SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Makalah Psikologi Sosial
“HUBUNGAN ANTAR PRIBADI”
Dosen Pengampu :
Firman Alamsyah Ario Buntaran S.psi, MA
Disusun Oleh :
Ardhiansyah 46114120088
Jonson Siagian 46114120112
Naomi Cintya F. Siagian 46114120120
YusufAl Fariz 46114110078
Fakultas psikologi
Universitas Mercu Buana
Jakarta 2015
2
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI ............................................................................................ 2
KATA PENGANTAR ............................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................... 5
C. Tujuan Pembahasan...................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Hubungan ...................................................................................................... 6
B. Teori Hubungan Antar Pribadi .................................................................................... 6
C. Hubungan Dengan Orang Yang Tak Dikenal ............................................................. 7
D. Hubungan Romantis .................................................................................................... 9
E. Pernikahan ................................................................................................................... 11
F. Masalah – Masalah Dalam Hubungan Pribadi ............................................................ 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 16
B. Saran ............................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 17
3
KATA PENGANTAR
Dengan segala ucapan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan kemurahannya maka kelompok kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi
Sosial ini. Tugas makalah yang kami selesaikan bertema mengenai Hubungan Antar
Pribadi. Dalam hal ini kami akan berusaha mencoba menjelaskan dan merangkumkan
semaksimal mungkin mengenai terjalinnya hubungan antar pribadi. Demikian pula kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan makalah ini dari awal hingga pada akhirnya.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dan perbaikan didalam penulisan maklah
kelompok kami ini, oleh karena itu sangat kami harapkan saran dan kritik yang positif dan
membangun untuk perbaikan kesempurnaan makalah ini pada waktu kemudian yang akan
dating nantinya.
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peribahasa asing mengatakan “no man is an island“ yang dimaknai manusia tidak
mungkin dapat hidup sendiri. Filsuf ternama seperti arsitoteles juga menyebutkan manusia
sebagai “Zoon Politicon” , makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk sosial ciptaan Tuhan,
dikodratkan tidak dapat hidup sendiri, walaupun secara fisik dapat hidup tanpa adanya
orang lain, tetapi secara psikologis sangat tidak memungkinkan. Manusia pastinya
memerlukan keberadaan orang lain dalam pemenuhan kebutuhannya yang menjadi acuan
dasar terbentuknya hubungan. Hubungan seseorang atau pribadi dengan orang lain akan
menjadi semakin nyata apabila orang tersebut semakin berkembang dalam sosialisasi.
Beberapa juga bisa menyimpulkan bahwa hubungan seseorang dengan orang lain
merupakan kebutuhan pokok. Hal ini sesuai pendapat para ahli yang menyatakan bahwa
manusia adalah makhluk individual juga makhluk sosial. Suatu hubungan tidak terbatas
pada waktu dan tempat, dapat terjadi dimana dan bagaimana saja. Dalam hubungan bisa
terjadinya adanya rasa aman ataupun sebaliknya rasa tidak aman. Kemudian rasa aman ini
berkembang menjadi kekeuatan dalam suatu hubungan. Rasa aman dapat membuat
seseorang merasa bahagia dan puas akan hubungannya.
Keberhasilan seseorang didalam hidupnya semata-mata tidak hanya ditentukan oleh
kecerdasan otaknya saja, juga ada faktor penting, yaitu pergaulan atau hubungan antar
pribadi. Hal ini berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang dalam hidupnya. Kita juga
dapat melihat orang yang mudah bergaul dalam berhubungan itulah yang dapat merasakan
kebahagiaan.
Dengan demikian setiap orang selalu berkeinginan agar mengusahakan memiliki
suatu hubungan yang baik, memuaskan agar sukses dalam usahanya mencapai
ketenangan batin. Dalam suatu hubungan, ada kiat dan ketentuan yang dapat membantu
kita agar berjalan dengan baik. Dalam psikologi biasa dikenal dengan istilah individual
differences, maksudnya yaitu adanya perbedaan individual. Tiap individual tidak sama,
masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda. Maka sebab itu tidak semua orang memiliki
sifat dan sikap hubungan sosial yang sama pula.
5
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat disimpulkan beberap rumusan masalah yang
menjadi pokok dari pembahasan makalah ini, yaitu:
1. Apa pengertian dari Hubungan?
2. Sebutkan teori-teori Hubungan Antar Pribadi?
3. Apa saja yang menjadi Masalah-Masalah Dalam Hubungan?
C. Tujuan pembahasan
1. Tujuan Umum Diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Sosial
yang diberikan oleh dosen pengampu.
2. Tujuan khusus adapun dari rumusan makalah yang di uraikan diharapkan:
a. Mengetahui dan menjelaskan pengertian dari Hubungan Antar Pribadi
b. Mengetahui dan menjelaskan teori-teori yang ada dalam Hubungan Antar Pribadi.
c. Mengetahui dan menjelaskan Masalah-masalah yang ada dalam hubungan.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Hubungan
Hubungan interpersonal (antar pribadi) adalah hubungan yang terdiri atas dua orang
atau lebih, yang memiliki ketergantungan satu sama lain dan menggunakan pola interaksi
yang konsisten.
Hubungan interpersonal adalah keadaan dimana individu atau seseorang
berkomunikasi dengan orang lain, disini kita tidak hanya menyampaikan apa yang ingin
disampaikan tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Maka dari pada itu
hubungan interpersonal sangat erat kaitannya dengan "komunikasi". Yaitu yang menjadi
salah satu dasar untuk membangun hubungan interpersonal adalah ketertarikan dengan
orang lain. Dalam buku Weiten (2011) telah dijelaskan bahwa ketertarikan interpersonal
(interpersonal attraction) adalah perasaan positif terhadap orang lain. Inilah hal yang
mendasari kita dalam berhubungan dengan orang lain. Bagaimana kita menjalin hubungan
pertemanan, hubungan romantis, dan lain-lain.
B. Teori Hubungan Antar Pribadi
Manusia memiliki keinginan untuk dapat menjelaskan segala sesuatu. Hal ini
merupakan sifat rasa ingin tahu manusia. Siapapun yang mengemukakan penjelasan
tentang mengapa manusia ingin mempunyai teman atau bagaimana terjadinya suatu
hubungan internasional, maka dapat dikatakan Ia sedang ‘berteori‘ tentang hubungan
interpersonal (antar pribadi).
Teori terdiri dari konsep-konsep dan pertanyaan-pertanyaan dasar tentang
bagaimana konsep-konsep tersebut saling berhubungan membantu mengorganisasikan
informasi yang ada, dan membuat prediksi tentang gejala yang sedang diamati (Baron,
Byrne & Branscombe, 2006).
1. Attaction Theory
Berdasarkan Attaction Theory, dasar bagi seseorang dalam membentuk sebuah
hubungan adalah ketertarikan. Kita dapat tertarik pada seseorang dan tidak tertarik pada
orang lain. Hal yang sama juga dapat terjadi yaitu saat seseorang dapat tertarik pada orang
lain. Ada empat faktor yang memengaruhi ketertarikan seseorang dengan orang lain,yaitu
sebagai berikut :
a) Similarity (kesaamaan)
Sesuai dengan prinsip Similarity (kesamaan) maka seseorang akan memilih teman,
pacar dan pasangan hidup yang memiliki kesamaan dengan dirinya baik dalam hal
penampilan, perilaku, cara berfikir, dan lain-lain. Pada umumnya seseorang memang
menyukai orang lain yang sama dengan dirinya dalam beberapa aspek, seperti kebangsaan,
ras, kemampuan dalam bidang tertentu, daya tarik fisik, kecerdasan atau sikap.
7
b) Proximity(kedekatan)
Dalam Proximity (kedekatan) dikatakan bahwa orang lebih mudah tertarik dengan orang-
orang yang memiliki kedekatan secara fisik dengan dirinya.
c) Reinforcement(saling melengkapi)
Melalui Reinforcement (dalam hal ini hadiah) seseorang akan tertarik kepada orang lain
yang memberikan hadiah pada dirinya yaitu berupa hadiah kecil (pujian) atau hadiah yang
cukup mewah (benda tertentu yang mahal).
d) Physical attractiveness and personality(daya tarik fisik)
Daya tarik fisik dan kepribadian tidak dapat dipungkiri adalah merupakan hal yang
disukai orang. Hal ini membuat orang lebih tertarik untuk membina interaksi dengan orang
yang memiliki fisik dan kepribadian yang menarik.
C. Hubungan Dengan Orang Yang Belum Dikenal
Ketika akan menjalin hubungan antar pribadi, akan terdapat suatu proses dan
biasanya dimulai dengan interpersonal attraction.
Menurut Baron & Byrne (2006) interpersonal attraction adalah penilaian seseorang
terhadap sikap orang lain, di mana penilaian tersebut dapat diekspresikan melalui suatu
“dimensi,” dari strong liking sampai dengan strong dislike. Jadi, ketika kita berkenalan
dengan orang lain, sebenarnya kita melakukan penilaian terhadap orang tersebut. Apakah
orang tersebut cukup sesuai untuk menjadi teman atau sebaliknya, hingga mungkin kita
