Dokumen tersebut membahas tentang sintesis eikosanoid yang merupakan senyawa penting yang disintesis dari asam lemak tak jenuh ganda C20 dan berperan dalam respon peradangan dan pembekuan darah. Eikosanoid terdiri atas prostaglandin, tromboksan, leukotrien dan lipoksin yang disintesis melalui beberapa tahapan kimia. Prostaglandin berperan dalam peradangan, nyeri dan reproduksi, sedangkan tromboksan dan leukotrien terk
2. Pengertian Eikosanoid
• Eikosanoid merupakan senyawa yang disintesis dari
arakidonat dan beberapa asam lemak-tak jenuh ganda
C20 (eikosanoat) lainnya yang umumnya terdapat
dalam bentuk teresterfikasi dalam membrane sel
(fosfolipid).
• Eikosanoid berperan penting dalam beberapa proses
penting dalam tubuh, seperti respon peradangan
setelah cedera atau infeksi. Respon ini mencakup
pengontrolan pendarahan dengan pembentukan
bekuan darah. Dalam pengontrolan peradangan juga
dihasilkan beberapa efek seperti nyeri, pembengkakan
dan demam. Respon berlebihan dapat terjadi pada
orang yang memiliki respon alergi.
3. Eikosanoid
• Eikosanoid yang terdiri atas Prostaglandin,
tromboksan, leukotrien, dan lipoksin merupakan
salah satu pengatur fungsi sel paling kuat di alam
dan dihasilkan oleh hampir setiap sel tubuh.
• Prostaglandin memerantarai peradangan, nyeri dan
memicu tidur serta mengatur koagulasi darah dan
reproduksi. Obat anti-inflamasi nonsteroid seperti
aspirin bekerja menghambat prostaglandin.
• Tromboksan berperan dalam pembekuan darah.
• Leukotrien berefek dalam kontraksi otot dan
bersifat kemotaktik serta penting dalam reaksi
alergi dan peradangan
7. Referensi
Brock, Thomas, dan Golden, Mark Peter. (2007)
Activation and Regulation of Cellular Eicosanoid
Biosynthesis (page 1273-1284)
DeRuiter, Jack. (2002). Principles of Drug Action.
Page1-28
Murray, R. K. (2012). Harper's illustrated
biochemistry. New York: McGraw-Hill Medical.
Editor's Notes
1.Asam oleat yang merupakan prekusor dari asam arakidonat dapat mengalami desaturasi dan terikat pada fosfolipid. Saat fosfolipid menerima stimulasi tertentu, maka fosfolipid akan melepaskan asam arakidonat terutama dengan bantuan fosfolipase A2 (PLA2) terdapat tiga fosfolipase yang memperantarai pelepasan asam arakidonat dari membrane lipid, yaitu PLA2 jantung (cPLA2), PLA2 sitosol, dan PLA2 sekretori. Sebagai tambahan, asam arakidonat juga dilepaskan oleh kombinasi fosfolipase C dan lipase digliserida (Katzung, 2004).2. Dua isoenzim COX mengkorversi asam arakidonat menjadi endoperoksida prostaglandin. PGH sintase-1 (COX-1) diekspresikan terus-menerus sehingga selalu tersedia. Di sisi lain, PGH sintase-2 (COX-2) adalah terinduksi, sehingga ekspresinya tergantung stimulus. Kedua COX memperantarai pengambilan molekul oksigen dengan siklisasi asam arakidonat menghasilkan C9-C11 endoperoksida C15 hidroperoksida. Produk ini lazim disebut PGG2, Aspirin, merupakan obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS), menghambat COX-1 dan COX-2. OAINS lain seperti indometasin dan ibuprofen, dan biasanya mengahambat siklo-oksigenase dengan bersaing