SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam membentuk
generasi bangsa, karena melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan
generasi penerus yang bertakwa, berbudi pekerti luhur, dan sadar akan
kesadaran nilai-nilai. Seperti yang tercantum dalam Undang-undang RI No. 20
Tahun 2003 Pasal 3 yang menyatakan bahwa “Tujuan pendidikan nasional
adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab”.
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tersebut, menekankan
bahwa sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan memiliki peran untuk
mewujudkannya. Karena sekolah memiliki tujuan yang sama dengan
pendidikan nasional, yaitu bertugas menumbuhkembangkan keimanan dan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, budi pekerti luhur, pengetahuan,
keterampilan, menumbuhkan daya penilaian yang benar, menumbuhkan
kesadaran tentang nilai-nilai kehidupan melalui penyelenggaraan proses belajar
mengajar, membimbing, mendidik, melatih, dan mengembangkan kemampuan
siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Mencapai tujuan tersebut tidak selalu
1
2
berjalan dengan lancar, karena banyak faktor penghambat yang dijumpai dalam
penyelengaraan pendidikan. Baik dari faktor peserta didik maupun pihak
sekolah. Salah satu faktor yang berasal dari peserta didik yaitu disiplin yang
rendah. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan pendidikan salah satu upaya
yang dilakukan oleh sekolah yaitu dengan meningkatkan kedisiplinan siswa
dalam mematuhi tata tertib sekolah.
Soegeng (Tu’u, 2004:31) mengungkapkan bahwa disiplin adalah suatu
kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian
perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
keteraturan atau ketertiban. Nilai-nilai tersebut telah menjadi bagian
perilaku dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui keluarga,
pendidikan, dan pengalaman.
Sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia (1994:284) dijelaskan bahwa
tata tertib adalah peraturan-peraturan yang harus ditaati atau dilakukan demi
tertibnya sesuatu. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
disiplin tata tertib adalah perilaku yang menunjukkan ketaatan, kepatuhan,
kesetiaan dan keteraturan seorang individu dalam mematuhi peraturan-
peraturan yang berlaku di lingkungan demi terciptanya kondisi yang kondusif.
SMA Negeri 1 Waled merupakan salah satu sekolah di wilayah
kabupaten Cirebon yang memberlakukan tata tertib yang tegas dan mengikat
bagi siswanya, karena bagi siswa yang melanggar tata tertib akan mendapatkan
sanksi. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Harsono,S.Pd selaku wakil
kepala SMA Negeri 1 Waled bidang kesiswaan mengungkapkan bahwa bagi
siswa yang melanggar tata tertib akan diberikan sanksi tegas berupa peringatan,
panggilan hingga dikeluarkan. Namun pada kenyataannya, seperti
3
dikebanyakan sekolah lainnya, meskipun SMA Negeri 1 Waled telah
memberlakukan sanksi yang tegas bagi siswa yang melanggar tata tertib, tetap
saja masih banyak dijumpai tindak pelanggaran tata tertib siswa, dari mulai
tindak pelanggaran ringan seperti terlambat datang ke sekolah, membolos,
hingga tindak pelanggaran berat seperti membawa HP ke sekolah.
Hal ini sejalan dengan hasil observasi awal yang telah dilakukan oleh
peneliti, bahwa masih banyak tindak pelanggaran tata tertib yang dilakukan
oleh siswa SMA Negeri 1 Waled. Seperti observasi yang dilakukan pada saat
pelaksanaan upacara bendera, terlihat 3 orang siswa laki-laki tidak memakai
dasi dan 2 orang siswa laki-laki tidak memakai topi. Pada hari berikutnya,
terlihat lebih dari 5 orang siswa laki-laki terlihat tidak memakai dasi baik saat
di lingkungan sekolah, maupun saat di ruang kelas, dan pada hari lainnya
terlihat lebih dari 10 orang tidak memakai baju pramuka, 2 orang siswa tidak
memakai sabuk dengan baju seragam dikeluarkan, dan 1 orang siswa
perempuan memakai baju lengan pendek dengan rok panjang. Selain itu selama
observasi peneliti juga menemukan siswa laki-laki berambut gondrong,
beberapa siswa yang berada di kantin saat kegiatan belajar mengajar sedang
berlangsung, dan beberapa siswa lainnya terlambat datang di sekolah. Tidak
hanya melalui observasi, dari studi dokumentasi absensi siswa kelas X dan XI,
peneliti juga menemukan banyak siswa yang alpa lebih dari tiga kali dalam
seminggu.
Melengkapi hasil-hasil penemuan tersebut peneliti melakukan
wawancara dengan ibu Sri Rahayu Ningsih, S.Pd selaku guru BK SMA Negeri
4
1 Waled. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh keterangan bahwa tindak
pelanggaran tata tertib terbanyak dilakukan oleh kelas XI, hal ini disebabkan
