Makalah ini membahas sejarah Islam dan Arab pra-Islam. Pembahasan mencakup perluasan Islam pada masa Daulah Umayyah ke Asia Kecil, Afrika Utara, dan Timur Tengah, serta keadaan agama dan peradaban di Timur Tengah sebelum kedatangan Islam, termasuk peradaban Mesir kuno, Asiria, Yunani, dan pengaruh agama Yahudi, Kristen, dan Majusi.
1. 1
“Sejarah Menyangkut Islam ”
Dibuat untuk memenuhi tugas perkuliahan
Dosen:
Bpk. Dadang Aji Permana M. Hum
Penulis:
Habiburrahman
Nim/ Nimko: 201199010004
Prody: SI PAI (Pendidikan Agama Islam)
Jurusan:
Tarbiyah
Tahun ajaran 2012-2013 M
Sekolah Tinggi Islam Blambangan (STIB)- Banyuwangi
2. 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirot Allah Swt. Karena atas
rahmat serta ridlhonya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Sejarah Menyangkut Islam. Sholawat serta salam penulis ucapkan
kepada Nabi besar Muhammad Saw. Kepada keluarga dan para sahabatnya
serat kita selaku umatnya yang mudah-mudahan mendapat safaatnya.
Amin.
Pada makalah ini akan dibahas tentang Sejarah Menyangkut Islam
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan keritik serta saran yang dapat membangun
semangat belajar dari pembaca. Penulis harapkan agar kedepannya tugas
makalah ini dapat jauh lebih baik lagi.
Penulis
Habiburrahman
3. 3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Rumusan Masalah
Pada dasarnya sejarah merupakan historis yang tidak akan pernah terulang kembali.
Dimana masa lalu penuh dengan perjuangan yang hebat. Saat itu pun islam belum
berkembang pesat. Semenjak datangnya Rosulullah dunia penuh dengan perubahan.
Yang disebut dengan Agent Of Change. Maka dari itu penulis mendapatkan tugas
makalah yang berjudul ‘Sejarah Menyangkut Islam’.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perluasan Islam Pada Masa Daulah Umawiyah
Setelah Khulafaur Rasyidin, daulah Islamiyah telah demikian meluas. Sebagaimana yang
telah kita ketahui bersama. Akan tetapi perluasan tersebut belum berakhir. Sebab disana-sini
masih selalu terjadi pertikain dan kontak-kontak pertempuran. Daerah-daerah islam yang
masih menjadi sasaran penyerbuan diluar pihak-pihak lingkungan Islam. Diluar lingkungan
islam telah berhasil merampas beberapa daerah kepunyaan daulah islamiyah. Perluasan
daerah dan penaklukan-penaklukan itu barulah dapat dilakukan kalau sudah ada stabilitas
dalam negeri. Masa yang paling baik dan cocok untuk melakukan penaklukan dan perluasan
itu dalam masa daulah umiwiyah ialah masa pemerintahan Khalifa Mu’awiyah Ibnu Abi
Sufyan yang terakhir masa pemerintahan Khalifa Abdul Malik. Kemudian masa
pemerintahan putranya , Al Walid.
Setelah berakhirnya masa Bani Umaiyah, perluasan islam itu terhenti. Walaupun
gerakan perluasan memlalui peperangan itu mengalami kemacetan. Islam tidaklah pernah
terhenti. Penyiaran islam itu tetap berjalan dengan perantaraan mubaligh-mubaligh dan
pedagang-pedagang, sebagai mana yang telah masuk kenegeri indonesia ini. Hingga
sampailah kenegeri Afrik. Gerakan saluran peperangan itu telah dimulai kembali pada masa
kekusaan Bani Ghaznawi dan Bani Usman. Perluasan yang dilakukan pada masa Bani
Umawiyah itu meliputi tiga front penting. Ketiga front penting itu adalah :
Pertama : front pertempuran melawan bangsa Rumawi diasia kecil. Di masa Daulah
bani umawiyah pertempuran di frant ini telah meluas , sampai meliputi pengepungan
terhadap kota Costantinopel, dan penyerangan terhadap beberapa pulau di Laut Tengah
Kedua : Front Afrika Utara. Front ini meluas sampai Kepantai Atlantik, kemudian
menyebarangi Selat Jabal Tarik dan sampai ke Spanyol. Front ini dapat dinamakan “Front
Barat”
Ketiga : front Timur. Ini meluas dan terbagi kepada dua cabang, yang satu menuju
keutara, kedaerahh-daerah disebrang Sungai Jihun (Amu Dariah). Dan cabang yang kedua
menuju Keselatan. Meliputi daerah sind. (SKI 2. Prof. Dr. A Syalabi)
4. 4
B. Arab Pra-Islam
Penyelidikan mengenai sejarah peradaban manusia dan dari mana pula asal
usulnya, sebenarnya masih ada hubungannya dengan zaman kita sekarang ini.
