SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING
Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang mempunyai fungsi sosial
dengan tuntutan adanya pengetahuan dan keterampilan khusus yang diakui oleh
masyarakat sebagai suatu keahlian.
Adapun ciri-ciri profesi adalah sebagai berikut:
1. Tugas yang dijalankan bersifat layanan masyarakat
2. Tugas itu bersifat khas dan jelas, yaitu dijalankan dengan teknik ilmiah oleh
petugas khusus yang berwenang dan diakui
3. Memiliki ilmu dan pengetahuan khusus
4. Menjalani pendidikan khusus melalui perguruan tinggi
5. Memiliki kecakapan minimum yang ditetapkan
6. Dalam menjalankan tugasnya selalu mengutamakan kepentingan umum dan
memperhatikan serta mematuhi kode etik profesinya
7. Bergabung dan berperan aktif dalam satu himpunan
8. Terus menerus memajukan diri
Berdasarkan ciri-ciri profesi yang dijelaskan di atas, dapat dipahami bahwa
konselor merupakan tenaga profesional yang perlu dipersiapkan diperguruan
tinggi, mulai dari pendidikan program sarjana sampai dengan program pendidikan
profesi konselor. Aspek-aspek keilmuan, kompetensi dan teknologi operasional,
kode etik dan aspek-aspek sosialnya seluruhnya dipelajari melalui program
pendidikan sarjana dan pendidikan profesi konselor.
Profesi konselor merupakan suatu pekerjaan yang bersifat pelayanan dan
berfungsi sosial Karena konseling mengkonstribusikan pengetahuan dan
keterampilan khususnya untuk kebahagiaan individu dengan cara memfasilitasi
perkembangan individu atau kelompok sesuai dengan kekuatan, potensi dengan
peluang-peluang yang dimilikinya dan membantu mengatasi kelemahan dan
hambatan serta kendala yang dihadapi dalam perkembangan dirinya.
Konseling sebagai sebuah profesi dan disiplin ilmu banyak mendapatkan
konstribusi dari kelimuan lain. Diantaranya psikologi yang memberikan
pemahaman tentang tingkah laku dan perkembangan individu menjadi sasaran
layanan. Sosiologi yang memberikan konstribusi dalam memahami perubahan
sosial. Antropologi membantu memberikan pemahaman tentang keberagaman
budaya. Dan biologi membantu konselor memahami organisme manusia dan
keunikannya. Selain itu konseling di dukung oleh ilmu pendidikan karena
individu yang terlibat di dalamnya menjalani proses belajar, yang bersifat
normatif, obyektif dan berorientasi pemecahan masalah
Trilogi profesi merupakan suatu kesatuan tak terpisahkan dan saling terkait.
Trilogi profesi konselor bermuara pada dasar keilmuan yang mengacu pada
wawasan, pengetahuan, keterampilan nilai dan sikap konselor, substansi profesi
mengacu pada fokus, objek praktik konseling, aspek-aspek kompetensi, sarana
operasional dan manajemen serta landasan praktik operasional konseling. Dan
praktik profesi merupakan realisasi pelaksanaan pelayanan profesi konseling
setelah dasar keilmuan dan substansi profesi dikuasai.
Brigg & Blocher, 1986 mengungkapkan bahwa kepercayaan publik (public
trust) menentuan kekuatan eksistenasi suatu profesi. Sebagai suatu profesi yang
sedang berkembang, konseling harus merebut kepercayaan publik melalui
kompetensi dan keahlian yang dimiliki konselor, kode etik profesi konselor dan
pelayanan nyata yang diberikan konselor. Public trust ini menjadi factor kunci
untuk mengokohkan identitas profesi konseling sebagai profesi yang bermartabat
PROFESIONALISASI KONSELOR
Profesionalisasi merujuk kepada kemampuan para anggota suatu profesi
dalam mencapai kriteria yang standar dalam penampilannya sebagai anggota suatu
profesi. Seorang konselor yang professional harus mampu memahami dirinya
sendiri. Dengan kemampuan memahami dirinya sendiri, seorang konselor akan
mengetahui siapa dirinya, apa kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya serta
bagaimana cara memperlakukan orang lain. Selain itu, konselor yang dapat
memahami diri serta dorongan-dorongan yang ada pada dirinya akan dapat
bekerja lebih efektif dengan orang lain. Khususnya pada saat memberikan layanan
bimbingan dan konseling terhadap klien.
Kemampuan lainnya yang harus dimiliki oleh seorang konselor adalah
pengembangan kualitas kepribadian. Pribadi merupakan hal penting di dalam
konseling karena konselor hanya dapat bekerja melalui diri mereka sendiri.
Dengan kualitas kepribadian konselor yang baik dapat menjadi instrument
pelayanan yang efektif. Selain kualitas lahiriah dari seorang konselor yang baik.
Seperti menawan hati, kemampuan bersikap tenang, berempati. Kualitas
kepribadian konselor yang professional dapat ditunjukan dari sikap yang
dimilikinya, Diantaranya seperti:
1. Tertarik pada orang lain
Konselor harus mampu menikmati kebersamaannya dengan orang lain
dengan tulus karena secara otomatis konselor akan menjadi orang yang
menarik bagi orang lain. Ketertarikan konselor pada orang lain ditunjukan dari
sikafnya yang luwes, hangat, dapat menerima orang lain, terbuka, empati, tidak
egois dan obyektif
2. Berpandangan positif dan dinamis
Sikaf positif dan dinamis konselor ditunjukan dari kemampuannya
menghargai orang lain, demokratis, berperilaku taat nilai, norma dan moral,
dan berakhlak mulia
3. Mengembangkan integritas, stabilitas, dan kematangan emosi
Integritas, stabilitas dan kematangan emosi konselor ditunjukan dari
sikafnya yang cerdas, kreatif, mandiri, menarik, sederhana, rendah hati, sabar,
menepati janji, dapat dipercaya dan mengendalikan diri, jujur, tertib dan
hormat
4. Bertanggung jawab
Konselor harus memiliki rasa tanggung jawab atas setiap alternatif solusi
yang diberikannya kepada konseli
5. Menjadi model
Kepribadian konselor menjadi model bagi para peserta didiknya. Karena
itu konselor harus mampu berprilaku baik dan menjadi pribadi yang utuh
6. Dapat dipercaya
Konselor profesional harus dapat dipercaya. Seperti menepati janji dalam
pelaksanaan pelayanan serta merahasiakan permasalahan yang dimiliki konseli
7. Kekuatan pribadi
Kekuatan pribadi merupakan salah satu syarat yang penting dimiliki oleh
konselor, yaitu dengan menjaga emosi,, menggunakan waktu dan tenaga secara
efisien
8. Peka
Konselor yang profesional harus mampu mengembangkan pribadi yang
peka terhadap reaksi diri sendiri, terampil dan penuh perhatian.
Pengembangan kualitas pribadian berkelanjutan merupakan wujud dari
profesionalisasi konselor dalam rangka menjadikan dirinya kompeten. Selain itu
karena profesionalisasi merupakan suatu keharusan bagi setiap orang yang
menjalankan profesi agar dapat memenuhi tuntutan standar profesi.
Dalam menjalankan tugasnya, konselor yang profesional menunjukan
kinerjanya dengan penguasaan empat kompetensi dasar, Adapun empat
kompetensi dasar tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kompetensi pedagogik
Kompetensi ini berkaitan dengan keilmuan dan pengetahuan yang
dimiliki guru dan konselor. Kompetensi pedagogik yang dimiliki konselor
dapat dilihat dari kemampuan konselor dalam penguasaan keilmuan, landasan
teori, serta perencanaannya dalam mempersiapkan pelayanan. Seperti
persiapan progam, RPL, dan lain-lain.
2. Kompetensi kepribadian
Kompetensi pribadi merujuk kepada karakteristik serta keterampilan
yang telah terstandar dan harus dimiliki oleh guru dan konselor.
3. Kompetensi sosial
Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan guru dan konselor
dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungannya, Khususnya
peserta didik. Kompetenesi sosial merupakan kompetensi utama yang harus
dimiliki konselor, mengingat objek garapannya adalah kejiwaan peserta didik
yang menuntut konselor untuk pandai berinteraksi dan berkomunikasi dengan
orang lain .
4. Kompetensi professional
Kompetensi profesionalisme berkaitan dengan komitmen guru dan
konselor dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Dari ke empat kompetensi dasar tersebut kompetensi yang terpenting yang
harus dimiliki oleh seorang konselor adalah kompetensi sosial, hal ini disebabkan
karena yang menjadi fokus layanan konselor adalah keadaan psikologis peserta
didik. Jadi seorang konselor dituntut untuk memiliki kemampuan sosial yang baik
agar dapat memberikan pelayanan yang efektif terhadap peserta didiknya.
KODE ETIK PROFESI KONSELOR
Konselor sebagai salah satu pekerjaan yang professional cara kerjanya
diatur dalam kode etik yang jelas. Kode etik adalah standar atau pedoman tingkah
laku yang menjadi landasan kerja bagi pekerja profesional yang didasarkan atas
nilai-nilai yang disepakati. Kode etik konselor mencakup beberapa hal
diantaranya adalah:
1. Etika
Etika merupakan sikap serta pola perilaku hidup manusia baik sebagai
pribadi maupun kelompok yang mencakup nilai, norma dan moral
2. Moral
Moral merupakan tolak ukur dalam mengukur benar tidaknya tindakan
manusia
3. Norma
Norma merupakan aturan atau kaidah bagi pertimbangan dan penilaian
4. Nilai
Nilai merupakan suatu hal yang menjadikan hal itu dapat disukai,
diinginkan, berguna dan dihayati. Nilai akan menuntun perilaku individu
Mengapa kode etik profesi penting bagi seorang konselor? Menurut
(Swasson, 1983 : 59) kode etik dirancang sebagai pedoman tingkah laku
professional dari para anggotanya secara pribadi. Sedangkan menurut Van Hoose
& Kottler (185) alasan keberadaan kode etik adalah:
1. Melindungi profesi dari kekuasaan pemerintah
2. Memelihara kestabilan dalam profesi
3. Melindungi praktisi dari publik (pengaduan malpraktik)
Hanya saja pada realitasnya ada sejumlah batasan spesifik dalam kode
etik.yang sering disebutkan (Beyner, 1971; Corey, Corey, & Callanan, 2007;
Talbutt, 1981) yaitu sebagai berikut:
1. Beberapa masalah tidak dapat diputuskan dengan kode etik
2. Pelaksanaan kode etik merupakan hal yang sulit
3. Standar-standar yang diuraikan dalam kode etik ada kemungkinan saling
bertentangan
4. Beberapa isu legal dan etis tidak tercakup dalam kode etik
5. Kode etik tidak menyesuaikan perkembangan yang terjadi
6. Terkadang muncul konflik antara peraturan etik dan peraturan legal
7. Kode etik tidak membahas masalah lintas budaya
8. Tidak semua kemungkinan situasi dibahas dalam kode etik
9. Tidak dapat menampung keinginan semua pihak
10. Kode etik bukan dokumen proaktif untuk membantu konselor dalam
memutuskan apa yang harus dilakukan dalam suatu situasi baru
Dengan adanya keterbatasan kode etik mengharuskan konselor tidak hanya
berpedoman pada kode etik saat mengambil keputusan atas permasalahan yang
dihadapinya, tetapi juga berpedoman pada sumber lain. Seperti buku-buku,
artikel-artikel etik, serta rekan kerja yang lebih berpengalaman