memilih untuk tidak melakukan interaksi sama sekali?
Konteks penilaian ini adalah dalam melakukan hubungan antar pribadi. Dimensi
dimaksud memuat lima tingkat interaksi, yaitu strong liking, mild liking, neutral, mild dislike,
dan strong dislike.
Tingkat Interaksi Kategori Evaluasi Contoh Interaksi
Strong liking Teman (Friend) Menghabiskan waktu
bersama, merencanakan
pertemuan
Mild liking Teman dekat (close
acquaintance)
Menikmati interaksi ketika
bertemu
Neutral Teman biasa Saling mengenal satu sama
8
(superficial
acquaintance)
lain dan saling menyapa
Mild dislike Penganggu (annoying
acquaintance)
Memilih untuk menghindari
interaksi
Strong Dislike Tidak diinginkan (Unde-
sirable)
Menghindari kontak secara
aktif
Ketika kita menilai orang yang baru kita kenal dengan kategori evaluasi teman kita
(friend), tentu kita akan merasa senang untuk menghabiskan waktu dengan kegiatan
bersama, bahkan mungkin merencanakan untuk dapat bertemu di lain waktu. Namun
sebaliknya, ketika kategori evaluasinya adalah peng-ganggu (annoying), apalagi yang kita
kategorikan sebagai tidak diinginkan (undesirable), saat kita dalam pertemuan, barangkali
kita lebih memilih pura-pura tidak melihat, atau menghindar.
Dalam melakukan hubungan antar pribadi, ada tiga faktor yang mempengaruhi
evaluasi, penilaian atau ketertarikan interper-sonal (interpersonal attraction), yakni:
 Faktor Internal
Faktor internal (dari dalam diri kita) meliputi dua hal :
a) Kebutuhan untuk berinteraksi (need for affiliation)
Pengaruh perasaan
b) Kebutuhan untuk berinteraksi (need for affiliation)
Kadang kita ingin berinteraksi dengan orang lain, namun kadang kita memilih untuk
seorang diri.
Menurut McClelland, kebutuhan berinteraksi adalah suatu keadaan di mana
seseorang berusaha untuk mempertahankan suatu hubungan, bergabung dalam kelompok,
berpartisipasi dalam kegiatan, menikmati aktivitas bersama keluarga atau teman,
menunjukkan perilaku saling bekerja sama, saling mendukung, dan konformitas. Seseorang
yang memiliki kebutuhan untuk berinteraksi, berusaha mencapai kepuasan terhadap
kebutuhan ini, agar disukai, diterima oleh orang lain, serta mereka cenderung untuk memilih
bekerja bersama orang yang mementingkan keharmonisan dan kekompakan kelompok.
Sebuah penemuan (dalam Baron & Byrne, 2008) menunjukkan bahwa orang asing
akan lebih menyukai, jika kita mengucapkan kalimat positif, umpamanya “Kamu memiliki
anjing yang bagus” dibandingkan kalimat negatif “Dimanakah kamu menemukan anjing yang
buruk itu?”.
9
Contoh ungkapan kalimat positif dan negatif tersebut, menunjuk-kan bahwa jika kita
membuat orang lain senang ketika kita berjumpa dengannya, maka interaksi akan lebih
mudah terjalin. Sebaliknya, ketika kita berjumpa dengan seseorang namun kita membuat
perasaannya negatif (kesal atau marah), maka orang tersebut juga akan lebih sulit untuk
berinteraksi dengan kita.
Contoh lain, penelitian dari Byrne (1975), dan Fraley & Aron (dalam Baron & Byrne,
2006) menunjukkan bahwa dalam ber-bagai situasi sosial, humor digunakan secara umum
untuk mencairkan suasana dan memfasilitasi interaksi pertemanan.
Humor yang menghasilkan tawa dapat membuat kita lebih mudah berinteraksi,
sekalipun dengan orang yang belum dikenal.
 Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang mempengaruhi dimulainya suatu hubungan interpersonal
adalah:
1. Faktor Kedekatan (proximity)
Orang Jawa bilang, “witing tresno jalaran soko nglibet eh kulino” yang maknanya
(mohon dibetulkan apabila salah), “ketika kita sering bertemu dengan orang di sekitar
kita, maka kita akan terbiasa melihat orang tersebut dan memungkinkan kita untuk
menjadi lebih dekat, dan akhirnya saling jatuh cinta.”
Menurut Miller & Perlman (2009), kita cenderung menyukai orang yang wajahnya
biasa kita kenali dibandingkan dengan orang yang wajahnya tidak kita kenal.
2. Daya Tarik Fisik
Penelitian mengenai daya tarik fisik (Dion & Dion, 1991; Hatfield & Sprecher, 1986;
dalam Baron & Byrne, 2008) menunjukkan bahwa sebagian besar orang percaya
bahwa pria dan wanita “yang menarik” menampilkan; ketenangan, mudah bergaul,
mandiri, dominan, gembira, seksi, mudah beradaptasi, sukses, lebih maskulin (untuk
pria) dan lebih feminin (untuk wanita). Dalam hubungan antar pribadi, orang
cenderung memilih berinteraksi dengan orang yang menarik dibandingkan dengan
orang yang tidak atau kurang menarik, karena orang yang menarik memiliki
karakteristik lebih positif.
Pengalaman menunjukkan bahwa tidak semua orang yang memiliki daya tarik fisik
memiliki kepribadian seperti yang kita perkirakan. “So, don’t judge a book by its cover”.
D. Hubungan Romantis
Cinta akan selalu menjadi hal yang menarik dalam kehidupan manusia. Cinta tidak
hanya diberikan kepada pasangan, namun juga kepada sesama, diri kita sendiri, Tuhan dan
ibu. Namun, hal yang terpenting adalah bagaimana kita menampilkan cinta kita kepada
orang yang kita cintai dan bagaimana menerima cinta dari orang tersebut.
10
Stenberg mengemukakan bahwa cinta memiliki tiga dimensi, yaitu hasrat
(passion), keintiman (intimacy) dan komitmen/keputusan (commitment/decision).
1. Hasrat
Dimensi ini menekankan pada intensnya perasaan yang muncul dari daya tarik fisik
dan daya tarik seksual. Pada jenis cinta ini, seseorang mengalami ketertarikan fisik secara
nyata, selalu memikirkan orang yang dicintainya sepanjang waktu, melakukan kontak mata
secara intens saat bertemu, mengalami perasaan indah seperti melambung ke awan,
mengagumi dan terpesona dengan pasangan, detak jantung meningkat, mengalami
perasaan sejahtera, ingin selalu bersama pasangan yang dicintai, memiliki energi yang
besar untuk melakukan sesuatu demi pasangan mereka, merasakan adanya kesamaan
dalam banyak hal, serta tentu saja merasakan sangat bahagia.
2. Keintiman
Dimensi ini tertuju kepada kedekatan perasaan antara dua orang dan kekuatan yang
mengikat mereka untuk bersama. Sebuah hubungan akan mencapai keintiman emosional
jika kedua pihak saling mengerti, terbuka dan saling mendukung, serta bisa bicara apapun
tanpa merasa takut ditolak. Mereka mampu untuk saling memaafkan dan menerima,
khususnya ketika mereka tidak sependapat atau berbuat kesalahan.
3. Komitmen/keputusan
Pada dimensi komitmen/keputusan, seseorang berkeputusan untuk tetap bersama
dengan seorang pasangan dalam hidupnya. Komitmen dapat bermakna mencurahkan
perhatian, melakukan sesuatu untuk menjaga suatu hubungan tetap langgeng, melindungi
hubungan tersebutdari bahaya, serta memperbaiki bila hubungan dalam keadaan kritis.
 Faktor individual yang memengaruhi cinta
Terdapat tiga faktor yang memengaruhi seseorang ketika mencintai orang lain, yaitu :
a) Attachment Style
Terdapat tiga jenis Attachment Style yang sering dikaikan dengan close relationships, yaitu
secure, avoidant, dan anxious atau ambivalent. Orang yang secure akan menyatakan
bahwa ia merasa nyaman dalam keintiman emosional dan memiliki ketergantungan tertentu.
Orang yang avoidant tidak menyukai ketergantungan dan kedekatan, sedangkan orang
yang anxious atau ambivalent terlihat terikat dengan posesif.
b) Usia
Usia merupakan faktor yang mengecoh karena biasanya berhubungan dengan
pengalaman dan latar belakang. Semakin bertambah usia seseorang, mereka umumnya
memiliki hubungan yang sudah lama dan lebih behubungan secara keseluruhan.
c) Jenis Kelamin
11
Secara keseluruhan, pria dan wanita memiliki kesamaan ketika jatuh cinta. Pria lebih
cenderung dismissing daripada wanita, namun perbedaannya sangat kecil. Wanita lebih
intens dan impulsif dalam merasakan emosi.
Pada Romantic love, terdapat delapan karakteristik. Pertama disebutkan bahwa
status budaya dimana terdapat perbedaan dalam status, kepercayaan, suku bangsa,dan
tradisi bukanlah merupakan faktor yang menentukan terjalinnya hubungan interpersonal.
Kedua, mengungkapkan cinta sebagai suatu emosi yang romantis dengan mempercayai
bahwa ada bentuk cinta yang sejati. Ketiga, cinta dapat dimaknai sebagai emosi yang
“aneh“, sulit untuk dipahami, kemunculan “cinta pada pandangan pertama“ dan lain-lain.
Keempat, cinta yang membuat jantung berdetak cepat, mengandung semangat dan
menarik. Kelima, cinta romantis yang memengaruhi kehidupan pasangan, namun memiliki
kecenderungan tidak terikat. Keenam, cinta romantis membuat seseorang menjadi senang
berkhayal, melamun, dan tentu saja menjadikan tidak perhatian pada sesuatu yang bersifat
nyata. Ketujuh, cemburu yang menunjukan makna adanya cinta. Kedelapan, ketika
seseorang akan menikah, maka satu-satunya pedoman adalah cinta.
 Cinta menurut Erich Fromm
Dalam bukunya The Art of Loving, Fromm mengatakan bahwa cinta adalah tindakan
yang merupakan kekuatan manusia yang diwujudkan dalam kebebasan yang mengandung
arti bahwa cinta hadir tanpa adanya paksaan.
Objek Cinta menurut Erich Fromm :
1. Cinta Persaudaraan
2. Cinta Keibuan
3. Cinta Erotis
4. Cinta Diri
5. Cinta Tuhan
E. Pernikahan
1. Pernikahan
a) Pernikahan adalah hubungan pria dan wanita yang diakui secara social, yang ditunjukkan
untuk melegalkan hubungan seksual, melegitimasi membesarkan anak, dam