Penyelidikan demikian sudah lama menetapkan, bahwa sumber peradaban itu sejak lebih
dari enam ribu tahun yang lalu adalah Mesir. Zaman sebelum itu dimasukkan orang
kedalam kategori Pra-Sejarah. Oleh karena itu sukar sekali akan sampai kepada suatu
penemuan yang ilmiah. Sarjana-sarjana ahli purbakala (Arkelogi) kini kembali
mengadakan penggalian-penggalian di Irak dan Suria dengan maksud mempelajari soal-
soal peradaban Asiria dan Funisia serta menentukan zaman permulaan dari kedua
macam peradaban itu adalah ia mendahului peradaban Mesir masa Firaun dan sekaligus
mempengaruhinya, ataukah ia menyusul masa itu dan terpengaruh karenanya?
Apapun juga yang telah diperoleh sarjana-sarjana Arkelogi dalam bidang sejarah itu,
sama sekali tidak akan mengubah sesuatu dari kenyataan yang sebenarnya, yang dalam
penggalian benda-benda kuno Tiongkok dan Timur Jauh belum memperlihatkan hasil yang
berlawanan. Kenyataan ini ialah bahwa sumber peradaban pertama baik di Mesir, Funisia
atau Asiria - ada hubungannya dengan Laut Tengah dan bahwa Mesir adalah pusat yang
paling menonjol membawa peradaban pertama itu ke Yunani atau Rumawi, dan bahwa
peradaban dunia sekarang, masa hidup kita sekarang ini, masih erat sekali hubungannya
dengan peradaban pertama itu.
Apa yang pernah diperlihatkan oleh Timur Jauh dalam penyelidikam tentang sejarah
peradaban, tidak pernah memberi pengaruh yang jelas terhadap pengembangan peradaban-
peradaban Fira'un, Asiria atau Yunani, juga tidak pernah mengubah tujuan dan
perkembangan peradaban-peradaban tersebut. Hal ini baru terjadi sesudah ada akulturasi
dan saling-hubungan dengan peradaban Islam. Di sinilah proses saling mempengaruhi itu
terjadi, proses asimilasi yang sudah sedemikian rupa, sehingga pengaruhnya terdapat pada
peradaban dunia yang menjadi pegangan umat manusia dewasa saat ini.
Peradaban-peradaban itu sudah begitu berkembang dan tersebar ke pantai-pantai Laut
Tengah atau di sekitarnya, di Mesir, di Asiria dan Yunani sejak ribuan tahun yang lalu, yang
sampai saat ini perkembangannya tetap dikagumi dunia. Perkembangan dalam ilmu
pengetahuan . pengembangaan Akhlak. Hukum. Politik. Teknologi, bidang Budaya,
Perdagangan, Peperangan dan dalam segala bidang kegiatan manusia. Tetapi, semua
peradaban itu, bersumber dan tumbuhannya, selalu berasal dari agama. Dengan adanya
agama hidup jadi terarah. Dengan berpegang teguh pada warisan Nabi Muhammad Al-
Qur’an dan As Sunnah
Setelah datang ijin dari Tuhan kepada Nabi Musa supaya ia membimbing umat di tengah-
tengah Firaun yang berkata kepada rakyatnya: "Akulah tuhanmu yang tertinggi" ia pun
berhadapan dengan Firaun sendiri dan tukang-tukang sihirnya, sehingga akhirnya terpaksa
ia bersama-sama orang-orang Israil yang lain pindah ke Palestina. Dan di Palestina ini pula
dilahirkan Isa, Ruh dan Firman Allah yang ditiupkan ke dalam diri Mariam. Setelah Tuhan
menarik kembali Isa putera Mariam, murid-muridnya kemudian menyebarkan agama
Nasrani yang dianjurkan Nabi Isa itu. Mereka dan pengikut-pengikut mereka
mengalami bermacam-macam penganiayaan. Kemudian setelah dengan kehendak Tuhan
agama ini tersebar, datanglah Maharaja Rumawi yang menguasai dunia ketika itu,
membawa panji agama Nasrani. Seluruh Kerajaan Rumawi kini telah menganut agama Isa.
