Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas beberapa teori stimulus-respons dalam pembelajaran, di antaranya teori behaviorisme Watson, teori pembiasaan klasik Pavlov, teori penghubungan Thorndike, dan teori operan Skinner.
2. Teori-teori tersebut menjelaskan proses pembelajaran melalui hubungan antara stimulus dan respons. Stimulus akan memunculkan respons tertentu melalui penguatan dan latihan.
3. Beberapa
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
1. PSIKOLINGUISTIK – STIMULUS RESPON
(Kelompok 3)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
Dosen Pengampu
Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd.
2. TEORI PEMBELAJARAN DALAM PSIKOLOGI
(Teori-Teori Stimulus-Respons)
ASEP RICKY SUBAGYA
MUTIAH MUJAHIDAH
REVI SEPTIANA
NADYA FAIZATUL WILDA
KELOMPOK 3
3PB2
3. TEORI STIMULUS-RESPONS
Disebut teori Stimulus-Respons karena teori ini
memiliki dasar pandangan bahwa perilaku itu,
termasuk perilaku berbahasa, bermula dengan
adanya stimulus (rangsangan, aksi) yang segera
menimbulkan respons (rekasi, gerak balas).
4. Teori Behaviorisme dari Watson
John B. Watson
(1878 – 1958)
Bapak Behaviorisme berdasarkan teori Stimulus
Respons Bond, (S – R bond).
Kelanjutan dari teori pembiasaan klasik Pavlov.
5. WATSON
Tujuan utama psikologi
adalah membuat
prediksi dan
pengendalian terhadap
perilaku, dan sedikit pun
tidak ada kaitannya
dengan perilaku.
Yang dikaji ialah benda-
benda atau hal-hal yang
dapat diamati secara
langsung, yaitu
rangsangan (Stimulus)
dan gerak balas
(respons).
Sedangkan, hal-hal
yang terjadi dalam
otak tidak berkaitan
dengan kajian
Tidak ada
perbedaan antara
manusia dan
hewan.
9. • Dalam buku Anas Ahmadi dan Mohammad Jauhar mengemukakan,
kaitan teori behaviorisme dengan pembelajaran yaitu kita dapat
melihat bagaimana tabiat seseorang dan perilakunya.
10. Teori Kesegaran dari Guthrie
Menurut Guthrie kesegaran hubungan di antara
satu gabungan stimulus – respon. Akan
memperbesar kemungkinan yang berulangnya
pola gabungan stimulus – respons ini.
11. Guthrie berpendapat bahwa pembelajaran tidak
berlangsung secara perlahan-lahan atau berangsur-
angsur, tetapi secara coba-tunggal (single – trial).
Perlu adanya Latihan dan ulangan
12. Teori Pembiasaan Klasik dari Pavlov
• Ivan Pavlov (1848-1936) merupakan ahli fisiologi Rusia.
• Sewaktu Pavlov mengkaji proses pencernaan hewan, dia mendapati
bahwa sebelum seekor anjing mulai memakan makanan, air liurnya lebih
dahulu keluar. Setiap kali anjing yang diamati melihat makanan, air liur
anjing selalu keluar.
Eksperimen
Membunyikan lonceng segera sebelum anjing diberi makanan. Sebelumnya
dengan pembunyian lonceng saja, tanpa diikuti pemberian makanan, tidak
pernah membuat anjing mengeluarkan liurnya. Namun, dengan pemberian
makanan, anjing tersebut mengeluarkan liurnya. Disini, anjing telah
mempelajari bahwa bunyi lonceng menandakan makanan akan muncul,
maka liurnya keluar.
13. 4 elemen yang selalu muncul dalam teori pembiasaan
klasik
Stimulus yang tidak dibiasakan
(STD)
Respon yang tidak dibiasakan
(RTD)
Stimulus yang dibiasakan (SD)
Respon yang dibiasakan (RD)
Makanan yang selalu membangkitkan reaksi
tertentu
Reaksi mengeluarkan air liur yang selalu keluar
apabila STD muncul
Bunyi lonceng, yang pada mulanya sebelum dibiasakan
tidak menimbulkan respon yang dikehendaki
Mengeluarkan air liur setelah hanya mendengar
bunyi lonceng
Pembelajaran merupakan rangkaian panjang dari respon-respon yang dibiasakan (RD). Respon yang
dibiasakan dapat diperkuat dengan ulangan-ulangan teratur dan intensif.
14. Teori Penghubungan dari Thorndike
• Edward Thorndike (1874-1919) merupakan ahli psikologi Amerika
• Dimulai dengan eksperimen yang disebut trial and error, Thorndike menempatkan
kucing di dalam sangkar besar. Sangkar itu dapat dibuka dari dalam dengan
menekan sebuah engsel. Untuk bisa keluar, kucing itu mencakar-cakar kesana
kemari. Lalu secara kebetulan kakinya menginjak engsel sehingga pintu sangkar
terbuka dan kucing itu bisa keluar. Eksperimen itu dilakukan berturut-turut sampai
akhirnya kucing dapat membuka sangkar tanpa harus mencakar-cakar lagi.
Pembelajaran merupakan suatu proses menghubung-hubungkan di dalam sistem saraf. Teori
pembelajarannya disebut S-R Bond (teori gabungan stimulus-respon)
15. 2 kaidah atau hukum pembelajaran yang utama
The Law of Exercise (Hukum
Latihan)
The Law of Effect (Hukum Akibat)
Hukum pembentukan kebiasaan
Penguatan, jika suatu perilaku memberikan hasil yang
memuaskan, maka hubungan antara situasi dan perilaku
akan diperkuat dan perilaku itu akan cenderung diulang.