More Related Content

What's hot

Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...atone_lotus
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralmisbakhulfirdaus
 
rpl psikologi remaja dan permasalahannya (genap)
rpl psikologi remaja dan permasalahannya (genap)rpl psikologi remaja dan permasalahannya (genap)
rpl psikologi remaja dan permasalahannya (genap)FannyShyfa
 
Satuan layanan bk karir
Satuan layanan bk karirSatuan layanan bk karir
Satuan layanan bk karirsiti rahma
 
Ppt mengenal jenis jenis profesi
Ppt mengenal jenis jenis profesiPpt mengenal jenis jenis profesi
Ppt mengenal jenis jenis profesiRifka Rifka
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralvarizalamir
 
Prinsip dasar perilaku
Prinsip dasar perilakuPrinsip dasar perilaku
Prinsip dasar perilakuOcta Pranata
 
membaca permulaan dan lanjutan
membaca permulaan dan lanjutanmembaca permulaan dan lanjutan
membaca permulaan dan lanjutanAjengIlla
 
konsep dasar asesmen
konsep dasar asesmenkonsep dasar asesmen
konsep dasar asesmenBINTI ISROFIN
 
30 + Contoh Soal Pretest PPG Bimbingan Konseling (BK).pdf
30 + Contoh Soal Pretest PPG Bimbingan Konseling (BK).pdf30 + Contoh Soal Pretest PPG Bimbingan Konseling (BK).pdf
30 + Contoh Soal Pretest PPG Bimbingan Konseling (BK).pdfMuhammad Iqbal
 
Rpl Bidang Karir
Rpl Bidang KarirRpl Bidang Karir
Rpl Bidang KarirAfy Luna
 
Pendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitaPendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitavarizalamir
 

What's hot (20)

Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
rpl psikologi remaja dan permasalahannya (genap)
rpl psikologi remaja dan permasalahannya (genap)rpl psikologi remaja dan permasalahannya (genap)
rpl psikologi remaja dan permasalahannya (genap)
 
Satuan layanan bk karir
Satuan layanan bk karirSatuan layanan bk karir
Satuan layanan bk karir
 
Kualitas pribadi konselor pdf
Kualitas pribadi konselor pdfKualitas pribadi konselor pdf
Kualitas pribadi konselor pdf
 
Ppt mengenal jenis jenis profesi
Ppt mengenal jenis jenis profesiPpt mengenal jenis jenis profesi
Ppt mengenal jenis jenis profesi
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
Psikologi Emosi
Psikologi EmosiPsikologi Emosi
Psikologi Emosi
 
Terapi gestalt
Terapi gestaltTerapi gestalt
Terapi gestalt
 
Prinsip dasar perilaku
Prinsip dasar perilakuPrinsip dasar perilaku
Prinsip dasar perilaku
 
Pertanyaan terbuka
Pertanyaan terbukaPertanyaan terbuka
Pertanyaan terbuka
 
membaca permulaan dan lanjutan
membaca permulaan dan lanjutanmembaca permulaan dan lanjutan
membaca permulaan dan lanjutan
 
konsep dasar asesmen
konsep dasar asesmenkonsep dasar asesmen
konsep dasar asesmen
 
30 + Contoh Soal Pretest PPG Bimbingan Konseling (BK).pdf
30 + Contoh Soal Pretest PPG Bimbingan Konseling (BK).pdf30 + Contoh Soal Pretest PPG Bimbingan Konseling (BK).pdf
30 + Contoh Soal Pretest PPG Bimbingan Konseling (BK).pdf
 
Rpl Bidang Karir
Rpl Bidang KarirRpl Bidang Karir
Rpl Bidang Karir
 
AUM PTSDL
AUM PTSDLAUM PTSDL
AUM PTSDL
 
Psikologi umum "emosi"
Psikologi umum "emosi"Psikologi umum "emosi"
Psikologi umum "emosi"
 
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
 
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
 
Pendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitaPendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realita
 

Similar to KONSELOR PROFESIONAL

Tb 1 sikap sarjana profesional etik umb 2
Tb 1  sikap sarjana profesional etik umb 2Tb 1  sikap sarjana profesional etik umb 2
Tb 1 sikap sarjana profesional etik umb 2PutriAndriyani5
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interestBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interestmaya indrawati
 
standar kualifikasi dan kompetensi guru BK
standar kualifikasi dan kompetensi guru BKstandar kualifikasi dan kompetensi guru BK
standar kualifikasi dan kompetensi guru BKDina Haya Sufya
 
5201211028_Alfi Roudhotus_Keteramplian Kns UTS.pptx
5201211028_Alfi Roudhotus_Keteramplian Kns UTS.pptx5201211028_Alfi Roudhotus_Keteramplian Kns UTS.pptx
5201211028_Alfi Roudhotus_Keteramplian Kns UTS.pptxAlfiRoudhotus
 
Pengantar konseling ahadin
Pengantar konseling ahadinPengantar konseling ahadin
Pengantar konseling ahadinmasnasikin
 
Fungsi kode etik guru
Fungsi kode etik guruFungsi kode etik guru
Fungsi kode etik guruardenas_mom
 
Kompetensi Konselor PPG BK - SM3T
Kompetensi Konselor PPG BK - SM3TKompetensi Konselor PPG BK - SM3T
Kompetensi Konselor PPG BK - SM3Tindoamaterasu
 
profesi bkaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...
profesi bkaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...profesi bkaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...
profesi bkaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...DiegoSaputr
 
Pengantar Filsafat dan Pengantar Profesi FAB-Rio Kurniawan_073158.pptx
Pengantar Filsafat dan Pengantar Profesi FAB-Rio Kurniawan_073158.pptxPengantar Filsafat dan Pengantar Profesi FAB-Rio Kurniawan_073158.pptx
Pengantar Filsafat dan Pengantar Profesi FAB-Rio Kurniawan_073158.pptxNurrisdaHermin2
 
Profesi keguruan
Profesi keguruanProfesi keguruan
Profesi keguruanabeskey
 
PROFESI PENDIDIKAN (SIAP PROFESIONALISME DAN ORGANISASI PROFESI)
PROFESI PENDIDIKAN (SIAP PROFESIONALISME DAN ORGANISASI PROFESI)PROFESI PENDIDIKAN (SIAP PROFESIONALISME DAN ORGANISASI PROFESI)
PROFESI PENDIDIKAN (SIAP PROFESIONALISME DAN ORGANISASI PROFESI)Arjuna Ahmadi
 