Tersebarlah agama ini di Mesir, di Syam (Suria- selama beberapa abad kekuasaan agama
5. 5
ini semakin kuat juga. Semua yang berada di bawah panji Kerajaan Rumawi dan yang
ingin mengadakan persahabatan dan hubungan baik dengan Kerajaan ini,berada di bawah
panji agama Masehi itu.
Berhadapan dengan agama Masehi yang tersebar di bawah panji dan pengaruh Rumawi itu
berdiri pula kekuasaan agama Majusi di Persia yang mendapat dukungan moril di Timur
Jauh dan di India. Selama beberapa abad itu Asiria dan Mesir yang membentang
sepanjang Funisia, telah merintangi terjadinya suatu pertarungan langsung antara
kepercayaan dan peradaban Barat dengan Timur. Tetapi dengan masuknya Mesir dan
Funisia ke dalam lingkungan Masehi telah pula menghilangkan rintangan itu. Paham Masehi
di Barat dan Majusi di Timur sekarang sudah berhadap-hadapan muka. Selama beberapa
abad berturut-turut, baik Barat maupun Timur, dengan hendak menghormati agamanya
masing-masing, yang sedianya berhadapan dengan rintangan Alam, kini telah berhadapan
dengan rintangan moril, masing-masing merasa perlu dengan sekuat tenaga berusaha
mempertahankan kepercayaannya, dan satu sama lain tidak saling mempengaruhi
kepercayaan atau peradabannya, sekalipun peperangan antara mereka itu berlangsung
terus-menerus sampai sekian lama.
Akan tetapi, sekalipun Persia telah dapat mengalahkan Rumawi dan dapat menguasai
Syam dan Mesir dan sudah sampai pula di ambang pintu Bizantium, namun tak terpikir
oleh raja-raja Persia akan menyebarkan agama Majusi atau menggantikan tempat agama
Nasrani. Bahkan pihak yang kini berkuasa itu malahan menghormati kepercayaan orang
yang dikuasainya. Rumah-rumah ibadat mereka yang sudah hancur akibat perang dibantu
pula membangun kembali dan dibiarkan mereka bebas menjalankan upacara-upacara
keagamaannya. Satu-satunya yang diperbuat pihak Persia dalam hal ini hanyalah
mengambil Salib Besar dan dibawanya ke negerinya. Bilamana kelak kemenangan itu
berganti berada di pihak Rumawi Salib itupun diambilnya kembali dari tangan Persia.
Dengan demikian peperangan rohani di Barat itu tetap di Barat dan di Timur tetap di
Timur. Dengan demikian rintangan moril tadi sama pula dengan rintangan alam dan kedua
kekuatan itu dari segi rohani tidak saling berbenturan.
Keadaan serupa itu berlangsung terus sampai abad keenam. Dalam pada itu pertentangan
antara Rumawi dengan Bizantium makin meruncing. Pihak Rumawi, yang benderanya
berkibar di benua Eropa sampai ke Gaul dan Kelt di Inggris selama beberapa generasi dan
selama zaman Julius Caesar yang dibanggakan dunia dan tetap dibanggakan, kemegahannya
itu berangsur-angsur telah mulai surut, sampai akhirnya Bizantium memisahkan diri dengan
kekuasaan sendiri pula, sebagai ahli waris Kerajaan Rumawi yang menguasai dunia itu.
Puncak keruntuhan Kerajaan Rumawi ialah tatkala pasukan Vandal yang buas itu datang
menyerbunya dan mengambil kekuasaan pemerintahan di tangannya. Peristiwa ini telah
menimbulkan bekas yang dalam pada agama Masehi yang tumbuh dalam pangkuan
Kerajaan Rumawi. Mereka yang sudah beriman kepada Isa itu telah mengalami
pengorbanan-pengorbanan besar, berada dalam ketakutan di bawah kekuasaan Vandal itu.