The Law of Use (hukum guna)
The Law of Dis-use (hukum jarang
guna)
Jika dalam suatu situasi, rangsangan sering diikuti tingkah
laku, maka hubungan antara keduanya semakin diperkuat
dengan latihan berulang atau exercise.
17. Skinner membedakan perilaku atas :
• Perilaku alami (innate behavior), yang kemudian disebut juga sebagai clasical
ataupun respondent behavior, yaitu perilaku yang diharapkan timbul oleh stimulus
yang jelas ataupun spesifik, perilaku yang bersifat refleksif.
• Perilaku operan (operant behavior), yaitu perilakuyang ditimbulkan oleh stimulus
yang tidak diketahui, namun semata-mata ditimbulkan oleh organisme itu sendiri
setelah mendapatkan penguatan.
18. TEORI PEMBIASAAN OPERAN
Operan Conditioning atau Instrumental Conditioning
diperkenalkan oleh B. F. Skinner seorang ahli psikologi
Amerika yang dikenal sebagai tokoh tama teori
Neobehariorisme.
Teori ini dijelaskan dengan percobaan Skinner terhadap
seekor tikus, menurut Skinner apa yang paling penting untuk
diperhatikan adalah hubungan antar stimulus-respon yang
langsung dapat diamati, jangan memikirkan hubungan
mentalnya karena itu sulit untuk diamati.
19. Guru yang selalu mendesak siswa berpikir cepat tanpa adanya
dispensasi waktu, contohnya ketika guru menyuru siswa
menjawab pertanyaan langsung tanpa memperdulikan mental
siswanya karena teori ini merupakan sesutau yang nampak.
21. Teori Pengurangan Dorongan
Teori pengurangan dorongan atau ketegangan dibentuk berdasar teori
Pavlov, teori ini memiliki 4 peringkat, yaitu:
• Peringkat pertama berupa variabel bebas yang dapat berdiri sendiri.
• Peringkat kedua dan ketiga berupa variabel penengah
– Peringkat keempat berupa variabel tidak bebas (tidak dapat berdiri sendiri)
Menurut Hull, kebutuhan organ untuk suatu keperluan akan menimbulkan
dorongan utama atau “keadaan tegang” pada saat-saat tertentu. Disini
pengukuhan itu tidak tiadak diperlukan karena pengukuhan dapat
mengurangi dorongan utama.
22. Jika seorang guru melihat titik jenuh pada siswa, maka jangan
terlalu ditekan. Kurangilah tekanan dalam pembelajaran karena
dapat mematikan karakter siswa. Jika siswa mengalami
ketegangan ketika belajar maka guru dapat memberi sumbangan
ide. Hal ini untuk memancing kembali semangat siswa.
23. TEORI MEDIASI DARI OSGOOD
Charles Egerton Osgood
(November 20, 1916 – September 15, 1991)
Adalah seorang psikologis asal Amerika Serikat.
Osgood memperkenalkan Teori Mediasi atau penengah
(mediation theory) yang termasuk dalam kelompok teori S – R
Teori mediasi telah merintis lahirnya teori-teori kognitif, karena
mengakui adanya faktor mediasi atau penengah diantaranya
rangsangan (stimulus) dan gerak balas (respons).
Namun, karena keprogresifannya teori ini ada juga yang
memasukkan ke dalam teori neobehaviorisme.
24. Teori mediasi atau penengah seperti yang disarankan oleh Osgood menjelaskan
pembelajaran menurut rumus:
s : stimulus
rm : respons mediasi atau respons penengah
sm : stimulus mediasi atau penengah
r : respons
s rm sm r
25. Proses pemerolehan semantik
(makna)
Konsep sign
(tanda atau isyarat)
MAKNA SIGN
Makna sebagai satu proses mediasi yang
bertindak sebagai satu sm untuk merangsang
seseorang memberikan respons tertentu dengan
cara tertentu pada objek asli, terutama
memberikan respons linguistik (bahasa).
Makna merupakan hasil proses pembelajaran
dan pengalaman sesorang dan merupakan satu
proses mediasi untuk melambangkan sesuatu.
Sign adalah satu pola rangsangan (jadi, bukan
objek itu sendiri yang memunculkan satu
respons penengah dalam organ (manusia).
Kata-kata adalah sign yang telah dibiasakan
pada bagian tertentu dari seseluruhan respons
objek asli dan berfungsi dalam perilaku sebagai
proses mediasi pelambang.
26. TEORI DUA FAKTOR DARI MOUWER
Orval Hobart Mowrer
(January 23, 1907 – June 20, 1982)
Adalah seorang psikologis asal Amerika
Serikat.
Teori ini bernama teori dua faktor yang
disempurnakan (revised two factor theory).
Teori ini dinamakan dua faktor yang
disempurnakan karena menurut Mouwer ada
dua pengukuhan.
27. Kedua jenis pengukuan itu menurut Mouwer adalah:
Pengukuhan
Bertambah
(incremental
reinforcement)
Pengukuhan
Berkurang
(decremental
reinforcement)
28. Teori pemerolehan
bahasa ibu yang
diperkenalkan oleh
Mouwer ini disebut
self satisfaction theory
(teori pemuasan diri). Mengenai pemerolehan
semantik (makna) teori
Mouwer sama dengan
teori Osgood.
29. Referensi
• Abdul Chaer, Psikolinguistik.
• Anas Ahmadi dan Mohammad Jauhar, Dasar-dasar
Psikolinguistik.