1. Nama : Siti Nur Khairiah
NIM : 3213113148
Kelas : 3E
Prodi : Tadris Bahasa Inggris
1. Deskripsikan pengertian belajar dan pembelajaran!
Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan disengaja untuk
memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman dalam interaksi
dengan lingkungan. Jadi dalam kegiatan belajar itu seseorang sadar dan melakukan
upaya untuk mencapai perubahan tingkah laku dari yang semula tidak bisa membaca
menjadi bisa membaca, dari yang semula tidak bisa menulis menjadi bisa.
Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar dengan
kata lain didalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, dan
mengembangkan. Sehingga bisa di tarik kesimpulan bahwa aspek yang terlibat adalah
pesert didik, proses belajar dan situasi belajar.
2. Uraikan beberapa bentuk belajar! Buatlah satu contoh penerapan bentuk belajar
responden, kontiguitas, operant, observasional, dan kognitif dalam pembelajaran
bahasa inggris!
a. Belajar Responden adalah suatu bentuk belajar dengan memberikan stimulus
sehingga muncul suatu respon dari peserta didik. Contoh : saat guru bahasa
inggris masuk kelas. Maka terlebih dahulu menanyakan kabar How are you my
student? Maka guru menulis dipapan tulis terlebih dahulu kalau ada pertanyaan
How are you my student maka jawabannya adalah “I am fine, thank you”. Awal
pertemuan masih menggunakan bantuan tulisan di papan tulis agar peserta didik
bisa merespon stimulus yang diberikan. Dan jika stimulus berupa pertanyaan
tersebut dilakukan setiap awal pertemuan maka setelah beberapa kali dilakukan
pendidik tidak perlu lagi menulis dipapan tulis karena peserta didik sudah bisa
merespon stimulus yang diberikan.
b. Belajar Kontiguitas adalah bentuk belajar yang berupa stimulus yang dapat
menghasilkan suatu perubahan dalam perilaku karena terjadi pengulangan
peristiwa. Contoh peserta didik dapat menjawab “five plus one equal six” karena
1
2. sebelumnya peserta didik sudah diberi pengetahuan tentang angka dan
pengoperasiannya.
c. Belajar Operant adalah suatu bentuk belajar sebagai akibat reinforsemen. Jadi
akan adanya reaksi spontan yang timbul dari peserta didik. Contoh : saat guru
menulis dipapan tulis sambil berkata “bahasa inggrisnya rumah sama dengan
house” dan ada peserta didik yang sudah mengerti spontan menjawab house tanpa
ada perintah dari guru. Maka itu disebut bentuk belajar operant.
d. Belajar Observasional yaitu orang dapat belajar dengan mengamati orang lain
melakukan apa yang dipelajari. Contoh: guru mengajak salah satu peserta didik
untuk melakukan percakapan bahasa inggris berupa “what is your name?” peserta
didik menjawab “ I am budi” dan peserta didik yang di duduk dibangku disuruh
mengamati percakapn antara pendidik dan peserta didik yang ditunjuk agar paham
dan mengerti tujuan dari pertanyaan tersebut.
e. Belajar Kognitif berarti menggunakan kemampuan kognitif. Contoh: pendidik
memberikan pengetahuan dan pemahaman materi kepada peserta didik kemudian
mengadakan post test dan hasil dari test tersebut berupa nilai kognitif.
3. Jelaskan beberapa prinsip belajar dan pembelajaran ! buatlah satu contoh dari
penerapan dari prinsip tersebut dalam pembelajaran!
a. Prinsip motivasi sebagai bentuk tenaga pendorong agar memiliki energy atau
kekuatan melakukan sesuatu dengan semangat. Perubahan energy tersebut
kemudian membentuk suatu aktivitas nyata dalam berbagai bentu kegiatan.
