandang diri secara subjektif, ditandai mulai perkembangan ego, mulai berpikir verbal dan logika. • Tahap dualistic ( 8 - 12 tahun )
  • 11. Bisa berpikir secara subjektif dan objektif, kesadaran sudah berkembang dan mencari integritas. Usia pemuda ( 12 - 30 tahun ) : berjuang untuk mandiri secara fisik dan praktis dari orang tua. Usia pertengahan ( 30 - 40 tahun ) : biasanya sudah dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, ditandai dengan aktualisasi. Usia tua ( > 60 tahun ) : fungsi jiwa sebagian bekerja secara tidak sadar. Aplikasi terhadap dunia pendidikan Jung membedakan dua sikap atau orientasi utama kepribadian, yakni sikap ekstraversi dan sikap introversi: Ekstrover adalah kecenderungan yang mengarahkan kepribadian lebih banyak keluar daripada ke dalam diri sendiri. Seorang ekstrover memiliki sifat social, lebih banyak berbuat daripada merenung dan berpikir. Jadi jika kita memiliki anak didik yang mempunyai kepribadian ekstrover maka kita harus mengarahkan anak untuk bersikap positif dan tidak melakukan atau menyalahgunakan rasa percaya dirinya secara berlebih dan memotivasi agar berpikir dahulu sebelum bertindak. Introvert adalah suatu orientasi kedalam diri sendiri. Secara singkat seorang introvert adalah orang yang cenderung menarik diri dari kontak social. Minat dan perhatiannya lebih terfokus pada pikiran dn pengalamannya sendiri. Seorang introvert cenderung merasa mampu dalam upaya mencukupi dirinya sendiri, sebaliknya orang ekstrover membutuhkan orang lain. Jadi jika kita memiliki anak didik yang mempunyai kepribadian introvert maka kita harus lebih memotivasi anak didik untuk bersosialisasi dan tidak menutup diri dengan teman dan lingkungan sekitarnya. Serta menanamkan rasa percaya diri pada anak tersebut.
  • 12. Alfred adler Biografi Alfred Adler dilahirkan pada tanggal 7 Pebruari 1870 di Viena (Austria) dan wafat pada tanggal 28 Mei 1937 di Aberdeen (Skotlandia). Pada tahun 1895, setelah dinyatakan sembuh dari penyakitnya pneumonia, ia benar-benar mewujudkan tekadnya dan berhasil meraih gelar sarjana kedokteran dari University of Vienna. Ia akhirnya dikenal sebagai seorang ahli penyakit dalam. Tahun 1898, ia menulis buku pertamanya yang memfokuskan pada pendekatan kemanusiaan dan penyakit dari sudut pandang individu sebagai pribadi bukan membagi- baginya menjadi gejala, insting, atau dorongan-dorongan. Pada tahun 1902, ia mendapat tawaran kerjasama dari Freud untuk bergabung dalam kelompok diskusi untuk membahas masalah psikopatologi. Adler akhirnya ikut bergabung dan kemudian menjadi pengikut setia Freud, namun hubungan tersebut tidak berlangsung lama. Pada tahun 1907, Adler menulis sebuah paper berjudul "Organ Inferiority" yang menjadi pemicu rusaknya hubungan Freud dengan Adler. Dalam tulisan tersebut Adler mengatakan bahwa setiap manusia pada dasarnya mempunyai kelemahan organis. Berbeda dengan hewan, manusia tidak dilengkapi dengan alat- alat tubuh untuk melawan alam. Pokok - pokok teori adler 1. Individualitas sebagai pokok persoalan Adler member tekanan kepada pentingnya sifat khas ( unik ) kepribadian, yaitu individualitas, kebulatan sifat – sifat pribadi manusia. Menurut Adler, tiap orang adalah suatu konfigurasi, motif – motif, sifat – sifat, serta nilai – nilai yang khas tiap tindak yang dilakukan oleh seseorang membawa corak khas gaya hidupnya yang bersifat individual. 2. Pandangan Teleologis : Finalisme Semu Adler sangat dipengaruhi oleh filsafat “seakan-akan” yang dirumuskan oleh Hans Vaihinger dalam bukunya yang berjudul “Die Philosophie des Als-Ob” tahun 1911. Adler
  • 13. mengambil ajaran filsafat positifisme idealistis yang bersifat pragmatis itu dan disesuaikannya dengan pendapatnya sendiri. Adler menemukan gagasan bahwa manusia lebih didorong oleh harapan – harapannya terhadap masa depan dari pada pengalaman – pengalaman masa lampaunya. Menurut Adler, orang yang normal dapat membebaskan diri dari fiksi ini, sedang orang yang neorotis tidak. 3. Dua dorongan pokok Di dalam diri manusia terdapat 2 dorongan pokok, yang mendorong serta melatarbelakangi, segala tingkah laku yaitu : a. Dorongan kemasyarakatan yang mendorong manusia bertindak yang mengapdi kepada masyarakat. b. Dorongan keakuan yang mendorong manusia bertindak yang mengapdi kepada aku sendiri. 4. Rasa rendah diri dan kompensasi Adler berpendapat bahwa rasa rendah diri itu bukanlah suatu tanda ketidak normalan, melainkan justru sebagai pendorong bagi segala perbaikan dalam kehidupan manusia. Tentu saja dapat jaga rasa rendah diri itu berlebih-lebihan sehingga menyebabkan ketidak normalan, misalnya timbulnya kompleks rendah diri. Tetapi dalam keadaan normal rasa rendah diri itu merupakan pendorong kearah kemajuan atau kesempuarnaan( superior). Bagi Adler tujuan manusia bukanlah mendapat kenikmatan,akan tetapi mendapat kesempurnaan. 5. Dorongan kemasyarakatan Dorongan kemasyarakatan itu adalah dasar yang dibawa sejak lahir,pada dasarnya manusia itu adalah makhluk social. Namun sebagaimana lain-lain kemungkinan bawaan, mengabdi kepada masyarakat itu tidak tampak secara spontan,melainkan harus dibimbing dan dilatih.