membangun pembagian peran diantara sesama pasangan ( Duvall dan Miller 1985 )
 Faktor-Faktor Kepuasan Pernikahan
1. Anak
2. Komunikasi yang terbuka
3. Ekspresi perasaan secara terbuka
4. Saling percaya
5. Tidak adanya dominasi pasangan
6. Hubungan seksual yang memuaskan
12
7. Kehidupan social
8. Tempat tinggal
9. Penghasilan yang cukup
10. Keyakinan beragama
11. Dan hubungan dengan mertua dan ipar.
F. Masalah-Masalah Dalam Hubungan Pribadi
1. Cemburu
a. Definisi Cemburu
Cemburu merupakan respon terhadap ketidaksetiaan partner, baik ketidaksetiaan yang
bersifat actual maupun yang dibayangka. Cemburu muncul ketika seseorang terancam
akan kehilangan hubungan yang penting oleh rival dan berhubungan erat dengan
perasaan, seperti takut, curiga, tidak percaya, cemas, marah, perasaan dikhianati, merasa
ditolak, terancam, dan kesepian ( Berhm, 1992). Cemburu terjadi karena sikap inferior dan
rasa tidak aman yang dimiliki seseorang.
b. Penyebab Cemburu
 Menurut Olson dan Defrain, 2006. Ada dua penyebab terjadinya cemburu yaitu :
1. Penyebab eksternal : disebabkan oleh tingkah laku pasangan yang terlihat tertarik,
baik secara emosianal maupun seksual pada orang lain dibandingkan terhadap
pasangannya sendiri.
2. Faktor internal : biasanya menjadi penyebab seseorang cemburu terhadap
pasangannya adalah harga diri seseorang, yaitu seberapa bergantung individu
terhadap pasangannya.
 Menurut Hansen (dalam Bringle & Buunk, 1991) : Menyebutkan bahwa kecemburuan
juga dapat disebabkan oleh hobi, teman-teman pasangan, pekerjaan, bahkan karena
keluarga pasangan.
Menurut penelitian dari Miller et al., 2007 penyebab cemburu disebabkan oleh :
1. Siapa yang membuat individu cemburu ?
2. Hal apa sajakah yang mungkin membuat individu cemburu?
Individu yang cenderung dapat dengan mudah atau tidak dalam merasa cemburu
terkait dengan hal-hal berikut :
a. Ketergantungan dalam hubungan dengan pasangan
b. Perasaan inadequacy dalam hubungannya dengan pasangan
c. Gaya attachment, misalnya individu yang membutuhkan perhatian
akan lebih mudah cemburu dibandingkan dengan individu yang
mandiri
d. Gaya kepriadian individu
13
e. Keinginan eksklusivitas dalam hubungan seks
f. Peran gender
2. Perselingkuhan
a. Definisi Perselingkuhan
a) Vaughan (2003) : perselingkuhan adalah keterlibatan seksual dengan orang lain yang
bukan merupakan pasangan primenya.
b) Retnaningtyas (2008) : keterlibatan emosional atau seksual dimana tindakan tersebut
terjadi diluar dari hubungan utama dan terjadi pelanggaran oleh salah satu pihak
mengenai kepercayaan dan atau norma yang telah disepakati.
c) Atau dimana teman dekat kita membuat kita merasa jauh lebih nyaman dibandingkan
dengan pasangan, maka kita tidak hanya lagi berteman, namun menjadi teman dekat
yang slaing memahami kondisi emosi masing-masing, makan lama beranjak menjadi
“teman tapi mesra”.
Kesempatan perselingkuhan dapat terjadi dimana sajaan zona yang paling
berbahaya adalah tempat kerja. Dan kesempatan lain terjadinya perselingkuhan ada
ketika bertemu dengan mantan kekasihnya waktu kecil yang terlihat semakin tampan
atau cantik dengan rambut panjang dan hidung yang mancung (Glass, 2003). Hal
ketiga yang terjadi adalah perselingkuhan emosional dengan teman dilingkungan
sosial terdekat anda. Selanjutnya, melakukan perselingkuhan melalui kegiatan online.
Padahal ketika online, tidak terjadi kontak mata atau langsung melihat satu sama lain
secara nyata.
b. Perselingkuhan secara Kontinuitas
Menurut Subotnik dan Harris (2005) :
1. Serial affair : bentuk perselingkuhan yang tidak melibatkan emosi mendalam,
berbentuk one night stand ataupun beberapa kali selingkuh. Memiliki beberapa affair
dan pasangan mengindikasikan keinginan untuk menghindari keterlibatan atau
intimacy, bukan untuk kedekatan emosional dan merupakan kesenangan. Daya tarik
dari hubungan ini adalah buntuk seks dan kesenangan.
2. Flings affair : memiliki cirri yang sama dengan serial affair tetapi bedanya flings affair
dapat bertahan untuk beberapa bulan dan biasanya perselingkuhan tersebut tidak
melibatkan komitmen pada pasangan seksual. Perselingkuhan ini dapat terjadi pada
situasi yang kondusif dan diasumsikan tidak akan membahayakan pernikahan oleh
pasangan yang melakukan.
3. Romantic love affair
Hubungan ini sangat penting dan pasangan akan memikirkan bagaimana
perselingkuhan tersebut akan menyatu dengan kehidupan mereka. Kebanyakan dari
mereka berfikir apakah mereka akan mengakhiri perselingkuhan atau justru bercerai
14
dari pasangan dan menikahi pasangan selingkuhannya. Semakin lama perselingkuhan
tersebut berlanjut, maka hubungan tersebut akan semakin serius.
4. Long term affair
Perselingkuhan ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, bertahun-tahun,
bahkan kemungkinan berasal dari salah satu pasangan selama masa pernikahan
berlangsung. Hubungan ini memiliki kesamaan dengan romantic love affair, yaitu
pasangan merasa sangat terikat secara emosional.
c. Faktor-faktor perselingkuhan :
 Kurangnya perhatian (tidak memenuhi harapan)
 Variasi seksual
 Untuk kesenangan
 Companionship dengan wanita lain
 Kepuasan akan tantangan
 Meresa tertarik denga lawan jenis
 Memanfaatkan kesempatan yang ada
 Keinginan untuk melanggar sesuatu yang dilarang
 Kebosanan akan pernikahan
 Pasangan tidak lagi menarik secara fisik
 Ketidaksiapan dalam menerima perbedaan dan keunikan masing-masing.
d. Tanda-tanda orang melakukan persekingkuhan
Menurut Shirley P. Glass, Ph.D dalam bukunya NOT “JUST FRIEND” pada tahun 2003 :
1. Privacy : berkomunikasi dengan yang lain dengan cara menghindar atau pada saat
tidak bersama dengan pasangan.
2. Schedules : menambahkan aktivitas untuk menjadi alasan mencari waktu untuk
bersama dengan yang lainnya.
3. Interest : menambahkan kesibukan atau kegiatan tanpa melibatkan pasangan.
4. Personal Habits : mempertahankan dan memperbagus penampilan agar terlihat selalu
menarik
5. Children : memperhatikan anak hanya pada waktu-waktu tertentu saja.
6. Money : tidak terbuka soal keuangan kepada pasangan.
7. Personal Interaction with Spouse : jarang berkomunikasi secara verbal dan non verbal
seperti sentuhan.
8. Sex and Affection : hasrat untuk berhubungan seksual meningkat pada pasangan
anda. Namun di lain pihak, pasangan menghindar utnuk melakukan hubungan
seksual. Hal tersebut seiring dengan minimnya efek kasih sayang yang spontan dan
ciuman romantic.
15
9. Social life : perilaku menghindari lingkungan sosial dimana teman kerja atau tetangga
berada. Sebaliknya, iam mau berpergian denga teman-teman asalkan menghindari
pasangan primer.
e. Dampak Psikologis Perselingkuhan
1. Identitas diri yang hilang, artinya seseorang yang mengetahui pasangannya
berselingkuh akan merasa dibohongi dan berpikir bahwa apa yang selama ini
dilakukannya tidak ada artinya,
2. Hilangnya perasaan istimewa, kondisi dimana seseorang merasa bahwa dirinya tidak
memiliki kepercayaan diri.
3. Hilangnya harga diri, seseorang akan menjadi nekat mau melakukan apa saja demi
mempertahankan hubungan anda dengan pasangan.
4. Hilangnya kendali pada pikiran dan tubuh, serta dengan tergila-gila ingin mengetahui
detai kejadian yang mendorong terjadinya perselingkuhan.
5. Memiliki pemikiran obsesif dan bersikap posesif terhadap pasangan dengan terus
memantau dan mencurigai pasangan.
6. Keyakinan religious, merasa bahwa hidupnya ditinggalkan oleh tuhan.
7. Kondisi lain yang tragis juga dapat muncul yaitu hilangnya tujuan dan kemauan untuk
hidup. Keinginan untuk mengakhiri hidup sebagai cara untuk menyelesaikan masalah
seringkali terpikirkan, kondisi ini terjadi karena ia merasa sudah tidak ada lagi orang
yang peduli dan saying pada dirinya.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan Interpersonal (antar pribadi) adalah hubungan yang terdiri atas dua orang
atau lebih yang memiliki ketergantungan satu sama lain dan menggunakan pola interaksi
yang konsisten.
Tujuan hubungan antara manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis
yaitu masing-masing orang saling bekerja sama dengan menyesuaikan diri dengan orang
lain.
Cinta merupakan anugerah yang diberikan Tuhan untuk makhluknya manusia, yang
menjadi dasar landasan kekuatan dalam hubungan, maka kita bertanggung jawab untuk
menghargai keberadaan cinta tersebut.
B. Saran
Agar kita dapat menjalin suatu hubungan yang baik dengan sesama manusia hal
pertama yang lebih baik kita ketahui adalah dengan bisa memahami keberadaan diri kita
sendiri secara nyata. Mencoba untuk memahami kebutuhan dan keinginan masing-
masing individu beserta kepentingan dan tingkat perbedaan keperluan masing-masing.
Dengan menghargai secara tulus setiap hubungan yang dijalin, maka kemungkinan
besar hubungan tersebut membawa dampak yang positif dalam kehidupan pribadi
individu yang menjalaninya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Sarwono, Sarlito W., Meinarno, Eko A. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Jenny Mercer & Debbie Clayton, 2012. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga

More Related Content

What's hot

Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKsintaroyani
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisapsepti17
 
Persepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - pptPersepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - pptNofrida Atika
 
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWTEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWNur Arifaizal Basri
 
Makalah psikologi sosial "Agresi"
Makalah psikologi sosial "Agresi"Makalah psikologi sosial "Agresi"
Makalah psikologi sosial "Agresi"Asifa Kim ji young
 
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan TemperamenPertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan TemperamenVivia Maya Rafica
 
Hubungan Antarpribadi dalam Psikologi Sosial
Hubungan Antarpribadi dalam Psikologi SosialHubungan Antarpribadi dalam Psikologi Sosial
Hubungan Antarpribadi dalam Psikologi Sosialaisy12
 
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)atone_lotus
 
Emotion & Communication Theory
Emotion & Communication TheoryEmotion & Communication Theory
Emotion & Communication Theorymankoma2012
 
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar SosialPpt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosialibnujabe
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordLingga - Universitas Riau
 

What's hot (20)

Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
B.F. Skinner
B.F. SkinnerB.F. Skinner
B.F. Skinner
 
Persepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - pptPersepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - ppt
 
Presentasi Emosi
Presentasi EmosiPresentasi Emosi
Presentasi Emosi
 
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWTEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
 
Hubungan Budaya dengan Psikologi
Hubungan Budaya dengan Psikologi Hubungan Budaya dengan Psikologi
Hubungan Budaya dengan Psikologi
 
Makalah psikologi sosial "Agresi"
Makalah psikologi sosial "Agresi"Makalah psikologi sosial "Agresi"
Makalah psikologi sosial "Agresi"
 
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan TemperamenPertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
 
Diri sosial
Diri sosialDiri sosial
Diri sosial
 
Hubungan Antarpribadi dalam Psikologi Sosial
Hubungan Antarpribadi dalam Psikologi SosialHubungan Antarpribadi dalam Psikologi Sosial
Hubungan Antarpribadi dalam Psikologi Sosial
 
Kurva Normal
Kurva NormalKurva Normal
Kurva Normal
 
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
 
Emotion & Communication Theory
Emotion & Communication TheoryEmotion & Communication Theory
Emotion & Communication Theory
 
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar SosialPpt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
 
Psikologi cinta
Psikologi cintaPsikologi cinta
Psikologi cinta
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
 
Victor frankl
Victor franklVictor frankl
Victor frankl
 

Similar to Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi

Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaHubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaTiara II
 
Makalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosialMakalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosialistiyuliawati
 
Faktor yang mempengaruhi pola hubungan
Faktor yang mempengaruhi pola hubunganFaktor yang mempengaruhi pola hubungan
Faktor yang mempengaruhi pola hubunganRatih Aini
 
Kb 1 komunikasi modul 3
Kb 1 komunikasi modul 3Kb 1 komunikasi modul 3
Kb 1 komunikasi modul 3Uwes Chaeruman
 