karena pada kelas XI siswa mulai sulit untuk diatur, dan mulai berani untuk
mencoba hal-hal baru meskipun hal tersebut melanggar norma yang ada di
lingkungannya. Berbeda dengan kelas X dan kelas XII. Karena kelas X
tergolong siswa baru, dan masih beradaptasi dengan lingkungan sekolah,
mereka lebih mudah untuk diarahkan. Sedangkan pada siswa kelas XII mereka
lebih berpikir dewasa, untuk lebih memperhatikan dampak dari setiap perilaku
yang mereka lakukan, mengingat mereka akan menghadapi ujian nasional, dan
akan memasuki jenjang karir atau perguruan tinggi. Oleh karena itu, tindak
pelanggaran tata tertib di kelas X dan XII lebih sedikit dibandingkan dengan
kelas XI. Adapun menurut ibu Sri tindak pelanggaran tata tertib yang terbanyak
adalah berseragam, kehadiran, ketertiban, dan penampilan. Seperti siswa yang
berseragam tidak sesuai ketentuan sekolah, seperti siswa yang memakai baju
seragam tidak sesuai jadwal yang telah ditetapkan, siswa yang memakai atribut
seragam yang tidak lengkap, siswa yang memakai baju seragam yang ketat dan
dikeluarkan, siswa yang tidak memakai dasi saat di lingkungan sekolah dan di
kelas, siswa yang terlambat datang di sekolah, siswa yang alpa melebihi tiga
kali dalam seminggu, siswa yang membawa HP, siswa yang menggunakan
aksesoris mainan, siswa yang mengobrol saat KBM berlangsung, duduk-duduk
di depan kelas atau berada di kantin saat ada guru mata pelajaran yang tidak
masuk.
5
Berdasarkan fenomena tersebut maka siswa membutuhkan suatu
mekanisme sebagai alternatif solusi yang dapat membantu mengarahkan dan
meningkatkan kedisiplinan siswa dalam mematuhi tata tertib yang berlaku di
sekolah yaitu melalui program bimbingan pribadi yang dirancang untuk
membentuk dan mengembangkan perilaku positif siswa, sehingga siswa dapat
mematuhi tata tertib yang ada di sekolah, karena jika tindak pelanggaran tata
tertib yang dilakukan oleh siswa diabaikan begitu saja akan berdampak
terhadap proses pembelajaran, prestasi belajar, dan perkembangan perilakunya.
Hasyim & Wiyono (2010:11) mengungkapkan bahwa sebagai bagian
yang terpadu dari keseluruhan program pendidikan di sekolah, program
BK diarahkan kepada upaya yang menfasilitasi siswa asuh mengenal dan
menerima dirinya sendiri serta lingkungannya secara positif dan dinamis
dan mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab,
mengembangkan serta mewujudkan diri secara efektif dan produktif sesuai
dengan peranan yang diinginkan dimasa depan.
Sedangkan bimbingan pribadi menurut Tohirin (2012:121) adalah jenis
bimbingan yang membantu para siswa dalam menghadapi dan
memecahkan masalah-masalah pribadi, Seperti masalah individu yang
berkenaan dengan dirinya sendiri seperti kegagalan bersikap disiplin.
Akibatnya akan timbul sikap tidak bertanggung jawab, hingga tindakan-
tindakan yang menyimpang.
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa keberadaan program
bimbingan pribadi untuk meningkatkan kedisiplinan tata tertib siswa memang
sangat dibutuhkan. Karena program bimbingan pribadi akan mengarahkan guru
bimbingan konseling untuk mewujudkan tugas-tugas perkembangan siswa
melalui layanan-layanan yang dirancang berdasarkan kebutuhan bagi
pengembangan siswa sesuai dengan kondisi pribadinya.
6
Tahun 2013, Susilawati melakukan penelitian mengenai Upaya
Meningkatkan Kepatuhan Terhadap Tata Tertib Berseragam Melalui Layanan
Bimbingan Kelompok. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan hasil
observasi sebelum tindakan bimbingan kelompok kepatuhan terhadap tata
tertib berseragam siswa rendah dan masuk dalam kategori kurang dengan skor
rata-rata 20,3. Setelah diberi layanan bimbingan kelompok pada siklus I,
Kepatuhan terhadap tata tertib siswa meningkat menjadi kategori cukup dengan
skor rata-rata 30,2 terjadi peningkatan sebesar 9,9. Sedangkan pada siklus II
kepatuhan terhadap tata tertib berseragam siswa terus meningkat menjadi
kategori baik dengan perolehan skor rata-rata 42 terjadi peningkatan 11,8.
Selanjutnya tahun 2014, Pratiwi, Rosra, Widiastusi melakukan penelitian
mengenai Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dalam Mengurangi
Pelanggaran Tata Tertib Siswa Di Sekolah. Adapun hasil penelitian yang
diperoleh dari uji Wilcoxon menunjukkan bahwa pelanggaran tata tertib siswa
di sekolah berkurang setelah diberikan konseling kelompok. Hasil pretest dan
posttest yang diperoleh Zhitung = 2.692 < Ztabel 0.05 = 6, maka Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya pelanggaran tata tertib siswa di sekolah berkurang setelah
diberikan konseling kelompok.
Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
dengan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang tepat dapat
meningkatkan kedisiplinan tata tertib siswa.
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
peneliti mengidentifikasi permasalahan pada penelitian sebagai berikut:
1. Banyak siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon yang
berpakaian seragam tidak sesuai dengan jadwal yang diberlakukan sekolah
2. Banyak siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon yang
tidak mengenakan atribut topi dan dasi saat mengikuti upacara hari senin.
3. Banyak siswa siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon
yang memodifikasi seragamnya
4. Banyak siswa siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten yang
terlambat datang ke sekolah
5. Banyak siswa siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled kelas XI yang alpa
melebihi 3 kali dalam seminggu
6. Banyak siswa laki-laki siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled berambut
gondrong
7. Banyak siswa siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled yang membawa HP ke
sekolah
8. Ketidakdisiplinan siswa pada tata tertib siswa kelas XI SMA Negeri 1
Waled Kabupaten Cirebon akan berdampak negatif terhadap proses
belajar, prestasi belajar, dan perkembangan perilakunya.
9. Kegagalan siswa dalam bersikap disiplin termasuk dalam permasalahan
bidang pribadi
8
10. Siswa membutuhkan bimbingan pribadi untuk meningkatkan
kedisiplinannya dalam mematuhi tata tertib sekolah.
11. Guru BK membutuhkan program bimbingan pribadi sebagai pedoman
untuk mengarahkan dan meningkatkan kedisiplinan siswa terhadap tata
tertib SMA Negeri 1 Waled
C. Pembatasan Masalah
Karena banyaknya masalah dalam identifikasi di atas, maka peneliti
membatasi penelitian pada:
1. Profil kedisiplinan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten
Cirebon terhadap tata tertib sekolah karena pelanggaran tata tertib lebih
banyak terjadi pada kelas XI
2. Tindak pelanggaran siswa terhadap tata tertib berseragam, kehadiran,
penampilan, dan ketertiban. Karena peneliti merasa tata tertib tersebut
yang banyak dilanggar oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled
Kabupaten Cirebon
3. Rancangan program bimbingan pribadi yang dirancang berdasarkan profil
kedisiplinan kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon terhadap
tata tertib sekolah
9
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah profil kedisiplinan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled
Kabupaten Cirebon terhadap tata tertib sekolah?
2. Bagaimanakah profil kedisiplinan siswa putra dan siswa putri kelas XI SMA
Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon terhadap tata tertib sekolah?
3. Bagaimanakah profil setiap indikator kedisiplinan pada siswa kelas XI SMA
Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon terhadap tata tertib sekolah?
4. Bagaimanakah rancangan program bimbingan pribadi untuk meningkatkan
kedisiplinan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon
dalam mematuhi tata tertib sekolah?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan yang ingin di capai
dalam penelitian ini adalah:
1. Memperoleh profil kedisiplinan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled
Kabupaten Cirebon terhadap tata tertib sekolah
2. Memperoleh profil kedisiplinan siswa putra dan siswa putri kelas XI SMA
Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon terhadap tata tertib sekolah
3. Memperoleh profil setiap indikator kedisiplinan pada siswa kelas XI SMA
Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon terhadap tata tertib sekolah
10
4. Merancang program bimbingan pribadi untuk meningkatkan kedisiplinan
siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon terhadap tata
tertib sekolah
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan di atas, maka manfaat yang diharapkan adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam
mengembangkan program bimbingan dan konseling yang dapat digunakan
untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah
2. Manfaat Praktis
Secara praktis dari penelitian ini dapat diperoleh beberapa manfaat
antara lain :
a. Bagi pihak sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak
sekolah dalam pengembangan dan pembinaan kedisiplinan siswa
terhadap tata tertib sekolah
b. Bagi Guru BK
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai khazanah ilmu
pengetahuan dalam memberikan layanan bimbingan konseling untuk
meningkatkan kedisiplinan siswa terhadap tata tertib sekolah
11
c. Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dan informasi dalam membantu siswa meningkatkan kedisiplinan dalam
mematuhi tata tertib sekolah sehingga berpengaruh baik terhadap proses
belajarnya di kelas, prestasi belajar dan perkembangan perilakunya

