SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
Jan Pieter
Magister Manajemen Pendidikan
Universitas Cenderawasih
A. Instrumen Penelitian
Dua hal utama yg mempengaruhi kualitas penelitian:
a. Kualitas instrumen penelitian
b. Kualitas pengumpulan data
 Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau
alat penelitian adalah peneliti itu sendiri sehingga
peneliti harus “divalidasi”.
 Validasi terhadap peneliti, meliputi; pemahaman metode
penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap
bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki
objek penelitian -baik secara akademik maupun
logiknya- (Sugiono,2009:305).
 Peneliti kualitatif sebagai human instrumen berfungsi
menetapkan fokus penelitian, memilih informan
sebagai sumber data, melakukan pengumpulan
data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan
data dan membuat kesimpulan atas temuannya
(Sugiono,2009:306).
Peneliti sebagai instrumen karena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus
dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi
penelitian,
2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek
keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus,
3. Tiap situasi merupakan keseluruhan artinya tidak ada suatu
instrumen berupa test atau angket yng dapat menangkap keseluruhan
situasi kecuali manusia,
4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia tidak dapat dipahami
dengan pengetahuan semata dan untuk memahaminya, kita perlu
sering merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita,
5. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang
diperoleh. Ia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan
segera untuk menentukan arah pengamatan, untuk mentest hipotesis
yang timbul seketika,
6. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan
berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan
menggunakan segera sebagai balikan untuk memperoleh
penegasan, perubahan, perbaikan atau perlakuan.
Pengumpulan Data dengan Observasi
 Sanafiah Faisal (1990) dalam Sugiono (2009:310)
mengklasifikasikan observasi menjadi
- observasi berpartisipasi,
- observasi yang secara terang-terangan, dan
- observasi tak berstruktur.
 Spradley (Susan Stainback dalam Sugiono,2009:310)
membagi observasi berpartisipasi menjadi empat:
- pasive participation,
- moderate participation,
- active participation, dan
- complete participation.
1. Observasi Partisipatif
 Partisipasi pasif ialah peneliti datang di tempat kegiatan orang
yang diamati tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut,
 Partisipasi moderat ialah peneliti dalam mengumpulkan data
ikut observasi partisipatif dalam beberapa kegiatan tetapi tidak
semuanya (ada keseimbangan antara peneliti menjadi orang
dalam dan menjadi orang luar)
 Partisipasi aktif ialah peneliti ikut melakukan apa yang
dilakukan oleh narasumber tetapi belum sepenuhnya lengkap,
 Partisipasi lengkap ialah peneliti sudah terlibat sepenuhnya
trhadap apa yang dilakukan sumber data. Dengan kata lain, pada
observasi ini memerlukan suasana yang natural sehingga
peneliti tidak terlihat melakukan penelitian. Observcasi ini
memerlukan keterlibatan peneliti tertinggi terhadap aktivitas
kehidupan yang diteliti.
2. Observasi Terus Terang atau Tersamar
 Pada saat melakukan pengumpulan data, peneliti
menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa ia
sedang melakukan penelitian. Pada suatu
saat, peneliti juga tidak terus-terang atau tersamar
dalam observasi untuk mencari data yang bersifat
rahasia.
3. Observasi Tak Berstruktur
 Observasi ini tidak dipersiapkan secara sistematis
tentang apa yang akan diobservasi.observasi ini
dipakai karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang
apa yang akan diamati. Dalam melakukan
pengamatan, peneliti tidak menggunakan instrumen
yang telah baku tetapi hanya berupa rambu-rambu
pengamatan (Sugiono,2009: 310-313).
Manfaat Observasi
Patton Nasution (1988) menyatakan manfaat observasi adalah:
1. Peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam
keseluruhan situasi sosial dan dapat diperoleh pandangan yang
holistik atau menyeluruh,
2. Peneliti akan memperoleh pengalaman langsung sehingga
memungkinkan menggunakan pendekatan induktif dan tidak
dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya karena
pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan,
3. Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati
oleh orang lain -khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu-
karena telah dianggap “biasa” sehingga tidak terungkap dalam
wawancara,
4. Peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak akan pernah diungkap
oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitif, ingin
ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga,
5. Peneliti dapat menemukan hal-hal yang diluar persepsi responden
sehingga diperoleh gambaran yang lebih komprehensif,
6. Peneliti dapat mengumpulkan daya yang kaya, kesan-kesan pribadi,
dan merasakan situasi sosial yang diteliti.
Objek penelitian yang diobservasi oleh Spredley dinamakan situasi sosial
yang meliputi;
1. Place, tempat berlangsungnya interaksi, misalnya; di ruang
kelas, bengkel kerja, instansi, dll,
2. Actor, pelaku atau orang-orang yang sedang “memainkan” peran
tertentu untuk diobservasi, contohnya; orang tua
murid, guru, narasumber, dsb.,
3. Activity, kegiatan yang dilakukan oleh pelaku,misalnya;
KBM, upacara adat, musyawarah, dll.,
4. Object, objek yaitu benda-benda yang mendukung observasi di
sekitar lingkungan yang sedang diobservasi,
5. Act, perbuatan atau tindakan-tindakan tertentu,
6. Event, rangkaian aktivitas yang dikerjakan oleh pelaku-pelaku yang
diobservasi,
7. Time, urutan kegiatan pada saat melakukan tindakan-tindakan
tertentu,
8. Goal, tujuan yang ingin dicapai pada rangkaian aktivitas yang
dilakukan,
9. Feeling, perasaan yang dirasakan dan diekspresikan oleh pelaku
pada saat melakukan ramgkaian aktivitas.
Tahapan Observasi
1. Observasi deskriptif
Pada tahap ini peneliti belum membawa masalah yang akan diteliti
sehingga peneliti melakukan penjelajahan umum dan
menyeluruh, melakukan deskripsi terhadap semua yang
dilihat, didengar, dan dirasakan. Semua data direkam akibatnya hasil
observasi disimpulkan dalam keadaan yang belum tertata
(kesimpulan pertama).
2. Observasi terfokus
Pada tahap ini peneliti sudah melakukan penyempitan observasi
untuk difokuskan pada aspek tertentu. Observasi ini disebut observasi
terfokus karena pada tahap ini peneliti melakukan analisis taksonomi
sehingga dapat menemukan fokus.
3. Observasi terseleksi
Pada tahap ini, peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan
sehingga datanya lebih rinci. Pada tahap ini, peneliti telah
menemukan karakteristik, persamaan atau perbedaan, kesamaan
antarkategori, serta menemukan pola hubungan antara satu kategori
dengan kategori yang lain.
Pengumpulan Data dgn Wawancara
 Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab
sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu
topik tertentu (Sugiono,2009:317) dan dengan
wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang
lebih mendalam tentang partisipan dalam
menginterprestasikan situasi dan fenomena yang
terjadi yang tidak mungkin bisa ditemukan melalui
observasi.
 Penelitian kualitatif sering menggabungkan teknik
observasi partisipatif dengan wawancara mendalam .
wawancara terstruktur (structured interview)
 Pada wawancara ini, pengumpul data telah
menyiapkan instrumen penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif
jawaban telah disiapkan, responden diberi pertanyaan
yang sama kemudian pengumpul data
mencatatnya, alat bantu yang digunakan biasanya tape
recorder, gambar, brosur, dan material lain yang dapat
membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar,
Wawancara Semiterstruktur
(semistructure Interview)
 Pelaksanaan wawancara menggunakan model ini
lebih bebas daripada wawancara terstruktur yaitu
narasumber diminta pendapat dan ide-idenya karana
tujuan wawancara ini untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka,
Wawancara Tidak Berstruktur
(Unstructured Interview)
 Wawancara tidak berstruktur adalah wawancara
yang bebas, peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap untuk pengumpulan data-datanya. Pedoman
wawancara hanya menggunakan garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan.
 Dalam wawancara ini, peneliti belum mengetahui
secara pasti data apa yang akan diperoleh sehingga
peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang
diceritakan oleh responden.
Langkah-Langkah Wawancara
Berikut ini merupakan langkah-langkah wawancara, yaitu;
(1) menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan,
(2) menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi
bahan pembicaraan,
(3) mengawali atau membuka alur wawancara,
(4) melangsungkan alur wawancara,
(5) mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan
mengakhirinya,
(6) menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan,
(7) mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang
telah diperoleh
Jenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-jenis pertanyaan dalam wawancara menurut
Patton dalam Molleong (2002) terdiri atas enam jenis
pertanyaan yang saling berkaitan, yaitu;
(1) pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman,
(2) pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat,
(3) pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan,
(4) pertanyaan tentang pengetahuan,
(5) pertanyaan yang berkaitan dengan indera, dan
(6) pertanyaan yang berkaitan dengan latar belakang
atau demografi
Alat-Alat Wawancara
 Buku catatan
Berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan
sumber data.
 Tape recorder
Berfungsi untuk merekam semua percakapan atau
pembicaraan
 Camera
Memotret kalau peneliti sedang melakukan
pembicaraan dengan informan/sumber data.
Thats all folk....
Any questions???

More Related Content

Similar to Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf

Similar to Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf (20)

SAP 2Metode penelitian
SAP 2Metode penelitianSAP 2Metode penelitian
SAP 2Metode penelitian
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
 
Publikasi 3
Publikasi 3Publikasi 3
Publikasi 3
 
Instrumen dan teknik pengumpulan data
Instrumen dan teknik pengumpulan dataInstrumen dan teknik pengumpulan data
Instrumen dan teknik pengumpulan data
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Metode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirementMetode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirement
 
Metode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirementMetode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirement
 
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta DidikTeknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
 
Bab3revisi
Bab3revisiBab3revisi
Bab3revisi
 
Gru individu
Gru individuGru individu
Gru individu
 
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfMETODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
 
Bab iii 7
Bab iii 7Bab iii 7
Bab iii 7
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasi
 
Teknik Pengumpulan Data.pdf
Teknik Pengumpulan Data.pdfTeknik Pengumpulan Data.pdf
Teknik Pengumpulan Data.pdf
 
Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian KuantitatifPerbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
 
Teknik pengumpulan data melalui metode observasi
Teknik pengumpulan data melalui metode observasiTeknik pengumpulan data melalui metode observasi
Teknik pengumpulan data melalui metode observasi
 
TUGAS perawat.pptx
TUGAS perawat.pptxTUGAS perawat.pptx
TUGAS perawat.pptx
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Metode utama pengumpulan data kualitatif
Metode utama pengumpulan data kualitatifMetode utama pengumpulan data kualitatif
Metode utama pengumpulan data kualitatif
 

Recently uploaded

Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakAjiFauzi8
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 

Recently uploaded (20)

Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 

Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf

  • 1. Jan Pieter Magister Manajemen Pendidikan Universitas Cenderawasih
  • 2. A. Instrumen Penelitian Dua hal utama yg mempengaruhi kualitas penelitian: a. Kualitas instrumen penelitian b. Kualitas pengumpulan data  Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus “divalidasi”.  Validasi terhadap peneliti, meliputi; pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian -baik secara akademik maupun logiknya- (Sugiono,2009:305).
  • 3.  Peneliti kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiono,2009:306).
  • 4. Peneliti sebagai instrumen karena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian, 2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus, 3. Tiap situasi merupakan keseluruhan artinya tidak ada suatu instrumen berupa test atau angket yng dapat menangkap keseluruhan situasi kecuali manusia, 4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia tidak dapat dipahami dengan pengetahuan semata dan untuk memahaminya, kita perlu sering merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita, 5. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Ia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan segera untuk menentukan arah pengamatan, untuk mentest hipotesis yang timbul seketika, 6. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau perlakuan.
  • 5. Pengumpulan Data dengan Observasi  Sanafiah Faisal (1990) dalam Sugiono (2009:310) mengklasifikasikan observasi menjadi - observasi berpartisipasi, - observasi yang secara terang-terangan, dan - observasi tak berstruktur.  Spradley (Susan Stainback dalam Sugiono,2009:310) membagi observasi berpartisipasi menjadi empat: - pasive participation, - moderate participation, - active participation, dan - complete participation.
  • 6. 1. Observasi Partisipatif  Partisipasi pasif ialah peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut,  Partisipasi moderat ialah peneliti dalam mengumpulkan data ikut observasi partisipatif dalam beberapa kegiatan tetapi tidak semuanya (ada keseimbangan antara peneliti menjadi orang dalam dan menjadi orang luar)  Partisipasi aktif ialah peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh narasumber tetapi belum sepenuhnya lengkap,  Partisipasi lengkap ialah peneliti sudah terlibat sepenuhnya trhadap apa yang dilakukan sumber data. Dengan kata lain, pada observasi ini memerlukan suasana yang natural sehingga peneliti tidak terlihat melakukan penelitian. Observcasi ini memerlukan keterlibatan peneliti tertinggi terhadap aktivitas kehidupan yang diteliti.
  • 7. 2. Observasi Terus Terang atau Tersamar  Pada saat melakukan pengumpulan data, peneliti menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian. Pada suatu saat, peneliti juga tidak terus-terang atau tersamar dalam observasi untuk mencari data yang bersifat rahasia.
  • 8. 3. Observasi Tak Berstruktur  Observasi ini tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.observasi ini dipakai karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan, peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan (Sugiono,2009: 310-313).
  • 9. Manfaat Observasi Patton Nasution (1988) menyatakan manfaat observasi adalah: 1. Peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial dan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh, 2. Peneliti akan memperoleh pengalaman langsung sehingga memungkinkan menggunakan pendekatan induktif dan tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya karena pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan, 3. Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati oleh orang lain -khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu- karena telah dianggap “biasa” sehingga tidak terungkap dalam wawancara, 4. Peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak akan pernah diungkap oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitif, ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga, 5. Peneliti dapat menemukan hal-hal yang diluar persepsi responden sehingga diperoleh gambaran yang lebih komprehensif, 6. Peneliti dapat mengumpulkan daya yang kaya, kesan-kesan pribadi, dan merasakan situasi sosial yang diteliti.
  • 10. Objek penelitian yang diobservasi oleh Spredley dinamakan situasi sosial yang meliputi; 1. Place, tempat berlangsungnya interaksi, misalnya; di ruang kelas, bengkel kerja, instansi, dll, 2. Actor, pelaku atau orang-orang yang sedang “memainkan” peran tertentu untuk diobservasi, contohnya; orang tua murid, guru, narasumber, dsb., 3. Activity, kegiatan yang dilakukan oleh pelaku,misalnya; KBM, upacara adat, musyawarah, dll., 4. Object, objek yaitu benda-benda yang mendukung observasi di sekitar lingkungan yang sedang diobservasi, 5. Act, perbuatan atau tindakan-tindakan tertentu, 6. Event, rangkaian aktivitas yang dikerjakan oleh pelaku-pelaku yang diobservasi, 7. Time, urutan kegiatan pada saat melakukan tindakan-tindakan tertentu, 8. Goal, tujuan yang ingin dicapai pada rangkaian aktivitas yang dilakukan, 9. Feeling, perasaan yang dirasakan dan diekspresikan oleh pelaku pada saat melakukan ramgkaian aktivitas.
  • 11. Tahapan Observasi 1. Observasi deskriptif Pada tahap ini peneliti belum membawa masalah yang akan diteliti sehingga peneliti melakukan penjelajahan umum dan menyeluruh, melakukan deskripsi terhadap semua yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Semua data direkam akibatnya hasil observasi disimpulkan dalam keadaan yang belum tertata (kesimpulan pertama). 2. Observasi terfokus Pada tahap ini peneliti sudah melakukan penyempitan observasi untuk difokuskan pada aspek tertentu. Observasi ini disebut observasi terfokus karena pada tahap ini peneliti melakukan analisis taksonomi sehingga dapat menemukan fokus. 3. Observasi terseleksi Pada tahap ini, peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan sehingga datanya lebih rinci. Pada tahap ini, peneliti telah menemukan karakteristik, persamaan atau perbedaan, kesamaan antarkategori, serta menemukan pola hubungan antara satu kategori dengan kategori yang lain.
  • 12. Pengumpulan Data dgn Wawancara  Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiono,2009:317) dan dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi yang tidak mungkin bisa ditemukan melalui observasi.  Penelitian kualitatif sering menggabungkan teknik observasi partisipatif dengan wawancara mendalam .
  • 13. wawancara terstruktur (structured interview)  Pada wawancara ini, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawaban telah disiapkan, responden diberi pertanyaan yang sama kemudian pengumpul data mencatatnya, alat bantu yang digunakan biasanya tape recorder, gambar, brosur, dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar,
  • 14. Wawancara Semiterstruktur (semistructure Interview)  Pelaksanaan wawancara menggunakan model ini lebih bebas daripada wawancara terstruktur yaitu narasumber diminta pendapat dan ide-idenya karana tujuan wawancara ini untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka,
  • 15. Wawancara Tidak Berstruktur (Unstructured Interview)  Wawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang bebas, peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data-datanya. Pedoman wawancara hanya menggunakan garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.  Dalam wawancara ini, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden.
  • 16. Langkah-Langkah Wawancara Berikut ini merupakan langkah-langkah wawancara, yaitu; (1) menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan, (2) menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan, (3) mengawali atau membuka alur wawancara, (4) melangsungkan alur wawancara, (5) mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya, (6) menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan, (7) mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh
  • 17. Jenis-Jenis Pertanyaan Jenis-jenis pertanyaan dalam wawancara menurut Patton dalam Molleong (2002) terdiri atas enam jenis pertanyaan yang saling berkaitan, yaitu; (1) pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman, (2) pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat, (3) pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan, (4) pertanyaan tentang pengetahuan, (5) pertanyaan yang berkaitan dengan indera, dan (6) pertanyaan yang berkaitan dengan latar belakang atau demografi
  • 18. Alat-Alat Wawancara  Buku catatan Berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data.  Tape recorder Berfungsi untuk merekam semua percakapan atau pembicaraan  Camera Memotret kalau peneliti sedang melakukan pembicaraan dengan informan/sumber data.
  • 19. Thats all folk.... Any questions???