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)ErhanReza
 
Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonalKomunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonalMifta Nech
 
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonalPersentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonalLingga - Universitas Riau
 
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordMakalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordLingga - Universitas Riau
 
Makalah kap
Makalah kapMakalah kap
Makalah kapSaid Jie
 
PSIKOLOGI SOSIAL KONSEP DAYA TARIK INERPERSONAL DALAM BERPERILAKU
PSIKOLOGI SOSIAL KONSEP DAYA TARIK INERPERSONAL DALAM BERPERILAKUPSIKOLOGI SOSIAL KONSEP DAYA TARIK INERPERSONAL DALAM BERPERILAKU
PSIKOLOGI SOSIAL KONSEP DAYA TARIK INERPERSONAL DALAM BERPERILAKUWindaApriliasari
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosialtyaadhietz
 
Persepsi sosial
Persepsi sosial Persepsi sosial
Persepsi sosial tyaadhietz
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosialtyaadhietz
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosialmuji3228
 
Komunikasi antar pribadi (kap)
Komunikasi antar pribadi (kap)Komunikasi antar pribadi (kap)
Komunikasi antar pribadi (kap)adhytyachristian
 
Tugas Kelompok 1_20240324_211113_0000.pdf
Tugas Kelompok 1_20240324_211113_0000.pdfTugas Kelompok 1_20240324_211113_0000.pdf
Tugas Kelompok 1_20240324_211113_0000.pdfChandraDewi41
 

Similar to Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi (20)

Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaHubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
 
Makalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosialMakalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosial
 
Faktor yang mempengaruhi pola hubungan
Faktor yang mempengaruhi pola hubunganFaktor yang mempengaruhi pola hubungan
Faktor yang mempengaruhi pola hubungan
 
Kb 1 komunikasi modul 3
Kb 1 komunikasi modul 3Kb 1 komunikasi modul 3
Kb 1 komunikasi modul 3
 
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)
 
Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonalKomunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal
 
Psi.sosial
Psi.sosialPsi.sosial
Psi.sosial
 
Intan intan
Intan intanIntan intan
Intan intan
 
Intan intan
Intan intanIntan intan
Intan intan
 
Intan intan
Intan intanIntan intan
Intan intan
 
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonalPersentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal
 
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordMakalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
 
Makalah kap
Makalah kapMakalah kap
Makalah kap
 
PSIKOLOGI SOSIAL KONSEP DAYA TARIK INERPERSONAL DALAM BERPERILAKU
PSIKOLOGI SOSIAL KONSEP DAYA TARIK INERPERSONAL DALAM BERPERILAKUPSIKOLOGI SOSIAL KONSEP DAYA TARIK INERPERSONAL DALAM BERPERILAKU
PSIKOLOGI SOSIAL KONSEP DAYA TARIK INERPERSONAL DALAM BERPERILAKU
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosial
 
Persepsi sosial
Persepsi sosial Persepsi sosial
Persepsi sosial
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosial
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosial
 
Komunikasi antar pribadi (kap)
Komunikasi antar pribadi (kap)Komunikasi antar pribadi (kap)
Komunikasi antar pribadi (kap)
 
Tugas Kelompok 1_20240324_211113_0000.pdf
Tugas Kelompok 1_20240324_211113_0000.pdfTugas Kelompok 1_20240324_211113_0000.pdf
Tugas Kelompok 1_20240324_211113_0000.pdf
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 

Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi

  • 1. Makalah Psikologi Sosial “HUBUNGAN ANTAR PRIBADI” Dosen Pengampu : Firman Alamsyah Ario Buntaran S.psi, MA Disusun Oleh : Ardhiansyah 46114120088 Jonson Siagian 46114120112 Naomi Cintya F. Siagian 46114120120 YusufAl Fariz 46114110078 Fakultas psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta 2015
  • 2. 2 DAFTAR ISI COVER DAFTAR ISI ............................................................................................ 2 KATA PENGANTAR ............................................................................. 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................................ 4 B. Rumusan Masalah......................................................................................................... 5 C. Tujuan Pembahasan...................................................................................................... 5 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Hubungan ...................................................................................................... 6 B. Teori Hubungan Antar Pribadi .................................................................................... 6 C. Hubungan Dengan Orang Yang Tak Dikenal ............................................................. 7 D. Hubungan Romantis .................................................................................................... 9 E. Pernikahan ................................................................................................................... 11 F. Masalah – Masalah Dalam Hubungan Pribadi ............................................................ 12 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................................. 16 B. Saran ............................................................................................................................ 16 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 17
  • 3. 3 KATA PENGANTAR Dengan segala ucapan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kemurahannya maka kelompok kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi Sosial ini. Tugas makalah yang kami selesaikan bertema mengenai Hubungan Antar Pribadi. Dalam hal ini kami akan berusaha mencoba menjelaskan dan merangkumkan semaksimal mungkin mengenai terjalinnya hubungan antar pribadi. Demikian pula kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini dari awal hingga pada akhirnya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan perbaikan didalam penulisan maklah kelompok kami ini, oleh karena itu sangat kami harapkan saran dan kritik yang positif dan membangun untuk perbaikan kesempurnaan makalah ini pada waktu kemudian yang akan dating nantinya.
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peribahasa asing mengatakan “no man is an island“ yang dimaknai manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri. Filsuf ternama seperti arsitoteles juga menyebutkan manusia sebagai “Zoon Politicon” , makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk sosial ciptaan Tuhan, dikodratkan tidak dapat hidup sendiri, walaupun secara fisik dapat hidup tanpa adanya orang lain, tetapi secara psikologis sangat tidak memungkinkan. Manusia pastinya memerlukan keberadaan orang lain dalam pemenuhan kebutuhannya yang menjadi acuan dasar terbentuknya hubungan. Hubungan seseorang atau pribadi dengan orang lain akan menjadi semakin nyata apabila orang tersebut semakin berkembang dalam sosialisasi. Beberapa juga bisa menyimpulkan bahwa hubungan seseorang dengan orang lain merupakan kebutuhan pokok. Hal ini sesuai pendapat para ahli yang menyatakan bahwa manusia adalah makhluk individual juga makhluk sosial. Suatu hubungan tidak terbatas pada waktu dan tempat, dapat terjadi dimana dan bagaimana saja. Dalam hubungan bisa terjadinya adanya rasa aman ataupun sebaliknya rasa tidak aman. Kemudian rasa aman ini berkembang menjadi kekeuatan dalam suatu hubungan. Rasa aman dapat membuat seseorang merasa bahagia dan puas akan hubungannya. Keberhasilan seseorang didalam hidupnya semata-mata tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan otaknya saja, juga ada faktor penting, yaitu pergaulan atau hubungan antar pribadi. Hal ini berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang dalam hidupnya. Kita juga dapat melihat orang yang mudah bergaul dalam berhubungan itulah yang dapat merasakan kebahagiaan. Dengan demikian setiap orang selalu berkeinginan agar mengusahakan memiliki suatu hubungan yang baik, memuaskan agar sukses dalam usahanya mencapai ketenangan batin. Dalam suatu hubungan, ada kiat dan ketentuan yang dapat membantu kita agar berjalan dengan baik. Dalam psikologi biasa dikenal dengan istilah individual differences, maksudnya yaitu adanya perbedaan individual. Tiap individual tidak sama, masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda. Maka sebab itu tidak semua orang memiliki sifat dan sikap hubungan sosial yang sama pula.
  • 5. 5 B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat disimpulkan beberap rumusan masalah yang menjadi pokok dari pembahasan makalah ini, yaitu: 1. Apa pengertian dari Hubungan? 2. Sebutkan teori-teori Hubungan Antar Pribadi? 3. Apa saja yang menjadi Masalah-Masalah Dalam Hubungan? C. Tujuan pembahasan 1. Tujuan Umum Diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Sosial yang diberikan oleh dosen pengampu. 2. Tujuan khusus adapun dari rumusan makalah yang di uraikan diharapkan: a. Mengetahui dan menjelaskan pengertian dari Hubungan Antar Pribadi b. Mengetahui dan menjelaskan teori-teori yang ada dalam Hubungan Antar Pribadi. c. Mengetahui dan menjelaskan Masalah-masalah yang ada dalam hubungan.
  • 6. 6 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Hubungan Hubungan interpersonal (antar pribadi) adalah hubungan yang terdiri atas dua orang atau lebih, yang memiliki ketergantungan satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten. Hubungan interpersonal adalah keadaan dimana individu atau seseorang berkomunikasi dengan orang lain, disini kita tidak hanya menyampaikan apa yang ingin disampaikan tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Maka dari pada itu hubungan interpersonal sangat erat kaitannya dengan "komunikasi". Yaitu yang menjadi salah satu dasar untuk membangun hubungan interpersonal adalah ketertarikan dengan orang lain. Dalam buku Weiten (2011) telah dijelaskan bahwa ketertarikan interpersonal (interpersonal attraction) adalah perasaan positif terhadap orang lain. Inilah hal yang mendasari kita dalam berhubungan dengan orang lain. Bagaimana kita menjalin hubungan pertemanan, hubungan romantis, dan lain-lain. B. Teori Hubungan Antar Pribadi Manusia memiliki keinginan untuk dapat menjelaskan segala sesuatu. Hal ini merupakan sifat rasa ingin tahu manusia. Siapapun yang mengemukakan penjelasan tentang mengapa manusia ingin mempunyai teman atau bagaimana terjadinya suatu hubungan internasional, maka dapat dikatakan Ia sedang ‘berteori‘ tentang hubungan interpersonal (antar pribadi). Teori terdiri dari konsep-konsep dan pertanyaan-pertanyaan dasar tentang bagaimana konsep-konsep tersebut saling berhubungan membantu mengorganisasikan informasi yang ada, dan membuat prediksi tentang gejala yang sedang diamati (Baron, Byrne & Branscombe, 2006). 1. Attaction Theory Berdasarkan Attaction Theory, dasar bagi seseorang dalam membentuk sebuah hubungan adalah ketertarikan. Kita dapat tertarik pada seseorang dan tidak tertarik pada orang lain. Hal yang sama juga dapat terjadi yaitu saat seseorang dapat tertarik pada orang lain. Ada empat faktor yang memengaruhi ketertarikan seseorang dengan orang lain,yaitu sebagai berikut : a) Similarity (kesaamaan) Sesuai dengan prinsip Similarity (kesamaan) maka seseorang akan memilih teman, pacar dan pasangan hidup yang memiliki kesamaan dengan dirinya baik dalam hal penampilan, perilaku, cara berfikir, dan lain-lain. Pada umumnya seseorang memang menyukai orang lain yang sama dengan dirinya dalam beberapa aspek, seperti kebangsaan, ras, kemampuan dalam bidang tertentu, daya tarik fisik, kecerdasan atau sikap.
  • 7. 7 b) Proximity(kedekatan) Dalam Proximity (kedekatan) dikatakan bahwa orang lebih mudah tertarik dengan orang- orang yang memiliki kedekatan secara fisik dengan dirinya. c) Reinforcement(saling melengkapi) Melalui Reinforcement (dalam hal ini hadiah) seseorang akan tertarik kepada orang lain yang memberikan hadiah pada dirinya yaitu berupa hadiah kecil (pujian) atau hadiah yang cukup mewah (benda tertentu yang mahal). d) Physical attractiveness and personality(daya tarik fisik) Daya tarik fisik dan kepribadian tidak dapat dipungkiri adalah merupakan hal yang disukai orang. Hal ini membuat orang lebih tertarik untuk membina interaksi dengan orang yang memiliki fisik dan kepribadian yang menarik. C. Hubungan Dengan Orang Yang Belum Dikenal Ketika akan menjalin hubungan antar pribadi, akan terdapat suatu proses dan biasanya dimulai dengan interpersonal attraction. Menurut Baron & Byrne (2006) interpersonal attraction adalah penilaian seseorang terhadap sikap orang lain, di mana penilaian tersebut dapat diekspresikan melalui suatu “dimensi,” dari strong liking sampai dengan strong dislike. Jadi, ketika kita berkenalan dengan orang lain, sebenarnya kita melakukan penilaian terhadap orang tersebut. Apakah orang tersebut cukup sesuai untuk menjadi teman atau sebaliknya, hingga mungkin kita memilih untuk tidak melakukan interaksi sama sekali? Konteks penilaian ini adalah dalam melakukan hubungan antar pribadi. Dimensi dimaksud memuat lima tingkat interaksi, yaitu strong liking, mild liking, neutral, mild dislike, dan strong dislike. Tingkat Interaksi Kategori Evaluasi Contoh Interaksi Strong liking Teman (Friend) Menghabiskan waktu bersama, merencanakan pertemuan Mild liking Teman dekat (close acquaintance) Menikmati interaksi ketika bertemu Neutral Teman biasa Saling mengenal satu sama
