Dokumen tersebut merupakan resume teori tokoh psikologi Sigmund Freud dan Carl Gustav Jung. Freud mengemukakan teori struktur kepribadian yang terdiri dari Id, Ego, dan Superego serta mekanisme pertahanan kepribadian. Sedangkan Jung mengemukakan struktur kepribadian yang terdiri dari Ego, Ketidaksadaran Pribadi, dan Ketidaksadaran Kolektif beserta konsep Arkhetipe dan sikap ekstraversi introversi dalam perkembangan kepribadian
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
Teori Tokoh Psikologi
1. TUGAS AKHIR
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
“ RESUME TEORI TOKOH PSIKOLOGI “
Disusun Oleh :
Nama : Kristia Dwi Sayekti
Kelas : RS11I
NIM : 292011322
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
2011 / 2012
2. SIGMUND FREUD
BIOGRAFI
Dilahirkan pada 6 Mei 1856 di kota Freiberg yang kini terletak di Cekoslowakia, tetapi
tadinya termasuk wilayah Kerajaan Austria. Dan meninggal pada 23 September 1939 di London.
Gagasan Freud di bidang psikologi berkembang tingkat demi tingkat. Batu tahun 1895 buku
pertamanya Penyelidikan tentang Histeria terbit, bekerja sama dengan Breuer. Buku berikutnya
Tafsir Mimpi terbit tahun 1900.
Sumbangsih Freud dalam bidang teori psikologi begitu luas daya jangkauannya sehingga
tidak gampang menyingkatnya. Dia menekankan arti penting yang besar mengenai proses
bawah sadar sikap manusia.
Freud mengembangkan teknik psikoanalisa sebagai suatu metode penyembuhan penyakit
kejiwaan, dan dia merumuskan teori tentang struktur pribadi manusia dan dia juga
mengembangkan atau mempopulerkan teori psikologi yang bersangkutan dengan rasa cemas,
mekanisme mempertahankan diri, ihwal pengkhitanan, rasa tertekan, sublimasi dan banyak
lagi. Tulisan-tulisannya menggugah kegairahan bidang teori psikologi. Banyak gagasannya yang
kontroversial sehingga memancing perdebatan sengit sejak dilontarkannya.
TEORI SIGMUND Freud
ID
Id adalah aspek biologis dan merupakan
sistem original dalam kepribadian dan dari
aspek ini kedua aspek lain tumbuh. Id hanya
memburu hawa nafsunya saja tanpa menilai
hal tersebut baik atau buruk. Ia merupakan
bagian ketidaksadaran yang primitif di
STRUKTUR
KEPRIBADIAN
ID
EGO
SUPEREGO
3. dalam pikiran, yang terlahir bersama
individu (Berry, 2001:75).
Terdapat 2 macam proses :
Reflek : tindakan yang tanpa disengaja.
Primer : proses yang melibatkan sejumlah reaksi yang psikopatologis yang rumit.
Sifat – sifat ID :
Irasional : tidak realistik.
Impulsif : serba digerakkan karena ada dorongan.
Narsistik : cinta diri yang berlebihan.
EGO
Ego ialah sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah individu kepada objek dari
kenyataan, dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan (Koeswara 1991:33—
34).
SUPEREGO
Superego ialah sistem kepribadian yang berisikan nilai-nilai dan aturan-aturan yang sifatnya
evaluatif (Koeswara, 1991:34—35).
Fungsi utama dari superego antara lain :
(1) Sebagai pengendali dorongan-dorongan atau impuls-impuls naluri id agar impuls-impuls
tersebut disalurkan dalam cara atau bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat;
(2) Mengarahkan ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan moral ketimbang dengan
kenyataan;
4. (3) Mendorong individu kepada kesempurnaan. Superego senantiasa memaksa ego untuk
menekan hasrat-hasrat yang berbeda ke alam bawah sadar.
Mekanisme pertahanan kepribadian
a). Represi
⇒ Meredakan kecemasannya dengan merefres keinginannya.
Ex. tidak mau mengingat peristiwa yang tidak diinginkan.
b). Sublimasi
⇒ Mencegah dan meredakan kecemasan dengan cara mengubah dan menyesuaikan
dorongan primitive ID yang menjadi penyebab kecemasan kedalam bentuk tingkah laku
yang bisa diterima oleh masyarakat.
Ex. Pemuda yang memiliki seksualitas tinggi.
c). Proyeksi
⇒ Pengalihan dorongan sikap / tingkah laku yang menyebabkan kecemasan orang lain.
Ex. Mendapat nilai jelek tapi yang disalahkan orang lain.
d). Displacement
⇒ Pengungkapan dorongan yang menimbulkan kecemasan pada objek individu yang
kurang berbahaya / mengancam disbanding dengan objek semula.
Ex. Anak tidak lulus memecahkan kaca sekolah.
e). Rasionalisasi
⇒ Mengungkapbalikkan kenyataan yang mengungkap ego melalui alasan tertentu yang
seakan – akan masuk akal sehingga kenyataan tersebut tidak lagi mengancam ego
individu yang bersangkutan.
5. Ex. Hati dan perkataan yang berbeda.
f). Reaksi Formasi
⇒ Ego individu yang bisa mengendalikan dorongan – dorongan primitif agar tidak muncul.
Ex. Ibu membenci anaknya, namun karena ibu merasa cemas maka ibu memberi sikap
sebaliknya yaitu menyayangi dengan berlebihan.
g). Regresi
⇒ Suatu mekanisme dimana individu untuk menghindarkan diri dari kenyataan yang
mengancam.
Ex. Seorang gadis yang ditinggalkan pacarnya bersifat kekanak – kanakan.
Tahap – tahap perkembangan kepribadian
1) Fase Oral ( 0 – 1 tahun )
Pada tahun pertama dari kehidupan individu, daerah yang paling peka adalah mulut.
2) Fase Anal ( 1 – 3 tahun )
Dubur merupakan daerah pokok aktivitas dinamik, kateksis dan anti kateksis berpusat pada
fungsi eliminer ( pembuangan kotoran ).
3) Fase Falik ( 3 – 5 / 6 tahun )
Alat kelamin merupakan daerah erogen terpenting. Mastrubasi menimbulkan kenikmatan
yang besar. Pada saat yang sama terjadi peningkatan gairah seksual anak pada orang tuanya
yang mengawali berbagai pergantian kateksis obyek yang penting. Perkembangan
terpenting pada masa ini adalah timbulnya Oedipus Complex, yang diikuti fenomena
castration anxiey ( pada laki – laki ) dan penis envy ( pada perempuan ).
4) Fase Latent ( 5 / 6 – 12 / 13 tahun )
6. Usia 5 /6 tahun sampai remaja, anak mengalami periode perbedaan impuls seksual.
Menurut Freud, penurunan minat seksual itu akibat dari tidak adanya daerah erogen baru
yang dimunculkan oleh perkembangan biologis. Jadi fase latent lebih sebagai fenomena
biologis, alih – alih bagian perkembangan psikoseksual. Pada fase ini anak mengembangkan
kemampuan sublimasi, yakni mengganti kepuasan libido dengan kepuasan nonseksual,
khususnya bidang intelektual, atletik, ketrampilan dan hubungan teman sebayanya.
5) Fase Genital ( 12 / 13 – dewasa )
Perubahan biokimia dan fisiologi dalam diri remaja. System endokrin memproduksi hormon
– hormon yang memicu pertumbuhan tanda – tanda seksual sekunder ( suara, rambut,
buah dada dll )
Aplikasi terhadap dunia pendidikan
Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami dan pemahaman terhadap sifat
manusia bisa diterapkan pada perbedaan penderitaan manusia.
Tingkah laku diketahui seiring ditentukan oleh faktor – faktor tak sadar.
Perkembangan pada masa dini kanak – kanak memiliki pengaruh yang kuat terhadap
kepribadian dimasa dewasa.
Teori psikoanalitik menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk memahami cara –
cara yang digunakan oleh individu dalam mengatasi kecemasan dengan mengandaikan
adanya mekanisme – mekanisme yang bekerja untuk menghindari luapan kecemasan.
Pendekatan psikoanalitik telah memberikan cara – cara mencari keterangan dari
ketaksadaran melalui analisis atass mimpi – mimpi, resistensi – resistensi dan
transferensi.
7. Carl gustav jung
Biografi
Carl Gustav Jung (1875-1962) adalah seorang dokter jiwa, psiko-analis bangsa Swiss dan
anggota Freud Gessellschaft (Perkumpulan Freud) pada tahun 1907, dan pendidik dan ketua
pertama International Psychoanalitic Society (masyarakat Psikoanalitik International) pada
tahun 1911.
