SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Interpretasi ayat-ayat tentang
Menepati Janji
(Qs.Al-Maidah :1)
Kelompok 6
Dosen Pengampu : Cecep Miftahul Hasani, S.Ag. M.Us
Disusun oleh :
Prayogo Adiguna Arief (20211011085)
Winda Nur Patimah (20211011070)
Pengertian ‘Akad atau Perjanjian
• Secara bahasa (etimologi), kata akad berasal dari kata bahasa Arab, ‫–يعقد‬ ‫عقد‬
‫عقدا‬ yang
berarti, membangun atau mendirikan, memegang, perjanjian, percampuran,menyatukan
(Zuhdi, 2017).
• Secara istilah (terminologi), akad berkaitan dengan keterkaitan antara ijab (pernyataan
penawaran kepemilikan ) dan qabul (pernyataan penerimaan kepemilikan) dalam lingkup
yang disyaria’atkan dan berpengaruh pada sesuatu.
• Perjanjian berarti suatu peristiwa yang mana seseorang berjanji kepada orang lain atau
pihak lain (perorangan maupun badan hukum) atau suatu peristiwa yang mana dua orang
atau pihak saling berjanji untuk melakukan suatu hal.
• Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akad adalah suatu perbuatan yang
sengaja dibuat oleh dua orang atau lebih berdasarkan keridhaan masing-masing pihak
yang melakukan akad dan memiliki akibat hukum baru bagi mereka yang berakad.
Landasan ‘Akad
Sebagai Muslim, kita harus menepati dan memenuhi janji yang kita
buat kepada orang lain. Hal ini tidak hanya terdapat dalam hukum perdata
dan adat. Namun, Islam memerintahkan orang beriman untuk selalu
menepati janjinya kepada orang lain. Menepati janji adalah salah satu sifat
mulia manusia yang terpuji, dan itu menjadi perhiasan yang dengannya
upaya seseorang dapat mencapai kesuksesan. Menepati janji juga bisa
mendapatkan empati dan rasa hormat dari orang lain. Rasulullah SAW.
Beliau tidak pernah ingkar janji dalam hidupnya, malah selalu menepati janji
yang beliau ucapkan. Kita pun sebagai umat Nabi, harus mengikuti
teladannya dalam menepati janji ini. Di dalam Al-Qur'an, istilah-istilah
berhubungan dengan perjanjian, yaitu al-'aqd (akad). Kata al-'aqd dalam Al-
Quran surat Al-Maidah ayat 1, yaitu : ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫ا‬ٰٓ‫ي‬
ََ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬
‫ا‬ ْٰٓ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬
‫ا‬ ْ
‫و‬ُ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫ا‬
َ
ِ‫ب‬
َِ‫د‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬ُ‫ع‬ْ‫ال‬ Artinya :
Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji. (Qs.Al-Maidah:1)
Tafsiran Al-Maidah : 1
• Tafsir Al-Ahkam
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas, ‘aqad yang dimaksud dalam ayat ini adalah segala perjanjian
Allah yang telah dijanjikan-Nya kepada hamba-Nya, yang terdiri dari apa-apa yang
diharamkan, dihalalkan dan diwajibkan, yaitu segala hukum yang telah disebutkan dalam
Al-Qur’an. Menurut Qatadah, segala janji yang diperintahkan menepatinya dalam ayat ini
adalah segala janji yang telah dibuat mereka pada masa Jahiliyah. Walaupun mereka telah
memeluk islam, namun perjanjian-perjanjian itu mesti juga ditepati (Hasan, 2006). Abdullah
bin Ubaidah mengadakan bahwa perjanjian ada 5 (lima) macam, antara lain: akad iman,
akad nikah, akad jual beli, akad perjanjian dan akad tolong menolong.
Menurut zahir ayat ini, wajiblah menepati segala janji, apapun bentuknya asal tidak
bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadist Rasul, dan apabila janji itu bertentangan dengan
Al-Qur’an dan Hadist Rasul maka tidak wajib untuk ditepati, bahkan bisa haram jika
menepatinya (Hasan, 2006). Umar bin Khattab pernah bertanya kepada Rasulullah SAW
tentang nazarnya pada masa jahililah dahulu, maka Rasulullah SAW berkata “sempurnakan
nazarmu itu” (Hasan, 2006).
• Tafsir Ibn Katsir
Ibn ‘Abbas Mujahid dan beberapa ulama lain mengatakan bahwa yang dimaksud dengan
aqad adalah perjanjian. Dan Ibnu Jarir juga menceritakan adanya ijma’ tentang hal itu, ia
mengatakan bahwa “perjanjian-perjanjian adalah apa yang mereka sepakati, berupa sumpah
atau yang lainnya” (Dr. Abdullah, 2003). Mengenai potongan surat al-maidah ayat 1 yang
berbunyi :
‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫ا‬ٓ
ََ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬
‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬ٰ‫ا‬
‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫ا‬
َِ‫د‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬ُ‫ع‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ (hai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji). Ali bin Abi
Thalhah mengatakan dari Ibnu ‘Abbas, (ia berkata): yang dimaksud dengan perjanjian
tersebut adalah segala yang dihalalkan dan diharamkan Allah, yang di fardhukan, dan apa
yang ditetapkan Allah di dalam Al-Qur’an secara keseluruhan, maka janganlah kalian
mengkhianati dan melanggarnya (Dr. Abdullah, 2003). Kalimat ‫اوفوا‬
‫باالعقود‬ (penuhilah janji-
janji), Ibn ‘Abbas mengatakan “hal itu menunjukkan bahwa keharusan berpegang dan
menepati janji, dan itu menuntut dihilangkannya hak pilih dalam jual beli.
Kesimpulan
• Menepati janji adalah suatu keharusan yang harus dipenuhi bagi orang yang telah berjanji,
disamping itu ada juga hikmah yang diperoleh bagi orang yang menunaikan janji, antara
lain:
1) Dengan menepati janji, kita terhindar dari sifat munafik. Sebab, perilaku orang yang
munafik salah satunya adalah ingkar janji.
2) Dengan menepati janji, kita akan terbebas dari tuntutan baik di dunia maupun di akhirat.
Setiap janji akan diminta pertanggungjawabannya.
3) Dengan menepati janji, kita meneladani sifat Allah, yang tidak pernah mengingkari janji-
Nya.
4) Dengan menepati janji, kita akan dipercaya orang lain. Salah satu sifat Nabi SAW. Yang
mengantarkannya dipilih Allah menjadi Nabi dan Rasul-Nya adalah karena ia adalah
orang yang tepercaya.
TERIMA KASIH