dengan arakidonat.3. PGG2, yang kemudian dimodifikasi secara cepat oleh peroksidase bagian dari enzim COX, sebuah heme dengan aktivitas peroksidase yang berperan dalam reduksi PGG2 menjadi PGH2 sehingga menambah suatu gugus 15-hidroksil 4. Produk lintasan siklooksidase yang berupa endoperoksida (PGH) dikonversi menjadi Prostaglandin D, E dan F serta tromboksan (TXA2) dan prostasiklin (PGI2). Masing-masing sel hanya menghasilkan satu jenis prostanoid.4a. Penarikan rantai samping prostaglandin membentuk suatu tromboksan (Gambar 7). Cincin peroksida dan siklopentana dari PGH2 membelah dan menata ulang dirinya untuk membentuk tromboksan A2 (TXA2), yang mengandung cincin oksetan beranggota empat yang sangat tegang. Suatu hipotesis mekanisme radikal menunjukkan bahwa enzim juga membentuk senyawa equimolar dari asam hidroksiheptadekatrienoat dan malondialdehid dengan suatu reaksi fragmentasi. 4a.1.hijau TXA2 sangat tidak stabil dan siap bereaksi dengan nukleofil. Dalam suasana berair, TXA2 bereaksi membentuk hemiasetal inaktif, tromboksan B2 (TXB2)4b.1 PGG2 melalui enzim isomerase mengalami reaksi isomerisasi menjadi PGD2. C9-C11 endoperoksida pada PGG2 menjadi 9-hidroksil dan 11-keton4b.2 PGG2 melalui enzim reduktase direduksi menjadi PGF2alfa yg memiliki 9,11-dihidroksil4b.3 PGG2 melalui enzim isomerase mengalami reaksi isomerisasi menjadi PGE2. C9-C11 endoperoksida pada PGG2 menjadi 11-hidroksil dan 9-keton4b.4 PGE2 melalui enzim reduktase di resuksi menjadi PGF2alfa4c. PGH2 oleh enzim prostacylin synthase mensisntesis prostacylin yang kemudian menjadi 6-Keto PGF2alfa
1.Asam oleat yang merupakan prekusor dari asam arakidonat dapat mengalami desaturasi dan terikat pada fosfolipid. Saat fosfolipid menerima stimulasi tertentu, maka fosfolipid akan melepaskan asam arakidonat terutama dengan bantuan fosfolipase A2 (PLA2) terdapat tiga fosfolipase yang memperantarai pelepasan asam arakidonat dari membrane lipid, yaitu PLA2 jantung (cPLA2), PLA2 sitosol, dan PLA2 sekretori. Sebagai tambahan, asam arakidonat juga dilepaskan oleh kombinasi fosfolipase C dan lipase digliserida (Katzung, 2004).2. Dua isoenzim COX mengkorversi asam arakidonat menjadi endoperoksida prostaglandin. PGH sintase-1 (COX-1) diekspresikan terus-menerus sehingga selalu tersedia. Di sisi lain, PGH sintase-2 (COX-2) adalah terinduksi, sehingga ekspresinya tergantung stimulus. Kedua COX memperantarai pengambilan molekul oksigen dengan siklisasi asam arakidonat menghasilkan C9-C11 endoperoksida C15 hidroperoksida. Produk ini lazim disebut PGG2, Aspirin, merupakan obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS), menghambat COX-1 dan COX-2. OAINS lain seperti indometasin dan ibuprofen, dan biasanya mengahambat siklo-oksigenase dengan bersaing dengan arakidonat.3. PGG2, yang kemudian dimodifikasi secara cepat oleh peroksidase bagian dari enzim COX, sebuah heme dengan aktivitas peroksidase yang berperan dalam reduksi PGG2 menjadi PGH2 sehingga menambah suatu gugus 15-hidroksil 4. Produk lintasan siklooksidase yang berupa endoperoksida (PGH) dikonversi