Sikap saling menyesuaikan diri di bawah naungan Imperium itu itulah pula yang
menyebabkan penyebaran agama Masehi tetap berjalan dan dapat diteruskan dari Mesir
dibawah Rumawi sampai ke Ethiopia yang merdeka tapi masih dalam lingkungan
persahabatan dengan Rumawi. Dengan demikian ia mempunyai kedudukan yang sama
kuat di sepanjang Laut Merah seperti di sekitar Laut Tengah itu. Dari wilayah Syam ia
menyeberang ke Palestina. Penduduk Palestina dan penduduk Arab Ghassan yang pindah ke
sana telah pula menganut agama itu, sampai ke pantai Furat, penduduk Hira, Lakhmid dan
6. 6
Mundhir yang berpindah dari pedalaman sahara yang tandus ke daerah-daerah subur juga
demikian, yang selanjutnya mereka tinggal di daerah itu beberapa lama untuk kemudian
hidup di bawah kekuasaan Persia Majusi. (Muhammad Husein Haikal)
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahsanya dahulu kaum Nabi Ya’kub yang di
memiliki panggilan Israil. Dan misi agama Yahudi adalah mencari domba-domba yang
hilang. Tidak memilik negara yang pasti dan tetap. Akan tetapi mereka berpindah-pindah dari
suatu negara kenegara lain. Berawal dari negara kecil Israel yang mayoritas penganut agama
Yahudi. Dan bersebelahan dengan negara Palestina yang mayoritas menganut agama Islam.
Sedengkan telah ditetapkan dalam Al-Qur’an. Yang artinya “Orang-Orang Yahudi dan
Nasrani tidak akan senang kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka.
Katakanlah ”sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar) dan sesungguhnya
jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepamu, maka Allah tidak
lagi menjadi perlindungan dan penolong bagimu. (Qs. Al-Baqoroh 120). Akan tetapi ketika
tahun 2009 kenyataannya negara Israel telah membombardir jalur Gaza demi merebut
kekuasaan kembali dari Paletina. Dengan kelebihan yang mereka miliki. “Wahai bani israil,
ingatlah akan nikmatku yang telah aku anugrahkan kepadamu dan aku telah melebihkan
kamu atas segala umat. (Qs. Al-Baqoroh 122) Dan di Palestina menjadi tiga pusat agama
tuhan sekaligus yaitu adalah islam. Tempat Mi’rajnya Nabi Muhammad dari masjdil Harom
ke masjidil Aqso. Lalu ada lagi agama Nasrani yang kita kenal dengan agama Kristen yang
memiliki Gereja. Dan Yahudi Tembok Ratapan. Jadi tidak heran jika negara Palestina
menjadi perebutan kekuasaan.
C. Zaman Klasik
Setiap zaman memiliki sejarah yang berbeda, pemikiran-pemikiran yang berbeda dan
tokoh-tokoh yang berbeda jua. Islam yang diklaim sebagai agama yang komprehensif, baik
dari kalangan intern maupun kalangan ekstern- bahkan orientalis sekalipun juga mempunyai
cerita tersendiri dalam sejarah ke-tata negaraannya. Bermula sejak Nabi telah memilki konsep
dasar dalam bernegara , terbukti dengan adanya penyebutan dalam sejarah yaitu adanya
negara Madinah, yang dianggap merupakan praktek bernegara pertama yang dilakukan Nabi,
dengan konsep diantaranya, Hak Azazi Manusia, serta penanaman sikap tenggang rasa antar
sesama umat beragama-diakatakan demikian, karena pada saat itu umat Yahudi juga
berdampingan dengan umat Islam di Madinah, dalam Al-Quran sendiri tidak ditemukan
adanya petunjuk eksplisit pada ayat-ayatnya mengenai tata cara bernegara dalam Islam,
melainkan hanya melalui penyebutan prinsip-prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari.
Pada fase setelah wafat Nabi, dunia peraturan politik dan tata negara mengalami
berbagai perubahan, seperti pada masa Khalifah al-‘Arba’ah, system negara memakai pola
Khilafah, namun setelah terjadinya pengkudetaan di masa Ali, sistem kenegaraan berubah
menjadi monarki atau kerajaan yang dimasa-masa selanjutnya kekuasaan selalu diserahkan
kepada putra mahkota, dimulai dengan pemegangan tampuk kekuasaan Muawiyah bin Abi
Sufyan dengan putra mahkotanya Yazid.