  • 8. 8 (superficial acquaintance) lain dan saling menyapa Mild dislike Penganggu (annoying acquaintance) Memilih untuk menghindari interaksi Strong Dislike Tidak diinginkan (Unde- sirable) Menghindari kontak secara aktif Ketika kita menilai orang yang baru kita kenal dengan kategori evaluasi teman kita (friend), tentu kita akan merasa senang untuk menghabiskan waktu dengan kegiatan bersama, bahkan mungkin merencanakan untuk dapat bertemu di lain waktu. Namun sebaliknya, ketika kategori evaluasinya adalah peng-ganggu (annoying), apalagi yang kita kategorikan sebagai tidak diinginkan (undesirable), saat kita dalam pertemuan, barangkali kita lebih memilih pura-pura tidak melihat, atau menghindar. Dalam melakukan hubungan antar pribadi, ada tiga faktor yang mempengaruhi evaluasi, penilaian atau ketertarikan interper-sonal (interpersonal attraction), yakni:  Faktor Internal Faktor internal (dari dalam diri kita) meliputi dua hal : a) Kebutuhan untuk berinteraksi (need for affiliation) Pengaruh perasaan b) Kebutuhan untuk berinteraksi (need for affiliation) Kadang kita ingin berinteraksi dengan orang lain, namun kadang kita memilih untuk seorang diri. Menurut McClelland, kebutuhan berinteraksi adalah suatu keadaan di mana seseorang berusaha untuk mempertahankan suatu hubungan, bergabung dalam kelompok, berpartisipasi dalam kegiatan, menikmati aktivitas bersama keluarga atau teman, menunjukkan perilaku saling bekerja sama, saling mendukung, dan konformitas. Seseorang yang memiliki kebutuhan untuk berinteraksi, berusaha mencapai kepuasan terhadap kebutuhan ini, agar disukai, diterima oleh orang lain, serta mereka cenderung untuk memilih bekerja bersama orang yang mementingkan keharmonisan dan kekompakan kelompok. Sebuah penemuan (dalam Baron & Byrne, 2008) menunjukkan bahwa orang asing akan lebih menyukai, jika kita mengucapkan kalimat positif, umpamanya “Kamu memiliki anjing yang bagus” dibandingkan kalimat negatif “Dimanakah kamu menemukan anjing yang buruk itu?”.
  • 9. 9 Contoh ungkapan kalimat positif dan negatif tersebut, menunjuk-kan bahwa jika kita membuat orang lain senang ketika kita berjumpa dengannya, maka interaksi akan lebih mudah terjalin. Sebaliknya, ketika kita berjumpa dengan seseorang namun kita membuat perasaannya negatif (kesal atau marah), maka orang tersebut juga akan lebih sulit untuk berinteraksi dengan kita. Contoh lain, penelitian dari Byrne (1975), dan Fraley & Aron (dalam Baron & Byrne, 2006) menunjukkan bahwa dalam ber-bagai situasi sosial, humor digunakan secara umum untuk mencairkan suasana dan memfasilitasi interaksi pertemanan. Humor yang menghasilkan tawa dapat membuat kita lebih mudah berinteraksi, sekalipun dengan orang yang belum dikenal.  Faktor Eksternal Faktor eksternal yang mempengaruhi dimulainya suatu hubungan interpersonal adalah: 1. Faktor Kedekatan (proximity) Orang Jawa bilang, “witing tresno jalaran soko nglibet eh kulino” yang maknanya (mohon dibetulkan apabila salah), “ketika kita sering bertemu dengan orang di sekitar kita, maka kita akan terbiasa melihat orang tersebut dan memungkinkan kita untuk menjadi lebih dekat, dan akhirnya saling jatuh cinta.” Menurut Miller & Perlman (2009), kita cenderung menyukai orang yang wajahnya biasa kita kenali dibandingkan dengan orang yang wajahnya tidak kita kenal. 2. Daya Tarik Fisik Penelitian mengenai daya tarik fisik (Dion & Dion, 1991; Hatfield & Sprecher, 1986; dalam Baron & Byrne, 2008) menunjukkan bahwa sebagian besar orang percaya bahwa pria dan wanita “yang menarik” menampilkan; ketenangan, mudah bergaul, mandiri, dominan, gembira, seksi, mudah beradaptasi, sukses, lebih maskulin (untuk pria) dan lebih feminin (untuk wanita). Dalam hubungan antar pribadi, orang cenderung memilih berinteraksi dengan orang yang menarik dibandingkan dengan orang yang tidak atau kurang menarik, karena orang yang menarik memiliki karakteristik lebih positif. Pengalaman menunjukkan bahwa tidak semua orang yang memiliki daya tarik fisik memiliki kepribadian seperti yang kita perkirakan. “So, don’t judge a book by its cover”. D. Hubungan Romantis Cinta akan selalu menjadi hal yang menarik dalam kehidupan manusia. Cinta tidak hanya diberikan kepada pasangan, namun juga kepada sesama, diri kita sendiri, Tuhan dan ibu. Namun, hal yang terpenting adalah bagaimana kita menampilkan cinta kita kepada orang yang kita cintai dan bagaimana menerima cinta dari orang tersebut.
  • 10. 10 Stenberg mengemukakan bahwa cinta memiliki tiga dimensi, yaitu hasrat (passion), keintiman (intimacy) dan komitmen/keputusan (commitment/decision). 1. Hasrat Dimensi ini menekankan pada intensnya perasaan yang muncul dari daya tarik fisik dan daya tarik seksual. Pada jenis cinta ini, seseorang mengalami ketertarikan fisik secara nyata, selalu memikirkan orang yang dicintainya sepanjang waktu, melakukan kontak mata secara intens saat bertemu, mengalami perasaan indah seperti melambung ke awan, mengagumi dan terpesona dengan pasangan, detak jantung meningkat, mengalami perasaan sejahtera, ingin selalu bersama pasangan yang dicintai, memiliki energi yang besar untuk melakukan sesuatu demi pasangan mereka, merasakan adanya kesamaan dalam banyak hal, serta tentu saja merasakan sangat bahagia. 2. Keintiman Dimensi ini tertuju kepada kedekatan perasaan antara dua orang dan kekuatan yang mengikat mereka untuk bersama. Sebuah hubungan akan mencapai keintiman emosional jika kedua pihak saling mengerti, terbuka dan saling mendukung, serta bisa bicara apapun tanpa merasa takut ditolak. Mereka mampu untuk saling memaafkan dan menerima, khususnya ketika mereka tidak sependapat atau berbuat kesalahan. 3. Komitmen/keputusan Pada dimensi komitmen/keputusan, seseorang berkeputusan untuk tetap bersama dengan seorang pasangan dalam hidupnya. Komitmen dapat bermakna mencurahkan perhatian, melakukan sesuatu untuk menjaga suatu hubungan tetap langgeng, melindungi hubungan tersebutdari bahaya, serta memperbaiki bila hubungan dalam keadaan kritis.  Faktor individual yang memengaruhi cinta Terdapat tiga faktor yang memengaruhi seseorang ketika mencintai orang lain, yaitu : a) Attachment Style Terdapat tiga jenis Attachment Style yang sering dikaikan dengan close relationships, yaitu secure, avoidant, dan anxious atau ambivalent. Orang yang secure akan menyatakan bahwa ia merasa nyaman dalam keintiman emosional dan memiliki ketergantungan tertentu. Orang yang avoidant tidak menyukai ketergantungan dan kedekatan, sedangkan orang yang anxious atau ambivalent terlihat terikat dengan posesif. b) Usia Usia merupakan faktor yang mengecoh karena biasanya berhubungan dengan pengalaman dan latar belakang. Semakin bertambah usia seseorang, mereka umumnya memiliki hubungan yang sudah lama dan lebih behubungan secara keseluruhan. c) Jenis Kelamin
  • 11. 11 Secara keseluruhan, pria dan wanita memiliki kesamaan ketika jatuh cinta. Pria lebih cenderung dismissing daripada wanita, namun perbedaannya sangat kecil. Wanita lebih intens dan impulsif dalam merasakan emosi. Pada Romantic love, terdapat delapan karakteristik. Pertama disebutkan bahwa status budaya dimana terdapat perbedaan dalam status, kepercayaan, suku bangsa,dan tradisi bukanlah merupakan faktor yang menentukan terjalinnya hubungan interpersonal. Kedua, mengungkapkan cinta sebagai suatu emosi yang romantis dengan mempercayai bahwa ada bentuk cinta yang sejati. Ketiga, cinta dapat dimaknai sebagai emosi yang “aneh“, sulit untuk dipahami, kemunculan “cinta pada pandangan pertama“ dan lain-lain. Keempat, cinta yang membuat jantung berdetak cepat, mengandung semangat dan menarik. Kelima, cinta romantis yang memengaruhi kehidupan pasangan, namun memiliki kecenderungan tidak terikat. Keenam, cinta romantis membuat seseorang menjadi senang berkhayal, melamun, dan tentu saja menjadikan tidak perhatian pada sesuatu yang bersifat nyata. Ketujuh, cemburu yang menunjukan makna adanya cinta. Kedelapan, ketika seseorang akan menikah, maka satu-satunya pedoman adalah cinta.  Cinta menurut Erich Fromm Dalam bukunya The Art of Loving, Fromm mengatakan bahwa cinta adalah tindakan yang merupakan kekuatan manusia yang diwujudkan dalam kebebasan yang mengandung arti bahwa cinta hadir tanpa adanya paksaan. Objek Cinta menurut Erich Fromm : 1. Cinta Persaudaraan 2. Cinta Keibuan 3. Cinta Erotis 4. Cinta Diri 5. Cinta Tuhan E. Pernikahan 1. Pernikahan a) Pernikahan adalah hubungan pria dan wanita yang diakui secara social, yang ditunjukkan untuk melegalkan hubungan seksual, melegitimasi membesarkan anak, dam membangun pembagian peran diantara sesama pasangan ( Duvall dan Miller 1985 )  Faktor-Faktor Kepuasan Pernikahan 1. Anak 2. Komunikasi yang terbuka 3. Ekspresi perasaan secara terbuka 4. Saling percaya 5. Tidak adanya dominasi pasangan 6. Hubungan seksual yang memuaskan