Contohnya adalah guru dalam setiap mengajar memberikan motivasi ataupun
kata-kata yang memberikan peserta didik untuk termotivasi dalam meraih cita-
cita. Seperti dalam film Laskar Pelangi.
b. Prinsip Transfer dan retensi
1. Tujuan dan daya ingat menguat retensi.
2. Bahan yang bermakna bagi pelajar dapat diserap lebih baik.
3. Retensi seseorang dipengaruhi oleh kondisi psikis dan fisik dimana proses
belajar itu terjadi.
4. Latihan yang terbagi bagi memungkinkan retensi yang lebih baik.
5. Penelaahan bahan factual, ketrampilan dan konsep dapat meningkatkan
retensi.
6. Proses belajar cenderung terjadi bila kegiatan yang dilakukan dapat
memberikan hasil yang memuaskan.
2
3. 7. Proses saling mempengaruhi dalam belajar akan terjadi bila bahan baru yang
sama dipelajari mengikuti bahan yang lalu.
8. Pengetahuan tentang konsep, prinsip dan generalisasi dapat diserap dengan
baik dan dapat diterapkan lebih berhasil dengan cara menghubung-hubungkan
penerapan prinsip yang dipelajari dengan memberikan ilustrasi unsure-unsur
yang serupa.
9. Transfer hasil belajar dalam situasi baru lebih mendapat kemudahan bila
hubungan-hubungan yang bermanfaat dalam situasi yang khas dan dalam
situasi yang agak sama dapat diciptakan.
10. Tahap akhir proses belajar seyogyanya memasukkan usaha untuk menarik
generalisasi yang pada gilirannya nanti dapat lebih memperkuat retensi dan
transfer.
c. Prinsip Keaktifan menurut Glasers Ferld adalah:
1. Memberi kesempatan, peluang seluas-luasnya kepada siswa untuk
berkreativitas dalam proses belajarnya.
2. Memberi kesempatan melakukan pengamatan, penyelidikan atau inquiry dan
eksperimen.
3. Memberi tugas individual atau kelompok melalui control guru.
4. Memberikan pujian verbal dan non verbal terhadap siswa yang memberikan
respon terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
5. Menggunakan multi metode dan multimedia didalam pembelajaran.
Contoh: Guru memberikan nilai pada anak yang aktif bertanya ataupun
menjawab.
d. Prinsip Keterlibatan Langsung.
1. Mengaktifkan peran individual atau kelompok kecil didalam menyelesaikan
tugas.
2. Menggunakan media secara langsung dan melibatkan siswa dalam praktik
penggunaan tersebut. Memberi keleluasan kepada siswa untuk melakukan
berbagai percobaan atau eksperimen.
3. Memberikan tugas-tugas praktik.
3
4. e. Prinsip pengulangan.
Bagi guru adalah memilih pembelajaran kemudian merancangnya dengan
kegiatan pengulangan dan mengembangkannya dalam bentuk soal dan
mengimplementasikan kegiatan-kegiatan pengulangan yang bervariasi.
Bagi siswa adalah dituntut untuk melakukan pengulangan latihan secara
kontinu terhadap materi yang disampaikan. Bisa juga mengerjakan soal-soal
latihan.
f. Prinsip Tantangan adalah prinsip yang berdasar bahwa siswa dapat tertantang
dalam suatu pelajaran yaitu pendidik melakukan kegiatan seperti:
1. Merancang dan mengelola kegiatan inquiry dan eksperimen.
2. Memberikan tugas-tugas pemecahan masalah kepada siswa.
3. Mendorong siswa untuk membuat kesimpulan pada setiap sesi pembelajaran.
4. Mengembangkan bahan-bahan pembelajaran yang menarik.
5. Membimbing siswa menemukan fakta, konsep, prinsip dan generalisasi.
6. Merancang dan mengelola kegiatan diskusi.
g. Prinsip Balikan dan Penguatan yaitu prinsip yang bertujuan membangkitkan
motivasi belajar peserta didik, merangsang peserta didik untuk berfikir,
menimbulkan perhatian peserta didik, menimbulkan inisiatif secara pribadi dan
menegndalikan serta mengubah sikap negative peserta didik dalam belajar kea rah
perilaku yang mendukung belajar.
h. Prinsip Perbedaan Individual. Adalah prinsip yang ditujukan pada peserta didik
karena adanya variasi dan beragamnya criteria peserta didik. Jadi pendidik perlu
melakukan pengembangan kearah individual peserta didik tentang pemahaman
dalam pembelajaran.