Pada awalnya, Jung bersahabat dan bekerjasama dengan Sigmund Freud (1956-1939) yang
juga seorang pendiri psikoanalisa. Akan tetapi, akhirnya Jung tidak dapat menyetujui
pandangan Freud mengenai sifat libido dan ketidaksadaran, sehingga dalam tahun 1913
memisahkan diri dari Freud untuk mendirikan mazhabnya sendiri, Psikologi Analistik. Oleh
karena ia yakin bahwa kajian mengenai ketidaksadaran rasial (racial unconsciousness) dapat
menambah pemahaman manusia mengenai ketidaksadaran individual, ia menjadi tertarik pada
kajian mengenai masyarakat primitif di dunia, dalam mitologi, agama, jalan pikiran, perasaan
atau tindakan masyarakat (folkways). Dan adat-istiadatnya (mores).
Dasar teori analitik jung
Teori kepribadian Jung dipandang sebagai teori psikoanalitik karena tekanannya pada
proses-proses tak sadar, namun berbeda dalam sejumlah hal penting dengan teori kepribadian
Freud. Menurut Jung, tingkah laku manusia ditentukan tidak hanya oleh sejarah individu dan
rasi (kausalitas) tetapi juga oleh tujuan-tujuan dan aspirasi-aspirasi (teleologi).
Pandangan Jung tentang kepribadian adalah prospektif dalam arti bahwa ia melihat ke
depan ke arah garis perkembangan sang pribadi di masa depan dan retrospektif dalam arti
bahwa ia memperhatikan masa lampau. Bagi Jung, ada perkembangan yang konstan dan sering
kali kreatif, pencarian ke arah keparipurnaan dan kepenuhan, serta kerinduan untuk lahir
kembali.
8. Struktur kepribadian
Ego
Ego adalah jiwa sadar yang terdiri dari persepsi-persepsi,ingatan-ingatan,pikiran-pikiran dan
perasaan-perasaan sadar.
Fungsi :
a. Untuk menyeleksi semua pengalaman yang diterima.
b. Untuk memelihara keutuhan kepribadian.
c. Untuk membantu identitas diri.
Ketidaksadaran Pribadi
Ketidaksadran pribadi adalah daerah yang berdekatan dengan ego. Ketidaksadaran
pribadi terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah sadar tetapi kemudian
direpresikan, disupresikan, dilupakan atau diabaikan serta pengalaman-pengalaman yang
terlalu lemah untuk menciptakan kesan sadar pada sang pribadi.
Ketidaksadaran Kolektif
Ketidaksadaran kolektif adalah sisa psikik perkembangan evolusi manusia, sisa yang
menumpuk sebagai akibat dari pengalaman-pengalaman yang berulang selama banyak
generasi.
a. Arkhetipe-Arkhetipe.
Arkhetipe adalah suatu bentuk pikiran (ide) universal yang mengandung unsur emosi
yang besar.
b. Persona.
9. Persona adalah topeng yang dipakai sang pribadi sebagai respon terhadap tuntutan-
tuntutan kebiasaan dan tradisi masyarakat, serta terhadap kebutuhan-kebutuhan
arkhetipal sendiri(Jung,1945).
c. Anima dan animus
Anima : sifat wanita yang ada pada diri laki – laki.
Animus : sifat laki – laki yag ada pada wanita.
d. Bayang-bayang.
Bayang-bayang mencerminkan sisi binatang pada kodrat manusia.
e. Diri (Self).
Arkhetipe yang mencerminkan perjuangan manusia kearah kesatuan (Wilhelm dan Jung
1931).
Sikap
1. Ekstraversi
Mengarah sang pribadi ke dunia luar, dunia objektif.
Ex. Menceritakan masalah kepada teman yang dipercaya.
Fungsi :
Perasaan :mudah mengubah perasaan, mudah menyesuaikan diri, emosional,
biasanya bersifat periang.
Pikiran :bersifat pada dunia objektif, kaku, cenderung tampil dengan angkuh,
menekan fungsi perasaannya. Ex. Matematikawan.
Persepsi :orangnya keras kepala, kadang sensitive, realistic, praktis.
10. Intuisi :berminat terus menerus berubah, selalu bergerak, realistik, orientasinya
factual. Ex. Pengusaha.
2. Introversi
Mengarahkan orang ke dunia dalam, dunia subjektif.
Fungsi :
Perasaan :perasaan kuat, memiliki kehidupan jiwa yang harmonis, nampak pendiam,
kekanak – kanakan, suka menyembunyikan perasaan. Ex. Seniman,
sastrawan.
Pikiran :sibuk dengan pikiran sendiri, emosi datar, mengambil jarak dengan orang
lain, keras kepala, arogan, tidak ramah. Ex. Ilmuan dan filosuf.
Persepsi :kontrol dirinya kuat tapi membosankan, kalem, pasif, senang terbenam
dalam sensasi pribadi sendiri. Ex. Pelukis.
Intuisi :terisolir oleh dunia primodial yang mungkin mereka sendiri belum jelas
maknanya, suka meramal, supranatural. Ex. Dukun.
Tahap - tahap perkembangan
Usia anak :
• Tahap anarkis ( 0 - 6 tahun )
Kesadaran masih kacau, masih belum berhubungan.
• Tahap monarkis ( 6 - 8 tahun )
Kesadaran mulai berkembang, mulai dapat memandang diri secara subjektif, ditandai
mulai perkembangan ego, mulai berpikir verbal dan logika.
• Tahap dualistic ( 8 - 12 tahun )
11. Bisa berpikir secara subjektif dan objektif, kesadaran sudah berkembang dan mencari
integritas.
Usia pemuda ( 12 - 30 tahun ) : berjuang untuk mandiri secara fisik dan praktis dari orang tua.
Usia pertengahan ( 30 - 40 tahun ) : biasanya sudah dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, ditandai dengan aktualisasi.
Usia tua ( > 60 tahun ) : fungsi jiwa sebagian bekerja secara tidak sadar.
Aplikasi terhadap dunia pendidikan
Jung membedakan dua sikap atau orientasi utama kepribadian, yakni sikap ekstraversi
dan sikap introversi:
Ekstrover adalah kecenderungan yang mengarahkan kepribadian lebih banyak keluar
daripada ke dalam diri sendiri. Seorang ekstrover memiliki sifat social, lebih banyak berbuat
daripada merenung dan berpikir.
Jadi jika kita memiliki anak didik yang mempunyai kepribadian ekstrover maka kita harus
mengarahkan anak untuk bersikap positif dan tidak melakukan atau menyalahgunakan rasa
percaya dirinya secara berlebih dan memotivasi agar berpikir dahulu sebelum bertindak.
Introvert adalah suatu orientasi kedalam diri sendiri. Secara singkat seorang introvert
adalah orang yang cenderung menarik diri dari kontak social. Minat dan perhatiannya lebih
terfokus pada pikiran dn pengalamannya sendiri. Seorang introvert cenderung merasa mampu
dalam upaya mencukupi dirinya sendiri, sebaliknya orang ekstrover membutuhkan orang lain.
Jadi jika kita memiliki anak didik yang mempunyai kepribadian introvert maka kita harus lebih
memotivasi anak didik untuk bersosialisasi dan tidak menutup diri dengan teman dan
lingkungan sekitarnya. Serta menanamkan rasa percaya diri pada anak tersebut.
12. Alfred adler
Biografi
Alfred Adler dilahirkan pada tanggal 7 Pebruari 1870 di Viena (Austria) dan wafat pada
tanggal 28 Mei 1937 di Aberdeen (Skotlandia). Pada tahun 1895, setelah dinyatakan sembuh
dari penyakitnya pneumonia, ia benar-benar mewujudkan tekadnya dan berhasil meraih gelar
sarjana kedokteran dari University of Vienna. Ia akhirnya dikenal sebagai seorang ahli penyakit
dalam. Tahun 1898, ia menulis buku pertamanya yang memfokuskan pada pendekatan
kemanusiaan dan penyakit dari sudut pandang individu sebagai pribadi bukan membagi-
baginya menjadi gejala, insting, atau dorongan-dorongan. Pada tahun 1902, ia mendapat
tawaran kerjasama dari Freud untuk bergabung dalam kelompok diskusi untuk membahas
masalah psikopatologi. Adler akhirnya ikut bergabung dan kemudian menjadi pengikut setia
Freud, namun hubungan tersebut tidak berlangsung lama. Pada tahun 1907, Adler menulis
sebuah paper berjudul "Organ Inferiority" yang menjadi pemicu rusaknya hubungan Freud
dengan Adler. Dalam tulisan tersebut Adler mengatakan bahwa setiap manusia pada dasarnya
mempunyai kelemahan organis. Berbeda dengan hewan, manusia tidak dilengkapi dengan alat-
alat tubuh untuk melawan alam.