  • 12. 12 7. Kehidupan social 8. Tempat tinggal 9. Penghasilan yang cukup 10. Keyakinan beragama 11. Dan hubungan dengan mertua dan ipar. F. Masalah-Masalah Dalam Hubungan Pribadi 1. Cemburu a. Definisi Cemburu Cemburu merupakan respon terhadap ketidaksetiaan partner, baik ketidaksetiaan yang bersifat actual maupun yang dibayangka. Cemburu muncul ketika seseorang terancam akan kehilangan hubungan yang penting oleh rival dan berhubungan erat dengan perasaan, seperti takut, curiga, tidak percaya, cemas, marah, perasaan dikhianati, merasa ditolak, terancam, dan kesepian ( Berhm, 1992). Cemburu terjadi karena sikap inferior dan rasa tidak aman yang dimiliki seseorang. b. Penyebab Cemburu  Menurut Olson dan Defrain, 2006. Ada dua penyebab terjadinya cemburu yaitu : 1. Penyebab eksternal : disebabkan oleh tingkah laku pasangan yang terlihat tertarik, baik secara emosianal maupun seksual pada orang lain dibandingkan terhadap pasangannya sendiri. 2. Faktor internal : biasanya menjadi penyebab seseorang cemburu terhadap pasangannya adalah harga diri seseorang, yaitu seberapa bergantung individu terhadap pasangannya.  Menurut Hansen (dalam Bringle & Buunk, 1991) : Menyebutkan bahwa kecemburuan juga dapat disebabkan oleh hobi, teman-teman pasangan, pekerjaan, bahkan karena keluarga pasangan. Menurut penelitian dari Miller et al., 2007 penyebab cemburu disebabkan oleh : 1. Siapa yang membuat individu cemburu ? 2. Hal apa sajakah yang mungkin membuat individu cemburu? Individu yang cenderung dapat dengan mudah atau tidak dalam merasa cemburu terkait dengan hal-hal berikut : a. Ketergantungan dalam hubungan dengan pasangan b. Perasaan inadequacy dalam hubungannya dengan pasangan c. Gaya attachment, misalnya individu yang membutuhkan perhatian akan lebih mudah cemburu dibandingkan dengan individu yang mandiri d. Gaya kepriadian individu
  • 13. 13 e. Keinginan eksklusivitas dalam hubungan seks f. Peran gender 2. Perselingkuhan a. Definisi Perselingkuhan a) Vaughan (2003) : perselingkuhan adalah keterlibatan seksual dengan orang lain yang bukan merupakan pasangan primenya. b) Retnaningtyas (2008) : keterlibatan emosional atau seksual dimana tindakan tersebut terjadi diluar dari hubungan utama dan terjadi pelanggaran oleh salah satu pihak mengenai kepercayaan dan atau norma yang telah disepakati. c) Atau dimana teman dekat kita membuat kita merasa jauh lebih nyaman dibandingkan dengan pasangan, maka kita tidak hanya lagi berteman, namun menjadi teman dekat yang slaing memahami kondisi emosi masing-masing, makan lama beranjak menjadi “teman tapi mesra”. Kesempatan perselingkuhan dapat terjadi dimana sajaan zona yang paling berbahaya adalah tempat kerja. Dan kesempatan lain terjadinya perselingkuhan ada ketika bertemu dengan mantan kekasihnya waktu kecil yang terlihat semakin tampan atau cantik dengan rambut panjang dan hidung yang mancung (Glass, 2003). Hal ketiga yang terjadi adalah perselingkuhan emosional dengan teman dilingkungan sosial terdekat anda. Selanjutnya, melakukan perselingkuhan melalui kegiatan online. Padahal ketika online, tidak terjadi kontak mata atau langsung melihat satu sama lain secara nyata. b. Perselingkuhan secara Kontinuitas Menurut Subotnik dan Harris (2005) : 1. Serial affair : bentuk perselingkuhan yang tidak melibatkan emosi mendalam, berbentuk one night stand ataupun beberapa kali selingkuh. Memiliki beberapa affair dan pasangan mengindikasikan keinginan untuk menghindari keterlibatan atau intimacy, bukan untuk kedekatan emosional dan merupakan kesenangan. Daya tarik dari hubungan ini adalah buntuk seks dan kesenangan. 2. Flings affair : memiliki cirri yang sama dengan serial affair tetapi bedanya flings affair dapat bertahan untuk beberapa bulan dan biasanya perselingkuhan tersebut tidak melibatkan komitmen pada pasangan seksual. Perselingkuhan ini dapat terjadi pada situasi yang kondusif dan diasumsikan tidak akan membahayakan pernikahan oleh pasangan yang melakukan. 3. Romantic love affair Hubungan ini sangat penting dan pasangan akan memikirkan bagaimana perselingkuhan tersebut akan menyatu dengan kehidupan mereka. Kebanyakan dari mereka berfikir apakah mereka akan mengakhiri perselingkuhan atau justru bercerai
  • 14. 14 dari pasangan dan menikahi pasangan selingkuhannya. Semakin lama perselingkuhan tersebut berlanjut, maka hubungan tersebut akan semakin serius. 4. Long term affair Perselingkuhan ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, bertahun-tahun, bahkan kemungkinan berasal dari salah satu pasangan selama masa pernikahan berlangsung. Hubungan ini memiliki kesamaan dengan romantic love affair, yaitu pasangan merasa sangat terikat secara emosional. c. Faktor-faktor perselingkuhan :  Kurangnya perhatian (tidak memenuhi harapan)  Variasi seksual  Untuk kesenangan  Companionship dengan wanita lain  Kepuasan akan tantangan  Meresa tertarik denga lawan jenis  Memanfaatkan kesempatan yang ada  Keinginan untuk melanggar sesuatu yang dilarang  Kebosanan akan pernikahan  Pasangan tidak lagi menarik secara fisik  Ketidaksiapan dalam menerima perbedaan dan keunikan masing-masing. d. Tanda-tanda orang melakukan persekingkuhan Menurut Shirley P. Glass, Ph.D dalam bukunya NOT “JUST FRIEND” pada tahun 2003 : 1. Privacy : berkomunikasi dengan yang lain dengan cara menghindar atau pada saat tidak bersama dengan pasangan. 2. Schedules : menambahkan aktivitas untuk menjadi alasan mencari waktu untuk bersama dengan yang lainnya. 3. Interest : menambahkan kesibukan atau kegiatan tanpa melibatkan pasangan. 4. Personal Habits : mempertahankan dan memperbagus penampilan agar terlihat selalu menarik 5. Children : memperhatikan anak hanya pada waktu-waktu tertentu saja. 6. Money : tidak terbuka soal keuangan kepada pasangan. 7. Personal Interaction with Spouse : jarang berkomunikasi secara verbal dan non verbal seperti sentuhan. 8. Sex and Affection : hasrat untuk berhubungan seksual meningkat pada pasangan anda. Namun di lain pihak, pasangan menghindar utnuk melakukan hubungan seksual. Hal tersebut seiring dengan minimnya efek kasih sayang yang spontan dan ciuman romantic.
  • 15. 15 9. Social life : perilaku menghindari lingkungan sosial dimana teman kerja atau tetangga berada. Sebaliknya, iam mau berpergian denga teman-teman asalkan menghindari pasangan primer. e. Dampak Psikologis Perselingkuhan 1. Identitas diri yang hilang, artinya seseorang yang mengetahui pasangannya berselingkuh akan merasa dibohongi dan berpikir bahwa apa yang selama ini dilakukannya tidak ada artinya, 2. Hilangnya perasaan istimewa, kondisi dimana seseorang merasa bahwa dirinya tidak memiliki kepercayaan diri. 3. Hilangnya harga diri, seseorang akan menjadi nekat mau melakukan apa saja demi mempertahankan hubungan anda dengan pasangan. 4. Hilangnya kendali pada pikiran dan tubuh, serta dengan tergila-gila ingin mengetahui detai kejadian yang mendorong terjadinya perselingkuhan. 5. Memiliki pemikiran obsesif dan bersikap posesif terhadap pasangan dengan terus memantau dan mencurigai pasangan. 6. Keyakinan religious, merasa bahwa hidupnya ditinggalkan oleh tuhan. 7. Kondisi lain yang tragis juga dapat muncul yaitu hilangnya tujuan dan kemauan untuk hidup. Keinginan untuk mengakhiri hidup sebagai cara untuk menyelesaikan masalah seringkali terpikirkan, kondisi ini terjadi karena ia merasa sudah tidak ada lagi orang yang peduli dan saying pada dirinya.
  • 16. 16 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Hubungan Interpersonal (antar pribadi) adalah hubungan yang terdiri atas dua orang atau lebih yang memiliki ketergantungan satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten. Tujuan hubungan antara manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis yaitu masing-masing orang saling bekerja sama dengan menyesuaikan diri dengan orang lain. Cinta merupakan anugerah yang diberikan Tuhan untuk makhluknya manusia, yang menjadi dasar landasan kekuatan dalam hubungan, maka kita bertanggung jawab untuk menghargai keberadaan cinta tersebut. B. Saran Agar kita dapat menjalin suatu hubungan yang baik dengan sesama manusia hal pertama yang lebih baik kita ketahui adalah dengan bisa memahami keberadaan diri kita sendiri secara nyata. Mencoba untuk memahami kebutuhan dan keinginan masing- masing individu beserta kepentingan dan tingkat perbedaan keperluan masing-masing. Dengan menghargai secara tulus setiap hubungan yang dijalin, maka kemungkinan besar hubungan tersebut membawa dampak yang positif dalam kehidupan pribadi individu yang menjalaninya.
  • 17. 17 DAFTAR PUSTAKA Sarwono, Sarlito W., Meinarno, Eko A. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Jenny Mercer & Debbie Clayton, 2012. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga