Dokumen ini membahas pengertian filsafat menurut pemikiran klasik. Filsafat didefinisikan sebagai ilmu yang mencari kebenaran dengan berpikir mendalam. Aristoteles membagi filsafat menjadi empat cabang yaitu logika, teoretis, praktis dan poetika. Terdapat berbagai aliran dalam filsafat seperti metafisika, etika dan teori pengetahuan. Filsafat berbeda dengan ilmu lain karena melihat kesatuan alam
1. “Pengertian Filsafat Menurut Pemikiran Klasik ”
Pengepu : Bpk. Agus Sultoni
Penulis: Habiburrahman
Nim: 201199010004
Prody: SI PAI (Pendidikan Agama Islam)
Jurusan: Tarbiyah
Tahu ajaran 2011-2012 M
Sekolah Tinggi Islam Blambangan (STIB)- Banyuwangi
2. BAB I
PENDAHULUAN
1 Rumusan Masalah .
Sebelum menuju pada pembahasan penulis akan merumuskan masalah. Yang ada pada diri
penulis. Yang pertama, apakah arti filsafat tersebut dan siapakah salah satu tokoh pemikiran
klasik filsafat.? Dengan pembuatan makalah ini saya akan menguraikan Arti sekaligus salah
satu tokoh filsafat. Mari kita bahas bersama dan konsentrasi bersama
Bab II
PEMBAHSAN
1. Arti Filsafat
Apakah filsafat itu? Bagaimana definisinya? Demikianlah pertanyaan pertama yang kita
hadapi tatkala akan mempelajari ilmu filsafat. Istilah "filsafat" dapat ditinjau dari dua segi,
yakni:
1. Segi semantik: perkataan filsafat berasal dari bahasa Arab 'falsafah', yang berasal
dari bahasa Yunani, 'philosophia', yang berarti 'philos' = cinta, suka (loving), dan 'sophia' =
pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi 'philosophia' berarti cinta kepada kebijaksanaan atau
cinta kepada kebenaran. Maksudnya, setiap orang yang berfilsafat akan menjadi bijaksana.
2. Segi praktis : dilihat dari pengertian praktisnya, filsafat bererti 'alam pikiran' atau
'alam berpikir'. Berfilsafat artinya berpikir. Secara mendalam dan sungguh-sungguh.
Tegasnya: Filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang mencari dan memikirkan suatu
kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dengan kata lain: Filsafat adalah ilmu yang
mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu.
3. Beberapa pengertian filsafat
Kerana luasnya lingkungan pembahasan ilmu filsafat, maka tidak mustahil kalau banyak di
antara para filsafat memberikan definisinya secara berbeda-beda. Coba perhatikan definisi-
definisi ilmu filsafat dari filsuf Barat dan Timur di bawah ini:
A. Plato (427SM - 347SM) seorang filsuf Yunani yang termasyhur murid Socrates dan guru
Aristoteles, mengatakan: Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada (ilmu
pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli).
B. Aristoteles (384 SM - 322SM) mengatakan : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika,
etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda).
C. Marcus Tullius Cicero (106 SM - 43SM) politikus dan ahli pidato Romawi, merumuskan:
Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk
mencapainya.
D. Al-Farabi (meninggal 950 M), filsuf Muslim terbesar sebelum Ibnu Sina, mengatakan :
Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam dan bertujuan menyelidiki hakikat yang
sebenarnya.
3. E. Immanuel Kant (1724 -1804), yang sering disebut raksasa pikir Barat, mengatakan :
Filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan.
2. Cabang ilmu filsafat menurut aristoteles sebagai berikut :
Aristoteles, murid Plato, mengadakan pembagian secara kongkret dan sistematis
menjadi empat cabang, yaitu:
a) Logika. Ilmu ini dianggap sebagai ilmu pendahuluan bagi filsafat.
b) Filsafat Teoretis. Cabang ini mencangkup :
" ilmu fisika yang mempersoalkan dunia materi dari alam nyata ini,
" ilmu matematika yang mempersoalkan hakikat segala sesuatu dalam kuantitasnya,
" ilmu metafisika yang mempersoalkan hakikat segala sesuatu. Inilah yang paling utama
dari filsafat.
c) Filsafat Praktis. Cabang ini mencakup:
" ilmu etika. yang mengatur kesusilaan dan kebahagiaan dalam hidup perseorang
" ilmu ekonomi, yang mengatur kesusilaan dan kemakmuran di dalam negara.
d) Filsafat Poetika (Kesenian).