Contoh: siapa yang mau jadi pilot sama guru ditanyakan alasan, trus ada yang mau
jagi guru begitu juga dengan siswa yang lain.
4. Jelaskan beberapa model pengembangan sistem pembelajaran! Buatlah satu contoh
penerapan model pengembangan sistem pembelajaran tersebut dalam penyusunan
Satuan Acara Pembelajaran Bahasa Inggris!
4
5. Model-model pengembangan sistem pembelajaran meliputi: (a) model pengembangan
intruksional briggs, (b) model pengembangan PPSI, (c) model J.E.Kemp, (d)model
Gerlach-Ely, (e)model Dick-Carey
Jawab:
a. Model pengembangan Briggs, model ini berorientasi pada rancangan sistem dengan
sasaran guru yang bekerja sebagai perancang kegiatan instruksional maupun tim
pengembangan yang anggotanya meliputi guru, administrator, ahli bidan studi, ahli
evaluasi, ahli media, dan perancangan instruksional. Adapun langkah-langkahnya
dirumuskan dalam tiga pertanyaan, yaitu;
1) Mau kemana?meliputi:
- Identifikasi masalah atau tujuan
- Rumusan tujuan dalam perilaku belajar
- Penyusunan materi atau silabus
- Analisis tujuan
2) Dengan apa?meliputi:
- Analisis tujuan
- Jenjang belajar dan strategi instruksional
- Rancangan instruksional (guru)
- Strategi instruskional (tim pengembangan instruksional)
3) Bilamana sampai tujuan? Meliputi:
- Penyusunan tes
- Evaluasi formatif
5
6. - Evaluasi sumatif
b. Model PSSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)
PSSI merupakan perwujudan dari penerapan pendekatan ke dalam sistem pendidikan,
yaitu sebagai suatu kesatuan yang terorganisasi yang terdiri dari sejumlah komponen
yang saling berhubungan satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang
diharapkan. Adapun tujuan tersebut adalah:
a) Merumuskan tujuan instruksional khusus (TIK) yaitu rumusan yang jelas tentang
kemampuan yang diharapkan, dimiliki oleh peserta didik setelah selesai mengikuti
suatu program pengajaran.
b) Mengembangkan alat evaluasi, fungsinya untuk menilai sampai dimana peserta
didik telah menguasai kemampuan-kemampuan yang telah dirumuskan dalam
tujuan instruksional
c) Menetapkan kegiatan belajar dan materi pelajaran
d) Merencanakan program kegiatan belajar mengajar
e) Melaksanakan program belajar mengajar
C. Model Jerold E Kemp, model ini merupakan sistem pengajaran yang sederhana yang
mana dibagi menjadi delapan langkah yaitu:
a) Menentukan tujuan instruksional umum (TIU), yaitu tujuan yang ingin dicapai
untuk masing-masing pokok bahasan
b) Menganalisis karakteristik peserta didik
c) Menentukan tujuan instruksional khusus (TIK)
d) Menentukan materi pelajaran sesuai dengan TIK yang telah dirumuskan
e) Menetapkan pengajaran awal
6
7. f) Menentukan strategi belajar mengajar dan sumber belajar yang sesuai dengan TIK
yaitu: Efisiennsi, Efektifitas, Ekonomis, dan Praktis
g) Mengkoorsinasi sarana penunjang yang meliputi biaya, fasilitas, peralatan, waktu,
dan tenaga
h) Mengadakan evaluasi untuk mengontrol dan mengkaji keberhasilan program secara
keseluruhan
D. Model Gerlach dan Ely , tujuannya sebagai pedoman perencanaan mengajar dengan
menggunakan sepuluh langlkah yang terdapat dalam proses belajar mengajar:
1) Merumuskan tujuan
2) Menentukan isi materi
3) Menentukan kemampuan awal peserta didik
4) Menentukan teknik dan strategi