Pokok - pokok teori adler
1. Individualitas sebagai pokok persoalan
Adler member tekanan kepada pentingnya sifat khas ( unik ) kepribadian, yaitu
individualitas, kebulatan sifat – sifat pribadi manusia. Menurut Adler, tiap orang adalah
suatu konfigurasi, motif – motif, sifat – sifat, serta nilai – nilai yang khas tiap tindak yang
dilakukan oleh seseorang membawa corak khas gaya hidupnya yang bersifat individual.
2. Pandangan Teleologis : Finalisme Semu
Adler sangat dipengaruhi oleh filsafat “seakan-akan” yang dirumuskan oleh Hans
Vaihinger dalam bukunya yang berjudul “Die Philosophie des Als-Ob” tahun 1911. Adler
13. mengambil ajaran filsafat positifisme idealistis yang bersifat pragmatis itu dan
disesuaikannya dengan pendapatnya sendiri. Adler menemukan gagasan bahwa manusia
lebih didorong oleh harapan – harapannya terhadap masa depan dari pada pengalaman –
pengalaman masa lampaunya. Menurut Adler, orang yang normal dapat membebaskan diri
dari fiksi ini, sedang orang yang neorotis tidak.
3. Dua dorongan pokok
Di dalam diri manusia terdapat 2 dorongan pokok, yang mendorong serta
melatarbelakangi, segala tingkah laku yaitu :
a. Dorongan kemasyarakatan yang mendorong manusia bertindak yang mengapdi kepada
masyarakat.
b. Dorongan keakuan yang mendorong manusia bertindak yang mengapdi kepada aku
sendiri.
4. Rasa rendah diri dan kompensasi
Adler berpendapat bahwa rasa rendah diri itu bukanlah suatu tanda ketidak normalan,
melainkan justru sebagai pendorong bagi segala perbaikan dalam kehidupan manusia.
Tentu saja dapat jaga rasa rendah diri itu berlebih-lebihan sehingga menyebabkan ketidak
normalan, misalnya timbulnya kompleks rendah diri. Tetapi dalam keadaan normal rasa
rendah diri itu merupakan pendorong kearah kemajuan atau kesempuarnaan( superior).
Bagi Adler tujuan manusia bukanlah mendapat kenikmatan,akan tetapi mendapat
kesempurnaan.
5. Dorongan kemasyarakatan
Dorongan kemasyarakatan itu adalah dasar yang dibawa sejak lahir,pada dasarnya
manusia itu adalah makhluk social. Namun sebagaimana lain-lain kemungkinan bawaan,
mengabdi kepada masyarakat itu tidak tampak secara spontan,melainkan harus dibimbing
dan dilatih.
14. • Jadi kalau kita ikuti perkembangan teori ADLER itu maka dapat kita gambarkan :
1. Mula-mula manusia dianggap didorong oleh dorongan untuk mengejar keakuan dan
kekuasaan sebagai lantaran untuk mencapai kompensasi bagi rasa rendah dirinya.
2. Selanjutnya manusia dianggap didorong oleh dorongan kemasyarakatan yang dibawa
sejak lahir menyebabkan dia menempatkann kepentingan umum diatas kepentingan
pribadi.
Dorongan kemasyarakatan dalam bentuk konkritnya, dorongan ini misalnya : berwujud
kooperasi, hubungan sosial, hubungan antar pribadi, mengikatkan diri dengan kelompok
dan sebagainya.
6. Gaya hidup ,Leitlinie
Gaya hidup adalah prinsip yang dapat dipakai landasan untuk memahami tingkah laku
seseorang, yang melatar belakangi sifat-sifat seseorang. Tiap orang punya tujuan yang sama
yaitu untuk mencapai superiorita, namun cara untuk mencapai tujuan itu berbeda-beda .
Menurut ADLER gaya hidup itu ditentukan oleh inferiorita yang khusus, jadi gaya hidup itu
adalah suatu bentuk kompensasi terhadap kekurangan kesempurnaan tertentu.
7. Diri yang kereatif
Diri yang kereatif adalah penggerak utama, pegangan filsafat, sebab pertama bagi
semua tingkah laku. Diri yang kreatif inilah yang memberi arti kepada hidup yang
menetapkan tujuan serta membuat alat untuk mencapainya.
CIRI – CIRI TEORI ADLER
1. Adler menekankan minat sosial.
2. Konsep Adler mengenai konsep diri yang kreatif.
3. Tekanannya pada keunikan kepribadian.
15. PENGARUH ADLER PADA Kunkle
1. Dua dorongan pokok
• Dorongan keakuan
Dorongan untuk mengapdi kepada aku ( diri sendiri ).
• Dorongan kekitaan
Dorongan untuk mengapdi kepada kita ( umum , dunia luar dirinya ).
Orang yang bersikap keakuan ( ichhaftig ) akan menilai segala sesuatu atas dasar sejauh
mana hal yang dihadapi itu berguna bagi usahanya untuk mengejar ich idealnya. Orang
bersikap kekitaan ( wirhaftig ) akan meninjaunya dari segi kemajuan kemanusiaan ( sesame
manusia ).
2. Termometer penilai diri
Ada dua sikap hidup yang ekstrem, yaitu :
• Garis tegak lurus tak terhingga dan garis serta lingkungan mendatar lenyap sehingga
hanya merupakan titik , orang demikian ini segala tindak lakunya hanya berhubungan
dengan dirinya sendiri relasi dengan orang lain tidak ada : orang sakit jiwa.
• Garis serta lingkaran mendatar tak terhingga sehingga garis tegak lurus melenyap, orang
demikian menyangkutkan segala tindak lakunya dengan kekitaan, dorongan keakuan
terkikis habis : orang keramat.
3. Apersepsi bertendens dan dresat
• Apersepsi bertendens yaitu suatu tendens yang menyebabkan orang menyimpang dari
kenyataan dalam mengadakan apersepsi.
• Dresat adalah kebiasaan memandang segala sesuatu dari sudut tertentu dan bersifat
beku, nampak sebagai dresur.
16. 4. Umfinalisierung
Umfinalisierung menggambarkan perbuatan yang dilakukan tidak dengan semestinya,
menurut nyatanya menuju ketujuannya yang wajar, tetapi terpengaruh oleh penghargaan
dalam hubungan dengan orang lain, demi kepentingan akunya. Misalnya anak membuat
rumah – rumahan yang bagus, melainkan karena ingin mendapatkan pujian dari orang
tuanya.
5. Lingkaran setan ( tuefelkreis ) dan proses pencernaan ( klarungs proses )
Individu seolah – olah dilingkari oleh pagar yang menakutkan yang makin lama
bertambah makin sempit daerahnya sehingga akhirnya mengurungnya dalam kesukaran
disebut lingkaran setan.
Proses pencerahan terjadi saat taraf kritis mungkin individu yang bersangkutan sadar
akan kesesatannya. Adapun proses tersebut melewati beberapa fase, yaitu :
• Fase pertama adalah fase mendapatkan pengertian yang benar atau mengenai ‘ Einsicht
’ mengenai diri sendiri.
• Fase berikutnya ialah berani menghadapi kenyataan hidup yang sewajarnya, fase
mengakui kesesatan diri, fase ‘ Eingestadnis ’ meniadakan sikap menolak kepada diri
sendiri.
Sifat Agresi
• Suka merendahkan orang lain, menilai prestasi diri dan kondisi diri berlebihan biasanya
orangnya sangat tidak toleran, suka iri, gossip, sadis. Ia akan bila melihat pihak lain, dalam
kondisi tidak berdaya karena dengan begitu, ia Nampak kuat, superior, ada kepuasan
tersendiri apabila ia dalam kondisi itu.
• Menyalahkan orang lain atas kesalahannya sendiri, menuduh, balas dendam, kondisi ini
tentu saja akan membuat lingkungannya tidak dapat hidup damai sejahtera dan menderita
akibat sikapnya.
17. • Menuduh diri sendiri, merasa penuh dosa, suka menyiksa diri, orang yang depresi, masofis,
dan bunuh diri menunjukkan bentuk upaya perlindungan diri agar kondisi mereka tidak
mengganggu orang lain yang dekat dengan mereka. Kondisi inipun menunjukkan
kecondongan pada superioritas personal untuk melindungi harga dirinya.