Pembagian Aristoteles ini merupakan permulaan yang baik sekali bagi perkembangan
pelajaran filsafat sebagai suatu ilmu yang dapat dipelajari secara teratur. Ajaran Aristoteles
sendiri, terutama ilmu logika, hingga sekarang masih menjadi contoh-contoh filsafat klasik
yang dikagumi dan dipergunakan. Seperti telah dikatakan, ilmu filsafat itu sangat luas
lapangan pembahasannya. Yang ditujunya ialah mencari hakihat kebenaran dari segala
sesuatu, baik dalam kebenaran berpikir (logika), berperilaku (etika), maupun dalam mencari
hakikat atau keaslian (metafisika). Maka persoalannya menjadi apakah sesuatu itu hakiki
(asli) atau palsu (maya).
3. Di bawah ini adalah beberapa aliran fisafat
Aliran-aliran yang terdapat dalam filsafat sangat banyak dan kompleks. Di bawah
ini akan kita bicarakan aliran metafisika, aliran etika, dan aliran-aliran teori pengetahuan.
A. Aliran-aliran metafisika
Menurut Prof. S. Takdir Alisyahbana, metafisika ini dibagi menjadi dua golongan
besar, yaitu (1) yang mengenai kuantitas (jumlah) dan (2)yang mengenai kualitas (sifat).Yang
mengenai kuantitas terdiri atas (a)monisme, (b) dualisme, dan (c) pluralisme. Monisme
adalah aliran yang mengemukakan bahwa unsur pokok segala yang ada ini adalah esa (satu).
Dualisme adalah aliran yang berpendirian bahwa unsur Pokok sarwa yang ada ini ada dua,
yaitu roh dan benda. Pluralisme adalah aliran yang berpendapat bahwa unsur pokok hakikat
kenyataan. Yang mengenai kualitas dibagi juga menjadi dua bagian besar, yakni (a) yang
melihat hakikat kenyataan itu tetap, dan (b) yang melihat hakikat kenyataan itu sebagai
kejadian.
Yang termasuk golongan pertama (tetap) ialah:
" Spiritualisme, yakni aliran yang berpendapat bahwa hakikat itu bersifat roh.
" Materialisme, yakni aliran yang berpendapat bahwa hakikat itu bersifat materi.
Yang termasuk golongan kedua (kejadian) ialah:
" Mekanisme, yakni aliran yang berkeyakinan bahwa kejadian di dunia ini berlaku dengan
sendirinya menurut hukum sebab-akibat.
4. " Aliran teleologi, yakni aliran yang berkeyakinan bahwa kejadian yang satu berhubungan
dengan kejadian yang lain, bukan oleh hukum sebab-akibat, melainkan semata-mata oleh
tujuan yang sama.
" Determinisme, yaitu aliran yang mengajarkan bahwa kemauan manusia itu tidak merdeka
dalam mengambil putusan-putusan yang penting.
" Indeterminisme, yaitu aliran yang berpendirian bahwa kemauan manusia itu bebas dalam
arti yang seluas-luasnya.
B. Aliran-aliran etika
Aliran-aliran penting dalam etika banyak sekali, diantaranya ialah:
1) Aliran etika nuturalisme, yaitu aliran yang beranggapan bahwa kebahagiaan manusia itu
diperoleh dengan menurutkan panggilan natural (fitrah) kejadian manusia sekali.
2) Aliran etika hedonisme, yaitu aliran yang berpendapat bahwa perbuatan susila itu ialah
perbuatan yang menimbulkan 'hedone' (kenikmatan dan kelazatan).
3) Aliran etika utilitarianisme, yaitu aliran yang menilai baik dan buruknya perbuatan
manusia ditinjau dari kecil dan besarnya manfaat bagi manusia (utility = manfaat).
4) Aliran etika idealisme, yaitu aliran yang menilai baik buruknya perbuatan manusia
janganlah terikat pada sebab-musabab lahir, tetapi haruslah didasarkan atas prinsip
kerohanian (idea) yang lebih tinggi.
5) Aliran etika vitalisme, yaitu aliran yang menilai baik-buruknya perbuatan manusia itu
sebagai ukuran ada atau tidak adanya daya hidup (vital) yang maksimum mengendalikan
perbuatan itu.
6) Aliran etika theologis, yaitu aliran yang berkeyakinan bahwa ukuran baik dan buruknya
perbuatan manusia itu dinilai dengan sesuai atau tidak sesuainya dengan perintah Tuhan
(Theos = Tuhan).
C. Aliran-aliran teori pengetahuan
Aliran ini mencoba menjawab pertanyaan, bagaimana manusia mendapat
pengetahuannya sehingga pengetahuan itu benar dan berlaku.
Pertama, golongan yang mengemukakan asal atau sumber pengetahuan. Termasuk
ke dalamnya:
" Rationalisme, yaitu aliran yang mengemukakan bahwa sumber pengetahuan manusia ialah
pikiran, rasio dan jiwa manusia.
" Empirisme, yaitu aliran yang mengatakan bahwa pengetahuan manusia itu berasal dari
pengalaman manusia, dari dunia luar yang ditangkap pancainderanya.
" Kritisisme (transendentalisme), yaitu aliran yang berpendapat bahwa pengetahuan manusia
itu berasal dari luar maupun dari jiwa manusia itu sendiri.
" Kedua, golongan yang mengemukakan hakikat pengetahuan manusia. Termasuk
ke dalamnya:
" Realisme, yaitu aliran yang berpendirian bahwa pengetahuan manusia itu adalah gambar
yang baik dan tepat dari kebenaran dalam pengetahuan yang baik tergambarkan kebenaran
seperti sungguh-sungguhnya ada
.
5. " Idealisme, yaitu aliran yang berpendapat bahwa pengetahuan itu tidak lain daripada
kejadian dalam jiwa manusia, sedangkan kenyataan yang diketahui manusia itu sekaliannya
terletak di luarnya.
D. Aliran-aliran lainnya dalam filsafat
Di samping aliran-aliran di atas, masih banyak aliran yang lain dalam filsafat.
Aliran-aliran itu antara lain ialah:
1. Eksistensialisme, yaitu aliran yang berpendirian bahwa filsafat harus bertitik tolak
pada manusia yang kongkret, yaitu manusia sebagai eksistensi, dan sehubungan dengan titik
tolak ini. maka bagi manusia eksistensi itu mendahului esensi.
2) Pragmatisme, yaitu aliran yang beranggapan bahwa benar dan tidaknya sesuatu
ucapan, dalil, atau teori, semata-mata bergantung pada berfaedah atau tidaknya ucapan, dalil
atau teori tersebut bagi manusia untuk bertindak di dalam kehidupannya.
3) Fenomenologi, yaitu aliran yang berpendapat bahwa hasrat yang kuat untuk
mengerti yang sebenarnya dan keyakinan bahwa pengertian itu dapat dicapai jika kita
mengamati fenomena atau pertemuan kita dengan realitas.
4) Positivisme, yaitu aliran yang berpendirian bahwa filsafat hendaknya semata-mata
berpangkal pada peristiwa yang positif, artinya peristiwa-peristiwa yang dialami manusia.
5) Aliran filsafat hidup, yaitu aliran yang berpendapat bahwa berfilsafat barulah
mungkin jika rasio dipadukan dengan seluruh kepribadian sehingga filsafat itu tidak hanya
hal yang mengenai berpikir saja, tetapi juga mengenai ada, yang mengikutkan kehendak, hati,
dan iman, pendeknya seluruh hidup.
4. Dan Inilah Bedanya filsafat dengan ilmu-ilmu lain.
1) Filsafat menyelidiki, membahas, serta memikirkan seluruh alam kenyataan, dan
menyelidiki bagaimana hubungan kenyataan satu sama lain. Jadi ia memandang satu kesatuan
yang belum dipecah-pecah serta pembahasanya secara kesuluruhan. Sedangkan ilmu-ilmu
lain atau ilmu vak
menyelidiki hanya sebagian saja dari alam maujud ini, misalnya ilmu hayat
membicarakan tentang hewan, tumbuh-tumbuhan dan manusia; ilmu bumi
membicarakan tentang kota, sungai, hasil bumi dan sebagainya.
2) Filsafat tidak saja menyelidiki tentang sebab-akibat, tetapi
menyelidiki hakikatnya sekaligus. Sedangkan ilmu vak membahas tentang
sebab dan akibat suatu peristiwa.
3) Dalam pembahasannya filsafat menjawab apa ia sebenarnya, dari mana
asalnya, dan hendak ke mana perginya. Sedangkan ilmu vak harus menjawab
Bab III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Setelah mempelajari rumusan-rumusan tersebut di atas dapatlah disimpulkan
6. bahwa:
A. Filsafat adalah 'ilmu istimewa' yang mencoba menjawab masalah-masalah yang
tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa kerana masalah-masalah tersebut di luar
jangkauan ilmu pengetahuan biasa.
B. Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami
atau mendalami secara radikal dan integral serta sistematis hakikat yang ada, yaitu:
Hakikat Tuhan,
Hakikat alam semesta, dan
Hakikat manusia,
C. Ilmu filsafat memiliki banyak sekali pengertian salah satunya sebagai mana
dikatakan oleh Aristoteles, Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran,
yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi,
politik, dan estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda)
Bab IV
PENUTUP
Sampai sini makalah ini saya buat kurang lebihnya mohon maaf. Karena setiap manusia
memilik kekurangan dan kelebihan,