5) Pengelompokan belajar
6) Menentukan pembagian waktu
7) Menentukan ruang
8) Memilih media instruksional yang sesuai
9) Mengevaluasi hasil belajar
10) Menganaklisis umpan balik untuk penyempurnaan/perbaikan tujuan pengajaran
yang mencakup keseluruhan (feed back)
E. Model Dick and Carry(1985), model ini mengacu pada pendekatan sistem atau
appoarch memandang bahwa pembelajaran adalah suatu proses sistematik yang tiap
komponennya penting sekali bagi keberhasilan peserta didik. Model ini menggunakan
delapan langkah secara berurutan:
7
8. 1) Mengidentifikasi tujuan umum
2) Melakukan analisis pembelajaran atau analisis instruksional
3) Merumuskan tujuan performasi
4) Pengembangan butir tes acuan, patokan
5) Mengembangkan strategi pembelajaran
6) Menyeleksi dan mengembangkan bahan pembelajaran
7) Merevisi bahan pembelajaran
8) Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif
Contoh SAP:
Satuan Acara Perkuliahan (SAP)
1. MATA KULIAH Bahasa Inggris
2. KODE MATA
ST 105
KULIAH
3. WAKTU Kuliah : 100 menit, Kegiatan terstruktur : 50 menit, Kegiatan
PERTEMUAN Mandiri : 50 menit
4. PERTEMUAN
1
KE-
5. INDIKATOR
Mahasiswa mampu melafalkan meeting people
PENCAPAIAN
Meeting people
6. MATERI 1. Describing jobs
POKOK 2. Describing responsibilities
3. Describing tasks
4. Countries and nationalities
8
9. 7. PENGALAMAN 1. Prepositions – jobs
BELAJAR 2. Present simple tense
3. Wh-questions forms
STRATEGI PEMBELAJARAN
MEDIA DAN
KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN DOSEN ALAT
MAHASISWA
PEMBELAJARAN
(1) (2) (3) (4)
Menyampaikan
SAP, Silabus,
silabus, SAP,
Rencana dan
Kontrak Kuliah, Melihat,
Jadwal Study
Penilaian dan SOP mendengarkan
Pembukaan Guide, Text Book,
Dosen; memberi kan penjelasan, serta
Tugas Terstruktur,
ulasan umum isi mencatat
Diktat, Slide
mata kuliah cara
Presentasi
meeting people
Melihat,
Menjelaskan jobs,
mendengarkan
responsibilities,
Penyajian penjelasan, Idem
tasks, countries and
mencatat, bertanya
nationalities
dan berdiskusi
Merangkum isi
Menyimak,
pokok bahasan,
mengajukan
memberikan evaluasi
Penutup pertanyaan dan Idem
dan memberikan
pendapat, menjawab
materi tugas latihan
pertanyaan evaluasi
terstruktur/mandiri
Ujian tertulis, lisan, penilaian/evaluasi terhadap proses
Post Test
pembelajaran, dan unjuk sikap
9
10. 1. Roesdiono Eddy. Communicative English Book.
Referensi 2. Lannon Michael. Insight into Business.
3. Morrison Milne John. 1994. Business English Practice. Hove:
Language Teaching
Dosen :
Tanda Tangan
5. Uraikan beberapa teori belajar ! bagaimana penerapan teori tersebut dalam
pembelajaran!
A. TEORI BEHAVIORISME (Tingkah Laku)
Menurut teori behaviorisme, manusia sangat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian
didalam lingkungannya yang akan memberikan pengalaman-pengalaman belajar. Pandangan
tentang belajar menurut aliran tingkah laku (behavioristik), tidak lain adalah perubahan dalam
tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Atau dengan kata lain,
belajar adalah perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah
laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Para ahli yang
banyak berkarya dalam aliran ini antara lain; Thorndike, (1911); Wathson, (1963); Hull,
(1943); dan Skinner, (1968).
1). Hasil belajar harus segera diberitahukan pada siswa jika salah dibetulkan, jika benar
diberi penguat.
2). Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. Materi pelajaran digunakan
sebagai sistem modul.
3). Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri, tidak digunakan
hukuman. Untuk itu lingkungan perlu diubah untuk menghindari hukuman.
4). Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah dan sebaiknya hadiah diberikan
dengan digunakannya jadwal variable ratio reinforcer.
5). Dalam pembelajaran digunakan shapping.
10
11. Adapun langkah-langkah pembelajaran menurut Suciati & Irawan (2001:31-32) adalah:
1. Menentukan tujuan pembelajaran.
2. Menganalisis lingkungan kelas yang ada saat ini termasuk mengidentifikasi tujuan
awal peserta didik.
3. Menentukan materi pembelajaran.
4. Memecahkan materi pembelajaran menjadi bagian kecil-kecil meliputi pokok
bahasan, sub pokok bahasan, topik dan sebagainya.
5. Menyajikan materi pembelajaran.
6. Memberikan stimulus. Dapat berupa pertanyaan baik lisan maupun tertulis.
7. Mengamati dan mengkaji respon yang diberikan peserta didik.
8. Memberikan penguatan yang berupa penguatan positif atau negative ataupun
hukuman..
9. Member stimulus baru.
10. Mengamati dan mengkaji respon yang diberikan peserta didik.
11. Memberikan penguatan lanjutan atau hukuman.
12. Evaluasi hasil belajar.
Beberapa kritik terhadap teori behaviorisme, diantaranya:
1. Behaviorisme tidak dapat diterapkan pada setiap pembelajaran dan dianggap tidak
menghargai aktivitas berfikir.
2. Behaviorisme tidak dapat menjelaskan beberapa pembelajaran yang kompleks, bila
tanpa mekanisme penguatan peserta didik tidak dapat mengenali pola bahasa yang
baru.
3. Tujuan pembelajaran dinyatakan terlalu ketat(spesifik).
4. Keyakinan yang terlalu tinggi pada peserta didik akan berperilaku dengan benar,
selama prosedur yang diberikan sudah benar.
Dalam penerapannya pendidik harus mengenal karakteristi peserta didik dan
karakteristik situasi belajar sehingga guru dapat mengetahui setiap kemajuan belajar yang
diperoleh peserta didik.
11
12. B. TEORI KOGNITIF
Menurut teori kognitif, belajar adalah pengorganisasian aspek-aspek kognitif dan
persepsi untuk memperoleh pemahaman. Prinsip-prinsip teori kognitif, belajar adalah
perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat dilihat sebagai tingkah laku.
Dengan demikian belajar melibatkan proses berfikir yang kompleks dan mementingkan
proses teori perkembangan Piaget, teori kognitif Bruner, teori belajar bermakna Ausabel.
a).Teori perkembangan Piaget
Menurut Jean Piaget (1975) salah seorang penganut aliran kognitif yang kuat,
bahwa proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan, yakni 1). Asimilasi, 2).Akomodasi,
dan 3). Equilibrasi (penyeimbangan). Proses asimilasi adalah proses penyatuan
(pengintegrasian) informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada dalam benak siswa.
Akomodasi adalah penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi yang baru. Equilibrasi
adalah penyesuain berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi. Teori kognitif
menyatakan bahwa pembelajaran disesuaiakn dengan tahap perkembangan intelektual
anak/individu. Mulai dari tahap sensori motor (umur 0-2 tahun), tahap preoperasional (2-7
tahun), tahap operasional konkret (7-11 tahun), sampai tahap opersional formal (11-18
tahun).
b) Teori kognitif Brunner
Menurut Brunner perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yang
ditentukan oleh caranya melihat lingkungan, sebagaimana berikut:
1. Tahap enaktif, pada tahap ini peserta didik melakukan aktivitas-aktivitasnya dalam
usaha memahami lingkungan. Peserta didik melakukan observasi dengan cara
mengalami secara langsung suatu realitas.
