Dokumen tersebut membahas pengertian perubahan perilaku dan pendekatan perubahan perilaku yang meliputi penguatan positif, penghukuman, penguatan negatif, dan penghilangan. Perubahan perilaku terjadi karena proses pembelajaran diri dan dipengaruhi lingkungan seseorang. Guru berperan mengubah tingkah laku siswa yang kurang baik dengan memberikan penguatan atau hukuman untuk meningkatkan atau mengurangi frekuensi suatu perilaku.
3. Pengertian Perubahan Perilaku
Irwan (2017) Perubahan perilaku adalah suatu
paradigma bahwa seseorang akan berubah sesuai dengan
apa yang seseorang pelajari baik dari keluarga, teman,
sahabat ataupun belajar dari diri sendiri, proses
pembelajaran diri inilah yang dapat membentuk
seseorang, sedangkan pembentukan tersebut sangat
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan orang tersebut
baik dalam kesehariannya maupun dalam keadaan
tertentu.
4. Menurut Baharuddin (2008),
penguatan positif adalah konsekuen
yang diberikan untuk menguatkan atau
meningkatkan perilaku yang positif.
Sehingga, untuk memperbaiki tingkah
laku seseorang dan menguatkan
perilaku tersebut maka perlu adanya
penghargaan atau pujian
1. Penguatan positif
Contoh :
Tingkah laku : Dinda membuat tugas
mengarangnya dengan baik dan ditulis rapi.
Penguatan positif : Guru memuji pekerjaan
Dinda dan memberikan komentar bahwa
tugas yang ditulis Dinda lebih mudah dibaca
dibandingkan dengan ditulis secara tidak rapi.
Frekuensi tingkah laku yang dikuatkan itu
meningkat : Untuk tugas – tugas berikutnya,
Dinda terus memperhatikan kerapian
laporannya.
Kesimpulan : Frekuensi tingkah laku yang
diberikan penguatan positif cenderung akan
meningkat.
5. 2. Penghukuman
Menurut Sabri (1999),
penghukuman adalah tindakan
pendidik yang sengaja dan secara
sadar diberikan kepada anak didik
yang melakukan suatu kesalahan, agar
anak didik tersebut menyadari
kesalahannya dan berjanji dalam
hatinya untuk tidak mengulanginya.
Contoh :
Tingkah laku : Fahri mengumpulkan jawaban ujian
dengan tulisan yang kurang rapi.
Penghukuman : Guru memarahi Fahri karena tidak
memperhatikan kerapian lembar jawaban ujian,
beliau mengatakan bahwa lembar jawaban yang
tidak rapi susah dibaca, dan menyuruh Fahri
membuat ulang jawabannya di lembar jawaban
yang baru.
Frekuensi tingkah laku : Untuk ujian-ujian
selanjutnya Fahri memperhatikan kerapian lembar
jawabannya.
Kesimpulan : Frekuensi tingkah laku yang diberikan
hukuman, akan cenderung menurun.
6. 3. Penguatan Negative
Nurhadi (1983) Penguatan negative
adalah berupa peniadaan tingkah laku
yang tidak disukai (biasanya berupa
hukuman) yang selalu diberikan kepada
siswa, karena siswa yang bersangkutan
telah meninggalkan tingkah laku yang
menyimpang. Dengan demikian
diharapkan tingkah laku siswa yang
lebih baik itu akan ditingkatkan
frekuensinya.
Contoh :
Tingkah laku : Rafa terus menerus mengumpulkan
tugas kepada guru dengan tulisan yang tidak rapi.
Penguatan negative : Guru terus menerus menegur
dan memarahi Rafa, tapi tetap tugas yang
dikerjakan Rafa tidak lebih baik. Pada suatu
ketika, Rafa mengumpulkan tugas dengan tulisan
yang lumayan rapi. Guru menerima tuga Rafa
tanpa teguran dan komentar yang selama ini
ditempatkan kepadanya.
Frekuensi tingkah laku : Untuk tugas selanjutnya
Rafa mengumpulkan tugas dengan tulisan yang
lebih rapi.
Kesimpulan : Frekuensi tingkah laku meningkat.
7. 4. Penghilangan
Contoh :
Tingkah laku : Elisa selalu mendapatkan pujian
dari guru, karena mgumpulkan tugas dengan
tlisan yang rapi
Penghilangan : Guru menerima tugas itu dan
setelah dibaca langsung mengembalikan tugas
itu tanpa berkomentar
Frekuensi tingkah laku : Untuk tugas
selanjutnya Elisa mengumpulkan tugas dengan
tulisan yang kurang rapi.
Kesimpulan : Frekuensi tingkah laku menurun.
Penghilangan adalah upaya mengubah
perilaku peserta didik dengan cara
menghentikan pemberian respon terhadap
suatu perilaku peserta didik yang semula
dilakukan dengan respon tersebut.
Pengilangan ini menghasilkan penurunan
frekuensi tingkah laku yang semula
mendapat penguatan.
8. Kekurangan dan Kelebihan
Kekurangan
1. Pembelajaran lebih diutamakan pada
peran guru itu sendiri dalam mengubah
perilaku yang menyimpang.
2. Guru sebagai sentral dan satu-satunya
obyek pembelajaran. Biasanya guru
tersebut menggunakan pola yang keras,
disiplin, dengan hukuman ataupun
ejekan dalam upaya pengubahan
tingkah laku siswa. Tingkah laku
peserta didik menjadi satu-satunya tolak
ukur.
Kelebihan
1. Pendekatan ini dianggap bermanfaat bila
segera menghentikan atau menghilangkan
penampilan tingkah laku yang tidak disukai
sambil melaksanakan system penguatan
yang tepat bagi kelayakan penampilan
perilaku tertentu yang disukai.
2. Memperlihatkan persetujuan terhadap
perilaku yang disukai dan sebaliknya
merupakan tindakan yang efektif untuk
membina tingkah laku pembelajar dalam
kelas adalah kunci dalam pengelolaan
kelas melalui pengubahan perilaku.
9. Kesimpulan
Peranan guru adalah mengembangkan
tingkah laku anak didik yang baik, dan
mencegah tingkah laku yang kurang baik.
Pendekatan berdasarkan perubahan tingkah
laku ini bertolak dari sudut pandangan
psikologi behavioral. Program atau kegiatan
yang yang mengakibatkan timbulnya tingkah
laku yang kurang baik, harus diusahakan
menghindarinya sebagai penguatan negatif
yang pada suatu saat akan hilang dari tingkah
laku siswa atau guru yang menjadi anggota
kelasnya.