More Related Content

What's hot

tesis gejala ponteng
tesis gejala pontengtesis gejala ponteng
tesis gejala pontengmuhammad
 
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...Rosdi Ramli
 
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumah
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumahFaktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumah
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumahIdah Malek
 
Peran pola asuh permisif, iklim sekolah, dan motivasi berprestasi terhadap pe...
Peran pola asuh permisif, iklim sekolah, dan motivasi berprestasi terhadap pe...Peran pola asuh permisif, iklim sekolah, dan motivasi berprestasi terhadap pe...
Peran pola asuh permisif, iklim sekolah, dan motivasi berprestasi terhadap pe...Psikopedagogia uad
 
Bab9 pengurusan disiplin
Bab9 pengurusan disiplinBab9 pengurusan disiplin
Bab9 pengurusan disiplinzuraidanasri
 
Masalah moral dalam kalangan pelajar
Masalah moral dalam kalangan pelajarMasalah moral dalam kalangan pelajar
Masalah moral dalam kalangan pelajarShila Melisha
 
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematikaHubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematikaRisna Riany
 
Ponteng sekolah contoh karangan spm
Ponteng sekolah contoh karangan spmPonteng sekolah contoh karangan spm
Ponteng sekolah contoh karangan spmPRA-UNIVERSITY
 
Keprihatinan disiplin pada_siswa_kelas_ix
Keprihatinan disiplin pada_siswa_kelas_ixKeprihatinan disiplin pada_siswa_kelas_ix
Keprihatinan disiplin pada_siswa_kelas_ixikkazum
 
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sd
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sdMakalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sd
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sdAde Rifai Kolot
 
Pendekatan sistem mentor dalam pengurusan
Pendekatan sistem mentor dalam pengurusanPendekatan sistem mentor dalam pengurusan
Pendekatan sistem mentor dalam pengurusanAdleen Ederis
 
Penentuan polisi kerja rumah oleh pentadbir sekolah
Penentuan polisi kerja rumah oleh pentadbir sekolahPenentuan polisi kerja rumah oleh pentadbir sekolah
Penentuan polisi kerja rumah oleh pentadbir sekolahZafiru Yassin
 

What's hot (20)

tesis gejala ponteng
tesis gejala pontengtesis gejala ponteng
tesis gejala ponteng
 
Buli
BuliBuli
Buli
 
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...
 
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumah
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumahFaktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumah
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumah
 
Peran pola asuh permisif, iklim sekolah, dan motivasi berprestasi terhadap pe...
Peran pola asuh permisif, iklim sekolah, dan motivasi berprestasi terhadap pe...Peran pola asuh permisif, iklim sekolah, dan motivasi berprestasi terhadap pe...
Peran pola asuh permisif, iklim sekolah, dan motivasi berprestasi terhadap pe...
 
Bab9 pengurusan disiplin
Bab9 pengurusan disiplinBab9 pengurusan disiplin
Bab9 pengurusan disiplin
 
Tugas fainal penelitian email...
Tugas fainal penelitian email...Tugas fainal penelitian email...
Tugas fainal penelitian email...
 
Masalah moral dalam kalangan pelajar
Masalah moral dalam kalangan pelajarMasalah moral dalam kalangan pelajar
Masalah moral dalam kalangan pelajar
 
Orps & urps (edi)
Orps & urps (edi)Orps & urps (edi)
Orps & urps (edi)
 
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematikaHubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
 
kasih sayang
kasih sayangkasih sayang
kasih sayang
 
Ponteng sekolah contoh karangan spm
Ponteng sekolah contoh karangan spmPonteng sekolah contoh karangan spm
Ponteng sekolah contoh karangan spm
 
Observasi
ObservasiObservasi
Observasi
 
Proposal bab i
Proposal bab iProposal bab i
Proposal bab i
 
Makalah kelompok 9
Makalah kelompok 9Makalah kelompok 9
Makalah kelompok 9
 
Keprihatinan disiplin pada_siswa_kelas_ix
Keprihatinan disiplin pada_siswa_kelas_ixKeprihatinan disiplin pada_siswa_kelas_ix
Keprihatinan disiplin pada_siswa_kelas_ix
 
Makalah belum jadi
Makalah belum jadiMakalah belum jadi
Makalah belum jadi
 
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sd
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sdMakalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sd
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sd
 
Pendekatan sistem mentor dalam pengurusan
Pendekatan sistem mentor dalam pengurusanPendekatan sistem mentor dalam pengurusan
Pendekatan sistem mentor dalam pengurusan
 
Penentuan polisi kerja rumah oleh pentadbir sekolah
Penentuan polisi kerja rumah oleh pentadbir sekolahPenentuan polisi kerja rumah oleh pentadbir sekolah
Penentuan polisi kerja rumah oleh pentadbir sekolah
 

Similar to Bab I

STRATEGI PENERAPAN TATA TERTIB DAN TATA KRAMA DI KEHIDUPAN SEKOLAH
STRATEGI PENERAPAN TATA TERTIB DAN TATA KRAMA DI KEHIDUPAN SEKOLAHSTRATEGI PENERAPAN TATA TERTIB DAN TATA KRAMA DI KEHIDUPAN SEKOLAH
STRATEGI PENERAPAN TATA TERTIB DAN TATA KRAMA DI KEHIDUPAN SEKOLAHMP2020B
 
up-ptk smp 017.pdf
up-ptk smp 017.pdfup-ptk smp 017.pdf
up-ptk smp 017.pdfsartawijaya
 
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)Nur Arifaizal Basri
 
IMPLEMENTASI TATA TERTIB DAN TATA KRAMA PADA SISWA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI TATA TERTIB DAN TATA KRAMA PADA SISWA DI SEKOLAHIMPLEMENTASI TATA TERTIB DAN TATA KRAMA PADA SISWA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI TATA TERTIB DAN TATA KRAMA PADA SISWA DI SEKOLAHMP2020B
 
