2. Menciptakan budaya positif
disekolah yang berpihak kepada
murid tidak luput dari peran kita
sebagai pendidik. Seperti yang
kita ketahui, guru memiliki peran
untuk menuntun kodrat yang ada
pada anak agar anak menjadi
manusia yang selamat dan
bahagia. Untuk itu, perlu adanya
perubahan – perubahan yang
perlu kita lakukan sebagai tindak
5. Budaya positif yang dilaksanakan
dalam upaya menumbuhkan disiplin
diri peserta didik dengan
menanamkan motivasi intrinsik
pada peserta didik untuk menjadi
orang yang mereka inginkan dan
menghargai diri sendiri dengan
nilai-nilai yang mereka
percaya/yakini.
Keyakinan Kelas
6. Mengapa
Keyakinan?
Seseorang akan lebih tergerak dan
bersemangat menjalankan
keyakinannya dari pada mengikuti
serangkaian peraturan. Begitu juga
dengan murid-murid kita. (Diana
Gossen)
7. Peraturan
Kelas
• Membuang Sampah pada
tempatnya
• Merapikan kembali alat tulis
setelah digunakan
• Melepaskan sepatu saat
masuk kelas
Tujuan : Kebersihan dan
Kenyamanan di kelas
8. Cara Membentuk
Keyakinan Kelas
• Pembuatan keyakinan kelas melibatkan
semua warga kelas
• Tidak terlalu banyak dan mudah diingat
dan dipahami warga kelas
• Menggunakan kalimat positif
• Dapat diterapkan di lingkungan tersebut
• Tinjauan kembali dari waktu ke waktu
agar relevan
9. Langkah Praktis membuat
Keyakinan Kelas
• Membuka Ruang Diskusi
• Mencatat semua pendapat murid
• Merumuskan keyakinan
• Tinjau Ulang
• Membuat Pernyataan Keyakinan
• Tanda tangan
• Pajang
17. • Keyakinan kelas akan membantu proses
pembentukan sikap disiplin positif pada murid
• murid akan menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan
• Motivasi yang terbentuk adalah motivasi jangka
panjang
19. Penghukum Seorang penghukum bisa menggunakan hukuman fisik
maupun verbal. Yang biasa dilakukan penghukum biasanya
menghardik, menunjuknunjuk, menyakiti, atau menyindir. Dampak pada
murid dari seorang penghukum adalah perilaku kontrol negatif
seperti murid mengulangi kesalahan berulang kali lalu perilaku
menjadi agresif.
Penghukum
20. Pembuat merasa bersalah Pada posisi ini biasanya guru akan
bersuara lebih lembut. yang biasa dilakukan pembuat merasa
bersalah biasanya berceramah, menunjukkan kekecewaan
mendalam.Dampak pada murid dari seorang pembuat merasa bersalah
adalah murid akan merasa rendah diri, merasa gagal dan tidak
Pembuat Rasa Bersalah
21. Pada posisi sebagai teman tidak akan menyakiti murid, namun selalu
berupaya mengontrol murid melalui pendekatan persuasi. Yang biasa
dilakukan posisi sebagai teman adalah membuatkan alasan-alasan
untuk muridmuridnya.Dampak pada murid adalah murid akan
tergantung tidak mandiri dan tidak bisa memutuskan keputusan
Guru sebagai Teman
22. selalu mengawasi atau memantau muridnya yang berpatokan pada
catatan atau kesepakatan yang sudah disetujui. yang biasa dilakukan
posisi sebagai pemantau yaitu memantau, menghitung dan mengukur
kedisiplinan murid. Dampak bagi murid dari posisi kontrol pemantau
yaitu menitikberatkan pada dampak pada diri sendiri, mendapatkan
hadiah atau endapatkan hukuman.
Pemantau
23. Guru pada posisi ini biasanya posisi di mana guru berbuat sesuatu bersama
dengan murid, mempersilakan murid mempertanggungjawabkan perilakunya,
mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya sendiri.
Yang dilakukan guru pada posisi manager biasanya mengajukan pertanyaan-
pertanyaan terkait nilai kebajikan yang telah diyakininya, atau pertanyaan yang
berkaitan dengan solusi yang ditempuh berkaitan dengan pelanggaran tata
terib.
Manager