More Related Content

More from Iing Salim purnama

2. Keterampilan Menjelaskan.ppt
2. Keterampilan Menjelaskan.ppt2. Keterampilan Menjelaskan.ppt
2. Keterampilan Menjelaskan.pptIing Salim purnama
 
Makalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docx
Makalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docxMakalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docx
Makalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docxIing Salim purnama
 
Manajeman Pengelolaan Kelas.pptx
Manajeman Pengelolaan Kelas.pptxManajeman Pengelolaan Kelas.pptx
Manajeman Pengelolaan Kelas.pptxIing Salim purnama
 
2. Keterampilan Menjelaskan.ppt
2. Keterampilan Menjelaskan.ppt2. Keterampilan Menjelaskan.ppt
2. Keterampilan Menjelaskan.pptIing Salim purnama
 
RPP_FIQIH_kelas_12_Kurikulum_2013_doc.doc
RPP_FIQIH_kelas_12_Kurikulum_2013_doc.docRPP_FIQIH_kelas_12_Kurikulum_2013_doc.doc
RPP_FIQIH_kelas_12_Kurikulum_2013_doc.docIing Salim purnama
 
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxIMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxIing Salim purnama
 
Micro teaching Keterampilan Menjelaskan.ppt
Micro teaching Keterampilan Menjelaskan.pptMicro teaching Keterampilan Menjelaskan.ppt
Micro teaching Keterampilan Menjelaskan.pptIing Salim purnama
 
Micro teacing Keterampilan Bertanya Lanjut.ppt
Micro teacing Keterampilan Bertanya Lanjut.pptMicro teacing Keterampilan Bertanya Lanjut.ppt
Micro teacing Keterampilan Bertanya Lanjut.pptIing Salim purnama
 
Keterampilan Bertanya Dasar.ppt
Keterampilan Bertanya Dasar.pptKeterampilan Bertanya Dasar.ppt
Keterampilan Bertanya Dasar.pptIing Salim purnama
 
Metodik Khusus Pengajaran PAI.pptx
Metodik Khusus Pengajaran PAI.pptxMetodik Khusus Pengajaran PAI.pptx
Metodik Khusus Pengajaran PAI.pptxIing Salim purnama
 
Pendekatan pengubahan perilaku.pptx
Pendekatan pengubahan perilaku.pptxPendekatan pengubahan perilaku.pptx
Pendekatan pengubahan perilaku.pptxIing Salim purnama
 
Presentation_Perjuangan_Dakwah_Nabi_di.pptx
Presentation_Perjuangan_Dakwah_Nabi_di.pptxPresentation_Perjuangan_Dakwah_Nabi_di.pptx
Presentation_Perjuangan_Dakwah_Nabi_di.pptxIing Salim purnama
 

More from Iing Salim purnama (17)