2. Tahap ikonik, pada tahap ini peserta didik melihat dunia melalui gambar-gambar dan
visualisasi verbal.
3. Tahap simbolik, peserta didik mempunyai gagasan-gagasan abstrak yang banyak
dipengaruhi bahasa dan logika serta komunikasi dilakukan dengan system symbol.
Secara garis besar langkah-langkah pembelajaran dalam merancang pembelajaran
menurut Brunner adalah:
12
13. 1. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran.
2. Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik.
3. Memilih materi pembelajaran.
4. Menentukan topic-topik yang dapat dipelajari peserta didik secara induktif.
5. Mengembangkan bahan belajar yang berupa contoh-contoh ilustrasi, tugas, untuk
dipelajari peserta didik.
6. Mengatur topic-topik pembelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang
konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik, sampai ke simbolik.
7. Melakukan penilaian proses dan hasil dari belajar peserta didik.
c). Teori Belajar Bermakna menurut Ausabel
Menurut Ausabel belajar haruslah bermakna, materi yang dipelajari diasimilasikan
secara nonarbitter dan berhubungan dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.
Ausabel percaya bahwa “advance organizer” dapat memberikan tiga manfaat;
1). Dapat menyediakan suatu kerangka konseptual untuk materi belajar yang akan
dipelajari oleh siswa.
2). Dapat berfungsi sebagai jembatan antara apa yang sedang dipelajari siswa saat ini
dengan apa yang akan dipelajari siswa, sedemikian rupa sehingga;
3). Mampu membantu siswa untuk memahami bahan belajar secara lebih mudah.
Prinsip-prinsip teori belajar bermakna Ausabel ini dapat diterapkan dalam proses
pembelajaran melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Mengukur kesiapan peserta didik seperti minat, kemampuan dan struktur kognitifnya
melalui tes awal, interview, pertanyaan-pertanyaan.
2. Memilih materi-materi kunci lalu penyajiannyadiatur, dimulai dengan contoh-contoh
konkret dan kontraversial.
3. Mengidentifikasi prinsip-prinsip yang harus dikuasai dari materi baru.
4. Menyajikan suatu pandangan secara menyeluruh tentang apa yang harus dipelajari.
5. Memakai advance organize.
6. Membelajarkan peserta didik memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang ada
dengan memberikan focus pada hubungan-hubungan yang ada.
13
14. C. TEORI BELAJAR HUMANISME
Menurut teori humanisme proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk
kepentingan memanusiakan manusia, yaitu mencapai aktualisasi diri, pemahaman
diri, dan realisasi diri peserta didik yang belajar secara optimal. Proses belajar
dianggap berhasil bila peserta didik telah memahami lingkungannya dan dirinya
sendiri.
Secara teknis belum ada pedoman tentang langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan humanistik, namun paling tidak langkah-langkah
pembelajaran dalam merancang pembelajaran, menurut Suciati & Irawan(2001:43-44)
adalah:
a. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran.
b. Menentukan materi pembelajaran.
c. Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik.
d. Mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan peserta didik mempelajari
secara aktif.
e. Merancang fasilitas pembelajaran seperti lingkungan dan media pembelajaran.
f. Membimbing peserta didik belajar secara aktif.
g. Membimbing peserta didik untuk memahami hakikat makna dari pengalaman
belajarnya.
h. Membimbing peserta didik untuk membuat konseptualisasi pengalaman
belajarnya.
i. Membimbing peserta didik untuk mengaplikasikan konsep-konsep baru ke
situasi nyata.
j. Mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta didik.
D. TEORI BELAJAR SIBERNETIK
Menurut teori ini belajar adalah mengolah informasi. Proses belajar dianggap
penting, tetapi yang lebih penting lagi adalah system informasi yang akan diproses
dan akan dipelajari oleh peserta didik.
