Bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis diwarnai untuk mengamati bentuk dan strukturnya. E. coli berbentuk bulat dengan flagel disekeliling tubuhnya dan hidup sendiri-sendiri, sedangkan B. subtilis berbentuk basil dan hidup berkelompok menempel.
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Bakteri merupakan sekumpulan makhluk hidup yang sangat kecil yang
tidak dapat dilihat secara kasat mata. Dalam 1 debu yang berterbangan
mengandung 3 juta bakkteri, sehingga tidak memungkinkan jika munusia
secara langsung dapat melihat adanya suatu bakteri tanpa adanya suatu media
perbesaran yang digunakan. Telah diketahui bahwa bakteri itu tak berwarna,
dan tak berwarnanya itu akan sulit untuk dikenal tanpa adanya suatu pembeda
dengan yang lainnya. Untuk bisa mengetahui bentuk dari suatu bakteri maka
hal yang paling tepat adalah melakukan suatu pewarnaan.
Teknik pewarnaan merupakan teknik sederhana dalam kita mampu
melihat bentuk bakteri secara nyata melalui mikroskop. Teknik ini sangat
mudah dilakukan dan sudah biasa diujikan dalam melihat dan mengamati
bakteri. Dalam melaukan teknik ini perlu adanya suatu ketelitian dan kejelian
dalam melihat bakteri karena bentuk dari bakteri sendiri sangat kecil sehingga
butuh perbesaran yang sangat kuat untuk melihatnya.
Adanya pengamatan pada bentuk dan struktur bakteri, maka
dilakukanlah suatu teknik pengecatan supaya mempermudah dalam melihat
secara morfologis pada bakteri
1.2 tujuan
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah suaya mahasiswa dapat
melakukan pengecatan sederhana pada bakteri
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, karena selain
bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk kmengatasi hal
tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri sehingga sel dapat
terlihat jelas dan mudah diamati. Oleh karena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini
merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian
mikrobiologi (Dwidjoseputro, 2005)
Pewarnaan bakteri bertujuan untuk memudahkan melihat bakteri dengan
mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri. Untuk melihat struktur luar dan
struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola, menghasilkan sifat-sifat fisik
dan kimia yang khas dari pada bakteri dengan zat warna, serta meningkatkan kontras
mikroorganisme dengan sekitarnya (Pelczar, 2007)
Pewarnaan sederhana yaitu pewarnaan dengan menggunakan satu macam zat
warna dengan tujuan hanya untuk melihat bentuk sel bakteri dan untuk mengetahui
morfologi dan susunan selnya. Pewarnaan ini dapat menggunakan pewarnaan
basa pada umumnya antara lain kristal violet , metylen blue , karbol , fuchsia,
dansafranin (Lay ,1994).
Prosedur Pewarnaan sederhana mudah dan cepat, sehingga pewarnaan ini
sering digunakan untuk melihat bentuk ukuran dan penataan pada mikoorganisme
bakteri pada bakteri dikenal bentuk yang bulat (coccus), batang (basil), dan spiral.
Dengan pewarnaan sederhana dapat juga terlihat penataan bakteri. Pada coccus dapat
terlihat pewarnaan seperti rantai (stertococcus), buah anggur (stafilococcus),
pasangan (diplococcus), bentuk kubus yang terdiri dari 4 atau 8 (saranae) (Lay.1994)
4. BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahana
3.1.1 Alat
3.1.1.1 Gelas benda 2
3.1.1.2 Jarum ose
3.1.1.3 Mikroskop
3.1.2 Bahan
3.1.2.1 Biakan murni Bacillus subtilis dalam nutrient cair umur 24 jam
3.1.2.2 Biakan murni Escherichia coli dalam nutrient cair umur 24 jam
3.1.2.3 Cat sederhana Aiech Nielson’s Cabol Fuchsin atau Hucheros Crystal
Violet
3.2 Langkah Kerja
3.2.1 Mengambil secar aseptis dengan jarum ose suspense bakteri Bacillus
subtilis dari biakan murni dan diratakan diatas gelas benda yang
bersih seluas ±1 cm2
3.2.2 Mengeringkan di udara
3.2.3 Setelah kering, preparat difiksasi dengan cara melakukan di atas api
lampu spirtus (6-7 kali)
3.2.4 Setelah dingin maka noda di atas gelas ditetesi dengan cat sederhana
1-2 tetes dan membiarakan selama 1-2 menit
5. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
No Nama bakteri Hasil pewarnaan
1. Escherichia coli Berbentuk bulat agak lonjong, disekitarnya
dikelilingi oleh flagel (kaki) yang sangat kecil
2. Bacillus subtilis Berbentuk basil (batang)
B. Pembahasan
Bakteri merupakan makhluk hidup yang paling kecil dan sulit dilihat akan
keberadaanya. Dalam satu butir debu terdapat berjuta-juta bakteri yang melekat,
sehingga sangat tidak memungkinkan jika dapat dilihat satu persatu
keberadaannya. Oleh karena itu perlu adanya suatu teknik supaya dari berjuta-juta
bakteri dapat dilihat bentuknya maupun strukturnya. Teknik yang tepat untuk
dilakukan ini adalah pengecatan untuk memberikan gambaran tentang bentuk
bakteri. Akan tetapi adanya pengecatn ini tidak membentuk bakteri berubah
warna, tetapi hanya mengubah background diluar bentuk bakteri sehingga bakteri
tetap transparan.
Dari percobaan yang telah dilakukan diketahui bahwa bentuk dari bakteri
Escherichia coli benbentuk bulat dengan hidup berkoloni sendiri-sendiri
sehingga bakteri satu dengan yang lainnya masih dapat dilihat per individu.
Bentuk dari bakteri ini seperti memiliki flagel diseluruh tubuhnya. Sedangkan
bentuk dari bakteri Bacillus subtilis memiliki struktur bulatan-bulatan panjang
(basil) dengan koloni bergerombol antar bakteri satu dengan yang lainnya
sehingga sepeti terlihat menempel antar satu dengan yang lainnya.
6. BAB V
KESIMPULAN
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa bakteri Escherichia coli memiliki
bentuk bulatan dengan tubuhnya disekelilingi oleh adanya flagel. Hidup dari
bakteri ini saling berkoloni akan tetapi setiap individunya masih dapat dilihat
dengan jelas. Sedangkan bakteri Bacillus subtilis memiliki bentuk bulat lonjong
(basil) dengan hidup menempel antar bakteri satu dengan yang lainnya, sehingga
terlihat berkoloni antar kelompoknya.
7. DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar - Dasar Mikrobiologi. Malang: Penerbit Djambatan
Lay, Bibiana.W.1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta : Rajawali.
Pelczar, M.J.2007. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Press