  • 14. • Jadi kalau kita ikuti perkembangan teori ADLER itu maka dapat kita gambarkan : 1. Mula-mula manusia dianggap didorong oleh dorongan untuk mengejar keakuan dan kekuasaan sebagai lantaran untuk mencapai kompensasi bagi rasa rendah dirinya. 2. Selanjutnya manusia dianggap didorong oleh dorongan kemasyarakatan yang dibawa sejak lahir menyebabkan dia menempatkann kepentingan umum diatas kepentingan pribadi. Dorongan kemasyarakatan dalam bentuk konkritnya, dorongan ini misalnya : berwujud kooperasi, hubungan sosial, hubungan antar pribadi, mengikatkan diri dengan kelompok dan sebagainya. 6. Gaya hidup ,Leitlinie Gaya hidup adalah prinsip yang dapat dipakai landasan untuk memahami tingkah laku seseorang, yang melatar belakangi sifat-sifat seseorang. Tiap orang punya tujuan yang sama yaitu untuk mencapai superiorita, namun cara untuk mencapai tujuan itu berbeda-beda . Menurut ADLER gaya hidup itu ditentukan oleh inferiorita yang khusus, jadi gaya hidup itu adalah suatu bentuk kompensasi terhadap kekurangan kesempurnaan tertentu. 7. Diri yang kereatif Diri yang kereatif adalah penggerak utama, pegangan filsafat, sebab pertama bagi semua tingkah laku. Diri yang kreatif inilah yang memberi arti kepada hidup yang menetapkan tujuan serta membuat alat untuk mencapainya. CIRI – CIRI TEORI ADLER 1. Adler menekankan minat sosial. 2. Konsep Adler mengenai konsep diri yang kreatif. 3. Tekanannya pada keunikan kepribadian.
  • 15. PENGARUH ADLER PADA Kunkle 1. Dua dorongan pokok • Dorongan keakuan Dorongan untuk mengapdi kepada aku ( diri sendiri ). • Dorongan kekitaan Dorongan untuk mengapdi kepada kita ( umum , dunia luar dirinya ). Orang yang bersikap keakuan ( ichhaftig ) akan menilai segala sesuatu atas dasar sejauh mana hal yang dihadapi itu berguna bagi usahanya untuk mengejar ich idealnya. Orang bersikap kekitaan ( wirhaftig ) akan meninjaunya dari segi kemajuan kemanusiaan ( sesame manusia ). 2. Termometer penilai diri Ada dua sikap hidup yang ekstrem, yaitu : • Garis tegak lurus tak terhingga dan garis serta lingkungan mendatar lenyap sehingga hanya merupakan titik , orang demikian ini segala tindak lakunya hanya berhubungan dengan dirinya sendiri relasi dengan orang lain tidak ada : orang sakit jiwa. • Garis serta lingkaran mendatar tak terhingga sehingga garis tegak lurus melenyap, orang demikian menyangkutkan segala tindak lakunya dengan kekitaan, dorongan keakuan terkikis habis : orang keramat. 3. Apersepsi bertendens dan dresat • Apersepsi bertendens yaitu suatu tendens yang menyebabkan orang menyimpang dari kenyataan dalam mengadakan apersepsi. • Dresat adalah kebiasaan memandang segala sesuatu dari sudut tertentu dan bersifat beku, nampak sebagai dresur.
  • 16. 4. Umfinalisierung Umfinalisierung menggambarkan perbuatan yang dilakukan tidak dengan semestinya, menurut nyatanya menuju ketujuannya yang wajar, tetapi terpengaruh oleh penghargaan dalam hubungan dengan orang lain, demi kepentingan akunya. Misalnya anak membuat rumah – rumahan yang bagus, melainkan karena ingin mendapatkan pujian dari orang tuanya. 5. Lingkaran setan ( tuefelkreis ) dan proses pencernaan ( klarungs proses ) Individu seolah – olah dilingkari oleh pagar yang menakutkan yang makin lama bertambah makin sempit daerahnya sehingga akhirnya mengurungnya dalam kesukaran disebut lingkaran setan. Proses pencerahan terjadi saat taraf kritis mungkin individu yang bersangkutan sadar akan kesesatannya. Adapun proses tersebut melewati beberapa fase, yaitu : • Fase pertama adalah fase mendapatkan pengertian yang benar atau mengenai ‘ Einsicht ’ mengenai diri sendiri. • Fase berikutnya ialah berani menghadapi kenyataan hidup yang sewajarnya, fase mengakui kesesatan diri, fase ‘ Eingestadnis ’ meniadakan sikap menolak kepada diri sendiri. Sifat Agresi • Suka merendahkan orang lain, menilai prestasi diri dan kondisi diri berlebihan biasanya orangnya sangat tidak toleran, suka iri, gossip, sadis. Ia akan bila melihat pihak lain, dalam kondisi tidak berdaya karena dengan begitu, ia Nampak kuat, superior, ada kepuasan tersendiri apabila ia dalam kondisi itu. • Menyalahkan orang lain atas kesalahannya sendiri, menuduh, balas dendam, kondisi ini tentu saja akan membuat lingkungannya tidak dapat hidup damai sejahtera dan menderita akibat sikapnya.
  • 17. • Menuduh diri sendiri, merasa penuh dosa, suka menyiksa diri, orang yang depresi, masofis, dan bunuh diri menunjukkan bentuk upaya perlindungan diri agar kondisi mereka tidak mengganggu orang lain yang dekat dengan mereka. Kondisi inipun menunjukkan kecondongan pada superioritas personal untuk melindungi harga dirinya. Penelitian khas dari adler Kepribadian menurut urutan kelahiran ANAK SITUASI DASAR DAMPAK POSITIF DAMPAK NEGATIF Sulung • Turun tahta akibat kelahiran adik dan harus berbagi perhatian • Memiliki model atau perintis, yakni kakaknya •Harus berbagi perhatian sejak awal • Bertanggungjawab, melindungi dan memperhatikan orang lain • Anak-anak sulung kurang dipersiapkan untuk menerima anak kedua umumnya dapat menjadi anak bejat, neurotik, penjahat, pemabuk, dan orang yang bermoral bejat. • Merasa tidak aman, takut tiba-tiba kehilangan nasib baiknya Kedua •Menerima perhatian tidak terpecah dari orang tua •Lebih mudah menyesuaikan diri dibandingkan kakaknya •Ambisius yang realistic •Gampang bekerja sama. • Pemberontak dan pengiri permanen, cenderung berusaha untuk mengalahkan orang lain
  • 18. Bungsu • Memiliki banyak model perhatian, walaupun berbagi, tidak berubah sejak awal • Sering mengungguli semua saudaranya. • Menjadi anak bermasalah dan menjadi orang dewasa neurotik, bila tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru. Tunggal • Sering dimanja • Menerima perhatian orangtua tidak terbagi • Cenderung cukup dengan orang tuanya • Gaya hidup manja • Ingin menjadi pusat perhatian • Takut bersaing dengan orang lain Aplikasi terhadap pendidikan 1) Aliran ini menghadapi ditentukan tujuan – tujuan yang susila, seperti : • Keharusan memikul tanggungjawab. • Keharusan menghadapi kesukaran – kesukaran hidup. • Mengikis dorongan keakuan dan mengembangkan dorongan kemasyarakatan. • Menyelami diri sendiri dan membuka kecenderungan – kecenderungan egoisitis yang tersembunyi untuk kemudian memberantasnya 2) Optimisme dalam bidang pendidikan Mengenai pengaruh pendidikan aliran ini berpandangan optimis. Kepribadian terutama diberi bentuk oleh pendidikan.