Tugas artikel jurnal riani
Tugas artikel jurnal rianiTugas artikel jurnal riani
Tugas artikel jurnal rianirosesani1
 
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdfs_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdfMyData19
 
baju anak
baju anakbaju anak
baju anakBinawan
 
Ppt kelompok 1 belajar dan pembelajaran
Ppt kelompok 1 belajar dan pembelajaranPpt kelompok 1 belajar dan pembelajaran
Ppt kelompok 1 belajar dan pembelajaranKAMILAYASMINPUTRIARI
 
Karya Ilmiah PTK - Yunniastati Baderan, S.Pd
Karya Ilmiah PTK - Yunniastati Baderan, S.PdKarya Ilmiah PTK - Yunniastati Baderan, S.Pd
Karya Ilmiah PTK - Yunniastati Baderan, S.PdSMK Negeri 4 Gorontalo
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluankhosiun
 
Skripsi zuraida akhir
Skripsi zuraida akhirSkripsi zuraida akhir
Skripsi zuraida akhirAmrizal Ahmad
 
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMPsakuramochi
 
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...kennedy alip
 
Tesis Made Martin Rusmaja
Tesis Made Martin RusmajaTesis Made Martin Rusmaja
Tesis Made Martin Rusmajamartinrusmaja
 
Peran Budaya Sekolah Melalui peran proses sosialisasi guru
Peran Budaya Sekolah Melalui peran proses sosialisasi guruPeran Budaya Sekolah Melalui peran proses sosialisasi guru
Peran Budaya Sekolah Melalui peran proses sosialisasi guruYogyakarta State University
 

Similar to Bab I (20)

STRATEGI PENERAPAN TATA TERTIB DAN TATA KRAMA DI KEHIDUPAN SEKOLAH
STRATEGI PENERAPAN TATA TERTIB DAN TATA KRAMA DI KEHIDUPAN SEKOLAHSTRATEGI PENERAPAN TATA TERTIB DAN TATA KRAMA DI KEHIDUPAN SEKOLAH
STRATEGI PENERAPAN TATA TERTIB DAN TATA KRAMA DI KEHIDUPAN SEKOLAH
 
up-ptk smp 017.pdf
up-ptk smp 017.pdfup-ptk smp 017.pdf
up-ptk smp 017.pdf
 
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)
 
IMPLEMENTASI TATA TERTIB DAN TATA KRAMA PADA SISWA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI TATA TERTIB DAN TATA KRAMA PADA SISWA DI SEKOLAHIMPLEMENTASI TATA TERTIB DAN TATA KRAMA PADA SISWA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI TATA TERTIB DAN TATA KRAMA PADA SISWA DI SEKOLAH
 
Tugas artikel jurnal riani
Tugas artikel jurnal rianiTugas artikel jurnal riani
Tugas artikel jurnal riani
 
Peranan bimbel
Peranan bimbelPeranan bimbel
Peranan bimbel
 
Proposal kuu
Proposal kuuProposal kuu
Proposal kuu
 
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdfs_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
 
baju anak
baju anakbaju anak
baju anak
 
Makalah belum jadi
Makalah belum jadiMakalah belum jadi
Makalah belum jadi
 
isi
isi isi
isi
 
Ppt kelompok 1 belajar dan pembelajaran
Ppt kelompok 1 belajar dan pembelajaranPpt kelompok 1 belajar dan pembelajaran
Ppt kelompok 1 belajar dan pembelajaran
 
Karya Ilmiah PTK - Yunniastati Baderan, S.Pd
Karya Ilmiah PTK - Yunniastati Baderan, S.PdKarya Ilmiah PTK - Yunniastati Baderan, S.Pd
Karya Ilmiah PTK - Yunniastati Baderan, S.Pd
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Skripsi zuraida akhir
Skripsi zuraida akhirSkripsi zuraida akhir
Skripsi zuraida akhir
 
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
 
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
 
Tesis Made Martin Rusmaja
Tesis Made Martin RusmajaTesis Made Martin Rusmaja
Tesis Made Martin Rusmaja
 
Peran Budaya Sekolah Melalui peran proses sosialisasi guru
Peran Budaya Sekolah Melalui peran proses sosialisasi guruPeran Budaya Sekolah Melalui peran proses sosialisasi guru
Peran Budaya Sekolah Melalui peran proses sosialisasi guru
 
Makalah belum jadi
Makalah belum jadiMakalah belum jadi
Makalah belum jadi
 

More from Riska Nur'Akhidah Sari

Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014Riska Nur'Akhidah Sari
 
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan KonselingProfesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan KonselingRiska Nur'Akhidah Sari
 
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanMakalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanRiska Nur'Akhidah Sari
 
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta DidikModul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta DidikRiska Nur'Akhidah Sari
 
Modul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
Modul Pengukuran Peminatan Peserta DidikModul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
Modul Pengukuran Peminatan Peserta DidikRiska Nur'Akhidah Sari
 
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013Riska Nur'Akhidah Sari
 
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan KonselingModul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan KonselingRiska Nur'Akhidah Sari
 
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital PrintingProposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital PrintingRiska Nur'Akhidah Sari
 
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...Riska Nur'Akhidah Sari
 

More from Riska Nur'Akhidah Sari (20)

Lembar Jawaban AUM Umum
Lembar Jawaban AUM UmumLembar Jawaban AUM Umum
Lembar Jawaban AUM Umum
 
Modul BK SMK KURTILAS
Modul BK SMK KURTILASModul BK SMK KURTILAS
Modul BK SMK KURTILAS
 
Resume Buku Menjadi Guru yang Baik
Resume Buku Menjadi Guru yang BaikResume Buku Menjadi Guru yang Baik
Resume Buku Menjadi Guru yang Baik
 
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
 
Sosiometri
SosiometriSosiometri
Sosiometri
 
Kucing Kebakaran
Kucing KebakaranKucing Kebakaran
Kucing Kebakaran
 
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan KonselingProfesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
 
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanMakalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
 
Modul Pelayanan Peserta Didik
Modul Pelayanan Peserta DidikModul Pelayanan Peserta Didik
Modul Pelayanan Peserta Didik
 
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta DidikModul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
 
Modul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
Modul Pengukuran Peminatan Peserta DidikModul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
Modul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
 
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
 
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan KonselingModul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
 
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital PrintingProposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
 
Angket Pilihan Karier
Angket Pilihan KarierAngket Pilihan Karier
Angket Pilihan Karier
 
Validitas dan Reliabelitas
Validitas dan ReliabelitasValiditas dan Reliabelitas
Validitas dan Reliabelitas
 
Ratu digital printing
Ratu digital printingRatu digital printing
Ratu digital printing
 
Alat Ukur Psikologi
Alat Ukur PsikologiAlat Ukur Psikologi
Alat Ukur Psikologi
 
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
 
Resume evaluasi program bk
Resume evaluasi program bkResume evaluasi program bk
Resume evaluasi program bk
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

Bab I

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam membentuk generasi bangsa, karena melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan generasi penerus yang bertakwa, berbudi pekerti luhur, dan sadar akan kesadaran nilai-nilai. Seperti yang tercantum dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 yang menyatakan bahwa “Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tersebut, menekankan bahwa sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan memiliki peran untuk mewujudkannya. Karena sekolah memiliki tujuan yang sama dengan pendidikan nasional, yaitu bertugas menumbuhkembangkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, budi pekerti luhur, pengetahuan, keterampilan, menumbuhkan daya penilaian yang benar, menumbuhkan kesadaran tentang nilai-nilai kehidupan melalui penyelenggaraan proses belajar mengajar, membimbing, mendidik, melatih, dan mengembangkan kemampuan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Mencapai tujuan tersebut tidak selalu 1
  • 2. 2 berjalan dengan lancar, karena banyak faktor penghambat yang dijumpai dalam penyelengaraan pendidikan. Baik dari faktor peserta didik maupun pihak sekolah. Salah satu faktor yang berasal dari peserta didik yaitu disiplin yang rendah. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan pendidikan salah satu upaya yang dilakukan oleh sekolah yaitu dengan meningkatkan kedisiplinan siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah. Soegeng (Tu’u, 2004:31) mengungkapkan bahwa disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan atau ketertiban. Nilai-nilai tersebut telah menjadi bagian perilaku dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui keluarga, pendidikan, dan pengalaman. Sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia (1994:284) dijelaskan bahwa tata tertib adalah peraturan-peraturan yang harus ditaati atau dilakukan demi tertibnya sesuatu. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin tata tertib adalah perilaku yang menunjukkan ketaatan, kepatuhan, kesetiaan dan keteraturan seorang individu dalam mematuhi peraturan- peraturan yang berlaku di lingkungan demi terciptanya kondisi yang kondusif. SMA Negeri 1 Waled merupakan salah satu sekolah di wilayah kabupaten Cirebon yang memberlakukan tata tertib yang tegas dan mengikat bagi siswanya, karena bagi siswa yang melanggar tata tertib akan mendapatkan sanksi. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Harsono,S.Pd selaku wakil kepala SMA Negeri 1 Waled bidang kesiswaan mengungkapkan bahwa bagi siswa yang melanggar tata tertib akan diberikan sanksi tegas berupa peringatan, panggilan hingga dikeluarkan. Namun pada kenyataannya, seperti
  • 3. 3 dikebanyakan sekolah lainnya, meskipun SMA Negeri 1 Waled telah memberlakukan sanksi yang tegas bagi siswa yang melanggar tata tertib, tetap saja masih banyak dijumpai tindak pelanggaran tata tertib siswa, dari mulai tindak pelanggaran ringan seperti terlambat datang ke sekolah, membolos, hingga tindak pelanggaran berat seperti membawa HP ke sekolah. Hal ini sejalan dengan hasil observasi awal yang telah dilakukan oleh peneliti, bahwa masih banyak tindak pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh siswa SMA Negeri 1 Waled. Seperti observasi yang dilakukan pada saat pelaksanaan upacara bendera, terlihat 3 orang siswa laki-laki tidak memakai dasi dan 2 orang siswa laki-laki tidak memakai topi. Pada hari berikutnya, terlihat lebih dari 5 orang siswa laki-laki terlihat tidak memakai dasi baik saat di lingkungan sekolah, maupun saat di ruang kelas, dan pada hari lainnya terlihat lebih dari 10 orang tidak memakai baju pramuka, 2 orang siswa tidak memakai sabuk dengan baju seragam dikeluarkan, dan 1 orang siswa perempuan memakai baju lengan pendek dengan rok panjang. Selain itu selama observasi peneliti juga menemukan siswa laki-laki berambut gondrong, beberapa siswa yang berada di kantin saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung, dan beberapa siswa lainnya terlambat datang di sekolah. Tidak hanya melalui observasi, dari studi dokumentasi absensi siswa kelas X dan XI, peneliti juga menemukan banyak siswa yang alpa lebih dari tiga kali dalam seminggu. Melengkapi hasil-hasil penemuan tersebut peneliti melakukan wawancara dengan ibu Sri Rahayu Ningsih, S.Pd selaku guru BK SMA Negeri
  • 4. 4 1 Waled. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh keterangan bahwa tindak pelanggaran tata tertib terbanyak dilakukan oleh kelas XI, hal ini disebabkan karena pada kelas XI siswa mulai sulit untuk diatur, dan mulai berani untuk mencoba hal-hal baru meskipun hal tersebut melanggar norma yang ada di lingkungannya. Berbeda dengan kelas X dan kelas XII. Karena kelas X tergolong siswa baru, dan masih beradaptasi dengan lingkungan sekolah, mereka lebih mudah untuk diarahkan. Sedangkan pada siswa kelas XII mereka lebih berpikir dewasa, untuk lebih memperhatikan dampak dari setiap perilaku yang mereka lakukan, mengingat mereka akan menghadapi ujian nasional, dan akan memasuki jenjang karir atau perguruan tinggi. Oleh karena itu, tindak pelanggaran tata tertib di kelas X dan XII lebih sedikit dibandingkan dengan kelas XI. Adapun menurut ibu Sri tindak pelanggaran tata tertib yang terbanyak adalah berseragam, kehadiran, ketertiban, dan penampilan. Seperti siswa yang berseragam tidak sesuai ketentuan sekolah, seperti siswa yang memakai baju seragam tidak sesuai jadwal yang telah ditetapkan, siswa yang memakai atribut seragam yang tidak lengkap, siswa yang memakai baju seragam yang ketat dan dikeluarkan, siswa yang tidak memakai dasi saat di lingkungan sekolah dan di kelas, siswa yang terlambat datang di sekolah, siswa yang alpa melebihi tiga kali dalam seminggu, siswa yang membawa HP, siswa yang menggunakan aksesoris mainan, siswa yang mengobrol saat KBM berlangsung, duduk-duduk di depan kelas atau berada di kantin saat ada guru mata pelajaran yang tidak masuk.
  • 5. 5 Berdasarkan fenomena tersebut maka siswa membutuhkan suatu mekanisme sebagai alternatif solusi yang dapat membantu mengarahkan dan meningkatkan kedisiplinan siswa dalam mematuhi tata tertib yang berlaku di sekolah yaitu melalui program bimbingan pribadi yang dirancang untuk membentuk dan mengembangkan perilaku positif siswa, sehingga siswa dapat mematuhi tata tertib yang ada di sekolah, karena jika tindak pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh siswa diabaikan begitu saja akan berdampak terhadap proses pembelajaran, prestasi belajar, dan perkembangan perilakunya. Hasyim & Wiyono (2010:11) mengungkapkan bahwa sebagai bagian yang terpadu dari keseluruhan program pendidikan di sekolah, program BK diarahkan kepada upaya yang menfasilitasi siswa asuh mengenal dan menerima dirinya sendiri serta lingkungannya secara positif dan dinamis dan mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab, mengembangkan serta mewujudkan diri secara efektif dan produktif sesuai dengan peranan yang diinginkan dimasa depan. Sedangkan bimbingan pribadi menurut Tohirin (2012:121) adalah jenis bimbingan yang membantu para siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi, Seperti masalah individu yang berkenaan dengan dirinya sendiri seperti kegagalan bersikap disiplin. Akibatnya akan timbul sikap tidak bertanggung jawab, hingga tindakan- tindakan yang menyimpang. Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa keberadaan program bimbingan pribadi untuk meningkatkan kedisiplinan tata tertib siswa memang sangat dibutuhkan. Karena program bimbingan pribadi akan mengarahkan guru bimbingan konseling untuk mewujudkan tugas-tugas perkembangan siswa melalui layanan-layanan yang dirancang berdasarkan kebutuhan bagi pengembangan siswa sesuai dengan kondisi pribadinya.
  • 6. 6 Tahun 2013, Susilawati melakukan penelitian mengenai Upaya Meningkatkan Kepatuhan Terhadap Tata Tertib Berseragam Melalui Layanan Bimbingan Kelompok. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan hasil observasi sebelum tindakan bimbingan kelompok kepatuhan terhadap tata tertib berseragam siswa rendah dan masuk dalam kategori kurang dengan skor rata-rata 20,3. Setelah diberi layanan bimbingan kelompok pada siklus I, Kepatuhan terhadap tata tertib siswa meningkat menjadi kategori cukup dengan skor rata-rata 30,2 terjadi peningkatan sebesar 9,9. Sedangkan pada siklus II kepatuhan terhadap tata tertib berseragam siswa terus meningkat menjadi kategori baik dengan perolehan skor rata-rata 42 terjadi peningkatan 11,8. Selanjutnya tahun 2014, Pratiwi, Rosra, Widiastusi melakukan penelitian mengenai Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dalam Mengurangi Pelanggaran Tata Tertib Siswa Di Sekolah. Adapun hasil penelitian yang diperoleh dari uji Wilcoxon menunjukkan bahwa pelanggaran tata tertib siswa di sekolah berkurang setelah diberikan konseling kelompok. Hasil pretest dan posttest yang diperoleh Zhitung = 2.692 < Ztabel 0.05 = 6, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya pelanggaran tata tertib siswa di sekolah berkurang setelah diberikan konseling kelompok. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang tepat dapat meningkatkan kedisiplinan tata tertib siswa.
  • 7. 7 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti mengidentifikasi permasalahan pada penelitian sebagai berikut: 1. Banyak siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon yang berpakaian seragam tidak sesuai dengan jadwal yang diberlakukan sekolah 2. Banyak siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon yang tidak mengenakan atribut topi dan dasi saat mengikuti upacara hari senin. 3. Banyak siswa siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon yang memodifikasi seragamnya 4. Banyak siswa siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten yang terlambat datang ke sekolah 5. Banyak siswa siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled kelas XI yang alpa melebihi 3 kali dalam seminggu 6. Banyak siswa laki-laki siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled berambut gondrong 7. Banyak siswa siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled yang membawa HP ke sekolah 8. Ketidakdisiplinan siswa pada tata tertib siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon akan berdampak negatif terhadap proses belajar, prestasi belajar, dan perkembangan perilakunya. 9. Kegagalan siswa dalam bersikap disiplin termasuk dalam permasalahan bidang pribadi
  • 8. 8 10. Siswa membutuhkan bimbingan pribadi untuk meningkatkan kedisiplinannya dalam mematuhi tata tertib sekolah. 11. Guru BK membutuhkan program bimbingan pribadi sebagai pedoman untuk mengarahkan dan meningkatkan kedisiplinan siswa terhadap tata tertib SMA Negeri 1 Waled C. Pembatasan Masalah Karena banyaknya masalah dalam identifikasi di atas, maka peneliti membatasi penelitian pada: 1. Profil kedisiplinan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon terhadap tata tertib sekolah karena pelanggaran tata tertib lebih banyak terjadi pada kelas XI 2. Tindak pelanggaran siswa terhadap tata tertib berseragam, kehadiran, penampilan, dan ketertiban. Karena peneliti merasa tata tertib tersebut yang banyak dilanggar oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon 3. Rancangan program bimbingan pribadi yang dirancang berdasarkan profil kedisiplinan kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon terhadap tata tertib sekolah
  • 9. 9 D. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah profil kedisiplinan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon terhadap tata tertib sekolah? 2. Bagaimanakah profil kedisiplinan siswa putra dan siswa putri kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon terhadap tata tertib sekolah? 3. Bagaimanakah profil setiap indikator kedisiplinan pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon terhadap tata tertib sekolah? 4. Bagaimanakah rancangan program bimbingan pribadi untuk meningkatkan kedisiplinan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon dalam mematuhi tata tertib sekolah? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah: 1. Memperoleh profil kedisiplinan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon terhadap tata tertib sekolah 2. Memperoleh profil kedisiplinan siswa putra dan siswa putri kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon terhadap tata tertib sekolah 3. Memperoleh profil setiap indikator kedisiplinan pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon terhadap tata tertib sekolah
  • 10. 10 4. Merancang program bimbingan pribadi untuk meningkatkan kedisiplinan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Waled Kabupaten Cirebon terhadap tata tertib sekolah F. Manfaat Penelitian Dengan tercapainya tujuan di atas, maka manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam mengembangkan program bimbingan dan konseling yang dapat digunakan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah 2. Manfaat Praktis Secara praktis dari penelitian ini dapat diperoleh beberapa manfaat antara lain : a. Bagi pihak sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak sekolah dalam pengembangan dan pembinaan kedisiplinan siswa terhadap tata tertib sekolah b. Bagi Guru BK Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai khazanah ilmu pengetahuan dalam memberikan layanan bimbingan konseling untuk meningkatkan kedisiplinan siswa terhadap tata tertib sekolah
  • 11. 11 c. Bagi siswa Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi dalam membantu siswa meningkatkan kedisiplinan dalam mematuhi tata tertib sekolah sehingga berpengaruh baik terhadap proses belajarnya di kelas, prestasi belajar dan perkembangan perilakunya