Pertemuan 1. Konsep Administrasi dan Supervisi Pendidikan.ppt
Pertemuan 1. Konsep Administrasi dan Supervisi Pendidikan.pptPertemuan 1. Konsep Administrasi dan Supervisi Pendidikan.ppt
Pertemuan 1. Konsep Administrasi dan Supervisi Pendidikan.pptZaqiyaalifa
 
Profesi kependidikan
Profesi kependidikanProfesi kependidikan
Profesi kependidikanPerdyKaruru1
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...Rudy Harland
 

Similar to KONSELOR PROFESIONAL (20)

Persyaratan bk 2
Persyaratan bk 2Persyaratan bk 2
Persyaratan bk 2
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOREKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
 
Tb 1 sikap sarjana profesional etik umb 2
Tb 1  sikap sarjana profesional etik umb 2Tb 1  sikap sarjana profesional etik umb 2
Tb 1 sikap sarjana profesional etik umb 2
 
Persyaratan kepribadian dalam bk
Persyaratan kepribadian dalam bkPersyaratan kepribadian dalam bk
Persyaratan kepribadian dalam bk
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interestBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
 
standar kualifikasi dan kompetensi guru BK
standar kualifikasi dan kompetensi guru BKstandar kualifikasi dan kompetensi guru BK
standar kualifikasi dan kompetensi guru BK
 
5201211028_Alfi Roudhotus_Keteramplian Kns UTS.pptx
5201211028_Alfi Roudhotus_Keteramplian Kns UTS.pptx5201211028_Alfi Roudhotus_Keteramplian Kns UTS.pptx
5201211028_Alfi Roudhotus_Keteramplian Kns UTS.pptx
 
Pengantar konseling ahadin
Pengantar konseling ahadinPengantar konseling ahadin
Pengantar konseling ahadin
 
Fungsi kode etik guru
Fungsi kode etik guruFungsi kode etik guru
Fungsi kode etik guru
 
Kompetensi Konselor PPG BK - SM3T
Kompetensi Konselor PPG BK - SM3TKompetensi Konselor PPG BK - SM3T
Kompetensi Konselor PPG BK - SM3T
 
profesi bkaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...
profesi bkaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...profesi bkaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...
profesi bkaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...
 
Pengantar Filsafat dan Pengantar Profesi FAB-Rio Kurniawan_073158.pptx
Pengantar Filsafat dan Pengantar Profesi FAB-Rio Kurniawan_073158.pptxPengantar Filsafat dan Pengantar Profesi FAB-Rio Kurniawan_073158.pptx
Pengantar Filsafat dan Pengantar Profesi FAB-Rio Kurniawan_073158.pptx
 
Pengertian konselor
Pengertian konselorPengertian konselor
Pengertian konselor
 
Pengertian konselor
Pengertian konselorPengertian konselor
Pengertian konselor
 
Profesi keguruan
Profesi keguruanProfesi keguruan
Profesi keguruan
 
PROFESI PENDIDIKAN (SIAP PROFESIONALISME DAN ORGANISASI PROFESI)
PROFESI PENDIDIKAN (SIAP PROFESIONALISME DAN ORGANISASI PROFESI)PROFESI PENDIDIKAN (SIAP PROFESIONALISME DAN ORGANISASI PROFESI)
PROFESI PENDIDIKAN (SIAP PROFESIONALISME DAN ORGANISASI PROFESI)
 
Pertemuan 1. Konsep Administrasi dan Supervisi Pendidikan.ppt
Pertemuan 1. Konsep Administrasi dan Supervisi Pendidikan.pptPertemuan 1. Konsep Administrasi dan Supervisi Pendidikan.ppt
Pertemuan 1. Konsep Administrasi dan Supervisi Pendidikan.ppt
 
Profesi kependidikan
Profesi kependidikanProfesi kependidikan
Profesi kependidikan
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...
 