  • 19. Erik h Erickson Biografi Lahir 15 Juni 1902 Frankfurt am Main , Jerman [1] Meninggal 12 Mei 1994 (umur 91) Harwich , Cape Cod , Massachusetts [1] Kewarganegaraan Amerika , Jerman Fields psikolog perkembangan Lembaga Harvard Medical School Dikenal teori tentang pembangunan sosial Pengaruh Sigmund Freud , Anna Freud Erik Erikson (15 Juni 1902 - 24 Mei 1994) adalah seorang Denmark - Jerman - Amerika psikolog perkembangan dan psikoanalis terkenal karena teori tentang pembangunan sosial manusia. Dia mungkin paling terkenal untuk coining frase krisis identitas . Putranya, Kai T. Erikson , adalah Amerika dicatat sosiolog . Meskipun Erikson bahkan tidak memiliki gelar sarjana, ia menjabat sebagai profesor lembaga terkemuka seperti Harvard dan Yale. Struktur kepribadian • Ego tumbuh Mengacu pada pengalaman-pengalaman dengan tubuh. Melihat fisik kita sebagai hal yang berbeda dari milik oranglain.
  • 20. • Ideal Ego Imajinasi yang kita miliki tentang diri kita sendiri yang dibandingkan dengan gambaran ideal ego yang lain. Ideal-ego bertanggung jawab bagi rasa puas atau tidak, terhadap seluruh identitas personal kita • Identitas Ego Imajinasi yang kita miliki tentang diri kita di beragam peran sosial yang kita mainkan. Dinamika kepribadian Bagi Erikson, dinamika kepribadian selalu diwujudkan sebagai hasil interaksi antara kebutuhan dasar biologis dan pengungkapannya sebagai tindakan-tindakan sosial. Hal ini berarti bahwa tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir dibentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi dengan suatu organisme. Sehingga seseorang tersebut menjadi matang secara fisik dan psikologi. Erikson menganggap ego sebagai sumber kesadarn diri seseorang. Selama menyesuaikan diri dengan realita, maka ego mengembangkan perasaan keberkelanjutan diri dengan masa lalu dan masa yang akan datang. Menurut Erikson, ego berkembang melalui berbagai tahap kehidupan mengikuti prinsip epigenetik, artinya tiap bagian dari ego berkembang pada tahap perkembangan tertentu dalam rentangan waktu tertentu. Perkembangan kepribadian • Fase Bayi (0-1 tahun) Kepercayaan vs Kecurigaan Masa bayi (infancy) ditandai adanya kecenderungan trust – mistrust. Perilaku bayi didasari oleh dorongan mempercayai atau tidak mempercayai orang-orang di sekitarnya.
  • 21. Dia sepenuhnya mempercayai orang tuanya, tetapi orang yang dianggap asing dia tidak akan mempercayainya. Tahap ini berlangsung pada masa oral. Tugas yang harus dijalani pada tahap ini adalah menumbuhkan dan mengembangkan kepercayaan tanpa harus menekan kemampuan untuk hadirnya suatu ketidakpercayaan. Kepercayaan ini akan terbina dengan baik apabila dorongan oralis pada bayi terpuaskan. • Fase Anak-Anak (2 - 3 tahun) Otonomi vs Perasaan Malu,Ragu-Ragu. Masa kanak-kanak awal ditandai adanya kecenderungan otonomi– perasaan malu, ragu- ragu Pada masa ini sampai batas-batas tertentu anak sudah bisa berdiri sendiri (dalam arti duduk, berdiri, berjalan, bermain, minum dari botol sendiri tanpa ditolong oleh orang tuanya)tetapi di pihak lain dia telah mulai memiliki rasa malu dan keraguan dalam berbuat, sehingga seringkali minta pertolongan atau persetujuan dari orang tuanya. Tugas yang harus diselesaikan pada masa ini adalah kemandirian (otonomi) sekaligus dapat memperkecil perasaan malu dan ragu-ragu. • Fase Pra Sekolah (4 - 6 tahun) Inisiatif vs Kesalahan Usia bermain ditandai adanya kecenderungan inisiatif– kesalahan. Pada masa ini anak telah memiliki beberapa kecakapan, dengan kecakapan-kecakapan tersebut dia terdorong melakukan beberapa kegiatan, tetapi karena kemampuan anak tersebut masih terbatas adakalanya dia mengalami kegagalan. Kegagalan-kegagalan tersebut menyebabkan dia memiliki perasaan bersalah, dan untuk sementara waktu dia tidak mau berinisatif atau berbuat. Tugas yang harus dijalani seorang anak pada masa ini ialah untuk belajar punya gagasan (inisiatif) tanpa banyak terlalu melakukan kesalahan.