LJK FIQIH UAS.docx
LJK FIQIH UAS.docxLJK FIQIH UAS.docx
LJK FIQIH UAS.docx
 
2. Keterampilan Menjelaskan.ppt
2. Keterampilan Menjelaskan.ppt2. Keterampilan Menjelaskan.ppt
2. Keterampilan Menjelaskan.ppt
 
Makalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docx
Makalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docxMakalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docx
Makalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docx
 
Manajeman Pengelolaan Kelas.pptx
Manajeman Pengelolaan Kelas.pptxManajeman Pengelolaan Kelas.pptx
Manajeman Pengelolaan Kelas.pptx
 
2. Keterampilan Menjelaskan.ppt
2. Keterampilan Menjelaskan.ppt2. Keterampilan Menjelaskan.ppt
2. Keterampilan Menjelaskan.ppt
 
Adaptasi prasiaga.pptx
Adaptasi prasiaga.pptxAdaptasi prasiaga.pptx
Adaptasi prasiaga.pptx
 
RPP_FIQIH_kelas_12_Kurikulum_2013_doc.doc
RPP_FIQIH_kelas_12_Kurikulum_2013_doc.docRPP_FIQIH_kelas_12_Kurikulum_2013_doc.doc
RPP_FIQIH_kelas_12_Kurikulum_2013_doc.doc
 
Perancangan Modul Ajar.pptx
Perancangan Modul Ajar.pptxPerancangan Modul Ajar.pptx
Perancangan Modul Ajar.pptx
 
Kegiatan atraktif.pptx
Kegiatan atraktif.pptxKegiatan atraktif.pptx
Kegiatan atraktif.pptx
 
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxIMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
Micro teaching Keterampilan Menjelaskan.ppt
Micro teaching Keterampilan Menjelaskan.pptMicro teaching Keterampilan Menjelaskan.ppt
Micro teaching Keterampilan Menjelaskan.ppt
 
Micro teacing Keterampilan Bertanya Lanjut.ppt
Micro teacing Keterampilan Bertanya Lanjut.pptMicro teacing Keterampilan Bertanya Lanjut.ppt
Micro teacing Keterampilan Bertanya Lanjut.ppt
 
Keterampilan Bertanya Dasar.ppt
Keterampilan Bertanya Dasar.pptKeterampilan Bertanya Dasar.ppt
Keterampilan Bertanya Dasar.ppt
 
Bahan ajar micro teaching.ppt
Bahan ajar micro teaching.pptBahan ajar micro teaching.ppt
Bahan ajar micro teaching.ppt
 
Metodik Khusus Pengajaran PAI.pptx
Metodik Khusus Pengajaran PAI.pptxMetodik Khusus Pengajaran PAI.pptx
Metodik Khusus Pengajaran PAI.pptx
 
Pendekatan pengubahan perilaku.pptx
Pendekatan pengubahan perilaku.pptxPendekatan pengubahan perilaku.pptx
Pendekatan pengubahan perilaku.pptx
 
Presentation_Perjuangan_Dakwah_Nabi_di.pptx
Presentation_Perjuangan_Dakwah_Nabi_di.pptxPresentation_Perjuangan_Dakwah_Nabi_di.pptx
Presentation_Perjuangan_Dakwah_Nabi_di.pptx
 