Penelitian khas dari adler
Kepribadian menurut urutan kelahiran
ANAK SITUASI DASAR DAMPAK POSITIF DAMPAK NEGATIF
Sulung • Turun tahta
akibat kelahiran
adik dan harus
berbagi perhatian
• Memiliki model
atau perintis,
yakni kakaknya
•Harus berbagi
perhatian sejak
awal
• Bertanggungjawab,
melindungi dan
memperhatikan
orang lain
• Anak-anak sulung
kurang dipersiapkan
untuk menerima anak
kedua umumnya dapat
menjadi anak bejat,
neurotik, penjahat,
pemabuk, dan orang
yang bermoral bejat.
• Merasa tidak aman,
takut tiba-tiba
kehilangan nasib
baiknya
Kedua •Menerima
perhatian tidak
terpecah dari
orang tua
•Lebih mudah
menyesuaikan diri
dibandingkan
kakaknya
•Ambisius yang
realistic
•Gampang bekerja
sama.
• Pemberontak dan
pengiri permanen,
cenderung berusaha
untuk mengalahkan
orang lain
18. Bungsu • Memiliki banyak
model perhatian,
walaupun
berbagi, tidak
berubah sejak
awal
• Sering
mengungguli
semua saudaranya.
• Menjadi anak
bermasalah dan
menjadi orang dewasa
neurotik, bila tidak
mampu menyesuaikan
diri dengan keadaan
baru.
Tunggal • Sering dimanja
• Menerima
perhatian
orangtua tidak
terbagi
• Cenderung cukup
dengan orang
tuanya
• Gaya hidup manja
• Ingin menjadi pusat
perhatian
• Takut bersaing dengan
orang lain
Aplikasi terhadap pendidikan
1) Aliran ini menghadapi ditentukan tujuan – tujuan yang susila, seperti :
• Keharusan memikul tanggungjawab.
• Keharusan menghadapi kesukaran – kesukaran hidup.
• Mengikis dorongan keakuan dan mengembangkan dorongan kemasyarakatan.
• Menyelami diri sendiri dan membuka kecenderungan – kecenderungan egoisitis yang
tersembunyi untuk kemudian memberantasnya
2) Optimisme dalam bidang pendidikan
Mengenai pengaruh pendidikan aliran ini berpandangan optimis. Kepribadian terutama
diberi bentuk oleh pendidikan.
19. Erik h Erickson
Biografi
Lahir
15 Juni 1902
Frankfurt am Main , Jerman [1]
Meninggal
12 Mei 1994 (umur 91)
Harwich , Cape Cod , Massachusetts [1]
Kewarganegaraan Amerika , Jerman
Fields psikolog perkembangan
Lembaga Harvard Medical School
Dikenal teori tentang pembangunan sosial
Pengaruh Sigmund Freud , Anna Freud
Erik Erikson (15 Juni 1902 - 24 Mei 1994) adalah seorang Denmark - Jerman - Amerika psikolog
perkembangan dan psikoanalis terkenal karena teori tentang pembangunan sosial manusia. Dia
mungkin paling terkenal untuk coining frase krisis identitas . Putranya, Kai T. Erikson , adalah
Amerika dicatat sosiolog .
Meskipun Erikson bahkan tidak memiliki gelar sarjana, ia menjabat sebagai profesor lembaga
terkemuka seperti Harvard dan Yale.
Struktur kepribadian
• Ego tumbuh
Mengacu pada pengalaman-pengalaman dengan tubuh.
Melihat fisik kita sebagai hal yang berbeda dari milik oranglain.
20. • Ideal Ego
Imajinasi yang kita miliki tentang diri kita sendiri yang dibandingkan dengan gambaran ideal
ego yang lain. Ideal-ego bertanggung jawab bagi rasa puas atau tidak, terhadap seluruh
identitas personal kita
• Identitas Ego
Imajinasi yang kita miliki tentang diri kita di beragam peran sosial yang kita mainkan.
Dinamika kepribadian
Bagi Erikson, dinamika kepribadian selalu diwujudkan sebagai hasil interaksi antara
kebutuhan dasar biologis dan pengungkapannya sebagai tindakan-tindakan sosial. Hal ini
berarti bahwa tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir dibentuk oleh pengaruh-pengaruh
sosial yang berinteraksi dengan suatu organisme. Sehingga seseorang tersebut menjadi matang
secara fisik dan psikologi.
Erikson menganggap ego sebagai sumber kesadarn diri seseorang. Selama menyesuaikan
diri dengan realita, maka ego mengembangkan perasaan keberkelanjutan diri dengan masa lalu
dan masa yang akan datang.
Menurut Erikson, ego berkembang melalui berbagai tahap kehidupan mengikuti prinsip
epigenetik, artinya tiap bagian dari ego berkembang pada tahap perkembangan tertentu dalam
rentangan waktu tertentu.
Perkembangan kepribadian
• Fase Bayi (0-1 tahun)
Kepercayaan vs Kecurigaan
Masa bayi (infancy) ditandai adanya kecenderungan trust – mistrust. Perilaku bayi
didasari oleh dorongan mempercayai atau tidak mempercayai orang-orang di sekitarnya.
21. Dia sepenuhnya mempercayai orang tuanya, tetapi orang yang dianggap asing dia tidak
akan mempercayainya.
Tahap ini berlangsung pada masa oral. Tugas yang harus dijalani pada tahap ini adalah
menumbuhkan dan mengembangkan kepercayaan tanpa harus menekan kemampuan
untuk hadirnya suatu ketidakpercayaan. Kepercayaan ini akan terbina dengan baik apabila
dorongan oralis pada bayi terpuaskan.
• Fase Anak-Anak (2 - 3 tahun)
Otonomi vs Perasaan Malu,Ragu-Ragu.
Masa kanak-kanak awal ditandai adanya kecenderungan otonomi– perasaan malu, ragu-
ragu Pada masa ini sampai batas-batas tertentu anak sudah bisa berdiri sendiri (dalam arti
duduk, berdiri, berjalan, bermain, minum dari botol sendiri tanpa ditolong oleh orang
tuanya)tetapi di pihak lain dia telah mulai memiliki rasa malu dan keraguan dalam berbuat,
sehingga seringkali minta pertolongan atau persetujuan dari orang tuanya.
Tugas yang harus diselesaikan pada masa ini adalah kemandirian (otonomi) sekaligus
dapat memperkecil perasaan malu dan ragu-ragu.
• Fase Pra Sekolah (4 - 6 tahun)
Inisiatif vs Kesalahan
Usia bermain ditandai adanya kecenderungan inisiatif– kesalahan. Pada masa ini anak
telah memiliki beberapa kecakapan, dengan kecakapan-kecakapan tersebut dia terdorong
melakukan beberapa kegiatan, tetapi karena kemampuan anak tersebut masih terbatas
adakalanya dia mengalami kegagalan. Kegagalan-kegagalan tersebut menyebabkan dia
memiliki perasaan bersalah, dan untuk sementara waktu dia tidak mau berinisatif atau
berbuat.
Tugas yang harus dijalani seorang anak pada masa ini ialah untuk belajar punya gagasan
(inisiatif) tanpa banyak terlalu melakukan kesalahan.
22. • Fase Anak Sekolah (6-12 tahun)
Kerajinan vs Inferioritas
Masa Sekolah ditandai adanya kecenderungan kerajinan–inferioritas. Pada masa ini
anak sangat aktif mempelajari apa saja yang ada di lingkungannya. Dorongan untuk
mengatahui dan berbuat terhadap lingkungannya sangat besar.
Salah satu tugas yang diperlukan dalam tahap ini ialah adalah dengan mengembangkan
kemampuan bekerja keras dan menghindari perasaan rasa rendah diri.
• Fase Remaja (12 - 20 tahun)
Identitas vs Kekacauan Identitas
Tahap remaja, dimulai pada saat masa puber dan berakhir pada usia 18 atau 20 tahun.
Masa remaja ditandai adanya kecenderungan identitas – kekacaun identitas.
Tugas yang harus dilakukan dalam tahap ini yaitu pencapaian identitas pribadi dan
menghindari peran ganda. Menurut Erikson masa ini merupakan masa yang mempunyai
peranan penting, karena melalui tahap ini orang harus mencapai tingkat identitas ego,
berarti mengetahui siapa dirinya dan bagaimana cara seseorang terjun ke tengah
masyarakat.
• Fase Dewasa Awal (21-40 tahun)
Keintiman vs Isolasi
Masa Dewasa Awal ditandai adanya kecenderungan keintiman – isolasi. Pada masa ini
ikatan kelompok sudah mulai longgar. Mereka sudah mulai selektif dengan membina
hubungan yang intim hanya dengan orang-orang tertentu yang sepaham.
Jadi pada tahap ini timbul dorongan untuk membentuk hubungan yang intim dengan
orang-orang tertentu, dan kurang akrab atau renggang dengan yang lainnya.
• Fase Dewasa (41 - 65 tahun)
23. Generativitas vs Stagnasi
Masa Dewasa ditandai adanya kecenderungan generativitas –stagnasi. Pada tahap ini
individu telah mencapai puncak dari perkembangan segala kemampuannya.
Pengetahuannya cukup luas, kecakapannya cukup banyak, sehingga perkembangan individu
sangat pesat.
Tugas yang harus dicapai pada tahap ini ialah dapat mengabdikan diri guna
keseimbangan antara sifat melahirkan sesuatu (generativitas) dengan tidak berbuat apa-apa
(stagnasi).
• Fase Usia Tua( >65 tahun)
Intergritas vs Keputusan
Masa hari tua ditandai adanya kecenderungan ego integritas – keputusasaan. Pada
masa ini individu telah memiliki kesatuan atau intregitas pribadi, semua yang telah dikaji
dan didalaminya telah menjadi milik pribadinya. Yang menjadi tugas pada usia senja ini
adalah integritas dan berupaya menghilangkan putus asa dan kekecewaan.
Aplikasi terhadap pendidikan
• Kita mampu mempelajari mengenai perilaku manusia melalui tahap perkembangan yang
dijelaskan Erickson.
• Membantu cara berpikir, sikap dan mental.
• Membangun karakter anak yang baik dengan mempelajari perkembangannya.
• Merupakan suatu pemikiran yang sangat maju guna memahami persoalan / masalah
psikologi yang dihadapi oleh manusia pada zaman modern seperti ini.
• Banyak digunakan untuk menjelaskan kasus / hasil penelitian yang terkait dengan tahap
perkembangan, baik anak dewasa, maupun lanjut usia.
24. b.f skinner
biografi
Burrhusm Frederic Skinner (1904-1990) adalah seorang psikolog Amerika Serikat terkenal
dari aliran behaviorisme. Inti pemikiran Skinner adalah setiap manusia bergerak karena
mendapat rangsangan dari lingkungannya. Sistem tersebut dinamakan "cara kerja yang
menentukan" (operant conditioning).
Skinner lahir pada tanggal 20 Maret 1904 di kota Susquehanna, Pennsylvania, Amerika
Serikat.
Skinner membuat tiga asumsi dasar tentang teorinya :
1. Perilaku itu terjadi menurut hukum tertentu (behavior is lawful).
Walaupun mengakui bahwa perilaku manusia adalah organisme yang berperasaan
dan berpikir, namun Skinner tidak mencari penyebab perilaku di dalam jiwa manusia
dan menolak alasan-alasan penjelasan dengan mengendalikan keadaan pikiran (mind)
atau motif-motif internal.
2. Perilaku dapat diramalkan (behavior can be predicted).
Perilaku manusia (kepribadiannya) menurut Skinner ditentukan oleh kejadian-
kejadian di masa lalu dan sekarang dalam dunia objektif dimana individu tersebut
mengambil bagian.
3. Perilaku manusia sapat dikontrol (behavior can be controlled).
Dapat dijelaskan hanya berkenaan dengan kejadian atau situas-situasi antaseden
yang dapat diamati. Bahwa kondisi sosial dan fisik di lingkungan sangat penting dalam
menentukan perilaku.
teori skinner
25. Bagi Skinner, studi mengenai kepribadian itu ditujukan pada penemuan pola yang khas dari
kaitan antara tingkah laku organisme dan berbagai konsekuensi yang diperkuatnya.
Selanjutnya, Skinner telah menguraikan sejumlah teknik yang digunakan untuk mengontrol
perilaku. Tekhnik tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
1) Pengekangan fisik (psycal restraints)
Menurut skinner, kita mengntrol perilaku melalui pengekangan fisik.
2) Bantuan fisik (physical aids)
Kadang-kadang orang menggunakan obat-obatan untuk mengontrol perilaku yang tidak
dinginkan. Bantuan fisik bisa juga digunakan untuk memudahkan perilaku tertentu, yang
bisa dilihat pada orang yang memiliki masalah penglihatan dengan cara memakai kacamata.
3) Mengubah kondisi stimulus (changing the stimulus conditions)
Suatu tekhnik lain adalah mengubah stimulus yang bertanggunggung jawab.
4) Memanipulasi kondisi emosional (manipulating emotional conditions)
Skinner menyatakan terkadang kita mengadakan perubahan emosional dalam diri kita
untuk mengontrol diri.
5) Melakukan respons-respons lain (performing alternativeresponses)
Menurut Skinner, kita juga sering menahan diri dari melakukan perilaku yang membawa
hukuman dengan melakukan hal lain.
6) Menguatkan diri secara positif (positif self-reinforcement)
Salah satu teknik yang kita gunakan untuk mengendalikan perilaku menurut Skinner,
adalah positive self-reinforcement. Kita menghadiahi diri sendiri atas perilaku yang patut
dihargai.
7) Menghukum diri sendiri (self punishment)
26. Akhirnya, seseorang mengkin menghukum diri sendiri karena gagal mencapai tujuan diri
sendiri.
struktur kepribadian
1. Reflex Operant adalah sesuatu yang dihasilkan, dalam arti organisme melakukan sesuatu
untuk menghilangkan stimulus yang mendorong langsung atau perilaku yang ditimbulkan
oleh stimulus yang tidak jelas tetapi semata-mata ditimbulkan oleh organisme itu sendiri
(dilakukan tanpa adanya stimulus penyebab).
Contohnya, seekor tikus lari keluar dari labirin atau seseorang yang keluar dari pintu.
2. Reflex Respondent adalah sesuatu yang dimunculkan, dimana organisme menghasilkan
sebuah responden sebagai hasil langsung dari stimulus spesifik atau perilaku yang
ditimbulkan oleh stimulus yang jelas (responden dibangkitkan oleh stimulus yang diketahui).
Contohnya, seekor anjing yang mengeluarkan air liur ketika melihat dan mencium bau
makanan atau seseorang yang mengedip ketika udara ditiupkan ke matanya.
dinamika kepribadian
1. Kepribadian & Belajar
Kepedulian utama Skinner adalah mengenai perubahan tingkah laku. Jadi hakekat teori
Skinner adalah teori belajar, bagaimana individu menjadi memiliki perilaku baru, menjadi
lebih terampil, menjadi lebih tahu.
2. Pengkondisian Operan (Operant Conditioning)
Operant conditioning atau instrumental conditioning mula-mula dikembangkan oleh E.
L. Thordike. Reinforcement tidak diasosiasikan dengan stimulus yang dikondisikan tetapi
diasosiasikan dengan respon. Skinner menyebut respon itu sebagai perilaku operan
(operant behavior).
3. Pengaturan Penguatan (Schedules reinforcement)
27. Reinforcement bisa bersifat positif maupun negatif. Penguat positif adalah peristiwa
atau sesuatu yang membuat tingkah laku yang dikehendaki berpeluang untuk diulangi.
Sedangkan penguat negatif adalah peristiwa atau suatu yang membuat tingkah laku yang
dikehendaki kemungkinan kecil akan diulang.
Dalam memanipulasi tingkah laku, yang penting adalah pengaturan pemberiannya.
Penguatan yang diadministrasi dengan cermat memungkinkan kita untuk membentuk
tingkah laku tertentu. Penjadwalan pemberian penguatan disarikan pada gambar :
1. Continuous reinforcement (penguat berkelanjutan)
Pemberian penguat dapat diatur, tidak kontinu terus-menerus tapi selang-seling
berdasarkan waktu (interval) maupun perbandingan (ratio).
2. Fixed Interval (Interval Tetap)
Pemberian penguat berselang teratur, misalnya setiap 5 menit.
3. Variabel Interval (Interval berubah)
Pemberian penguatan dalam waktu yang tidak tentu, tetapi jumlah atau rata-rata
penguat yang diberi sama dengan pengaturan tetap.
4. Fixed Ratio (Perbandingan tetap)
Mengatur pemberian penguat sesudah respon yang dikehendaki muncul yang
kesekian kalinya.