Ada ungkapan setiap zaman pasti memiliki pemikir yang disebut sebagai anak zaman,
dan dari tiap pemikir tersebut pasti akan menghasilkan berbagai konsepsi yang berbeda-beda,
bukan tidak mungkin kita yang ada pada saat ini, hanya suatu saat nanti akan menjadi tokoh
7. 7
terkemuka dalam dunia perpolitikan Islam, seperti halnya Al-Farabi dengan konsepnya yang
sama dengan “Negara Sempurna” Plato atau Muhammad Abduh yang menganut pemikiran
sekularistik, tapi jelas yang diharapkan bukan pemikiran-pemikiran yang sifatnya mem-
plagiat pendapat orang lain ataupun yang keluar dari koridor Islam, melainkan bentuk
pemikiran “Otentik Islamiyyah” yang mampu menjawab segala permasalahan yang terjadi
pada masyarakat kita (muhakbarilyas.blogspot.com/.../corak-pemikiran-politik-dalam-dunia).
Sepertinya kurang lengkap bila kita belum mengethui pernikahan dan kelahiran nabi
Muhammad SAW. Yang telah membawa agama Rahmatan lilA’alamin.
D. Pernikahan Abdullah dengan Aminah – dan lahirnya Nabi Muhammad
USIA Abd'l-Muttalib sudah hampir mencapai tujuh puluh tahun atau lebih
tatkala Abraha mencoba menyerang Mekah dan menghancurkan Rumah Purba. Ketika itu
umur Abdullah anaknya sudah dua puluh empat tahun, dan sudah tiba masanya dikawinkan.
Pilihan Abd'l-Muttalib jatuh kepada Aminah bint Wahb bin Abd Manaf bin Zuhra, -
pemimpin suku Zuhra ketika itu yang sesuai pula usianya dan mempunyai kedudukan
terhormat. Maka pergilah anak itu hendak mengunjungi keluarga Zuhra. Ia dengan anaknya
menemui Wahab dan melamar puterinya.
Sebagian penulis sejarah (Muhammad Husein Haika) berpendapat, bahwa ia pergi
menemui Uhyab, paman Aminah, sebab waktu itu ayahnya sudah meninggal dan dia di
bawah asuhan pamannya. Pada hari perkawinan Abdullah dengan Aminah itu, Abd'l-
Muttalib juga kawin dengan Hala, puteri pamannya. Dari perkawinan ini lahirlah
Hamzah, paman Nabi dan yang seusia dengan dia.
Abdullah dengan Aminah tinggal selama tiga hari di rumah Aminah, sesuai dengan adat
kebiasaan Arab bila perkawinan dilangsungkan di rumah keluarga pengantin puteri. Sesudah
itu mereka pindah bersama-sama ke keluarga Abd'l-Muttalib. Tak seberapa lama kemudian
Abdullahpun pergi dalam suatu usaha perdagangan ke Suria dengan meninggalkan isteri
yang dalam keadaan hamil.
Dalam perjalanannya itu Abdullah tinggal selama beberapa bulan. Dalam pada itu ia pergi
juga ke Gaza dan kembali lagi. Kemudian ia singgah ke tempat saudara-saudara ibunya
di Madinah sekadar beristirahat sesudah merasa letih selama dalam perjalanan. Sesudah itu
ia akan kembali pulang dengan kafilah ke Mekah. Akan tetapi kemudian ia menderita sakit
di tempat saudara-saudara ibunya itu. Kawan-kawannyapun pulang lebih dulu
meninggalkan dia. Dan merekalah yang menyampaikan berita sakitnya itu kepada ayahnya
setelah mereka sampai di Mekah.
Begitu berita sampai kepada Abd'l-Muttalib ia mengutus Harith - anaknya yang sulung - ke
Medinah, supaya membawa kembali bila ia sudah sembuh. Tetapi sesampainya di
Medinah ia mengetahui bahwa Abdullah sudah meninggal dan sudah dikuburkan pula,
sebulan sesudah kafilahnya berangkat ke Mekah.