More from Riska Nur'Akhidah Sari

Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014Riska Nur'Akhidah Sari
 
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanMakalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanRiska Nur'Akhidah Sari
 
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta DidikModul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta DidikRiska Nur'Akhidah Sari
 
Modul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
Modul Pengukuran Peminatan Peserta DidikModul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
Modul Pengukuran Peminatan Peserta DidikRiska Nur'Akhidah Sari
 
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013Riska Nur'Akhidah Sari
 
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan KonselingModul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan KonselingRiska Nur'Akhidah Sari
 
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital PrintingProposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital PrintingRiska Nur'Akhidah Sari
 
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...Riska Nur'Akhidah Sari
 

More from Riska Nur'Akhidah Sari (20)

Lembar Jawaban AUM Umum
Lembar Jawaban AUM UmumLembar Jawaban AUM Umum
Lembar Jawaban AUM Umum
 
Modul BK SMK KURTILAS
Modul BK SMK KURTILASModul BK SMK KURTILAS
Modul BK SMK KURTILAS
 
Bab I
Bab IBab I
Bab I
 
Resume Buku Menjadi Guru yang Baik
Resume Buku Menjadi Guru yang BaikResume Buku Menjadi Guru yang Baik
Resume Buku Menjadi Guru yang Baik
 
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
 
Sosiometri
SosiometriSosiometri
Sosiometri
 
Kucing Kebakaran
Kucing KebakaranKucing Kebakaran
Kucing Kebakaran
 
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanMakalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
 
Modul Pelayanan Peserta Didik
Modul Pelayanan Peserta DidikModul Pelayanan Peserta Didik
Modul Pelayanan Peserta Didik
 
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta DidikModul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
 
Modul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
Modul Pengukuran Peminatan Peserta DidikModul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
Modul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
 
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
 
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan KonselingModul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
 
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital PrintingProposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
 
Angket Pilihan Karier
Angket Pilihan KarierAngket Pilihan Karier
Angket Pilihan Karier
 
Validitas dan Reliabelitas
Validitas dan ReliabelitasValiditas dan Reliabelitas
Validitas dan Reliabelitas
 
Ratu digital printing
Ratu digital printingRatu digital printing
Ratu digital printing
 
Alat Ukur Psikologi
Alat Ukur PsikologiAlat Ukur Psikologi
Alat Ukur Psikologi
 
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
 
Resume evaluasi program bk
Resume evaluasi program bkResume evaluasi program bk
Resume evaluasi program bk
 