Tafsir Al Madinah ayat 1.pptx

  • 1. Interpretasi ayat-ayat tentang Menepati Janji (Qs.Al-Maidah :1) Kelompok 6
  • 2. Dosen Pengampu : Cecep Miftahul Hasani, S.Ag. M.Us Disusun oleh : Prayogo Adiguna Arief (20211011085) Winda Nur Patimah (20211011070)
  • 3. Pengertian ‘Akad atau Perjanjian • Secara bahasa (etimologi), kata akad berasal dari kata bahasa Arab, ‫–يعقد‬ ‫عقد‬ ‫عقدا‬ yang berarti, membangun atau mendirikan, memegang, perjanjian, percampuran,menyatukan (Zuhdi, 2017). • Secara istilah (terminologi), akad berkaitan dengan keterkaitan antara ijab (pernyataan penawaran kepemilikan ) dan qabul (pernyataan penerimaan kepemilikan) dalam lingkup yang disyaria’atkan dan berpengaruh pada sesuatu. • Perjanjian berarti suatu peristiwa yang mana seseorang berjanji kepada orang lain atau pihak lain (perorangan maupun badan hukum) atau suatu peristiwa yang mana dua orang atau pihak saling berjanji untuk melakukan suatu hal. • Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akad adalah suatu perbuatan yang sengaja dibuat oleh dua orang atau lebih berdasarkan keridhaan masing-masing pihak yang melakukan akad dan memiliki akibat hukum baru bagi mereka yang berakad.
  • 4. Landasan ‘Akad Sebagai Muslim, kita harus menepati dan memenuhi janji yang kita buat kepada orang lain. Hal ini tidak hanya terdapat dalam hukum perdata dan adat. Namun, Islam memerintahkan orang beriman untuk selalu menepati janjinya kepada orang lain. Menepati janji adalah salah satu sifat mulia manusia yang terpuji, dan itu menjadi perhiasan yang dengannya upaya seseorang dapat mencapai kesuksesan. Menepati janji juga bisa mendapatkan empati dan rasa hormat dari orang lain. Rasulullah SAW. Beliau tidak pernah ingkar janji dalam hidupnya, malah selalu menepati janji yang beliau ucapkan. Kita pun sebagai umat Nabi, harus mengikuti teladannya dalam menepati janji ini. Di dalam Al-Qur'an, istilah-istilah berhubungan dengan perjanjian, yaitu al-'aqd (akad). Kata al-'aqd dalam Al- Quran surat Al-Maidah ayat 1, yaitu : ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫ا‬ٰٓ‫ي‬ ََ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬ ْٰٓ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬ ‫ا‬ ْ ‫و‬ُ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ َ ِ‫ب‬ َِ‫د‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬ُ‫ع‬ْ‫ال‬ Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji. (Qs.Al-Maidah:1)
  • 5. Tafsiran Al-Maidah : 1 • Tafsir Al-Ahkam Diriwayatkan oleh Ibn Abbas, ‘aqad yang dimaksud dalam ayat ini adalah segala perjanjian Allah yang telah dijanjikan-Nya kepada hamba-Nya, yang terdiri dari apa-apa yang diharamkan, dihalalkan dan diwajibkan, yaitu segala hukum yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an. Menurut Qatadah, segala janji yang diperintahkan menepatinya dalam ayat ini adalah segala janji yang telah dibuat mereka pada masa Jahiliyah. Walaupun mereka telah memeluk islam, namun perjanjian-perjanjian itu mesti juga ditepati (Hasan, 2006). Abdullah bin Ubaidah mengadakan bahwa perjanjian ada 5 (lima) macam, antara lain: akad iman, akad nikah, akad jual beli, akad perjanjian dan akad tolong menolong. Menurut zahir ayat ini, wajiblah menepati segala janji, apapun bentuknya asal tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadist Rasul, dan apabila janji itu bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadist Rasul maka tidak wajib untuk ditepati, bahkan bisa haram jika menepatinya (Hasan, 2006). Umar bin Khattab pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang nazarnya pada masa jahililah dahulu, maka Rasulullah SAW berkata “sempurnakan nazarmu itu” (Hasan, 2006).
  • 6. • Tafsir Ibn Katsir Ibn ‘Abbas Mujahid dan beberapa ulama lain mengatakan bahwa yang dimaksud dengan aqad adalah perjanjian. Dan Ibnu Jarir juga menceritakan adanya ijma’ tentang hal itu, ia mengatakan bahwa “perjanjian-perjanjian adalah apa yang mereka sepakati, berupa sumpah atau yang lainnya” (Dr. Abdullah, 2003). Mengenai potongan surat al-maidah ayat 1 yang berbunyi : ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫ا‬ٓ ََ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬ٰ‫ا‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ َِ‫د‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬ُ‫ع‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ (hai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji). Ali bin Abi Thalhah mengatakan dari Ibnu ‘Abbas, (ia berkata): yang dimaksud dengan perjanjian tersebut adalah segala yang dihalalkan dan diharamkan Allah, yang di fardhukan, dan apa yang ditetapkan Allah di dalam Al-Qur’an secara keseluruhan, maka janganlah kalian mengkhianati dan melanggarnya (Dr. Abdullah, 2003). Kalimat ‫اوفوا‬ ‫باالعقود‬ (penuhilah janji- janji), Ibn ‘Abbas mengatakan “hal itu menunjukkan bahwa keharusan berpegang dan menepati janji, dan itu menuntut dihilangkannya hak pilih dalam jual beli.
  • 7. Kesimpulan • Menepati janji adalah suatu keharusan yang harus dipenuhi bagi orang yang telah berjanji, disamping itu ada juga hikmah yang diperoleh bagi orang yang menunaikan janji, antara lain: 1) Dengan menepati janji, kita terhindar dari sifat munafik. Sebab, perilaku orang yang munafik salah satunya adalah ingkar janji. 2) Dengan menepati janji, kita akan terbebas dari tuntutan baik di dunia maupun di akhirat. Setiap janji akan diminta pertanggungjawabannya. 3) Dengan menepati janji, kita meneladani sifat Allah, yang tidak pernah mengingkari janji- Nya. 4) Dengan menepati janji, kita akan dipercaya orang lain. Salah satu sifat Nabi SAW. Yang mengantarkannya dipilih Allah menjadi Nabi dan Rasul-Nya adalah karena ia adalah orang yang tepercaya.