Aminah sudah hamil, dan kemudian, seperti wanita lain iapun melahirkan. Selesai bersalin
dikirimnya berita kepada Abd'l Muttalib di Ka'bah, bahwa ia melahirkan seorang anak
laki-laki. Alangkah gembiranya orang tua itu setelah menerima berita. Sekaligus ia teringat
kepada Abdullah anaknya. Gembira sekali hatinya karena ternyata pengganti anaknya
sudah ada. Cepat-cepat ia menemui menantunya itu, diangkatnya bayi itu lalu dibawanya
ke Ka'bah. Ia diberi nama Muhammad. Nama ini tidak umum di kalangan orang Arab tapi
8. 8
cukup dikenal. Kemudian dikembalikannya bayi itu kepada ibunya. Kini mereka sedang
menantikan orang yang akan menyusukannya dari Keluarga Sa'd (Banu Sa'd), untuk
kemudian menyerahkan anaknya itu kepada salah seorang dari mereka, sebagaimana sudah
menjadi adat kaum bangsawan Arab di Mekah.
Mengenai tahun ketika Muhammad dilahirkan, beberapa ahli berlainan pendapat.
Sebagian besar mengatakan pada Tahun Gajah (570 Masehi). Juga para ahli berlainan
pendapat mengenai bulan kelahirannya. Sebagian besar mengatakan ia dilahirkan bulan
Rabiul Awal. Yang mengatakan, bahwa dia dilahirkan pada tanggal dua belas Rabiul Awal.
Ini adalah pendapat Ibn Ishaq .
Selanjutnya terdapat perbedaan pendapat mengenai waktu kelahirannya, yaitu siang atau
malam, demikian juga mengenai tempat kelahirannya di Mekah. Caussin de Perceval dalam
Essai sur l'Histoire des Arabes (Bhs. Prancis Esai tentang Sejarah orang-orang Arab)
menyatakan, bahwa Muhammad dilahirkan bulan Agustus 570, yakni Tahun Gajah, dan
bahwa dia dilahirkan di Mekah di rumah kakeknya Abd'l-Muttalib.
Pada hari ketujuh kelahirannya itu Abd'l-Muttalib minta disembelihkan unta. Hal ini
kemudian dilakukan dengan mengundang makan masyarakat Quraisy. Setelah mereka
mengetahui bahwa anak itu diberi nama Muhammad, mereka bertanya-tanya mengapa ia
tidak suka memakai nama nenek moyang. "Kuinginkan dia akan menjadi orang yang
Terpuji, bagi Tuhan di langit dan bagi makhlukNya di bumi," jawab Abd'l Muttalib.
Aminah masih menunggu akan menyerahkan anaknya itu kepada salah seorang Keluarga
Sa'd yang akan menyusukan anaknya, sebagaimana sudah menjadi kebiasaan bangsawan-
bangsawan Arab di Mekah. Adat demikian ini masih berlaku pada bangsawan-
bangsawan Mekah. Pada hari kedelapan sesudah dilahirkan anak itupun dikirimkan ke
pedalaman dan baru kembali pulang ke kota sesudah ia berumur delapan atau sepuluh tahun.
Di kalangan kabilah-kabilah pedalaman yang terkenal dalam menyusukan ini di antaranya
ialah kabilah Banu Sa'd.
Sementara masih menunggu orang yang akan menyusukan itu Aminah menyerahkan anaknya
kepada Thuwaiba, budak perempuan pamannya, Abu Lahab. Selama beberapa waktu ia
disusukan, seperti Hamzah yang juga kemudian disusukannya. Jadi mereka adalah saudara
susuan. (Muhammad Husein Haikal)
BAB III
KESIMPULAN
Dari tulisan di atas penulis dapat menyimpulkan bahsanya.
Yang pertama : Perluasan Islam Pada Masa Daulah Umawiyah. Meliputi tiga front
Yang kedua : bahwa sumber peradaban itu sejak lebih dari enam ribu tahun yang lalu
adalah Mesir.
Yang ketiga : sebuah alasan mengapa nabi di beri nama Muhammad. Beliau ingin dia akan
menjadi orang yang Terpuji, bagi Tuhan di langit dan bagi makhlukNya di bumi,
9. 9
Daftar Pustaka
Prof. Dr. A Syalabi . sejarah kebudyaan islam 2 (SKI II).
Artikel Muhammad Husein Haikal
Muhakbarilyas.blogspot.com/.../corak-pemikiran-politik-dalam-dunia
Diskusi dengan Mahasiswa alumni Mesir Kairo Universitas Al-Azhar