SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
secara sepintas setiap perilaku yang merugikan atau menimbulkan korban pada pihak
orang lain dapat di sebut sebagai perilaku agresif . perilaku suami yang tega membunuh
istri dan anak-anaknya atau perilaku massa yang merusak rumah warga sipil jelas
tergolong perilaku agresif . akan tetapi , jika ada polisi yang membuang tembakan ke atas
untuk mencegah amukan massa , apakah perbuatan itu masih tergolong agresif ?
bagaimana jika peluru polisi meminta korban jiwa ? bagaimana kalow polisi itu
menembak mati teroris yang sedang menyandra penumpang kapal terbang ?
Contoh lain , apakah dokter gigi yang mengebor gigi anda sehingga anda kesakitan
juga agresif ? bagaimana dengan ibu yang memukuli anaknya yg bandel ? apakah kaki
anda jika terinjak di bus kota yang penuh sesak , anda marah karena menganggap yang
meng-injak kaki anda itu agresif ?apalagi kalaw anda laki-laki , sedang yang menginjak
kaki anda gadis yang cantik . apakah dia agresif ? sebaliknya , jika di bus kosong, tiba-
tiba anda didekati oleh gadis cantik yang melotot kepada anda dan tiba-tiba pula
menginjak kaki anda sambil tetap melotot kepada anda , apakah ini yang disebut agresif?
Ternyata , perilaku agresif itu banyak ragamnya . yang lebih membuat rumit
adalah bahwa satu perilaku yang sama ( misalnya , menginjak kaki ) dapat dianggap tidak
agresif ( jika terjadi dibus yang penuh sesak )tetapi dapat juga dianggap agresif ( jika
terjadi dibus yang lengang ) dengan demikian peran kognisi sangat besar dalam
menentukan apakah suatu perbuatan dianggap agresif ( jika diberi atribusi internal ) atau
tidak agresif ( dalam hal atribusi ekternal ) dengan atribusi internal yang dimaksud adlah
niat , intense , motif , atau kesegajaan untuk menyakiti atau merugikan orang lain . dalam
atribusi ekternal , perbuatan dilakukan karena desakan situasi , tidak ada pilihan lain atau
tidak sengaja ( dokter gigi misalnya , tidak mempunyai pilihan lain dari mengebor gigi
anda untuk mengobati gigi anda ).
Dengan demikian , Apa yang dimaksud dengan agresi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AGRESI
Istilah agresi seringkali di sama artikan dengan agresif. Agresif adalah merupakan
kata sifat dari agresi. Istilah agresif seringkali digunakan secara luas untuk menerangkan
sejumlah besar tingkah laku yang memiliki dasar motivasional yang berbeda-beda dan
sama sekali tidak mempresentasikan agresif atau tidak dapat disebut agresif dalam
pengertian yang sesungguhnya. Dengan penggunaan istilah agresif yang simpang siur
atau tidak konsisten, penguraian tingkah laku khususnya tingkah laku yang termasuk ke
dalam kategori agresif menjadi kabur, dan karenanya menjadi sulit untuk memahami apa
dan bagaimana sesungguhnya yang disebut tingkah laku agresif atau agresi itu
(Koeswara,1988).
Agresif menurut Baron (dalam Koeswara,1998) adalah tingkah laku yang dijalankan
oleh individu dengan tujuan melukai atau mencelakakan individu lain. Myers (dalam
Adriani,1985) mengatakan tingkah laku agresif adalah tingkah laku fisik atau verbal
untuk melukai orang lain. Menurut Dollar dan Miler (dalam
Sarwono, 1988) Agresi merupakan pelampiasan dari perasaan frustasi. Menurut
Berkowitz (1987), agresi merupakan suatu bentuk perilaku yang mempunyai niat tertentu
untuk melukai secara fisik atau psikologis pada diri orang lain. Murray (dalam Hall dan
Lindzey,1981) mengatakan bahwa agresi adalah suatu cara untuk mengatasi perlawanan
dengan kuat atau menghukum orang lain.
Menurut Aronson (dalam Koeswara,1988) agresi adalah tingkah laku yang dijalankan
oleh individu dengan maksud melukai atau mencelakakan individu lain dengan atau tanpa
tujuan tertentu.
Murray dan Fine (dalam Sarwono, 1988) mendefinisikan agresi sebagai tingkah laku
kekerasan secara fisik ataupun secara verbal terhadap induvidu lain atau terhadap objek-
objek.
Menurut Atkinson dkk (1981) agresi adalah tingkah laku yang diharapkan untuk
merugikan orang lain, perilaku yang dimaksud untuk melukai orang lain (baik secara
fisik atau verbal) atau merusak harta benda.
Berbagai perumusan agresi yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa tingkah laku agresi merupakan tingkah laku pelampiasan dari perasaan
frustasi untuk mengatasi perlawanan dengan kuat atau menghukum orang lain,
yang ditujukan untuk melukai pihak lain secara fisik maupun psikologis pada
orang lain yang dapat dilakukan secara fisik maupun verbal.
B. JENIS-JENIS AGRESI
Karena agresi banyak macamnya , sementara dampaknya dapat sangat serius pda
korban , kita perlu membedakan berbagai jenis agresi sehingga kita dapat membedakan
perilaku agresif mana yang merugikan , mana yang kurang merugikan dan bahkan yang
justru diperlupakan dalam masyarakat , jadi agresi tidak selalu berdampak negatif .
Secara umum Myers (1996) membagi agresi dalam dua jenis yaitu :
1. Agresi rasa benci atau agresi emosi ( hostile aggression )
Ungkapan kemarahan dan ditandai dengan emosi yang tinggi . perilaku dalam
jenis agresi ini adlah tujuan dr agresi itu sendiri , jadi , agresi jenis ini disebut juga
dengan agresi panas . akibat dr agresi jenis ini tidak dipikirkan oleh pelaku dan
pelaku memang tidak peduli jika akibat perbuatannya lebih bnyak menimbulkan
kerugian dari pada manfaatnya.
2. Agresi sebagai sarana untuk mencapai tujuan lain ( instrumental aggression )
Pada umumnya tidak disertai dengan emosi . bahkan , antara pelaku dan
korban kadang-kadang tidak ada hubungan pribadi . agresi disini adlah merupakan
sarana untuk mencapai tujuan lain . serdadu membunuh untuk merebut wilayah
musuh sesuai perintah komandan . teroris menyandra penumpang kapal terbang untuk
menuntut uang paksa bagi organisasinya . polisi menembak kaki tahanan yang
mencoba untuk kabur dan sebagainya .
Dengan demikian kedua jenis agresi itu bereda karena tujuan yang mendasarinya . jenis
pertama semata –mata untuk meluapkan emosi sedangkan jenis yang kedua adalah
dilakukan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang lain . Walaupun demikian ,
memang kedua jenis agresi tidak selalu dapat dibedakan dengan tegas .
C. TEORI-TEORI AGRESI
Banyak ahli yang mengemukakan teori tentang agresi. Teori agresi, menurut para
ahli ada yang berpendapat bahwa agresi adalah sebuah perilaku yang diturunkan
(biologis), agresi adalah sebuah perilaku yang di pelajari (lingkungan) ataupun perilaku
agresi karena hasil dari sebuah keputusan (kognitif). Teori agresi terbagi dalam beberapa
