2. PENGUMPULAN DATA
Merupakan langkah yang penting dalam
penelitian.
Data yang terkumpul akan digunakan
sebagai bahan analisis dan pengujian
hipotesis yang telah dirumuskan.
Pengumpulan data harus dilakukan dengan
sistematis, terarah dan sesuai dengan
masalah penelitian
3. Teknik pengumpulan data erat hubungannya
dengan masalah penelitian yang akan
dicari solusinya.
Pemilihan teknik dan alat pengumpulan data
yang sesuai perlu diperhatikan
Penggunaan teknik dan alat pengumpulan
data yang tepat dapat membantu
pencapaian hasil (penyelesaian masalah)
yang sahih (valid) dan handal (reliable)
4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
sebelum pengumpulan data dilakukan:
Jenis data yang diperoleh
Sumber data
Cara pengumpulan data, dan
Jumlah data yang diperlukan
Berdasar sumber:
data primer
data sekunder
5. Data Primer merupakan informasi yang
dikumpulkan peneliti langsung dari sumbernya.
Peneliti bertindak sebagai pengumpul data
Membutuhkan waktu lama dan biaya tinggi
Keuntungannya dapat dipercaya.
Data sekunder adalah informasi yang
dikumpulkan pihak lain
Peneliti tidak langsung memperoleh data dari
sumbernya.
Peneliti bertindak sebagai pemakai data
6. Data sekunder dibagi dua kelompok
berdasar sumbernya:
Data internal yang tersedia di tempat
penelitian dilakukan
Data eksternal yang merupakan data
perolehan dari pihak luar. Menghemat
waktu, biaya dan tenaga. Data yang
diperoleh belum tentu sesuai dengan
keinginan atau maksud peneliti, serta tidak
diketahui dengan pasti kebenarannya.
7. Teknik dan alat Pengumpul Data
Metoda
Teknik pengumpulan data erat kaitannya
dengan metoda penelitian yang digunakan
Tiga metoda penelitian yang digunakan:
Metode Sensus
Metode Sampling
Metode Studi Kasus
8. Metoda Sensus
Pengumpulan data yang diperlukan dilakukan terhadap seluruh populasi
yang cirinya hendak diketahui
Data yang diperoleh dapat menunjukkan ciri keseluruhan populasi yang
sebenarnya
Penggunaan metode membutuhkan biaya tinggi, waktu dan tenaga yang
relatif banyak
Metoda Sampling
Paling sering digunakan dalam penelitian
Pengumpulan data dilakukan dari sebagian populasi yang dianggap
mewakili keseluruhan ciri populasi yang dikehendaki
Metode Studi Kasus
Penelitian dilakukan terhadap satu aspek tertentu yang ditentukan
Pengumpulan data juga dilakukan terhadap sebagian populasi yang
mewakili (hendak diteliti).
Hasil penelitian (kesimpulan) yang diperoleh dengan metode ini tidak
dapat digeneralisasikan, tetapi merupakan nilai khusus (specific value)
dari peneliti itu sendiri.
9. Teknik
Teknik Komunikasi
Digunakan untuk mendapatkan data primer
maupun sekunder
Peneliti mengadakan hubungan (komunikasi)
dengan subyek penelitian
Dua jenis teknik komunikasi:
Langsung, peneliti berhubungan langsung (tatap
muka) dengan subyek penelitiannya. Biasa dilakukan
dengan wawancara
Tidak langsung, peneliti menggunakan media atau
perantara tertentu untuk menghubungi subyek
penelitiannya. Dilaksanakan dengan menggunakan
angket
10. Teknik Komunikasi langsung:
Wawancara, alat pengumpul data untuk
memperoleh informasi langsung dari sumbernya
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi arus
informasi dalam wawancara, yaitu:
Pewawancara (interviewer), pengumpul
informasi yang diharapkan dapat
menyampaikan semua pertanyaan dengan
jelas, merangsang responden untuk menjawab
semua pertanyaan dan mencatat semua
informasi yang dibutuhkan dengan benar.
Responden (interviewee), pemberi informasi
yang diharapkan dapat menjawab semua
pertanyaan dengan jelas dan lengkap.
Sehingga diperlukan motivasi atau kesediaan
menjawab pertanyaan dan hubungan selaras
antara responden dan pewawancara.
11. Pedoman wawancara, digunakan
pewawancara untuk menguraikan masalah
penelitian yang biasanya dituangkan dalam
bentuk daftar pertanyaan. Isi pertanyaan yang
peka atau sulit dapat menghambat jalannya
berwawancara
Situasi wawancara, berkaitan dengan waktu,
tempat, kehadiran orang ke tiga dan sikap
masyarakat umumnya. Waktu dan tempat yang
tidak sesuai dapat menjadikan pewawancara
canggung dan responden enggan menjawab
pertanyaan. Adanya orang ke tiga dapat
mempengaruhi responden dalam menjawab,
demikian pula dengan sikap masyarakat umum
12. Situasi Wawancara
• Tempat
• Kehadiran orang ke tiga
• Sikap masyarakat
Pewawancara
• Karakteristik sosial
• Karakteristik Masyarakat
• Motivasi
• Rasa aman
Responden
• Karakteristik sosial
• Kemampuan
menangkap pertanyaan
• Kemampuan
menjawab pertanyaan
Isi Kuesioner
• Peka untuk ditanyakan
• Sukar ditanyakan
• Tingkat minat
• Sumber kekhawatiran
TEKNIK WAWANCARA
13. Faktor yang mempengaruhi Komunikasi
Jenis wawancara dapat dibedakan menurut
sifat pertanyaan, jumlah pewawancara
dan tujuannya
Berdasar sifat pertanyaan dibedakan:
Wawancara terpimpin (directed/guided
interview) Pertanyaan diajukan menurut
daftar pertanyaan yang telah disusun.