14
15. E. TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME
Untuk memudahkan pemahaman tentang teori ini bisa dilihat menurut Mark
K. Smith, dkk. (2010:193-195), sebagai berikut:
BEHAVIORISTIK KONSTRUKTIVISTIK
- Behavioristik memandang bahwa - Konstruktivistik memandang
pengetahuan adalah objektif, pasti bahwa pengetahuan adalah tidak
dan tetap, serta tidak berubah. objektif, bersifat temporer, selalu
Pengetahuan telah terstuktur berubah-ubah dan tidak menentu.
dengan rapi.
- Belajar adalah perolehan - Belajar adalah menyusun
pengetahuan, sedangkan pengetahuan dari pengalaman
mengajar adalahmemindahkan konkret, aktiivitas kolaborasi,
pengetahuan kepada orang yang refleksi serta interpretasi.
belajar. Sedangkan mengajar menata
lingkungan agar sang
pembelajaran termotivasi dalam
menggali dan menghargai
ketidakmenentuan.
- Sang pembelajaran diharapkan - Sang pembelajar akan memiliki
memiliki pemahaman yang sama pemahaman yang berbeda
terhadap pengetahuan yang terhadap pengetahuan tergantung
diajarkan. Artinya apa yang pada pengalamannya, dan
dipahami oleh pengajar itulah perspektif yang dipakai dalam
yang harus dipahami oleh sang menginstrospeksikannya.
pembelajar.
6. Jelaskan berbagai pendekatan dalam pembelajaran!
a. Pendekatan Individual adalah pendekatan yang berdasar bahwa karena adanya
perbedaan individual peserta didik sehingga guru harus punya strategi pembelajaran
dengan memperhatikan aspek individualnya.
b.Pendekatan Kelompok adalah pendekatan yang didasari pada pengertian bahwa
manusia memiliki kecenderungan untuk hidup bersama.
15
16. c. Pendekatan Bervariasi adalah pendekatan yang dilakukan karena teknik pemecahan
kasus dalam pembelajaran berbeda-beda. Jadi pembelajaran harus bervariatif begitu
juga dengan pendekatannya.
d.Pendekatan Edukatif adalah pendekatan yang dilakukan guru untuk menanamkan nilai-
nilai kebaikan kepada anak didik. Seperti contoh berbaris pada waktu sebelum masuk
kelas.
e. Pendekatan Pengalaman adalah suatu pendekatan yang memberikan pengalaman
kepada siswa dalam rangka penanaman nilai-nilai.
f. Pendekatan Pembiasaan adalah pendekatan menanamkan nilai-nilai yang baik melalui
pembiasaan tingkah laku pendidik.
g.Pendekatan Emosional adalah pendekatan yang bertujuan untuk menggugah perasan
dan emosi siswa dalam meyakini, memahami dan menghayati agama ataupun pelajaran.
h.Pendekatan Rasional adalah pendekatan yang dilakukan memberikan peranan
akal(ratio) dalam memahami dan menerima kebenaran suatu pengetahuan.
i. Pendekatan Fungsional adalah pendekatan yang dilakukan untuk memfungsikan
pengetahuan anak agar bermanfaat dan terdapat bukti nyata hasil pembelajaran seperti
kegiatan bersih-bersih kelas merupakan implementasi pembelajaran arti kebersihan.
j. Pendekatan Keagamaan adalah pendekatan tentang agama yang bertjuan sebagai
pembelajaran sehingga siswa tidak kerdil dalam pengetahuan agama mereka.
k.Pendekatan Kebermaknaan adalah pendekatan yang dilakukan agar peserta didik
mengetahui makna suatu pelajaran seperti pengetahuan bahasa, bahasa jawa, maupun
bahasa inggris.
7. Jelaskan pengertian media dan dasar pemilihan media untuk pembelajaran!
Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna
mencapai tujuan pembelajaran.
Dasar pemilihan media
a. Karakteristik siswa
b.Merumuskan tujuan belajar.
c. Sifat bahan ajar
d.Sifat pemanfaatan media
16
17. 8. Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan:
faktor internal, eksternal, dan pendekatan belajar. Jelaskan perbedaan ketiga
faktor tersebut!