menjadi Prostaglandin D, E dan F serta tromboksan (TXA2) dan prostasiklin (PGI2). Masing-masing sel hanya menghasilkan satu jenis prostanoid.4a. Penarikan rantai samping prostaglandin membentuk suatu tromboksan (Gambar 7). Cincin peroksida dan siklopentana dari PGH2 membelah dan menata ulang dirinya untuk membentuk tromboksan A2 (TXA2), yang mengandung cincin oksetan beranggota empat yang sangat tegang. Suatu hipotesis mekanisme radikal menunjukkan bahwa enzim juga membentuk senyawa equimolar dari asam hidroksiheptadekatrienoat dan malondialdehid dengan suatu reaksi fragmentasi. 4a.1.hijau TXA2 sangat tidak stabil dan siap bereaksi dengan nukleofil. Dalam suasana berair, TXA2 bereaksi membentuk hemiasetal inaktif, tromboksan B2 (TXB2)4b.1 PGG2 melalui enzim isomerase mengalami reaksi isomerisasi menjadi PGD2. C9-C11 endoperoksida pada PGG2 menjadi 9-hidroksil dan 11-keton4b.2 PGG2 melalui enzim reduktase direduksi menjadi PGF2alfa yg memiliki 9,11-dihidroksil4b.3 PGG2 melalui enzim isomerase mengalami reaksi isomerisasi menjadi PGE2. C9-C11 endoperoksida pada PGG2 menjadi 11-hidroksil dan 9-keton4b.4 PGE2 melalui enzim reduktase di resuksi menjadi PGF2alfa4c. PGH2 oleh enzim prostacylin synthase mensisntesis prostacylin yang kemudian menjadi 6-Keto PGF2alfa
Ada tiga Lipoksigenase yang menyisipkan oksigen di posisi 5 (5-Lipoksigenase atau 5-LO), 12 (12-Lipoksigenase), dan 15 (15-Lipoksigenase).
Leukotrien terbentuk dari 5-Lipoksigenase, sedangkan Lipoksin terbentuk dari 15-Lipoksigenase.
Sintesis Leukotrien (5-Lipoksigenase) (Warna Biru)
1(Biru) Asam Arakidonat mengalami oksigenase pada C5 sehingga menjadi 5-HPETE oleh enzim 5-Lipoksigenase
2(Biru) 5-HPETE mengalami dehidrasi atau keluarnya molekul air sehingga menghasilkan Leukotrien A4
2b(Biru) 5-HPETE dikatalisis oleh enzim peroksidase mengalami reduksi menjadi 5-HETE
3(Hijau) Leukotrien A4 oleh enzim 15-Lipoksigenase menghasilkan Lipoksin contohnya LXA4
3b(Biru) Leukotrien A4 ,dikatalisis oleh enzim leukotrien A4 epoksida hidrolase, mengalami hidrasi atau penambahan molehul H2O menjadi Leuktrien B4
3(Biru) Leukotrien A4 ,dikatalisis enzim glutation S-transferase, berkonjugasi dengan Glutation (Asam glutamat, glisin, sistein) sehingga menghasilkan Leukotrien C4
4. Leukotrien C4 dikatalisis enzim Y-glutamil-transpeptidase melepaskan asam glutamat sehingga menjadi Leukotrien D4
5. Leukotrien D4, dikatalisis enzim sisteinil-glisin dipeptidase, melepaskan glisin menghasilkan Leukotrien E4
Sintesis Lipoksigenase (15-Lipoksigenase)
1(Hijau) Asam Arakidonat melalui jalur 15-Lipoksigenase menghasilkan 15-HPETE
2b(Hijau) 15HPETE dikatalisis enzim Peroksidase menghasilkan 15-HETE
2a(Hijau 15-HPETE menghasilkan Lipoksi, misalnya LXA4
3(Hijau) Leukotrien A4 melalui jalur 15-Lipoksigenase menghasilkan Lipoksin
Jalur 12-Lipoksigenase
1(Merah) Asam Arakidonat melalui penambahan oksigen pada C12 menjadi 12-HPETE melalui enzim 12-Lipoksigenase menghasilkan 12-HPETE
2(Merah) 12-HPETE dikatalisis oleh enzim peroksidase mengalami reduksi pada C12 menjadi 12-HETE