  • 22. • Fase Anak Sekolah (6-12 tahun) Kerajinan vs Inferioritas Masa Sekolah ditandai adanya kecenderungan kerajinan–inferioritas. Pada masa ini anak sangat aktif mempelajari apa saja yang ada di lingkungannya. Dorongan untuk mengatahui dan berbuat terhadap lingkungannya sangat besar. Salah satu tugas yang diperlukan dalam tahap ini ialah adalah dengan mengembangkan kemampuan bekerja keras dan menghindari perasaan rasa rendah diri. • Fase Remaja (12 - 20 tahun) Identitas vs Kekacauan Identitas Tahap remaja, dimulai pada saat masa puber dan berakhir pada usia 18 atau 20 tahun. Masa remaja ditandai adanya kecenderungan identitas – kekacaun identitas. Tugas yang harus dilakukan dalam tahap ini yaitu pencapaian identitas pribadi dan menghindari peran ganda. Menurut Erikson masa ini merupakan masa yang mempunyai peranan penting, karena melalui tahap ini orang harus mencapai tingkat identitas ego, berarti mengetahui siapa dirinya dan bagaimana cara seseorang terjun ke tengah masyarakat. • Fase Dewasa Awal (21-40 tahun) Keintiman vs Isolasi Masa Dewasa Awal ditandai adanya kecenderungan keintiman – isolasi. Pada masa ini ikatan kelompok sudah mulai longgar. Mereka sudah mulai selektif dengan membina hubungan yang intim hanya dengan orang-orang tertentu yang sepaham. Jadi pada tahap ini timbul dorongan untuk membentuk hubungan yang intim dengan orang-orang tertentu, dan kurang akrab atau renggang dengan yang lainnya. • Fase Dewasa (41 - 65 tahun)
  • 23. Generativitas vs Stagnasi Masa Dewasa ditandai adanya kecenderungan generativitas –stagnasi. Pada tahap ini individu telah mencapai puncak dari perkembangan segala kemampuannya. Pengetahuannya cukup luas, kecakapannya cukup banyak, sehingga perkembangan individu sangat pesat. Tugas yang harus dicapai pada tahap ini ialah dapat mengabdikan diri guna keseimbangan antara sifat melahirkan sesuatu (generativitas) dengan tidak berbuat apa-apa (stagnasi). • Fase Usia Tua( >65 tahun) Intergritas vs Keputusan Masa hari tua ditandai adanya kecenderungan ego integritas – keputusasaan. Pada masa ini individu telah memiliki kesatuan atau intregitas pribadi, semua yang telah dikaji dan didalaminya telah menjadi milik pribadinya. Yang menjadi tugas pada usia senja ini adalah integritas dan berupaya menghilangkan putus asa dan kekecewaan. Aplikasi terhadap pendidikan • Kita mampu mempelajari mengenai perilaku manusia melalui tahap perkembangan yang dijelaskan Erickson. • Membantu cara berpikir, sikap dan mental. • Membangun karakter anak yang baik dengan mempelajari perkembangannya. • Merupakan suatu pemikiran yang sangat maju guna memahami persoalan / masalah psikologi yang dihadapi oleh manusia pada zaman modern seperti ini. • Banyak digunakan untuk menjelaskan kasus / hasil penelitian yang terkait dengan tahap perkembangan, baik anak dewasa, maupun lanjut usia.
  • 24. b.f skinner biografi Burrhusm Frederic Skinner (1904-1990) adalah seorang psikolog Amerika Serikat terkenal dari aliran behaviorisme. Inti pemikiran Skinner adalah setiap manusia bergerak karena mendapat rangsangan dari lingkungannya. Sistem tersebut dinamakan "cara kerja yang menentukan" (operant conditioning). Skinner lahir pada tanggal 20 Maret 1904 di kota Susquehanna, Pennsylvania, Amerika Serikat. Skinner membuat tiga asumsi dasar tentang teorinya : 1. Perilaku itu terjadi menurut hukum tertentu (behavior is lawful). Walaupun mengakui bahwa perilaku manusia adalah organisme yang berperasaan dan berpikir, namun Skinner tidak mencari penyebab perilaku di dalam jiwa manusia dan menolak alasan-alasan penjelasan dengan mengendalikan keadaan pikiran (mind) atau motif-motif internal. 2. Perilaku dapat diramalkan (behavior can be predicted). Perilaku manusia (kepribadiannya) menurut Skinner ditentukan oleh kejadian- kejadian di masa lalu dan sekarang dalam dunia objektif dimana individu tersebut mengambil bagian. 3. Perilaku manusia sapat dikontrol (behavior can be controlled). Dapat dijelaskan hanya berkenaan dengan kejadian atau situas-situasi antaseden yang dapat diamati. Bahwa kondisi sosial dan fisik di lingkungan sangat penting dalam menentukan perilaku. teori skinner
  • 25. Bagi Skinner, studi mengenai kepribadian itu ditujukan pada penemuan pola yang khas dari kaitan antara tingkah laku organisme dan berbagai konsekuensi yang diperkuatnya. Selanjutnya, Skinner telah menguraikan sejumlah teknik yang digunakan untuk mengontrol perilaku. Tekhnik tersebut antara lain adalah sebagai berikut : 1) Pengekangan fisik (psycal restraints) Menurut skinner, kita mengntrol perilaku melalui pengekangan fisik. 2) Bantuan fisik (physical aids) Kadang-kadang orang menggunakan obat-obatan untuk mengontrol perilaku yang tidak dinginkan. Bantuan fisik bisa juga digunakan untuk memudahkan perilaku tertentu, yang bisa dilihat pada orang yang memiliki masalah penglihatan dengan cara memakai kacamata. 3) Mengubah kondisi stimulus (changing the stimulus conditions) Suatu tekhnik lain adalah mengubah stimulus yang bertanggunggung jawab. 4) Memanipulasi kondisi emosional (manipulating emotional conditions) Skinner menyatakan terkadang kita mengadakan perubahan emosional dalam diri kita untuk mengontrol diri. 5) Melakukan respons-respons lain (performing alternativeresponses) Menurut Skinner, kita juga sering menahan diri dari melakukan perilaku yang membawa hukuman dengan melakukan hal lain. 6) Menguatkan diri secara positif (positif self-reinforcement) Salah satu teknik yang kita gunakan untuk mengendalikan perilaku menurut Skinner, adalah positive self-reinforcement. Kita menghadiahi diri sendiri atas perilaku yang patut dihargai. 7) Menghukum diri sendiri (self punishment)
  • 26. Akhirnya, seseorang mengkin menghukum diri sendiri karena gagal mencapai tujuan diri sendiri. struktur kepribadian 1. Reflex Operant adalah sesuatu yang dihasilkan, dalam arti organisme melakukan sesuatu untuk menghilangkan stimulus yang mendorong langsung atau perilaku yang ditimbulkan oleh stimulus yang tidak jelas tetapi semata-mata ditimbulkan oleh organisme itu sendiri (dilakukan tanpa adanya stimulus penyebab). Contohnya, seekor tikus lari keluar dari labirin atau seseorang yang keluar dari pintu. 2. Reflex Respondent adalah sesuatu yang dimunculkan, dimana organisme menghasilkan sebuah responden sebagai hasil langsung dari stimulus spesifik atau perilaku yang ditimbulkan oleh stimulus yang jelas (responden dibangkitkan oleh stimulus yang diketahui). Contohnya, seekor anjing yang mengeluarkan air liur ketika melihat dan mencium bau makanan atau seseorang yang mengedip ketika udara ditiupkan ke matanya. dinamika kepribadian 1. Kepribadian & Belajar Kepedulian utama Skinner adalah mengenai perubahan tingkah laku. Jadi hakekat teori Skinner adalah teori belajar, bagaimana individu menjadi memiliki perilaku baru, menjadi lebih terampil, menjadi lebih tahu. 2. Pengkondisian Operan (Operant Conditioning) Operant conditioning atau instrumental conditioning mula-mula dikembangkan oleh E. L. Thordike. Reinforcement tidak diasosiasikan dengan stimulus yang dikondisikan tetapi diasosiasikan dengan respon. Skinner menyebut respon itu sebagai perilaku operan (operant behavior). 3. Pengaturan Penguatan (Schedules reinforcement)