Perbedaannya adalah ruang lingkupnya. Faktor internal melingkupi keadaan jasmani
siswa tersebut sedangkat faktor eksternal adalah faktor dari lingkungan sekitar siswa.
Sedangkan faktor pendekatan belajar siswa adalah suatu upaya yang dilakukan untuk
melakukan kegiatan pembelajaran.
9. Jelaskan pengertian dan prinsip umum evaluasi!
Menurut Wiersma dan Jurs menyatakan bahwa evaluasi adalah suatu proses yang
mencakup pengukuran dan mungkin juga testing yang juga berisi pengambilan keputusan
tentang nilai. Dan pendapat ini sejalan dengan Arikunto.
Prinsip umum evaluasi menurut Arikunto ada satu yaitu adanya triangulasi atau
hubungan erat tiga komponen antara tujuan, kegiatan pembelajaran dan evaluasi.
TUJUAN
KBM EVALUASI
10. Uraikan syarat-syarat umum evaluasi dan jenis-jenis evaluasi pembelajaran!
Sejumlah ahli evaluasi mengemukakan beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi
dalam pelaksanaan evaluasi, yaitu:
1.Kesahihan atau Validitas artinya kesahihan diartikan sebagai kelayakan interprestasi
terhadap hasil dari instrument evaluasi. Murkancana dan Sumartana(1986)
mengemukakan bahwa validitas ditinjau dari segi:
a. Validitas Ramalan (predictive validity)
Validitas dapat diartikan sebagai ketepatan dari suatu alat pengukur ditinjau dari
kemampuan tes tersebut untuk meramalkan prestasi yang diramalkan kemudian.
b. Validitas Bandingan (concurrent validity)
Adalah ketepatan dari suatu tes dilihat dari korelasinya terhadap kecakapan yang
telah dimiliki. Caranya adalah dengan mengkorelasikan hasil-hasil yang dicapai
dalam tes tersebut dengan hasil yang dicapai dalam tes yang sejenis yang
diketahui mempunyai validitas yang tinggi.
c. Validitas isi (content validity)
17
18. Diartikan sebagai ketepatan suatu tes ditinjau dari isi tes tersebut.
d. Validitas Konstruk (construct validity)
Diartikan sebagai ketepatan suatu tes ditinjau dari susunan tersebut. Untuk
menentukannya kita harus membandingkan susunan tes tersebut dengan syarat-
syarat penyusunan tes yang baik.
2.Keterandalan (reliabilitas)
Keterandalan dapat diartikan sebagai tingkat kepercayaan konsistensi hasil evaluasi
yang diperoleh dari suatu instrument evaluasi. Nurkancana dan Sumartana(1986: 131)
menjelaskan beberapa cara yang dapat dipergunakan untuk mencari taraf reabilitas
suatu tes yaitu:
a. Teknik ulangan yaitu teknik dengan cara memberikan tes kepada sekelompok
anak dalam dua kesempatan yang berlainan. Maka hasilnya menunjukkan
reabillitas dari tes tersebut.
b. Teknik bentuk parallel. Memberikan tes kepada kelompok subyek yang sama
tanpa adanya rentang waktu.
c. Teknik belah dua. Dalam teknik ini, tes yang diberikan dibelah menjadi dua
bagian.
3.Kepraktisan
Kepraktisan evaluasi dapat diartikan sebagai kemudahan yang ada kaitan dengan
instrument evaluasi baik dalam persiapan,penggunaan, pengelolaan hasil dan
penginterprestasian hasil maupun kemudahan dalam penyimpanannya.
Jenis-jenis Evaluasi pembelajaran
a. Evaluasi Formatif adalah suatu kegiatan evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir
pembahasan suatu pook bahasan.
b. Evaluasi Sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan
waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan, dan dimaksudkan
untuk mengetahui sejauh mana peserta didik dapat berpindah dari satu unit ke
unit berikutnya.
c. Evaluasi Diagnotik adalah evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelebihan-
kelebihan dan kelemahan kelemahan yang ada pada siswa sehingga dapat diberikan
perlakuan yang tepat.
18