5. Variabel ratio (perbandingan berubah)
Memberikan penguat secara acak sesudah beberapa kali patukan dengan rata-rata
sama dengan fixed ratio.
4. Generalisasi & Diskriminasi
28. Generalisasi stimulus (stimulus generalization) adalah proses timbulnya respon dari
stimulus yang mirip dengan stimulus yang mestinya menimbulkan respon tersebut.
Sedangkan diskriminasi stimulus (stimulus discrimination) adalah kemampuan untuk
membedakan stimulus, sehingga stimulus tersebut tidak direspon walaupun mirip dengan
stimulus yang diberi penguat.
5. Tingkah Laku Takhyul (Superstitious Behavior)
Tingkah laku takhyul adalah suatu respon dapat berhubungan dengan penguatnya
secara kebetulan tanpa menunjukkan hubungan sebab-akibat yang jelas.
perkembangan kepribadian
1. Penghapusan
Penghapusan (extinction) adalah berkurangnya kecenderungan untuk merespon yang
terjadi apabila perkuatan yang mengikuti respon tersebut tidak ada lagi.
2. Stimulus Penghukum (punishing stimulus)
Adalah stimulus aversif yang bila terjadi sesudah berlangsungnya sebuah respon operan
akan mengurangi kemungkinan terjadinya respon tersebut di masa mendatang.
3. Schedule of Reinforcement
4. Generalisasi dan diskriminasi
patologis dan perubahan tingkah laku
Kelainan tingkah laku adalah kegagalan belajar membuat seperangkat respon yang tepat.
Kegagalan tersebut dapat berupa:
1. Kekurangan tingkah laku (behavior deficit)
Tidak memiliki repertoir respon yang dikehendaki karena miskin reinforcement
2. Kesalahan penguatan (schedules reinforcement error)
29. Pilihan responnya tepat, tetapi reinforcement diterima secara tidak benar sehingga
organisme cenderung memakai respon yang tidak dikehendaki
3. Kesalahan memahami stimulus (failure in discriminating stimulus)
Orang gagal dalam memilah tanda-tanda yang ada pada stimulus sehingga stimulus yang
benar dihubungkan dengan hukuman sedangkan yang salah dihubungkan dengan
reinforcement. Akibatnya akan terjadi pembentukan tingkah laku yang tidak dikehendaki
4. Merespon secara salah (inapropriate set of response)
Ketidakmampuan mengenali penanda spesifik suatu stimulus, sehingga akhirnya orang
mengembangkan respon yang salah karena justru respon tersebut yang mendapat
reinforcement.
modivikasi tingkah laku
Beberapa teknik dalam buku “alwisol” berikut merupakan teknik yang dikemukakan oleh Skinner
tetapi mungkin juga dikembangkan atau disempurnakan dari ide pakar lain, yaitu:
a. Pembanjiran (Flooding)
Membanjiri klien dengan situasi atau penyebab yang menimbulkan kecemasan atau
tingkah laku yang tidak dikehendaki dan bertahan disana sampai individu yang
bersangkutan menyadari bahwa malapetaka yang dicemaskannya tidak terjadi.
b. Terapi Aversi
Pada terapi aversi, pengaturan kondisi aversi diciptakan oleh terapis. Keberhasilan suatu
treatment menuntut kerja keras dari klien dan bantuan yang optimal dari terapis.
c. Pemberian hadiah atau hukuman secara selektif (selective reward/punishment)
Strategi terapi ini untuk memperbaiki tingkah laku anak dengan melibatkan figur di
sekeliling anak sehari-hari khususnya orangtua dan guru.
d. Latihan keterampilan sosial (social skill training)
30. Latihan ini banyak dipakai untuk membantu penderita depresi (yang dianggap sebagai
akibat dari perasaan tidak mendapat hadiah atau perhatian yang memadai dari lingkungan)
yang mungkin karena tidak memiliki keterampilan untuk memperolehnya.
e. Kartu berhaga (Token Economy)
Teknik yang didasarkan pada prinsip pengkondisian operan didesain untuk mengubah
tingkah laku klien. Hadiah dalam bentuk kartu berharga diberikan kepada klien setiap kali
klien memunculkan tingkah laku yang dikehendaki. Pemberian reinforcement diatur dalam
interval atau rasio, bisa divariasikan dengan memberikan hukuman yakni mengambil kartu
yang sudah dimiliki klien kalau dia melakukan kesalahan. Sesudah kartu ditangan klien
mencapai jumlah tertentu, dapat ditukar dengan reinforcement primer yang disukainya.
aplikasi terhadap pendidikan
Bahan yang dipelajari dianalisis sampai pada unit-unit secara organis.
- Hasil berlajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan jika benar
diperkuat.
- Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.
- Materi pelajaran digunakan sistem modul.
- Tes lebih ditekankan untuk kepentingan diagnostic.
- Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri.
- Dalam proses pembelajaran tidak dikenakan hukuman.
- Dalam pendidikan mengutamakan mengubah lingkungan untuk mengindari pelanggaran
agar tidak menghukum.
- Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah.
31. - Hadiah diberikan kadang-kadang (jika perlu)
- Tingkah laku yang diinginkan, dianalisis kecil-kecil, semakin meningkat mencapai tujuan.
- Dalam pembelajaran sebaiknya digunakan shaping.
- Mementingkan kebutuhan yang akan menimbulkan tingkah laku operan.
- Dalam belajar mengajar menggunakan teaching machine.
- Melaksanakan mastery learning yaitu mempelajari bahan secara tuntas menurut waktunya
masing -masing karena tiap anak berbeda-beda iramanya. Sehingga naik atau tamat sekolah
dalam waktu yang berbeda-beda. Tugas guru berat, administrasi kompleks.
32. Gordon allport
Biografi
Gordon Alport, lahir di Montezuma, Indiana , 11 November 1897 dan meninggal di
Cambridge, Massachusetts , 9 Oktober 1967 (pada umur 69 tahun). Dia adalah seorang
psikolog. Ia meraih gelar Doktor Psikologi dari Harvard pada tahun 1922. Dia menghabiskan
kariernya untuk mengembangkan teori, mengkaji persoalan-persoalan sosial, seperti :
prasangka, kecurigaan, komunal, serta mengembangkan tes kepribadian.
Menurut Allport, salah satu yang paling memotivasi manusia adalah kecenderungan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan biologisnya. Kecenderungan ini disebut Allport dengan
pemfungsian oportunistik : bersifat reaktif, berorientasi masa lalu, dan biologis. Sekalipun
demikian, Allport menganggap kebanyakan perilaku manusia dimotivasi oleh sesuatu yang lain,
sesuatu yang berfungsi dalam rangka ekspresi diri, yang oleh Allport disebut ''pemfungsian
Propriate'' maksudnya apapun yang dilakukan seseorang dalam hidup biasanya adalah demi
menunjukkan siapa dirinya. Pemfungsian diri ini bersifat proaktif, berorientasi masa depan, dan
psikologis.
33. Carl roger
Biografi
• Nama lengkap: Carl Ransom Rogers
• TTL: Oak Park illinois, 8 januari 1902
• Nama ayah : Walter
• Nama ibu: Julia Cushing
• Agama : Protestan fundamental is
• Nama istri :Hellen Elliot
• Nama anak: David dan Nathalie
• Meninggal : 4 febuari 1987
• Setelah lulus SMA Carl Rogers masuk di university of Wiconsin jurusan pertanian
• Tahun 1924 masuk sekolah di Union Theological Seminary
• Tahun 1927 bekerja sebagai rekanan di Institute for Child Guidance di New York
• Pada tahun 1931 menerima gelar Ph.D
• Pada tahun 1939 menuli buku pertamanya yang berjudul : “The Clinical Treatment of the
Problem Child
Penghargaan yang diterima :
• American Associatin for Apllication for Apllied Psychology
• Distinguished Scientific Contibution Award (1956) dari Amerika psycology Association
Teori
34. a. Teori Client Centered adalah teori yang membahas tentang sistem terapi rogers
b. Teori Person Centered adalah teori yang membahas tentang teori kepribadian Rogers
• Asumsi – asumsi dasar , Diri dan aktualisasi diri
• Kecenderungan Formatif
Rogers(1978,1980) yakin bahwa terdapat kecenderungan bagi semua hal, baik
organis maupun anorganis, untuk berkembang dari suatu bentuk yang lebih
sederhana menuju lebih kompleks. Bagi seluruh alam semesta ini, proses kreatiflah,
jadi bukan proses disintegratif, yang bekerja. Rogers menyebut proses ini
Kecenderungan formatif dan mengambil banyak contoh dari alam.
• Kecenderungan- Mengaktualisasi
kecenderungan mengaktualisasi (actualizing tendency) atau kecenderungan di
semua manusia untuk bergerak menuju perlengkapan atau pemenuhan potensi-
potensi.
• Menurut Rogers (1959), bayi mulai mengembangkan konsep diri yang samar-samar
ketika satu porsi pengalaman mereka terpersonalkan dan terbedakan dalam
kesadaran sebagai pengalaman ke-”aku”-an atau ke-”saya”-an.
• Aktualisasi diri adalah kecenderungan mengaktualisasi diri seperti yang
dipahaminya dalam kesadarannya. Contohnya, jika penghayatan organismik seorang
laki-laki berasal dari kemarahan terhadap istrinya, dan jika kemarahan terhadap
pasangannya ini berkebalikan dengan konsepsi si laki-laki tentang dirinya maka
kecenderungan mengaktualisasi dan aktualisasi dirinya tidak kongruen, dan dia akan
mengalami konflik dan tegangan batin.
• Kesadaran
35. • Kesadaran sebagai representasi simbolik (yang tidak mesti terperangkap dalam
simbol-simbol verbal) dari sejumlah pengalaman kita
• Tingkat- tingkat Kesadaran
Rogers mengemukakan 3 tingkat kesadaran, yaitu:
a. Beberapa peristiwa dialami manusia dibawah ambang kesadarannya, dan
bisa di abaikan atau disangkal.
b. Rogers berhipotesis bahwa sejumlah pengalaman disimbolkan secara akurat dan
di akui dengan bebas menjadi struktur diri.
c. Kesadaran melibatkan pengalaman yang dipahami dalam bentuk terdistorsi.
• Menjadi seorang pribadi
Proses yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pribadi : seorang individu harus
melakukan kontak dengan pribadi lain.
• Penghalang – penghalang bagi kesehatan psikologis
Tidak semua orang mengalami kondisi sehat secara psikologis karena sebagian besar
orang lebih banyak mengalami kondisi berharga, tidak kongruen, membela diri dan
disorganisasi
• Kondisi berharga: diartikan bahwa mereka yang mersa bahwa orang tua, teaman
ataupun pasangan hidup mereka menerima dirinya hanya jika mereka dapat
memenuhi harapan- harapan dan persetujuan orng- orang tersebut
• Ketidak kongruenan : adanya pemikiran yang cenderung bergantung pada orang lain
• Pertahanan diri : perlindungan terhadap konsep diri , kecemasan, dan ancaman
lewat penyangkalan atau pendistorsian pengalaman pengalaman yang konsisten
• Disorganisasi : jika pertahanan diri itu gagal.
36. Aplikasi terhadap pendidikan
Manusia itu mempunyai kemampuan untuk belajar secara alami
Belajar yang signifikan terjadi apabila subject matter dirasakan murid mempunyai
relevansi dengan maksud-maksudnya sendiri
Belajar yang menyangkut suatu perubahan
Tugas-tugas yang mengancam diri
Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya
Belajar diperlancar apabila siswa dilibatkan dalam proses belajar.
Belajar atas inisiatif sendiri
Kepercayaan terhadap diri sendiri
37. Albert bandura
Biografi
Albert Bandura dilahirkan di Mundare Northern Alberta Kanada, pada 4 Desember 1925.
Pada tahun 1949 beliau mendapat pendidikan di University of British Columbia, dalam jurusan
psikologi. Dia memperoleh gelar Master didalam bidang psikologi pada tahun 1951 dan setahun
kemudian ia juga meraih gelar doctor (Ph.D). Bandura menyelesaikan program doktornya dalam
bidang psikologi klinik, setelah lulus ia bekerja di Standford University.Beliau banyak terjun
dalam pendekatan teori pembelajaran untuk meneliti tingkah laku manusia dan tertarik pada
nilai eksperimen.
Pada tahun 1964 Albert Bandura dilantik sebagai professor dan seterusnya menerima
anugerah American Psychological Association untuk Distinguished scientific contribution pada
tahub 1980. Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial, salah satu
konsep dalam aliran behaviorime yang menekankan pada komponen kognitif dari pemikiran,
pemahaman, dan evaluasi.
Teori
a. Teori Pembelajaran Sosial
Teori Pembelajaran Sosial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang
tradisional (behavioristik). Ada dua jenis pembelajaran melalui pengamatan ,Pertama.
Pembelajaran melalui pengamatan dapat terjadi melalui kondisi yang dialami orang lain.
Kedua, pembelajaran melalui pengamatan meniru perilaku model meskipun model itu tidak
mendapatkan penguatan positif atau penguatan negatif saat mengamati itu sedang
38. memperhatikan model itu mendemonstrasikan sesuatu yang ingin dipelajari oleh pengamat
tersebut dan mengharapkan mendapat pujian atau penguatan apabila menguasai secara
tuntas apa yang dipelajari itu.
b. Teori Peniruan (Modeling)
Menurut Bandura, sebagian besar tingkah laku manusia dipelajari melalui peniruan
maupun penyajian.
Berdasarkan teori ini terdapat beberapa cara peniruan yaitu meniru secara langsung.
Contohnya guru membuat demostrasi cara membuat kapal terbang kertas dan pelajar
meniru secara langsung. Seterusnya proses peniruan melalui contoh tingkah laku.
Unsur Utama dalam Peniruan (Proses Modeling/Permodelan) :
1. Perhatian ( Attention )
2. Mengingat ( Retention )
3. Reproduksi gerak ( Reproduction )
4. Motivasi
Jenis – jenis Peniruan (modelling) :
1. Peniruan Langsung
2. Peniruan Tak Langsung
3. Peniruan Gabungan
4. Peniruan Sesaat / seketika.
5. Peniruan Berkelanjutan
Ciri – Ciri Teori Pemodelan Bandura
1. Unsur pembelajaran utama ialah pemerhatian dan peniruan
39. 2. Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai dan lain – lain
3. Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang didemonstrasikan guru sebagai
model
4. Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan dan penguatan yang positif
5. Proses pembelajaran meliputi perhatian, mengingat, peniruan, dengan tingkah laku atau
timbal balik yang sesuai, diakhiri dengan penguatan yang positif
Kelebihan Teori Albert Bandura
Teori Albert Bandura lebih lengkap dibandingkan teori belajar sebelumnya , karena itu
menekankan bahwa lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan melalui system kognitif
orang tersebut. Bandura memandang tingkah laku manusia bukan semata – mata reflex atas
stimulus ( S-R bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul akibat interaksi antara
lingkungan dengan kognitif manusia itu sendiri.
Pendekatan teori belajar social lebih ditekankan pada perlunya conditioning ( pembiasan
merespon ) dan imitation ( peniruan ). Selain itu pendekatan belajar social menekankan
pentingnya penelitian empiris dalam mempelajari perkembangan anak – anak. Penelitian ini
berfokus pada proses yang menjelaskan perkembangan anak – anak, faktor social dan kognitif.
Kelemahan Teori Albert Bandura
Teori pembelajaran Sosial Bandura sangat sesuai jika diklasifikasikan dalam teori
behavioristik. Ini karena, teknik pemodelan Albert Bandura adalah mengenai peniruan tingkah
laku dan adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami
sesuatu yang ditiru.
Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkah lakunya dengan hanya melalui
peniruan ( modeling ), sudah pasti terdapat sebagian individu yang menggunakan teknik
peniruan ini juga akan meniru tingkah laku yang negative , termasuk perlakuan yang tidak
diterima dalam masyarakat.
40. Struktur kepribadian
a. Sistem Self (Self System)
b. Regulasi Diri
c. Efikasi Diri (Self Effication)
Dinamika Kepribadian
• Penguatan Vikarius
• Penguatan yang Ditunda
• Tanpa penguatan
Perkembangan Kepribadian
Belajar melalui observasi :
1. Peniruan
2. Modeling tingkah laku baru
3. Modeling mengubah tingkah laku lama
4. Modeling Simbolik
5. Modeling Kondisoining
Aplikasi Albert Bandura dalam Pendidikan
1. Latihan penguasaan
2. Modeling terbuka
3. Modeling simbolik
41. TEORI KEPRIBADIAN FIVE FACTOR
Menurut Dr. John A. Jhonson, secara umumnya ciri-ciri personaliti seseorang individu di bagikan
kepada 5 sifat yang asas yaitu mengikuti suatu konsep yang dikenali sebagai OCEAN.
Penejalasan teori The Big Five:
1. Ekstroversion (sering disebut surgency): Bersifat social (suka bergaul). Orang yang tinggi
pada dimensi ini cenderung penuh semangat, antusias, dominan, ramah, dan komunikatif.
Orang yang sebaliknya akan cenderung pemalu, tidak percaya diri, submisif, dan pendiam.
ciri – ciri Extraversion adalah :
a) Nilai tinggi
Individu yang memiliki sifat Extraversion dengan nilai tinggi adalah individu yang mudah
bergaul, aktif, talkactive, selalu semangat, memiliki emosi yang positif, antusias, optimis,
dan fun loving, affectionate.
b) Nilai rendah
Individu yang memiliki Extraversion dengan nilai rendah adalah individu yang memiliki
sifat pendiam, tenang, tidak ceria, penyendiri, orientasi tugas, pemalu, dan kurang
tergantung pada dunia luar.
2. Agreeableness: berpendapat sama ( senang mencapai persetujuan). Agreeableness adalah
mendeskripsikan kualitas orientasi interpersonal seseorang secara berkesinambungan dari
perasaan terharu sampai perasaan menentang dalam pikiran, perasaan, dan tindakan.
Ciri – ciri sifat Agreeableness :
42. a) Nilai tinggi
Individu yang digolongkan dalam sifat ini adalah individu yang mudah percaya pada
orang lain, penolong, pemaaf, mudah tertipu, jujur, dan apa adanya.
b) Nilai rendah
Individu yang memiliki sifat Agreeableness dengan nilai rendah adalah individu yang
sinis, kasar, suka curiga, tidak kooperatif, pendendam, kejam, pemarah, dan suka
memanipulasi.
3. Conscientiousness (disebut juga lack of impulsivity): mendeskripsikan perilaku tugas dan
arah tujuan, dan secara social membutuhkan impulse control.
Conscientiousness memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
a) Nilai tinggi
Conscientiousness dengan nilai tinggi adalah individu yang teratur, dapat dipercaya,
pekerja keras, disiplin, tepat waktu, teliti, rapi, ambisious dan tekun.
b) Nilai rendah
Individu dengan Conscientiousness nilai rendah adalah individu yang tidak teratur
(tanpa tujuan), tidak dapat dipercaya, malas, ceroboh, suka lalai, sembrono, kemauan
yang lemah.
4. Neuroticism: (disebut juga emotional instability): bersifat neurotic (mempunyai gangguan
emosi). Merupakan penyesuaian diri dengan ketidakstabilan emosi. Factor ini mengenal
individu yang mudah tertekan secara psikologis, ide – ide yang tidak realistic, idaman atau
dorongan yang berlebihan dan respon yang mal adaptif.
Adapun ciri – ciri neuroticism adalah:
a) Nilai tinggi
Individu dengan neuroticism nilai tinggi adalah individu yang memiliki rasa takut yang
berlebihan, khawatir, emosional, gelisah, in adekuat, dan rasa cemas yang berlebihan.
b) Nilai rendah
Individu dengan neuroticism nilai rendah adalah individu yang memiliki rasa tenang,
santai,, tidak emosional, tabah, merasa aman, puas terhadap diri sendiri.
43. 5. Openness To Experience: (juga sering disebut culture atau intellect): mempunyai sifat
terbuka. Mendeskripsikan luas, kedalaman, kerumitan mental individu dan pengalaman
hidup.
Ciri – ciri sifat openness adalah :
a) Nilai tinggi
Individu yang memiliki sifat openness dengan nilai tinggi adalah individu yang
mempunyai minat yang besar, menghargai seni, kreatif, orisinil, imajinatif, sensitive
pada keindahan dan berpandangan luas.
b) Nilai rendah
Individu yang memilii sifat openness dengan nilai rendah adalah individu yang
konvensional, sederhana, memiliki minat yang sempit, tidak memiliki seni dan tidak
analitis.
44. Teori Ivan Petrovich Pavlov, Stimulus Respons
Ivan Petrovich Pavlov
Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936) adalah seorang behavioristik terkenal dengan teori
pengkondisian asosiatif stimulus-respons dan hal ini yang dikenang darinya hingga kini. Ia tidak
pernah memiliki hambatan serius dalam sepanjang kariernya meskipun terjadi kekacauan
dalam revolusi rusia.
Pavlov lahir di kota kecil di Rusia tengah, anak seorang pendeta ortodoks pedesaan. Pada
awalnya ia berniat mengikuti jejak ayahnya, namun mengurungkan dan pergi ke universitas di
St. Petersburg untuk mengajar pada tahun 1870. Dari sinilah karir seorang pavlov mulai berjalan
hingga ia memimpin institut Fisiologi Pavlovian di Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.
Ia menemukan bahwa ia dapat menggunakan stimulus netral, seperti sebuah nada atau sinar
untuk membentuk perilaku (respons). Dalam hal ini, eksperimen yang dilakukan oleh pavlov
menggunakan anjing sebagai subyek penelitian.
45. Berikut adalah tahap-tahap eksperimen dan penjelasan dari gambar diatas:
Gambar pertama. Dimana anjing, bila diberikan sebuah makanan (UCS) maka secara otonom
anjing akan mengeluarkan air liur (UCR).
Gambar kedua. Jika anjing dibunyikan sebuah bel maka ia tidak merespon atau mengeluarkan
air liur.
Gambar ketiga. Sehingga dalam eksperimen ini anjing diberikan sebuah makanan (UCS) setelah
diberikan bunyi bel (CS) terlebih dahulu, sehingga anjing akan mengeluarkan air liur (UCR)
akibat pemberian makanan.
Gambar keempat. Setelah perlakukan ini dilakukan secara berulang-ulang, maka ketika anjing
mendengar bunyi bel (CS) tanpa diberikan makanan, secara otonom anjing akan memberikan
respon berupa keluarnya air liur dari mulutnya (CR).
Dalam ekperimen ini bagaimana cara untuk membentuk perilaku anjing agar ketika bunyi bel di
berikan ia akan merespon dengan mengeluarkan air liur walapun tanpa diberikan makanan.
Karena pada awalnya (gambar 2) anjing tidak merespon apapun ketika mendengar bunyi bel.
46. Jika anjing secara terus menerus diberikan stimulus berupa bunyi bel dan kemudian
mengeluarkan air liur tanpa diberikan sebuah hadiah berupa makanan. Maka kemampuan
stimulus terkondisi (bunyi bel) untuk menimbulkan respons (air liur) akan hilang. Hal ini disebut
dengan extinction atau penghapusan.
Pavlov mengemukakan empat peristiwa eksperimental dalam proses akuisisi dan penghapusan
sebagai berikut:
1. Stimulus tidak terkondisi (UCS), suatu peristiwa lingkungan yang melalui kemampuan
bawaan dapat menimbulkan refleks organismik. Contoh: makanan
2. Stimulus terkondisi (CS), Suatu peristiwa lingkungan yang bersifat netral dipasangkan
dengan stimulus tak terkondisi (UCS). Contoh: Bunyi bel adalah stimulus netral yang di
pasangkan dengan stimulus tidak terkondisi berupa makanan.
3. Respons tidak terkondisi (UCR), refleks alami yang ditimbulkan secara otonom atau
dengan sendirinya. Contoh: mengeluarkan air liur
4. Respos terkondisi (CR), refleks yang dipelajari dan muncul akibat dari penggabungan CS
dan US. Contoh: keluarnya air liur akibat penggabungan bunyi bel dengan makanan.
Menilik psikologi behavioristik menggunakan suatu pendekatan ekperimental, refleksiologis
objektif pavlov tetap merupakan model yang luar biasa dan tidak tertandingi.
Bila dicontohkan dalam kehidupan nyata teori pavlov ini bisa diterapkan. Sebagai contoh
untuk menambah kelekatan dengan pasangan, Jika anda mempunyai pasangan yang “sangat
suka (UCR)” dengan coklat (UCS). Disetiap anda bertemu (CS) dengan kekasih anda maka
berikanlah sebuah coklat untuk kekasih anda, secara otonom dia akan sangat suka dengan
coklat pemberian anda.
Berdasarkan teori, ketika hal itu dilakukan secara berulang-ulang, selanjutnya cukup dengan
bertemu dengan anda tanpa memberikan coklat, maka secara otonom pasangan anda akan
47. sangat suka (CR) dengan anda, hal ini dapat terjadi karena pembentukan perilaku antara UCS,
CS, UCR, dan CR seperti ekperimen yang telah dilakukan oleh pavlov.