Recently uploaded

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 

KONSELOR PROFESIONAL

  • 1. PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang mempunyai fungsi sosial dengan tuntutan adanya pengetahuan dan keterampilan khusus yang diakui oleh masyarakat sebagai suatu keahlian. Adapun ciri-ciri profesi adalah sebagai berikut: 1. Tugas yang dijalankan bersifat layanan masyarakat 2. Tugas itu bersifat khas dan jelas, yaitu dijalankan dengan teknik ilmiah oleh petugas khusus yang berwenang dan diakui 3. Memiliki ilmu dan pengetahuan khusus 4. Menjalani pendidikan khusus melalui perguruan tinggi 5. Memiliki kecakapan minimum yang ditetapkan 6. Dalam menjalankan tugasnya selalu mengutamakan kepentingan umum dan memperhatikan serta mematuhi kode etik profesinya 7. Bergabung dan berperan aktif dalam satu himpunan 8. Terus menerus memajukan diri Berdasarkan ciri-ciri profesi yang dijelaskan di atas, dapat dipahami bahwa konselor merupakan tenaga profesional yang perlu dipersiapkan diperguruan tinggi, mulai dari pendidikan program sarjana sampai dengan program pendidikan profesi konselor. Aspek-aspek keilmuan, kompetensi dan teknologi operasional, kode etik dan aspek-aspek sosialnya seluruhnya dipelajari melalui program pendidikan sarjana dan pendidikan profesi konselor. Profesi konselor merupakan suatu pekerjaan yang bersifat pelayanan dan berfungsi sosial Karena konseling mengkonstribusikan pengetahuan dan keterampilan khususnya untuk kebahagiaan individu dengan cara memfasilitasi perkembangan individu atau kelompok sesuai dengan kekuatan, potensi dengan peluang-peluang yang dimilikinya dan membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta kendala yang dihadapi dalam perkembangan dirinya. Konseling sebagai sebuah profesi dan disiplin ilmu banyak mendapatkan konstribusi dari kelimuan lain. Diantaranya psikologi yang memberikan pemahaman tentang tingkah laku dan perkembangan individu menjadi sasaran
  • 2. layanan. Sosiologi yang memberikan konstribusi dalam memahami perubahan sosial. Antropologi membantu memberikan pemahaman tentang keberagaman budaya. Dan biologi membantu konselor memahami organisme manusia dan keunikannya. Selain itu konseling di dukung oleh ilmu pendidikan karena individu yang terlibat di dalamnya menjalani proses belajar, yang bersifat normatif, obyektif dan berorientasi pemecahan masalah Trilogi profesi merupakan suatu kesatuan tak terpisahkan dan saling terkait. Trilogi profesi konselor bermuara pada dasar keilmuan yang mengacu pada wawasan, pengetahuan, keterampilan nilai dan sikap konselor, substansi profesi mengacu pada fokus, objek praktik konseling, aspek-aspek kompetensi, sarana operasional dan manajemen serta landasan praktik operasional konseling. Dan praktik profesi merupakan realisasi pelaksanaan pelayanan profesi konseling setelah dasar keilmuan dan substansi profesi dikuasai. Brigg & Blocher, 1986 mengungkapkan bahwa kepercayaan publik (public trust) menentuan kekuatan eksistenasi suatu profesi. Sebagai suatu profesi yang sedang berkembang, konseling harus merebut kepercayaan publik melalui kompetensi dan keahlian yang dimiliki konselor, kode etik profesi konselor dan pelayanan nyata yang diberikan konselor. Public trust ini menjadi factor kunci untuk mengokohkan identitas profesi konseling sebagai profesi yang bermartabat
  • 3. PROFESIONALISASI KONSELOR Profesionalisasi merujuk kepada kemampuan para anggota suatu profesi dalam mencapai kriteria yang standar dalam penampilannya sebagai anggota suatu profesi. Seorang konselor yang professional harus mampu memahami dirinya sendiri. Dengan kemampuan memahami dirinya sendiri, seorang konselor akan mengetahui siapa dirinya, apa kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya serta bagaimana cara memperlakukan orang lain. Selain itu, konselor yang dapat memahami diri serta dorongan-dorongan yang ada pada dirinya akan dapat bekerja lebih efektif dengan orang lain. Khususnya pada saat memberikan layanan bimbingan dan konseling terhadap klien. Kemampuan lainnya yang harus dimiliki oleh seorang konselor adalah pengembangan kualitas kepribadian. Pribadi merupakan hal penting di dalam konseling karena konselor hanya dapat bekerja melalui diri mereka sendiri. Dengan kualitas kepribadian konselor yang baik dapat menjadi instrument pelayanan yang efektif. Selain kualitas lahiriah dari seorang konselor yang baik. Seperti menawan hati, kemampuan bersikap tenang, berempati. Kualitas kepribadian konselor yang professional dapat ditunjukan dari sikap yang dimilikinya, Diantaranya seperti: 1. Tertarik pada orang lain Konselor harus mampu menikmati kebersamaannya dengan orang lain dengan tulus karena secara otomatis konselor akan menjadi orang yang menarik bagi orang lain. Ketertarikan konselor pada orang lain ditunjukan dari sikafnya yang luwes, hangat, dapat menerima orang lain, terbuka, empati, tidak egois dan obyektif 2. Berpandangan positif dan dinamis Sikaf positif dan dinamis konselor ditunjukan dari kemampuannya menghargai orang lain, demokratis, berperilaku taat nilai, norma dan moral, dan berakhlak mulia
  • 4. 3. Mengembangkan integritas, stabilitas, dan kematangan emosi Integritas, stabilitas dan kematangan emosi konselor ditunjukan dari sikafnya yang cerdas, kreatif, mandiri, menarik, sederhana, rendah hati, sabar, menepati janji, dapat dipercaya dan mengendalikan diri, jujur, tertib dan hormat 4. Bertanggung jawab Konselor harus memiliki rasa tanggung jawab atas setiap alternatif solusi yang diberikannya kepada konseli 5. Menjadi model Kepribadian konselor menjadi model bagi para peserta didiknya. Karena itu konselor harus mampu berprilaku baik dan menjadi pribadi yang utuh 6. Dapat dipercaya Konselor profesional harus dapat dipercaya. Seperti menepati janji dalam pelaksanaan pelayanan serta merahasiakan permasalahan yang dimiliki konseli 7. Kekuatan pribadi Kekuatan pribadi merupakan salah satu syarat yang penting dimiliki oleh konselor, yaitu dengan menjaga emosi,, menggunakan waktu dan tenaga secara efisien 8. Peka Konselor yang profesional harus mampu mengembangkan pribadi yang peka terhadap reaksi diri sendiri, terampil dan penuh perhatian. Pengembangan kualitas pribadian berkelanjutan merupakan wujud dari profesionalisasi konselor dalam rangka menjadikan dirinya kompeten. Selain itu karena profesionalisasi merupakan suatu keharusan bagi setiap orang yang menjalankan profesi agar dapat memenuhi tuntutan standar profesi. Dalam menjalankan tugasnya, konselor yang profesional menunjukan kinerjanya dengan penguasaan empat kompetensi dasar, Adapun empat kompetensi dasar tersebut adalah sebagai berikut:
  • 5. 1. Kompetensi pedagogik Kompetensi ini berkaitan dengan keilmuan dan pengetahuan yang dimiliki guru dan konselor. Kompetensi pedagogik yang dimiliki konselor dapat dilihat dari kemampuan konselor dalam penguasaan keilmuan, landasan teori, serta perencanaannya dalam mempersiapkan pelayanan. Seperti persiapan progam, RPL, dan lain-lain. 2. Kompetensi kepribadian Kompetensi pribadi merujuk kepada karakteristik serta keterampilan yang telah terstandar dan harus dimiliki oleh guru dan konselor. 3. Kompetensi sosial Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan guru dan konselor dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungannya, Khususnya peserta didik. Kompetenesi sosial merupakan kompetensi utama yang harus dimiliki konselor, mengingat objek garapannya adalah kejiwaan peserta didik yang menuntut konselor untuk pandai berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain . 4. Kompetensi professional Kompetensi profesionalisme berkaitan dengan komitmen guru dan konselor dalam menjalankan tugas-tugasnya. Dari ke empat kompetensi dasar tersebut kompetensi yang terpenting yang harus dimiliki oleh seorang konselor adalah kompetensi sosial, hal ini disebabkan karena yang menjadi fokus layanan konselor adalah keadaan psikologis peserta didik. Jadi seorang konselor dituntut untuk memiliki kemampuan sosial yang baik agar dapat memberikan pelayanan yang efektif terhadap peserta didiknya.
  • 6. KODE ETIK PROFESI KONSELOR Konselor sebagai salah satu pekerjaan yang professional cara kerjanya diatur dalam kode etik yang jelas. Kode etik adalah standar atau pedoman tingkah laku yang menjadi landasan kerja bagi pekerja profesional yang didasarkan atas nilai-nilai yang disepakati. Kode etik konselor mencakup beberapa hal diantaranya adalah: 1. Etika Etika merupakan sikap serta pola perilaku hidup manusia baik sebagai pribadi maupun kelompok yang mencakup nilai, norma dan moral 2. Moral Moral merupakan tolak ukur dalam mengukur benar tidaknya tindakan manusia 3. Norma Norma merupakan aturan atau kaidah bagi pertimbangan dan penilaian 4. Nilai Nilai merupakan suatu hal yang menjadikan hal itu dapat disukai, diinginkan, berguna dan dihayati. Nilai akan menuntun perilaku individu Mengapa kode etik profesi penting bagi seorang konselor? Menurut (Swasson, 1983 : 59) kode etik dirancang sebagai pedoman tingkah laku professional dari para anggotanya secara pribadi. Sedangkan menurut Van Hoose & Kottler (185) alasan keberadaan kode etik adalah: 1. Melindungi profesi dari kekuasaan pemerintah 2. Memelihara kestabilan dalam profesi 3. Melindungi praktisi dari publik (pengaduan malpraktik) Hanya saja pada realitasnya ada sejumlah batasan spesifik dalam kode etik.yang sering disebutkan (Beyner, 1971; Corey, Corey, & Callanan, 2007; Talbutt, 1981) yaitu sebagai berikut: 1. Beberapa masalah tidak dapat diputuskan dengan kode etik 2. Pelaksanaan kode etik merupakan hal yang sulit
  • 7. 3. Standar-standar yang diuraikan dalam kode etik ada kemungkinan saling bertentangan 4. Beberapa isu legal dan etis tidak tercakup dalam kode etik 5. Kode etik tidak menyesuaikan perkembangan yang terjadi 6. Terkadang muncul konflik antara peraturan etik dan peraturan legal 7. Kode etik tidak membahas masalah lintas budaya 8. Tidak semua kemungkinan situasi dibahas dalam kode etik 9. Tidak dapat menampung keinginan semua pihak 10. Kode etik bukan dokumen proaktif untuk membantu konselor dalam memutuskan apa yang harus dilakukan dalam suatu situasi baru Dengan adanya keterbatasan kode etik mengharuskan konselor tidak hanya berpedoman pada kode etik saat mengambil keputusan atas permasalahan yang dihadapinya, tetapi juga berpedoman pada sumber lain. Seperti buku-buku, artikel-artikel etik, serta rekan kerja yang lebih berpengalaman