Pewawancara sudah mempunyai arah
yang pasti dan harus dituruti
14. Wawancara tak terpimpin (non-
directed/unguided interview),terjadi tanya jawab
bebas antara pewawancara dan responden.
Pewawancara menggunakan tujuan penelitian
sebagai pedoman, sehingga informasi yang
diinginkan tetap dapat diperoleh
Wawancara bebas terpimpin (controlled
interview), merupakan perpaduan antara
wawancara terpimpin dengan wawancara tak
terpimpin. Pewawancara sudah menyusun inti
pokok pertanyaan yang akan diajukan
15. Ditinjau dari jumlah pewawancara, wawancara
dapat dibedakan atas:
a) Wawancara perorangan (personal interview),
seorang pewawancara berhadapan langsung
dengan seorang responden yang
diwawancarai.
b) Wawancara kelompok (group interview),
sekelompok pewawancara berhadapan
dengan seorang atau kelompok responden.
Tujuan pelaksanaan wawancara ini adalah
untuk saling mengadakan kontrol, melengkapi,
dan memperjelas yang masih kabur. Selain itu,
wawancara jenis ini dapat menghemat waktu.
16. Angket
Angket merupakan alat pengumpul data yang
biasa digunakan dalam teknik komunikasi tak
langsung
Artinya, responden secara tidak langsung
dihubungi melalui daftar pertanyaan tertulis yang
dikirim dengan media tertentu.
Dalam penelitian sosial, angket ini juga berfungsi
sebagai pelengkap pengumpulan data yang
diperoleh dengan cara lain.
Tujuan penyebaran angket adalah untuk mencari
informasi yang lengkap mengenai suatu
masalah.
Hal ini penting agar responden yang menerima
tidak merasa khawatir dalam mengisi.
Responden tahu dengan jelas informasi tertentu
yang diminta dan tidak merasa khawatir dirinya
akan diuji bila mengisinya.
17. Berdasar bentuknya, angket dapat dibedakan menjadi:
A. Angket berstruktur (structured questionnaire)
Jawaban pertanyaan yang diajukan sudah
disediakan. Responden diminta untuk memilih
satu jawaban yang sesuai dengan dirinya. Jadi
pertanyaan bersifat tertutup.
Contoh:
1. Apakah anda mengajar di Fakultas TI?
ya
tidak
2. Jika ya, sudah berapa lamakah anda mengajar?
1 tahun
2 tahun
3 tahun
lebih dari 3 tahun
18. B. Angket tak berstruktur (unstructured questionnaire)
Jadi responden diberi kebebasan untuk menjawab
pertanyaan menurut pendapat sendiri
Contoh:
1. Bagaimana pendapat anda mengenai
pengolahan sistem administrasi di FTI?
---------------------
2. Apakah anda mempunyai suatu usulan
konkret untuk meningkatkan sistem
pendidikan di FTI ini?
-----------------------------
19. Teknik Pengamatan
Peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan
yang sistematik terhadap subyek penelitian.
Berdasar pelaksanaannya, teknik pengamatan
ini dibedakan menjadi:
Teknik Pengamatan langsung
Pengamatan dilakukan langsung tanpa menggunakan
peralatan khusus. Peneliti langsung mengamati dan
mencatat segala sesuatu yang diperlukan pada saat
terjadinya proses.
Teknik Pengamatan tak langsung
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan
peralatan tertentu, misalnya mikroskop, kamera, tape
recorder, dsb. Pengamatan dapat dilakukan dalam
situasi sebenarnya maupun buatan, misalnya
Permainan peran (role playing) yang direkam dengan
kamera
20. Teknik Pengamatan partisipasi
Peneliti turut mengambil bagian dalam situasi
nyata obyek penelitian. Jadi peneliti masuk ke
dalam situasi pengamatan dan ikut aktif
melakukan kegiatan dalam sistem tersebut.
Ada beberapa bentuk alat yang digunakan
untuk mencatat dan memperoleh datanya,
yaitu
Catatan anekdot (anecdotal records), peneliti
membuat catatn segala sesuatu yang terjadi pada
saat pengamatan berlangsung. Peristiwa atau
sesuatu yang dianggap penting dicatat dengan
singkat tanpa menuruti aturan tertentu
21. Daftar cek (check list)
Daftar cek berisi semua aspek yang direncanakan
akan diamati. Jadi tersusun dengan sistematis
berdasarkan tujuan penelitian. Dalam
pelaksanaannya peneliti menggunakan tanda cek
(V) untuk menandai aspek yang sesuai dengan
dalam daftar
Contoh:
Faktor
Nama
Ketelitian Kecepatan Kerapian Ketepatan
waktu
A v v v
B v v
C v v v
D v v
dst
22. Skala penilaian (rating scale)
Pencatatan dengan penilaian sama seperti menggunakan daftar
cek. Perbedaannya terletak pada pemberian tingkatan tiap aspek
yang diamati. Tingkatan (skala) ini dapat dicantumkan dalam bentuk
kualitatif maupun kuantitatif (skor).
Contoh:
Bentuk kualitatif Bentuk kuantitatif
Sangat teliti 5
Cukup teliti 4
Agak tel;iti 3
Kurang teliti 2
Tidak teliti 1