kelompok, yaitu:
Teori Bawaan
Teori Bawaan atau bakat ini terdiri atas teori Psikoanalisa dan teori Biologi.
1. Teori Naluri, Freud dalam teori Psikoanalisis klasiknya mengemukakan bahwa agresi
adalah satu dari dua naluri dasar manusia. Naluri agresi atau tanatos ini merupakan
pasangan dari naluri seksual atau eros. Naluri seks berfungsi untuk melanjutkan
keturunan sedangkan naluri agresi berfungsi mempertahankan jenis. Kedua naluri
tersebut berada dalam alam ketidaksadaran, khususnya pada bagian dari kepribadian yang
disebut Id yang pada prinsipnya selalu ingin agar kemauannya dituruti (prinsip
kesenangan atau Pleasure Principle) dan terletak pada bagian lain dari kepribadian yang
dinamakan Super Ego yang mewakili norma-norma yang ada dalam masyarakat dan Ego
yang berhadapan dengan kenyataan.
2. Teori Biologi, teori biologi ini menjelaskan perilaku agresi, baik dari proses faal maupun
teori genetika (illmu keturunan). Proses faal adalah proses tertentu yang terjadi otak dan
susunan saraf pusat. Menurut tim American Psychological Association (1993), kenakalan
remaja lebih banyak terdapat pada remaja pria, karena jumlah testosteron meningkat
sejak usia 25 tahun. Produksi testosteron yang lebih besar ditemukan pada remaja dan
dewasa yang nakal, terlibat kejahatan, peminum, dan penyalah guna obat dibanding pada
remaja dan dewasa biasa.
Teori Lingkungan
Inti dari teori lingkungan adalah perilaku agresi merupakan reaksi terhadap peristiwa atau
stimulus yang terjadi di lingkungan.
1. Teori Frustrasi-Agresi Klasik, yaitu agresi dipicu oleh frustrasi. Frustrasi artinya adalah
hambatan terhadap pencapaian suatu tujuan. Berdasarkan teori tersebut, agresi
merupakan pelampiasan dari perasaan frustrasi.
2. Teori Frustrasi-Agresi Baru, yaitu frustrasi menimbulkan kemarahan dan emosi, kondisi
marah tersebut memicu agresi. Marah timbul jika sumber frustrasi dinilai mempunyai
alternatif perilaku lain daripada yang menimbulkan frustrasi itu.
3. Teori Belajar Sosial, yaitu lebih memperhatikan faktor tarikan dari luar. Bandura
menekankan kenyataan bahwa perilaku agresi, perbuatan yang berbahaya, perbuatan
yang tidak pasti dapat dikatakan sebagai hasil bentuk dari pelajaran perilaku sosial.
Bandura menerangkan agresi dapat dipelajari dan terbentuk pada individu- individu
hanya dengan meniru atau mencontoh agresi yang dilakukan oleh orang lain atau model
yang diamatinya, walaupun hanya sepintas dan tanpa penguatan.
Teori Kognitif
Teori kognitif ini memusatkan proses yang terjadi pada kesadaran dalam membuat
penggolongan (kategorisasi), pemberian sifat-sifat (atribusi), penilaian, dan pembuatan
keputusan.
D. KONSEP AGRESI
Agresi mempunyai 3 perbedaan definisi, diantaranya:
1. Pendekatan behavioristik
Agresi merupakan perilaku yang melukai orang lain. Suatu tindakan jika
didasari atau bertujuan untuk melukai orang lain, maka bukan dikatakan sebagai
agresi. Sebab, agresi adalah suatu bentuk tindakan yang dimaksudkan untuk
melukai orang lain.
2. Agresi prososial dan antisosial
Artinya bahwa tidak semua agresi berupa suatu tindakan yang akan
berakibat buruk, akan tetapi agresi juga merupakan suatu bentuk tindakan yang
baik dan disetujui oleh norma sosial.
3. Perilaku agresif dan perasaan agresif
Artinya bahwa tidak semua perilaku yang nampak pada diri seseorang
merupakan cerminan dari isi hati. Perasaan marah dalam diri seseorang sekalipun
tidak terlampiaskan dalam bentuk tindakan termasuk dalam perasaan agresi.
E. MACAM-MACAM AGRESI
Berikut ini adalah beberapa macam-macam agresi, antara lain:
1. Agresi emosi, merupakan ungkapan kemarahan dan ditandai oleh emosi yang tinggi.
Agresi emosi ini bisa mengakibatkan kerugian bagi orang lain. Tujuan dari agresi ini
adalah untuk melampiaskan emosi yang bergejolak dalam diri seseorang dan dapat
berakibat sangat fatal, apabila emosinya tidak terkendali.
2. Agresi instrumental, agresi instrumental adalah suatu tindakan agresi yang tidak
disertai emosi.
3. Perilaku melukai dan maksud melukai, hal ini dapat dikatakan jenis agresi karena
agresi merupakan suatu tindakan yang melukai dan memang bermaksud untuk
melukai.
4. Perilaku agresif antisosial dan prososial, suatu perilaku agresif yang sesuai dengan
norma sosial dan suatu perilaku yang tidak semudah dengan membalikkan telapak
tangan.
5. Perilaku dan perasaan agresif, suatu perilaku agresif dapat dilihat dari perilaku yang
nampak dan juga pada perilaku yang tersembunyi.
F. Bentuk Agresi
Bentuk Agresi Contoh
Fisik, aktif, langsung Menikam, memukul, atau menembak orang lain
Fisik, aktif, tak langsung Membuat perangkap untuk orang lain, menyewa
seorang pembunuh untuk membunuh.
Fisik, pasif, langsung Secara fisik mencegah orang lain memperoleh tujuan
atau tindakan yang diinginkan (seperti aksi duduk
dalam demonstrasi)
Fisik, pasif, tak langsung Menolak melakukan tugas-tugas yang seharusnya
Verbal, aktif, langsung Menghina orang lain
Verbal, aktif, tak langsung Menyebarkan gossip atau rumor jahat tentang orang
lain
Verbal, pasif, langsung Menolak berbicara kepada orang lain, menolak
menjawab pertanyaan, dll
Verbal, pasif, tak langsung Tidak mau membuat komentar verbal (misal:menolak
berbicara ke orang yang menyerang dirinya bila dia
dikritik secara tidak fair)
G. PENYEBAB PERILAKU AGRESI
1. Frustrasi
Frustrasi adalah terhalangnya seseorang oleh sesuatu hal dalam mencapai
suatu tujuan, kebutuhan, keinginan, pengharapan atau tindakan tertentu. Teori
hipotesis frustrasi-agresi dipelopori oleh lima orang ahli yaitu Dollard, Doob,
Miller, Mowrer, dan Sears pada tahun 1939. Pada mulanya mereka menyatakan
bahwa dalam setiap frustrasi selalu menimbulkan perilaku agresi.Pada tahun
1941, Miller menyatakan bahwa frustrasi menimbulkan sejumlah respon yang
berbeda dan tidak selalu menimbulkan perilaku agresi, perilaku agresi hanya salah
satu bentuk respon yang muncul.Watson, Kulik dan Brown (dalam Soedardjo dan
Helmi) menyatakan bahwa frustrasi yang muncul akibat faktor luar menimbulkan
perilaku agresi yang lebih besar dibandingkan dengan halangan yang disebabkan
diri sendiri. Hasil penelitian Burnstein dan Worchel menyatakan bahwa frustasi
yang menetap akan mendorong perilaku agresi. Dalam hal ini, orang siap
melakukan perilaku agresi karena orang menahan ekspresi agresi. Frustasi yang
disebabkan situasi yang tidak menentu (uncertaint) akan memicu perilaku agresi
lebih besar dibandingkan dengan frustasi karena situasi yang menentu.
2. Faktor Biologis
Beberapa faktor biologis yang bisa mempengaruhi perilaku agresi adalah
gen, aktivitas otak, hormon, dan abnormalitas. Penelitian menunjukkan bahwa
gen berpengaruh pada pembentukan sistem neural otak yang mengatur perilaku
agresi. Menurut perspektif biologis, perilaku agresi disebabkan oleh
meningkatnya hormon testosteron, 17-estradiol dan estrone. Peningkatan hormon
testosteron saja ternyata tidak mampu memunculkan perilaku agresi secara
langsung. Hormon testosteron dalam hal ini bertindak sebagai anteseden,
sehingga perlu ada pemicu dari luar. Hasil penelitian mengenai peningkatan
hormon testosteron terhadap meningkatnya perilaku agresi ini tidak konsisten.
Pada anak laki-laki memang meningkat perilaku agresinya, hal ini tidak
ditemukan pada anak perempuan.
3. Kesenjangan Generasi
Adanya perbedaan atau jurang pemisah (gap) antara generasi anak dengan
orang tuanya dapat terlihat dalam bentuk kegagalan hubungan komunikasi. Hal
ini diyakini sebagai salah satu penyebab timbulnya perilaku agresi pada anak.
4. Lingkungan
Beberapa faktor lingkungan seperti kemiskinan, anonimitas dan suhu
udara yang terlalu panas juga berperan dalam pembentukan perilaku agresi. Bila
seorang anak dibesarkan dalam lingkungan kemiskinan, maka perilaku agresi
mereka secara alami mengalami penguatan.
5. Proses Pendisiplinan yang Keliru
Pendidikan disiplin yang otoriter dengan penerapan yang keras terutama
yang dilakukan dengan memberikan hukuman fisik, dapat menimbulkan berbagai
pengaruh buruk bagi remaja. Pendidikan disiplin seperti itu akan membuat remaja
menjadi seorang penakut, tidak ramah dengan orang lain, dan membenci orang
yang memberi hukuman, kehilangan spontanitas serta inisiatif dan pada akhirnya
melampiaskan kemarahannya dalam bentuk agresi kepada orang lain.
6. Insting
Menurut Sigmund Freud, setiap orang mempunyai insting bawaan untuk
berperilaku agresi. Agresi merupakan derivasi insting mati (thanatos) yang harus
disalurkan untuk menyeimbangkannya dengan insting hidup (eros). Eros dan
thanatos ini harus diseimbangkan untuk menstabilkan mental.
7. Penilaian Kognitif
Teori ini menjelaskan bahwa reaksi individu terhadap stimulus agresi
sangat bergantung pada cara stimulus itu diinterpretasi oleh individu. Sebagai
contoh, frustrasi dapat menyebabkan timbulnya perilaku agresi jika frustrasi itu
diinterpretasi oleh individu sebagai gangguan terhadap aktivitas yang ingin
dicapainya.
8. Kompetisi Sosial
Menurut perspektif sosiobiologi, perilaku agresi berkembang karena
adanya kompetisi sosial yaitu kompetisi terhadap sumber daya. Dalam hal ini satu
macam sumber daya yang dipandang terbatas, diperebutkan oleh dua belah pihak.
Perilaku agresi menurut perspektif ini merupakan sesuatu yang fundamental
karena merupakan strategi adaptasi dalam kehidupannya. Dalam pandangan ini
manusia diharapkan bertindak agresif ketika sumber daya yang penting itu
terbatas, ketika mengalami ketidaknyamanan, ketika sistem sosial tidak berjalan
dengan baik, dan ketika ada ancaman dari pihak luar. Hal ini dilakukan dalam
rangka mempertahankan kelangsungan hidup manusia.
H. Mengurangi Perilaku Agresif
Sears menyatakan bahwa perilaku agresif dapat dikurangi melalui beberapa hal
sebagai berikut:
1. Hukuman dan pembalasan, suatu hukuman atau pembalasan atas perbuatan
agresif yang telah dilakukan orang lain itu dapat mengurangi perilaku agresif pada
seseorang. Dengan adanya hukuman dan pembalasan, maka secara tidak langsung orang
akan merasa takut untuk melakukan perilaku agresif.
2. Mengurangi frustasi, frustasi merupakan suatu perilaku dimana seseorang sudah
merasa tidak mampu untuk melakukan suatu tindakan yang sesuai dengan kemampuan
mereka. Frustasi yang dialami oleh seseorang dapat menimbulkan perilaku agresi. Orang
yang frustasi maka akan mudah sekali marah, sehingga ia akan mudah sekali melakukan
agresi terhadap orang lain di sekitar mereka dan bisa melukai orang lain di sekitarnya.
Maka, kejadian frustasi yang dialami oleh seseorang perlu dikurangi agar perilaku agresi
juga dapat berkurang intensitasnya.
3. Hambatan yang dipelajari, belajar mengendalikan perilaku agresif pada diri
endiri, bukan karena takut untuk dihukum atau karena ancaman. Seseorang harus mampu
memilah perilaku agresi yang akan dikeluarkan atau yang akan ditekan kemunculannya,
sesuai dengan situasi dan kondisinya.
4. Pengalihan, pemindahan agresi pada sasaran pengganti. Maksudnya, perilkau
agresi perlu dialihkan kepada suatu hal, misalnya benda mati, agar nantinya perilaku
agresi tidak akan melukai fisik orang lain.
5. Katarsis, jika seseorang merasa marah dan ingin melampiaskannya maka
tindakan yang dilakukan selanjutnya akan mengurangi intensitas perasaannya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tingkah laku agresi merupakan tingkah laku pelampiasan dari perasaan frustasi
untuk mengatasi perlawanan dengan kuat atau menghukum orang lain, yang ditujukan
untuk melukai pihak lain secara fisik maupun psikologis pada orang lain yang dapat
dilakukan secara fisik maupun verbal.
Menurut Myers (1996) jenis agresi ada 2 macam yaitu :
1. agresi rasa benci atau emosi ( hostile aggression )
2. agresi sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lain ( instrumentaL
aggression )
Teori-teori agresi :
1. Teori bawaan :- teori naluri
- teori biologi
2. Teori Lingkungan : - teori frustasi agresi klasik
- teori frustasi agresi baru
- teori belajar sosial
3. Teori kognisi
Pengaruh terhadap agresi antara lain :
1. Frustrasi
2. Faktor Biologis
3. Kesenjangan Generasi
4. Lingkungan
5. Proses Pendisiplinan yang Keliru
6. Insting
7. Penilaian Kognitif
8. Kompetisi Sosial
Cara mengurangi agresi antara lain :
1. Hukuman dan pembalasan,
2. Mengurangi frustasi,
3. Hambatan yang dipelajari,
4. Pengalihan,
5. Katarsis.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyo. 2006. Psikologi Sosial. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
http://zakirputrasadani.wordpress.com/2012/01/17/psikologi-sosial-terhadap-perilaku-agresi/n
(diunduh pada tanggal 19 November 2012 pukul 09.30 WIB)
http://www.psychologymania.com/2012/06/teori-teori-agresi.html (diunduh pada tanggal 24
November 2012 pukul 14.30 WIB)
Sarwono, sarlito wirawan. Psikologi social individu dan teori-teori psikologi social . Jakarta : Balai
pustaka, 2002 .
Feist Jess & J Gregory .Teori kepribadian. Jakarta:Salemba humanika.2009.

More Related Content

What's hot

psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialMunna Hab
 
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bkKonsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bkdydik
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+dwilaksmid
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisissafutri nurhidayah
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Sely Ai
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
 
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)rina_aldit
 
Psikologi pendidikan tentang bakat
Psikologi pendidikan tentang bakatPsikologi pendidikan tentang bakat
Psikologi pendidikan tentang bakatReddy Prayudie
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freudelmakrufi
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)Nur Arifaizal Basri
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistikRinatun4e
 
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...yayuzuliantini25
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordLingga - Universitas Riau
 

What's hot (20)

psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosial
 
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bkKonsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
 
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESIPSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 
Tes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitifTes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitif
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
 
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
 
ALBERT BANDURA
ALBERT BANDURAALBERT BANDURA
ALBERT BANDURA
 
Psikologi pendidikan tentang bakat
Psikologi pendidikan tentang bakatPsikologi pendidikan tentang bakat
Psikologi pendidikan tentang bakat
 
Diri sosial
Diri sosialDiri sosial
Diri sosial
 
Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik
 
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
 
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
 

Viewers also liked

Makalah psikologi sosial "Agresi"
Makalah psikologi sosial "Agresi"Makalah psikologi sosial "Agresi"
Makalah psikologi sosial "Agresi"Asifa Kim ji young
 
Pengertian dan ruang lingkup psikologi sosial
Pengertian dan ruang lingkup psikologi sosialPengertian dan ruang lingkup psikologi sosial
Pengertian dan ruang lingkup psikologi sosialelmakrufi
 
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9novyaindri29
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapvidyatiara
 
Rangkuman Materi Psikologi sosial
Rangkuman Materi Psikologi sosialRangkuman Materi Psikologi sosial
Rangkuman Materi Psikologi sosialFuad Nasir
 
MAKALAH Psikologi dalam kesehatan
MAKALAH Psikologi dalam kesehatanMAKALAH Psikologi dalam kesehatan
MAKALAH Psikologi dalam kesehatanFirdika Arini
 
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadiMakalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadibejeumb
 
Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Eka Wibawa
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologieasyipha
 
Psikologi sosial bab iv
Psikologi sosial bab ivPsikologi sosial bab iv
Psikologi sosial bab ivWulan Cioel
 
Tugas ppt pio
Tugas ppt pioTugas ppt pio
Tugas ppt pioelmakrufi
 
MAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYA
MAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYAMAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYA
MAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYABoedi Santosa,
 
Agresi (Psikologi Sosial)
Agresi (Psikologi Sosial)Agresi (Psikologi Sosial)
Agresi (Psikologi Sosial)atone_lotus
 

Viewers also liked (20)

Makalah psikologi sosial "Agresi"
Makalah psikologi sosial "Agresi"Makalah psikologi sosial "Agresi"
Makalah psikologi sosial "Agresi"
 
Pengertian dan ruang lingkup psikologi sosial
Pengertian dan ruang lingkup psikologi sosialPengertian dan ruang lingkup psikologi sosial
Pengertian dan ruang lingkup psikologi sosial
 
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
 
Rangkuman Materi Psikologi sosial
Rangkuman Materi Psikologi sosialRangkuman Materi Psikologi sosial
Rangkuman Materi Psikologi sosial
 
MAKALAH Psikologi dalam kesehatan
MAKALAH Psikologi dalam kesehatanMAKALAH Psikologi dalam kesehatan
MAKALAH Psikologi dalam kesehatan
 
Agresi sosial
Agresi sosialAgresi sosial
Agresi sosial
 
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadiMakalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
 
Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Radio Waves SMAKBO
Radio Waves SMAKBORadio Waves SMAKBO
Radio Waves SMAKBO
 
Psikologi sosial bab iv
Psikologi sosial bab ivPsikologi sosial bab iv
Psikologi sosial bab iv
 
Tugas ppt pio
Tugas ppt pioTugas ppt pio
Tugas ppt pio
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
MAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYA
MAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYAMAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYA
MAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYA
 
Perilaku Prososial
Perilaku PrososialPerilaku Prososial
Perilaku Prososial
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Agresi (Psikologi Sosial)
Agresi (Psikologi Sosial)Agresi (Psikologi Sosial)
Agresi (Psikologi Sosial)
 
Agresi ppt
Agresi pptAgresi ppt
Agresi ppt
 

Similar to Agresi Psikologi

WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120
WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120
WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120rina_aldit
 
maksud agresif.docx
maksud agresif.docxmaksud agresif.docx
maksud agresif.docxKPMG
 
Informa april 2017
Informa april 2017Informa april 2017
Informa april 2017Be Susantyo
 
agresivitas
agresivitasagresivitas
agresivitasM fazrul
 
Definisi bullying
Definisi bullying Definisi bullying
Definisi bullying Dwi Slamat
 
Komunikasi & Pemujukan dikaitkan dgn BULI
Komunikasi & Pemujukan dikaitkan dgn BULIKomunikasi & Pemujukan dikaitkan dgn BULI
Komunikasi & Pemujukan dikaitkan dgn BULIAwatif Atif
 
Konsepsia des 2016
Konsepsia des 2016Konsepsia des 2016
Konsepsia des 2016Be Susantyo
 
perbedaan tipe kepribadian di dalam frekuensi terkena bullying
perbedaan tipe kepribadian di dalam frekuensi terkena bullyingperbedaan tipe kepribadian di dalam frekuensi terkena bullying
perbedaan tipe kepribadian di dalam frekuensi terkena bullyingJunior Vicente
 
Pengertian Prilaku atau Tingkah Laku Agresif dan Teori Agresifitas - www.uni...
Pengertian Prilaku atau Tingkah Laku Agresif dan Teori Agresifitas -  www.uni...Pengertian Prilaku atau Tingkah Laku Agresif dan Teori Agresifitas -  www.uni...
Pengertian Prilaku atau Tingkah Laku Agresif dan Teori Agresifitas - www.uni...Universitas Psikologi
 
MAKALAH prasangka sosial
MAKALAH prasangka sosial MAKALAH prasangka sosial
MAKALAH prasangka sosial Dede S. Nugraha
 
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Bee_BQ
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdfHendroGunawan8
 

Similar to Agresi Psikologi (20)

WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120
WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120
WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120
 
maksud agresif.docx
maksud agresif.docxmaksud agresif.docx
maksud agresif.docx
 
Informa april 2017
Informa april 2017Informa april 2017
Informa april 2017
 
agresivitas
agresivitasagresivitas
agresivitas
 
MAKALAH ATRIBUSI SOSIAL
MAKALAH ATRIBUSI SOSIALMAKALAH ATRIBUSI SOSIAL
MAKALAH ATRIBUSI SOSIAL
 
Definisi bullying
Definisi bullying Definisi bullying
Definisi bullying
 
KDK/LP KeperawatanJiwa - RPK.pdf
KDK/LP KeperawatanJiwa - RPK.pdfKDK/LP KeperawatanJiwa - RPK.pdf
KDK/LP KeperawatanJiwa - RPK.pdf
 
PENGARUH AGRESI
PENGARUH AGRESIPENGARUH AGRESI
PENGARUH AGRESI
 
Agresiii ,
Agresiii , Agresiii ,
Agresiii ,
 
Komunikasi & Pemujukan dikaitkan dgn BULI
Komunikasi & Pemujukan dikaitkan dgn BULIKomunikasi & Pemujukan dikaitkan dgn BULI
Komunikasi & Pemujukan dikaitkan dgn BULI
 
Konsepsia des 2016
Konsepsia des 2016Konsepsia des 2016
Konsepsia des 2016
 
perbedaan tipe kepribadian di dalam frekuensi terkena bullying
perbedaan tipe kepribadian di dalam frekuensi terkena bullyingperbedaan tipe kepribadian di dalam frekuensi terkena bullying
perbedaan tipe kepribadian di dalam frekuensi terkena bullying
 
Pengertian Prilaku atau Tingkah Laku Agresif dan Teori Agresifitas - www.uni...
Pengertian Prilaku atau Tingkah Laku Agresif dan Teori Agresifitas -  www.uni...Pengertian Prilaku atau Tingkah Laku Agresif dan Teori Agresifitas -  www.uni...
Pengertian Prilaku atau Tingkah Laku Agresif dan Teori Agresifitas - www.uni...
 
PSIKOLOGI SOSIALpptx
PSIKOLOGI SOSIALpptxPSIKOLOGI SOSIALpptx
PSIKOLOGI SOSIALpptx
 
GORDON ALLPORT.pptx
GORDON ALLPORT.pptxGORDON ALLPORT.pptx
GORDON ALLPORT.pptx
 
MAKALAH prasangka sosial
MAKALAH prasangka sosial MAKALAH prasangka sosial
MAKALAH prasangka sosial
 
AGRESI DAN ALTRUISME.ppt
AGRESI DAN ALTRUISME.pptAGRESI DAN ALTRUISME.ppt
AGRESI DAN ALTRUISME.ppt
 
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
 
Agresivitas
AgresivitasAgresivitas
Agresivitas
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdf
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 

Recently uploaded (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 

Agresi Psikologi

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang secara sepintas setiap perilaku yang merugikan atau menimbulkan korban pada pihak orang lain dapat di sebut sebagai perilaku agresif . perilaku suami yang tega membunuh istri dan anak-anaknya atau perilaku massa yang merusak rumah warga sipil jelas tergolong perilaku agresif . akan tetapi , jika ada polisi yang membuang tembakan ke atas untuk mencegah amukan massa , apakah perbuatan itu masih tergolong agresif ? bagaimana jika peluru polisi meminta korban jiwa ? bagaimana kalow polisi itu menembak mati teroris yang sedang menyandra penumpang kapal terbang ? Contoh lain , apakah dokter gigi yang mengebor gigi anda sehingga anda kesakitan juga agresif ? bagaimana dengan ibu yang memukuli anaknya yg bandel ? apakah kaki anda jika terinjak di bus kota yang penuh sesak , anda marah karena menganggap yang meng-injak kaki anda itu agresif ?apalagi kalaw anda laki-laki , sedang yang menginjak kaki anda gadis yang cantik . apakah dia agresif ? sebaliknya , jika di bus kosong, tiba- tiba anda didekati oleh gadis cantik yang melotot kepada anda dan tiba-tiba pula menginjak kaki anda sambil tetap melotot kepada anda , apakah ini yang disebut agresif? Ternyata , perilaku agresif itu banyak ragamnya . yang lebih membuat rumit adalah bahwa satu perilaku yang sama ( misalnya , menginjak kaki ) dapat dianggap tidak agresif ( jika terjadi dibus yang penuh sesak )tetapi dapat juga dianggap agresif ( jika terjadi dibus yang lengang ) dengan demikian peran kognisi sangat besar dalam menentukan apakah suatu perbuatan dianggap agresif ( jika diberi atribusi internal ) atau tidak agresif ( dalam hal atribusi ekternal ) dengan atribusi internal yang dimaksud adlah niat , intense , motif , atau kesegajaan untuk menyakiti atau merugikan orang lain . dalam atribusi ekternal , perbuatan dilakukan karena desakan situasi , tidak ada pilihan lain atau tidak sengaja ( dokter gigi misalnya , tidak mempunyai pilihan lain dari mengebor gigi anda untuk mengobati gigi anda ). Dengan demikian , Apa yang dimaksud dengan agresi ?
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN AGRESI Istilah agresi seringkali di sama artikan dengan agresif. Agresif adalah merupakan kata sifat dari agresi. Istilah agresif seringkali digunakan secara luas untuk menerangkan sejumlah besar tingkah laku yang memiliki dasar motivasional yang berbeda-beda dan sama sekali tidak mempresentasikan agresif atau tidak dapat disebut agresif dalam pengertian yang sesungguhnya. Dengan penggunaan istilah agresif yang simpang siur atau tidak konsisten, penguraian tingkah laku khususnya tingkah laku yang termasuk ke dalam kategori agresif menjadi kabur, dan karenanya menjadi sulit untuk memahami apa dan bagaimana sesungguhnya yang disebut tingkah laku agresif atau agresi itu (Koeswara,1988). Agresif menurut Baron (dalam Koeswara,1998) adalah tingkah laku yang dijalankan oleh individu dengan tujuan melukai atau mencelakakan individu lain. Myers (dalam Adriani,1985) mengatakan tingkah laku agresif adalah tingkah laku fisik atau verbal untuk melukai orang lain. Menurut Dollar dan Miler (dalam Sarwono, 1988) Agresi merupakan pelampiasan dari perasaan frustasi. Menurut Berkowitz (1987), agresi merupakan suatu bentuk perilaku yang mempunyai niat tertentu untuk melukai secara fisik atau psikologis pada diri orang lain. Murray (dalam Hall dan Lindzey,1981) mengatakan bahwa agresi adalah suatu cara untuk mengatasi perlawanan dengan kuat atau menghukum orang lain. Menurut Aronson (dalam Koeswara,1988) agresi adalah tingkah laku yang dijalankan oleh individu dengan maksud melukai atau mencelakakan individu lain dengan atau tanpa tujuan tertentu. Murray dan Fine (dalam Sarwono, 1988) mendefinisikan agresi sebagai tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun secara verbal terhadap induvidu lain atau terhadap objek- objek. Menurut Atkinson dkk (1981) agresi adalah tingkah laku yang diharapkan untuk merugikan orang lain, perilaku yang dimaksud untuk melukai orang lain (baik secara fisik atau verbal) atau merusak harta benda. Berbagai perumusan agresi yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tingkah laku agresi merupakan tingkah laku pelampiasan dari perasaan frustasi untuk mengatasi perlawanan dengan kuat atau menghukum orang lain, yang ditujukan untuk melukai pihak lain secara fisik maupun psikologis pada orang lain yang dapat dilakukan secara fisik maupun verbal.
  • 3. B. JENIS-JENIS AGRESI Karena agresi banyak macamnya , sementara dampaknya dapat sangat serius pda korban , kita perlu membedakan berbagai jenis agresi sehingga kita dapat membedakan perilaku agresif mana yang merugikan , mana yang kurang merugikan dan bahkan yang justru diperlupakan dalam masyarakat , jadi agresi tidak selalu berdampak negatif . Secara umum Myers (1996) membagi agresi dalam dua jenis yaitu : 1. Agresi rasa benci atau agresi emosi ( hostile aggression ) Ungkapan kemarahan dan ditandai dengan emosi yang tinggi . perilaku dalam jenis agresi ini adlah tujuan dr agresi itu sendiri , jadi , agresi jenis ini disebut juga dengan agresi panas . akibat dr agresi jenis ini tidak dipikirkan oleh pelaku dan pelaku memang tidak peduli jika akibat perbuatannya lebih bnyak menimbulkan kerugian dari pada manfaatnya. 2. Agresi sebagai sarana untuk mencapai tujuan lain ( instrumental aggression ) Pada umumnya tidak disertai dengan emosi . bahkan , antara pelaku dan korban kadang-kadang tidak ada hubungan pribadi . agresi disini adlah merupakan sarana untuk mencapai tujuan lain . serdadu membunuh untuk merebut wilayah musuh sesuai perintah komandan . teroris menyandra penumpang kapal terbang untuk menuntut uang paksa bagi organisasinya . polisi menembak kaki tahanan yang mencoba untuk kabur dan sebagainya . Dengan demikian kedua jenis agresi itu bereda karena tujuan yang mendasarinya . jenis pertama semata –mata untuk meluapkan emosi sedangkan jenis yang kedua adalah dilakukan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang lain . Walaupun demikian , memang kedua jenis agresi tidak selalu dapat dibedakan dengan tegas .
  • 4. C. TEORI-TEORI AGRESI Banyak ahli yang mengemukakan teori tentang agresi. Teori agresi, menurut para ahli ada yang berpendapat bahwa agresi adalah sebuah perilaku yang diturunkan (biologis), agresi adalah sebuah perilaku yang di pelajari (lingkungan) ataupun perilaku agresi karena hasil dari sebuah keputusan (kognitif). Teori agresi terbagi dalam beberapa kelompok, yaitu: Teori Bawaan Teori Bawaan atau bakat ini terdiri atas teori Psikoanalisa dan teori Biologi. 1. Teori Naluri, Freud dalam teori Psikoanalisis klasiknya mengemukakan bahwa agresi adalah satu dari dua naluri dasar manusia. Naluri agresi atau tanatos ini merupakan pasangan dari naluri seksual atau eros. Naluri seks berfungsi untuk melanjutkan keturunan sedangkan naluri agresi berfungsi mempertahankan jenis. Kedua naluri tersebut berada dalam alam ketidaksadaran, khususnya pada bagian dari kepribadian yang disebut Id yang pada prinsipnya selalu ingin agar kemauannya dituruti (prinsip kesenangan atau Pleasure Principle) dan terletak pada bagian lain dari kepribadian yang dinamakan Super Ego yang mewakili norma-norma yang ada dalam masyarakat dan Ego yang berhadapan dengan kenyataan. 2. Teori Biologi, teori biologi ini menjelaskan perilaku agresi, baik dari proses faal maupun teori genetika (illmu keturunan). Proses faal adalah proses tertentu yang terjadi otak dan susunan saraf pusat. Menurut tim American Psychological Association (1993), kenakalan remaja lebih banyak terdapat pada remaja pria, karena jumlah testosteron meningkat sejak usia 25 tahun. Produksi testosteron yang lebih besar ditemukan pada remaja dan
  • 5. dewasa yang nakal, terlibat kejahatan, peminum, dan penyalah guna obat dibanding pada remaja dan dewasa biasa. Teori Lingkungan Inti dari teori lingkungan adalah perilaku agresi merupakan reaksi terhadap peristiwa atau stimulus yang terjadi di lingkungan. 1. Teori Frustrasi-Agresi Klasik, yaitu agresi dipicu oleh frustrasi. Frustrasi artinya adalah hambatan terhadap pencapaian suatu tujuan. Berdasarkan teori tersebut, agresi merupakan pelampiasan dari perasaan frustrasi. 2. Teori Frustrasi-Agresi Baru, yaitu frustrasi menimbulkan kemarahan dan emosi, kondisi marah tersebut memicu agresi. Marah timbul jika sumber frustrasi dinilai mempunyai alternatif perilaku lain daripada yang menimbulkan frustrasi itu. 3. Teori Belajar Sosial, yaitu lebih memperhatikan faktor tarikan dari luar. Bandura menekankan kenyataan bahwa perilaku agresi, perbuatan yang berbahaya, perbuatan yang tidak pasti dapat dikatakan sebagai hasil bentuk dari pelajaran perilaku sosial. Bandura menerangkan agresi dapat dipelajari dan terbentuk pada individu- individu hanya dengan meniru atau mencontoh agresi yang dilakukan oleh orang lain atau model yang diamatinya, walaupun hanya sepintas dan tanpa penguatan. Teori Kognitif Teori kognitif ini memusatkan proses yang terjadi pada kesadaran dalam membuat penggolongan (kategorisasi), pemberian sifat-sifat (atribusi), penilaian, dan pembuatan keputusan.
  • 6. D. KONSEP AGRESI Agresi mempunyai 3 perbedaan definisi, diantaranya: 1. Pendekatan behavioristik Agresi merupakan perilaku yang melukai orang lain. Suatu tindakan jika didasari atau bertujuan untuk melukai orang lain, maka bukan dikatakan sebagai agresi. Sebab, agresi adalah suatu bentuk tindakan yang dimaksudkan untuk melukai orang lain. 2. Agresi prososial dan antisosial Artinya bahwa tidak semua agresi berupa suatu tindakan yang akan berakibat buruk, akan tetapi agresi juga merupakan suatu bentuk tindakan yang baik dan disetujui oleh norma sosial. 3. Perilaku agresif dan perasaan agresif Artinya bahwa tidak semua perilaku yang nampak pada diri seseorang merupakan cerminan dari isi hati. Perasaan marah dalam diri seseorang sekalipun tidak terlampiaskan dalam bentuk tindakan termasuk dalam perasaan agresi.
  • 7. E. MACAM-MACAM AGRESI Berikut ini adalah beberapa macam-macam agresi, antara lain: 1. Agresi emosi, merupakan ungkapan kemarahan dan ditandai oleh emosi yang tinggi. Agresi emosi ini bisa mengakibatkan kerugian bagi orang lain. Tujuan dari agresi ini adalah untuk melampiaskan emosi yang bergejolak dalam diri seseorang dan dapat berakibat sangat fatal, apabila emosinya tidak terkendali. 2. Agresi instrumental, agresi instrumental adalah suatu tindakan agresi yang tidak disertai emosi. 3. Perilaku melukai dan maksud melukai, hal ini dapat dikatakan jenis agresi karena agresi merupakan suatu tindakan yang melukai dan memang bermaksud untuk melukai. 4. Perilaku agresif antisosial dan prososial, suatu perilaku agresif yang sesuai dengan norma sosial dan suatu perilaku yang tidak semudah dengan membalikkan telapak tangan. 5. Perilaku dan perasaan agresif, suatu perilaku agresif dapat dilihat dari perilaku yang nampak dan juga pada perilaku yang tersembunyi. F. Bentuk Agresi Bentuk Agresi Contoh Fisik, aktif, langsung Menikam, memukul, atau menembak orang lain Fisik, aktif, tak langsung Membuat perangkap untuk orang lain, menyewa seorang pembunuh untuk membunuh. Fisik, pasif, langsung Secara fisik mencegah orang lain memperoleh tujuan atau tindakan yang diinginkan (seperti aksi duduk
  • 8. dalam demonstrasi) Fisik, pasif, tak langsung Menolak melakukan tugas-tugas yang seharusnya Verbal, aktif, langsung Menghina orang lain Verbal, aktif, tak langsung Menyebarkan gossip atau rumor jahat tentang orang lain Verbal, pasif, langsung Menolak berbicara kepada orang lain, menolak menjawab pertanyaan, dll Verbal, pasif, tak langsung Tidak mau membuat komentar verbal (misal:menolak berbicara ke orang yang menyerang dirinya bila dia dikritik secara tidak fair) G. PENYEBAB PERILAKU AGRESI 1. Frustrasi Frustrasi adalah terhalangnya seseorang oleh sesuatu hal dalam mencapai suatu tujuan, kebutuhan, keinginan, pengharapan atau tindakan tertentu. Teori hipotesis frustrasi-agresi dipelopori oleh lima orang ahli yaitu Dollard, Doob, Miller, Mowrer, dan Sears pada tahun 1939. Pada mulanya mereka menyatakan bahwa dalam setiap frustrasi selalu menimbulkan perilaku agresi.Pada tahun 1941, Miller menyatakan bahwa frustrasi menimbulkan sejumlah respon yang berbeda dan tidak selalu menimbulkan perilaku agresi, perilaku agresi hanya salah satu bentuk respon yang muncul.Watson, Kulik dan Brown (dalam Soedardjo dan Helmi) menyatakan bahwa frustrasi yang muncul akibat faktor luar menimbulkan perilaku agresi yang lebih besar dibandingkan dengan halangan yang disebabkan diri sendiri. Hasil penelitian Burnstein dan Worchel menyatakan bahwa frustasi yang menetap akan mendorong perilaku agresi. Dalam hal ini, orang siap melakukan perilaku agresi karena orang menahan ekspresi agresi. Frustasi yang disebabkan situasi yang tidak menentu (uncertaint) akan memicu perilaku agresi lebih besar dibandingkan dengan frustasi karena situasi yang menentu. 2. Faktor Biologis Beberapa faktor biologis yang bisa mempengaruhi perilaku agresi adalah gen, aktivitas otak, hormon, dan abnormalitas. Penelitian menunjukkan bahwa
  • 9. gen berpengaruh pada pembentukan sistem neural otak yang mengatur perilaku agresi. Menurut perspektif biologis, perilaku agresi disebabkan oleh meningkatnya hormon testosteron, 17-estradiol dan estrone. Peningkatan hormon testosteron saja ternyata tidak mampu memunculkan perilaku agresi secara langsung. Hormon testosteron dalam hal ini bertindak sebagai anteseden, sehingga perlu ada pemicu dari luar. Hasil penelitian mengenai peningkatan hormon testosteron terhadap meningkatnya perilaku agresi ini tidak konsisten. Pada anak laki-laki memang meningkat perilaku agresinya, hal ini tidak ditemukan pada anak perempuan. 3. Kesenjangan Generasi Adanya perbedaan atau jurang pemisah (gap) antara generasi anak dengan orang tuanya dapat terlihat dalam bentuk kegagalan hubungan komunikasi. Hal ini diyakini sebagai salah satu penyebab timbulnya perilaku agresi pada anak. 4. Lingkungan Beberapa faktor lingkungan seperti kemiskinan, anonimitas dan suhu udara yang terlalu panas juga berperan dalam pembentukan perilaku agresi. Bila seorang anak dibesarkan dalam lingkungan kemiskinan, maka perilaku agresi mereka secara alami mengalami penguatan. 5. Proses Pendisiplinan yang Keliru Pendidikan disiplin yang otoriter dengan penerapan yang keras terutama yang dilakukan dengan memberikan hukuman fisik, dapat menimbulkan berbagai pengaruh buruk bagi remaja. Pendidikan disiplin seperti itu akan membuat remaja menjadi seorang penakut, tidak ramah dengan orang lain, dan membenci orang yang memberi hukuman, kehilangan spontanitas serta inisiatif dan pada akhirnya melampiaskan kemarahannya dalam bentuk agresi kepada orang lain. 6. Insting
  • 10. Menurut Sigmund Freud, setiap orang mempunyai insting bawaan untuk berperilaku agresi. Agresi merupakan derivasi insting mati (thanatos) yang harus disalurkan untuk menyeimbangkannya dengan insting hidup (eros). Eros dan thanatos ini harus diseimbangkan untuk menstabilkan mental. 7. Penilaian Kognitif Teori ini menjelaskan bahwa reaksi individu terhadap stimulus agresi sangat bergantung pada cara stimulus itu diinterpretasi oleh individu. Sebagai contoh, frustrasi dapat menyebabkan timbulnya perilaku agresi jika frustrasi itu diinterpretasi oleh individu sebagai gangguan terhadap aktivitas yang ingin dicapainya. 8. Kompetisi Sosial Menurut perspektif sosiobiologi, perilaku agresi berkembang karena adanya kompetisi sosial yaitu kompetisi terhadap sumber daya. Dalam hal ini satu macam sumber daya yang dipandang terbatas, diperebutkan oleh dua belah pihak. Perilaku agresi menurut perspektif ini merupakan sesuatu yang fundamental karena merupakan strategi adaptasi dalam kehidupannya. Dalam pandangan ini manusia diharapkan bertindak agresif ketika sumber daya yang penting itu terbatas, ketika mengalami ketidaknyamanan, ketika sistem sosial tidak berjalan dengan baik, dan ketika ada ancaman dari pihak luar. Hal ini dilakukan dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup manusia. H. Mengurangi Perilaku Agresif Sears menyatakan bahwa perilaku agresif dapat dikurangi melalui beberapa hal sebagai berikut: 1. Hukuman dan pembalasan, suatu hukuman atau pembalasan atas perbuatan agresif yang telah dilakukan orang lain itu dapat mengurangi perilaku agresif pada
  • 11. seseorang. Dengan adanya hukuman dan pembalasan, maka secara tidak langsung orang akan merasa takut untuk melakukan perilaku agresif. 2. Mengurangi frustasi, frustasi merupakan suatu perilaku dimana seseorang sudah merasa tidak mampu untuk melakukan suatu tindakan yang sesuai dengan kemampuan mereka. Frustasi yang dialami oleh seseorang dapat menimbulkan perilaku agresi. Orang yang frustasi maka akan mudah sekali marah, sehingga ia akan mudah sekali melakukan agresi terhadap orang lain di sekitar mereka dan bisa melukai orang lain di sekitarnya. Maka, kejadian frustasi yang dialami oleh seseorang perlu dikurangi agar perilaku agresi juga dapat berkurang intensitasnya. 3. Hambatan yang dipelajari, belajar mengendalikan perilaku agresif pada diri endiri, bukan karena takut untuk dihukum atau karena ancaman. Seseorang harus mampu memilah perilaku agresi yang akan dikeluarkan atau yang akan ditekan kemunculannya, sesuai dengan situasi dan kondisinya. 4. Pengalihan, pemindahan agresi pada sasaran pengganti. Maksudnya, perilkau agresi perlu dialihkan kepada suatu hal, misalnya benda mati, agar nantinya perilaku agresi tidak akan melukai fisik orang lain. 5. Katarsis, jika seseorang merasa marah dan ingin melampiaskannya maka tindakan yang dilakukan selanjutnya akan mengurangi intensitas perasaannya.
  • 12. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Tingkah laku agresi merupakan tingkah laku pelampiasan dari perasaan frustasi untuk mengatasi perlawanan dengan kuat atau menghukum orang lain, yang ditujukan untuk melukai pihak lain secara fisik maupun psikologis pada orang lain yang dapat dilakukan secara fisik maupun verbal. Menurut Myers (1996) jenis agresi ada 2 macam yaitu : 1. agresi rasa benci atau emosi ( hostile aggression ) 2. agresi sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lain ( instrumentaL aggression ) Teori-teori agresi : 1. Teori bawaan :- teori naluri - teori biologi 2. Teori Lingkungan : - teori frustasi agresi klasik - teori frustasi agresi baru - teori belajar sosial 3. Teori kognisi Pengaruh terhadap agresi antara lain : 1. Frustrasi 2. Faktor Biologis 3. Kesenjangan Generasi 4. Lingkungan 5. Proses Pendisiplinan yang Keliru
  • 13. 6. Insting 7. Penilaian Kognitif 8. Kompetisi Sosial Cara mengurangi agresi antara lain : 1. Hukuman dan pembalasan, 2. Mengurangi frustasi, 3. Hambatan yang dipelajari, 4. Pengalihan, 5. Katarsis.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Sugiyo. 2006. Psikologi Sosial. Semarang: Universitas Negeri Semarang. http://zakirputrasadani.wordpress.com/2012/01/17/psikologi-sosial-terhadap-perilaku-agresi/n (diunduh pada tanggal 19 November 2012 pukul 09.30 WIB) http://www.psychologymania.com/2012/06/teori-teori-agresi.html (diunduh pada tanggal 24 November 2012 pukul 14.30 WIB) Sarwono, sarlito wirawan. Psikologi social individu dan teori-teori psikologi social . Jakarta : Balai pustaka, 2002 . Feist Jess & J Gregory .Teori kepribadian. Jakarta:Salemba humanika.2009.