  • 27. Reinforcement bisa bersifat positif maupun negatif. Penguat positif adalah peristiwa atau sesuatu yang membuat tingkah laku yang dikehendaki berpeluang untuk diulangi. Sedangkan penguat negatif adalah peristiwa atau suatu yang membuat tingkah laku yang dikehendaki kemungkinan kecil akan diulang. Dalam memanipulasi tingkah laku, yang penting adalah pengaturan pemberiannya. Penguatan yang diadministrasi dengan cermat memungkinkan kita untuk membentuk tingkah laku tertentu. Penjadwalan pemberian penguatan disarikan pada gambar : 1. Continuous reinforcement (penguat berkelanjutan) Pemberian penguat dapat diatur, tidak kontinu terus-menerus tapi selang-seling berdasarkan waktu (interval) maupun perbandingan (ratio). 2. Fixed Interval (Interval Tetap) Pemberian penguat berselang teratur, misalnya setiap 5 menit. 3. Variabel Interval (Interval berubah) Pemberian penguatan dalam waktu yang tidak tentu, tetapi jumlah atau rata-rata penguat yang diberi sama dengan pengaturan tetap. 4. Fixed Ratio (Perbandingan tetap) Mengatur pemberian penguat sesudah respon yang dikehendaki muncul yang kesekian kalinya. 5. Variabel ratio (perbandingan berubah) Memberikan penguat secara acak sesudah beberapa kali patukan dengan rata-rata sama dengan fixed ratio. 4. Generalisasi & Diskriminasi
  • 28. Generalisasi stimulus (stimulus generalization) adalah proses timbulnya respon dari stimulus yang mirip dengan stimulus yang mestinya menimbulkan respon tersebut. Sedangkan diskriminasi stimulus (stimulus discrimination) adalah kemampuan untuk membedakan stimulus, sehingga stimulus tersebut tidak direspon walaupun mirip dengan stimulus yang diberi penguat. 5. Tingkah Laku Takhyul (Superstitious Behavior) Tingkah laku takhyul adalah suatu respon dapat berhubungan dengan penguatnya secara kebetulan tanpa menunjukkan hubungan sebab-akibat yang jelas. perkembangan kepribadian 1. Penghapusan Penghapusan (extinction) adalah berkurangnya kecenderungan untuk merespon yang terjadi apabila perkuatan yang mengikuti respon tersebut tidak ada lagi. 2. Stimulus Penghukum (punishing stimulus) Adalah stimulus aversif yang bila terjadi sesudah berlangsungnya sebuah respon operan akan mengurangi kemungkinan terjadinya respon tersebut di masa mendatang. 3. Schedule of Reinforcement 4. Generalisasi dan diskriminasi patologis dan perubahan tingkah laku Kelainan tingkah laku adalah kegagalan belajar membuat seperangkat respon yang tepat. Kegagalan tersebut dapat berupa: 1. Kekurangan tingkah laku (behavior deficit) Tidak memiliki repertoir respon yang dikehendaki karena miskin reinforcement 2. Kesalahan penguatan (schedules reinforcement error)
  • 29. Pilihan responnya tepat, tetapi reinforcement diterima secara tidak benar sehingga organisme cenderung memakai respon yang tidak dikehendaki 3. Kesalahan memahami stimulus (failure in discriminating stimulus) Orang gagal dalam memilah tanda-tanda yang ada pada stimulus sehingga stimulus yang benar dihubungkan dengan hukuman sedangkan yang salah dihubungkan dengan reinforcement. Akibatnya akan terjadi pembentukan tingkah laku yang tidak dikehendaki 4. Merespon secara salah (inapropriate set of response) Ketidakmampuan mengenali penanda spesifik suatu stimulus, sehingga akhirnya orang mengembangkan respon yang salah karena justru respon tersebut yang mendapat reinforcement. modivikasi tingkah laku Beberapa teknik dalam buku “alwisol” berikut merupakan teknik yang dikemukakan oleh Skinner tetapi mungkin juga dikembangkan atau disempurnakan dari ide pakar lain, yaitu: a. Pembanjiran (Flooding) Membanjiri klien dengan situasi atau penyebab yang menimbulkan kecemasan atau tingkah laku yang tidak dikehendaki dan bertahan disana sampai individu yang bersangkutan menyadari bahwa malapetaka yang dicemaskannya tidak terjadi. b. Terapi Aversi Pada terapi aversi, pengaturan kondisi aversi diciptakan oleh terapis. Keberhasilan suatu treatment menuntut kerja keras dari klien dan bantuan yang optimal dari terapis. c. Pemberian hadiah atau hukuman secara selektif (selective reward/punishment) Strategi terapi ini untuk memperbaiki tingkah laku anak dengan melibatkan figur di sekeliling anak sehari-hari khususnya orangtua dan guru. d. Latihan keterampilan sosial (social skill training)
  • 30. Latihan ini banyak dipakai untuk membantu penderita depresi (yang dianggap sebagai akibat dari perasaan tidak mendapat hadiah atau perhatian yang memadai dari lingkungan) yang mungkin karena tidak memiliki keterampilan untuk memperolehnya. e. Kartu berhaga (Token Economy) Teknik yang didasarkan pada prinsip pengkondisian operan didesain untuk mengubah tingkah laku klien. Hadiah dalam bentuk kartu berharga diberikan kepada klien setiap kali klien memunculkan tingkah laku yang dikehendaki. Pemberian reinforcement diatur dalam interval atau rasio, bisa divariasikan dengan memberikan hukuman yakni mengambil kartu yang sudah dimiliki klien kalau dia melakukan kesalahan. Sesudah kartu ditangan klien mencapai jumlah tertentu, dapat ditukar dengan reinforcement primer yang disukainya. aplikasi terhadap pendidikan Bahan yang dipelajari dianalisis sampai pada unit-unit secara organis. - Hasil berlajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan jika benar diperkuat. - Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. - Materi pelajaran digunakan sistem modul. - Tes lebih ditekankan untuk kepentingan diagnostic. - Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri. - Dalam proses pembelajaran tidak dikenakan hukuman. - Dalam pendidikan mengutamakan mengubah lingkungan untuk mengindari pelanggaran agar tidak menghukum. - Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah.
  • 31. - Hadiah diberikan kadang-kadang (jika perlu) - Tingkah laku yang diinginkan, dianalisis kecil-kecil, semakin meningkat mencapai tujuan. - Dalam pembelajaran sebaiknya digunakan shaping. - Mementingkan kebutuhan yang akan menimbulkan tingkah laku operan. - Dalam belajar mengajar menggunakan teaching machine. - Melaksanakan mastery learning yaitu mempelajari bahan secara tuntas menurut waktunya masing -masing karena tiap anak berbeda-beda iramanya. Sehingga naik atau tamat sekolah dalam waktu yang berbeda-beda. Tugas guru berat, administrasi kompleks.
  • 32. Gordon allport Biografi Gordon Alport, lahir di Montezuma, Indiana , 11 November 1897 dan meninggal di Cambridge, Massachusetts , 9 Oktober 1967 (pada umur 69 tahun). Dia adalah seorang psikolog. Ia meraih gelar Doktor Psikologi dari Harvard pada tahun 1922. Dia menghabiskan kariernya untuk mengembangkan teori, mengkaji persoalan-persoalan sosial, seperti : prasangka, kecurigaan, komunal, serta mengembangkan tes kepribadian. Menurut Allport, salah satu yang paling memotivasi manusia adalah kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan biologisnya. Kecenderungan ini disebut Allport dengan pemfungsian oportunistik : bersifat reaktif, berorientasi masa lalu, dan biologis. Sekalipun demikian, Allport menganggap kebanyakan perilaku manusia dimotivasi oleh sesuatu yang lain, sesuatu yang berfungsi dalam rangka ekspresi diri, yang oleh Allport disebut ''pemfungsian Propriate'' maksudnya apapun yang dilakukan seseorang dalam hidup biasanya adalah demi menunjukkan siapa dirinya. Pemfungsian diri ini bersifat proaktif, berorientasi masa depan, dan psikologis.
  • 33. Carl roger Biografi • Nama lengkap: Carl Ransom Rogers • TTL: Oak Park illinois, 8 januari 1902 • Nama ayah : Walter • Nama ibu: Julia Cushing • Agama : Protestan fundamental is • Nama istri :Hellen Elliot • Nama anak: David dan Nathalie • Meninggal : 4 febuari 1987 • Setelah lulus SMA Carl Rogers masuk di university of Wiconsin jurusan pertanian • Tahun 1924 masuk sekolah di Union Theological Seminary • Tahun 1927 bekerja sebagai rekanan di Institute for Child Guidance di New York • Pada tahun 1931 menerima gelar Ph.D • Pada tahun 1939 menuli buku pertamanya yang berjudul : “The Clinical Treatment of the Problem Child Penghargaan yang diterima : • American Associatin for Apllication for Apllied Psychology • Distinguished Scientific Contibution Award (1956) dari Amerika psycology Association Teori
  • 34. a. Teori Client Centered adalah teori yang membahas tentang sistem terapi rogers b. Teori Person Centered adalah teori yang membahas tentang teori kepribadian Rogers • Asumsi – asumsi dasar , Diri dan aktualisasi diri • Kecenderungan Formatif Rogers(1978,1980) yakin bahwa terdapat kecenderungan bagi semua hal, baik organis maupun anorganis, untuk berkembang dari suatu bentuk yang lebih sederhana menuju lebih kompleks. Bagi seluruh alam semesta ini, proses kreatiflah, jadi bukan proses disintegratif, yang bekerja. Rogers menyebut proses ini Kecenderungan formatif dan mengambil banyak contoh dari alam. • Kecenderungan- Mengaktualisasi kecenderungan mengaktualisasi (actualizing tendency) atau kecenderungan di semua manusia untuk bergerak menuju perlengkapan atau pemenuhan potensi- potensi. • Menurut Rogers (1959), bayi mulai mengembangkan konsep diri yang samar-samar ketika satu porsi pengalaman mereka terpersonalkan dan terbedakan dalam kesadaran sebagai pengalaman ke-”aku”-an atau ke-”saya”-an. • Aktualisasi diri adalah kecenderungan mengaktualisasi diri seperti yang dipahaminya dalam kesadarannya. Contohnya, jika penghayatan organismik seorang laki-laki berasal dari kemarahan terhadap istrinya, dan jika kemarahan terhadap pasangannya ini berkebalikan dengan konsepsi si laki-laki tentang dirinya maka kecenderungan mengaktualisasi dan aktualisasi dirinya tidak kongruen, dan dia akan mengalami konflik dan tegangan batin. • Kesadaran
  • 35. • Kesadaran sebagai representasi simbolik (yang tidak mesti terperangkap dalam simbol-simbol verbal) dari sejumlah pengalaman kita • Tingkat- tingkat Kesadaran Rogers mengemukakan 3 tingkat kesadaran, yaitu: a. Beberapa peristiwa dialami manusia dibawah ambang kesadarannya, dan bisa di abaikan atau disangkal. b. Rogers berhipotesis bahwa sejumlah pengalaman disimbolkan secara akurat dan di akui dengan bebas menjadi struktur diri. c. Kesadaran melibatkan pengalaman yang dipahami dalam bentuk terdistorsi. • Menjadi seorang pribadi Proses yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pribadi : seorang individu harus melakukan kontak dengan pribadi lain. • Penghalang – penghalang bagi kesehatan psikologis Tidak semua orang mengalami kondisi sehat secara psikologis karena sebagian besar orang lebih banyak mengalami kondisi berharga, tidak kongruen, membela diri dan disorganisasi • Kondisi berharga: diartikan bahwa mereka yang mersa bahwa orang tua, teaman ataupun pasangan hidup mereka menerima dirinya hanya jika mereka dapat memenuhi harapan- harapan dan persetujuan orng- orang tersebut • Ketidak kongruenan : adanya pemikiran yang cenderung bergantung pada orang lain • Pertahanan diri : perlindungan terhadap konsep diri , kecemasan, dan ancaman lewat penyangkalan atau pendistorsian pengalaman pengalaman yang konsisten • Disorganisasi : jika pertahanan diri itu gagal.
  • 36. Aplikasi terhadap pendidikan  Manusia itu mempunyai kemampuan untuk belajar secara alami  Belajar yang signifikan terjadi apabila subject matter dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksudnya sendiri  Belajar yang menyangkut suatu perubahan  Tugas-tugas yang mengancam diri  Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya  Belajar diperlancar apabila siswa dilibatkan dalam proses belajar.  Belajar atas inisiatif sendiri  Kepercayaan terhadap diri sendiri
  • 37. Albert bandura Biografi Albert Bandura dilahirkan di Mundare Northern Alberta Kanada, pada 4 Desember 1925. Pada tahun 1949 beliau mendapat pendidikan di University of British Columbia, dalam jurusan psikologi. Dia memperoleh gelar Master didalam bidang psikologi pada tahun 1951 dan setahun kemudian ia juga meraih gelar doctor (Ph.D). Bandura menyelesaikan program doktornya dalam bidang psikologi klinik, setelah lulus ia bekerja di Standford University.Beliau banyak terjun dalam pendekatan teori pembelajaran untuk meneliti tingkah laku manusia dan tertarik pada nilai eksperimen. Pada tahun 1964 Albert Bandura dilantik sebagai professor dan seterusnya menerima anugerah American Psychological Association untuk Distinguished scientific contribution pada tahub 1980. Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial, salah satu konsep dalam aliran behaviorime yang menekankan pada komponen kognitif dari pemikiran, pemahaman, dan evaluasi. Teori a. Teori Pembelajaran Sosial Teori Pembelajaran Sosial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang tradisional (behavioristik). Ada dua jenis pembelajaran melalui pengamatan ,Pertama. Pembelajaran melalui pengamatan dapat terjadi melalui kondisi yang dialami orang lain. Kedua, pembelajaran melalui pengamatan meniru perilaku model meskipun model itu tidak mendapatkan penguatan positif atau penguatan negatif saat mengamati itu sedang
  • 38. memperhatikan model itu mendemonstrasikan sesuatu yang ingin dipelajari oleh pengamat tersebut dan mengharapkan mendapat pujian atau penguatan apabila menguasai secara tuntas apa yang dipelajari itu. b. Teori Peniruan (Modeling) Menurut Bandura, sebagian besar tingkah laku manusia dipelajari melalui peniruan maupun penyajian. Berdasarkan teori ini terdapat beberapa cara peniruan yaitu meniru secara langsung. Contohnya guru membuat demostrasi cara membuat kapal terbang kertas dan pelajar meniru secara langsung. Seterusnya proses peniruan melalui contoh tingkah laku. Unsur Utama dalam Peniruan (Proses Modeling/Permodelan) : 1. Perhatian ( Attention ) 2. Mengingat ( Retention ) 3. Reproduksi gerak ( Reproduction ) 4. Motivasi Jenis – jenis Peniruan (modelling) : 1. Peniruan Langsung 2. Peniruan Tak Langsung 3. Peniruan Gabungan 4. Peniruan Sesaat / seketika. 5. Peniruan Berkelanjutan Ciri – Ciri Teori Pemodelan Bandura 1. Unsur pembelajaran utama ialah pemerhatian dan peniruan
  • 39. 2. Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai dan lain – lain 3. Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang didemonstrasikan guru sebagai model 4. Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan dan penguatan yang positif 5. Proses pembelajaran meliputi perhatian, mengingat, peniruan, dengan tingkah laku atau timbal balik yang sesuai, diakhiri dengan penguatan yang positif Kelebihan Teori Albert Bandura Teori Albert Bandura lebih lengkap dibandingkan teori belajar sebelumnya , karena itu menekankan bahwa lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan melalui system kognitif orang tersebut. Bandura memandang tingkah laku manusia bukan semata – mata reflex atas stimulus ( S-R bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul akibat interaksi antara lingkungan dengan kognitif manusia itu sendiri. Pendekatan teori belajar social lebih ditekankan pada perlunya conditioning ( pembiasan merespon ) dan imitation ( peniruan ). Selain itu pendekatan belajar social menekankan pentingnya penelitian empiris dalam mempelajari perkembangan anak – anak. Penelitian ini berfokus pada proses yang menjelaskan perkembangan anak – anak, faktor social dan kognitif. Kelemahan Teori Albert Bandura Teori pembelajaran Sosial Bandura sangat sesuai jika diklasifikasikan dalam teori behavioristik. Ini karena, teknik pemodelan Albert Bandura adalah mengenai peniruan tingkah laku dan adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami sesuatu yang ditiru. Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkah lakunya dengan hanya melalui peniruan ( modeling ), sudah pasti terdapat sebagian individu yang menggunakan teknik peniruan ini juga akan meniru tingkah laku yang negative , termasuk perlakuan yang tidak diterima dalam masyarakat.
  • 40. Struktur kepribadian a. Sistem Self (Self System) b. Regulasi Diri c. Efikasi Diri (Self Effication) Dinamika Kepribadian • Penguatan Vikarius • Penguatan yang Ditunda • Tanpa penguatan Perkembangan Kepribadian Belajar melalui observasi : 1. Peniruan 2. Modeling tingkah laku baru 3. Modeling mengubah tingkah laku lama 4. Modeling Simbolik 5. Modeling Kondisoining Aplikasi Albert Bandura dalam Pendidikan 1. Latihan penguasaan 2. Modeling terbuka 3. Modeling simbolik
  • 41. TEORI KEPRIBADIAN FIVE FACTOR Menurut Dr. John A. Jhonson, secara umumnya ciri-ciri personaliti seseorang individu di bagikan kepada 5 sifat yang asas yaitu mengikuti suatu konsep yang dikenali sebagai OCEAN. Penejalasan teori The Big Five: 1. Ekstroversion (sering disebut surgency): Bersifat social (suka bergaul). Orang yang tinggi pada dimensi ini cenderung penuh semangat, antusias, dominan, ramah, dan komunikatif. Orang yang sebaliknya akan cenderung pemalu, tidak percaya diri, submisif, dan pendiam. ciri – ciri Extraversion adalah : a) Nilai tinggi Individu yang memiliki sifat Extraversion dengan nilai tinggi adalah individu yang mudah bergaul, aktif, talkactive, selalu semangat, memiliki emosi yang positif, antusias, optimis, dan fun loving, affectionate. b) Nilai rendah Individu yang memiliki Extraversion dengan nilai rendah adalah individu yang memiliki sifat pendiam, tenang, tidak ceria, penyendiri, orientasi tugas, pemalu, dan kurang tergantung pada dunia luar. 2. Agreeableness: berpendapat sama ( senang mencapai persetujuan). Agreeableness adalah mendeskripsikan kualitas orientasi interpersonal seseorang secara berkesinambungan dari perasaan terharu sampai perasaan menentang dalam pikiran, perasaan, dan tindakan. Ciri – ciri sifat Agreeableness :
  • 42. a) Nilai tinggi Individu yang digolongkan dalam sifat ini adalah individu yang mudah percaya pada orang lain, penolong, pemaaf, mudah tertipu, jujur, dan apa adanya. b) Nilai rendah Individu yang memiliki sifat Agreeableness dengan nilai rendah adalah individu yang sinis, kasar, suka curiga, tidak kooperatif, pendendam, kejam, pemarah, dan suka memanipulasi. 3. Conscientiousness (disebut juga lack of impulsivity): mendeskripsikan perilaku tugas dan arah tujuan, dan secara social membutuhkan impulse control. Conscientiousness memiliki ciri – ciri sebagai berikut : a) Nilai tinggi Conscientiousness dengan nilai tinggi adalah individu yang teratur, dapat dipercaya, pekerja keras, disiplin, tepat waktu, teliti, rapi, ambisious dan tekun. b) Nilai rendah Individu dengan Conscientiousness nilai rendah adalah individu yang tidak teratur (tanpa tujuan), tidak dapat dipercaya, malas, ceroboh, suka lalai, sembrono, kemauan yang lemah. 4. Neuroticism: (disebut juga emotional instability): bersifat neurotic (mempunyai gangguan emosi). Merupakan penyesuaian diri dengan ketidakstabilan emosi. Factor ini mengenal individu yang mudah tertekan secara psikologis, ide – ide yang tidak realistic, idaman atau dorongan yang berlebihan dan respon yang mal adaptif. Adapun ciri – ciri neuroticism adalah: a) Nilai tinggi Individu dengan neuroticism nilai tinggi adalah individu yang memiliki rasa takut yang berlebihan, khawatir, emosional, gelisah, in adekuat, dan rasa cemas yang berlebihan. b) Nilai rendah Individu dengan neuroticism nilai rendah adalah individu yang memiliki rasa tenang, santai,, tidak emosional, tabah, merasa aman, puas terhadap diri sendiri.
  • 43. 5. Openness To Experience: (juga sering disebut culture atau intellect): mempunyai sifat terbuka. Mendeskripsikan luas, kedalaman, kerumitan mental individu dan pengalaman hidup. Ciri – ciri sifat openness adalah : a) Nilai tinggi Individu yang memiliki sifat openness dengan nilai tinggi adalah individu yang mempunyai minat yang besar, menghargai seni, kreatif, orisinil, imajinatif, sensitive pada keindahan dan berpandangan luas. b) Nilai rendah Individu yang memilii sifat openness dengan nilai rendah adalah individu yang konvensional, sederhana, memiliki minat yang sempit, tidak memiliki seni dan tidak analitis.
  • 44. Teori Ivan Petrovich Pavlov, Stimulus Respons Ivan Petrovich Pavlov Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936) adalah seorang behavioristik terkenal dengan teori pengkondisian asosiatif stimulus-respons dan hal ini yang dikenang darinya hingga kini. Ia tidak pernah memiliki hambatan serius dalam sepanjang kariernya meskipun terjadi kekacauan dalam revolusi rusia. Pavlov lahir di kota kecil di Rusia tengah, anak seorang pendeta ortodoks pedesaan. Pada awalnya ia berniat mengikuti jejak ayahnya, namun mengurungkan dan pergi ke universitas di St. Petersburg untuk mengajar pada tahun 1870. Dari sinilah karir seorang pavlov mulai berjalan hingga ia memimpin institut Fisiologi Pavlovian di Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia. Ia menemukan bahwa ia dapat menggunakan stimulus netral, seperti sebuah nada atau sinar untuk membentuk perilaku (respons). Dalam hal ini, eksperimen yang dilakukan oleh pavlov menggunakan anjing sebagai subyek penelitian.
  • 45. Berikut adalah tahap-tahap eksperimen dan penjelasan dari gambar diatas: Gambar pertama. Dimana anjing, bila diberikan sebuah makanan (UCS) maka secara otonom anjing akan mengeluarkan air liur (UCR). Gambar kedua. Jika anjing dibunyikan sebuah bel maka ia tidak merespon atau mengeluarkan air liur. Gambar ketiga. Sehingga dalam eksperimen ini anjing diberikan sebuah makanan (UCS) setelah diberikan bunyi bel (CS) terlebih dahulu, sehingga anjing akan mengeluarkan air liur (UCR) akibat pemberian makanan. Gambar keempat. Setelah perlakukan ini dilakukan secara berulang-ulang, maka ketika anjing mendengar bunyi bel (CS) tanpa diberikan makanan, secara otonom anjing akan memberikan respon berupa keluarnya air liur dari mulutnya (CR). Dalam ekperimen ini bagaimana cara untuk membentuk perilaku anjing agar ketika bunyi bel di berikan ia akan merespon dengan mengeluarkan air liur walapun tanpa diberikan makanan. Karena pada awalnya (gambar 2) anjing tidak merespon apapun ketika mendengar bunyi bel.
  • 46. Jika anjing secara terus menerus diberikan stimulus berupa bunyi bel dan kemudian mengeluarkan air liur tanpa diberikan sebuah hadiah berupa makanan. Maka kemampuan stimulus terkondisi (bunyi bel) untuk menimbulkan respons (air liur) akan hilang. Hal ini disebut dengan extinction atau penghapusan. Pavlov mengemukakan empat peristiwa eksperimental dalam proses akuisisi dan penghapusan sebagai berikut: 1. Stimulus tidak terkondisi (UCS), suatu peristiwa lingkungan yang melalui kemampuan bawaan dapat menimbulkan refleks organismik. Contoh: makanan 2. Stimulus terkondisi (CS), Suatu peristiwa lingkungan yang bersifat netral dipasangkan dengan stimulus tak terkondisi (UCS). Contoh: Bunyi bel adalah stimulus netral yang di pasangkan dengan stimulus tidak terkondisi berupa makanan. 3. Respons tidak terkondisi (UCR), refleks alami yang ditimbulkan secara otonom atau dengan sendirinya. Contoh: mengeluarkan air liur 4. Respos terkondisi (CR), refleks yang dipelajari dan muncul akibat dari penggabungan CS dan US. Contoh: keluarnya air liur akibat penggabungan bunyi bel dengan makanan. Menilik psikologi behavioristik menggunakan suatu pendekatan ekperimental, refleksiologis objektif pavlov tetap merupakan model yang luar biasa dan tidak tertandingi. Bila dicontohkan dalam kehidupan nyata teori pavlov ini bisa diterapkan. Sebagai contoh untuk menambah kelekatan dengan pasangan, Jika anda mempunyai pasangan yang “sangat suka (UCR)” dengan coklat (UCS). Disetiap anda bertemu (CS) dengan kekasih anda maka berikanlah sebuah coklat untuk kekasih anda, secara otonom dia akan sangat suka dengan coklat pemberian anda. Berdasarkan teori, ketika hal itu dilakukan secara berulang-ulang, selanjutnya cukup dengan bertemu dengan anda tanpa memberikan coklat, maka secara otonom pasangan anda akan
  • 47. sangat suka (CR) dengan anda, hal ini dapat terjadi karena pembentukan perilaku antara UCS, CS, UCR, dan CR seperti ekperimen yang telah dilakukan oleh pavlov.